Anda di halaman 1dari 34

GEOPHYSICAL WELL LOGGING

(PENLOGAN SUMUR GEOFISIK )

Kuncoro
bbkuncoro_sda@yahoo.com
08122953788

Jurusan Teknik Geologi


Universitas Pembangunan Nasional (UPN)
Veteran Yogyakarta

Apa itu geophysical well logging?

Penlogan sumur geofisik adalah salah


satu metode eksplorasi tidak langsung
untuk mendapatkan data bawah
permukaan secara lebih teliti dan akurat.

Well logging pada lingkungan sumur dalam (kiri) dan tahap


eksplorasi pada sumur dangkal (kanan) dengan menggunakan
alat logging gamma ray, density, dan caliper.

Peralatan gamma ray


Gamma ray

Gamma source
(Cs 137 or Co 60)

Tampilan dalam LAS file

Metode Well Logging


(BPB manual, 1981)
Gamma ray berperan untuk mengevaluasi
kandungan shale/clay.
Density berperan untuk mengukur densitas
batuan.
Caliper berfungsi untuk mengetahui kondisi
lubang bor setelah pemboran selesai dikerjakan.

Log gamma ray untuk eksplorasi batubara


Penentuannya berdasarkan konsentrasi uranium. Sumber
gamma ray adalah potasium yang berasosiasi dengan isotop
K40. Semua material radioaktif akan memancarkan radiasi
gamma, kemudian ditangkap oleh scintilator (kristal Sodium
Iodida) menghasilkan suatu pancaran tipis cahaya.
Cahaya ini dikonversikan menjadi pulsa listrik oleh photomultiplier tube. Pulsa ini dihitung/diolah oleh mikroprosessor sonde
menjadi gambar dalam bentuk kurva.
Potasium umumnya terdapat pada serpih atau mika, sehingga
gamma ray digunakan untuk mengevaluasi kandungan serpih
(volume shale).
.

Log density untuk eksplorasi batubara


Sinar gamma dipancarkan oleh sumber radioaktif Cesium 137
atau Cobalt 60, menembus lapisan batuan dan terjadi penghamburan elektron. Makin banyak kehadiran elektron per unit volum,
efek penghamburan makin besar dan makin sedikit sinar gamma
yang mencapai detektor. Kepadatan elektron sebanding dengan
densitas masa material. Batubara mempunyai densitas yang
sangat rendah.
Jarak antara detektor dan sumber radioaktif yang semakin besar
akan meningkatkan pembacaan sonde secara lateral, sedangkan
jarak yang semakin kecil akan meningkatkan resolusi/ketajaman
pembacaan (penetrasi dangkal ).
Pada kondisi lubang bor yang tidak rata (cavities ) akan memberi
kan bacaan yang tidak sesuai. Agar hasil pembacaan logging lebih
sesuai, maka dipasang 2 detektor sonde density dengan jarak ke
sumber radioaktif yang berbeda.

Long spaced density log:


evaluasi lapisan batubara karena menunjukan densitas yang
mendekati sebenarnya berkat pengaruh yang kecil dari dinding
lubang. Batuan yang tidak memerlukan resolusi tinggi,
menggunakan long spacing density tool.
Short spaced density log:
1. Mempunyai resolusi vertikal yang tinggi, sehingga cocok untuk
pengukuran ketebalan lapisan batubara.
2. Log yang dihasil kan menunjukkan perbedaan berat jenis dan
porositas.
Kombinasi probe long dan short spaced density bersama sinar
gamma dan caliper dapat memberikan data densitas lapisan yang
sebenarnya secara langsung melalui koreksi oleh data caliper.

