Oleh :
Novita Kartika Sari
(110322406376)
Nurainin Yuli Daryanti
(120322420478)
Radiktyo Permono
(120322420496)
Rifko Harny Dwi Cahyo
(120322420502)
Penggunaan
geolog
bawah permukaan.
petrofisis well logging digunakan untuk
is
WELL
Bertujuan untuk
Merupakan suatu
LOGGING
mendapatkan
teknik untuk
informasi litologi,
mendapatkan
pengukuran
data bawah
porositas,
permukaan
pengukuran
dengan
resistivitas, dan
menggunakan
kejenuhan
alat ukur yang
hidrokarbon.
dimasukkan ke
Sedangkan tujuan
dalam lubang
utama dari
sumur, untuk
penggunaan log ini
evaluasi formasi
adalah untuk
dan identifikasi
menentukan zona,
ciri-ciri batuan di
dan
bawah
memperkirakan
permukaan
kuantitas minyak
(Schlumberger,
dan gas bumi
Macam-macam Well
Logging
Mekanik
Caliper
Logging
Sonic
Logging
Listrik
Resistivity
Logging
Spontaneo
us
Potensial
(SP)
Induced
Polarisatio
n (IP)
Radioaktif
Gamma
Ray
Logging
Neutron
Porosities
Logging
Density
Log
Caliper Log
Caliper
Logging
Caliper log adalah alat untuk
mengukur diameter dan bentuk
suatu lubang bor. Alat ini
memiliki 2, 4 atau lebih lengan
yang dapat membuka di dalam
lubang bor. Log ini digunakan
untuk mengukur diameter
lubang bor.
Caliper Log
Prinsip
Pergerakan
Kerja lengan lengan ini pada lubang akan diubah menjadi
Caliper Log
Hasil logging caliper diplot
pada suatu track yang
menggunakan ukuran drilling
bit sebagai perbandingan atau
dengan menggambarkan
selisih hasil pembacaan caliper
terhadap ukuran bit diameter.
Pada grafik logging, dapat
ditemukan titik tertentu yang
mengindikasikan volum dari
lubang bor. Informasi berguna
dalam mengestimasi jumlah
lumpur pemboran di dalam
lubang bor dan jumlah semen
yang dibutuhkan untuk casing
lubang.
Caliper Log
Interpretasi dasar dari
respon log caliper ini
biasanya digunakan
dalam penentuan batuan
reservoir dan nonreservoir.Misalnya pada
Shale, respon Caliper log
biasanya akan nampak sebagai
peningkatan diameter borehole,
atau dikenal dengan caving.
Dengan mengkorelasikan
terhadap log Gamma Ray (GR) ,
akan semakin jelas jika terdapat
anomali naik untuk diameter
borehole dimana nilai log GR
besar, maka dapat
diinterpretasikan secara kualitatif
sebagai lapisan shale.
Caliper Log
Caliper Log
Istilah
Caving
Mud Cake
Sloughing
On Gauge
Pengertian
Diameter yang besar yang dihasilkan saat drill bit
menerobos batuan yang lunak, misal coal, shale atau
batu lempung atau batuan lain yang lunak secara
spesifik.
Biasanya terjadi saat drill bit melewati batuan permeable
yang kaya fluida (formasi air biasanya). Mud cake
terbentuk saat lumpur pengeboran (drilling mud)
bertemu dengan air formasi dan kemudian menempel di
batuan permeabel tersebut sehingga terbentuk mud cake
/ kue lumpur, hasilnya diameter lubang bor akan
menyempit pada bagian ini.
atau mudahnya kita sebut dengan "tonjolan" , biasanya
disebabkan karena batuan yang sangat masif. Sloughing
ini akan dengan cepat kita kenali dengan adanya
penyempitan diameter borehole.
on gauge ini adalah kondisi dimana diameter lubang bor
= diameter drill bit. On Gauge ini yang nantinya agak
sulit untuk diinterpretasi karena gak muncul kenampakan
khusus di hasil caliper log-nya.
