Disusun Oleh :
A. Latar Belakang
ASN harus memiliki pemahaman yang lengkap tentang nilai-nilai
dasar profesi ASN serta kedudukan dan peran ASN dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang akan menjadi modal bagi ASN
dalam merancang suatu rangkaian kegiatan aktualisasi yang akan
dilaksanakan di unit kerja masing-masing. Kelima nilai dasar profesi
tersebut yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu
dan anti korupsi (ANEKA), sedangkan kedudukan dan peran ASN
dalam NKRI dapat dipelajari melalui penerapan manajemen ASN,
pelayanan publik dan Whole of Government (WoG).
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN merupakan
pendorong bagi pemerintah dalam menciptakan ASN terbaik yang
mengisi jabatan dalam pemerintahan. UU No 5 Tahun 2014 tentang
ASN menjelaskan bahwa Calon PNS wajib menjalani masa
percobaan, yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas, moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.
Sesuai dengan PERLAN No. 12 Tahun 2018 Pelatihan Dasar
CPNS dilakukan untuk membentuk sikap dan perilaku agar sesuai
dengan tuntutan perannya sebagai abdi negara sekaligus pelayan
bagi masyarakat. Pelatihan Dasar CPNS yang terintegrasi oleh
pemerintah dilakukan agar ketika menjadi PNS, para CPNS ini telah
memiliki bekal yang mumpuni untuk bekerja di tempat kerjanya
masing-masing dan mampu meningkatkan daya saing negara dalam
persaingan global.
Pelaksanaan kegiatan pelatihan dasar dibagi menjadi kegiatan
1
on campus dan off campus. Kegiatan on campus dilaksanakan di
Cadika dengan pemaparan materi dan pola untuk menginternalisasi
nilai-nilai dasar ANEKA serta peran dan kedudukan ASN di
Pemerintahan, sedangkan kegiatan off kampus berupa habituasi
dilaksanakan pada dinas masing-masing.
Pertanian dalam pengertian yang luas yaitu kegiatan manusia
untuk memperoleh hasil yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan atau
hewan yang pada mulanya dicapai dengan jalan sengaja
menyempurnakan segala kemungkinan yang telah diberikan oleh
alam guna mengembangbiakkan tumbuhan dan atau hewan tersebut
(Van Aarsten,1953). Pengertian Pertanian dalam arti sempit yaitu
segala aspek biofisik yang berkaitan dengan usaha penyempurnaan
budidaya tanaman untuk memperoleh produksi fisik yang maksimum
(Sumantri, 1980).
Dinas Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten Sintang
merupakan Instansi pemerintah Kabupaten Sintang yang bertugas
dan memiliki kewenangan dan kebijakan-kebijakan dalam bidang
Pertanian di Kabupaten Sintang dalam Upaya Peningkatan Hasil
pertanian. Dalam peningkatan hasil pertanian diperlukan keseriusan
dan kerjasama berbagai pihak, baik dari Dinas Pertanian maupun
pihak Petani.
2
ke tempat pelayanan publik Mengaktualisasikan nilai Anti Korupsi
sehingga bisa mewujudkan sikap disiplin maupun menjaga
kedisiplinan.
Sasaran dari penyelenggaran Pelatihan Dasar bagi CPNS
adalah terwujudnya PNS profesional yang berintegritas sebagai
pelayan masyarakat.
C. Kompetensi.
Penyuluh pertanian merupakan petugas dari Badan Pelaksana
Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K)
kabupaten/kota yang diperbantukan untuk memberikan pengarahan,
pembinaan, dan penyuluhan di bidang pertanian. Keterkaitan profesi
penyuluh pertanian dengak nilai-nilai aneka adalah :
3
5. Anti Korupsi : Keterkaitan Penyuluh Pertanian dalam
menerapkan nilai ANEKA anti korupsi adalah Penyuluh
Pertanian memberikan penyuluhan tepat waktu sesuai dengan
rencana penyuluhan pertanian.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Keadaan Organisasi
Tahun
No Lapangan Usaha
2012 2013 2014 2015 2016
Pertanian, Kehutanan dan
1 Perikanan 28,33 27,40 28,98 24,36 23,46
Perdagangan besar dan eceran,
2 17,31 17,23 17,60 17,74 17,69
reparasi mobil dan sepeda motor
3 Konstruksi 10,38 11,20 12,10 13,06 13,88
4 Industri pengolahan 10,57 10,53 10,02 9,66 9,21
5 Pertambangan dan Penggalian 7,86 7,94 8,08 8,48 8,57
Sumber: Kabupaten Sintang dalam angka,2017
5
B. Visi Dan Misi Organisasi
Visi
1. Swasembada pangan
Meningkatkan produksi dan produktvitas pertanian,
perternakan yang berkelanjutan.