Log caliper untuk eksplorasi batubara


Lebar bukaan lubang bor diukur secara mekanis oleh lengan
caliper. Caliper akan menunjukkan bagian lubang yang runtuh.
Caliper berguna untuk menekan sonde ke dinding lubang bor,
sehingga waktu perekaman hanya Gamma ray yang melewati
lapisan batuan yang dibaca sonde.
Caving pada dinding lubang bor membuat bacaan densitas men
jadi kecil, karena sonde tidak menempel pada dinding, yang
terbaca adalah density fluida atau udara dan lapisan batuan.
Pada saat melakukan logging geofisika melalui pipa
pengeboran, caliper harus tetap dibuka atau di fungsikan,
karena untuk meminimalkan jarak antara sonde dengan
dinding lubang bor.

Mengapa perlu menggunakan penlogan


sumur geofisik di dalam eksplorasi batubara?
1. Menentukan litologi bawah permukaan bila perolehan inti
bor buruk
2. Geometri lapisan batubara: kedalaman, batas, dan tebal
dengan akurasi tinggi
3. Kualitas lapisan batubara: membantu menentukan kualitas
batubara sejak awal eksplorasi, kandungan abu
4. Sifat geomekanik
5. Informasi geologi: korelasi, kemiringan lapisan batuan,
sesar

Coal lithology log


Penentuan serpih, batubara, batupasir, batulanau,
marine bands, dan batugamping dengan menggunakan gabungan log gamma ray, density, dan
caliper log (bila lubang bor rusak, ambruk, caving).

Adanya perbedaan kandungan mineral lempung pada tiap


batuan, maka pancaran sinar balik yang terekam akan
berbeda. Berdasarkan perbedaan sinar balik inilah litologi
dapat ditentukan.

(1) Menentukan litologi di bawah permukaan


secara tidak langsung
Material

Gamma
Ray (API)

Density
g/cm3

Sonic

Neutron

Resistivity
.m

0,20-0,35

2-8

Batubara
Anthracite

10 - 30

Anthracite

1,5 - 1,7

100-110

1,4 - 1,8

Anthracite

1,47

Bituminous

20 - 45

1,2 - 1,4

115-127

1,3 - 1,5

100-150

Bituminous

0,37
0,35-0,45

Bituminous

1,24

Subbituminous

20

1,4

128

0.62

0 - 25

1,05-1,25

100-110

0.20-0.35

0,7 - 1,5

140-170

0,47-0,52

Lignite
Lignite

50 - 200

0,50-0,60

2 - 10

Material
Shale
Shale
Chlorite
Kaolinite
Illite
Smectile
Clay Mixture 1
Clay Mixture 2
Clay Mixture 3
Halite
Trona
Anhydrite
Gypsum
Sylvite
Carnallite
Polyhalite
Langbeinite
Kainite
Quartz

Gamma Ray
(API)
80 - 150
1
6
70
3
21
85
35
0 - 10
0
0 - 10
0 - 10
500
200
180
275
225
0

Density
Sonic
g/cm3
Batuan
2,4 - 2,6
70 - 150
60 - 180
2,6 - 2,96
2,42 - 2,61
2,5 - 2,7
2,1 - 2,7

2,0 - 2,2
2,11
2,8 - 3,0
2,2 - 2,35
1,98
1,61
2,78
2,83
2,12
2,65

40 - 67
65
40 - 55
40 - 55
74
78
58
52
50 - 55

Neutron
0,3 - 0,4
0,34 - 0,51
0,35
0,12 - 0,3
0,13 - 0,4
0,2 - 0,3
0,1 - 0,2
0,1 - 0,2
- 0.02 - +0.02
0,25 - 0,4
-0,01 - +0,03
0,3 0,6
-0,03 0
0,41 - 0,65
0,15 0,25
-0,02 0
0.40 - 0.60
-0.04

Resistivity
.m
2 - 10
1 - 100

500 - 1000
0
500 - 1000
500 - 1000

Respon log pada berbagai batuan (BPB Manual 1981)

