Anda di halaman 1dari 10

BAB X

LOG RADIOAKTIF dan LOG LAINNYA

10.1. Tujuan
10.1.1. Log Radioaktif
10.1.1.1.Gamma Ray Log (GRL)
Gamma Ray Log mempunyai fungsi antara lain:
1. Untuk membedakan lapisan shale dan non-shale pada sumur
open hole atau cased hole dan juga pada kondisi ada lumpur
maupun tidak.
2. Sebagai pengganti Spontaneous Potential Log untuk maksud-
maksud pendeteksian lapisan permeable, karena untuk formasi
yang tidak terlalu resistif (Rw/Rmf) hasil Spontaneous
Potential Log tidak telalu akurat.
3. Untuk korelasi batuan.
4. Untuk mendeteksi mineral-mineral radioaktif.
5. Untuk menentukan kedalaman perforasi yang telah diinjeksi air
(water plugging)
10.1.1.2.Neutron Log
Fungsi Neutron Log,yaitu :
1. Untuk menentukan porositas (Ø) total.
2. Untuk mendeteksi adanya formasi gas setelah dikombinasikan
dengan porosity tool lainnya (Formation Density Log).
3. Untuk penentuan korelasi batuan
10.1.1.3.Formation Density Log
Formation Density Log berfungsi untuk :
1. Untuk mengukur porositas batuan.
2. Untuk mengidentifikasi mineral batuan.
3. Untuk mengevaluasi shally sand dan lithologi yang kompak.
4. Untuk menentukan HC dan Oil Shale Yield (kandungan shale
yang mengandung minyak).
5. Untuk mendeteksi adanya gas (GOC)
10.1.2. Log Lainnya
10.1.2.1.Sonic Log
Digunakan untuk mendapatkan harga porositas batuan.
10.1.2.2.Caliper Log
Untuk mengukur diameter lubang bor sebagai fungsi dari
kedalaman lubang bor.

10.2. Dasar Teori


10.2.1. Log Radioaktif
Log Radioaktif ini dapat dioperasikan dalam keadaan cased hole maupun open
hole. Jenis radioaktif terdiri dari tiga macam, yaitu Gamma ray log, Density log, dan
Neutron log. Dari tujuan pengukuran dibedakan menjadi alat pengukur lithologi
seperti Gamma Ray Log dan alat pengukur porositas seperti Neutron Log dan Density
Log. Hasil pengukuran alat porositas dapat digunakan pula untuk mengindentifikasi
lithologi dengan hasil yang amat memadai.

63
10.2.1.1. Gamma Ray Log (GRL)
Log gamma ray adalah salah satu log radioaktif, alat log gamma ray
mengukur natural emisi gamma ray dari subsurface. Log gamma ray ini bisa
digunakan pada saat open hole maupun cased hole. Radioaktif yang direkam
alat gamma ray ini adalah K (Potassium), Th (Thorium), dan U (Uranium)
(Bateman, 1985). Alat logging ini juga bisa digunakan untuk
mengestimasikan Vsh (Volume Shale) pada suatu sumur dengan
menggunakan natural gamma ray ataupun spectral gamma ray. Satuan dari
hasil pengukuran alat ini adalah API (American Petroleum Institute). Gamma
ray juga dijadikan log untuk membedakan sandstone dan shale, karena alat ini
mengukur kandungan radioaktif suatu formasi.

10.2.1.2. Neutron Log


Log Neutron merekam Hydrogen index (HI) dari formasi. HI
merupakan indikator kelimpahan kandungan hidrogen dalam formasi. Satuan
pengukuran dinyatakan dalam satuan PU (Porosity Unit). Log neutron juga
disebut sebagai log porositas. Respon log neutron sangat tergantung pada
lithology, spasi antara detector dan sumber yang terakhir adalah perbedaan
tipe detector. Neutron log sumbernya dibuat dari campuran americium dan
berrylium yang akan mengemisikan neutron. Setelah di emisikan neutron ke
dalam formasi, neutron akan kehilangan energi sehingga kita bisa mengetahui
kandungan hidrogen di dalam formasi tersebut. Sedangkan energi yang hilang
itu adalah porositas formasi (Asquith & Gibson, 1983).

10.2.1.3. Density Log


Log density adalah log yang mengukur bulk density formasi, ini juga
termasuk matrix dan fluida yang terperangkap di dalam pori-pori. Secara
kuantitatif log density digunakan untuk mengukur porositas(porosity) dan
secara tidak langsung mengukur densitas hidrokarbon (HC). Secara kualitatif
log ini digunakan untuk menentukan lithology dan jenis mineral tertentu, log
ini juga bisa digunakan untuk mengidentifikasi fracture pada formasi (Rider,
2002).

