Anda di halaman 1dari 5

SONIC LOG

Susilo Adi Purnomo, 115170024, Teknik Geofisika UPN "Veteran" Yogyakarta


Email : susilo.esphero@gmail.com

ABSTRAK
Tahap evaluasi formasi dilakukan dalam suatu kegiatan eksplorasi detil setelah pemboran,
dengan investigasi dari data-data survei geologi dan survei geofisika yang dilakukan pada zona
yang diperkirakan produktif untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan data secara lebih detil
dan akurat seperti: Porositas, Permeabilitas dan Kejenuhan air dari batuan tersebut. Banyak
metode yang dapat dilakukan dalam melakukan evaluasi formasi, salah satu yang dapat
digunakan adalah logging. Prinsip dasar wireline log adalah mengukur parameter sifat-sifat fisik
dari suatu formasi pada setiap kedalaman secara kontinyu dari sumur pemboran. Sifat-sifat fisik
yang diukur adalah potensial listrik batuan/kelistrikan, tahanan jenis batuan, radioaktivitas,
kecepatan rambat gelombang elastis, kerapatan formasi (densitas), dan kemiringan lapisan
batuan, serta kekompakan formasi. Logging dibagi menjadi log radioaktif, log listrik dan log
tambahan.

1. PENDAHULUAN kemiringan lapisan batuan, serta


Log merupakan suatu grafik kekompakan formasi yang kesemuanya
kedalaman/waktu dari suatu set data yang tercermin dari lubang bor.
menunjukkan parameter diukur secara Log dibagi menjadi log listrik, log
berkesinambungan di dalam sebuah sumur radioaktif dan log tambahan. Salah satu jenis
pemboran (Harsono, 1997). Prinsip dasar log tambahan adalah Sonic log. Sonic log
wireline log adalah mengukur parameter merupakan log akustik dengan prinsip kerja
sifat-sifat fisik dari suatu formasi pada setiap mengukur waktu tempuh gelombang bunyi
kedalaman secara kontinyu dari sumur pada jarak tertentu didalam lapisan batuan
pemboran. Adapun sifat-sifat fisik yang Log sonik mengukur kemampuan formasi
diukur adalah potensial listrik untuk meneruskan gelombang suara.Secara
batuan/kelistrikan, tahanan jenis batuan, kuantitatif, log sonik dapat digunakan untuk
radioaktivitas, kecepatan rambat gelombang mengevaluasi porositas dalam lubang yang
elastis, kerapatan formasi (densitas), dan terisi fluida, dalam interpretasi seismik dapat
digunakan untuk menentukan interval transmitter dibagian atas dan satu lagi
velocities dan velocity profile, selain itu juga dibagian bawah dengan masing-masing
dapat dikalibrasi dengan penampang dengan dua buah receiver. Suara dikirimkan
seismik. Secara kualitatif dapat digunakan dari trasmitter masuk kedalam formasi,
untuk mendeterminasi variasi tekstur dari kemudian pencatatan dilakukan pada saat
lapisan pasir-shaledan dalam beberapa kasus pantulan suara pertama kali sampai
dapat digunakan untuk identifikasi rekahan direceiver. Transmitter mengirimkan suara
(fractures) (Rider, 1996). secara bergantian, harga .t dicatat pada
pasangan-pasangan receiver yang menerima
2. DASAR TEORI SONIC LOG pantulan suara secara bergantian.
2.1 PRINSIP DASAR Harga rata-rata t dari receiver dihitung
Log sonic adalah suatu log yang secara otomatis oleh computer dipermukaan,
digunakan untuk mendapatkan harga yang secara otomatis pula memproses
porositas batuan sebagaimana log density transite time menjadi total travel time.
dan log neutron. Log ini menggambarkan Menurut Willy, porositas sonic untuk
waktu kecepatan suara yang dikirim/ batuan yang kompak dihitung dengan
dipancarkan kedalam formasi dimana persamaan:
pantulan suara yang kembali diterima oleh
receiver. Sehingga waktu yang diperlukan 𝛥𝑡𝑙𝑜𝑔 − 𝛥𝑡𝑚𝑎
𝜙𝑆 =
gelombang suara untuk sampai receiver 𝛥𝑡𝑓 − 𝛥𝑡𝑚𝑎

disebut “internal transite time” atau Δt.


