Kelompok 5:
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Dr.Ir. Sumadi, MS. pada mata kuliah Dasar Teknologi Benih. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang perkecambahan, dormansi,
dan deteriorasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr.Ir. Sumadi, MS. , selaku dosen
mata kuliah Dasar Teknologi Benih yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
I.PENDAHULUAN................................................................................................1
1.3. Tujuan...............................................................................................................1
II.PEMBAHASAN.................................................................................................2
2.1. Perkecambahan.................................................................................................2
2.2. Dormansi...........................................................................................................4
2.3.Deteriorasi..........................................................................................................5
III.KESIMPULAN.................................................................................................7
IV.DAFTAR PUSTAKA........................................................................................8
ii
I. PENDAHULUAN
Benih adalah bagian dari tanaman untuk perbanyakan secara generatif. Benih
sebelum tumbuh menjadi tanaman dewasa, akan mengalami proses
perkecambahan sebelum tumbuh menjadi tanaman dewasa. Namun, karena
kondisi tertentu benih juga dapat mengalami dormansi dan deteriorasi yang
mengahmbat proses perkecambahan.
1.3. Tujuan
1
1
II. PEMBAHASAN
2.1. Perkecambahan
Hormon
Nutrisi dan Air
Cahaya
Suhu Udara
Kelembaban
Oksigen
A. Proses Perkecambahan
Tahapan pada proses perkecambahan yaitu :
1. Air akan diserap oleh biji menyebabkan kulit biji menjadi lunak.
Radikula mulai keluar dan tumbuh ke arah bumi (geotropisme).
2. Mulai terdapat enzim dan terjadi aktifitas sel dalam biji serta ditandai
dengan meningkatnya proses respirasi biji. Tahap ini pun mulai
tumbuh hipokotil dan kotiledon.
3. Penguraian komponen kimia kompleks (karbohidrat, protein, dan
lemak) menjadi unsur yang lebih sederhana untuk ditranslokasikan ke
titik tumbuh. Penyusutan keping lembaga mulai tampak seiring dengan
mulai terbentuknya parakotiledon yang menyerupai daun tersusun
berhadapan.
4. Terjadi proses asimilai untuk menghasilkan energi bagi pertumbuhan
sel-sel baru. Pembentukan calon daun muda mulai terlihat pada fase
ini.
2
2.2. Dormansi
Penyebab dormansi pada benih biasanya terjadi pada benih yang memiliki
struktur penutup benih berkulit keras. Kulit benih yang keras dapat menyebabkan
sulitnya air untuk menembuh benih atau mungkin secara mekanik menekan
perkembangan embrio.
Jika terjadi dormansi pada benih, maka untuk tidak dormansi lagi
dilakukan pematahan dormansi. Pematahan dormansi berkulit keras dapat
dilakukan dengan berbagai metode perlakuan kimia, fisik, dan mekanis. Perlakuan
untuk mematahkan dormansi harus diketaui macam dormasi dan penyebabnya.
Setiap metode memiliki prinsip yang sama, yakni supaya air dapat masuk
menembus air dan terjadinya proses imbibisi. Cara yang digunakan yaitu dengan
pemanasan atau merendamkan benih ke dalam air panas. Tujuan dari pemanasan
ini agar kulit benih menjadi lebih lunak sehingga akan mudah mengalami
imbibisi. Selain itu, cara yang dapat dilakukan yaitu dengan pengurangan
ketebalan kulit (skrafikasi), perlakuan zat kimia, dan penyimpanan benih dalam
kondisi lembab dengan suhu dingin dan hangat.
1. Dormansii Fisiologis : benih yang dapat dilewati oleh air namun terjadi
penghambatan embrio sehingga radikula tidak muncul.
2. Dormansi morfologis : embrio yang belum sempurna pertumbuhannya
3. Dormansi fisik : terjadi terhalangnya air masuk ke benih sehingga benih
gagal untuk berkecambah
4. Dormansi morfofisiologi : embrio yang tidak berkembang normal yang
secara fisiologis
3
5. Pertumbuhan kecambah berlanjut melalui proses pembelahan, pembesaran
dan pembagian sel. Tahap ini juga akan terbentuk daun yang tetap.
B. Tipe Kecambah
1. Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang ditandai dengan
memanjangnya hipokotil sehingga plumula dan kotiledon akan
terangkat ke atas permukaan tanah. Organ pertama yang muncul saat
biji berkecambah yaitu radikula. Radikula tersebut akan menembus ke
permukaan tanah. Pada tanaman dikotil, ruas batang hipokotil akan
terus tumbuh sehingga kotiledon dan epikotil akan terangkat. Epikotil
tersebut akan memunculkan bakal daun dan kotiledon akan rontok
ketika cadangan makanan telah habis karena telah digunakan oleh
embrio. Contoh tanaman yaitu kacang hijau, kacang kedelai, kacang
tanah, dan bunga matahari.
2. Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan hipogeal ditandai dengan memanjangnya epikotil,
kemudian plumula tumbuh ke permukaan tanah menembus kulit biji
dan kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh tumbuhan yaitu
kacang ercis, kacang kapri, jagung, dan rumput-rumputan.
4
2.3. Deteriorasi
5
2.4. Perkecambahan, dormansi, dan deteriorasi pada cabai (Capsicum
annum L.)
6
III. KESIMPULAN
Benih adalah bagian dari tanaman untuk perbanyakan secara generatif.
Benih sebelum tumbuh menjadi tanaman dewasa, akan mengalami proses
perkecambahan sebelum tumbuh menjadi tanaman dewasa. Namun, karena
kondisi tertentu benih juga dapat mengalami dormansi dan deteriorasi yang
mengahmbat proses perkecambahan. Banyak faktor yang menyebabkan
penghambatan pertumbuhan benih, bisa dari faktor luar dan dalam.
7
IV.DAFTAR PUSTAKA
Uyatmi, D., Entang I., & Marwanto.(2016). Pematahan Dormansi Benih Kebiul
(Caesalphinia bonduc L.) dengan Berbagai Metode. Program Studi
Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
Kusumawardana, A., Pujiasmanto, B., & Pardono. (2018). Pengujian Mutu Benih
Cabai (Capsicum annuum) Dengan Metode Uji Pemunculan Radikula
[Seed Quality Test in Pepper (Capsicum annuum) Seeds Using Radicle
Emergence]. Pengujian Mutu Benih Cabai , 16.
Noviana, Irma. 2016. Deteriorasi Benih Kedelai (Glycine max L.) dan
pendugaannya. Tesis. Tidak Diterbitkan. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian
Bogor.