10.2.2. Log Lainnya


10.2.1.1.Sonic Log
Log sonic memberikan sebuah interval waktu yang dinamakan delta-t
(Δt). Pengukuran sebuah formasi menggunakan gelombang suara. Secara
kualitatif log ini digunakan untuk mengevaluasi porositas yang ada pada pori-
pori batuan. Log ini juga bisa dijadikan log untuk mengikatkan well-log
dengan data seismic atau biasa kita sebut well seismic tie. Kegunaan lain dari
log ini juga bisa membantu mengidentifikasikan jenis litologi, source rock dan
memprediksi zona overpressure (Rider, 2002). Bila pada transmitter
dipancarkan gelombang suara, maka gelombang tersebut akan merambat
kedalam batuan formasi dengan kecepatan tertentu yang akan tergantung pada
sifat elastisitas batuan, kandungan fluida, porositas dan tekanan formasi.
Kemudian gelombang ini akan terpantul kembali menuju lubang bor dan akan
diterima oleh kedua receiver. Selisih waktu penerimaan ini direkam oleh log

64
dengan satuan microsecond per feet (μsec/ft) yang dapat dikonversikan dari
kecepatan rambat gelombang suara dalan ft/sec.

10.2.1.2.Caliper Log
Log caliper adalah salah satu log mekanik yang mengukur keadaan
lubang bor untuk mengetahui zona washout, breakout dan lain lain.
Pengukuran keadaan lubang bor ini dilakukan menggunakan alat caliper yang
memiliki two-arm dan four-arm. Untuk menyesuaikan dengan kondisi lubang
bor, peralatan log caliper dilengkapi dengan pegas yang dapat mengembang
secara fleksibel. Ujung paling bawah dari pegas tersebut dihubungkan dengan
rod. Posisi rod ini tergantung pada kompresi dari spring dan ukuran lubang
bor. Manfaat log caliper sangat banyak, yang paling utama adalah untuk
menghitung volume lubang bor untuk menentukan volume semen pada
operasi cementing, selain itu dapat berguna untuk pemilihan bagian gauge
yang tepat untuk setting packer (misalnya operasi DST), interpretasi log listrik
akan mengalami kesalahan apabila asumsi ukuran lubang bor sebanding
dengan ukuran pahat (bit) oleh karena itu perlu diketahui ukuran lubang bor
dengan sebenarnya, perhitungan kecepatan lumpur di annulus yang
berhubungan dengan pengangkatan cutting, untuk korelasi lithology karena
log caliper dapat membedakan lapisan permeabel dengan lapisan consolidated
(Lynch, 1962). In gauge adalah keadaan dimana ukuran lubang bor sama
dengan ukuran drill bit jadi bisa diartikan termasuk lubang bor yang bagus. Ini
juga merupakan indikasi dari teknik pemboran yang bagus. Washout adalah
besarnya lubang daripada drill bit yang diakibatkan oleh litologi shale atau
bisa juga diakibatkan lapisan yang unconsolidated karena berada pada
cekungan yang muda. Keyseat adalah lubang yang asimetris di bentuk akibat
penggunaan drill string dimana inklinasinya berubah atau pada saat perubahan
dari vertical well ke horizontal well. Breakout adalah ubang bor yang
berbentuk ellips dan diakibatkan oleh Shmin atau minimum horizontal stress
(Rider, 2002).

10.3. Alat dan Bahan


10.3.1.Alat
1. Pensil
2. Penghapus
3. Penggaris
4. Kalkulator

10.3.2.Bahan
1. Chart
2. Data

10.4. Prosedur Perhitungan


10.4.1. Log Radioaktif
10.4.1.1. Gamma Ray Log (GLR)
Prosedur Analisa GR Log
65
1. Ditentukan tebal lapisan yang akan dianalisis (oleh assisten).
2. Ditentukan besarnya GRmin dan GRmax dari Log.
3. Dibaca besarnya defleksi kurva GRlog untuk setiap interval kedalaman yang
dianalisa (GRread).
4. Dihitung besarnya volume day (Vclay) dengan menggunakan persamaan:
GRread−GRmin
Vclay =
GRmax−GRmin

5. Dibuat tabulasi dan kesimpulan

10.4.1.2. Neutron Log


Prosedur Analisa Kurva Neutron Log
1. Ditentukan lapisan yang prospek (ditentukan oleh asisten).
2. Dibaca besarnya defleksi kurva Neuton (Nlog) untuk setiap interval
kedalaman.
3. Ditentukan besarnya harga Nclay, yaitu porositas yang terbaca pada kurva
Neutron Log lapisan Clay yang terdekat dengan lapisan prospek.
4. Dihitung besarnya porositas Neutron (N) dengan menggunakan persamaan
berikut ini atau dengan gambar 50.
ФN = 1,02 .ФN log + 0,0425
5. Dibuat tabulasi dan kesimpulan.