Log Sonic
Sonic
Logging
Yaitu log yang mengukur
Log Sonic
Prinsip
Kerja
Log Sonic
Jenis Gelombang
Gelombang Primer (Pwave).
Gelombang Rayleigh.
Gelombang Stoneley.
Pengertian
Gelombang ini disebut juga gelombang
compressional (tekan), dan merupakan jenis dari
gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang
partikel-partikelnya bergetar sepanjang arah yang
sama dengan arah rambatan gelombang.
Gelombang ini disebut juga gelombang shear
(geser) atau gelombang distorsi, dan merupakan
jenis dari gelombang transversal, yaitu gelombang
yang partikel partikelnya bergetar secara tegak
lurus terhadap arah rambatan gelombang.
Gelombang ini terdapat di bidang pemisah antara
formasi dengan lumpur, dimana kecepatannya
mendekati kecepatan gelombang shear.
Gelombang ini terdapat pada lumpur karena
interaksi antara lumpur dengan formasi.
Rambatannya lebih lambat daripada gelombang
lumpur. Tidak seperti gelombang S dan gelombang
Rayleigh, gelombang Stoneley selalu hadir sebagai
gelombang dengan amplitudo tinggi pada frekuensi
yang rendah. Gelombang ini dapat digunakan untuk
memprediksi permeabilitas dan mengidentifikasi
Log Sonic
Log Sonic
Harga kecepatan gelombang-gelombang tersebut tergantung
kepada parameter-parameter elastis dari medianya dan densitas
dari gelombang tersebut. Pada batuan terkonsolidasi, travel time (waktu
rambat) yang terukur merupakan rata-rata dari travel time matriks batuan yang
kompak dan travel time fluida yang berada pada pori batuan, sesuai dengan
rumus Wyllie :
tlog s t f (1 s ) t ma
Log Resistivitas
Resistivity
Log
Log Resistivitas
Prinsip
AlatKerja
ini mengukur kemampuan formasi untuk menghantarkan arus
Log Resistivitas
Berdasarkan
jangkauan
pengukuran
alat
Log Deep
Resistivity
Log Medium
Resistivity
Log Shallow
Resistivity
Log Resistivitas
Spesifikasi
DH-LOG (Gamma, Resistivity, SP)
Alat
Deskripsi :
DH-LOG adalah instrumen borehole
logging yang terdiri atas logging
Gamma Ray, Resistivity dan SP. Log
Gamma Ray mendeteksi partikel
gamma yang dipancarkan formasi,
clay contohnya adalah batuan
sedimen yang banyak mengandung
partikel gamma. Sehingga log
gamma biasanya digunakan untuk
mengukur besar kecilnya
kandungan lempung formasi. Log
resistivity mengukur sifat kelistrikan
dalam hal ini resistivitas formasi
dengan cara merambatkan arus ke
dalamnya. Sedangkan log SP
memanfaatkan sumber listrik di
alam. Seluruh instrumen ini di
designterekam dalam
Loggerdengan platform PC-based.
