Anda di halaman 1dari 28

USGS-

SOFTWARE

2/18/2016 BIDANG SEISMOLOGI TEKNIK – PUSAT SGTW


PROGRAM PROBABILISTIC SEISMIC HAZARD ANALYSIS (PSHA) DARI USGS

I. PENDAHULUAN

Gempa bumi adalah salah satu fenomena alam yang sangat merusak dan tidak dapat dicegah
sehingga dapat menimbulkan korban jiwa serta kerugian material, hal yang paling mungkin
dilakukan adalah mempelajari fenomena tersebut sehingga difahami karakteristiknya, dengan
demikian diharapkan akibat dari fenomena tersebut dapat diantisipasi dengan baik. Salah satu
studi untuk mengantisipasi masalah kegempaan ini adalah menentukan tingkat resiko gempa dari
suatu wilayah dan melakukan standarisasi mengenai informasi tersebut sehingga dapat
digunakan dalam desain dan kontruksi suatu bangunan.
Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) adalah suatu cara untuk mengetahui tingkat
resiko kegempaan yang telah dikembangkan oleh McGuire, 1976. Selama ini sumber gempa
dimodelkan dengan dua dimensi (2D). Dengan adanya pengembangan model sumber gempa 3D
ditambah dengan data-data gempa besar terbaru yang tidak pernah diprediksi sebelumnya, seperti
gempa Aceh (Mw 9.0-9.3), maka parameter-parameter sumber gempa yang digunakan untuk
pembuatan peta hazard juga akan mengalami perubahan.
Program/software PSHA-USGS adalah salah satu program yang sudah menggunakan model
sumber gempanya dengan 3D. Program buatan USGS ini telah digunakan untuk pembuatan peta
gempa USA dengan hasil seperti yang ada di IBC-2009.

II. MODEL SUMBER GEMPA

Model sumber gempa diperlukan sebagai hubungan antara data kejadian gempa dengan model
perhitungan yang digunakan dalam menentukan tingkat resiko gempa. Zona sumber gempa
didefenisikan sebagai area yang mempunyai derajat, gempa yang sama, dimana disetiap titik
dalam zona tersebut mempunyai kemungkinan yang sama akan terjadinya gempa dimasa
mendatang. Model sumber gempa akan memberikan gambaran distribusi episenter kejadian
gempa historik, frekuensi kejadian gempa dan pergeseran relative lempeng (slip rate) dari suatu
sumber gempa

Ada tiga model sumber gempa yang digunakan dalam analisis ini, yaitu sumber gempa
background, sumber gempafault, dan sumber gempa subduksi.

Model sumber gempa background

Model sumber gempa background ini dibuat karena pada daerah sumber yang ditinjau tidak ada
data seismogenic-nya tapi daerah tersebut ada kejadian gempanya, kejadian gempa yang terjadi
di daerah background biasanya adalah gempa-gempa kecil sampai sedang. Pada daerah yang
terdapat gempa sedang sampai besar biasanya identifikasi faultnya jelas. Model yang digunakan
untuk model sumber gempa background ini adalah model gridded yang berdasar pada laju
gempa(earthquake rate) secara spatially smoothed (Frankel, 1995). Catalog gempa yang
digunakan untuk analisa sumber adalah gempa-gempa utama atau gempa yang independen yang
didapatkan dari data katalog gempa yang sudah dihilangkan foreshock dan aftershock-nya.
Dalam model ini analisa yang digunakan adalah katalog gempa dengan magnitude ≥5 Mw
Model gridded ini dalam analisanya dibagi dalam lima interval kedalaman yaitu: shallow
background source (0-50km), dan deep background source (50-100km), (100-150km), (150-
200km) dan (200-300km).

Model Sumber Gempa Fault

Model sumber gempa fault ini juga disebut sebagai sumber tiga dimensi karena dalam
perhitungan probabilitas jarak, yang dilibatkan adalah jarak dari site ke hyposenter. Jarak ini
memerlukan data dip dari fault yang akan dipakai sebagai perhitungan probabilitas tersebut.
Parameter-paramter yang diperlukan untuk analisa probabilitas dengan model sumber gempa
fault adalah fault trace, mekanisme pergerakan fault, slip rate, dip, panjang dan lebar fault,
dimana data-data tersebut didapat dari para ahli geologi dan geofisika.

