Anda di halaman 1dari 9

PREPROCESSING MENGGUNAKAN PROMAX

Rada sepriyusmi1
F1D315006
Abstract
In studying Exploration Seismic courses, some expertise is needed in understanding
the subject. One of them is the ability in the field of Seismic Processing Data. One software
that can be used for processing seismic data is Promax. Promax itself is one of the seismic
data processing software that is quite popular both among industrialists and academics. This
paper will discuss the processing of 2D marine seismic data with Promax software. This data
processing itself starts with data input, geometry, inline, editing, preprocessing and testing
with TAR parameters and deconvolution parameters. This data processing is complete until
preprocessing is tested with tar parameters and deconvolution parameters. Each of these
parameters has different roles and uses for seismic data to be processed. Keywords:
Processing, ProMAX, Tar Parameters, Deconvolution Parameters

Keyword: Processing, ProMAX, Parameter Tar, Parameter Dekonvolusi


Sari
Dalam mempelajari mata kuliah Seismik Eksplorasi diperlukan beberapa keahlian
dalam memahami mata kuliah tersebut. Salah satunya yaitu kemampuan dalam bidang
Processing Data Seismik. Salah satu software yang dapat digunakan untuk pengolahan data
seismik yaitu Promax. Promax sendiri adalah salah satu perangkat lunak pengolahan data
seismik yang cukup populer baik di kalangan industriawan maupun akademisi. Pada paper
ini akan dibahas mengenai pengolahan data seismik marine 2D dengan software Promax.
Pengolahan data ini sendiri dimulai dengan melakukan input data, geometri, inline, editing,
preprocessing dan pengujian dengan parameter TAR dan parameter dekonvolusi.
Pengolahan data ini selesai hingga preprocessing yang diuji dengan parameter tar
dan parameter dekonvolusi. Tiap parameter ini memiliki peran dan kegunaan yang
berbeda bagi data seismik yang akan diolah.

Kata kunci: Processing, ProMAX, Parameter Tar, Parameter Dekonvolusi

1)
Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Jambi. Email: Radasepriyusmi@yahoo.com
PENDAHULUAN metode seismik refleksi, jenis gelombang
Promax sendiri cukup terkenal di yang digunakan yaitu gelombang Body
kalangan industri ataupun pelajar untuk terutama pada gelombang P atau
mengolah data akuisisi seismik. Dalam gelombang kompresi. Gelombang
paper ini akan dibahas pengolahan data kompresi ini atau disebut dengan
seismik dengan Promax, dimulai dengan gelombang suara, yaitu gelombang yang
melakukan input data, geometri, inline, arah gerak partikelnya searah dengan arah
editing, preprocessing dan pengujian rambatnya dan kecepatannya lebih besar
dengan parameter tar (true amplitude dari gelombang S yang arah gerak
recovery) dan parameter dekonvolusi partikelnya tegak lurus dengan arah
rambatnya (Ariesta Unik Kartika, 2007).
TUJUAN 2.1 Hukum Snellius
Praktikum kali ini bertujuan sebagai Hukum Snellius menunjukkan
berikut: hubungan antara sudut refleksi dan sudut
1.Mengetahui processing data seismic refraksi muka gelombang pada batas antar
refleksi menggunakan promax. medium yang memiliki perbedaan
2.Menghasilkan signal to noise rasio (S/N) kecepatan gelombang Hukum Snellius,
yang baik. Penjalaran Sinar Gelombang Melalui
Medium Berbeda Sifat utama dari
TEORI DASAR gelombang adalah merambat ke segala
Konsep Dasar Seismik Refleksi arah dengan kecepatan rambat yang
Metode seismik refleksi merupakan berbeda sesuai dengan medium yang
salah satu metode geofisika yang dilewatinya. Dalam metode seismik, bumi
menggunakan perambatan gelombang diasumsikan sebagai medium berlapis
elastik yang dihasilkan oleh suatu sumber yang elastik. Gelombang yang melewati
pada permukaan kemudian berpropagasi batas medium dipantulkan atau dibiaskan
ke bawah permukaan dan sebagian dengan mengikuti hukum Snellius :
energinya direfleksikan dan direkam oleh 2.2.Residual Statik
penerima di permukaan. Gelombang Dalam flow ini akan dilakukan
elastik terdiri dari dua macam gelombang, koreksi statik sisa, yang disebut residual
yaitu gelombang body yang terdiri dari statis correction. Input dari flow ini pada
gelombang P dan gelombang S, dan dasarnya adalah koreksi statik ketinggian
gelombang permukaan, yaitu gelombang dari source dan receiver, yag telah
Love dan gelombang Rayleigh . Pada dihasilkan sebelumnya dari subflow Apply
Elevation Statics didalam flow Refraction yang sesuai dan cukup akurat untuk
Statics. Sebelum masuk ke Residual menentukan kedalaman, ketebalan,
Statics, flow pengolahan data seismik kemiringan dari suatu reflektor. Namun,
masuk dulu ke Trace Display, agar dapat nilai kecepatan suatu medium akan
dilakukan static horizon picking yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
nantinya akan digunakan sebagai time gate litologi batuan, tekanan, suhu, porositas,
pada pengaplikasian koreksi statik sisa densitas, kandungan fluida, umur batuan,
vtersebut (Hasanuddin, 2008). ukuran butir, dan frekuensi gelombang itu
2.3 F-K Filter sendiri.
FK filter merupakan filter yang
mengkoheren linier pada persamaan METODOLOGI
gelombang dengan domain ruang-waktu Diagram alir
(t-z), ditransformasikan ke dalam domain
frekuensi- bilangan gelombang akibat Input data
SEF-Y
kehadiran lintasan miring (dip). noise
koheren berupa ground-roll, gelombang
langsung dan gelombang bias yang secara
Geometry
umum merupakan refleksi pertama dalam
data seismik. Noise pada jenis ini dapat
ditangani dari energi refleksi dalam
domain f– k. Kelebihan metode ini adalah Seleksi parameter