Log Resistivitas
Spesifikasi
Alat
Spesifikasi Teknis :
Electric Resistivity Logging
- Electrode Spacing: 16 inchi, 64
inchi
- Measuring Range
- Normal: 1 to 2 KM
- Sp: +/- 1000 mV
Natural Gamma
- Detector : NaI (TL)
- Size : 25 mm dia x 92 mm
length
Physical
- 48 mm dia x 270 cm
- Weight : 12 kg
Operating Condition
- Temperature : 65 C
- Pressure : 3000 psi
- Hole depth : 2000 m
- Hole diameter : 50 - 300 mm
Aplikasi :
- Eksplorasi mineral
- Eksplorasi air tanah
- Geoteknik
- Korelasi dan evaluasi formasi
- Dll
Keutamaan :
- Digital dengan platform PC/Laptop
(dikontrol oleh PC)
- Data tersimpan dalam format ASCII
- Digunakan dalam eksplorasi mineral
seperti batubara dan eksplorasi air
tanah
- Volume detector scintilator besar
dengan sensitivitas tinggi
Komponen Standar :
- DHLOG recorder
- Combo Probe Gamma, Resistivity, SP
- Winch 300 m
- Laptop
- Software akuisisi
- Asesoris
Log Resistivitas
Contoh interpretasi HC-Water
Contact Log Resistivity (kontak
hidrokarbon-air)
Log Resistivitas
Resistivity log memiliki kegunaan lain yakni untuk mendeterminasi
tingkat saturasi air (Water Saturation). Semakin tinggi saturasi air
maka resistivity akan semakin rendah. Prediksi Water Saturation
dari Resistivity log dapat dilakukan dengan berbagai algoritma
diantaranya Persamaan Archie berikut:
S w a / F x Rw / Rt
1/ n
Tabel Resistivity
Tabel Resistivity
Log SP
rekaman perbedaan potensial listrik antara
elektroda di permukaan dengan elektroda
Log SP
yang terdapat di lubang bor yang bergerak
naik-turun
Identifikasi lapisan
permeabel.
Mencari batas-batas
lapisan permeabel dan
korelasi antar sumur
berdasarkan lapisan itu.
Menentukan nilai
resistivitas formasi air
(Rw).
Memberikan indikasi
kulaitatif lapisan serpih.
Log SP
Prinsip Kerja
Log SP
Merekam beda potensial antara elektroda yang
bergerak sepanjang lubang bor dengan elektroda yang
diam di atas permukaan.
Satuan yang digunakan adalah milivolt (mV).
Perbedaan potential tersebut akan dipengaruhi oleh
perbedaan antara ion bebas fluida yang terdapat di
dalam pasir pembawa air dengan lumpur bor dimana
terdapat movable sonde
Pengukuran dengan SP Log dilakukan untuk
menentukan Vclay sehingga dapat diketahui jenis
fluida yang terdapat dalam formasi yang dianalisa
serta kandungan batuan dan kondisi dari kedalaman
formasi tersebut.
Log SP
Cara Kerja Log
SP
Log SP
Interpretasi
untuk membedakan zona permeable dan zona impermeable
berdasarkan defleksi kurva SP:
pada zona impermeable kurva SP akan cenderung
membentuk garis lurus yang menerus (shale base line)
pada zona yang permeable kurva SP akan membentuk
defleksi baik positip (ke kanan) maupun negatif (ke kiri).
Log SP
Kurva
SP
kurva ke kiri
salinitas air
formasi lebih besar
dari filtrat lumpur
Defleksi positif
kurva ke kanan
salinitas air
formasi lebih kecil
dari filtrat lumpur
Defleksi lurus
salinitas air
formasi dan filtrat
lumpur relatif sama
Log SP
Komponen Log
SP
Elektroki
mia
Membran
Potensial
Liquid Junction
Potential
Elekinetik
Log SP
Defleksi terbentuk akibat adanya hubungan antara arus listrik
dengan gaya gaya elektromotif ( elektrokimia dan
elektrokinetik ) dalam formasi. Penyimpangan SP dapat ke kiri
atau ke kanan tergantung pada kadar garam dari air formasi
dan filtrate Lumpur.
Jika pengaruh SP log melalui lapisan cukup tebal dan
kondisinya bersih dari clay, maka defleksi kurva SP akan
mencapai maksimum. Defleksi SP yang demikian disebut
statik SP atau SSP, yang dapat dituliskan dalam persamaan
sebagai berikut:
Log Induksi
Log
Induksi
Log Induksi
Cara Kerja Log
Induksi
Survei IP dilakukan dalam logging lubang bor dilakukan
dengan alat yang memiliki elektroda pada posisi tetap. Alat
induction menentukan resistivitas dengan cara mengukur
konduktivitas batuan.
