Anda di halaman 1dari 45

PENYULUHAN PERTANIAN KEPADA PETANI TENTANG

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN PADA PEKARANGAN DI


KABUPATEN SINTANG

Rancangan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil


Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XIX
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2019
Di Kabupaten Sintang

Disusun Oleh :

Nama : DEDE RIANTONY, S.P


NIP : 19910914 201903 1 001
Jabatan : Penyuluh Pertanian
Instansi : Kabupaten Sintang
Unit Kerja : Dinas Pertanian dan
Perkebunan

BKPSDM KABUPATEN SINTANG


BEKERJASAMA DENGAN
BPSDM PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
ASN harus memiliki pemahaman yang lengkap tentang nilai-nilai
dasar profesi ASN serta kedudukan dan peran ASN dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang akan menjadi modal bagi ASN
dalam merancang suatu rangkaian kegiatan aktualisasi yang akan
dilaksanakan di unit kerja masing-masing. Kelima nilai dasar profesi
tersebut yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu
dan anti korupsi (ANEKA), sedangkan kedudukan dan peran ASN
dalam NKRI dapat dipelajari melalui penerapan manajemen ASN,
pelayanan publik dan Whole of Government (WoG).
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN merupakan
pendorong bagi pemerintah dalam menciptakan ASN terbaik yang
mengisi jabatan dalam pemerintahan. UU No 5 Tahun 2014 tentang
ASN menjelaskan bahwa Calon PNS wajib menjalani masa
percobaan, yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas, moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.
Sesuai dengan PERLAN No. 12 Tahun 2018 Pelatihan Dasar
CPNS dilakukan untuk membentuk sikap dan perilaku agar sesuai
dengan tuntutan perannya sebagai abdi negara sekaligus pelayan
bagi masyarakat. Pelatihan Dasar CPNS yang terintegrasi oleh
pemerintah dilakukan agar ketika menjadi PNS, para CPNS ini telah
memiliki bekal yang mumpuni untuk bekerja di tempat kerjanya
masing-masing dan mampu meningkatkan daya saing negara dalam
persaingan global.
Pelaksanaan kegiatan pelatihan dasar dibagi menjadi kegiatan

1
on campus dan off campus. Kegiatan on campus dilaksanakan di
Cadika dengan pemaparan materi dan pola untuk menginternalisasi
nilai-nilai dasar ANEKA serta peran dan kedudukan ASN di
Pemerintahan, sedangkan kegiatan off kampus berupa habituasi
dilaksanakan pada dinas masing-masing.
Pertanian dalam pengertian yang luas yaitu kegiatan manusia
untuk memperoleh hasil yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan atau
hewan yang pada mulanya dicapai dengan jalan sengaja
menyempurnakan segala kemungkinan yang telah diberikan oleh
alam guna mengembangbiakkan tumbuhan dan atau hewan tersebut
(Van Aarsten,1953). Pengertian Pertanian dalam arti sempit yaitu
segala aspek biofisik yang berkaitan dengan usaha penyempurnaan
budidaya tanaman untuk memperoleh produksi fisik yang maksimum
(Sumantri, 1980).
Dinas Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten Sintang
merupakan Instansi pemerintah Kabupaten Sintang yang bertugas
dan memiliki kewenangan dan kebijakan-kebijakan dalam bidang
Pertanian di Kabupaten Sintang dalam Upaya Peningkatan Hasil
pertanian. Dalam peningkatan hasil pertanian diperlukan keseriusan
dan kerjasama berbagai pihak, baik dari Dinas Pertanian maupun
pihak Petani.

B. Tujuan Dan Sasaran


Pelaksanaan aktualisasi bagi penulis sebagai peserta Pelatihan
Dasar CPNS bertujuan untuk Mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas
sehingga memiliki tanggung jawab dan integritas terhadap apa yang
dikerjakan, Mengaktualisasikan nilai Nasionalisme sehingga bekerja
atas dasar semangat nilai-nilai Pancasila, Mengaktualisasikan nilai
Etika Publik sehingga menciptakan lingkungan pelayanan masyarakat
yang baik, Mengaktualisasikan nilai Komitmen Mutu sehingga
mewujudkan pelayanan yang prima terhadap masyarakat yang datang

2
ke tempat pelayanan publik Mengaktualisasikan nilai Anti Korupsi
sehingga bisa mewujudkan sikap disiplin maupun menjaga
kedisiplinan.
Sasaran dari penyelenggaran Pelatihan Dasar bagi CPNS
adalah terwujudnya PNS profesional yang berintegritas sebagai
pelayan masyarakat.

C. Kompetensi.
Penyuluh pertanian merupakan petugas dari Badan Pelaksana
Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K)
kabupaten/kota yang diperbantukan untuk memberikan pengarahan,
pembinaan, dan penyuluhan di bidang pertanian. Keterkaitan profesi
penyuluh pertanian dengak nilai-nilai aneka adalah :

1. Akuntabilitas : Keterkaitan profesi Penyuluh Pertanian dengan


Akuntabilitas yaitu Penyuluh Pertanian merupakan profesi yang
harus memiliki rasa tanggung jawab dalam memberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat.
2. Nasionalisme : Keterkaitan profesi Penyuluh Pertanian dengan
nasionalisme adalah dalam pelayanan Penyuluh Pertanian
harus memiliki jiwa nasionalisme dengan cara menerapkan nilai-
nilai dasar nasionalisme yaitu salah satunya adalah tidak
membedakan-bedakan apapun latar belakang petani yang
diberikan pelayanan tentang pertanian.
3. Etika Publik : Keterkaitan Profesi Penyuluh Pertanian dengan
etika publik adalah Penyuluh Pertanian mampu memberikan
penyuluhan dengan nilai-nilai etika yang baik.
4. Komitmen Mutu : Keterkaitan Penyuluh Pertanian dalam
menerapkan nilai ANEKA komitmen mutu salah satunya adalah
perawat melaksanakan tugasnya dengan cara efektif dan efisien
dalam melaksanakan Penyuluhan Pertanian.

