MODUL KE – 02
NOISE DAN DHI
Oleh:
Maya Mardani
12115029
Asisten :
Gading Nur Rahmat Rifai, S.T.
Yudha Styawan, S.T.
Hendra Hidayat Akbar
Metode Seismik refleksi terbagi atas tiga bagian yaitu akuisisi data seismik,
pengolahan data seismik dan interpretasi data seismik. Akuisisi data untuk memperoleh
data seismik dari area yang disurvey. Teknik pengolahan data seismik dalam
penerapannya untuk memperoleh hasil migrasi yang baik perlu diterapkan proses filter
terhadap noise yang tepat. Filter ini memiliki fungsi yang vital dalam pengolahan data
seismik karna dengan penggunaan filter yang baik maka akan didapat hasil akhir data
yang baik dengan ignal to Noise Ratio (S/N) yang tinggi. Dari proses data seismik akan
diperoleh penampang seismik permukaan bawah tanah. Setelah data seismik diproses
maka dilakukan interpretasi untuk menganalisa keadaan geologi di bawah permukaan
dan juga untuk memperkirakan komposisi material batuan di bawah permukaan
tersebut.
Pada Praktikum Interpretasi Seismik Refleksi pada modul ini bertujuan untuk:
DASAR TEORI
Noise adalah gelombang yang tidak diinginkan dalam sebuah rekaman seismik.
Dalam seismik refleksi, gelombang refleksilah yang dikehendaki sedangkan yang lainya
diupayakan untuk diminimalisir dan diantisipasi adanya berbagai macam jenis
gangguan /noise yang mempengaruhi dan mengurangi kualitas data yang terekam.
1. Noise koheren. Noise ini dapat diidentifikasi dalam bentuk pola-pola khusus
gelombang yang terekam. Noise koheren memiliki pola keteraturan dari trace ke
trace. Pada noise koheren frekuensi dan fasanya sama dengan sinyal seismik.
Beberapa contoh noise yang koheren antara lain:
a. Efek buble: dihilangkan dengan cara memasang sangkar pada sumber
seismik sehingga setiap gelembung yang dihasilkan akibat ledakan akan
segera pecah pada saat keluar dari sangkar.
b. Efek multiple: umumnya terdapat pada data seismik laut dalam bentuk
kenampakan refleksi sekunder akibat gelombang yang terperangkap. Efek
multiple dihilangkan dengan filter dereverberation.
c. Efek ghost: diredam dengan filter deghosting.
d. Difraksi: dihilangkan dengan langkah migrasi.
e. Efek ground roll: dicirikan dengan amplitudo yang kuat dan frekuensi yang
rendah. Efek ground roll diatasi menggunakan band pass filter / low cut
filter.
f. Gelombang langsung (direct wave), dicirikan dengan frekuensi yang cukup
tinggi dan dengan waktu datang (arrival time) lebih awal.
2. Noise inkoheren. Noise ini muncul pada rekaman data seismik dengan pola yang
acak. Random noise biasanya mempunyai frekuensi yang lebih tinggi dan
fasanya tidak sama. Beberapa contoh noise inkoheren antara lain: gelombang
laut, angin, kendaraan yang lewat saat rekaman, dll.
Sedangkan berdasarkan sumbernya, noise dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Flat spot.
Flat spot merupakan sub-horizontal events yang menunjukkan kontak fluida dalam
reservoir yang digambarkan pada data seismik dengan tampilan reflektor yang flat
dan umumnya berasosiasi dengan bright spot. Adanya reflektor ini karena kontak
fluida baik gas/air, gas/minyak, maupun minyak/air. Kontak minyak/air sulit terlihat
pada penampang seismik berkenaan dengan tidak mencukupinya kontras impedansi
yang ditimbulkan atau terbatasnya ketinggian oil column. Jika salah satu kontak
mengandung gas yang tebal, maka akan dicerminkan oleh flat spot yang tidak benar-
benar flat namun agak melengkung ke bawah (push down/velocity sag). Selain itu,
fenomena flat spot juga tidak pasti datar namun agak miring yang dikarenakan
faktor tekanan.
Gambar 2. Dual flat spot yang terlihat pada sekuen reservoir klastik, offhore Nigeria.
Lebar Oil–water contact nya lebih dari 2 km
2. Bright spot.
Gambar 4. Dim spot at the Top gas-charged Kujung-1 Buildup in KE-32 Well
Terjadi pada top reservoir terisi hidrokarbon dengan top reservoir yang tidak terisi
dengan hidrokarbon. Faktor hidrokarbon lah yang membuat kontras impedansinya
berkebalikan. Konfigurasi litologi nya dapat digambarkan dalam kasus nilai
impedansi sand sedikit lebih tinggi dari impedansi shale.
Gambar 5. Pembalikan polaritas berasosiasi dengan bright spot yang disebabkan oleh
gas pada unconsolidated sand dari Teluk Meksiko. Polaritas yang digunakan adalah
polaritas Eropa zero phase
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA