Fungsi penguatan yang benar akan menghasilkan trace seismik dengan perbandingan
amplitudo-amplitudo yang sesuai dengan perbandingan dari masing-masing koefisiensi
refleksinya, sehingga akan mempermudah dalam interpretasi. Fungsi penguatan g(t)
secara dapat dinyatakan sebagai :
Gain (dB) = A.t + B.20 log (t) + C
dimana t merupakan waktu, A sebagai faktor atenuasi, B sebagai faktor spherical
divergence, dan C adalah nilai tetapan penguatan
Koreksi Statik
Koreksi static dilakukan untuk mengembalikan waktu penjalaran
gelombang seismik yang bergeser karena adanya perbedaan
ketinggian antara sumber seismik dan geophone. Selain itu juga
karena adanya lapisan lapuk dengan ketebalan yang bervariasi,
sekaligus cepat rambat gelombang yang variatif dalam lapisan lapuk
tersebut. Koreksi static ini dilakukan sedemikian hingga sumber
seismik dan penerima/geophone berada pada satu garis horisontal
(datum), sehingga dapat diperoleh bentuk refleksi yang kurang lebih
sesuai dengan kenyataannya dan diperoleh sinyal yang sefase yang
saling memperkuat pada saat proses stacking dilakukan.
Dalam seismik refleksi, data lapangan yang terekam juga mengandung sinyal
dan noise. Untuk menghilangkan noise tersebut dan untuk memperkuat
sinyal maka dilakukan tahapan filtering. Filter yang biasa digunakan dalam
tahap ini antara lain :
a. Filter Frekuensi (1D); filter yang bekerja meredam noise frekuensi
tertentu. Filter frekuensi berupa :
• Low Pass Filter
• Hi-Pass Filter
• Band Pass Filter
• Notch Filter
Berbagai jenis filter frekuensi 1D.
b. Filter F-K (2D); filter yang digunakan untuk meredam noise frekuensi
tertentu yang sama dengan frekuensi sinyal data namun dengan
bilangan gelombang yang berbeda
Dekonvolusi
Dekonvolusi merupakan proses invers dari konvolusi, yaitu suatu proses
untuk menghilangkan efek wavelet dari data seismic sehingga
menghasilkan reflektivitas bumi saja. Ada beberapa tujuan dilakukannya
dekonvolusi, diantaranya a) menghilangkan ringing, b) meningkatkan
resolusi vertical, c) memperbaiki penampilan dari stacked section,
sehingga menjadi lebih mudah untuk diinterpretasi dan lebih mirip
dengan model geologi, dan d) menghilangkan multiple
Untuk model peg leg multiple (model b), multiple akan muncul pada
waktu tempuh gelombang refleksi primer (top gamping) ditambah waktu
tempuh sea bottom.
Untuk model intra bed multiple, multiple akan muncul pada waktu
tempuh gelombang primer top gamping ditambah waktu tempuh dalam
shale (tambah sedikit)