1)
Program Studi Fisika FMIPA Unmul, Jl. Barong Tongkok, No. 4,
Kampus Gunung Kelua, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia
2)
PT. Sinergy Consultancy Services, Jl. Jend. Sudirman,
No. 7, Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia
ABSTRAK
1
bahwa lingkungan pengendapan daerah penelitian termasuk dalam lingkungan pengendapan
sub-marine.
Kata kunci : Log Inside Casing, Batupasir, Bentuk kurva log, Lingkungan Pengendapan
1. PENDAHULUAN
Endapan batuan sedimen di Indonesia yang terdapat pada cekungan berumur tersier
terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan).
Cekungan Kutai merupakan suatu cekungan sedimentasi yang besar di pulau Kalimantan.
Pengisiannya berlangsung sejak Eosen hingga Miosen Tengah (Lambert, 2002). Studi
mengenai lingkungan pengendapan adalah penting karena dapat meningkatkan
pengetahuan melalui analisis lingkungan yang membuat kita dapat merekonstruksikan
periode geologi sebelumnya, yakni, hubungan daratan dan lautan purba. Oleh karena itu
dalam penelitian ini akan diketahui beberapa fasies sedimen terutama batupasir yang akan
dianalisa hubungan kemenerusannya secara kuantitatif, dan juga untuk mengetahui
penyusun pada Formasi daerah penelitian yaitu dengan menganalisa kenampakan
singkapan (outcrop) pada daerah penelitian. Berdasarkan metode well logging ini dapat
diketahui proses sedimentasi dan dapat juga mengetahui ukuran butir batuan. Sehingga
dapat diketahui fasies sedimen yang menjadi penciri lingkungan pengendapan dan
sebaran fasiesnya.
2. TINJAUAN PUSTAKA
1. Logging Geofisika
2
digunakan adalah Cesium (CS-137) dengan waktu paruh 40 tahun yang memiliki
aktifitas radioaktif 100 mCi.
b. Log Density
Log density adalah kurva yang menujukkan besarnya densitas (bulk density) dari
batuan yang ditembus lubang bor. Prinsip kerja dari log density adalah yaitu suatu
sumber radioaktif dari alat pengukur dipancarkan sinar gamma dengan intensitas
energi tertentu menembus formasi/batuan. Batuan terbentuk dari butiran mineral,
mineral tersusun dari atom-atom yang terdiri dari proton dan elektron. Partikel sinar
gamma- membentur elektron-elektron dalam batuan. Akibat benturan ini sinar-
akan mengalami pengurangan energi (Margaesa, 2012).
3
Gambar 2. Respon log densitas (gr/cc) pada berbagai jenis batuan
(Thomas, 2002 dalam Margaesa, 2012)
2. Karakteristik Batupasir
Gambar 3. (a) Bentuk butir batupasir, (b) Perbandingan sortasi (Graha, 1987)
4
jumlah sub-lingkungan yang sederhana namun dapat digunakan untuk membedakan
lingkungan satu dengan lainnya dengan menggunakan interpretasi lingkungan
pengendapan yang ada (Selley, 1978).
Tabel 1.Penyederhanaan Klasifikasi Lingkungan Pengendapan (Boggs, 1995)
Tempat Pengendapan Utama Lingkungan Utama Sub-Lingkungan
5
5. Metode Statistik (Kuantitatif)
Uji kuantitatif dilakukan untuk mengetahui besarnya hubungan antara kemenerusan
lapisan batupasir antar lubang bor, karena sebaran fasies batu pasir dan nilai rata-rata log
gamma dan log densitas batupasir dapat menentukan lingkungan pengendapan daerah
penelitian. Dalam analisis data statistik ini akan banyak dijumpai perhitungan-
perhitungan, yaitu sebagai berikut :
1. rata-rata (mean). Rata-rata merupakan teknik penjelasan kelompok yang
didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut (Sugiyono, 2012).
Rata-rata dapat dirumuskan sebagai berikut :
∑
= …………………................................................ (1)
Dimana Me: Mean (rata-rata) Xi : Nilai x ke i sampai ke n
: Epsilon (jumlah) n : Banyak sampel
2. Standar deviasi, menunjukkan keheterogenan yang terjadi dalam data yang
sedang diteliti atau dapat dikatakan sebagai jumlah rata-rata variabilitas di
dalam satu set data pengamatan.
∑
= ………….……..………………………… (2)
N X I YI X I YI
r ....................... (3)
N X X N Y Y
2
I I
2
I
2
I
2
Di mana :
r = koefisien korelasi X = nilai data variabel pertama
N = jumlah data Y = nilai data variabel kedua
6
3. METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
1. Pengumpulan data Geological Mapping dan Geophysical Logging
Pada bagian ini dilakukan pemilihan lubang bor, pengumpulan data Geological
Mapping dan Geophysical logging, Jumlah lubang bor yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 7 buah lubang, yang berada dalam formasi geologi Pemaluan,
dan selanjutnya akan diteliti kemenerusan dari batupasir dan diambil 2 lapisan yang
memiliki karakter Gamma Ray sama dari data geophysical logging 7 lubang tersebut
untuk diolah secara kuantitatif.