Elektroda biasanya ditempatkan dalam garis lurus di area
yang akan disurvei.
Dua elektroda digunakan untuk memasok arus yang
mengalir ke bawah permukaan sekitarnya.
Dua elektroda tidak terpolarisasi tambahan ditempatkan
pada jarak tertentu dari elektroda saat ini.
Jarak antara pasangan elektroda dapat bertambah untuk
mendapatkan pengukuran memiliki peningkatan
kedalaman.
Informasi yang dikumpulkan dikompilasi menjadi bagian
semu dua dimensi.
Log Induksi
Log Gamma
Gamma Ray
Logging
Gamma ray adalah prinsip dasar dari perekaman
radioaktivitas atau tingkat radiasi alami dari suatu lapisn
bumi. Radioaktivitas gamma ray berasal dari 3 unsur
radioaktif yang ada dalam batuan yaitu: Uranium (U),
Thorium (Th), dan Postasium (K) yang secara kontinyu
memancarkan GR dalam bentuk pulsa pulsa energi radiasi
tinggi.
Pemanfaatan:
untuk identifikasi lapisanpermeabel disaat SP Log tidak
berfungsi karena formasi yang resistif atau ketika SP tidak
dapat merekam karena lumpur yang yang digunakan tidak
konduktif (oil base mud) atau ketika SP tidak berfungsi
(Rmf=Rw).
digunakanuntuk mendeteksi dan evaluasi terhadap mineral
radioaktif (potassium dan uranium), mendeteksi mineral
tidak radioaktif (batubara), dan dapat juga untukkorelasi
antar sumur.
Log Gamma
Cara Kerja
Log Gamma
Prinsip
Kerja
mendeteksi arus yang ditimbulkan oleh ionisasi yang
terjadi karena adanya interaksi sinar gamma dari formasi
dengan gas ideal yang terdapat didalam kamar ionisasi
yang ditempatkan pada sonde
Besarnya arus yang diberikan sebanding dengan intensitas
sinar gamma yangbersangkutan.Didalam formasi hampir
semua batuan sedimen mempunyai sifat radioaktif yang
tinggi, terutama terkonsentrasi pada mineral clay.
Dengan adanya perbedaan sifat radioaktif dari setiap
batuan, maka dapat digunakan untuk membedakan jenis
batuan yang terdapat pada suatu formasi.
Log Gamma
Pada GR Log didapatkan suatu kurva yang menunjukkan
besarnya intensits radioaktif yang ada dalam formasi.
Dengan menarik garis GR yang mempunyai harga
minimum dan harga maksimum pada penampang log
maka kurva GR yang jatuh diantara kedua lapisan kurva
tersebut merupakan indikasi adanya lapisan shale.
Log Gamma
Contoh interpretasi lapisan batuan untuk
mendiskriminasi sandstone dari shale dengan
menggunakan log gamma ray
Log Gamma
Dikarenakan log gamma ray memiliki kapabilitas untuk mengukur
derajat kandungan shale di dalam lapisan batuan, maka didalam
industri migas gamma ray log kerap kali digunakan untuk
memprediksi besaran volume shale atau dikenal dengan Vshale
dengan formulasi:
Radioaktif
rendah
(32,5 60 API)
Radioaktif
Radioaktif
menengah
sangat
(60 100
tinggi
API)
(>100 API)
Anhidrit
Batupasir
Arkose
Batuan
Salt
Batugamping
Batuan
serpih
Batubara
Dolomit
granit
Abu
Lempungan
vulkanik
Pasiran
Bentonit
Gamping
Log Neutron
Log
Neutron
Pemanfaatan
Alat neutron dipakai untuk menentuka primary
porosity batuan, yaitu ruang pori pori batuan
yang terisi air, minyak bumi, atau gas.