Model sumber gempa subduksi

Sumber gempa subduksi adalah model yang didapat dari data seismotektonik yang sudah
teridentifikasi dengan baik, dimana parameter dari model ini meliputi lokasi subduksi yang
dituangkan dalam koordinat latitude dan longitude, rate dan b-value dari area subduksi yang bisa
didapatkan dari data gempa dengan metode least square (Guttenberg-Richter), serta batas batas
kedalaman subduksi. Batas kedalaman maksimum dari sumber gempa ini sekitar 50 km atau
merupakan daerah megathrust. Untuk daerah yang lebih dalam (≥50km) diwakili oleh model
sumber gempa deep background.
Membuka paket software PSHA_USGS

Cari icon USGS ( ) kemudian klik cepat dua kali. Main Menu akan tampil seperti berikut ini:

Tampilan Main Menu software PSHA USGS

III. Sumber Gempa Background

Pada menu Background terdapat dua pilihan yaitu AGRID dan HAZGRID. Pilihan AGRID
digunakan untuk input file atau memanggil file input sedangkan HAZGRID digunakan untuk
analisis hazard dari agrid.

Input File AGRID


Input file AGRID adalah file _agridMLsm.in yang sudah dibuat sebelumnya dalam format text
file (.txt). Input file sumber gempa background ini, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Dari Main Menu pilih Background kemudian Continue
b. Pilih AGRID kemudian Continue
c. Pilih File, kemudian pilih Open
d. Pilih File _agridMLsm.in (data yang sudah diinput bisa diganti di jendela ini)
e. Klik Run

Catatan: Data-data yang digunakan dalam latihan ini adalah data gempa jawa, sesar Cimandiri
dan Subduksi jawa-sumba
Contoh : nama file input: “agrid_shal.in dalam notepad

Baris ke- Uraian isi file

1 -12.0 0.0 0.1


2 102.0 122.0 0.1
3 0.1 0.1
4 2
5.5 1965
6.8 1934
2009
5 jawa_shallow.cc
6 5. 0.1 1.0
7 50.
8 agrid_jawa_shal.out

Format input file katalog pada software PSHA-USGS ini adalah: Magnitude, Longitude,
Latitude, Depth, Year. Kolom-kolom selanjutnya tidak dibaca.

Contoh isi file yang dibaca “jawa_shallow.cc” dari katalog dalam notepad adalah:
Mag Long Lat Depth Year
6.80 115.78 -6.98 35.0 1934 4 10 10 23 6.80
6.80 107.85 -10.19 35.0 1940 3 21 13 52 6.80
7.00 105.50 -6.50 0.0 1943 4 1 14 18 7.00
6.80 112.00 -6.25 0.0 1950 6 19 12 36 6.80
6.40 115.70 -8.20 47.0 1963 5 22 21 53 6.40
5.70 107.20 -7.50 41.0 1963 7 17 7 1 5.70
5.80 106.80 -6.30 33.0 1963 2 21 19 52 5.80
5.40 108.40 -8.10 33.0 1964 11 23 4 17 5.40
5.50 104.30 -4.10 33.0 1965 4 20 11 22 5.50
5.60 104.90 -10.40 33.0 1967 6 19 18 7 5.60
5.70 108.01 -10.37 33.0 1967 5 8 23 23 5.70
5.80 112.50 -8.80 33.0 1967 8 6 17 10 5.80
5.90 107.30 -7.93 50.0 1967 5 5 17 38 5.90
dst…………………… Angka selanjutnya tidak dibaca
Analisa Hazard Akibat Background Source