2. Pengolahan Data
Teknik pengolahan data meliputi :
a. Konversi data hingga menjadi data siap edit
b. Penentuan batas litologi antar batuan dan interpretasi kurva log
c. Korelasi antar sumur
3. Uji Kuantitatif
Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Pengujian normalitas distribusi, uji normalitas distribusi diperlukan untuk
mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil pengukuran dan pengamatan
berasal dari populasi berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Data
statistik non parametris yang akan uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan metode one sample Kolmogorov-Smirnov normality test. dari uji
yang dilakukan akan memperoleh nilai p-value dari data log gamma ray dan
density inside casing lapisan batupasir.
b. Pengujian beda, setelah data didistribusi normal, maka dapat dilakukan tahap uji
beda test Kolmogorov-Smirnov dua sampel. Metode uji beda yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah metode Mann-Whitney U-Test.
4. Penentuan Lingkungan Pengendapan
Penulis menganalisis pembentukan lingkungan pengendapan dari jumlah
ketebalan seluruh fasies yang terdapat dalam masing-masing log shapes pada
seluruh lubang bor telitian. Dari analisis tersebut, diperoleh log shapes dengan
persentase tertinggi dari keseluruhan yang merupakan shape dominan dan dapat
disimpulkan lingkungan pengendapan yang terjadi pada daerah penelitian.
7
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Uji Beda
Berdasarkan hasil uji beda yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat diperoleh
hasil uji beda seluruh variabel antar lubang bor di daerah penelitian. Dari hasil uji beda
seluruh variabel, diperoleh persentase variabel yang memiliki hubungan antar lubang
bor. Nilai persentase keseluruhan antara ketiga variabel yang memiliki hubungan antar
lubang bor adalah sebagai berikut :
a. Variabel GR = % = 66.6 %
50
40 R² = 0.250
(CPS)
30
20
10
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8
Grain Size (mm)
Gambar 5. Grafik hubungan nilai gamma ray terhadap ukuran butir batupasir
Jika dilihat dari grafik tersebut korelasi menunjukkan arah negatif, variabel
pada sumbu x (ukuran butir batupasir) mengalami peningkatan nilai (butiran
semakin kasar), maka variabel y (nilai rata-rata gamma ray) mengalami penurunan
nilai CPS (count per second). Jika ditinjau berdasarkan kriteria korelasi menurut
literatur, maka korelasi antara nilai rata-rata gamma ray dengan ukuran butir
batupasir termasuk dalam kriteria korelasi yang tergolong sedang, yaitu dengan
koefisien korelasi 0.501
8
b. Analisis grafik hubungan antara nilai rata-rata gamma ray terhadap ketebalan
batupasir
Grafik hubungan antara nilai average gamma ray (CPS)
dengan ketebalan batupasir (m)
(CPS)
20
0
0 10 20 30
Thickness (m)
9
5. PENUTUP
1. Kesimpulan
1. Variabel gamma ray memiliki hubungan terbesar dalam korelasi antar lubang bor
daerah penelitian yaitu sebesar 66.6 %. Jadi log yang efektif digunakan dalam
penarikan korelasi batupasir antar lubang bor adalah log gamma ray.
2. Hubungan antara nilai log gamma ray terhadap ukuran butir dan ketebalan
batupasir adalah berbanding terbalik, semakin tinggi nilai dari log gamma ray,
maka semakin kecil ukuran butir dan ketebalan batupasir, dimana koefisien
korelasi terhadap ukuran butir sebesar 0.501, koefisien korelasi terhadap ketebalan
batupasir sebesar 0.40.
3. Berdasarkan hasil analisis ketebalan fasies seluruh log shapes dan juga didukung
oleh data pemetaan lapangan, diperoleh hasil bahwa lingkungan pengendapan
daerah penelitian termasuk dalam lingkungan pengendapan sub-marine.
DAFTAR PUSTAKA
Allen, GP. 1998, Sedimentation in the Modern and Miocene Mahakam Delta, School of
Natural Resources Sciences, Quessland University of Technology: Brisbane, Australia
Horne, J. C. Ferm, Caruccio, F.T., Baganz, B.P. 1978. Depositional Models in Coal
Exploration and Mine Planning in Appalachian Region. The American Association of
Petroleum Geologist Bulletin: America
Nichols, Gary. 1999. Sedimentology and Stratigraphy. Blackwel Science: New Jersey
10