Meningkatkan diversifikasi pangan.
2. Masyarakat sejahtera
Meningkatkan produktivitas budidaya
pertanian,perternakan dan perkebunan rakyat persatuan
unit usaha.
Meningkatkan mutu hasil pertanian, perternakan dan
perkebunan rakyat.
Menurunkan tingkat kehilangan hasil pada berbagai
tahapan usaha tani.
Meningkatkan nilai tambah produk-produk pertanian,
perternakan dan perkebunan rakyat.
3. Produksi pertanian yang beragam dan sehat.
Melakikan diversifikasi usaha di bidang tanaman pangan,
perkebunan dan pertanian.
Meningkatkan kwalitas dan mutu produk pertanian,
perkebunan dan perternakan yang aman, sehat dan utuh.
6
Mengembangkan potensi sumber daya alami dan teknologi
spesifik local yang ramah lingkungan.
Merevitalisasi lahan-lahan marginal dengan optimalisasi
lahan pertanian
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan manusia
pertanian dalam mengembangkan pupuk organic berbasis
kearifan local.
C. Nilai-nilai Organisasi
D. Struktur Organisasi
Pelaksanaan Aktualisasi ini akan dilaksanakan di Dinas
Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten Sintang. Berdasarkan
Peraturan Bupati Sintang nomor 125 tahun 2016 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Dan Perkebunan
Kabupaten Sintang adalah sebagai berikut :
1. Kepala Badan
2. Sekretariat, terdiri dari 3 Sub Bagian yaitu :
a. Sub Bagian Keuangan dan Program
b. Sub Bagian Aparatur dan Umum
c. Sub Bagian Perlengkapan
3. Bidang Pengembangan Perkebunan, terdiri dari 3 Sub
Bidang yaitu :
a. Seksi pengembangan dan produksi perkebunan
7
b. Seksi bimbingan usaha Kemitraan dan Kelembagaan
Perkebunan
c. Seksi Pengawasan dan Gangguan Usaha Perkebunan
4. Bidang Sarana Prasarana dan Perlindungan Tanaman terdiri
dari 3 Sub Bidang yaitu :
a. Seksi Sarana dan Prasarana Perkebunan
b. Seksi Perbenihan Perkebunan pada Dinas Pertanian Dan
Perkebunan
c. Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan
5. Bidang Penyuluhan, terdiri dari 3 Sub Bidang yaitu :
a. Seksi Kelembagaan Penyuluh Pertanian
b. Seksi Ketenagaan Penyuluh Pertanian
c. Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan
6. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri dari 3 Sub
Bidang yaitu
a. Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
b. Seksi Pengolahan Lahan dan Air
c. Seksi Sarana dan Prasarana Pertanian
7. Bidang Peternakan, terdiri dari 3 Sub Bidang yaitu :
a. Seksi Benih/Bibit dan Produksi Tanaman
b. Seksi Kesehatan Hewan
c. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Peternakan
8
9
E. Tugas Dan Fungsi Organisasi
9
d. Penyusunan dan pengelolaan data base dibidang ketenagaan
penyuluhan pertanian
e. Penyiapan bahan pengembangan komperensi penyuluh pertanian
f. Penyiapan bahan dan fasilitasi pertanian dan pemberian penghargaan
kepada penyuluh pertanian
g. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan
kegiatanpenyuluhan pertanian
h. Penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan seksi
ketegaan penyuluhan pertanian
i. Pelaksanaan tugas selain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai
dengan tugasnya
10
BAB III
NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang
harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya. Aspek-aspek Akuntabilitas
meliputi beberapa hal sebagai berikut:
1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is
a relationship);
2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is
resultsoriented);
3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
(Accountability requiers reporting);
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences);
5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability
improves performance)
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:
akuntabilitas vertical (vertical accountability), dan akuntabilitas
horizontal (horizontal accountability). Akuntabilitas vertikal
adalah pertanggung jawaban atas pengelolaan dana kepada
otoritas yang lebih tinggi. Akuntabilitas horizontal adalah
pertanggung jawaban kepada masyarakat luas.