Proses selanjutnya adalah analisa hazard dari background, langkah kerjanya adalah sebagai
berikut:
a. Dari Main Menu Pilih Background, selanjunya Continue
b. Pilih HAZGRID, kemudian Continue
c. Piih menu File kemudian pilih Open untuk membuka file Hasgrid
d. Pilih File HazgridXnga2.in (data yang sudah diinput dapat diedit disini)
d. Pilih Run untuk mengeksekusi program hazgrid
Contoh isi File hazgridXnga2.in

0
-12.0 0.0 0.1
102.0 122.0 0.1
760 1
1 30 1 1
0.5 0.25 0.25
1.0 200
-12.0 0.0 0.10
102.0 122.0 0.10
1. 5.0 6.5 0.1 3
100
agrid_jawa_shal.out
1. 0
3
000
grid_shal.pga
20
.0001 .00012534 .0002 .000404 .001 .002 .002105 .003 .005 .01 .0127 .02 .0427 .0641 .144 .216 .487 1.09 2.46 3.69
3
21 .333 1000 1 0
22 .333 1000 1 0
23 .334 1000 1 0
0.2 0 0
grid_shal.5hz
20
.0001 .00012534 .0002 .000404 .001 .002 .002105 .003 .005 .01 .0127 .02 .0427 .0641 .144 .216 .487 1.09 2.46 3.69
3
21 .333 1000 1 0
22 .333 1000 1 0
23 .334 1000 1 0
1.0 0 0
grid_shal.1hz
20
.0001 .00012534 .0002 .000404 .001 .002 .002105 .003 .005 .01 .0127 .02 .0427 .0641 .144 .216 .487 1.09 2.46 3.69
3
21 .333 1000 1 0
22 .333 1000 1 0
23 .334 1000 1 0

Output dari program hazgridXnga2 ini berupa binery code (bahasa mesin) sehingga susah
untuk membacanya. File ini bisa langsung digunakan sebagai input untuk program
hazallX.v2.exe.
nama file output hasil run program diatas adalah:
grid_ shall.pga (untuk T=0.0 sec)
grid_ shall.5hz (untuk T=0.2 sec)
grid _shall.1hz (untuk T=1.0 sec)

file ini digunakan untuk input pada program hazall (gabungan dari semua sumber gempa)
IV. MODEL SUMBER GEMPA FAULT

Input yang digunakan untuk analisa hazard (hazFXnga7c) pada fault sources adalah output dari
program filtrate.v2. Membuat input hazFXnga, file-file yang digunakan:
 Fault_cimandiri.in (input file)
 Filtrate.v2.exe (executed file)
Langkah kerja input sumber gempa fault adalah:
a. Dari Main Menu pilih Fault, selanjutnya Continue
b. Pilih Filtrate, selanjutnya Continue
c. Dari Menu File, kemudian pilih Open untuk membuka file Filtrate
d. Pilih file _filtrate.v2.in (data yang sudah diinput dapat diedit disini)
d. Pilih Run
Catatan: pada tahap _filtrate.v2.in ini data yang digunakan dalam latihan adalah data fault
Cimandiri sehingga nama file-file-nya adalah cimandiri.xxx (xxx adalah extention), tetapi untuk
fault yang lain berikan nama file sesuai dengan nama fault-nya masing-masing

Contoh isi file _filtrate.v2.in

Setelah program di run maka selanjutnya kita akan menginputkan parameter-parameter dan
nama file output yang diminta. Output ini akan digunakan sebagai input program hazFXnga7c
Ketikkan seperti yang tertera didalam jendela di bawah ini:

1
2
3

7
8

9
10
Contoh isi file: cimandiri.gr dalam notepad

Contoh isi file: cimandiri.char dalam notepad

Dari output file-file diatas dibuat input untuk program hazFXnga7c dengan menambahkan
beberapa parameter (baris 1 s/d 29). Contoh input hazFXnga7c dapat dilihat dalam analisa
hazard pada penjelasan berikut.