Coal
Mudstone
Anhydrite
Shale
Uraniferous shale

Limestone
Sandstone
Gypsum
Salt
Marine band

Respon gamma ray pada batuan sedimen

coal
mudstone
anhydrite
shale
uraniferous shale

limestone
sandstone
gypsum
salt
marine band

Respon density pada batuan sedimen

(2) Menentukan geometri lapisan batubara:


kedalaman, batas, dan tebal
Gamma
ray

Well
logging

kandungan shale/
clay

Density

densitas batuan

Caliper

kondisi lubang bor

batas lapisan 1/3


dari defleksi rerata
maks. & min. kurva
Short density log:
1/2 defleksi rerata
maks. & min. kurva
long density log:
1/5 defleksi rerata
maks. & min.kurva

Model Gamma Ray Log:


batas lapisan adalah satu
per tiga (1/3) dari defleksi
rata-rata maksimum dan
minimum kurva.

Model Long Density Log:


batas lapisan adalah satu per lima
(1/5) dari defleksi rata-rata
maksimum dan minimum kurva

Model Short Density Log:


batas lapisan adalah setengah ()
dari defleksi rata-rata maksimum
dan minimum kurva

(3) Menentukan
kualitas batubara:
kandungan abu

Memanfaatkan
hubungan timbal
balik yang erat
antara densitas dan
kandungan abu.

Arti penting batas, tebal, dan kedalaman


di dalam eksplorasi batubara

Tebal batubara
Batas
Kedalaman

Pemodelan,
sumberdaya
dan
cadangan

(4) Informasi geologi: kemiringan lapisan


batuan, korelasi, dan sesar

PENGARUH KONDISI LUBANG BOR PADA LOGGING


Open hole
terisi fluida

Semua sonde dapat bekerja pada kondisi lubang


bor terisi penuh fluida (lumpur pengeboran).

Open hole
terisi udara

Bila tidak ada fluida dalam lubang bor, sonde


sonic tidak bisa digunakan karena untuk merambatkan enerji gelombang suara diperlukan fluida
Sonde density bisa digunakan dalam kondisi lubang kering walaupun hasil bacaan density yang
didapat lebih rendah karena tidak ada nya fluida.

Lubang cored
terisi fluida
(dipasang
casing baja)

sonde gamma dan density bisa dipakai hanya


akan memberikan respon/ sensitivitas yang
berkurang. Bacaan densitas akan lebih besar
karena densitas casing baja/pipa bor ikut terbaca

Nilai pada sonde gamma dan density sama


Lubang cored seperti pada lubang cored terisi fluida. Adanya
terisi udara
caving untuk bacaan density akan memberikan
bacaan yang besar karena tidak adanya fluida..

PENLOGAN
SUMUR
GEOFISIK

Peters, 1978

Pemetaan geologi menggunakan GPS atau TS, untuk menentukan koordinat


(1) lokasi singkapan, (2) geometri lapisan batuan, dan (3) rencana titik bor
Pengukuran topografi dan pemetaan
geologi detil menggunakan TS:
1.Penentuan titik koordinat dan collar
disetiap titik informasi
2. Penembakan titik singkapan dan
rencana titik bor
Kompilasi
data survey:
kompilasi
data
lapangan

Pengeboran dan geophysical


Logging:
1.Pengeboran: touch coring
atau core drilling
2. Geophysical logging:
gamma ray, density, caliper

Pemercontohan batubara untuk


penentuan kualitas:
1. Pengamatan singkapan dan core
(foto dan deskripsi)
2. Pemercontohan singkapan dan core
3. Pemisahan contoh untuk uji fisik
dan kimia, petrografi, dan SEM

Reconciliation
data bor:
kompilasi dan
mencocokkan
data lapangan ,
log bor, dan data
logging geofisik

Evaluasi dan memasukkan induk data:


1. Cek ulang reconciled dan kompilasi data dari lapangan
2. Pastikan penamaan seam, korelasi, dan pemodelan
3. Masukkan induk data ke komputer

Hasil reconsiled antara


log sumur geofisik dan log bor

Log Analysis for Mining Applications


edited by Peter Elkington

Anda mungkin juga menyukai