Anda di halaman 1dari 8

RM184516 Survei Hidrografi Koreksi dalam Survei Hidrografi

pg. 0
RM184516 Survei Hidrografi Koreksi dalam Survei Hidrografi

TEKNOLOGI PENGOREKSIAN KECEPATAN SUARA PADA PEMERUMAN


BATIMETRI MENGGUNAKAN MBES
Latar Belakang
Sistem pemeruman menggunakan multi-beam echosounder saat ini lebih banyak digunakan
karena turut mengintegrasikan teknologi satelit navigasi, sensor digital, dan computer science.
Kecepatan gelombang akustik dari MBES yang digunakan untuk survei topografi dasar laut
bervariasi berdasarkan parameter suhu, salinitias, dan kedalaman perairan sehingga sulit untuk
mengukur kecepatan suara lokal. Karena kecepatan suara berubah-ubah menurut ruang dan
waktu, perbedaan struktur profil kecepatan suara menyebabkan perubahan propagasi
gelombang akustik yang menimbulkan distorsi pada terain dasar laut yang dihasilkan. Untuk
itu, terdapat tiga metode pengoreksian kecepatan suara, di antaranya:
1. Substitusi profil kecepatan suara (prinsip jarak minimal dan waktu minimal) → efek
koreksi dari metode ini masih terbatas dan menemukan kesulitan dalam memperoleh
hasil yang mendekati aktual
2. Modifikasi buatan pada beberapa parameter dalam sistem pemrosesan data → proses
editing manual ini akan memakan banyak waktu karena semakin meningkatknya
volume data dari sistem MBES tingkat tinggi
3. Mengoptimalkan struktur simulasi profil kecepatan berdasarkan rumus kecepatan suara
→ membutuhkan lebih banyak sampel dan parameter
Efek Kesalahan Kecepatan Suara (Sound Profile Error) pada Survei Topografi Dasar Laut
Hukum Snell menyebutkan bahwa sinar suara akan
berubah menjadi bengkok setelah terus-menerus
merambat pada setiap lapisan di perairan, sehingga jelas
bahwa kesalahan kecepatan suara dapat mengganggu
presisi pengukuran MBES karena pembengkokan
tersebut. Hal tersebut menimbulkan efek kelengkungan
yang tampak pada topografi dasar laut yang datar.
(Sumber: Xu & Ma, 2018)
Metode Indirection Adjustment Conversion
Tujuan dari metode ini adalah untuk menentukan koefisien koreksi model untuk menyesuaikan
nilai koreksi dan nilai kesalahan secara optimal. Dengan kata lain, distorsi pada terain dapat
ditransformasikan menjadi topografi yang sebenarnya menggunakan prinsip kuadrat terkecil
non-linear dengan memperhitungkan matriks bobot sehingga diperoleh inversi Sound Velocity
Profile (SVP) yang mendekati SVP aktual.

pg. 1
RM184516 Survei Hidrografi Koreksi dalam Survei Hidrografi

Berdasarkan jurnal, berikut grafik yang diperoleh dari aplikasi metode indirect adjustment:

(Xu & Ma, 2018)


Tabel 1. Error statistik (m/s) (tabel kiri) dan Statistik Koreksi Terain (m) (kanan) (Xu & Ma, 2018)

Error Value Min. Max. STD Error Value Min. Min. STD
Error SPV 0.11 8.12 1.48 Error Depth 0.01 3.41 0.90
Inversion SPV 0.01 3.11 0.53 Correction Depth 0.01 0.46 0.37

Data di atas menunjukkan bahwa simpangan baku pada metode inversi SVP berkurang sebesar
64.2%.
Keterangan:
spv1 = measuring SVP
spv6 = inversing SVP
spv2 = replaced SVP
data1 = actual depth
data2 = correction depth
data3 = error depth
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian paper ini, aplikasi indirect adjustment pada perairan dangkal
menunjukkan bahwa inversi SVP dari perhitungan tersebut mendekati kenampakan profil yang
sebenarnya dibanding hasil kesalahan SVP. Selain itu, metode ini dapat secara efektif
mengoreksi distorsi topografi dasar laut dan mengurangi error pengukuran kedalaman.
Sedangkan kekurangannya terletak pada persyaratan waktu, pengulangan, dan human error.
Sumber:
Xu, W. & Ma, K., 2018. International Conference on Computer Science, Electronics and
Communication Engineering2, Volume 80, pp. 269-273.