Log Neutron
Macam-macam Log
Neutron
Thermal
neutron log
Sidewall
neutron
porosity log
(SNP)
Compensated
neutron log
(CNL)
Log Neutron
Cara Kerja
Sumber
radioaktif memancarkan partikel neutron kedalam
batuan dengan energi kira kira 5 Mev.
Setelah partikel neutron berbenturan dengan batuan, energi
neutron ini berkurang sampai ke level 0.1 10 eV (level
ephitermal).
Karena massa hidrogen yang sama dengan massa neutron,
atom hidrogen punya kemampuan paling besar dalam
memperlambat partikel neutron dibanding atom- atom lain
dalam batuan.
Kemudian partikelpartikel neutron yang kembali ditangkap
dan dihitung oleh detektor dalam alat pengukur.
Kecepatan detektor dalam menghitung partikelpartikel
neutron dipengaruhi oleh adanya konsentrasi hidrogen.
Dua buah detektor thermal dipasang 1 2 ft di atas sumber
radioaktif.
Ratio antara jumlah jumlah jumlah pulsa ( Nn / Nf )
merupakan fungsi porositas. Ratio ini mempunyai pengaruh
lubang sumur yang berkurang dan kedalaman penetrasi yang
lebih jauh dibanding dengan sistem satu detektor.
Log Neutron
Prinsip
energi
tinggi dari neutron dipancarkan secara
Kerja
Log Neutron
Interpretasi
Log Neutron
Faktor faktor yang
berpengaruh terhadap
Kurva N, yaitu :
Shale / clay
Kekompakan batuan
Kandungan air asin /
tawar
Kandungan minyak
Kandungan gas
Hal ini tentang defleksi
kurva log neutron,
semakin ke kanan
defleksi kurva maka
semakin banyak
hidrokarbon yang
terkandung, defleksi
yang terjauh maka
mengindikasikan
adanya gas.
Log Densitas
Log
Densitas
Log Densitas
Alat ini bekerja dari suatu sumber radioaktif
dari alat pengukur dipancarkan sinar gamma
Prinsip Kerja denga intensitas energi tertentu (umumnya
0.66 mev) menembus formasi / batuan.
Batuan terbentuk dari butiran mineral
Besar kecilnya
mineral yang tersusun dari atom atom
energi yang
yang terdiri dari proton dan electron. Partikel
diterima oleh
sinar gamma akan membentur electron
detector
electron dsalam batuan, sehingga
tergantung
mengalami pengurangan energi (loose
dari :
energi). Energi yang kembali (setelah
Densitas
mengalami benturan) akan diterima oleh
matriks batuan detector, terpasang dalam sebuah protector
berbentuk silinder sepanjang 3 ft,yang selalu
Porositas
menempel pada dinding sumur. Intensitas
batuan
energi yang diterima pada dasarnya
Densitas
berbanding terbalik dengan kepadatan
kandungan
electron. Makin lemah energi yang lembali
yang ada dalam maka makin banyak electron electron
batuan
dalam batuan, yang berarti makin banyak /
Log Densitas
Gambar
disamping
menunjukkan
teknik
interpretasi
porositas dan
litologi dari data
density log
(RHOB) dan
neutron porosity
(NPHI) . Pada
contoh dibawah,
jika kita memiliki
data dengan
NPHI=15% dan
RHOB=2.4 g/cc
maka porositas
