KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, dan hidayah- Nya,
sehingga Laporan Studi Lapangan (STULA) Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA)
Angkatan IX Tahun 2023 pada lokus Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Jawa
Tengah dapat kami selesaikan.
Laporan Stula Ini merupakan wujud pertanggungjawaban peserta PKA dalam memenuhi
salah satu persyaratan yang telah ditetapkan di dalam Kurikulum PKA Angkatan IX, didalam
laporan ini memuat beberapa hal terkait fokus Stula antara lain profil organisasi, deskripsi
pelayanan publik, analisis strategi pelayanan publik, serta adopsi pembelajaran.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Viko Januardhy,S.Sos, M.A,
sebagai pembimbing Kelompok Stula pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang
Jawa Tengah yang telah ikut mendampingi sejak awal hingga akhir kegiatan.
Terima kasih juga kami sampaikan kepada Kepala Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Magelang Jawa Tengah beserta jajarannya yang telah melayani kami pada
pelaksanaan Studi Lapangan ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari
semua pihak sangat diharapkan untuk kesempurnaan penyusunan laporan ini, dan akhirnya
semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .......................................... ................................. ....... i
KATA PENGANTAR ...................... .................................................... ....... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PROFIL ORGANISASI ……………………………………………….. 1
1.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah. ...... 2
1.2 Sumberdaya Perangkat Daerah..................................................................13
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...........................................................................................49
5.2 Saran......................................................................................................50
4
BAB I
PROFIL ORGANISASI
“TERWUJUDNYA KABUPATEN
MAGELANG YANG SEJAHTERA,
BERDAYA SAING DAN AMANAH
(SEDAYA AMANAH)”
Dalam rangka mencapai visi tersebut, dilakukan upaya yang dijabarkan dalam 3
misi yaitu : 1) meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang sejahtera dan berahlak
mulia; 2) meningkatkan daya saing daerah yang berbasis pada potensi lokal dengan tetap
menjaga kelestarian lingkungan hidup; 3) Mewujudkan tata kelola.pemerintahan yang
amanah
Visi dan misi tersebut dijabarkan dalam 10 Prioritas (Dasa Cita) sebagai
berikut :
1. Kehidupan Beragama dan Ahlak Mulia.
2. Pendidikan
3. Kesehatan
4. Penanggulangan Kemiskinan
5. Pengembangan Pertanian, Pariwisata dan UKM
6. Sarana dan Prasarana Publik
7. Lingkungan Hidup
8. Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan
9. Ketentraman, Ketertiban dan Pananggulangan Bencana
10. Kepemudaan dan Olahraga
1
2
Sektor pertanian dapat lebih kuat dan maju bila didukung oleh pengelolaan dan
pengaturan sistemnya dari hulu sampai ke hilir yang dikenal dengan agribisnis. Sistem ini
mengatur usaha tani mulai dari perencanaan, permodalan, pelaksanaan, pemeliharaan, panen,
pemasaran, sampai pemanfaatan produk pertanian untuk industri (agroindustri) dan
pemanfaatan sektor pertanian untuk mengembangkan pariwisata (agrowisata).
2
3
daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah dan memiliki 9 (Sembilan) fungsi,
diantaranya :
1) Perumusan kebijakan bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, prasarana dan
sarana, penyuluhan dan sumber daya manusia pertanian, ketahanan pangan, dan
kesekretariatan;
2) Pelaksanaan koordinasi kebijakan bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
prasarana dan sarana, penyuluhan dan sumber daya manusia pertanian, dan ketahanan
pangan;
3) Pelaksanaan kebijakan bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, prasarana dan
sarana, penyuluhan dan sumber daya manusia pertanian, dan ketahanan pangan;
4) Pelaksanaan administrasi bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, prasarana dan
sarana, penyuluhan dan sumber daya manusia pertanian, dan ketahanan pangan;
5) Pelaksanaan fungsi kesekretariatan Dinas Pertanian dan Pangan;
6) Pengendalian penyelenggaraan tugas Unit Pelaksana Teknis;
7) Pelaksanaan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada daerah bidang tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, prasarana dan sarana, penyuluhan dan sumber daya manusia
pertanian, dan ketahanan pangan;
8) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, prasarana dan sarana, penyuluhan dan sumber daya manusia pertanian, dan
ketahanan pangan; dan
9) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
3
4
Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang yang tertuang
dalam Perbup. No. 61 Thn. 2016 adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris, membawahi :
a. Sub Bagian Program
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, membawahi:
a. Seksi Tanaman Pangan
b. Seksi Tanaman Buah dan Florikultura
c Seksi Tanaman Sayuran dan Tanaman Obat
4. Bidang Perkebunan, membawahi :
a. Seksi Tanaman Tahunan dan Rempah
b. Seksi Tanaman Semusim
c. Seksi Tanaman Penyegar
5. Bidang Prasarana dan Sarana, membawahi :
a. Seksi Pupuk dan Pestisida
b. Seksi Pengelolaan Lahan dan Air
c. Seksi Alat Mesin dan Pembiayaan
6. Bidang Penyuluhan dan Sumber Daya Manusia Pertanian, membawahi :
a. Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia
b. Seksi Penyuluhan
c. Seksi Kelembagaan dan Promosi
7. Bidang Ketahanan Pangan, membawahi :
a. Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
b. Seksi Distribusi dan Cadangan Pangan
c. Seksi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan
8. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas
4
7
7
8
3. Bidang Perkebunan
a. Tugas Pokok :
Memimpin pelaksanaan tugas Bidang Perkebunan yang meliputi penyiapan
bahan perumusan kebijakan, pengkoordinasian, pelaksanaan,
pengadministrasian, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang perkebunan
dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Dinas Pertanian dan Pangan
serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
b. Fungsi :
1. Merumuskan program, kegiatan, rencana kerja dan anggaran Bidang
Perkebunan;
2. Merumuskan kebijakan teknis dan rencana kegiatanbudidaya dan pasca
panen komoditi tanaman perkebunan;
3. Merumuskan pedoman pelaksanaan dan pedoman teknis budidaya serta
pasca panen komoditi tanaman perkebunan;
4. Membagi tugas, mendelegasikan wewenang, memberi petunjuk, dan
membina pelaksanaan tugasbawahan;
5. Menyelenggarakan pembinaan penggunaan pupuk, pestisida, pemanfaatan
lahan, perbenihan serta pembinaan budidaya tanaman dan pasca panen
komoditi tanaman perkebunan;
6. Menyelenggarakan uji varietas/klon, kesuburan tanah dan pemupukan,
pemberian rekomendasi paket teknologi budidaya tanaman, dan Pasca
panenkomoditi tanaman perkebunan;
7. Menyelenggarakan pengamatan, peramalan, kerjasama penanggulangan
serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT);
8. Mengoordinasikan penggunaan pupuk dan pestisida komoditi tanaman
perkebunan;
9. Mengoordinasikan pembinaan penerapan teknologi panen, pasca
11
Pertanian dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Dinas Pertanian dan
Pangan serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan.
b. Fungsi :
1. Merumuskan program, kegiatan, rencana kerja dan anggaran Bidang
Penyuluhan dan Sumber Daya Manusia Pertanian;
2. Merumuskan kebijakan teknis dan rencana kegiatan bidang
penyuluhan dan Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian;
3. Membagi tugas, mendelegasikan wewenang, memberi
petunjuk, dan membina pelaksanaan tugasbawahan;
4. Menyelenggarakan penyuluhan pertanian;
5. Menyelenggarakan pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM) Pertanian;
6. Menyelenggaraan pembinaan kelembagaan petani dan
kelembagaan penyuluhan;
7. Menyelenggarakan promosi pertanian;
8. Melaksanakan administrasi di bidang penyuluhan dan pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian;
9. Melaksanakan pemantauan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan penyuluhan dan pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM) pertanian;
10. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b. Fungsi :
pangan;
6. Menyelenggarakan penanganan kerawanan pangan;
7.Melaksanakan pengawasan distribusi dan keamanan pangan;
8.Menyelenggarakan penganekaragaman konsumsi pangan;
9.Mengembangkan distribusi, cadangan pangan, serta penganekaragaman
konsumsi pangan;
10. Menyelenggarakan kerjasama ketersediaan dan kerawanan pangan,
distribusi dan cadangan pangan, serta penganekaragaman konsumsi dan
keamanan pangan;
11. Menyelenggarakan pembinaan ketersediaan, kerawanan pangan, distribusi
dan cadangan pangan serta penganekaragaman konsumsi dan keamanan
pangan;
12. Melaksanakan administrasi di Bidang Ketahanan Pangan;
13. Melaksanakan pemantauan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
Bidang Ketahanan Pangan;
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Dalam menjalankan tugas dan fungsi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Magelang maka diperlukan ketersediaan sumber daya pembangunan yang memadai.
Pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia, ketersediaan prasarana dan
sarana, serta sumberdaya penunjang/pendukung lainnya diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan minimal. Kondisi ketersediaan sumberdaya manusia dansarana pendukung
dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Magelang per 31 Desember 2018adalah sebagai berikut :
1.2.1 Komposisi SDM Dinas Pertanian dan Pangan berdasarkan eselon sejumlah 25
orang dengan rincian sebagai berikut :
Eselon II : 1 orang
Eselon III : 5 orang
Eselon IV : 19 orang
Inventaris Kantor
Komputer : 39 unit
Laptop : 73 unit
LCD proyektor : 17 unit
Mesin ketik : 15 unit
Printer : 85 unit
Telepon : 2 unit
Faximile : 1 unit
AC : 16 unit
Pengeras suara (wireless) : 19 unit
Perlengkapan Kantor
Meja kerja : 151 unit
Kursi : 307 unit
Meja dan kursi tamu : 5 set
Meja rapat : 43 unit
Kursi rapat : 704 unit
Gedung : 24 unit
Asrama dan Ruang Belajar : 1 unit
Gudang Pangan : 1 unit
Kebun Dinas
Kaponan (Pakis) : 4.410 m2
Diwak (Tegalrejo) : 31.680 m2
Banjarnegara (Mertoyudan) : 1.880 m2 Lahan
percontohan (Srowol) : 10.000 m2
15
BAB II
DESKRIPSI KINERJA ORGANISASI
menghasilkan keluaran (output), misalnya sumber daya manusia, dana, material, waktu,
teknologi, dan sebagainya.
b. Keluaran (output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik)
sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan
masukan (input) yang digunakan.
c. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran
(output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap
produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
d. Manfaat (benefit) adalah kegunaan suatu keluaran (output) yang dirasakan langsung
oleh masyarakat. Dapat berupa tersedianya fasilitasi yang dapat diakses oleh publik.
e. Dampak (impact) adalah ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan atau
kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator dalam
suatu kegiatan.
Langkah selanjutnya adalah menetapkan rencana tingkat capaian (target) kinerja
yang diinginkan. Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara target
dengan realisasinya melalui media berupa Formulir Pengukuran Kinerja.
16
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, dilakukan dengan membandingkan antara
target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari
tujuan dan sasaran strategis Perangkat Daerah Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Magelang beserta target dan capaian realisasinya dirinci dalam Tabel berikut :
17
Secara keseluruhan, sasaran yang dicapai Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Magelang telah mencapai 123,63%. Bila dilihat dari efisiensi antara capaian
kinerja dan anggaran, Distan dan Pangan rata-rata mencapai 13,80%.
Pencapaian tersebut dengan melaksanakan strategi sebagai berikut :
1. Pelaksanaan di lapangan mengedepankan motivasi kerja yang siap dan
mempunyai itikat membangun pencapaian target bidang pertanian.
2. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan dinas instansi lain yang terkait
program pemberdayaan masyarakat pertanian.
3. Meningkatkan mutu perencanaan partisipatif yang telah dilaksanakan
sehingga kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan merupakan kegiatan
kebutuhan petani yang bisa menjawab dan mengatasi permasalah petani yang
sedang dihadapi.
4. Monitoring dan evaluasi secara kontinyu serta membahas permasalahan yang
timbul secara dini.