Terdapat lima tingkatan akuntabilitas sebagai berikut:
1. Akuntabilitas Personal.
2. Akuntabilitas Individu.
3. Akuntabilitas Kelompok.
11
4. Akuntabilitas Organisasi.
5. Akuntabilitas Stakeholder.
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan
terhadap bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada
Pancasila. Nilai-nilai Nasionalisme sesuai dengan lima sila
Pancasila.
Indikator nilai-nilai dasar Nasionalisme antara lain :
12
1. Religius
2. Mencintai sesama manusia
3. Tenggang Rasa
4. Membela Kebenaran
5. Persatuan
6. Rela Berkorban
7. Cinta Tanah Air
8. Memelihara Ketertiban
9. Disiplin
10. Musyawarah
11. Kekeluargaan
12. Menghormati Keputusan
13. Tanggung Jawab
14. Kepentingan Bersama
15. Gotong Royong
16. Sosial
17. Tidak menggunakan Hak yang bukan Miliknya
18. Hidup sederhana
19. Kerja Keras
20. Menghargai Karya Orang Lain
c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/ norma
yang menentukan baik/buruk, benar/ salah perilaku, tindakan
dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Etika sebenarnya dapat dipahami sebagai sistem penilaian
prilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang
pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu,
mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk
membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta
13
mengarahkan apa yang harus dilakukan sesuai nilai-nilai yang
dianut.
Ada tiga Fokus Utama pelayanan publik yakni:
1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai
bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan
publik dan alat evaluasi.
3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan
tindakan faktual.
d. Komitmen Mutu
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar
untuk mengukur capaian hasil kerja dan dapat dijadikan sebagai
alat pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis
lainnya. Konsep mutu berkembang seiring dengan berubahnya
paradigma Organisasi terkait pemuasan kebutuhan Manusia,
yang semula lebih berorientasi pada terpenuhinya jumlah produk
sesuai permintaan dan kini ketika aneka ragam produk telah
14
membanjiri pasar maka kepuasan customer lebih dititik beratkan
pada aspek Mutu (kualitas) produk.
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga
mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan
pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil,
dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa ukuran
baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab
pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal
agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.
Adapun Indikator dari Nilai Dasar komitmen mutu seorang
ASN adalah sebagai berikut :
1. Efektivitas, Efektif dalam sebuah organisasi dapat
ditunjukan melalui mutu dan kualitas yang mencapai
target, ketepatan waktu dan sumber daya, kepuasan
pelanggan dan kinerja yang baik serta tanpa cacat (zero
defect)
2. Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas
dan mencapai hasil tanpa pemborosan sumber daya dan
hemat waktu
3. Inovasi, adanya suatu dorongan kebutuhan organisasi
untuk menyesuaikan pada perubahan yang terjadi di
sekitarnya. Inovasi dapat ditunjukan melalui adanya ide
baru yang bermanfaat untuk organisasi.
4. Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa
melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk
kualitas pelayanan
e. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin "corruption" (Fockema
Andrea: 1951) atau "corruptus" (Webster Student Dictionary:
15
1960 ). Selanjutnya dikatakan bahwa "corruption" berasal dari
kata "corrumpere", suatu bahasa latin yang lebih tua. Dari
bahasa latin tersebut kemudian dikenal istilah "coruption,
corrupt" (Inggris), "corruption" (Perancis) dan
"corruptive/korruptie" (Belanda). Korupsi secara harfiah adalah
kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap,
tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian.
Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah
internalisasi integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja
dalam lingkungan yang menjalankan integritas dengan baik.
Identifikasi nilai dasar anti korupsi memberikan nilai- nilai dasar
anti korupsi yang prioritas dan memiliki signifikansi yang tinggi
bagi kita. Nilai-nilai dasar anti korupsi penting untuk mencegah
terjadinya korupsi dan mendukung prinsip-prinsip anti korupsi
yang meliputi akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan
dan kontrol kebijakan supaya semua dapat berjalan dengan baik
serta, untuk mencegah faktor eksternal penyebab korupsi.
16
Indikator nilai-nilai dasar Anti Korupsi antara lain:
1. Jujur, Berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
dan norma yang berlaku
2. Disiplin, tepat waktu dalam segala pekerjaan dan
melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku.