yang
sesungguhnya
adalah 18% dan
batuannya
berupa SS
Log Densitas
Zona gas
ditunjukkan
dengan crossover antara
neutron dan
density. Untuk
lebih jelasnya
perhatikan
gambar di
samping ini:
Pada gambar
tersebut terlihat
pada zona
reservoir (low
gamma ray),
terdapat crossover antara
density dan
neutron., dalam
hal ini neutron
porosity lebih
rendah dari
Jenis batuan
Rapat massa
sebenarnya (gr/cc)
Rapat massa
saat logging
(gr/cc)
Sandstone
Limestone
Dolomites
Anhidrid
2,650
2,710
2,870
2,960
2,684
2,710
2,876
2,977
Antrasite coal
1,400-1,800
1,355-1,796
Bituminous coal
1,200-1,500
1,173-1,514
Interpret
asi Data
JURNAL NASIONAL
DAN
JURNAL
INTERNASIONAL
Jurnal Nasional
Tujuan
PENYELIDIKAN
GEOFISIKA
BATUBARA
DENGAN
METODA WELL
LOGGING
DI DAERAH MUSI
BANYUASIN ,
MUARA ENIM
PROVINSI
SUMATERA
SELATAN
untuk melengkapi
informasi geologi di
bawah permukaan dalam
rangka inventarisasi
yang berguna untuk
pengembangan potensi
batubara di Indonesia
Tempat
di daerah Nibung,
Kecamatan Batanghari
Lengko, Kabupaten Musi
Banyuasin, Provinsi
Sumatra Selatan dan
daerah Lubuk Napal ,
Kecamatan Pauh ,
Kabupaten Sarolangun,
Provinsi Jambi.
Jurnal Nasional
Metode
menggunakan metoda
lubang bor ( well
logging ) yang terdiri
dari
Logging sinar gamma
Resistivity
Self Potensial
Caliper
Alat
OYO 3030 Mark-2
buatan Jepang lengkap
dengan probe untuk
mengukur Gamma-ray,
Resistivity, Self
Potensial dan Caliper.
Peta
Lokasi
Jurnal Nasional
Hasil
Periode 1
menghasilkan 11
pengukuran well
logging pada
lubang bor, yang
terdiri dari 5 titik
di daerah Nibung
Sumatra Selatan,
yaitu RWS-1,
RWS-2, RWS-3,
RWS-4 dan RWS-5
dan 6 titik di
daerah Lubuk
Napal., yaitu
BMR-1, BMR-2,
BMR-3, BMR-4,
BMR-5 dan BMR-
Jurnal Nasional
Hasil
Periode II
menghasilkan 13
pengukuran well
logging yang terdiri
dari 7 titik di daerah
Nibung, yaitu RWS-6,
RWS-7, RWS-9, RWS10, RWS-11, RWS-12
dan RWS-13 ,
sedangkan di daerah
Lubuk Napal yaitu
BMR-7, BMR-8, BMR-9,
BMR-10, BMR-11 dan
BMR-12.
Jurnal Nasional
Jurnal Nasional
Pengukuran Sinar Gamma
1. Nilai gamma-ray di
daerah Nibung berkisar
antara 0-1.0 cps 10.0
cps, sedangkan di
daerah Lubuk Napal
adalah 1.0 cps sampai
dengan 12.5 cps.
2. Ketebalan lapisan
batubara yang
terditeksi dari gammaray pada daerah
Nibung sekitar 0.5 16.0 m, sedangkan
untuk daerah Lubuk
Napal sekitar 1.0 -
Jurnal Nasional
Pengukuran Self
Potensial
Hasil pengukuran self
potensial tidak
memberikan kontras
yang jelas untuk
lapisan batubara
pada pengukuran di
daerah Nibung dan
Lubuk Napal.
Pengukuran
1. Pada
beberapaCaliper
lubang bor
dari hasil pengukuran
caliper terlihat adanya
pembesaran lubang pada
lapisan batubara, hal ini
menunjukan bahwa
lapisan batubara tersebut
bersifat fracture atau
brittle .
