Cara pemberian air irigasi secara garis besar dapat dibedakan menjadi :
1. Pemberian air lewat permukaan tanah
2. Pemberian air melalui bawah permukaan tanah ( cara resapan )
3. Cara penyiraman :
a. Cara pancaran
b. Cara tetesan
c. Sistem kalenan
Penggenangan hanya diberikan pada kalenan-kalenan yang umumnya
dibuat dengan arah sejajar dengan lajur-lajur tanaman. Untuk
memberikan air dari parit pemberi pada kalenan-kalenan, sebaiknya
memakai pipa-pipa atau hevel
Gambar 3. Sistem Kalenan
3.b. Pemberian air dengan cara tetesan ( Trickle Irrigation / Drip Irrigation )
Sistem yang digunakan memakai pipa-pipa, dan pada tempat-tempat
tertentu diberi perlengkapan untuk jalan keluarnya air menetes pada
tanah (emitter). Tempat untuk keluarnya tetes-tetes air tersebut
diletakkan sedikit di atas tanah, jangan terlampau tinggi.
Gambar 8 . Irigasi Tetes
Emitter Irigasi Tetes Sederhana
Keuntungan irigasi tetes :
a. Efisiensi penggunaan air sangat tinggi akibat evaporasi minimum, tak
ada gerakan air di udara, tak ada pembasahan daun, tak ada run off.
Pengairan dibatasi sekitar tanaman pokok. Penghematan air 30 – 50
%, efisiensi mendekati 100 %.
b. Respon tanaman terhadap sistem ini lebih baik ( terkait produksi,
kualitas, dan keseragaman produksi ), karena :
- Tidak mengganggu aerasi tanah, dapat dipadu penambahan unsur
hara, dengan tekanan rendah tidak mengganggu keseimbangan
kadar lengas.
- Akibat pemberian air terbatas pada tanaman pokok mengurangi
berkembangnya serangga, penyakit, dan jamur.
- Menekan pertumbuhan gulma tidak bisa tumbuh tanpa air.
- Isolasi lokasi Penggaraman / pencucian garam lebih efektif
c. Secara agronomis lahan tidak terganggu akibat pengolahan tanah,
sprayer, dll., dapat mengurangi run off, dan meningkatkan drainase
permukaan. Pemupukan bisa lewat air irigasi, langsung ke tanaman
pokok.
d. Secara teknis dan ekonomis :
- Biaya perencanaan konstruksi irigasi tetes lebih murah bila penyumbatan
tidak terjadi dan pemeliharaan emitter minimum O dan P murah
(tergantung jarak tanam)
- Bisa diletakkan di bawah mulsa plastik, tidak terpengaruh angin, bisa
diterapkan di daerah bergelombang.
- Membutuhkan tekanan rendah dan debit konstan untuk mendapatkan
efisiensi yang tinggi.
Kekurangan Irigasi Tetes :
a. Penyumbatan saluran dan emitter akibat pasir atau lumut unit
pembersih harus ditingkatkan, jika tidak akan menyebabkan turunnya
kapasitas aliran, distribusi tidak baik Penurunan pertumbuhan dan
hasil tanaman.
b. Pengendapan garam-garaman yang tidak larut dalam air di ujung
emitter dan di bagian tertentu diperlukan pencucian dengan hujan
> 250 mm/th, sprinkler sistem, irigasi permukaan.
c. Akibat pemberian air terbatas perkembangan akar terbatas perlu
perluasan wet volume perencanaan mempertimbangkan debit
emitter, jarak antar emitter dan tipe tanah.