3. Tanggung jawab, menyelesaikan pekerjaan dengan
penuh tanggung jawab
4. Kerja keras, merupakan hal yang sangat penting dalam
rangka mencapai target dari suatu pekerjaan
5. Sederhana, menerima dengan tulus, ikhlas terhadap
apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada
kita.
6. Mandiri,Kemandirian membentuk karakter yang kuat
pada diri seseorang sehingga menjadi tidak tergantung
terlalu banyak pada orang lain
7. Adil, Memandang kebenaran sebagai tindakan dalam
perkataan maupun perbuatan saat memutuskan
peristiwa yang terjadi
8. Berani, berani mengungkapkan bahwa yang benar
adalah benar dan yang salah adalah salah
9. Peduli., Ikut merasakan apa yang orang lain rasakan
dan menolong tanpa pamrih.
Berikut ini adalah tabel dari indikator-indikator yang terdapat dalam
nilai nilai dasar ASN (ANEKA):
Tabel 2
Nilai Dasar ASN dan Indikatornya
Tanggung jawab
1. AKUNTABILITAS
Jujur
17
Kejelasan Target
Netral
Adil
Transparan
Konsisten
Partisipatif
2
Religius (patuh ajaran agama)
2. NASIONALISME
Hormat menghormati
Kerjasama
Jujur
Adil
Persamaan derajat
Tidak diskriminatif
Tenggang Rasa
Membela kebenaran
Persatuan
Rela berkorban
Memelihara ketertiban
Disiplin
Musyawarah
18
Kekeluargaan
Menghormati keputusan
Tanggung jawab
Kepentingan bersama
Gotong royong
Sosial
Hidup sederhana
Kerja keras
Integritas tinggi
Cermat
Disiplin
Hormat
Sopan
Taat perintah
Menjaga rahasia
4
Efektivitas
.4. KOMITMEN MUTU
Efisiensi
Inovasi
Berorientasi mutu
Jujur
19
5 ANTI KORUPSI
Disiplin
.5.
Tanggung jawab
Kerja keras
Sederhana
Mandiri
Adil
Berani
Peduli
a. Manajemen ASN
20
kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier,
pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan
tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhetian, jaminan pensiun dan
hari tua serta perlindungan. Sedangkan Manajemen PPPK meliputi
penerapan kebutuhan, pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan
tunjangan, pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan,
disiplin, pemutusan hubungan perjanjian kerja dan perlindungan.
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai
ASN Republik Indonesia, yang memiliki tujuan : menjaga Kode Etik
profesi dan standar pelayanan profesi ASN dan mewujudkan jiwa
korps ASN sebagai pemersatu bangsa. Untuk menjamin efisiensi,
efektivitas dan ekurasi pengambilan keputusan dalam Manajemen
ASN diperlukan sistem Informasi ASN, Sistem informasi ASN
diselenggarakan secara nasional dan terintegrasi antar instansi
Pemerintah.
21
Pendekatan Penyelenggaraan pemerintahan dengan
menekankan aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat
sektoral melalui pendekatan formal maupun informal. Whole Of
Government meliputi :
a. Koordinasi
b. Kolaborasi
c. Komunikasi
d. Informasi
e. Sinkronisasi
22
c. Pelayanan publik
23
dan sumberdaya manusia yang dibiayai oleh warga negara
melalui pajak yang mereka bayar.
9. Berkeadilan, mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok
yang kuat.
24
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Permasalahan
Isu-isu aktual yang dapat diidentifikasi di Dinas Pertanian Dan
Perkebunan Kabupaten Sintang adalah sebagai berikut:
25
Rendahnya produksi sayuran di
3 3 4 4 4 15 III
Kabupaten Sintang.
Berdasarkan tabel di atas, maka isu aktual yang menjadi prioritas adalah
Belum optimalnya pemanfaatan lahan pekarangan di Kabupaten
Sintang.
Hal tersebut dikarenakan penulis bertugas dan bertanggung jawab
di bawah Seksi Ketenagaan Penyuluh Pertanian yang di atasnya ada
Seksi Kelembagaan Penyuluh Pertanian dan Bidang Penyuluhan.
Apabila isu tersebut tidak di angkat maka akan berdampak pada
kurangnya kemampuan petani untuk memanfaatkan lahan pekarangan
yang ada untuk meningkatkan kemampuan ekonomi petani.
No Masalah U S G Rank
26
Lahan pekarangan belum sepenuhnya
2 3 4 4 11 II
digunakan secara optimal oleh petani.
27
TABEL 5
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya pemanfaatan lahan pekarangan di Kabupaten Sintang.
Gagasan Pemecahan Isu : Penyuluhan Pertanian kepada petani tentang teknik budidaya tanaman pada pekarangan
di Kabupaten Sintang
1 2 3 4 5 6 7
1. Persiapan 1. Konsultasi ke 1. Memperoleh Saat konsultasi dengan Dengan menerapkan nilai- Dengan menerapkan nilai Anti
kegiatan Kepala Dinas izin dari kepala kepala dinas dan kepala nilai akuntabilitas, Korupsi dengan indikator
Pertanian Dan dinas dan bidang,saya datang nasionalisme, etika publik, Disiplin, Nasionalisme dengan
Perkebunan petunjuk tepat waktu. (Anti komitmen mutu dan anti- indikator Religius, Etika Publik
dan Kepala kegiatan dari Korupsi : Disiplin) korupsi dalam persiapan dengan indikator Hormat,
bidang kepala bidang kegiatan dapat membantu Komitmen Mutu dengan
penyuluhan. mewujudkan : indikator Iberorientasi mutu,
28
2. Konsultasi penyuluh Sebelum memulai Visi Dinas Pertanian Dan Akuntabilitas dengan indikator
dengan Kepala pertanian. pekerjaan terlebih Perkebunan Kabupaten Kejelasan Target pada
Balai Penyuluh 2. Memperoleh dahulu saya berdoa Sintang yaitu persiapan kegiatan dapat
Pertanian petunjuk (Nasionalisme : terwujudnya memberikan penguatan
(BPP) pelaksanaan Religius) kesejahteraan petani dan terhadap nilai-nilai organisasi
Kecamatan kegiatan dari antara lain Profesional, mandiri
tersedianya produk
sebagai Kepala Balai Saat menghadap berdaya saing, dan inovatif
pertanian pangan,
Koordinator Penyuluh kepala dinas dan kepala
peternakan yang
Penyuluh Pertanian (BPP) bidang penyuluhan
beragam dan sehat yang
Pertanian. Kecamatan saya berprilaku hormat.
berbasis sumber daya
3. Terciptanya (Etika Publik : Hormat)
3. Berkoordinasi lokal dan pedesaan
koordinasi
dengan Saat berkoordinasi dengan melestarikan
dengan
Penyuluh dengan kepala dinas sumber daya alam, untuk
penyuluh
Pertanian dan kepala bidang,saya kemandirian dan
pertanian
lapangan. menjelaskan dengan kedaulatan pangan.
lapangan terkait
detail apa yang akan
Memberikan kontribusi
rencana
saya lakukan.
terhadap misi organisasi
kegiatan
(Komitmen Mutu :
Swasembada pangan
Berorientasi mutu)
Masyarakat sejahtera
29
Saat berkoordinasi Produksi pertanian
dengan kepala dinas yang bergam dan
dan kepala bidang,saya sehat.
memiliki tujuan yang
jelas. (Akuntabilitas :
Kejelasan Target)
2. Pembuatan 1. Mengumpulkan 1. Tersedianya Saat menyusun materi Dengan menerapkan nilai- Dengan menerapkan nilai
materi referensi dari materi penyuluh penyuluhan saya nilai akuntabilitas, Akuntabilitas dengan indikator
Penyuluhan berbagai sumber pertanian membuat materi yang nasionalisme, etika publik, Kejelasan Target,
Pertanian. 2. Mempersiapkan trntang sesuai dengan tujuan komitmen mutu dan anti- Nasionalisme dengan indikator
peralatan/perlen pemanfaatan yang ingin saya capai korupsi dalam kegiatan Kerja sama, Etika Publik
gkapan yang lahan pekarang saat penyuluhan yang pembuatan materi dengan indikator Cermat,
akan digunakan dalam bentuk : sesuai dengan tupoksi penyuluhan dapat membantu Komitmen Mutu dengan
untuk leaflet,folder saya. (Akuntabilitas : mewujudkan : indikator Inovasi, Anti korupsi
Penyuluhan Kejelasan Target) dengan indikator Tanggung
2. Tersedianya Visi Dinas Pertanian Dan
Pertanian. Dalam pembuatan jawab pada kegiatan pembuatan
peralatan/bahan Perkebunan Kabupaten
materi penyuluhan saya materi Penyuluhan Pertanian.