3
5. Anti Korupsi : Keterkaitan Penyuluh Pertanian dalam
menerapkan nilai ANEKA anti korupsi adalah Penyuluh
Pertanian memberikan penyuluhan tepat waktu sesuai dengan
rencana penyuluhan pertanian.

di samping mampu menunjukan sikap perilaku ANEKA,


mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS, mengaktualisasikan
kedudukan dan peran PNS, serta menunjukan penguasaan
kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas, peserta
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III, memiliki kemampuan untuk
menganalisis dampak apabila kompetensi sikap perilaku bela negara,
nilai-nilai dasar PNS, dan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka
NKRI tidak diaplikasikan.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Keadaan Organisasi

Dinas Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten Sintang


merupakan salah satu SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sintang yang dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Sintang Nomor
125 Tahun 2009 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Pertanian dan Perhutanan Kabupaten Sintang.
Dinas Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten Sintang yang
terletak di Jalan dr. Wahidin Sudirohusodo Baning Kota. Kabupaten
Sintang. mempunyai tugas secara teknis melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan di sektor pertanian dan perkebunan. Dalam menjalankan
tugas pokok dan fungsinya, banyak program dan kegiatan yang telah
dilaksanakan dalam upaya membangun sektor pertanian dan
perkebunan di Kabupaten Sintang.
Pertanian merupakan sektor penunjang ekonomi tertinggi di
Kabupaten Sintang, hal itu dapat dilihat dalam tabel berikut :
Table 1

Tahun
No Lapangan Usaha
2012 2013 2014 2015 2016
Pertanian, Kehutanan dan
1 Perikanan 28,33 27,40 28,98 24,36 23,46
Perdagangan besar dan eceran,
2 17,31 17,23 17,60 17,74 17,69
reparasi mobil dan sepeda motor
3 Konstruksi 10,38 11,20 12,10 13,06 13,88
4 Industri pengolahan 10,57 10,53 10,02 9,66 9,21
5 Pertambangan dan Penggalian 7,86 7,94 8,08 8,48 8,57
Sumber: Kabupaten Sintang dalam angka,2017

5
B. Visi Dan Misi Organisasi

Visi

Visi Dinas Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten Sintang yaitu


terwujudnya kesejahteraan petani dan tersedianya produk pertanian
pangan, peternakan yang beragam dan sehat yang berbasis sumber
daya lokal dan pedesaan dengan melestarikan sumber daya alam,
untuk kemandirian dan kedaulatan pangan.
Misi

Misi Dinas Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten Sintang ialah

1. Swasembada pangan
 Meningkatkan produksi dan produktvitas pertanian,
perternakan yang berkelanjutan.
 Meningkatkan diversifikasi pangan.
2. Masyarakat sejahtera
 Meningkatkan produktivitas budidaya
pertanian,perternakan dan perkebunan rakyat persatuan
unit usaha.
 Meningkatkan mutu hasil pertanian, perternakan dan
perkebunan rakyat.
 Menurunkan tingkat kehilangan hasil pada berbagai
tahapan usaha tani.
 Meningkatkan nilai tambah produk-produk pertanian,
perternakan dan perkebunan rakyat.
3. Produksi pertanian yang beragam dan sehat.
 Melakikan diversifikasi usaha di bidang tanaman pangan,
perkebunan dan pertanian.
 Meningkatkan kwalitas dan mutu produk pertanian,
perkebunan dan perternakan yang aman, sehat dan utuh.

6
 Mengembangkan potensi sumber daya alami dan teknologi
spesifik local yang ramah lingkungan.
 Merevitalisasi lahan-lahan marginal dengan optimalisasi
lahan pertanian
 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan manusia
pertanian dalam mengembangkan pupuk organic berbasis
kearifan local.

C. Nilai-nilai Organisasi

Nilai-nilai organisasi yang terdapat pada visi dan misi Dinas


Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten Sintang yaitu:
1. Profesional
2. Mandiri
3. Berdaya Saing
4. Inovatif

D. Struktur Organisasi
Pelaksanaan Aktualisasi ini akan dilaksanakan di Dinas
Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten Sintang. Berdasarkan
Peraturan Bupati Sintang nomor 125 tahun 2016 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Dan Perkebunan
Kabupaten Sintang adalah sebagai berikut :
1. Kepala Badan
2. Sekretariat, terdiri dari 3 Sub Bagian yaitu :
a. Sub Bagian Keuangan dan Program
b. Sub Bagian Aparatur dan Umum
c. Sub Bagian Perlengkapan
3. Bidang Pengembangan Perkebunan, terdiri dari 3 Sub
Bidang yaitu :
a. Seksi pengembangan dan produksi perkebunan

7
b. Seksi bimbingan usaha Kemitraan dan Kelembagaan
Perkebunan
c. Seksi Pengawasan dan Gangguan Usaha Perkebunan
4. Bidang Sarana Prasarana dan Perlindungan Tanaman terdiri
dari 3 Sub Bidang yaitu :
a. Seksi Sarana dan Prasarana Perkebunan
b. Seksi Perbenihan Perkebunan pada Dinas Pertanian Dan
Perkebunan
c. Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan
5. Bidang Penyuluhan, terdiri dari 3 Sub Bidang yaitu :
a. Seksi Kelembagaan Penyuluh Pertanian
b. Seksi Ketenagaan Penyuluh Pertanian
c. Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan
6. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri dari 3 Sub
Bidang yaitu
a. Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
b. Seksi Pengolahan Lahan dan Air
c. Seksi Sarana dan Prasarana Pertanian
7. Bidang Peternakan, terdiri dari 3 Sub Bidang yaitu :
a. Seksi Benih/Bibit dan Produksi Tanaman
b. Seksi Kesehatan Hewan
c. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Peternakan

8
9
E. Tugas Dan Fungsi Organisasi

Dinas Pertanian Dan Perkebunan mempunyai tugas pokok


melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pertanian dan
perkebunan.

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Dinas Pertanian Dan


Perkebunan mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian, kehutanan dan


perkebunan;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pertanian, kehutanan dan perkebunan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pertanian, kehutanan dan
perkebunan;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

F. Uraian Tugas Penyuluh Pertanian

Sesuai dengan Perbup Nomor 125 tahun 2016 tentang Susunan


Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten
Sintang pasal 53 menerangkan seksi ketenagaan penyuluh pertanian
sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 huruf G angka 2 mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan, penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan
pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi dibidang
ketenagaan penyuluh pertanian.
Dalam pasal 54 yang menerangkan tentang fungsi Ketenagaan
Penyuluhan Pertanian meliputi;
a. Penyusunan program kerja seksi ketenagaan penyuluhan pertanian
b. Perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan dibidang
ketenagaan penyuluhan pertanian
c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria dibidang
ketenagaan penyuluhan pertanian

9
d. Penyusunan dan pengelolaan data base dibidang ketenagaan
penyuluhan pertanian
e. Penyiapan bahan pengembangan komperensi penyuluh pertanian
f. Penyiapan bahan dan fasilitasi pertanian dan pemberian penghargaan
kepada penyuluh pertanian
g. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan
kegiatanpenyuluhan pertanian
h. Penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan seksi
ketegaan penyuluhan pertanian
i. Pelaksanaan tugas selain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai
dengan tugasnya

10
BAB III
NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN

A. Nilai-Nilai Dasar ASN

a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang
harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya. Aspek-aspek Akuntabilitas
meliputi beberapa hal sebagai berikut:
1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is
a relationship);
2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is
resultsoriented);
3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
(Accountability requiers reporting);
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences);
5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability
improves performance)
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:
akuntabilitas vertical (vertical accountability), dan akuntabilitas
horizontal (horizontal accountability). Akuntabilitas vertikal
adalah pertanggung jawaban atas pengelolaan dana kepada
otoritas yang lebih tinggi. Akuntabilitas horizontal adalah
pertanggung jawaban kepada masyarakat luas.
Terdapat lima tingkatan akuntabilitas sebagai berikut:
1. Akuntabilitas Personal.
2. Akuntabilitas Individu.
3. Akuntabilitas Kelompok.

11
4. Akuntabilitas Organisasi.
5. Akuntabilitas Stakeholder.

Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain:


1. Tanggung jawab : setiap individu atau kelompok institusi
dituntut untuk selalu bertanggung jawab pada tugas dan
kewajibannya.
2. Jujur : Jujur dalam setiap tindakan dan prilaku dalam
menjalankan peran sebagai seorang ASN.
3. Kejelasan Target : Memiliki target yang jelas yang ingin
dicapai
4. Netral : Seorang ASN harus bersikap Netral
5. Mendahulukan kepentingan publik : Seorang ASN harus
mendahulukan kepentingan Publik diatas kepentingan
pribadi dan golongan.
6. Adil : ASN harus selalu bersikap adil tanpa membedakan
satu sama lain, karena Adil merupakan landasan utama
dari Akuntabilitas.
7. Transparan : Keterbukaan Informasi akan mendorong
tercapainya Akuntabilitas.
8. Konsisten : Konsistensi akan menjamin stabilitas sebuah
organisasi.
9. Partisipatif : Turut serta dalam melakukan Pekerjaan
sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain.

b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan
terhadap bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada
Pancasila. Nilai-nilai Nasionalisme sesuai dengan lima sila
Pancasila.
Indikator nilai-nilai dasar Nasionalisme antara lain :

12
1. Religius
2. Mencintai sesama manusia
3. Tenggang Rasa
4. Membela Kebenaran
5. Persatuan
6. Rela Berkorban
7. Cinta Tanah Air
8. Memelihara Ketertiban
9. Disiplin
10. Musyawarah
11. Kekeluargaan
12. Menghormati Keputusan
13. Tanggung Jawab
14. Kepentingan Bersama
15. Gotong Royong
16. Sosial
17. Tidak menggunakan Hak yang bukan Miliknya
18. Hidup sederhana
19. Kerja Keras
20. Menghargai Karya Orang Lain

c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/ norma
yang menentukan baik/buruk, benar/ salah perilaku, tindakan
dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Etika sebenarnya dapat dipahami sebagai sistem penilaian
prilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang
pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu,
mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk
membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta

13
mengarahkan apa yang harus dilakukan sesuai nilai-nilai yang
dianut.
Ada tiga Fokus Utama pelayanan publik yakni:
1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai
bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan
publik dan alat evaluasi.
3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan

tindakan faktual.

Adapun Indikator Nilai-nilai dasar Etika Publik yang harus


dimililiki oleh seorang ASN antara lain adalah sebagai berikut :
1. Jujur,
2. Bertanggung jawab.
3. Integritas tinggi
4. Cermat
5. Disiplin
6. Hormat
7. Sopan
8. Taat pada peraturan perundang-undangan
9. Taat perintah
10. Menjaga rahasia

d. Komitmen Mutu
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar
untuk mengukur capaian hasil kerja dan dapat dijadikan sebagai
alat pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis
lainnya. Konsep mutu berkembang seiring dengan berubahnya
paradigma Organisasi terkait pemuasan kebutuhan Manusia,
yang semula lebih berorientasi pada terpenuhinya jumlah produk
sesuai permintaan dan kini ketika aneka ragam produk telah

14
membanjiri pasar maka kepuasan customer lebih dititik beratkan
pada aspek Mutu (kualitas) produk.
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga
mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan
pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil,
dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa ukuran
baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab
pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal
agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.
Adapun Indikator dari Nilai Dasar komitmen mutu seorang
ASN adalah sebagai berikut :
1. Efektivitas, Efektif dalam sebuah organisasi dapat
ditunjukan melalui mutu dan kualitas yang mencapai
target, ketepatan waktu dan sumber daya, kepuasan
pelanggan dan kinerja yang baik serta tanpa cacat (zero
defect)
2. Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas
dan mencapai hasil tanpa pemborosan sumber daya dan
hemat waktu
3. Inovasi, adanya suatu dorongan kebutuhan organisasi
untuk menyesuaikan pada perubahan yang terjadi di
sekitarnya. Inovasi dapat ditunjukan melalui adanya ide
baru yang bermanfaat untuk organisasi.
4. Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa
melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk
kualitas pelayanan

e. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin "corruption" (Fockema
Andrea: 1951) atau "corruptus" (Webster Student Dictionary:

15
1960 ). Selanjutnya dikatakan bahwa "corruption" berasal dari
kata "corrumpere", suatu bahasa latin yang lebih tua. Dari
bahasa latin tersebut kemudian dikenal istilah "coruption,
corrupt" (Inggris), "corruption" (Perancis) dan
"corruptive/korruptie" (Belanda). Korupsi secara harfiah adalah
kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap,
tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian.
Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah
internalisasi integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja
dalam lingkungan yang menjalankan integritas dengan baik.
Identifikasi nilai dasar anti korupsi memberikan nilai- nilai dasar
anti korupsi yang prioritas dan memiliki signifikansi yang tinggi
bagi kita. Nilai-nilai dasar anti korupsi penting untuk mencegah
terjadinya korupsi dan mendukung prinsip-prinsip anti korupsi
yang meliputi akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan
dan kontrol kebijakan supaya semua dapat berjalan dengan baik
serta, untuk mencegah faktor eksternal penyebab korupsi.

16
Indikator nilai-nilai dasar Anti Korupsi antara lain:
1. Jujur, Berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
dan norma yang berlaku
2. Disiplin, tepat waktu dalam segala pekerjaan dan
melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku.
3. Tanggung jawab, menyelesaikan pekerjaan dengan
penuh tanggung jawab
4. Kerja keras, merupakan hal yang sangat penting dalam
rangka mencapai target dari suatu pekerjaan
5. Sederhana, menerima dengan tulus, ikhlas terhadap
apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada
kita.
6. Mandiri,Kemandirian membentuk karakter yang kuat
pada diri seseorang sehingga menjadi tidak tergantung
terlalu banyak pada orang lain
7. Adil, Memandang kebenaran sebagai tindakan dalam
perkataan maupun perbuatan saat memutuskan
peristiwa yang terjadi
8. Berani, berani mengungkapkan bahwa yang benar
adalah benar dan yang salah adalah salah
9. Peduli., Ikut merasakan apa yang orang lain rasakan
dan menolong tanpa pamrih.
Berikut ini adalah tabel dari indikator-indikator yang terdapat dalam
nilai nilai dasar ASN (ANEKA):
Tabel 2
Nilai Dasar ASN dan Indikatornya

NO NILAI DASAR INDIKATOR

Tanggung jawab
1. AKUNTABILITAS
Jujur

17
Kejelasan Target

Netral

Mendahulukan kepentingan publik

Adil

Transparan

Konsisten

Partisipatif
2
Religius (patuh ajaran agama)
2. NASIONALISME
Hormat menghormati

Kerjasama

Tidak memaksakan kehendak

Jujur

Amanah (dapat dipercaya)

Adil

Persamaan derajat

Tidak diskriminatif

Mencintai sesama manusia

Tenggang Rasa

Membela kebenaran

Persatuan

Rela berkorban

Cinta tanah air

Memelihara ketertiban

Disiplin

Musyawarah

18
Kekeluargaan

Menghormati keputusan

Tanggung jawab

Kepentingan bersama

Gotong royong

Sosial

Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya

Hidup sederhana

Kerja keras

Menghargai karya orang lain


3
Jujur
.3. ETIKA PUBLIK
Bertanggung jawab

Integritas tinggi

Cermat

Disiplin

Hormat

Sopan

Taat pada peraturan perundang-undangan

Taat perintah

Menjaga rahasia
4
Efektivitas
.4. KOMITMEN MUTU
Efisiensi

Inovasi

Berorientasi mutu

Jujur

19
5 ANTI KORUPSI
Disiplin
.5.
Tanggung jawab

Kerja keras

Sederhana

Mandiri

Adil

Berani

Peduli

B. Kedudukan dan peran ASN dalam NKRI

a. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan


Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan pada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh intervensi semua
golongan dan partai politik.
Untuk menjalankan kedudukannya , ASN berfungsi sebagai berikut :
a. Pelaksana kebijakan publik
b. Pelayan publik
c. Perekat dan pemersatu bangsa

Manajemen ASN terdiri dari Manajemen PNS dan Manajemen


PPPK. Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penerapan

20
kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier,
pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan
tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhetian, jaminan pensiun dan
hari tua serta perlindungan. Sedangkan Manajemen PPPK meliputi
penerapan kebutuhan, pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan
tunjangan, pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan,
disiplin, pemutusan hubungan perjanjian kerja dan perlindungan.
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai
ASN Republik Indonesia, yang memiliki tujuan : menjaga Kode Etik
profesi dan standar pelayanan profesi ASN dan mewujudkan jiwa
korps ASN sebagai pemersatu bangsa. Untuk menjamin efisiensi,
efektivitas dan ekurasi pengambilan keputusan dalam Manajemen
ASN diperlukan sistem Informasi ASN, Sistem informasi ASN
diselenggarakan secara nasional dan terintegrasi antar instansi
Pemerintah.

b. Whole Of Government (WOG)

Whole Of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan


penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna mencapai tujuan - tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen, program dan pelayanan publik. Terdapat
beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WOG menjadi penting
dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari
pemerintah. Pertama, adalah adanya faktor-faktor eksternal seperti
dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program
pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan
pemerintahan yang lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi
informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih komplek juga
mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi pemerintah
sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik.