2. Beberapa bagian lapisan
batubara terlihat tidak
mengalami pembesaran
lubang dimana hal ini
menunjukan bahwa
lapisan batubara tersebut
bersifat keras atau
Jurnal Nasional
Kesimpula
n
Hasil pengukuran penampang lubang bor ( well
logging ) dengan metoda Sinar gamma (GammaRay ) memperlihatkan kontras yang jelas untuk
lapisan serta ketebalan batubara di daerah Nibung
1 dan Lubuk Napal. Nilai Gamma-Ray lapisan
batubara di daerah Nibung dan sekitarnya 1.0
. 10.0 cps dengan ketebalan lapisan antara 0.5 16.0
meter. Di daerah Lubuk Napal nilai gamma-Ray
untuk lapisan batubara sekitar 1.0-12.5 cps dengan
ketebalan lapisan antara 1.0 11.5 meter.
Jurnal Nasional
Kesimpula
n
2
.
3
.
Jurnal Internasional
Jurnal Internasional
TUJUAN
menjelaskan apakah
ada pergeseran dalam
data well logging dari
pengukuran
laboratorium dan di
lapangan
LOKASI
Laboratorium
Research
Institute of King
Fahd University
of Petroleum
and Minerals,
Dhahran, Saudi
Arabia.
Jurnal Internasional
LATAR BELAKANG
Pengukuran sinar gamma digunakan untuk mendeteksi
variasi dalam radioaktivitas alami yang berasal dari
perubahan konsentrasi unsur uranium (U) dan thorium
(Th) serta perubahan konsentrasi unsur kalium (K)
pembentuk batuan besar
Logging sinar gamma merupakan alat penting untuk
pemetaan litologi dan korelasi stratigrafi. Logging sinar
gamma yang penting untuk mendeteksi zona alterasi,
dan untuk memberikan informasi mengenai jenis
batuan
Jurnal Internasional
METODE
Satu set sample standart : standart oleh Badan Energi Atom
Internasional (IAEA, Wina), dan Institut Nasional Standar dan
Teknologi (NIST, USA)
Sampel core terdiri dari dua bagian.
- Bagian pertama meliputi sampel dari interval 466-511m (15291617ft) dan memiliki celah akibatsampel yang hilang.
- Bagian kedua adalah dari kedalaman 493-511 m (1617-1677 ft) dan
kontinyu.
Total radioaktivitas gamma dari sampel pada interval kedalaman
1.529-1.677 kaki diukur
Waktu pengukuran untuk masing-masing adalah 15
menit
Gambar 1. Contoh spektrum total pengukuran sinar gamma dari sampel core. Sampel
inti adalah dari 152mm (6") panjang dan 91.6mm (4") diameter. Waktu penghitungan
adalah 15 menit.
PEMBAHASAN
Gambar 2. Total radioaktivitas sinar gamma dari sampel inti untuk interval
kedalaman 466 untuk 511m (1529-1677 ft). Hal ini terlihat dari data tersebut
untuk interval kedalaman 472-474m (1548-1.555,5) ft dan 485-486.5m
Gambar 4 (a). Grafik Radioaktivitas spektral sinar gamma kalium dalam sampel core dan total radioaktivitas untuk
interval kedalaman dari 466 ke 511m (1529-1677 ft). Data untuk interval kedalaman 472-474m (1548-1555,5 ft)
dan 485-486.5m (1591-1596 ft) hilang.
Gambar 4 (b). Grafik Radioaktivitas spektral sinar gamma untuk Uranium dan Thorium dalam sampel core
dan total radioaktivitas untuk interval kedalaman dari 466 ke 511m (1529-1677 ft). Data untuk interval
kedalaman 472-474m (1548-1555,5 ft) dan 485-486.5m (1591-1596 ft) hilang.
Gambar 4 (c). Grafik Radioaktivitas spektral sinar gamma Uranium dan Thorium dalam
sampel core untuk interval kedalaman dari 466 ke 511m (1529-1677 ft). Data untuk interval
kedalaman 472-474m (1548-1555,5 ft) dan 485-486.5m (1591-1596 ft) hilang.
Jurnal Internasional
KESIMPUL
AN