Anda di halaman 1dari 6

Reza Eka Pangestu 140710160053

LAPORAN AKHIR METODE SEISMIK


SUSULAN VELOCITY ANALYSIS

BAB IV
ANALISA
Velocity Analysis

Dari prinsip dari estimasi kecepatan, untuk semakin jauh sebuah offset
receiver maka akan semakin lama waktu yang dibutuhkan receiver dalam
perambatan gelombang.
Sedangkan untuk kedalaman, untuk semakin dalam sebuah perlapisan maka
semakin cepat gelombang yang menjalar kebawah. Efek yang akan muncul
diantaranya reflektor yang berbentuk parabolik.
Dalam proses dari analisis estimasi kecepatan ini dipilih semblance yang
berwarna merah dan ketebalan dari reflektor disebelah kanan dalam diagram
Velocity Analysis. Hal tersebut dapat dilihat dari tampilan data Velocity Analysis
seperti dibawah ini.

Dari tampilan semblance berada di sebelah kiri dilakukan pick kepada area
yang berwarna merah. Dalam semblance tersebut terdapat warna-warna beragam
dimana untuk merah sendiri menunjukkan frekuensi dominanya.
Reza Eka Pangestu 140710160053

Dalam semblance terdapat garis kotak yang semakin ke bawah seharusnya


semakin arah kanan yang menunjukkan blok function reflektor . Hal ini
menunjukkan semakin kedalam, kecepatan berbeda-beda, sehingga di offset tidak
flat. Picking yang dilakukan pada semblance tidak diatur jumlahnya, tetapi perlu
memperhatikan semblance, koheren dan brutestack-nya. Selain itu diperhatikan
untuk tidak pick ke belakang atau ke kiri karena sesuai dari prinsip bahwa semakin
kebawah kecepatan akan semakin bertambah maka apabila pick ke arah kiri akan
menyalahi prinsip tersebut.|

Proses dari Velocity Analysis dilakukan sebanyak 2 kali dimana kedua versi
tersebut kemudian dibandingkan dan dipilih untuk hasil terbaik dengan ciri yang
lebih baik memiliki noise lebih kecil dan memiliki reflector lebih tebal meskipun
sedikit juga.

Velocity Viewer
Sebelum dilakukan dari stacking ini dilakukan terlebuh dahulu proses dari Velocity
analysis untuk SRME sebanyak 2 kali dimana hasil yang terbaik yaitu V2 dipilih
sebagai Velocity untuk data SRME .
Selanjutnya dibuka hasil pick pada jendela Velocity Viewer untuk meliat ail pick
an jua untuk eneit ecara lebi lanjut untuk velocity, dari jendela ini terlihat
perbandingan antara hasil pick untuk v1 dan v2 .
Hasil pick V1
Reza Eka Pangestu 140710160053

Hasil Pick V2

Terlihat pada Velocity Viewer bahwa hasil untuk pick pada v2 memiliki
bentuk yang lebih menyerupai dari bentuk penampang aslinya serta memilki
kontras warna yang lebih besar.
Reza Eka Pangestu 140710160053

Penampang Hasil

Untuk hasil dari Stacking SRME V1 dan V2 proses pada Stack SRME V2
picking velocity menggunakan data yang telah dilakukan pick velocity sehingga
pada proses picking velan V2 perbedaan reflektor dengan multiple , akan lebih
terlihat jelas dimana trace multiple tidak terkoreksi pada dilakukan picking dan
perbedaan bentuk trace dimana data primer berbentuk datar saat di pick dan noise
multiple akan berbentuk hiperbolik semakin jelas.
Reza Eka Pangestu 140710160053

Apabila semakin banyak dilakukan picking velocity maka hasil dari data
akan lebih baik yang ditandai oleh bidang reflektor akan semakin menebal atau
terlihat lebih jelas.
Salah satu contohnya terutama terlihat pada bagian reflector dalam
lingkaran merah dan juga rasio signal-to-noise akan semakin besar, Hal ini
menandakan bahwa data sinyal akan teramplifikasi sedangkan data dari noise akan
semakin mengecil.
Sedangkan untuk hasil penampang SRME stack V2 itu sendiri akan terlihat bidang
reflector menjadi sedikit lebih tebal dibandingkan SRME stack V1, hal ini
menunjukkan bahwa picking velocity sudah cukup bagus.
Reza Eka Pangestu 140710160053

DAFTAR PUSTAKA

Gadallah, M., R.Fisher. 2009. Exploration Geophysics. Springer


Sanny. 1998. Seismologi Refleksi. Teknik Geofisika ITB. Bandung
Sismanto. 2006. Dasar-dasar Akuisisi Data Seismik. Laboratorium Fisika UGM
Yimaz, Ozdogan. 2001. Seismic Data Processing. Society of Exploration
Geophysics : USA

Anda mungkin juga menyukai