21
Pendekatan Penyelenggaraan pemerintahan dengan
menekankan aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat
sektoral melalui pendekatan formal maupun informal. Whole Of
Government meliputi :
a. Koordinasi
b. Kolaborasi
c. Komunikasi
d. Informasi
e. Sinkronisasi

Praktek WOG yang dapat dilakukan baik dari sisi penataan


institusi formal maupun informal diantaranya yaitu :
1. Penguatan koordinasi antar lembaga, dapat dilakukan jika
jumlah lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih
terjangkau dan manageable.
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus, Lembaga
koordinasi ini biasanya diberikan status kelembagaan
setingkat lebih tinggi, atau setidaknya setara dengan
kelembagaan yang di koordinasikannya.
3. Membentuk Gugus Tugas, merupakan bentuk
pelembagaan koordinasi yang dilakukan diluar struktur
formal, yang sifatnya tidak permanen.
4. Koalisi sosial, merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga tanpa perlu
membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi ini.

Tantangan yang dihadapi dalam penerapan WOG, antara lain:


Kapasitas SDM dan Institusi, Nilai dan budaya organisasi,
Kepemimpinan.

22
c. Pelayanan publik

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan


dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas jasa, barang dan atau pelayanan administrasi
yang disediakan oleh penyelenggaraan publik. Prinsip
pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah :
1. Partisipatif , dibutuhkan keterlibatan masyarakat,
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasilnya;
2. Transparan, Pemerintah memberikan akses kepada warga
negara untuk dapat mengetahui segala hal yang terkait
dengan pelayanan publik yang diselenggarakan seperti :
persyaratan, prosedur, biaya dan sejenisnya.
3. Responsif, dalam penyelenggaraan pelayanan publik
pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan
kebutuhan warga negaranya.
4. Tidak diskriminatif, tidak boleh membedakan antara satu
warga negara dengan warga negara lainnya atas dasar
perbedaan identitas warga negara seperti : starus sosial,
pandangan politik, enisitas, agama, profesi, jenis kelamin
atau orientasi seksual, difabel dan sejenisnya.
5. Mudah dan murah, pelayanan publik yang diselenggarakan
oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari
keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi;
6. Efektif dan Efisien
7. Aksesibel, pelayanan Publik dari pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara
8. Akuntabel, pelayanan publik dari pemerintah harus dapat
dipertanggung jawabkan karena menggunakan fasilitas

23
dan sumberdaya manusia yang dibiayai oleh warga negara
melalui pajak yang mereka bayar.
9. Berkeadilan, mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok
yang kuat.

Pada Hakekatnya Pelayanan Publik adalah


Pemberian pelayanan PRIMA kepada masyarakat yang
merupakan perwujudan kewajibab aparatur pemerintah
sebagai abdi negara. Sedangkan pelayanan merupakan
proses membantu orang lain dengan cara-cara tertentu
dimana sensitivitas dan kemampuan interpersonal
dibutuhkan untuk menciptakan kepuasan dan loyalitas
yang ditentukan oleh : keakrabab, kehangatan,
penghargaan, kedermawanan dan kejujuran.
Sikap pelayanan prima diantaranya : pasionate
(sangat bergairah, bersemangat, antusias), progressive
(memakai cara yang terbaik/termaju), proactive (antisipatif,
proaktif dan tidan menunggu), promt (positif , tanpa curiga
dan kekhawatiran), patience (penuh kesabaran),
proposional (tidak mengada-ada), punctional (tepat waktu).

24
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Permasalahan
Isu-isu aktual yang dapat diidentifikasi di Dinas Pertanian Dan
Perkebunan Kabupaten Sintang adalah sebagai berikut:

1. Penyuluhan Pertanian di Kabupaten Sintang.


2. Belum optimalnya pemanfaatan lahan pekarangan di Kabupaten
Sintang.
3. Rendahnya produksi sayuran di Kabupaten Sintang.

Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan


dan perkembangan yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi
Penyuluh Pertanian, perlu ditentukan prioritas yang akan ditangani.
Penentuan isu aktual prioritas dilakukan dengan menggunakan skala
likert dengan rentang angka dari 1 - 5 yang menyatakan bahwa isu
tersebut : “(1) Tidak Penting”, “(2) Kurang Penting”, “(3) Cukup Penting”,
“(4) Penting” dan “(5) Sangat Penting”. Skala penilaian ini berpedoman
pada 4 (empat) kriteria isu yaitu isu yang bersifat Aktual, Problematik,
Khalayak dan Layak atau biasa di singkat APKL. Adapun penentuan isu
aktualnya sebagai berikut :
Tabel 3
Penetapan isu aktual prioritas
KRITERIA 
NO ISU AKTUAL RANK
A P K L

Penyuluhan Pertanian di Kabupaten


1 4 4 4 4 16 II
Sintang.

Belum optimalnya pemanfaatan


2 lahan pekarangan di Kabupaten 5 4 4 4 17 I
Sintang.

25
Rendahnya produksi sayuran di
3 3 4 4 4 15 III
Kabupaten Sintang.

Berdasarkan tabel di atas, maka isu aktual yang menjadi prioritas adalah
Belum optimalnya pemanfaatan lahan pekarangan di Kabupaten
Sintang.
Hal tersebut dikarenakan penulis bertugas dan bertanggung jawab
di bawah Seksi Ketenagaan Penyuluh Pertanian yang di atasnya ada
Seksi Kelembagaan Penyuluh Pertanian dan Bidang Penyuluhan.
Apabila isu tersebut tidak di angkat maka akan berdampak pada
kurangnya kemampuan petani untuk memanfaatkan lahan pekarangan
yang ada untuk meningkatkan kemampuan ekonomi petani.

Aspek Penyuluhan Pertanian adalah sebagai berikut :


1. Terbatasnya pengetahuan dan sikap petani untuk memanfaatkan
lahan pekarangan.
2. Lahan pekarangan belum sepenuhnya digunakan secara optimal
oleh petani.
3. Banyaknya limbah rumah tangga yang tidak di manfaatkan sebagai
media tanam oleh petani.
Selanjutnya aspek-aspek tersebut akan ditentukan prioritasnya
dengan menggunakan kriteria Urgency (urgensi), Seriousness
(keseriusan), dan Growth (perkembangan) atau disingakat USG dengan
skala likert 1 sampai 5 sebagai berikut :
Table 4
Aspek Prioritas

No Masalah U S G  Rank

Terbatasnya pengetahuan dan sikap


1 petani untuk memanfaatkan lahan 4 4 5 13 I
pekarangan.

26
Lahan pekarangan belum sepenuhnya
2 3 4 4 11 II
digunakan secara optimal oleh petani.

Banyaknya limbah rumah tangga yang tidak


3 di manfaatkan sebagai media tanam oleh 3 4 3 10 III
petani.

Menurut table diatas, maka diketahui aspek prioritas yaitu


”Terbatasnya pengetahuan dan sikap petani untuk memanfaatkan
lahan pekarangan”. Selanjutnya dengan pertimbangan dari penetapan
isu aspek prioritas, maka ditentukan alternatif gagasannya adalah
“Penyuluhan Pertanian kepada petani tentang teknik budidaya
tanaman pada pekarangan”.

B. Aktualisasi Nilai Dasar

Penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS, kedudukan dan peran PNS


dalam NKRI terkait dengan kegiatan yang dilakukan di unit kerja tertera
pada tabel di bawah ini :

27
TABEL 5

Unit Kerja : Dinas Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten Sintang


Identifikasi Isu 1. Penyuluhan Pertanian di Kabupaten Sintang.
2. Belum optimalnya pemanfaatan lahan pekarangan di Kabupaten Sintang.
3. Rendahnya produksi sayuran di Kabupaten Sintang.

Isu yang Diangkat : Belum optimalnya pemanfaatan lahan pekarangan di Kabupaten Sintang.

Gagasan Pemecahan Isu : Penyuluhan Pertanian kepada petani tentang teknik budidaya tanaman pada pekarangan
di Kabupaten Sintang

Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi, Penguatan Nilai-Nilai


No Tahapan Kegiatan
Kegiatan Hasil Kegiatan Mata Pelatihan Misi dan Tujuan Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Persiapan 1. Konsultasi ke 1. Memperoleh Saat konsultasi dengan Dengan menerapkan nilai- Dengan menerapkan nilai Anti
kegiatan Kepala Dinas izin dari kepala kepala dinas dan kepala nilai akuntabilitas, Korupsi dengan indikator
Pertanian Dan dinas dan bidang,saya datang nasionalisme, etika publik, Disiplin, Nasionalisme dengan
Perkebunan petunjuk tepat waktu. (Anti komitmen mutu dan anti- indikator Religius, Etika Publik
dan Kepala kegiatan dari Korupsi : Disiplin) korupsi dalam persiapan dengan indikator Hormat,
bidang kepala bidang kegiatan dapat membantu Komitmen Mutu dengan
penyuluhan. mewujudkan : indikator Iberorientasi mutu,

28
2. Konsultasi penyuluh Sebelum memulai  Visi Dinas Pertanian Dan Akuntabilitas dengan indikator
dengan Kepala pertanian. pekerjaan terlebih Perkebunan Kabupaten Kejelasan Target pada
Balai Penyuluh 2. Memperoleh dahulu saya berdoa Sintang yaitu persiapan kegiatan dapat
Pertanian petunjuk (Nasionalisme : terwujudnya memberikan penguatan
(BPP) pelaksanaan Religius) kesejahteraan petani dan terhadap nilai-nilai organisasi
Kecamatan kegiatan dari antara lain Profesional, mandiri
tersedianya produk
sebagai Kepala Balai Saat menghadap berdaya saing, dan inovatif
pertanian pangan,
Koordinator Penyuluh kepala dinas dan kepala
peternakan yang
Penyuluh Pertanian (BPP) bidang penyuluhan
beragam dan sehat yang
Pertanian. Kecamatan saya berprilaku hormat.
berbasis sumber daya
3. Terciptanya (Etika Publik : Hormat)
3. Berkoordinasi lokal dan pedesaan
koordinasi
dengan Saat berkoordinasi dengan melestarikan
dengan
Penyuluh dengan kepala dinas sumber daya alam, untuk
penyuluh
Pertanian dan kepala bidang,saya kemandirian dan
pertanian
lapangan. menjelaskan dengan kedaulatan pangan.
lapangan terkait
detail apa yang akan
Memberikan kontribusi
rencana
saya lakukan.
terhadap misi organisasi
kegiatan
(Komitmen Mutu :
 Swasembada pangan
Berorientasi mutu)
 Masyarakat sejahtera

29
Saat berkoordinasi  Produksi pertanian
dengan kepala dinas yang bergam dan
dan kepala bidang,saya sehat.
memiliki tujuan yang
jelas. (Akuntabilitas :
Kejelasan Target)

2. Pembuatan 1. Mengumpulkan 1. Tersedianya Saat menyusun materi Dengan menerapkan nilai- Dengan menerapkan nilai
materi referensi dari materi penyuluh penyuluhan saya nilai akuntabilitas, Akuntabilitas dengan indikator
Penyuluhan berbagai sumber pertanian membuat materi yang nasionalisme, etika publik, Kejelasan Target,
Pertanian. 2. Mempersiapkan trntang sesuai dengan tujuan komitmen mutu dan anti- Nasionalisme dengan indikator
peralatan/perlen pemanfaatan yang ingin saya capai korupsi dalam kegiatan Kerja sama, Etika Publik
gkapan yang lahan pekarang saat penyuluhan yang pembuatan materi dengan indikator Cermat,
akan digunakan dalam bentuk : sesuai dengan tupoksi penyuluhan dapat membantu Komitmen Mutu dengan
untuk leaflet,folder saya. (Akuntabilitas : mewujudkan : indikator Inovasi, Anti korupsi
Penyuluhan Kejelasan Target) dengan indikator Tanggung
2. Tersedianya  Visi Dinas Pertanian Dan
Pertanian. Dalam pembuatan jawab pada kegiatan pembuatan
peralatan/bahan Perkebunan Kabupaten
materi penyuluhan saya materi Penyuluhan Pertanian.
media tanam. Sintang yaitu
bekerja sama dengan dapat memberikan penguatan
terwujudnya
penyuluh lapangan terhadap nilai-nilai organisasi
kesejahteraan petani dan

30
untuk menyesuaikan antara lain Profesional, mandiri
tersedianya produk
dengan kondisi di berdaya saing, dan inovatif
pertanian pangan,
lapangan.
peternakan yang
(Nasionalisme : Kerja
beragam dan sehat yang
sama)
berbasis sumber daya
Saat membuat materi
lokal dan pedesaan
saya bertanya ke
dengan melestarikan
penyuluh
sumber daya alam, untuk
lapangan,sejauh mana
kemandirian dan
tingkat pengetahuan
kedaulatan pangan.
petani. (Etika publik:
Memberikan kontribusi
Cermat)
terhadap misi organisasi
Saat menyusun materi
saya akan mencari  Swasembada pangan

refrensi materi yang  Masyarakat sejahtera


efektiv (Komitmen  Produksi pertanian
mutu : Efektivitas) yang bergam dan
sehat.
Materi yang saya susun
bisa di pertanggung
jawabkan (Anti korupsi
: Tanggung jawab)

31
3. Pelaksanaan 1. Membuat lembar  Tersedianya Saat melakukan Dengan menerapkan nilai- Dengan menerapkan nilai
penyuluhan persiapan LPM dan penyuluhan saya nilai akuntabilitas, Akuntabilitas dengan indikator
kepada Petani. menyuluh (LPM) sipnosis menyampaikan materi nasionalisme, etika publik, Konsisten, Nasionalisme
dan sipnosis. yang konsisten pada komitmen mutu dan anti- dengan indikator Religius, Etika
 Terlaksananya
2. Anjangsana petani.(Akuntabilitas: korupsi dalam kegiatan Publik dengan indikator
anjangsana ke
kelompok tani Konsisten) pelaksanaan penyuluhan Hormat, Komitmen Mutu
kelompok
menjelaskan Sebelum memulai kepada petani dapat dengan indikator Efisieni, Anti
tanidengan
bagimana cara pertemuan membantu mewujudkan : korupsi dengan indikator Peduli
metode
pemanfaatan mengucapkan salam  Visi Dinas Pertanian Dan pada Pelaksanaan kegiatan
Demcara dan
lahan dan berdoa. Perkebunan Kabupaten penyuluhan kepada Petani dapat
diskusi.
pekarangan (Nasionalisme : Sintang yaitu memberikan penguatan
 Form A Religius) terwujudnya terhadap nilai-nilai organisasi
anjangsana
Ketika memberikan kesejahteraan petani dan antara lain Profesional, mandiri
kelompok tani. tersedianya produk berdaya saing, dan inovatif.
penyuluhan
berkolaborasi dengan pertanian pangan,

penyuluh lapangan peternakan yang

dalam memberikan beragam dan sehat yang

informasi yang baru berbasis sumber daya

bagi petani dan tidak lokal dan pedesaan

membedakan suku dengan melestarikan


sumber daya alam, untuk

32
maupun agama serta kemandirian dan
secara rendah hati. kedaulatan pangan.
(EtikaPublik: Hormat)
Memberikan kontribusi
Saat melakukan
terhadap misi organisasi
penyuluhan,saya
 Swasembada pangan
melakukan dengan
 Masyarakat sejahtera
singkat,jelas, dan
 Produksi pertanian
mudah di pahami.
yang bergam dan
(Komitmen Mutu : sehat.
Efisieni)
Mendengarkan keluhan
masalah yang di hadapi
petani. (Anti Korupsi :
Peduli)

4. Pengawalan 1. Melaksanakan  Terwujudnya Dalam melakukan Dengan menerapkan nilai- Dengan menerapkan nilai
dan anjang sana pendampingan pengawalan dan nilai akuntabilitas, Akuntabilitas dengan indikator
pendampingan perorangan. dan dapat pendampingan saya nasionalisme, etika publik, Konsisten, Nasionalisme
2. Memberikan mengetahui lakukan secara terus komitmen mutu dan anti- dengan indikator Kerja sama,
informasi / solusi masalah yang di menerus/konsisten korupsi dalam kegiatan Etika Publik dengan indikator
hadapi petani pengawalan dan Sopan, Komitmen Mutu

33
jika terdapat dan pemecahan (Akuntabilitas : pendampingan dapat dengan indikator Efisiensi, Anti
masalah. masalah. Konsisten) membantu mewujudkan : korupsi dengan indikator
Dalam melakukan  Visi Dinas Pertanian Dan Disiplin pada kegiatan
pengawalan dan Perkebunan Kabupaten pengawalan dan pendampingan.
pendampingan saya Sintang yaitu dapat memberikan penguatan
berkoordinasi dengan terwujudnya terhadap nilai-nilai organisasi
penyuluh lapangan. kesejahteraan petani dan antara lain Profesional, mandiri
(Nasionalisme : Kerja tersedianya produk berdaya saing, dan inovatif.
sama) pertanian pangan,
peternakan yang
Dalam melakukan beragam dan sehat yang
pengawalan dan berbasis sumber daya
pengawasan saya lokal dan pedesaan
memberi salam serta dengan melestarikan
menghormati petani sumber daya alam, untuk
(Etika publik : Sopan) kemandirian dan

Dalam melakukan kedaulatan pangan.

pengawalan dan Memberikan kontribusi


pengawasan saya terhadap misi organisasi
melakukan dengan  Swasembada pangan
singkat sehingga tidak

34
mengganggu waktu  Masyarakat sejahtera
kerja petani.  Produksi pertanian
(Komitmen mutu : yang bergam dan
Efisiensi) sehat.

