pg. 0
RM184516 Survei Hidrografi Koreksi dalam Survei Hidrografi
pg. 1
RM184516 Survei Hidrografi Koreksi dalam Survei Hidrografi
Berdasarkan jurnal, berikut grafik yang diperoleh dari aplikasi metode indirect adjustment:
Error Value Min. Max. STD Error Value Min. Min. STD
Error SPV 0.11 8.12 1.48 Error Depth 0.01 3.41 0.90
Inversion SPV 0.01 3.11 0.53 Correction Depth 0.01 0.46 0.37
Data di atas menunjukkan bahwa simpangan baku pada metode inversi SVP berkurang sebesar
64.2%.
Keterangan:
spv1 = measuring SVP
spv6 = inversing SVP
spv2 = replaced SVP
data1 = actual depth
data2 = correction depth
data3 = error depth
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian paper ini, aplikasi indirect adjustment pada perairan dangkal
menunjukkan bahwa inversi SVP dari perhitungan tersebut mendekati kenampakan profil yang
sebenarnya dibanding hasil kesalahan SVP. Selain itu, metode ini dapat secara efektif
mengoreksi distorsi topografi dasar laut dan mengurangi error pengukuran kedalaman.
Sedangkan kekurangannya terletak pada persyaratan waktu, pengulangan, dan human error.
Sumber:
Xu, W. & Ma, K., 2018. International Conference on Computer Science, Electronics and
Communication Engineering2, Volume 80, pp. 269-273.
pg. 2
RM184516 Survei Hidrografi Koreksi dalam Survei Hidrografi
pg. 3
RM184516 Survei Hidrografi Koreksi dalam Survei Hidrografi
Keterangan:
LL = local level (dengan sumbu-z mengarah ke atas, sumbu-y mengarah ke utara, dan
sumbu-x mengarah ke timur)
BF = bidy reference frame
Φ = matriks rotasi, dimana:
𝑐𝑜𝑠𝑃𝑐𝑜𝑠𝛼 𝑠𝑖𝑛𝑅𝑠𝑖𝑛𝑃𝑐𝑜𝑠𝛼 − 𝑐𝑜𝑠𝑅𝑠𝑖𝑛𝛼 𝑐𝑜𝑠𝑅𝑠𝑖𝑛𝑃𝑐𝑜𝑠𝛼 + 𝑠𝑖𝑛𝑅𝑠𝑖𝑛𝛼
Φ = [ 𝑐𝑜𝑠𝑃𝑠𝑖𝑛𝛼 𝑠𝑖𝑛𝑅𝑠𝑖𝑛𝑃𝑠𝑖𝑛𝛼 + 𝑐𝑜𝑠𝑅𝑐𝑜𝑠𝛼 𝑐𝑜𝑠𝑅𝑠𝑖𝑛𝑃𝑠𝑖𝑛𝛼 − 𝑠𝑖𝑛𝑅𝑐𝑜𝑠𝛼 ]
−𝑠𝑖𝑛𝑃 𝑠𝑖𝑛𝑅𝑐𝑜𝑠𝑃 𝑐𝑜𝑠𝑅𝑐𝑜𝑠𝑃
dengan α adalah rotasi sudut terhadap sumbu-z.
Hasilnya, besar koreksi yang harus dimasukkan dalam perhitungan koordinat posisi dan
kedalaman dapat diketahui.
Koreksi Heave
Setiap pengukuran kedalaman harus ditentukan berdasarkan datum vertikal, sehingga dengan
adanya pergerakan permukaan air laut akibat efek meteorologi dan pasang surut, maka terdapat
perbedaan antara posisi transducer dengan posisi muka air laut yang tenang (sebagai datum
vertikal). Perbedaan ini perlu dipertimbangkan sehingga pengukuran kedalaman dapat
dilakukan sesuai prosedur. Adapun kondisi laut yang dinamik tersebut mengakibatkan kapal
mengalami heave.
Pada gambar di atas, kondisi heave ditunjukkan dengan simbol 𝛿𝑑𝑖 . Heave dapat mencapai
nilai desimeter hingga meter pada keadaan laut yang bergelombang. Pada paper ini, efek heave
tersebut dikoreksi dengan algoritma bebasis GPS. Adapun rumus yang digunakan mengacu
pada gambar di atas adalah sebagai berikut:
pg. 4
RM184516 Survei Hidrografi Koreksi dalam Survei Hidrografi
Keterangan:
𝛿𝑑𝑖 = heave
ℎ𝑖 = instantaneous ellipsoidal height dari ith pengukuran setiap epok
ℎ𝐼𝑊𝐿𝑖 = ellipsoidal height berdasarkan IWL (Instantaneous Water Level)
𝑑𝑖 = kedalaman
𝐻𝐼𝑊𝐿𝑖 = perbedaan kedalam vertical datum dan IWL
∆ = perbedaan antara ellipsoid referensi (WGS84) dan vertical datum
ℎ𝑖 𝐺𝑃 = ketinggian ellipsoid terhadap titik geodetik
𝐻𝑖 𝐺𝑃 = ketinggian lokal terhadap titik geodetik
Kesimpulan
Untuk memperoleh hasil pengukuran pemeruman sesuai standar akurasi, efek heave, pitch, dan
roll sebagai pergerakan kapal akibat gaya yang bersumber dari laut perlu diperhitungkan
sehingga kesalahan pengukuran dapat dihilangkan.
Sumber:
Alkan, R. M., 2003. REDUCTION OF HEAVE, PITCH AND ROLL EFFECTS IN
HYDROGRAPHIC SURVEYING. Survey Review, 37(289), pp. 208-217.
pg. 5
RM184516 Survei Hidrografi Koreksi dalam Survei Hidrografi
pg. 6
RM184516 Survei Hidrografi Koreksi dalam Survei Hidrografi
Metode ini membutuhkan banyak biaya untuk memenuhi spefisikasi ponsel yang sesuai
dengan area pengamatan yang lebih sempit daripada metode yang pertama
3. Correction data distributed from a special reference station provided by users
(SAPOS “Satellitenpositionierungsdienst”: stasiun referensi the German State Survey’s)
Sumber:
Ellmer, W. & Geoffinet, P., 2006. Tidal Correction Using GPS - Determination of the Chart
Datum. Munich, XXIII FIG Congress.
pg. 7