ANALISIS HAZARD AKIBAT FAULT

Input yang digunakan adalah hasil output program _filtrate.v2.in yaitu hazFXnga7c.in.
Langkah-langkah kerja dari hazard fault adalah sebagai berikut:
a. Dari Main Menu pilih Fault, kemudian pilih Continue
b. Pilih HAZFXNGA, selanjutnya pilih Continue
c. Dari Menu File kemudian pilih Open
d. Pilih file hazFXnga7c.in (data yang sudah diinput dapat diedit disini)
e. Eksekusi program dengan cara memilih Run
Contoh isi file: hazFXnga7c_gr.in dalam notepad

0
-12.0 0.0 0.1
102.0 122.0 0.1
760. 3.
1 200
3
0. 0 0
cimandiri_pga.gr
20
.0001 .00012534 .0002 .000404 .001 .002 .002105 .003 .005 .01 .0127 .02 .0427 .0641 .144 .216 .487 1.09 2.46 3.69
3
13 0.333 1000. 1 0
14 0.333 1000. 1 0
15 0.333 1000. 1 0
0.2 0 0
cimandiri_5hz.gr
20
.0001 .00012534 .0002 .000404 .001 .002 .002105 .003 .005 .01 .0127 .02 .0427 .0641 .144 .216 .487 1.09 2.46 3.69
3
13 0.333 1000. 1 0
14 0.333 1000. 1 0
15 0.333 1000. 1 0
1.0 0 0
cimandiri_1hz.gr
20
.0001 .00012534 .0002 .000404 .001 .002 .002105 .003 .005 .01 .0127 .02 .0427 .0641 .144 .216 .487 1.09 2.46 3.69
3
13 0.333 1000. 1 0
14 0.333 1000. 1 0
15 0.333 1000. 1 0
2. 2. Output dari filtrate.exe
1
0
1
01
2 1 1 0 32,Cimandiri
3.270545 1.000000 6.500000 7.200000 0.1166666 1.000000
90.00000 15.00000 0.000000 76.18102
2
-7.10600 106.47100
-6.92600 107.13700
Contoh isi spectral Analysis

Output dari program hazFXnga7c ini berupa binery code (bahasa mesin) sehingga susah untuk
membacanya. File ini bisa langsung digunakan sebagai input untuk program hazallX.v2.exe,
dimana pembobotan epistemic char & GR diberikan.

Nama file hasil run program hazFXnga7c diatas adalah:


cimandiri_pga.gr (untuk T=0.0 sec dan GR)
cimandiri _5hz.gr (untuk T=0.2 sec dan GR)
cimandiri _1hz.gr (untuk T=1.0 sec dan GR)

file ini digunakan untuk input pada program hazall (gabungan dari semua sumber gempa)
V. SUMBER GEMPA SUBDUKSI
Input yang digunakan untuk analisa hazard (hazSUBXnga) pada subduction sources harus dibuat
terlebih dahulu. Langkah-langkah kerja hazard dari sumber subduksi adalah sebagai berikut:
a. Dari Main Menu, Pilih Subduction, kemudian Continue
b. Pilih menu File kemudian Open
c. Pilih file HazubXnga
d. Pilih Run
Berikut ini adalah contoh isi file hazSUBXnga:
0
-12. 0. .1
102. 122. .1
760. 3
3
0. 0 0
sub_jawsumb_pga.gr
3
2 0.34 1000. 1 0
5 0.33 1000. 1 0
7 0.33 1000. 1 0
20
.0001 .00012534 .0002 .000404 .001 .002 .002105 .003 .005 .01 .0127 .02 .0427 .0641 .144 .216 .487 1.09 2.46 3.69
0.2 0 0
sub_jawsumb_5hz.gr
3
2 0.25 1000. 1 0
5 0.25 1000. 1 0
7 0.50 1000. 1 0
20
.0001 .00012534 .0002 .000404 .001 .002 .002105 .003 .005 .01 .0127 .02 .0427 .0641 .144 .216 .487 1.09 2.46 3.69
1.0 0 0
sub_jawsumb_1hz.gr
3
2 0.34 1000. 1 0
5 0.33 1000. 1 0
7 0.33 1000. 1 0
20
.0001 .00012534 .0002 .000404 .001 .002 .002105 .003 .005 .01 .0127 .02 .0427 .0641 .144 .216 .487 1.09 2.46 3.69
5
1. 500
2 2 Jawa Sumba GR Megathrust
5.7 1.12 7.0 8.5 0.1
14
-8.249 104.621 5
-8.707 105.304 5
-9.222 106.139 5
-9.789 107.23 5
-10.347 108.317 5
-10.420 109.662 5
-10.400 110.512 5
-10.523 111.563 5
-10.823 112.725 5
-11.134 114.228 5
-11.255 115.789 5
-11.452 117.748 5
-11.403 119.508 5
-11.941 120.608 5
14
-6.636 105.428 50
-7.267 106.166 50
-7.785 106.992 50
…..dst………..
0=grid dan single site (1-30)
Keterangan Uraian:
Minimum latitude
baris ke 1 : 0
Maksimum latitude
d-lat
baris ke 2 : -12. 0. .1
Minimum longitude

Maksimum longitude
d-long
baris ke 3 : 102. 122. .1

Kecepatan gelombang gempa Vs>760m/s

Kedalaman batuan dg Vs < 2500

baris ke 4 : 760. 3
Jlh analisa spectral period
baris ke 5 : 3

baris ke 6 : 0. 0 0
Nama file output untuk T=0
baris ke 7 : sub_jawsumb_pga.gr
Jlh atenuasi model yg digunakan dalam analisa
baris ke 8 : 3
Index model atenuasi (lihat lampiran)

Bobot atenuasi

Control output SA setiap 1000 analisis

Bobot bila ada R>200 km

0 berarti tidak ada konversi magnitude


baris ke 9-11 : 2 0.34 1000. 1 0
5 0.33 1000. 1 0
7 0.33 1000. 1 0

Jml sample ground motion

baris ke 12 : 20
List sample ground motion

baris ke 13 : .0001 .00012534 .0002 .000404 .001 .002 .002105 .003 .005 .01 .0127 .02 .0427 .0641 .144 .216 .487
1.09 2.46 3.69
Periode T=0.2 s atau 5hz

Wind (putaran analisis)

Wind (putaran analisis)


baris ke 14 : 0.2 0 0 Nama file output untuk T=0.2 s atau 5hz

baris ke 15: sub_jawsumb_5hz.gr


Kenaikan jarak untuk segmen source
baris ke 30: 5
Increment dR

jarak maksimum dr source site


baris ke 31: 1. 500
GR=2, char=1

Sense (1=ss, 2=reverse, 3=normal

Wind (putaran analisis)


baris ke 31: 2 2 Jawa Sumba GR Megathrust
a-value

b-value

M-min
M-max

d-M
baris ke 31: 5.7 1.12 7.0 8.5 0.1

baris ke-32 dst Jml koordinat (lat,long) trace bagian atas subduksi.

14 latitude

longitude

Kedalaman bagian atas trace (km)


-8.249 104.621 5
-8.707 105.304 5
-9.222 106.139 5
-10.420 109.662 5
……dst………
Jml koordinat (lat,long) trace bagian bawah subduksi.
baris ke-33 dst

14
latitude

longitude

Kedalaman bagian bawah trace (km)


-6.636 105.428 50
-7.267 106.166 50
-7.785 106.992 50
…..dst………..

Output dari program hazSUBnga ini berupa binery code (bahasa mesin) sehingga susah untuk
membacanya. File ini bisa langsung digunakan sebagai input untuk program hazallX.v2.exe,
dimana pembobotan epistemic char & GR diberikan.
Contoh nama file hasil run
sub_jawsumb_pga.gr (untuk T=0.0 sec dan GR)
sub_jawsumb_5hz.gr (untuk T=0.2 sec dan GR)
sub_jawsumb_1hz.gr (untuk T=1.0 sec dan GR)

file ini digunakan untuk input pada program hazall (gabungan dari semua sumber gempa)

VI. HAZARD GABUNGAN DARI BERBAGAI SUMBER GEMPA

Input yang digunakan dalam program hazallX.v2 adalah hasil output dari ketiga sources diatas.
Contoh file input untuk hazallX.v2 adalah jawa_combine.pga
Langkah kerja dalam menggabungkan semua hazard adalah sebagai berikut:
a. Dari Main Menu, pilih All, selanjutnya Continue
b. Dari Menu File, kemudian pilih Open
c. Pilih file _hazallXL.v2.in, selanjutnya Continue
d. Pilh Run
Contoh isi file hazallXL.v2.in

1
8
grid_shal.pga
1
grid_deep_4.pga
1
grid_deep_3.pga
1
grid_deep_2.pga
1
grid_deep_1.pga
1
cimandiri_pga.gr
0.34
cimandiri_pga.char
0.66
sub_jawsumb_pga.gr
1
0
jawa_pga_10p50y.txt
1
2.105e-3
0
1
Contoh hasil output jawa_pga_10p50y.txt
#Pgm hazallXL.v2.f (harmsen) sums 8 hazard curves
#Long Lat SA(g) for spectral period 0.00 Pex 0.21050E-02
113.20 0.00 0.24357E-02
113.30 0.00 0.39572E-02
113.40 0.00 0.54424E-02
113.50 0.00 0.67002E-02
113.60 0.00 0.80921E-02
113.70 0.00 0.96271E-02
113.80 0.00 0.10985E-01
113.90 0.00 0.12338E-01
114.00 0.00 0.13616E-01
114.10 0.00 0.14912E-01
114.20 0.00 0.16287E-01
114.30 0.00 0.17734E-01
114.40 0.00 0.19227E-01
114.50 0.00 0.20558E-01
114.60 0.00 0.21641E-01
114.70 0.00 0.22583E-01
… dst …………

Spectral Acceleration

Latitude

Longitude

Dari hasil output diatas bisa dilakukan pembuatan contournya untuk mendapatkan
isoacceleration dengan menggunakan program surfer atau ArcMap(GIS)
LAMPIRAN
List of attenuation models available in hazgridXnga2
INDEX Whose Model?
1 Spudich et al., 2000. Model form is based on BJF93. Has siteamp from BJF97.
2 Toro et al., ceus BC rock (this is a high-Q model)
-2 Toro et al., ceus hard rock
3 Sadigh et al ( rock-site coeffs.& eqn) firm rock
-3 Sadigh et al (soils-site coeffs.&eqn) in prep aug06 (don’t use)
4 AB06 BC Atkinson and Boore 2006 (see Dec. 2006 BSSA, June 2007 erratum)
-4 AB06 hardrock. There is a siteamp that is added to hardrock median; however, it is 0 (in
logspace) for vs30=760.
5 AB94 ceus for BC rock site condition
-5 AB94 HRceus
6 Frankel et al., BC rock, ceus
-6 Frankel et al., Hard Rock ceus
7 Somerville ceus. BCrock. Note: Somerville is used for the finite-fault portion of gridded
hazard. Used with Charleston
-7 Somerville ceus. hardrock.
8 Abrahamson-Silva 1997. rock. july 25 2006
9 Campbell and Bozorgnia 2003. rock. july 25 2006
-9 Campbell and Bozorgnia 2003. D soil. future 2006
10 Campbell CEUS BC or firmrock 2003. july 25 2006
-10 Campbell CEUS A or hardrock 2003. aug 2006
11 BJF 1997. All Vs30 allowed, like NGA relations. Mech dependent
12 AB intraslab seismicity Puget Sound region BC-rock condition
-12 AB intraslab seismicity Puget Sound region D-soil condition
13 Geomatrix slab seismicity rock, 1997 srl. july 25 2006
-13 Geomatrix slab seismicity soil, 1997 srl. july 25 2006
14 Motazetti and Atkinson ready for 4 Pds, Has siteamp from BJF97.
15 not currently used.
18 AB 2003 intraslab seismicity world data BC-rock condition
-18 AB 2003 intraslab seismicity world data region D-soil condition
19 Tabakoli and Pezeshk 2005 added nov 14 2006.
21 Boore-Atkinson nga updated to the Feb 2007 version, with 21 periods.
22 Campbell-Bozorgnia nga updated to the 11-2006 vers, nov 14 2006. the CB update includes
peak displacement, or PHD. Sigma for random horizontal component is the default now.
23 Chiou-Youngs nga vers 6-2006. 105 spectral periods
24 Abrahamson-Silva partially set up mar 06 (this relation will probably change).
25 Idriss PGA only Oct 2005.
26 Kanno et al. BSSA June 2006. This model has large aleatory sigma for all spectral periods,
about 50% larger than NGA relations above.
List of attenuation models available in hazFXnga7