22
Tabel 3. :Capaian kinerja Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelangtahun 2014 – 2018
Indikator
Kinerja sesuai Target Renstra Perangkat Daerah Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun
Target
Tugas dan Target Target
No. Indikator
Fungsi NSPK IKK
Lainnya
Perangkat 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
Daerah
1 Ketersediaan
energi 1911,8 1960,8 1980 1980 1980 1.936,4 2.876 2.683 2.832,92 3.070 101,29 146,67 135,45 155,05 155,05
perkapita (Kkal)
2 Ketersediaan
protein 50,3 50,3 51,3 51,3 51,3 56 73,7 76,61 72,17 77,93 111,33 146,52 149,34 140,68 151,91
perkapita (gr)
3 Penguatan
cadangan 56,00 60,00 61,00% 62,00% 63,00% 60,00% 67,00% 75,10% 76,21% 76,70% 107,14 111,67 123,11 122,92 121,75
pangan (%)
4 Ketersediaan
informasi
pasokan, harga
66,67% 90,00% 90,00% 90,00% 90,00% 55,29% 50,14% 91,67% 92,58% 93,10% 82,93 55,71 101,86 102,87 103,44
dan akses
pangan di
daerah
5 Stabilitas harga
dan pasokan 82,30% 90% 90,80% 91,54% 93,10% 76,60% 99,00% 93,33% 93,45% 93,95% 93,07 110 102,79 102,63 100,91
pangan
6 Pencapaian
skor Pola
84% 85,50% 86% 87% 87% 92,30% 85,70% 87,33% 87,10% 87,90% 109,88 100,23 101,55 100,69 101,03
Pangan
Harapan (PPH)
7 Pengawasan
dan pembinaan
40,00% 50,00% 60,00% 85,70% 87,50% 40% 50% 91,66% 92,47% 92,78% 100 100 152,77 107,90 106,03
kemanan
pangan
8 Penanganan
daerah rawan 57,14% 60,00% 62,90% 64,29% 65,70% 81,13% 87,50% 69,64% 70,04% 70,20% 141,98 145,83 110,72 108,94 106,85
pangan
9 Peningkatan
kapasitas
kelembagaan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100,00 100,00
pelaku utama
(kelas utama)
25
Indikator
Target Renstra Perangkat Daerah Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun
Kinerja sesuai
Target
Tugas dan Target Target
No. Indikator
Fungsi NSPK IKK
Lainnya 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
Perangkat
Daerah
10 Tingkat
pertumbuhan
1% 1% 1% 1% 1% 1% 1% 1% 1% 1% 100 100 100 100,00 100,00
lembaga
ekonomi petani
11 Cakupan
pembinaan
6,50% 7,60% 8,40% 8,40% 8,40% 6,50% 7,60% 8,40% 8,40% 8,40% 100 100 100 100,00 100,00
kelembagaan
tani
12 Peningkatan
kerjasama/
kemitraan yang 4 4 6 6 6 4 4 4 6 6 100 100 100 100,00 100,00
terjalin
(kemitraan)
13 Produksi bibit
yang dihasilkan
dari 8.920 9.738 9.968 10.068 10.918 8.920 9.738 9.968 10.068 10.918 100 100 100 100,00 100,00
laboratorium
(btg)
14 Pengelolaan
hasil pertanian
yang bermutu,
berdaya saing 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 100 100 100,00 100,00
dan aman
dikonsumsi
(kelompok)
15 Cakupan
ketersediaan 1,30% 1,30% 1,40% 1,40% 1,40% 1,29% 1,02% 1,02% 1,40% 1,40% 99,23 78 73 100,00 100,00
alsintan
16 Peningkatan
kerja sama dg
lembaga
3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 100 100 100 100,00 100,00
penelitian
(kerjasama)
26
Indikator
Kinerja sesuai Target Renstra Perangkat Daerah Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun
Target
Tugas dan Target Target
No. Indikator
Fungsi NSPK IKK
Lainnya
Perangkat 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
Daerah
17 Produktivitas
padi atau
bahan pangan
utama lokal
lainnya per
hektar
Produktivitas
60 60,03 60,05 60,08 60,09 60.07 62,11 63,42 62,24 63,72 103,52 105,65 103,65 106,06 172,27
padi (kw/ha)
Produksi padi
355.180 355.250 355.352 355.534 355.617 345.893 366.981 422.153 478.266 478.199 97,39 103,30 118,80 134,52 134,47
(ton)
18 Luas lahan
pertanian yang
tersertifikasi 137,5 144 181 149 149 137,5 144 269 149 149 100 100 148,61 100,00 100,00
organik (Ha)
18 Cakupan
ketersediaan
sarana dan
4,80% 3,10% 3,40% 3,40% 3,80% 3,29% 1,42% 0,18% 2,45% 3,80% 68,54 45,81 5,29 72,06 100,00
prasarana
pertanian/
perkebunan
20 Peningkatan
kepuasan
petani atas 80,00% 82,00% 84,00% 86,00% 88,00% 80,00% 82,00% 84,00% 86,00% 88,00% 100 100 100 100,00 100,00
pelayanan
penyuluhan
27
4. Kerawanan Pangan
Potensi kerawanan pangan di Kabupaten Magelang masih cukup tinggi diakibatkan
kemiskinan, terbatasnya infrastruktur dasar pedesaan, potensi sumber daya yang
rendah dan seringnya terjadi bencana alam. Upaya penanggulangan atas terjadinya
kerawanan pangan dapat diwujudkan dengan adanya cadangan pangan di
masyarakat maupun pemerintah.
5. Konsumsi pangan masyarakat
Kualitas dan kuantitas konsumsi pangan sebagian besar masih rendah yang
ditunjukkan dengan angka Pola Pangan Harapan (PPH). Kondisi tersebut tidak
terlepas dari permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan penganekaragaman
konsumsi pangan karena keterbatasan ekonomi, pengetahuan dan kesadaran
pangan dan gizi yang beragam, seimbang dan amanyang masih terbatas.
6. Keamanan pangan segar
Saat ini masih cukup banyak digunakan kasus gangguan kesehatan akibat pangan
yang tidak aman karena terpapar oleh cemaran secara biologi, fisik maupun
penggunaan bahan kimiayang berlebihan maupun yang dilarang serta masih
ditemukannya pangan kadaluarsa yang beredar di masyarakat. Hal ini
disebabkan kurangnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat konsumen
maupun produsen terhadap keamanan pangan segar.
7. Belum optimalnya produksi tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan.
8. Menurunnya daya dukung sumber daya lahan dan air sertadampak perubahan
iklim.
9. Belum optimalnya manajemen dan kelembagaan usaha tani.
10. Belum optimalnya infrastruktur, prasarana dan sarana pertanianuntuk
meningkatkan produksi pertanian.
11. Masih rendahnya daya saing produk-produk pertanian.
12. Masih lemahnya kemampuan akses petani terhadap teknologi, informasi pasar dan
kerjasama/kemitraan di bidang pertanian antara lembaga petani dengan pihak
swasta atau pemerintah.
33
BAB III
KEUNGGULAN STRATEGI DAN MANAJEMEN KINERJA PELAYANAN PUBLIK
4. Pelayanan dan Komunikasi yang Efektif: Dalam pelayanan publik, penting untuk
memberikan layanan yang efektif kepada masyarakat. Dinas Pertanian dan Pangan perlu
menyediakan saluran komunikasi yang jelas dan terbuka untuk menerima masukan,
pertanyaan, dan keluhan dari masyarakat. Pelayanan yang responsif dan solutif akan
membantu membangun kepercayaan masyarakat dan meningkatkan kepuasan mereka
terhadap pelayanan yang diberikan.
5. Pemanfaatan Teknologi Informasi: Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
dapat menjadi faktor kunci dalam strategi dan manajemen kinerja yang sukses. Dinas
Pertanian dan Pangan dapat memanfaatkan teknologi untuk memfasilitasi pemantauan
dan pelaporan data pertanian, penyuluhan petani melalui media digital, pelacakan harga
dan pasokan pangan, serta pengelolaan inventaris dan distribusi pupuk.
6. Keberlanjutan Lingkungan: Dalam strategi dan manajemen kinerja pelayanan publik di
bidang pertanian dan pangan, penting untuk memperhatikan aspek keberlanjutan
lingkungan. Dinas Pertanian dan Pangan dapat mempromosikan praktik pertanian ramah
lingkungan, pengelolaan air yang efisien, dan perlindungan keanekaragaman hayati.
Dengan demikian, mereka dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap
lingkungan dan keberlanjutan sektor pertanian.
7. Evaluasi dan Pengembangan Berkelanjutan: Evaluasi secara berkala terhadap kinerja
Dinas Pertanian dan Pangan, serta pengembangan berkelanjutan melalui perbaikan dan
inovasi, adalah faktor kunci untuk mencapai keunggulan dalam pelayanan publik. Dinas
tersebut harus melibatkan masyarakat dan pihak terkait dalam evaluasi, serta berupaya
untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan dan efektivitas strategi dan manajemen
kinerja mereka.
Penting untuk diingat bahwa faktor keunggulan dapat bervariasi sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan masyarakat setempat. Oleh karena itu, penting untuk
melakukan analisis yang mendalam tentang konteks dan tantangan khusus yang dihadapi
oleh Dinas Pertanian dan Pangan di Kabupaten Magelang.
39
Tabel 4. :Penetapan Indikator Kinerja Utama Perangkat Daerah Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Tahun 2019-
2024
40
41
BAB IV
ANALISA PEMBELAJARAN
juga dapat mengurangi ketergantungan pada lahan pertanian konvensional dan menghemat
penggunaan air.
Pemanfaatan Sumber Daya Energi Terbarukan: Inovasi dalam pemanfaatan
sumber daya energi terbarukan, seperti panel surya atau biomassa, dapat membantu
meningkatkan efisiensi energi dalam kegiatan pertanian dan pengolahan pangan. Dengan
menggunakan sumber energi yang ramah lingkungan, petani dan pelaku usaha pangan dapat
mengurangi biaya operasional dan dampak negatif terhadap lingkungan.
Penyuluhan dan Pendampingan: Inovasi juga dapat dilakukan dalam metode
penyuluhan dan pendampingan kepada petani. Pendekatan baru seperti pelatihan interaktif,
penggunaan aplikasi mobile, atau pemanfaatan media sosial dapat membantu dalam
menyebarkan pengetahuan dan informasi terkini tentang praktik pertanian dan pengolahan
pangan yang baik. Hal ini membantu petani untuk mengadopsi praktik yang lebih efisien
dan berkelanjutan.
Pengembangan Produk Olahan: Inovasi juga dapat dilakukan dalam
pengembangan produk olahan pangan yang bernilai tambah tinggi. Contohnya,
pengembangan makanan organik atau produk-produk olahan berbasis lokal yang memiliki
keunikan dan keistimewaan tersendiri. Produk olahan ini dapat meningkatkan nilai ekonomi
bagi petani dan pelaku usaha pangan, serta meningkatkan daya saing produk lokal di pasar.
Penerapan inovasi-inovasi tersebut akan membantu meningkatkan produktivitas,
efisiensi, dan keberlanjutan sektor pertanian dan pangan di Kabupaten Magelang. Dalam
menerapkan inovasi, penting untuk melibatkan kolaborasi antara pemerintah daerah,
lembaga riset, sektor swasta, dan petani serta pelaku usaha pangan.
44
meningkatkan nilai tambah produk, mengakses pasar yang lebih luas, dan
meningkatkan keberlanjutan usaha mereka.
D. Jaringan dan Kemitraan: Pemberdayaan SDM juga melibatkan pembangunan jaringan
dan kemitraan antara petani, pelaku usaha pangan, lembaga pemerintah, dan pemangku
kepentingan terkait lainnya. Melalui kolaborasi ini, SDM dapat berbagi pengetahuan,
pengalaman, dan sumber daya. Jaringan dan kemitraan yang kuat juga dapat membantu
dalam memperluas akses ke pasar, teknologi, dan dukungan finansial. Pendekatan
Berkelanjutan: Pemberdayaan SDM di sektor pertanian dan pangan perlu
memperhatikan pendekatan berkelanjutan. Ini meliputi edukasi tentang praktik
pertanian berkelanjutan, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan
penerapan prinsip- prinsip agroekologi. SDM yang terlatih dalam
Pembangunan jejaring kerja dan kolaborasi dalam sektor pertanian dan pangan
di Kabupaten Magelang memiliki peran penting dalam meningkatkan keberhasilan dan
keberlanjutan sektor tersebut. pihak terkait yang relevan, termasuk petani, pelaku usaha
pangan, lembaga pemerintah, lembaga riset, organisasi masyarakat, serta pihak swasta yang
terlibat dalam sektor pertanian dan pangan di Kabupaten Magelang. Mengetahui aktor-aktor
yang terlibat akan mempermudah proses kolaborasi dan memperluas jaringan kerja.
o Penetapan Tujuan dan Strategi: Dinas Pertanian dan Pangan perlu menetapkan tujuan
jangka panjang dan strategi yang relevan dengan sektor pertanian dan pangan di
Kabupaten Magelang. Tujuan dan strategi ini harus selaras dengan kebijakan
pemerintah daerah dan kebutuhan masyarakat.
o Perencanaan Operasional: Berdasarkan tujuan dan strategi yang telah ditetapkan, Dinas
Pertanian dan Pangan perlu membuat perencanaan operasional yang mencakup
kegiatan, program, dan proyek yang akan dilaksanakan. Perencanaan ini harus spesifik,
terukur, dapat dicapai, relevan, dan waktu terbatas (SMART).
o Analisis Kebutuhan dan Sumber Daya: Dinas Pertanian dan Pangan perlu melakukan
analisis kebutuhan dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan rencana
operasional. Ini meliputi analisis anggaran, kebutuhan tenaga kerja, kebutuhan
infrastruktur, dan sumber daya lainnya yang diperlukan.
48
Dinas Pertanian dan Pangan menerapkan memiliki media berupa Website untuk Sosialisasi
dan Informasi kepada masyarakat luas
https://distanpangan.magelangkab.go.id/
49
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan studi lapangan yang dilakukan ke Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Magelang, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1) Adanya Komitmen terhadap Pertanian dan Pangan: Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Magelang terlihat memiliki komitmen yang kuat terhadap pengembangan
sektor pertanian dan pangan. Hal ini tercermin dari berbagai program dan kegiatan
yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, keberlanjutan, dan kualitas
sektor ini.
2) Peran Kepemimpinan yang Efektif: Kepemimpinan yang efektif dalam Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang memberikan pengaruh positif terhadap
pengembangan sektor pertanian dan pangan. Terdapat kejelasan visi, perencanaan
yang baik, dan pengambilan keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi.
3) Peningkatan Kompetensi SDM: Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang
memberikan perhatian terhadap peningkatan kompetensi sumber daya manusia di
sektor pertanian dan pangan. Ini terlihat dari program pelatihan, bimbingan teknis,
dan pembinaan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
petani dan staf Dinas.
4) Kolaborasi dan Jejaring Kerja yang Aktif: Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Magelang terlibat dalam kolaborasi yang erat dengan berbagai pihak terkait, seperti
petani, lembaga riset, pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat. Hal ini
memungkinkan pertukaran informasi, pembagian pengalaman, dan kerja sama yang
saling menguntungkan dalam pengembangan sektor pertanian dan pangan.
5) Penerapan Manajemen Risiko dan Kinerja: Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Magelang memiliki kesadaran terhadap pentingnya manajemen risiko dan kinerja
dalam pengembangan sektor pertanian dan pangan. Mereka
50
B. Saran
1. Kolaborasi lintas sectoral untuk meningkatkan produktifitas di bidang pertanian
2. Peningkatan infrastruktur dan sarana prasarana pertanian.
3. Peningkatan digitalisasi bidang pertanian terutama untuk proses pemasaran hasil pertanian
51
Dusun Butuh,
Kec. Kaliangkrik
53