1. Mengapa kayu lebih tebal dari pada kulit kayu ?
Jawab : Kayu lebih tebal daripada kulit kayu karena kayu adalah jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk mendukung dan mengangkut air, nutrisi, dan zat lain dalam pohon. Ini memerlukan kekuatan dan ketahanan yang lebih besar, sehingga kayu memiliki struktur yang lebih padat dan lebih tebal daripada kulit kayu yang berfungsi sebagai pelindung luar. Pada dasarnya, kayu berperan sebagai struktur pendukung pohon, sementara kulit kayu melindungi pohon dari kerusakan fisik dan serangan organisme lain. Kayu lebih tebal dari kulit kayu karena kegiatan kambium yang membentuk sel xilem (kayu) ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan kambium yang membentuk sel floem (kulit) ke arah luar. Kambium adalah lapisan sel yang terdapat di antara kayu dan kulit pada batang pohon. Kegiatan kambium yang lebih besar pada sel xilem menyebabkan pertumbuhan kayu yang lebih cepat dan lebih tebal daripada kulit kayu Selain itu, kayu teras atau galih (heart wood) lebih tebal dari kayu gubal yang tidak bekerja lagi Kayu teras terjadi dari perubahan kayu gubal secara perlahan-lahan. Kayu teras tidak memiliki pembuluh yang berfungsi lagi dan cenderung lebih keras dibandingkan kayu gubal. 2. Apa hubungan ketebalan kayu dengan kulit kayu yang biasanya pecah – pecah? Jawab : Ketebalan kayu dan kulit kayu pada sebuah pohon memiliki peran yang berbeda dalam menjaga integritas pohon tersebut. Kayu lebih tebal karena fungsinya adalah sebagai jaringan yang memberikan dukungan struktural, mengangkut air, nutrisi, dan zat lain dalam pohon, serta berperan dalam pertumbuhan pohon. Kulit kayu, atau sering disebut sebagai kulit pohon atau kulit kayu, memiliki fungsi berbeda. Kulit kayu melindungi pohon dari kerusakan fisik, penyakit, dan serangan organisme seperti jamur, serangga, dan hewan pengerat. Karena kulit kayu tidak memiliki struktur yang sama dengan kayu, maka kulit kayu cenderung lebih tipis dan terdiri dari berbagai lapisan yang dapat pecah-pecah. Jadi, ketebalan kayu dan kondisi kulit kayu yang sering pecah-pecah tidak selalu berkaitan langsung, karena keduanya memiliki peran yang berbeda dalam menjaga kehidupan dan kesehatan pohon. Pecah-pecahnya kulit kayu mungkin disebabkan oleh berbagai faktor seperti cuaca, penyakit, serangan organisme, atau kerusakan fisik. Ketebalan kayu dan kulit kayu memiliki hubungan yang erat karena keduanya diproduksi oleh jaringan meristem lateral yang sama, yaitu kambium Namun, kayu lebih tebal daripada kulit kayu karena kegiatan kambium yang membentuk sel xilem (kayu) ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan kambium yang membentuk sel floem (kulit kayu) ke arah luar Selain itu, kulit kayu yang pecah-pecah dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti ketebalan kulit kayu, jenis dan diameter pohon, serta waktu panen Struktur kulit kayu tidak perlu tebal-tebal selama bisa menutupi permukaan batang tanaman. 3. Jaringan gabus bersifat kedap udara dan air, padahal batang memerlukan pertukaran gas. Bagaimana batang melakukan pertukaran gas? Jawab : Jaringan gabus atau epidermis batang memiliki lapisan kutikula yang kedap udara dan air, sehingga berperan dalam mencegah kehilangan air dan masuknya patogen. Meskipun demikian, pertukaran gas pada batang terjadi melalui stomata, yaitu pori-pori kecil yang terdapat dalam epidermis batang. Stomata adalah struktur yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur pertukaran gas. Ketika stomata terbuka, karbon dioksida (CO2) dapat masuk ke dalam batang dan oksigen (O2) serta uap air (H2O) dapat keluar. Proses ini memungkinkan batang untuk melakukan fotosintesis dan mengatur respirasi. Jadi, meskipun epidermis batang memiliki lapisan yang kedap air dan udara, pertukaran gas pada batang terjadi melalui stomata. Jaringan gabus pada tumbuhan bersifat kedap udara dan air karena terdiri dari sel-sel mati yang dindingnya mengandung suberin, sehingga tidak tembus air dan udara Namun, batang tumbuhan memerlukan pertukaran gas untuk melakukan fotosintesis dan respirasi. Untuk mengatasi masalah ini, tumbuhan memiliki beberapa cara untuk melakukan pertukaran gas, antara lain: A. Lentisel: Tumbuhan memiliki pori-pori kecil yang disebut lentisel pada kulit kayu yang memungkinkan pertukaran gas antara lingkungan dan jaringan dalam batang B. Stomata: Daun tumbuhan memiliki stomata yang berfungsi sebagai pintu masuk dan keluar gas untuk melakukan fotosintesis dan respirasi C. Lenticel dan stomata akar: Akar tumbuhan juga memiliki lenticel dan stomata yang memungkinkan pertukaran gas D. Sel-sel parenkim: Sel-sel parenkim pada jaringan kayu dan kulit kayu juga dapat melakukan pertukaran gas Dengan demikian, meskipun jaringan gabus bersifat kedap udara dan air, tumbuhan memiliki beberapa cara untuk melakukan pertukaran gas yang diperlukan untuk kehidupannya.