Some are for fixed site conditions and some for Vs-30 dependent site conditions. CEUS fixed site is
HR or FR; WUS FR or soil.
INDEX Whose Model?
1 Spudich et al., 2000. Model form is based on BJF93. Has BJF97 siteamp
2 Toro et al. (SRL, 1997) ceus BC rock (this is a high-Q model)
-2 Toro et al. ceus hard rock
3 Sadigh et al. ( rock-site coeffs.& eqn) firm rock
4 AB06 BC Atkinson and B00re 2006
-4 AB06 hardrock. There is a siteamp that is added to hardrock median; however, it is 0 (in
logspace) for vs30=760.
5 AB94 ceus for BC rock site condition
-5 AB94 HRceus
6 Frankel et al. BC rock, ceus
-6 Frankel et al. HardRock ceus
7 Somerville et al. ceus. BCrock. Use with faults in high-Q environment
-7 Somerville ceus. hardrock.
8 Abrahamson-Silva 1997. firm rock.
9 Campbell and Bozorgnia 2003. firm rock.
10 Campbell CEUS BC or firmrock 2003.
-10 Campbell CEUS NEHRP A or hardrock 2003.
11 BJF 1997. All Vs30 allowed, like NGA relations. Mech dependent
12 Motazetti and Atkinson, developed for Puerto Rico/VI. Limited period set.
13 Boore-Atkinson nga updated to the 10-27-2006 version
14 Campbell-Bozorgnia nga updated to the 11-2006 version the CB update includes peak
displacement, a novelty. Sigma for random horizontal component is the default now.
15 Chiou-Youngs nga version 6-2006. Has 105 spectral periods, no PGV.
16 Abrahamson-silva preliminary nga. Do not use. This will change.
17 Idriss NGA model. For pga only, oct 2005.
List of attenuation models available in hazSUBnga

Some are for fixed site conditions and some for Vs-30 dependent site conditions. Please study
source code to determine if a given Vs30 is properly modeled.

INDEX Whose Model?


1 not used in this code
2 Geomatrix subduction (Youngs et al, SRL, 1997)
3 Sadigh et al. ( rock-site coeffs.& eqn) firm rock. Sometimes used for near-source sites
4 AB03 BC rock and Cascadia, Atkinson and B00re (BSSA, Aug. 2003)
5 AB03 BC rock and global source
6 Crouse (this relation is no longer used)
7 Zhao et al., with variable Vs30. (See BSSA, June, 2006)
8 Kanno et al., shallow sources (lumps subduction with all eqs w/ Z<30 km)
15 Gregor et al., BSSA (2002). Out of date version of Gregor, do not use.
16 Gregor et al., SRL (2006). This replaces 15. Variable nonlinear site amplification,
continuous function of Vs30.
DAFTAR PUSTAKA

Bella, R.A. (2008), Pembuatan Program Interface Untuk Software USGS PSHA
2007 Dengan Studi Kasus Pembuatan Peta Spectra Hazard di Wilayah Nusa
Tenggara Timur, Thesis Magister Teknik Sipil ITB
Harmsen, S. (2007), USGS Software For Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA), United
States of Geological Surveys (USGS), USA.
Asrurifak, M. (2010), Peta Respon Spektra Indonesia Untuk Perencanaan Struktur Bangunan
Tahan Gempa Dengan Model Sumber Gempa Tiga Dimensi Dalam Analisa Probabilitas,
Disertasi Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung.

Anda mungkin juga menyukai