media tanam. Sintang yaitu
bekerja sama dengan dapat memberikan penguatan
terwujudnya
penyuluh lapangan terhadap nilai-nilai organisasi
kesejahteraan petani dan
30
untuk menyesuaikan antara lain Profesional, mandiri
tersedianya produk
dengan kondisi di berdaya saing, dan inovatif
pertanian pangan,
lapangan.
peternakan yang
(Nasionalisme : Kerja
beragam dan sehat yang
sama)
berbasis sumber daya
Saat membuat materi
lokal dan pedesaan
saya bertanya ke
dengan melestarikan
penyuluh
sumber daya alam, untuk
lapangan,sejauh mana
kemandirian dan
tingkat pengetahuan
kedaulatan pangan.
petani. (Etika publik:
Memberikan kontribusi
Cermat)
terhadap misi organisasi
Saat menyusun materi
saya akan mencari Swasembada pangan
31
3. Pelaksanaan 1. Membuat lembar Tersedianya Saat melakukan Dengan menerapkan nilai- Dengan menerapkan nilai
penyuluhan persiapan LPM dan penyuluhan saya nilai akuntabilitas, Akuntabilitas dengan indikator
kepada Petani. menyuluh (LPM) sipnosis menyampaikan materi nasionalisme, etika publik, Konsisten, Nasionalisme
dan sipnosis. yang konsisten pada komitmen mutu dan anti- dengan indikator Religius, Etika
Terlaksananya
2. Anjangsana petani.(Akuntabilitas: korupsi dalam kegiatan Publik dengan indikator
anjangsana ke
kelompok tani Konsisten) pelaksanaan penyuluhan Hormat, Komitmen Mutu
kelompok
menjelaskan Sebelum memulai kepada petani dapat dengan indikator Efisieni, Anti
tanidengan
bagimana cara pertemuan membantu mewujudkan : korupsi dengan indikator Peduli
metode
pemanfaatan mengucapkan salam Visi Dinas Pertanian Dan pada Pelaksanaan kegiatan
Demcara dan
lahan dan berdoa. Perkebunan Kabupaten penyuluhan kepada Petani dapat
diskusi.
pekarangan (Nasionalisme : Sintang yaitu memberikan penguatan
Form A Religius) terwujudnya terhadap nilai-nilai organisasi
anjangsana
Ketika memberikan kesejahteraan petani dan antara lain Profesional, mandiri
kelompok tani. tersedianya produk berdaya saing, dan inovatif.
penyuluhan
berkolaborasi dengan pertanian pangan,
32
maupun agama serta kemandirian dan
secara rendah hati. kedaulatan pangan.
(EtikaPublik: Hormat)
Memberikan kontribusi
Saat melakukan
terhadap misi organisasi
penyuluhan,saya
Swasembada pangan
melakukan dengan
Masyarakat sejahtera
singkat,jelas, dan
Produksi pertanian
mudah di pahami.
yang bergam dan
(Komitmen Mutu : sehat.
Efisieni)
Mendengarkan keluhan
masalah yang di hadapi
petani. (Anti Korupsi :
Peduli)
4. Pengawalan 1. Melaksanakan Terwujudnya Dalam melakukan Dengan menerapkan nilai- Dengan menerapkan nilai
dan anjang sana pendampingan pengawalan dan nilai akuntabilitas, Akuntabilitas dengan indikator
pendampingan perorangan. dan dapat pendampingan saya nasionalisme, etika publik, Konsisten, Nasionalisme
2. Memberikan mengetahui lakukan secara terus komitmen mutu dan anti- dengan indikator Kerja sama,
informasi / solusi masalah yang di menerus/konsisten korupsi dalam kegiatan Etika Publik dengan indikator
hadapi petani pengawalan dan Sopan, Komitmen Mutu
33
jika terdapat dan pemecahan (Akuntabilitas : pendampingan dapat dengan indikator Efisiensi, Anti
masalah. masalah. Konsisten) membantu mewujudkan : korupsi dengan indikator
Dalam melakukan Visi Dinas Pertanian Dan Disiplin pada kegiatan
pengawalan dan Perkebunan Kabupaten pengawalan dan pendampingan.
pendampingan saya Sintang yaitu dapat memberikan penguatan
berkoordinasi dengan terwujudnya terhadap nilai-nilai organisasi
penyuluh lapangan. kesejahteraan petani dan antara lain Profesional, mandiri
(Nasionalisme : Kerja tersedianya produk berdaya saing, dan inovatif.
sama) pertanian pangan,
peternakan yang
Dalam melakukan beragam dan sehat yang
pengawalan dan berbasis sumber daya
pengawasan saya lokal dan pedesaan
memberi salam serta dengan melestarikan
menghormati petani sumber daya alam, untuk
(Etika publik : Sopan) kemandirian dan
34
mengganggu waktu Masyarakat sejahtera
kerja petani. Produksi pertanian
(Komitmen mutu : yang bergam dan
Efisiensi) sehat.