pg. 2
RM184516 Survei Hidrografi Koreksi dalam Survei Hidrografi

REDUCTION OF HEAVE, PITCH, ROLL EFFECTS IN HYDROGRAPHIC SURVEY


Latar Belakang
Kapal yang digunakan untuk survei pemeruman mengalami pergerakan tiga dimensi
akibat efek lingkungan pada area survei seperti angin, arus, dan gelombang laut, sehingga
menyebabkan terjadinya pitch, roll, dan heave pada kapal. Apabila hal tersebut diabaikan,
maka akan menimbulkan kesalahan yang mencapai satuan meter (tergantung kondisi
lingkungan, ukuran dan karakteristik kapal, serta ketinggian gelombang) dalam penentuan
posisi dan kedalaman pada kegiatan pemeruman. Maka untuk memperoleh hasil data
pemeruman yang handal, kesalahan tersebut hendaknya dipertimbangkan dan data ukuran
harus dikoreksi.
Pergerakan pada Kapal
Pergerakan spasial suatu benda tegar dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu translasi:
surge, sway, heave; dan rotasi: pitch, roll, yaw. Pada translasi, pergerakan yang menyebabkan
kesalahan mayor dalam penentuan kedalaman adalah heave. Heave merupakan gerakan naik
turun suatu kapal akibat pergerakan gelombang laut, disebut juga gerakan osilasi naik turunnya
kapal karena keseluruhan lambung kapal terangkat oleh gaya yang berasal dari laut. Hasil dari
heave adalah gerakan rotasi pitch dan roll (P & R). Pitch merupakan gerakan osilasi kapal
dalam arah transversal, sedangkan roll dalam arah longitudinal. P & R yang besar
mengakibatkan bias dan kesalahan dalam penentuan kedalaman dan posisi ketika pemeruman,
khususnya pada perairan yang kasar. Pergerakan kapal tersebut dapat diketahui dengan melihat
kertas rekaman pada echosounder maupun pada sensor digital yang diletakkan pada kapal.
Namun kedua metode tersebut terbilang mahal.
Koreksi Gerakan Pitch & Roll
Koreksi terhadap offset kedalaman dan koordinat
antara antena GPS-Transducer-posisi kedalaman
untuk efek P & R dilakukan dengan mengukur sudut
P & R pada setiap epok pengukuran (ti). Sudut
tersebut menjadi parameter vektor rotasi untuk
memposisikan kerangka badan kapal terhadap
koordinat lokal dalam ruang tiga dimensi dengan
perhitungan matriks sebagai berikut:
𝑥𝑖 𝑋𝑖
[𝑦𝑖 ] = Φ [ 𝑌𝑖 ]
𝑧𝑖 𝐿𝐿 𝑍𝑖 𝐵𝐹
(Sumber: Alkan, 2003)

pg. 3
RM184516 Survei Hidrografi Koreksi dalam Survei Hidrografi

Keterangan:
LL = local level (dengan sumbu-z mengarah ke atas, sumbu-y mengarah ke utara, dan
sumbu-x mengarah ke timur)
BF = bidy reference frame
Φ = matriks rotasi, dimana:
𝑐𝑜𝑠𝑃𝑐𝑜𝑠𝛼 𝑠𝑖𝑛𝑅𝑠𝑖𝑛𝑃𝑐𝑜𝑠𝛼 − 𝑐𝑜𝑠𝑅𝑠𝑖𝑛𝛼 𝑐𝑜𝑠𝑅𝑠𝑖𝑛𝑃𝑐𝑜𝑠𝛼 + 𝑠𝑖𝑛𝑅𝑠𝑖𝑛𝛼
Φ = [ 𝑐𝑜𝑠𝑃𝑠𝑖𝑛𝛼 𝑠𝑖𝑛𝑅𝑠𝑖𝑛𝑃𝑠𝑖𝑛𝛼 + 𝑐𝑜𝑠𝑅𝑐𝑜𝑠𝛼 𝑐𝑜𝑠𝑅𝑠𝑖𝑛𝑃𝑠𝑖𝑛𝛼 − 𝑠𝑖𝑛𝑅𝑐𝑜𝑠𝛼 ]
−𝑠𝑖𝑛𝑃 𝑠𝑖𝑛𝑅𝑐𝑜𝑠𝑃 𝑐𝑜𝑠𝑅𝑐𝑜𝑠𝑃
dengan α adalah rotasi sudut terhadap sumbu-z.
Hasilnya, besar koreksi yang harus dimasukkan dalam perhitungan koordinat posisi dan
kedalaman dapat diketahui.
Koreksi Heave
Setiap pengukuran kedalaman harus ditentukan berdasarkan datum vertikal, sehingga dengan
adanya pergerakan permukaan air laut akibat efek meteorologi dan pasang surut, maka terdapat
perbedaan antara posisi transducer dengan posisi muka air laut yang tenang (sebagai datum
vertikal). Perbedaan ini perlu dipertimbangkan sehingga pengukuran kedalaman dapat
dilakukan sesuai prosedur. Adapun kondisi laut yang dinamik tersebut mengakibatkan kapal
mengalami heave.