waktu komputasi yang cepat dan dapat


meresolusi struktur dengan kemiringan
Koreksi static
yang curam, dan dapat dilakukan pada
11data dengan rasio signal to noise yang
rendah (data buruk). Dan diharapkan dapat
preprocessing
merubah rasio singnal to noise menjadi
tinggi (data baik).
2.4 Velocity Analisis Koreksi residual
Analisis kecepatan data seismik
ditujukan untuk melakukan konversi
kedalaman dan migrasi dari data seismik F – K filter
dalam domain waktu. Dengan analisa
kecepatan akan diketahui nilai kecepatan
Analisis kecepatan
input data
Migrasi
“SEG-Y”
maka dilakukan trace display. Trace
Input Data display sendiri berfungsi untuk
Tahap awal pengolahan data menampilkan penampang yang
seismik adalah Input Data. Tahap ini menggambarkan keadaan data/proses
diawali dengan membuat tiga lapis yang sedang dilakukan. Trace display
window, yaitu AREA, LINE dan dalam proses ini bertujuan untuk melihat
FLOW. Pada window flow, dibuat penampang seismik data awal (SEG-Y)
fungsi input data yang berisi SEG-Y input yaitu dapat dilihat sebagai berikut:
yang berguna untuk memasukkan data
SEG-Y kedalam program Promax dan
disk data output yang berguna untuk
penyimpanan data output dari data SEG- Y
yang telah diinput. Berikut ini adalah
gambar tahapan Input Data seismik
dengan menggunakan Promax:

Gambar 1.2 input data

Setelah
dilakukan Gambar 1.2 trace display input data
GEOMETRI
Tahap ini adalah tahap dasar
dalam pengolahan data seismik. Tahap
geometri ini dimulai dengan membuat
processing flow baru, yaitu “2.
Geometry”. Selanjutnya flow baru di edit
pada jendela editing flow, diisi dengan
“2D Marine Geometry Spreadsheet”.
Pada proses editing flow ini, dilakukan
beberapa input data observer. Geometri
ini bertujuan untuk menyelaraskan data Gambar 1.3 Inline
yang dibuat oleh observer (observer EDITING
report) dengan data yang akan diproses. Tahapan ini penting untuk
Setelah data-data dari observer report mengaktifkan
dimasukkan kedalam profil 2D Marine berbagai filter untuk membuat data
Geometry Spreadsheet, selanjutnya seismik menjadi lebih baik. Tahapan
adalah dilakukan trace display pada flow awal dimulai dengan membuat flow
geometri ini. Trace display pada tahap dengan nama “4. EDITING”. Lalu
ini berguna untuk mengecek bagaimana masuk kedalam jendela editing flow. Di
akuisisi data dilakukan. Dalam trace jendela editing flow dimasukkan fungsi
display geometri ini, nantinya akan berupa Disk Data Input, Disk Data
terlihat jika ada beberapa data yang Output, Bandpass Filter dan Trace
hilang atau kosong saat perekaman data Kill/Reverse. Disk Data Input diisi
oleh receiver seismik. Hasil dari Trace dengan file hasil dari proses geometri
display geometri. dan Disk Data Output diisi dengan file
INLINE hasil dari proses editing. Sedangkan,
Tahap inline dimulai dengan pada bagian Band Pass Filter, Ormsby
membuat flow dengan nama “3. Filter Frequency Values diisi dengan
INLINE”. Setelah itu, masuk kedalam angka 7-13-100-150. Angka ini dapat
window editing flow. Lalu diisi dengan diubah-ubah. Angka ini menandakan nilai
Disk Data Input, Inline Geom Header frekuensi yang akan digunakan untuk
Load serta Disk Data Output. Pada memfilter dengan Band Pass filter
bagian Inline Geom Header Load, pada TRACE DISPLAY
bagian Primary Header to Match Tahap ini penting untuk dilakukan, pada
Database diganti dengan FFID. tahap trace display ini berguna untuk
memperlihatkan hasil dari berbagai dihasilkan dari pre-processing. Dan akan
proses diatas terhadap data seismik awal menjadi data acuan untuk proses
“SEG-Y”. Tahap ini dimulai dengan selanjutnya. Pada
membuat flow “5. TRACE DISPLAY”. tahap pre-processing ini diawali dengan
Dari tahap ini akan ditampilakan hasil membuat flow “6. PRE-PROCESSING”.
dari berbagai proses sebelumnya, Selanjutnya, pada bagian jendela editing
selanjutnya dilakukan Picking untuk flow dimasukkan input/output berupa
memilih bagian mana dari penampang Disk Data Input, True Amplitude
seismik yang telah dilakukan berbagai Recovery, Spiking/Predictive
proses. Picking adalah proses yang Deconvolution, Disk Data Output, Add
sangat penting dalam pengolahan data Flow Comment, Disk Data Input dan
seismik. Ketelitian sangat diperlukan Trace Display. Pada bagian True
untuk memilah bagian mana dari Amplitude Recovery, nilai Specify TAR
penampang seismik yang harus dibuang velocity function diisi dengan nilai 0-
dan dipertahankan. Picking dapat dilihat 1480, 1000-2500, 2000-
pada gambar berikut: 3200, 3000, seperti pada gambar
dibawah ini:

Gambar 1.4 Picking data seismic

PRE-PROCESSING ANALISIS
Pada tahap ini, semua proses yang Pengolahan data seismik yang
telah dilalui sebelumnya, seperti input dilakukan bertujuan untuk memperoleh
data, geometri, inline, editing, trace gambaran struktur geologi bawah
display serta picking akan diaplikasikan permukaan yang mendekati keadaan
menjadi sebuah penampang seismik. sebenarnya dengan cara meningkatkan
Hasil dari Picking di proses sebelumnya signal to noise ratio. Hasil pengolahan data
menjadi data utama yang akan seismik sangat bergantung pada parameter
- parameter dan metode-metode yang penampang migrasi dalam kawasan waktu
digunakan, sehingga untuk menghasilkan (Time migration) dan dalam kawasan
data dengan kualitas baik harus didukung kedalaman (Depth Migration).
oleh informasi geologi dan pengalaman KESIMPULAN
dan kemampuan dari pemakaian software 1. Pengolahan data seismic gambaran
sangat mempengaruhi hasil yang didapat. strukur geologi bawah permukaan
Pada dasarnya, terdapat tiga yang mendekati keadaan
tahapan dalam proses pengolahan data sebenarnya dengan cara
seismik yakni: preprocessing main dan pos meningkatkan signal to noise ratio
processing. Preprocessing adalah proses 2. Hasil pengolahan data seismic
pengolahan data asli sebelum data tersebut sangat bergantung pada parameter-
diolah untuk mendapatkan hasil gambaran parameter dan metode-metode
bawah permukaan serta menyiapkan yang digunakan
sebuah data dengan resolusi yang baik 3. Pada sofwer ProMAX terdapat
sebelum dilakukan proses selanjutnya. berbagai metode yang memiliki
Pada tahap ini juga bertujuan untuk kelebihan masing-maisng dalam
menghilangkan trace pada channel mati, menentukan solusi untuk suatu data
menyaring signal yang dapat lolos dengan
menentukan rentang frekuensi dominan, DAFTAR PUSTAKA
dan mengembalikan amplitude 1. Hasanuddin, 2008. Teknologi
sebenarnya. Seismik Refleksi untuk Eksplorasi
Selanjutnya Main processing Minyak dan Gas Bumi
meliputi koreksi elevasi, F-K Filter, 2. Kartika, Ariesta Unik, dkk. 2007.
velocity analisis, dan NMO. Tahap Penentuan Struktur Bawah
terakhir yakni Post processing meliputi Permukaan Dengan
migrasi. Migrasi dilakukan untuk Menggunakan Metode Seismik
mengkolapskan difraksi ketitik asalnya Refraksi di Desa Pleret, Kecamatan
atau lapisan yang sangat miring ke posisi Pleret, Kabupaten Bantul
awalnya. Baik tidaknya hasil migrasi dapat Laboratorium Geofisika,
dilihat dari ada tidaknya artefak dan efek Universitas Diponegoro :
smiling. Semarang.
Sehingga dapat memperjelas 3. Riyadi, Praditiyo. 2011. Analisa
gambaran struktur detail bawah Kecepatan Data Seismik Refleksi
permukaan. Pada proses ini menghasilkan 2D Zona Darat Menggunakan
Metode Semblance. Program Studi
Fisika UIN Syarif Hidayatullah :
Jakart

Anda mungkin juga menyukai