Anda di halaman 1dari 5

Nama : Elza Amarul Rivalda

Kelas : ADWL-A
NRP : 5017201032

Petunjuk:
● Kerjakan soal yang anda anggap mudah terlebih dahulu.
● Wajib mencantumkan sumber dari jawaban kalian, akan ada sanksi pengurangan nilai
jika sumber jawaban tidak diastema.
● Tugas dikirim dalam format PDF paling lambat Minggu 5 Maret 2023 18.00 WIB
● Beri format penamaan Kelas_NRP_Nama_Tugas2.pdf
● Adanya tindakan curang dan menyontek antar peserta kelas akan ditindak dengan
tegas.

1. Log Caliper- Bit Size


Pengertian: Calliper log (CL) memiliki prinsip
seperti pegas, dimana CL akan menyesuaikan
dengan besar diameter lubang bor. Penerapan
dari CL dimulai dari drill bit mulai melakukan
aktivitas pengeboran, sehingga akan muncul
respon yang berbeda dari tiap litologi saat
diterobos oleh drill bit. Jika lapisan yang
ditembus sulit (hard rock), maka lubang bor
yang dihasilkan akan sempit. Jika lapisan yang
dutembus lunak maka akan CL akan melebar
Log Caliper – Bit Size (Harsono, 1997)

Fungsi: Untuk pengukuran variasi dimater


lubang bor saat borehole sedang dalam open
case. (Harsono, 1997)

Keadaan Caving: keadaan dimana diameter


yang besar (lubangan) yang dihasilkan saat drill
bit menerobos batuan yang lunak. Batuan yang
lunak akan mudah patah dan runtuh
membentuk caving pada bagian tersebut.
(Harsono, 1997)
Keadaan Swelling: Keadaan Ketika
Pembengkakan serpih disebabkan oleh tanah
liat (salah satu komponen utama serpih) yang
menyerap air, biasanya dari
cairan pengeboran. Aditif cairan pengeboran
yang tepat dapat mengurangi pembengkakan
serpih dan mencegah hilangnya seluruh
operasi pengeboran. (Harsono, 1997)

2. Log Gamma Ray


Pengertian:

Metode ini digunakan untuk mengukur radiasi sinar


gamma yang dihasilkan oleh unsur-unsur radioaktif yang
terdapat dalam lapisan batuan di sepanjang lubang bor.
Unsur radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuan dapat
berupa unsur uranium, Thorium, Potassium, dan Radium
(Erihartanti., Siregar, S., S., dan Sota, I., 2015).

Fungsi:

Log Gamma- ray • Ketebalan lapisan batuan


• Evaluasi kandungan shale
• Korelasi antar sumur
• Menentukan lapisan permeable dan non permeable
berdasarkan sifat radioaktif
(BPB manual, 1981)

Skala pada Litologi/ Permeabilitas Batuan: 0-150


GAPI atau 0-100 GAPI (Harsono, 1997)

3. Log Neutron
Pengertian:

Log Neutron Log Neutron didapatkan dari hasil pancaran partikel


neutron kedalam formasi. Dari injeksi ini berpotensi
terjadi tiga interaksi, tumbukan elastis, tumbukan
inelastic, dan tangkapan neutron. Pada tumbukan elastis
akan terjadi kekekalan kekekalan tenaga, sehingga
neutron kan kehilangan tenaga karena tumbukan dengan
ini formasi sepanjang perjalanan didalam formasi
sampai tertangkap oleh atom saat
neutron kehilangan tenaga. (Harsono, 1997)

Fungsi:

• Untuk menentukan porositas total


• Untuk mendeteksi adanya formasi gas setelah
dikombinasikan dengan porositas total lainnya
(formation log density)
• Untuk penentuan korelasi batuan
(Darling, T. 2005)

Skala: 0 – 60 (Harsono, 1997)

4. Log Densitas
Pengertian:

Log yang mengukur bulk density formasi, ini juga termsuk


matrix dan fluida yang terperangkap di dalam pori-pori.
Prinsip kerja log densitas yaitu suatu sumber radioaktif
dari alat pengukur di pancarkan sinar gamma dengan
intensitas energi tertentu menembus formasi/batuan
(Harsono, 1993).
Log Densitas
Fungsi:

Secara kuantitatif log density digunakan untuk mengukur


porositas dan secara tidak langsung mengukur densitas
hidrokarbon. Sedangkan secara kualitatif log ini
digunakan untuk menentukan lithologi dan jenis mineral
tertentu, log ini juga bisa digunakan untuk
mengidentifikasi fracture pada formasi (Rider, 2002).
Skala :
1,7 – 2,7 g/cc atau 1,95 – 2,95 g/cc (Harsono, 1997)

5. Log Sonik
Pengertian:

Log yang menggambarkan waktu kecepatan suara yang


dikirim kedalam formasi sehingga pantulan suara yang
Kembali diterima oleh receiver. Waktu yang diperlukan
gelombang suara untuk sampai ke receiver disebut
“interval transit time” atau Δt. Besar atau kecilnya Δt yang
melalui suatru formasi tergantung dari jenis batuan dan

Log Sonik besarnya porositas batuan serta isi kandungan dalam


batuan (Harsono, 1997)

Fungsi:

Dapat gdigunakan untuk mengetahui tingkat porositas


dari batuan.
(Harsono, 1997)

Skala: 140-40 µ/ft atau 240-40 µ/ft


(Harsono, 1997)
DAFTAR PUSTAKA
Darling, T. 2005. Well Logging and Formationn Evaluation. Gulf Freeway. Texas.
Erihartanti., Siregar, S., S., dan Sota, I. (2015), Estimasi Sumberdaya Batubara Berdasarkan
Data Well Logging dengan Metode Cross Section di PT. Telen Orbit Prima Desa Buhut
Kab. Kapuas Kalimantan Tengah. Universitas Lambung Mangkurat.
Harsono, A. (1997). Pengantar Evaluasi Log. Academia. Schlumberger. Diakses pada Februari
28, 2023, from https://www.academia.edu/30619198/Adi_Harsono_Log.
Rider, Malcolm 2002. The Geological Interpretation of Well Logs Seconds Edition.

Anda mungkin juga menyukai