ABSTRAK
Tahap evaluasi formasi dilakukan dalam suatu kegiatan eksplorasi detil setelah pemboran,
dengan investigasi dari data-data survei geologi dan survei geofisika yang dilakukan pada zona
yang diperkirakan produktif untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan data secara lebih detil
dan akurat seperti: Porositas, Permeabilitas dan Kejenuhan air dari batuan tersebut. Banyak
metode yang dapat dilakukan dalam melakukan evaluasi formasi, salah satu yang dapat
digunakan adalah logging. Prinsip dasar wireline log adalah mengukur parameter sifat-sifat fisik
dari suatu formasi pada setiap kedalaman secara kontinyu dari sumur pemboran. Sifat-sifat fisik
yang diukur adalah potensial listrik batuan/kelistrikan, tahanan jenis batuan, radioaktivitas,
kecepatan rambat gelombang elastis, kerapatan formasi (densitas), dan kemiringan lapisan
batuan, serta kekompakan formasi. Logging dibagi menjadi log radioaktif, log listrik dan log
tambahan.
dan jenis fluidanya (Δtf). Log sonic adalah suatu log yang
digunakan untuk mendapatkan harga
porositas batuan sebagaimana log density
dan log neutron. Log ini menggambarkan
waktu kecepatan suara yang dikirim/
dipancarkan kedalam formasi dimana
pantulan suara yang kembali diterima oleh
receiver.
Berdasarkan pembacaan kurva Sonic
Log, perhitungan dan juga analisa, diperoleh
hasil rata-rata porositas sonic (Фs) pada
kedua zona yang diinterpertasi yaitu
memperoleh Фs sebesar 0,297 pada zona A
dan 0,276 pada zona B.
DAFTAR PUSTAKA
[1]Asquith, George B. 1976. “Basic Well
Log Analysis for Geologist”.
American Association of Petroleum
Geologist. Oklahoma
[2]Bateman, Richard M, 1985. “Open-Hole
Log Analysis and Formation
Evaluation”. International Human
Resources Development Corporation.
Boston.
[3]Harsono, Adi. 1997. “Evaluasi Formasi
dan Aplikasi Log”. Schlumberger
Oilfield Services. Jakarta.
[4]Rider, Malcolm. 2002. “The Geological
Interpretation of Well Logs, 2nd
Edition, revised 2002”. Scotland:
Whittles Publishing.
[5]Sari Wulandari, ST. Msc, 2005, “ Diktat
Petunjuk Praktikum Penilaian
Formasi.”
[6]Schlumberger. 2009. “Geoframe
ELANplus Advanced Petrophysical
Interpretation”. SIS. Jakarta.