Besar kecilnya Δt yang melalui suatu Sedangkan untuk batuan yang tidak
formasi tergantung dari jenis batuan dan kompak dapat dihitung dengan Willy
besarnya porositas batuan serta isi formula yaitu sebagai berikut :
kandungan dalam batuan.
Alat sonic yang biasa digunakan 𝛥𝑡𝑙𝑜𝑔 − 𝛥𝑡𝑚𝑎 1
𝜙𝑆 = ×
𝛥𝑡𝑓 − 𝛥𝑡𝑚𝑎 𝐵𝑐𝑝
adalah BHC (Bore Hole Compensated),
dimana tipe ini sangat kecil dipengaruhi oleh
dimana:
perubahan-perubahan lubang bor maupun
posisi alat (sonde) sewaktu pengukuran Δtlog = transite time dari pembacaan kurva

dilakukan. Alat tersebut terdiri dari 1 (satu) sonic log, μsec/ft


Δtma = transite time matrik batuan, μsec/ft 2.3 RESPON SONIC LOG
(untuk sandstone = 51.0 μsec/ft,
limestone = 47.5 μsec/ft)
Δ tf = transite time rata-rata fluida (189
μsec/ft untuk filtrat lumpur)

Gambar 2.Respon Log Sonic (Malcolm Rider,


2002)
Gambar 1. Prinsip Log Sonic (Malcolm Rider,
2002)
Log sonik berfungsi untuk mengukur
2.2 FUNGSI SONIC LOG besarnya cepat rambat geolombang elastik
Adapun fungsi dari sonic log dalam batuan, yang diukur adalah waktu
digunakan untuk mendapatkan harga tempuh interval (interval transit time/t)
porositas batuan gelombang suara yang merambat melalui
formasi dalam satuan sec/feet
(Schlumberger, 2009). Waktu tempuh
interval tergantung pada jenis litologi dan
porositasnya, sehingga bila litologinya sudah
diketahui, maka tinggal tergantung pada
porositasnya. Karena cepat rambat
gelombang elastik sebanding dengan
kerapatan batuan, maka alat ini akan sangat
baiak untuk penentuan jenis batuan dan
porositas batuan. Keuntungan log ini untuk
penentuan porositas adalah tidak
terpengaruhnya hasil perekaman terhadap 4. Hitung besarnya porositas dari sonic
variasi lubang bor. log (θs) dengan persamaan sebagai
Adapun faktor-faktor yang berikut ini :
mempengaruhi pembacaan log sonik yaitu
1. Zona badhole 𝛥𝑡𝑙𝑜𝑔 − 𝛥𝑡𝑚𝑎
𝜃𝑠 =
Pada zona badhole, pembacaan tools 𝛥𝑡𝑓 − 𝛥𝑡𝑚𝑎

log sonik dapat menyebabkan nilai interval


transit time menjadi lebih besar. 2.4.2 PERHITUNGAN
2. Zona hidrokarbon  Data
Pada formasi yang kompak (tight) Tabel 2. Data Perhitungan

pengaruh keberadaan hidrokarbon dapat ΔTma : 55,6 μs/ft


ΔTf : 189 μs/ft
diabaikan. Namun pada formasi yang 
memiliki porositas yang tinggi, keberadaan  Perhitungan
hidrokarbon akan mengakibatkan nilai Pada kedalaman 5915 ft
interval transit time akan menjadi lebih a) Δƒlog = 94,3
besar (hydrocarbon effect) (Asquith, 1976) b) Фs = (Δƒlog-Δtma)/(Δtƒ-Δtma)
3. Zona shale = (94,3-55,6)/(189-55,6)
Adanya kandungan lempung dalam = 0,29
suatu batuan akan mengakibatkan
pembacaan log sonik menjadi lebih besar.  Tabulasi Perhitungan
Tabel 3. Hasil Perhitungan
2.4 PERHITUNGAN SONIC LOG
2.4.1 ANALISA KURVA SONIC LOG
1. Menentukan lapisan yang prospek
2. Membaca besarnya interval transite
time (Δflog) dari defleksi kurva sonic
log untuk setiap interval kedalaman
yang telah ditentukan.
3. Menentukan jenis formasinya (Δtma) 2.4.3 PEMBAHASAN

dan jenis fluidanya (Δtf). Log sonic adalah suatu log yang
digunakan untuk mendapatkan harga
porositas batuan sebagaimana log density
dan log neutron. Log ini menggambarkan
waktu kecepatan suara yang dikirim/
dipancarkan kedalam formasi dimana
pantulan suara yang kembali diterima oleh
receiver.
Berdasarkan pembacaan kurva Sonic
Log, perhitungan dan juga analisa, diperoleh
hasil rata-rata porositas sonic (Фs) pada
kedua zona yang diinterpertasi yaitu
memperoleh Фs sebesar 0,297 pada zona A
dan 0,276 pada zona B.

DAFTAR PUSTAKA
[1]Asquith, George B. 1976. “Basic Well
Log Analysis for Geologist”.
American Association of Petroleum
Geologist. Oklahoma
[2]Bateman, Richard M, 1985. “Open-Hole
Log Analysis and Formation
Evaluation”. International Human
Resources Development Corporation.
Boston.
[3]Harsono, Adi. 1997. “Evaluasi Formasi
dan Aplikasi Log”. Schlumberger
Oilfield Services. Jakarta.
[4]Rider, Malcolm. 2002. “The Geological
Interpretation of Well Logs, 2nd
Edition, revised 2002”. Scotland:
Whittles Publishing.
[5]Sari Wulandari, ST. Msc, 2005, “ Diktat
Petunjuk Praktikum Penilaian
Formasi.”
[6]Schlumberger. 2009. “Geoframe
ELANplus Advanced Petrophysical
Interpretation”. SIS. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai