Anda di halaman 1dari 6

Nama : Vareyna Tsamrotul Fikriyah

Kelas : ADWL-A
NRP : 03411940000015

Petunjuk:
 Kerjakan soal yang anda anggap mudah terlebih dahulu.
 Wajib mencantumkan sumber dari jawaban kalian, akan ada sanksi pengurangan nilai
jika sumber jawaban tidak diastema.
 Tugas dikirim dalam format PDF paling lambat Senin 14 Maret 2021 23.59 WIB
 Beri format penamaan Kelas_NRP_Nama_Tugas2.pdf
 Adanya tindakan curang dan menyontek antar peserta kelas akan ditindak dengan
tegas.

1. Log Caliper- Bit Size


Pengertian:
Caliper Log merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur diameter dan bentuk lubang
bor terhadap kedalaman. Alat ini berupa alat
yang berbentuk seperti lengan yang dapat
diperpanjang 2, 4, atau lebih. Bagian dari alat
tersebut dapat bergerak masuk dan keluar saat
alat ditarik dari lubang bor. Saat alat
dikeluarkan akan mendapatkan sinyal listrik
oleh potensiometer (Glover, 2000).
Fungsi:
Alat ini berfungsi untuk interpretasi geologi yang berfokus pada
arah penentuan reservoir maupun non-reservoir. Selain itu juga
digunakan sebagai quality control dan juga dapat menentukan
permeabilitias batuan (Rider, 2002).
Keadaan Caving:
Merupakan kondisi dimana lubang
Log Caliper – Bit Size
dengan diameter yang jauh lebih
besar dari ukuran bit. Yang terjadi
adalah, selama pendalaman lubang,
dinding lubang bor runtuh, rusak
oleh pipa bor yang berputar, atau
terkikis oleh lumpur lubang bor
yang bersirkulasi. Ini tipikal dari
Shale, terutama ketika secara
geologis termasuk muda dan tidak
terkonsolidasi, sehingga caving
dapat memiliki signifikansi litologi
umum. caving juga merupakan ciri
khas litologi tertentu seperti batu bara atau bahkan serpih organik.
Di beberapa bidang, bahkan dengan variasi cairan dilling dan
teknik pengeboran, ditemukan bahwa tingkat stratigrafi tertentu
biasanya gua-umumnya untuk alasan mekanis (tekstur) (Rider,
2002).
Keadaan Swelling:
Merupakan kondisi dimana lubang dengan diameter yang jauh
lebih kecil dari ukuran bit. Ketika alat masuk akan mengalami
penyemiptan lubang berupa tonjolan. Hal ini dikarenakan batuan
yang dilewati sangat masif ketika dilewati dan dapat
menyebabkan peralatan menempel atau mata bor tersangkut saat
ditarik keluar dari lubang.. Dan umumnya dalam suatu
pengeboran hal ini sangat dihindari. Zona lubang-lubang kecil
akan menjadi 'tight spot' yang ditemui selama pengeboran, trip
atau logging (Rider, 2002).

2. Log Gamma Ray


Pengertian:
Log gamma ray mengukur total radiasi gamma alami yang
berasal dari suatu formasi. Radiasi gamma ini berasal dari
kalium-40 dan isotop deret Uranium-Radium dan Thorium. Log
sinar gamma biasanya diberi simbol GR. Setelah sinar gamma
dipancarkan dari isotop dalam formasi, energinya semakin
berkurang akibat tumbukan dengan atom lain di dalam batuan
(hamburan compton). Hamburan Compton terjadi sampai sinar
gamma memiliki energi yang sangat rendah sehingga diserap
sepenuhnya oleh formasi (Rider,2002).
Fungsi:
Secara kuantitatif pada prinsipnya masih digunakan untuk
mengukur volume shale. Secara kualitatif dapat digunakan untuk
mengkorelasikan, menyarankan fasies dan sekuen, dan untuk
mengidentifikasi litologi (shalyness). Sinar gamma spektral dapat
Log Gamma- ray digunakan sebagai tambahan untuk memperoleh volume mineral
radioaktif kuantitatif dan volume serpih yang lebih akurat. Secara
kualitatif dapat menunjukkan jenis mineral lempung yang
dominan, memberikan indikasi lingkungan pengendapan,
menunjukkan rekahan dan membantu melokalisir batuan induk.
(Rider,2002)
Skala pada Litologi/ Permeabilitas Batuan:
Skala yang digunakan pada Gamma ray adalah API

(Rider,2002)

3. Log Neutron
Pengertian:
Log Neutron merupakan log yang sensitif terhadap
jumlah atom hidrogen pada suatu formasi. Cara
kerja alat ini adalah dengan membombardir formasi
dengan neutron energi tinggi. Beberapa neutron
yang menghambur akan kehilangan energinya dan
menghasilkan gamma energi tinggi dimana reaksi
yang paling efisien adalah dengan atom hidrogen.
Dalam pencatatan neutron ada tiga proses yang
menarik: emisi neutron, hamburan neutron dan
Log Neutron penyerapan neutron (Glover, 2000).
Fungsi:
Secara kuantitatif log neutron digunakan untuk mengukur
porositas. Secara kualitatif dapat digunakan pembeda yang sangat
baik antara gas dan minyak, sehingga secara geologis dapat
digunakan untuk mengidentifikasi gross litologi, evaporit, mineral
terhidrasi, dan batuan vulkanik. ketika dikombinasikan dengan
log kepadatan pada skala yang kompatibel, dapat menjadi
indikator litologi bawah permukaan terbaik yang tersedia
(Rider,2002)
Skala:
Skala yang digunakan adalah persen (%) (Glover, 2000).

4. Log Densitas
Pengertian:
Log densitas adalah catatan kontinu dari bulk density suatu formasi
yang mana merupakan kerapatan keseluruhan batuan termasuk
matriks padat dan cairan yang tertutup pori-pori (Rider, 2002)
Fungsi:
Secara kuantitaif log densitas digunakan untuk menghitung
porositas terutama densitas hidrokarbon. Selain itu juga digunakan
untuk menghitung impedansi akustik. Secara kualitatif dapat
digunakan sebagai indikator litologi, mengidentifikasi mineral
tertentu, membantu menghitung kandungan bahan organik batuan
induk dan dapat membantu mengidentifikasi overpressure dan
porositas rekahan (Rider, 2002).

Log Densitas

Skala :
Skala yang digunakan adalah skala gram/cc atau gram/ cm3
(Glover, 2000).
5. Log Sonik
Pengertian:
Log sonik mengukur waktu tempuh gelombang
elastis melalui formasi yang merupakan ukuran
kapasitas formasi bervariasi dengan litologi dan
tekstur batuan, terutama porositas (Rider, 2002).
Terdapat beberapa tools yang digunakan yaitu
early tools dan dual receiver tools (Glover,
2000).
Fungsi:
 Penyediaan catatan kecepatan "seismik" dan waktu tempuh
di seluruh lubang bor yang berfungsiuntuk mengkalibrasi
kumpulan data seismik
Log Sonik  Penyediaan data “seismik” untuk digunakan dalam
pembuatan seismogram sintetik
 Penentuan porositas (bersama dengan alat FDC dan CNL)
 Korelasi stratigrafi
 Identifikasi litologi
 Pengenalan wajah
 Identifikasi fraktur
 Identifikasi pemadatan
 Identifikasi tekanan berlebih
 Identifikasi batuan induk
(Glover, 2000)
Skala :
Skala yang digunakan adalah skala microsecond per foot (s/ft)
(Glover, 2000).
DAFTAR PUSTAKA

Glover, D. P. W., 2000. Petrophysics. In: MSc Petroleum Geology. United


Kingdom:Departement of Geology and Petroleum Geology Universitas of Aberdeen,
Rider, M. (2002). The Geological Interpretation of Well Log. Scotland: Rider-French
Consulting Ltd.

Anda mungkin juga menyukai