Dalam melakukan
pengawalan dan
pengawasan saya
dating tepat waktu.(Anti
korupsi : Disiplin)

5. Evaluasi 1. Memberikan 1. Mengetahui Dalam melakukan Dengan menerapkan nilai- Dengan menerapkan nilai
kegiatan quisioner pengetahuan,ke evaluasi saya nilai akuntabilitas, Akuntabilitas dengan indikator
terampilan dan
penyuluhan. kepada bertanggung jawab nasionalisme, etika publik, Tanggung jawab,
sikap petani.
kelompok tani. tentang penuh apapun hasil komitmen mutu dan anti- Nasionalisme dengan indikator
2. Memeriksa pemanfaatan yang di capai. korupsi dalam kegiatan Musyawarah, Etika Publik
lahan
penerapan (Akuntabilitas : evaluasi kegiatan penyuluhan dengan indikator Sopan,
pekarangan.
metode yang Tanggung jawab) dapat membantu Komitmen Mutu dengan
2. Tersedianya
telah diberikan. instrument dan Dalam menentukan mewujudkan : indikator Efektifitas, Anti
hasil evaluasi kegiatan selanjutnya  Visi Dinas Pertanian Dan korupsi dengan indikator
3. Tersedianya saya meminta pendapat Perkebunan Kabupaten Tanggung jawab pada Evaluasi
metode Sintang yaitu kegiatan penyuluhan, dapat

35
penyuluhan petani. (Nasionalisme : terwujudnya memberikan penguatan
pertanian. Musyawarah) kesejahteraan petani dan terhadap nilai-nilai organisasi
tersedianya produk antara lain Profesional, mandiri
Mengucapkan Salam
pertanian pangan, berdaya saing, dan inovatif.
dan sapa saat saat
peternakan yang
memulai evaluasi.
beragam dan sehat yang
(Etika Publik : Sopan)
berbasis sumber daya
Dalam melakukan
lokal dan pedesaan
evaluasi saya menilai
dengan melestarikan
apakah metode yang di
sumber daya alam, untuk
berikan sudah efektif.
kemandirian dan
(Komitmen mutu:
kedaulatan pangan.
Efektifitas)
Memberikan kontribusi
Melaporkan hasil dan
terhadap misi organisasi
pencapaian kepada
 Swasembada pangan
kepala dinas dan kepala
 Masyarakat sejahtera
bidang penyuluhan
 Produksi pertanian
dengan jujur. (Anti
yang bergam dan
Korupsi : Jujur)
sehat.

36
C. Jadwal Implementasi
Jadwal dalam melakukan kegiatan-kegiatan aktualisasi dijelaskan
pada tabel di bawah ini.

Tabel 6
Jadwal Implementasi Aktualisasi

Nama Peserta : Dede Riantony,S.P

Unit Kerja : Dinas Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten Sintang.

Tempat Aktualisasi : Kabupaten Sintang

No Kegiatan Waktu Output Bukti fisik

1. Persiapan 28 April – Mendapat arahan - Dokumentasi


kegiatan: 16 Juni untuk melanjutkan foto.
- Hasil konsultasi.
2019 tugas selanjutnya.
- Menemui
Kadis
- Menemui
Kabid
2. Membuat bahan 28 April – Bahan dan materi - Dokumentasi foto
untuk penyuluhan 16 Juni Penyuluhan Pertanian - Materi
penyuluhan
2019 - LPM,Sipnosis

3. Pelaksanaan 28 April – Terlaksananya - Dokumentasi foto


penyuluhan 16 Juni Penyuluhan Pertanian - Form A laporan
pelaksanaan
pertanian : 2019 di desa baning kota.
anjangsana
- Melakukan kelompok di desa
baning kota
penyuluhan - Laporan
kepada DemCara di desa
kelompok tani baning kota

37
4. Pengawalan dan 28 April – Terlaksananya kegiatan - Dokumentasi foto
pendampingan 16 Juni pengawalan dan - Form A laporan
pelaksana
2019 pendampingan. anjangsana
- Kunjungan
kepetani. kelompok di desa
baning kota
5. Evaluasi 28 April – Mengetahui perubahan - Dokumentasi foto
penyuluhan 16 Juni yang diterima petani - Laporan evaluasi
pelaksanaan
2019
penyuluhan

38
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS ini merupakan
langkah yang harus ditempuh sebelum melakukan aktualisasi di unit kerja
masing-masing. Dalam rancangan ini diterapkan nilai dasar bagi PNS dalam
melakukan tugasnya sebagai pelayan publik yang profesional. Nilai-nilai dasar
tersebut antara lain : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi.

Kegiatan aktualisasi yang direncanakan adalah sebagai berikut:

 Persiapan kegiatan
 Pembuatan bahan penyuluhan
 Pelaksanaan penyuluhan kepada Petani
 Pengawalan dan pendampingan
 Evaluasi kegiatan penyuluhan

Kegiatan-kegiatan tersebut direncanakan untuk dilaksanakan di Dinas


Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang khususnya Bidang Penyuluhan
yang dimulai pada tanggal 29 April 2019 sampai dengan 16 Juni 2019 yaitu
selama 30 hari kerja, untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS
nantinya akan mendapatkan pembimbingkan dan arahan dari coach serta
mentor.
Dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA terdapat
perubahan sikap, budaya dan prilaku kerja PNS ditempat tugas tepat nya di
Dinas Pertanian dan Perkebunan khususnya Bidang Penyuluhan.

39
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi, (2015). Anti Korupsi: Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I II, dan III. Jakarta: LAN.
Fatimah, E , & Irawati, E. (2015). MANAJEMEN ASN: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS Jakarta: LAN Jakarta.
Kumorotomo, W, Wirapradja, N. R. D, & Imbaruddin, A. (2015). Etika
Publik: Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
LAN.
Kusumasari, Bevaola, Septiana Dwiputrianti, dan Enda Layuk Allo, (2015).
Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III .
Jakarta: LAN.
Latif, Yudi, Suryanto, Adi, & Muslim, Abdul. (2015). Nasionalisme: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III
Purwanto, E. A, Tyastianti, D. , Taufiq, A, & Novianto, W. (2017).
PELAYANAN PUBLIK: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Jakarta: LAN.
Suwarno, Y, & Sejati, T. A. . (2017). WHOLE OF GOVERNMENT: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia - Jakarta.
Yuniarsih, T, & Taufiq, M (2015). Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN.

40

Anda mungkin juga menyukai