(Sumber: Alkan, 2003)

Pada gambar di atas, kondisi heave ditunjukkan dengan simbol 𝛿𝑑𝑖 . Heave dapat mencapai
nilai desimeter hingga meter pada keadaan laut yang bergelombang. Pada paper ini, efek heave
tersebut dikoreksi dengan algoritma bebasis GPS. Adapun rumus yang digunakan mengacu
pada gambar di atas adalah sebagai berikut:

𝛿𝑑𝑖 = ℎ𝑖 − ℎ𝐼𝑊𝐿𝑖 ℎ𝐼𝑊𝐿𝑖 = 𝐻𝐼𝑊𝐿𝑖 + ∆


𝐻𝑖 = 𝐻𝐼𝑊𝐿𝑖 − 𝑑𝑖 + 𝛿𝑑𝑖 ∆𝑖 = ℎ𝑖 𝐺𝑃 − 𝐻𝑖 𝐺𝑃

pg. 4
RM184516 Survei Hidrografi Koreksi dalam Survei Hidrografi

Keterangan:
𝛿𝑑𝑖 = heave
ℎ𝑖 = instantaneous ellipsoidal height dari ith pengukuran setiap epok
ℎ𝐼𝑊𝐿𝑖 = ellipsoidal height berdasarkan IWL (Instantaneous Water Level)
𝑑𝑖 = kedalaman
𝐻𝐼𝑊𝐿𝑖 = perbedaan kedalam vertical datum dan IWL
∆ = perbedaan antara ellipsoid referensi (WGS84) dan vertical datum
ℎ𝑖 𝐺𝑃 = ketinggian ellipsoid terhadap titik geodetik
𝐻𝑖 𝐺𝑃 = ketinggian lokal terhadap titik geodetik
Kesimpulan
Untuk memperoleh hasil pengukuran pemeruman sesuai standar akurasi, efek heave, pitch, dan
roll sebagai pergerakan kapal akibat gaya yang bersumber dari laut perlu diperhitungkan
sehingga kesalahan pengukuran dapat dihilangkan.
Sumber:
Alkan, R. M., 2003. REDUCTION OF HEAVE, PITCH AND ROLL EFFECTS IN
HYDROGRAPHIC SURVEYING. Survey Review, 37(289), pp. 208-217.

pg. 5
RM184516 Survei Hidrografi Koreksi dalam Survei Hidrografi

KOREKSI PASANG SURUT MENGGUNAKAN GPS UNTUK PENENENTUAN


CHART DATUM
Pada paper rujukan yang saya baca, aplikasi koreksi pasang surut ini diterapkan di Negara
Jerman, sehingga pada bahasan kali ini akan menggunakan beberapa istilah dan sistem
referensi di negara tersebut.
Latar Belakang
Di Jerman, koreksi pasang surut dibuat menggunakan "Wasserstandserrechnungskarte"
(WEK), sejenis correction chart. Namun metode tersebut masih menghasilkan kesalahan
mayor pada keadaan cuaca yang buruk. Untuk itu, presisi dan reliabilitas koreksi pasang surut
dapat ditingkatkan menggunakan Precise Differential Global Positioning System (PDGPS).
Metode Tradisoinal Untuk Koreksi Data Pasang Surut
Koreksi pasang surut secara tradisional ditentukan berdasarkan pembacaan tide gauges
yang datanya diambil dari stasiun yang lokasinya merepresentasikan keseluruhan area survey.
Oleh lembaga survei hidrografi di Jerman, metode tersebut dikombinasikan dengan hasil
penentuan posisi dan pemeruman sebagai bentuk post-processing method, sehingga
menghasilkan garis kontur dan produk digital. Namun nyatanya metode tradisional ini masih
menemukan beberapa kekurangan, di antaranya:
• Perlu WEK berjumlah lebih dari satu untuk area survey yang luas
• Akurasi dan reliabilitas koreksi pasang surut masih sangat terbatas
• Kesalahan sistematik tak terhindarkan akibat perubahan kondisi cuaca yang tidak
menentu (untuk kondisi cuaca baik, akurasi yang diperoleh sekitar 10-20 cm)
Penentuan Koreksi Pasang Surut Menggunakan GNSS
Dua hal yang perlu diselesaikan dalam penggunaan GNSS untuk penentuan koreksi
pasang surut adalah:
• Pengembangan chart datum yang memiliki referensi terhadap ellipsoid
• Data yang diakuisisi oleh GNSS setidaknya harus memiliki akurasi dalam satuan
desimeter
Adapun tiga metode berbeda untuk memperoleh data dalam penentuan koreksi pasang
surut menggunakan sinyal data fase antara lain:
1. *SAPOS high-precision real-time service distributed by 2 m band transmission
Merupakan metode paling ekonomis dalam pengoreksian data pasang surut.
2. *SAPOS high-precision real-time service distributed by cellular phone (GSM)

pg. 6
RM184516 Survei Hidrografi Koreksi dalam Survei Hidrografi

Metode ini membutuhkan banyak biaya untuk memenuhi spefisikasi ponsel yang sesuai
dengan area pengamatan yang lebih sempit daripada metode yang pertama
3. Correction data distributed from a special reference station provided by users
(SAPOS “Satellitenpositionierungsdienst”: stasiun referensi the German State Survey’s)
Sumber:
Ellmer, W. & Geoffinet, P., 2006. Tidal Correction Using GPS - Determination of the Chart
Datum. Munich, XXIII FIG Congress.

pg. 7

Anda mungkin juga menyukai