10.4.1.3. Formation Density Log


Prosedur Analisa Kurva FDL
1. Ditentukan lapisan yang prospek (ditentukan assiten).
2. Dibaca besarnya b (density bulk, gr/cc) dari defleksi kurva.
3. Ditentukan jenis formasinya (pma) dan jenis fluida pemborannya (r) yang
digunakan (ditentukan asisten).
4. Ditentukan besarnya porositas FDL (FDL) menggunakan persamaan berikut
atau dengan menggunakan gambar 51 atau dengan persamaan:
ФFDL = (ρma-ρb)/(ρma-ρf)
Dimana:
ma = densitas matrik batuan, gr/cc
b = densitas bulk yang dibaca pada kurva FDL untuk setiap interval kedalaman
yang dianalisa, gr/cc
f = densitas fluida, gr/cc

5. Menentukan besarnya Dclay, yaitu densitas pada lapisan clay yang


berdekatan dengan lapisan prospek pada slip log.
6. Dihitung besarnya FDLcoor terhadap kandungan clay atau shale dengan
menggunakan persamaan
FDLcoor = FDL – (Vclay x Dclay)
Dimana : Vclay = volume clay (dari GR Log)
7. Dibuat tabulasi dan kesimpulan

66
10.4.2. Log Lainnya
10.4.2.1. Sonic Log
1. Ditentukan lapisan prospek (ditentukan asisten).
2. Dibaca besarnya interval transite time (flog) dari defleksi kurva sonic log
untuk setiap interval kedalaman yang telah ditentukan.
3. Ditentukan jenis formasinya (tma) dan jenis fluidanya (tf). Catatan :
kecepatan gelombang suara di air (189 sec/ft).
4. Dihitung besarnya porositas dari sonic log (s) dengan menggunakan gambar
58 atau dengan persamaan sebagai berikut ini :
Фs = (Δƒlog-Δtma)/(Δtƒ-Δtma)
5. Dibuat tabulasi dan kesimpulan.

10.4.2.2. Caliper Log


Prosedur Analisa Caliper Log
1. Dibaca besarnya defleksi kurva caliper sesuai dengan interval yang
ditentukan.
2. Ditentukan besarnya diameter Bit yang dipakai (ditentukan asisten)
3. Dihitung besarnya tebal mud cake (tmc), yaitu:
Tmc = (BS-Caliper)/2
4. Dibuat tabulasi dan kesimpulan.

10.5. Hasil Analisa dan Perhitungan


10.5.1 Chart Log

67
Gambar 10.1 Kurva Gamma ray-porositas
10.5.2.Data
- ρma = 2,71 gr / cc
- ρf =1,04 gr / cc
- ΔTma = 55,9 µs / ft
- ΔTf = 180 µs / ft
- Bit Size = 9 inch
- Interval = 2 ft
- Lapisan = - Zona A : 5.780 ft – 5.840 ft
- Zona B : 5.910 ft – 5.940 ft
- Zona C : 5.960 ft – 5.975 ft

Perhitungan
10.5.3. Log Radioaktif
10.5.3.1. Log Gamma Ray
a. Depth = 5798 ft.
b. Gr min = 13 API (dilihat dari gamma ray log).
c. GR max = 150 API (dilihat dari gamma ray log).
d. GR read = 22 API (dilihat dari gamma ray log).
GRread−GRmin 22−13
e. Vclay = = = 0.066.
GRmax−GRmin 150−13

10.5.3.2. Log Neutron


a. Depth = 5798 ft.
68
b. ФN log = 16 pu (dilihat dari kurva log neutron).
c. ФN = 1,02 .ФN log + 0,0425 = 1,02 x 16 +0,0425 =16,363%.
d. ФN Clay = 7% (dari kurva log neutron).
e. ФN corr = ФN – (Vclay.ФNclay) = 16,363% – (0,066 x 7%) =
15.903%

