Anda di halaman 1dari 3

NAMA : A.

EVA FADLIAH SYARIF

NIM 2022310305

TUGAS MATA KULIAH : ANATOMI

TUMBUHAN SOAL

1. Mengapa kayu lebih tebal dari pada kulit kayu ?


Jawab : Kayu lebih tebal daripada kulit kayu karena kayu adalah jaringan
tumbuhan yang berfungsi untuk mendukung dan mengangkut air, nutrisi,
dan zat lain dalam pohon. Ini memerlukan kekuatan dan ketahanan yang
lebih besar, sehingga kayu memiliki struktur yang lebih padat dan lebih
tebal daripada kulit kayu yang berfungsi sebagai pelindung luar. Pada
dasarnya, kayu berperan sebagai struktur pendukung pohon, sementara
kulit kayu melindungi pohon dari kerusakan fisik dan serangan organisme
lain. Kayu lebih tebal dari kulit kayu karena kegiatan kambium yang
membentuk sel xilem (kayu) ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan
kambium yang membentuk sel floem (kulit) ke arah luar. Kambium adalah
lapisan sel yang terdapat di antara kayu dan kulit pada batang pohon.
Kegiatan kambium yang lebih besar pada sel xilem menyebabkan
pertumbuhan kayu yang lebih cepat dan lebih tebal daripada kulit kayu
Selain itu, kayu teras atau galih (heart wood) lebih tebal dari kayu gubal
yang tidak bekerja lagi Kayu teras terjadi dari perubahan kayu gubal
secara perlahan-lahan. Kayu teras tidak memiliki pembuluh yang
berfungsi lagi dan cenderung lebih keras dibandingkan kayu gubal.
2. Apa hubungan ketebalan kayu dengan kulit kayu yang biasanya pecah
– pecah?
Jawab : Ketebalan kayu dan kulit kayu pada sebuah pohon memiliki peran
yang berbeda dalam menjaga integritas pohon tersebut. Kayu lebih tebal
karena fungsinya adalah sebagai jaringan yang memberikan dukungan
struktural, mengangkut air, nutrisi, dan zat lain dalam pohon, serta
berperan dalam pertumbuhan pohon.
Kulit kayu, atau sering disebut sebagai kulit pohon atau kulit kayu,
memiliki fungsi berbeda. Kulit kayu melindungi pohon dari kerusakan
fisik, penyakit, dan serangan organisme seperti jamur, serangga, dan
hewan pengerat. Karena kulit kayu tidak memiliki struktur yang sama
dengan kayu, maka kulit kayu cenderung lebih tipis dan terdiri dari
berbagai lapisan yang dapat pecah-pecah.
Jadi, ketebalan kayu dan kondisi kulit kayu yang sering pecah-pecah tidak
selalu berkaitan langsung, karena keduanya memiliki peran yang berbeda
dalam menjaga kehidupan dan kesehatan pohon. Pecah-pecahnya kulit
kayu mungkin disebabkan oleh berbagai faktor seperti cuaca, penyakit,
serangan organisme, atau kerusakan fisik.
Ketebalan kayu dan kulit kayu memiliki hubungan yang erat karena
keduanya diproduksi oleh jaringan meristem lateral yang sama, yaitu
kambium Namun, kayu lebih tebal daripada kulit kayu karena kegiatan
kambium yang membentuk sel xilem (kayu) ke arah dalam lebih besar
daripada kegiatan kambium yang membentuk sel floem (kulit kayu) ke
arah luar Selain itu, kulit kayu yang pecah-pecah dapat disebabkan oleh
beberapa faktor seperti ketebalan kulit kayu, jenis dan diameter pohon,
serta waktu panen Struktur kulit kayu tidak perlu tebal-tebal selama bisa
menutupi permukaan batang tanaman.
3. Jaringan gabus bersifat kedap udara dan air, padahal batang
memerlukan pertukaran gas. Bagaimana batang melakukan
pertukaran gas?
Jawab : Jaringan gabus atau epidermis batang memiliki lapisan kutikula
yang kedap udara dan air, sehingga berperan dalam mencegah kehilangan
air dan masuknya patogen. Meskipun demikian, pertukaran gas pada
batang terjadi melalui stomata, yaitu pori-pori kecil yang terdapat dalam
epidermis batang. Stomata adalah struktur yang dapat membuka dan
menutup untuk mengatur pertukaran gas. Ketika stomata terbuka, karbon
dioksida (CO2) dapat masuk ke dalam batang dan oksigen (O2) serta uap
air (H2O) dapat
keluar. Proses ini memungkinkan batang untuk melakukan fotosintesis dan
mengatur respirasi.
Jadi, meskipun epidermis batang memiliki lapisan yang kedap air dan
udara, pertukaran gas pada batang terjadi melalui stomata.
Jaringan gabus pada tumbuhan bersifat kedap udara dan air karena terdiri
dari sel-sel mati yang dindingnya mengandung suberin, sehingga tidak
tembus air dan udara Namun, batang tumbuhan memerlukan pertukaran
gas untuk melakukan fotosintesis dan respirasi. Untuk mengatasi masalah
ini, tumbuhan memiliki beberapa cara untuk melakukan pertukaran gas,
antara lain:
A. Lentisel: Tumbuhan memiliki pori-pori kecil yang disebut lentisel pada
kulit kayu yang memungkinkan pertukaran gas antara lingkungan dan
jaringan dalam batang
B. Stomata: Daun tumbuhan memiliki stomata yang berfungsi sebagai
pintu masuk dan keluar gas untuk melakukan fotosintesis dan respirasi
C. Lenticel dan stomata akar: Akar tumbuhan juga memiliki lenticel dan
stomata yang memungkinkan pertukaran gas
D. Sel-sel parenkim: Sel-sel parenkim pada jaringan kayu dan kulit kayu
juga dapat melakukan pertukaran gas
Dengan demikian, meskipun jaringan gabus bersifat kedap udara dan air,
tumbuhan memiliki beberapa cara untuk melakukan pertukaran gas yang
diperlukan untuk kehidupannya.

Anda mungkin juga menyukai