Anda di halaman 1dari 20

OPTIMALISASI PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK

CAIR MELALUI KEGIATAN PENYULUHAN DI DESA SUKABARES


KECAMATAN WARINGINKURUNG KABUPATEN SERANG

Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XXV

Disusun Oleh :

Nama : Meta indriana, S.P.


NIP : 19900513 202012 2 018
Jabatan : Penyuluh Pertanian
Instansi : Kabupaten Serang
Unit Kerja : Dinas Pertanian

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI BANTEN
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR


MELALUI KEGIATAN PENYULUHAN DI DESA SUKABARES KECAMATAN
WARINGINKURUNG KABUPATEN SERANG

Disusun Oleh :

Nama ::Meta indriana, S.P.


NIP ::19900513 202012 2 018

Telah diseminarkan pada hari Kamis Tanggal 30 September 2021

Coach Mentor

Dra. Kurniasih, M.Si Ir. H. Arif M Yasin, MM

NIP. NIP. 19670719 199601 1 001

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat, nikmat dan
hidayah-Nya. sehingga dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil tahun 2021.
Dengan kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Untung Saritomo, S.Sos, SH, M.Si. selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Banten
2. Ibu Dra Kurniasih, M.Si selaku Coach
3. Bapak Ir. H. Arif M. Yasin, MM Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian
Kabupaten Serang selaku mentor

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari rancangan aktualisasi ini.


Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Serang, 30 September 2021

Meta Indriana, S.P.

ii
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................................ 2
C. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Organisasi............................................................ 3
D. Tugas Pokok Peserta ...................................................................................... 4

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI


A. Identifikasi Isu ................................................................................................ 6
B. Penetapan Isu ................................................................................................. 7
C. Dampak Isu .................................................................................................... 7
D. Gagasan Pemecahan Isu ................................................................................. 7
E. Rancangan Aktualisasi ................................................................................... 9
F. Penjadwalan ................................................................................................. 13

BAB III PENUTUP


A. Tekad ................................................................................................................ 14

B. Harapan ............................................................................................................. 14

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Isu Organisasi Saat Ini ........................................................................................ 6


Tabel 2 Deskripsi Akuntabilitas, Problematika, Kekhalayakan, dan Layak (APKL) ...... 7
Tabel 3 Rancangan Kegiatan Aktualisasi ........................................................................ 9
Tabel 4 Penjadwalan ...................................................................................................... 13

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Analisa Fishbone................................................................................................... 8

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ASN harus memiliki pemahaman yang lengkap tentang nilai-nilai dasar profesi
ASN serta kedudukan dan peran ASN dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
akan menjadi modal bagi ASN dalam merancang suatu rangkaian kegiatan aktualisasi
yang akan dilaksanakan di unit kerja masing-masing. Kelima nilai dasar profesi tersebut
yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA),
sedangkan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI dapat dipelajari melalui penerapan
manajemen ASN, pelayanan publik dan Whole of Government (WoG).
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN merupakan pendorong bagi
pemerintah dalam menciptakan ASN terbaik yang mengisi jabatan dalam pemerintahan.
UU No 5 Tahun 2014 tentang ASN menjelaskan bahwa Calon PNS wajib menjalani masa
percobaan, yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk
membangun integritas, moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.
Sesuai dengan PERLAN No. 12 Tahun 2018 Pelatihan Dasar CPNS dilakukan
untuk membentuk sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan perannya sebagai abdi
negara sekaligus pelayan bagi masyarakat. Pelatihan Dasar CPNS yang terintegrasi oleh
pemerintah dilakukan agar ketika menjadi PNS, para CPNS ini telah memiliki bekal yang
mumpuni untuk bekerja di tempat kerjanya masing-masing dan mampu meningkatkan
daya saing negara dalam persaingan global.
Pertanian dalam pengertian yang luas yaitu kegiatan manusia untuk memperoleh
hasil yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan atau hewan yang pada mulanya dicapai
dengan jalan sengaja menyempurnakan segala kemungkinan yang telah diberikan oleh
alam guna mengembangbiakkan tumbuhan dan atau hewan tersebut (Van Aarsten,1953).
Pengertian Pertanian dalam arti sempit yaitu segala aspek biofisik yang berkaitan dengan
usaha penyempurnaan budidaya tanaman untuk memperoleh produksi fisik yang
maksimum (Sumantri, 1980).

1
Dinas Pertanian Kabupaten Serang merupakan Instansi pemerintah yang bertugas
dan memiliki kewenangan serta kebijakan-kebijakan dalam bidang Pertanian di
Kabupaten Serang dalam upaya peningkatan hasil pertanian. Dalam peningkatan hasil
pertanian diperlukan keseriusan dan kerjasama berbagai pihak, baik dari Dinas Pertanian,
pihak petan maupun pihak yang lainnya.
Kecamatan Waringinkurung Terdiri dari 11 desa dimana terdapat 59 kelompok
tani dan 8 kelompok wanita tani. Di Kecamatan Waringinkurung terdapat 5 penyuluh
pertanian sehingga kegiatan penyuluhan pertanian kurang optimal.
Dominasi aktivitas ekonomi masyarakat di Desa Sukabares Kecamatan
Waringinkurung Kabupaten Serang berkaitan dengan bidang petanian, mulai dari hasil-hasil
pertanian hingga produksi. Dengan langkanya pupuk bersubsidi di pasaran dan mahalnya
pupuk non subsidi menyebabkan banyak petani yang hanya fokus melakukan pemupukan
pada lahan sawah dan tidak melakukan pemupukan pada tanaman pekarangan dan
kebun.Sehingga hasi produksi dari tanaman pekarangan dan kebun tidak maksimal.
Kebanyakan Petani masih belum mengetahui manfaat dan cara pembuatan pupuk organik.
Limbah rumah tangga yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik belum
dimanfaatkan. Dengan demikian diharapkan petani dapat membuat pupuk organik secara
mandiri menggunakan limbah rumah tangga khususnya air cucian beras secara mandiri
sehingga penggunaan pupuk organik menjadi optimal.

B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan rancangan aktualisasi diharapkan penulis mampu
melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat. Dengan nilai-nilai
dasar ASN yaitu nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti
korupsidalam mewujudkan birokrasi yang berkelas dunia dan professional.
Sasaran yang akan dicapai dalam penyusunan rancangan aktualisasi

1. Mengidentifikasi, menyusun, dan menetapkan isu atau permasalahan yang terjadi


dan harus segera dipecahkan;

2
2. Mengajukan gagasan pemecahan isu atau masalah dengan menyusunnya dalam
daftar rencana, tahapan, dan output kegiatan;
3. Mendeskripsikan keterkaitan antara isu dan kegiatan yang diusulkan dengan
substansi mata pelatihan Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of
Goverment, dalam satu atau keseluruhan perspektif mata pelatihan, baik secara
langsung ataupun tidak langsung;
4. Mendeskripsikan rencana pelaksanaan kegiatan dan kontribusi hasil kegiatan
yang didasari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi; dan
5. Mendeskripsikan hasil kegiatan yang dilandasi oleh substansi mata pelatihan
terhadap pencapaian visi, misi, tujuan organisasi, dan penguatan terhadap nilai-
nilai organisasi.

C. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Organisasi


1. Visi
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal serta memperkuat
struktur perekonomian daerah..

2. Misi
1. Mewujudkan Kedaulatan Pangan;
2. Mewujudkan Sistem Pertanian Bioindustri Berkelanjutan;
3. Mewujudkan Kesejahteraan Petani;
4. Mewujudkan Reformasi Birokrasi.

3. Nilai-Nilai Organisasi
1. Komitmen,
2. Keteladanan,
3. Kerjasama
4. Integritas,
5. Disiplin

3
D. Tugas Pokok Peserta
Penyuluh Pertanian memiliki tugas dan fungsi memberikan penyuluhan kepada petani
melalui pendekatan kelompok tani. Hal itu dilakukan agar pengetahuan, keterampilan
maupun sikap petani menjadi lebih baik dalam mengelola usaha tani. Dalam melaksanakan
tugasnya agar berjalan efektif dan efisien, setiap Penyuluh Pertanian perlu melakukan
tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Persiapan Penyuluhan

Persiapan penyuluhan merupakan bagian penting sebelum pelaksanaan penyuluhan


diselenggarakan. Persiapan penyuluhan yang terencana dengan baik akan
mempermudah Penyuluh Pertanian untuk melaksanakan penyuluhan. Persiapan tersebut
antara lain melakukan Identifikasi potensi wilayah (IPW), Memandu penyusunan
Rencana Definitif Kelompok (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok
(RDKK), Penyusunan programa penyuluhan pertanian bersama tim, dan Penyusunan
Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTP).

2. Pelaksanaan Penyuluhan

Tanpa persiapan yang baik, pelaksanaan penyuluhan pertanian akan kehilangan arah
dan tujuan. Dalam pelaksanaannya, ada beberapa metode yang dapat diterapkan
Penyuluh Pertanian agar dapat berjalan efektif dan efisien. Berdasarkan klasifikasinya,
terdapat tiga metode penyuluhan yaitu metode penyuluhan media massa (TV, radio,
lieflet dan lain-lain), metode penyuluhan kelompok (demonstrasi/peragaan teknologi,
kursus tani, sekolah lapang dan lain-lain) dan metode penyuluhan individu (konsultasi
pertanian).

3. Evaluasi dan Pelaporan

Evaluasi merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dalam proses penyuluhan, evaluasi
penyuluhan sangat penting untuk mengukur/menilai sejauh mana tingkat keberhasilan
kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan. Hasil kegiatan penyuluhan pertanian

4
yang telah dilaksanakan dilaporkan kepada pimpinan selaku penanggungjawab kegiatan
penyuluhan sebagai bahan pengambilan keputusan/kebijakan. Setiap penyuluh
pertanian berkewajiban membuat laporan pelaksanaan kegiatan yang telah
diselenggarakannya. Laporan tersebut disampaikan setiap bulan, triwulan, semester dan
setiap tahun.

5
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu
Isu-isu aktual yang dapat diidentifikasi di BPP Waringinkurung Dinas Pertanian
Kabupaten Serang adalah sebagai berikut:
1. Belum maksimalnya pemanfaatan lahan pekarangan
2. Kurangnya ketrampilan petani dalam pengolahan hasil pertanian pisang
3. Belum optimalnya penggunaan pupuk organik

Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan


perkembangan yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi Penyuluh Pertanian, perlu
ditentukan prioritas yang akan ditangani. Penentuan isu aktual prioritas dilakukan dengan
menggunakan skala likert dengan rentang angka dari 1 - 5 yang menyatakan bahwa isu
tersebut : “(1) Tidak Penting”, “(2) Kurang Penting”, “(3) Cukup Penting”, “(4) Penting”
dan “(5) Sangat Penting”. Skala penilaian ini berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu yaitu
isu yang bersifat Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak atau biasa di singkat APKL.
Adapun penentuan isu aktualnya sebagai berikut :

Tabel 1 Isu Organisasi Saat Ini


No Isu/ Masalah A P K L ∑ Rank
1 Belum maksimalnya pemanfaatan lahan 5 3 3 3 14 II
pekarangan
2 Kurangnya ketrampilan petani dalam 4 3 3 3 13 III
pengolahan hasil pertanian pisang
3 Belum optimalnya penggunaan pupuk 5 5 4 4 18 I
organic

6
B. Penetapan Isu
Berdasarkan analisa APKL yang telah dilaksanakan maka isu “ Belum optimalnya
penggunaan pupuk organik” mendapat skor tertinggi yaitu 18 dengan penjelasan sebagai
berikut:
Tabel 2 Deskripsi Aktual, Problematika, Kekhalayakan, dan Layak (APKL)
Kriteria Deskripsi
Aktual Isu ini selalu menjadi perbincangan setiap saat
Problematik Isu tersebut menimbulkan dampak negative
Khalayak Isu ini dinilai memberikan dampak bagi banyak orang apabila
tidak diselesaikan
Layak Isu ini layak dicari solusi dan penyelesaiannya

C. Dampak Isu
Apabila isu “ Belum optimalnya penggunaan pupuk organik” tidak diselesaikan akan
berdampak:
1. Besarnya biaya petani yang dikeluarkan untuk pembelian pupuk kimia
2. Limbah rumah tangga (air cucian beras) yang sangat bermanfaat bagi tanaman,
terbuang percuma
3. Berkurangnya kesuburan tanah
4. Produktivitas hasil pertanian kebun menurun

D. Gagasan Pemecahan Isu


Berdasarkan identifikasi isu menggunakan APKL maka isu “Belum optimalnya
penggunaan pupuk organik” adalah isu dengan skor tertinggi dan dilakukan analisa
menggunakan teknik fishbone sebagai berikut:

7
Gambar 1 Analisa Fishbone

Manusia Metode

Belum dilakukan penyuluhan


Belum memiliki pengetahuan manfaat manfaat dan cara pembuatan
dan cara pembuatan pupuk organik pupuk organik

Belum optimalnya
penggunaan pupuk organik

Kurangnya kepedulian petani


dalam pemanfaatan limbah rumah
tangga menjadi pupuk organik

Lingkungan

Setelah melakukan analisa menggunakan fishbone maka gagasan pemecahan isu yang
akan dilakukan adalah:

1. Meningkatkan pengetahuan petani tentang manfaat pupuk organik melalui kegiatan


penyuluhan.
2. Melakukan demonstrasi cara pembuatan pupuk organik dari air cucian beras.

8
E. Rancangan Aktualisasi
Tabel 3 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Unit Kerja : Dinas Pertanian Kabupaten Serang

: 1. Belum maksimalnya pemanfaatan lahan pekarangan


Identifikasi Isu 2. Kurangnya ketrampilan petani dalam pengolahan hasil pertanian pisang
3. Belum optimalnya penggunaan pupuk organik

Is Isu yang Diangkat : K Belum optimalnya penggunaan pupuk organic


G Gagasan pemecahan Isu : 1. Meningkatkan pengetahuan petani tentang manfaat pupuk organik melalui kegiatan penyuluhan.
2. Melakukan demonstrasi cara pembuatan pupuk organik dari air cucian beras.

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 Persiapan 1. Berkoordinasi Terbentuknya program Akuntabilitas: orientasi Komitmen, kerjasama,
Mewujudkan
penyuluhan dan konsultasi penyuluhan secara pada hasil integritas.
Kesejahteraan Petani
dengan mentor matang dan jelas Nasionalisme: melakukan
dan rekan- rekan musyawarah
penyuluh Etika Publik:
2. Mempersiapkan menyampaikan maksud
materi dengan sopan dan santun
penyuluhan Komitmen Mutu:

9
3. menentukan Membuat materi singkat
metode dan jelas
penyuluhan Anti korupsi: materi
dapat
dipertanggungjawabkan

2 Pelaksanaan 1. Mempersiapkan Memberi pengetahuan Akuntabilitas: Disiplin, integritas,


Mewujudkan
penyuluhan alat dan bahan dan ketrampilan dalam Tanggungjawab komitmen, kerjasama
Kesejahteraan Petani
pembuatan pembuatan pupuk Nasionalisme:
pupuk organik organik cair nondiskriminasi
cair Etika Publik : melakukan
2. Melakukan penyuluhan dengan
absensi hormat dan sopan
3. Penyuluhan Komitmen Mutu:
dengan metode Melakukan penyuluhan
diskusi dan dengan singkat dan jelas
demonstrasi cara Anti Korupsi: Hadir ke
pembuatan pertemuan tepat waktu
pupuk organik

10
cair dari air
cucian beras
3 Monitoring 1. Anjangsana memberikan informasi Akuntabilitas: Kerjasama, integritas,
Mewujudkan
perorangan tambahan agar program bertanggungjawab komitmen
Kesejahteraan Petani
2. Pengamatan penyuluhan berjalan Nasionalisme:
proses fermentasi efektif nondiskriminasi
pupuk Etika Publik: sopan dan
santun
Komitmen mutu: fokus
pada kepuasan petani
Anti korupsi:
menggunakan waktu
secara disiplin
4 Evaluasi 1. Pengisian Mengetahui tingkat Akuntabilitas: Meningkatkan Komitmen, Integritas,
kegiatan dan kuesioner oleh keberhasilan tanggungjawab, membuat Pertumbuhan Ekonomi disiplin,
penyusunan petani setelah penyuluhan yang sudah laporan kinerja Berbasis Potensi Lokal
laporan dilakukan dilakukan dan Nasionalisme: membuat Serta Memperkuat
penyuluhan tersusunnya laporan laporan menggunakan Struktur Perekonomian
2. Menyimpulkan kegiatan aktualisasi Bahasa Indonesia Daerah
hasil kegiatan Etika Publik: sopan dan
penyuluhan santun

11
3. Menyusun Komitmen Mutu: kinerja
laporan yang lebih baik
Anti Korupsi: menyusun
laporan secara jujur

12
F. Penjadwalan
Tabel 4 Penjadwalan
No Kegiatan Waktu Output

1 Persiapan penyuluhan 1 Oktober 2021 – Terbentuknya


8 Oktober 2021 program
penyuluhan
secara matang
dan jelas

2 Pelaksanaan 11 Oktober 2021 – Memberi


penyuluhan 15 Oktober 2021 pengetahuan dan
ketrampilan
dalam pembuatan
pupuk organic

3 Monitoring 18 Oktober 2021 – memberikan


22 Oktober 2021 informasi
tambahan agar
program
penyuluhan
berjalan efektif

4 Evaluasi kegiatan dan 25 Oktober 2021 – Mengetahui


penyusunan laporan 12 November 2021 tingkat
keberhasilan
penyuluhan yang
sudah dilakukan
dan tersusunnya
laporan kegiatan
aktualisasi

0
BAB III
PENUTUP

A. Tekad

Dengan dilaksanakannya rancangan aktualisasi penulis bertekad akan menjadi PNS


yang selalu menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.

B. Harapan
Harapan yang ingin dicapai yaitu mengubah sikap dan perilaku petani melalui
kegiatan penyuluhan pembuatan pupuk organik cair, agar petani dapat membuat pupuk
organik secara mandiri sehingga penggunaan pupuk organik menjadi optimal.

Anda mungkin juga menyukai