10.5.3.3.Formation Density Log


a. Depth = 5798 ft.
b. ρb = 2,13 gr/cc (dilihat dari log porositas) .
c. ФFDL = (ρma-ρb)/(ρma-ρf) = (2,71-2,13)/(2,71- 1,04) = 0.020 .
d. ФDclay = 0,011% .
e. ФFDLcorr = ФFDL- (Vclay.ФDclay) = 0,020 – (0,066– 0,0011) =
0,019%.
10.5.4. Log Lainnya
10.5.4.1.Sonic Log
a. Δƒlog = 92 ms/ft.
b. Фs = (Δƒlog-Δtma)/(Δtƒ-Δtma) = (92-55.9)/(180 x 55.9) = 0,515%.

10.5.4.2.Caliper Log
a. Caliper = 7,9 inch (dilihatdari log caliper).
b. Tmc = (BS-Caliper)/2 = (9-7,9)/2 = 5,05 inch.

Tabel 10.1 Tabulasi zona A log radioaktif dan log lainnya

Tabel 10.2 Tabulasi zona B log radioaktif dan log lainnya

69
Tabel 10.3 Tabulasi zona C log radioaktif dan log lainnya

10.6. Pembahasan
10.6.1. Gamma Ray Log
Salah satu fungsi dari gamma ray yaitu mengidentifikasi
lithologi,untuk kisaran nilainya yaitu (0-30) API ialah batugamping,(30-60)
API ialah batupasir dan >60 API ialah serpih/shale.Pada zona A depth (5798,
5800 , 5802,5804) ft nilai Gr yaitu (22 ,23 ,23 ,25) API yang mana tergolong
batugamping,pada zona B depth (5926, 5928, 5930, 5932) ft nlai Gr yaitu (28,
22, 22, 22) API yang tergolong batugamping dan pada zona c depth (5968 dan
5970) ft nilai Gr sebesar (30 dan 25) API untuk depth 5968 kemungkinan
terindikasi batupasir sedangkan untuk depth 5970 ft kemungkinan terindikasi
batugamping.

10.6.2. Volume Clay(Vclay)

Clay atau lempung yang memiliki kerapatan porositas yang tinggi


sehingga tidak dapt meloloskan fluida,nilai presentase porositas clay yaitu 45-
55% tetapi permeabilitas kecil 5.39 x 10 -7 cm/detik.Semakin besar nilai Vclay
maka nilai porositas Ncorr akan semakin kecil begitu pun sebaliknya.Pada
zona A depth (5798, 5800 , 5802,5804) ft dengan Vclay sebesar
(0.066 ;0.073 ; 0.073 ; 0.088) nilai ∅Ncorr (15.903; 15.852; 15.852;
16.769)%.Untuk zona B depth (5926, 5928, 5930, 5932) ft dengan Vclay
sebesar (0.220; 0.073; 0.073; 0.073) dengan nilai ∅Ncorr (23.452; 20.426;
70
21.446; 23.486)%.Untuk zona c depth (5968 dan 5970)ft dengan Vclay
sebesar (0.124 dadn 0.088) dengan nilai ∅Ncorr (17.360 dan 16.857)%.

10.6.3. Neutron Log


Porositas neutron yaitu energi yang hilang saat benturan dengan atom
di dalam formasi batuan. Pengaruh serpih atau clay akan memperbesar harga
porositas Ncorr dan kandungan air asin atau air tawar dalam batuan akan
memperbesar harga porositas neutron.Pada zona A (5798, 5800 , 5802,5804)
ft dengan nilai ∅Ncorr (15.903; 15.852; 15.852; 16.769)% dengan nilai
∅Ncorr tertinggi pada depth 5804 untuk zona A karena kandungan Vclay
tertinggi.Untuk zona B depth (5926, 5928, 5930, 5932) ft dengan ∅Ncorr
(23.452; 20.426; 21.446; 23.486)%..Untuk zona C depth (5968 dan 5970)ft
dengan nilai ∅Ncorr (17.360 dan 16.857)%.

10.6.4. FDL
FDL menunjukkan besarnya densitas dari batuan yang ditembung
lubang bor.Nilai yang diperoleh pada porositas FDL corr untuk zona A rata-
rata 0.019 atau 1.9 %, zona B 0.024 atau 2.4 % dan zona C 0.27258 atau
27.258% yang berarti zona C memiliki rongga batuan lebih besar dari dua
zona lainnya sehingga mampu menampung lebih banyak fluida hidrokarbon.