Dalam melakukan
pengawalan dan
pengawasan saya
dating tepat waktu.(Anti
korupsi : Disiplin)
5. Evaluasi 1. Memberikan 1. Mengetahui Dalam melakukan Dengan menerapkan nilai- Dengan menerapkan nilai
kegiatan quisioner pengetahuan,ke evaluasi saya nilai akuntabilitas, Akuntabilitas dengan indikator
terampilan dan
penyuluhan. kepada bertanggung jawab nasionalisme, etika publik, Tanggung jawab,
sikap petani.
kelompok tani. tentang penuh apapun hasil komitmen mutu dan anti- Nasionalisme dengan indikator
2. Memeriksa pemanfaatan yang di capai. korupsi dalam kegiatan Musyawarah, Etika Publik
lahan
penerapan (Akuntabilitas : evaluasi kegiatan penyuluhan dengan indikator Sopan,
pekarangan.
metode yang Tanggung jawab) dapat membantu Komitmen Mutu dengan
2. Tersedianya
telah diberikan. instrument dan Dalam menentukan mewujudkan : indikator Efektifitas, Anti
hasil evaluasi kegiatan selanjutnya Visi Dinas Pertanian Dan korupsi dengan indikator
3. Tersedianya saya meminta pendapat Perkebunan Kabupaten Tanggung jawab pada Evaluasi
metode Sintang yaitu kegiatan penyuluhan, dapat
35
penyuluhan petani. (Nasionalisme : terwujudnya memberikan penguatan
pertanian. Musyawarah) kesejahteraan petani dan terhadap nilai-nilai organisasi
tersedianya produk antara lain Profesional, mandiri
Mengucapkan Salam
pertanian pangan, berdaya saing, dan inovatif.
dan sapa saat saat
peternakan yang
memulai evaluasi.
beragam dan sehat yang
(Etika Publik : Sopan)
berbasis sumber daya
Dalam melakukan
lokal dan pedesaan
evaluasi saya menilai
dengan melestarikan
apakah metode yang di
sumber daya alam, untuk
berikan sudah efektif.
kemandirian dan
(Komitmen mutu:
kedaulatan pangan.
Efektifitas)
Memberikan kontribusi
Melaporkan hasil dan
terhadap misi organisasi
pencapaian kepada
Swasembada pangan
kepala dinas dan kepala
Masyarakat sejahtera
bidang penyuluhan
Produksi pertanian
dengan jujur. (Anti
yang bergam dan
Korupsi : Jujur)
sehat.
36
C. Jadwal Implementasi
Jadwal dalam melakukan kegiatan-kegiatan aktualisasi dijelaskan
pada tabel di bawah ini.
Tabel 6
Jadwal Implementasi Aktualisasi
37
4. Pengawalan dan 28 April – Terlaksananya kegiatan - Dokumentasi foto
pendampingan 16 Juni pengawalan dan - Form A laporan
pelaksana
2019 pendampingan. anjangsana
- Kunjungan
kepetani. kelompok di desa
baning kota
5. Evaluasi 28 April – Mengetahui perubahan - Dokumentasi foto
penyuluhan 16 Juni yang diterima petani - Laporan evaluasi
pelaksanaan
2019
penyuluhan
38
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS ini merupakan
langkah yang harus ditempuh sebelum melakukan aktualisasi di unit kerja
masing-masing. Dalam rancangan ini diterapkan nilai dasar bagi PNS dalam
melakukan tugasnya sebagai pelayan publik yang profesional. Nilai-nilai dasar
tersebut antara lain : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi.
Persiapan kegiatan
Pembuatan bahan penyuluhan
Pelaksanaan penyuluhan kepada Petani
Pengawalan dan pendampingan
Evaluasi kegiatan penyuluhan
39
DAFTAR PUSTAKA
40