Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL SURVEY

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam melakukan pekerjaan konstruksi sering kali menemukan


hambatan karena adanya benda-benda terpendam seperti pipa, kabel, dan
lainnya di wilayah kerja. Untuk itu perlu dilakukan pemetaan benda-benda di
bawah permukaan sehingga pekerjaan konstruksi dapat disesuaikan dengan
keadaan lapangan.
Salahsatu cara untuk mengidentifikasi sebaran benda-benda di
bawah permukaan yaitu dengan metode ground penetrating radar (GPR) atau
yang biasa disebut GPR. Metoda ini dinilai sangat efektif dalam
penggambaran objek terpendam seperti mengetahui letak pipa, kabel, dan
utilitas lainnya.

B. Tujuan Survey

Adapun tujuan dari survey ini yaitu, melakukan pengukuran georadar


untuk mengidentifikasi sebaran benda-benda di bawah permukaan yang
dapat menghambat pekerjaan konstruksi dengan target kedalaman maksimal
10 m.

C. Metodologi

1) Akusisi data
Pengambilan data menggunakan GPR IDS RIS TR 200 MHz
(Shielded) di hubungkan ke DAD control unit. Control unit dihubungkan
ke laptop yang sudah dilengkapi software akusisi K2 Fast Wave dengan
kabel data serial. Control unit menggunakan sumber daya dari baterai aki
kering 12 volt. Setelah merangkai alat GPR dilakukan setting alat dengan
memasukkan parameter. Setelah setting parameter selesai, pengambilan
data dilakukan dengan berjalan kaki menyusuri lintasan yang sudah
ditentukan.

2) Proses data
Proses data dilakukan setelah pengambilan data di lapangan,
data mentah hasil dari akusisi data berupa .dt dan diproses dengan
menggunakan software reflexw. Hasil proses data georadar berupa data
citra yang siap diinterpretasi.

3) Interpretasi
Interpretasi kami lakukan dengan mengidentifikasi adanya :
a) Keseragaman amplitudo.
b) Kecepatan rambat gelombang.
c) Kontinuitas.
d) Bentuk gelombang.
e) Warna pada radargram.
TEORI DASAR

GPR adalah salah satu metode geofisika yang mempelajari kondisi bawah
permukaan berdasarkan sifat elektromagnetik dengan menggunakan gelombang
radio yang mempunyai rentang frekuensi antara 1-2000 MHz dan dapat
mendeteksi parameter permitivitas listrik (ε), konduktivitas (σ) dan permeabilitas
magnetik (μ). GPR dapat disebut juga dengan metode refleksi elektromagnetik
karena memanfaatkan sifat radiasi elektromagnetik yang memperliahtkan refleksi
separti pada metode gelombang seismik. GPR digunakan dalam berbagai aplikasi,
termasuk stratigrafi tanah, studi air tanah, pemetaan fracture bedrock dan
penentuan kedalaman dari permukaan air tanah (Davis dan Annan, 1989).
Prinsip kerja alat GPR yaitu dengan mentransmisikan gelombang radar
(Radio Detection and Ranging) ke dalam medium target dan selanjutnya
gelombang tersebut dipantulkan kembali ke permukaan dan diterima oleh alat
penerima radar (receiver), dari hasil refleksi itulah barbagai macam objek dapat
terdeteksi dan terekam dalam radargram. Mekanisme kerja GPR dan contoh
rekaman radargram ditunjukan oleh gambar 1 dan 2.

Gambar 1 Mekanisme kerja GPR


Gambar 2 Contoh rekaman data GPR (radargram) untuk identifikasi pipa.

Untuk mendeteksi suatu objek diperlukan perbedaan parameter kelistrikan


dari medium yang dilewati gelombang radar. Perbedaan parameter kelistrikan itu
antara lain permitivitas listrik, konduktivitas dan permeabilitas magnetik.
Sifat elektromagnetik suatu material bergantung pada komposisi dan
kandungan air didalamnya, dimana keduanya merupakan pengaruh utama pada
perambatan kecepatan gelombang radar dan atenuasi gelombang elektromagnetik
dalam material. Reynold dalam bukunya An Introduction to Applied and
Evironmental Geophysics, menyatakan bahwa kecepatan gelombang radar dalam
suatu medium tergantung pada kecepatan cahaya dalam ruang hampa (c = 0.3
m/ns), konstanta dielektrik relatif medium (𝜀𝑟 ) dan permeabilitas magnetic relatif
(𝜇𝑟 ).
Pengukuran dengan menggunakan GPR ini merupakan metode yang tepat
untuk mendeteksi benda benda kecil yang berada di dekat permukaan bumi (0,1-
40 meter) dengan resolusi yang tinggi yang artinya konstanta dielektriknya
menjadi rendah.
Peralatan yang digunakan dalam pengambilan data ini adalah :
1. DAD Control unit.
2. Antena frekuensi 200 MHz (shielded).
3. Laptop yang dilengkapi software akusisi dan pengolahan data : K2 Fast
Wave.
4. Survey Wheel Kit (WHE50)
5. Baterai.
6. Kabel antena.
7. Kabel baterai.

Gambar 3 Perangkat alat georadar (GPR IDS RIS TR 200 MHz)


Spesifikasi alat:
Name : IDS RIS TR 200 MHz

Antenna Type : Shielded dipole

Nominal Frequency : 200 MHz

Dimensions : 43 x 37 x20 cm

Weight : 6.0 Kg

Name : DAD Control unit

Pulse Repetition Frequency : 400 KHz

Scan Rate : Up to 850 scans/sec

Range : Up to 900 nsec

Number of samples per scan : 128-8192

Sample Size : 16 bit

Stacking : Up to 32769 scans

Dimensions : 43 x 37 x20 cm

Weight : 6.0 Kg
Contoh Hasil Pengolahan dan Interpretasi Data GPR

Pipa Logam

Contoh hasil GPR untuk identifikasi pipa.

Contoh hasil GPR untuk identifikasi utilities.


Contoh hasil GPR untuk identifikasi lokasi pipa.

Contoh hasil GPR untuk identifikasi kerusakan jalan tol.

Anda mungkin juga menyukai