10.6.5. Sonic Log


Sonic log merupakan log yang digunakan untuk mendapatkan harga
porositas dengan prinsip kerja mengukur waktu tempuh gelombang bunyi
pada jarak tertentu di dalam lapisan batuan.Log ini mendeskripsikan waktu
kecepatan suara yang dipancarkan ke dalam formasi dimana pantulan suara
yang kembali diterima oleh receiver.Nilai dari porositas sonic dipengaruhi
oleh nilai ∆flog yang mana hubungannya berbanding lurus.Jika nilai ∆flog
tinggi maka nilai porositas sonic (∅S) akan semakin tinggi pula.Pada zona A
depth (5798, 5800 , 5802,5804) ft nilai ∆flog yaitu (92, 92, 92, 92) µs / ft
dengan nilai
∅S (0.515; 0.515; 0.515; 0.515).Pada zona B depth (5926, 5928, 5930, 5932)
ft dengan nilai ∆flog ( 90; 83; 92; 90) µs / ft dengan nilai ∅S (0.275; 0.218;
0.291; 0.275).Untuk zona C depth (5968 dan 5970)ft dengan nilai ∆flog (82
dan 97) µs / ft dengan nilai ∅S (0.210 dan 0.331).Berdasarkan nilai ∅S di atas
dapat dikatakan bahwa zona A mempunyai rongga batuan yang lebih besar
dari kedua zona lainnya,secara klasifikasi menurut Koesoemadinata nilai
porositas dari zona A tergolong porositas istimewa karena nilai porositasnya
>25%,zona B tergolong porositas sangat baik karena nilainya diantara 20-
25% dan untuk zona C tergolong porositas depth 5968 ft tergolong porositas
sangat baik sedangkan depth 5970 tergolong porositas istimewa.

10.6.6. Caliper Log


Kurva dari caliper log bertujuan untuk menentukan tebal mud cake
pada dinding lubang bor yang mengindikasi lapisan porous dan
permeable.Pada zona A nilai TMC rata-rata yaitu 0.5 inch,Zona B yaitu 0.5
inch begitu pula zona C yaitu 0.5 inch.Nilai TMC tergantung dari nilai bs dan
caliper.Nilai Tmc dari zona A,B dan C sama karena nilai calipernya
71
sama.Ketiga zona di atas memiliki mud cake yang cukup tebal yang berarti
mengindikasikan ketiga zona di atas mempunyai porositas dan permeabilitas
yang baik.

10.6.7. Kandungan Fluida


Menurut Rahmat dan Dewanto (2015),jika mengandung Gas akan
diindikasi nilai Log gamma Ray akan rendah berkisar kurang dari 60 API
dengan adanya persilangan antara log densitas dan neutron dengan separasi
besar.Jika oil nilai Gr berkisar kurang dari 60 API dengan persilangan log
densitas dan neutron dengan separasi kecil.Jika water maka nilai Gr kurang
dari 60 API dengan tidak adanya separasi antara log densitas dan neutron.Pada
zona A depth (5798, 5800 , 5802,5804) ft, nilai Gr kurang dari 60 API yaitu
(22 ,23 ,23 ,25) API dengan persilangan antara log densitas dan neutron denga
separasi besar maka kemungkinan pada zona A ialah terindikasi gas.Untuk
zona Bdan C pada depth zona B (5926, 5928, 5930, 5932) ft,nlai Gr (28, 22,
22, 22) API,Zona C depth (5968 dan 5970) ft,nilai Gr (30 dan 25) API kedua
zona tersebut sama-sama memiliki nilai GR kurang dari 60 API dengan
persilangan log densitas dan neutron dengan separasi besar sehingga
kemungkinan terindikasi adanya gas.

9.7. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan,sebagi berikut:
1. Rata-rata nilai Gamma ray pada zona A,B dan C yaitu sebesar (28, 36 dan
32)API.
2. Nilai Vclay akan mengurangi nilai ∅Ncorr.
3. Kandungan air asin dan air tawar dalam batuan akan memperbesar nilai
porositas batuan.
4. Nilai rata-rata ∅FDLcorr zona A,B,C yaitu 0.019 ; 0.024; 0.27258/27.258%
5. Nilai dari porositas sonic memiliki hubungan berbanding lurus dengan nilai
∆flog.
6. Nilai rata-rata Tmc ketiga zona yaitu 0.5 inch.
7. Kandungan fluida pada ketiga zona yaitu gas/gas bearing zone.

72

Anda mungkin juga menyukai