Anda di halaman 1dari 75

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI

PENINGKATAN PENGETAHUAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
BAGI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BONTOSUNGGU KOTA
KABUPATEN JENEPONTO

DISUSUN OLEH :

NAMA : IRMA IRIANTI, SKM


NIP : 19960317 201903 2 011
NDH : 08

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XCI

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


MANUSIA
PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
2019

i
LEMBAR PERSETUJUAN

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI SELATAN

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN XCI TAHUN 2019
NAMA : IRMA IRIANTI, SKM
NIP : 19960317 201903 2 011
UNIT KERJA : PUSKESMAS BONTOSUNGGU KOTA
KABUPATEN JENEPONTO
JUDUL AKTUALISASI : PENINGKATAN PENGETAHUAN PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) BAGI
PESERTA DIDIK DI WILAYAH PUSKESMAS
BONTOSUNGGU KOTA KABUPATEN
JENEPONTO

SETUJU DISEMINARKAN

PADA SEMINAR
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI
NILAI – NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III
ANGKATAN XCI TAHUN 2019
PADA TANGGAL 23 DESEMBER 2019

Menyetujui
Coach, Mentor,

Ir. ANDI HAMDANI, MM dr. Hj. ROSLIAH LANTAR M.,M.KES


NIP. 19660816 199403 1 007 NIP.19960421 199802 2 003

Mengetahui,
Kepala BKPSDM KABUPATEN JENEPONTO

H. MUHAMMAD BASIR,SE.,M.Si
NIP : 1962001 198703 1 015

ii
LEMBAR PENGESAHAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI SELATAN

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN XCI TAHUN 2019

NAMA : IRMA IRIANTI, SKM


NIP : 19960317 201903 2 011
UNIT KERJA : PUSKESMAS BONTOSUNGGU KOTA
JUDUL AKTUALISASI : PENINGKATAN PENGETAHUAN PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI PESERTA
DIDIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
BONTOSUNGGU KOTA

TELAH DISEMINARKAN

PADA SEMINAR
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI
NILAI – NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III
ANGKATAN XCI TAHUN 2019
PADA TANGGAL 23 DESEMBER 2019

Mengesahkan,

Coach, Penguji,

Ir. ANDI HAMDANI,MM. MASKUR, S.Ag.,MH


NIP. 19660816 199403 1 007 NIP. 19750512 200212 1 006

Mengetahui,
An. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Prov. Sulsel
Kepala Bidang Diklat Kepemimpinan Aparatur,

SULTAN RAKIB, S.S.


Pangkat : Penata Tk. I
NIP. 19761008 200901 1 007

iii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah mengutus Rosul-Nya

sebagai penyempurna akhlak yang mulia dan telah mengajarkan manusia dengan

perantara kalam. Berkat. Rahmat dan Hidayah-Nya, dengan mengucapkan syukur

Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi ini.

Kegiatan aktualisasi nilai dasar Pelatihan Dasar CPNS Golongan III bertujuan

untuk memberikan kesempatan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi

pegawai ASN. Laporan aktualisasi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

kelulusan untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS yang diselenggarakan oleh

Pemerintah Kabupaten Jeneponto bekerja sama dengan Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan. Selain memahami materi CPNS

dituntut agar dapat mengimplementasikan materi yang didapatnya selama On

Campus menjadi nyata dalam kegiatan sehari-hari, terutama saat Off Campus yaitu

di Unit Kerja masing-masing. Dalam proses penyusunan laporan ini, penulis

mendapatkan banyak sekali bantuan, bimbingan, semangat, cinta serta dukungan

dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan

rasa terima kasih kepada:

1. Bupati Kabupaten Jeneponto

2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi

Sulawesi Selatan

3. Panitia Penyelenggara dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Aparatur (BKPSDMD) Kabupaten Jeneponto

iv
4. Ibu dr. Hj. Rosliah Lantara M, M.Kes., selaku Kepala Puskesmas

Bontosunggu Kota Jeneponto dan juga sebagai mentor yang selalu setia

memberikan dukungan, masukan, dan arahan kepada penulis

5. Bapak Ir. Andi Hamdani, MM. yang telah bersedia membimbing dan

memberi dukungan dan masukan selama pengerjaan laporan ini

6. Kedua orang tua saya yang tak henti – hentinya mendoakan saya

sehingga bisa menyelesaikan penyusunan laporan hasil aktualisasi ini.

7. Rekan-rekan pegawai Puskesmas Bontosunggu Kota yang senantiasa

memberikan semangat, bantuan dan cinta yang begitu luar biasa kepada

penulis

8. Teman-teman peserta Latsar CPNS Kab. Jeneponto khususnya

Angkatan XCI tahun 2019.

Selama penyusunan rancangan ini, disadari sepenuhnya bahwa kemampuan

penulis sangat terbatas, maka adanya bimbingan, pengarahan, dukungan, motivasi

serta cinta dari berbagai pihak dan orang-orang terdekat penulis sangat membantu

dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi ini. Proses penyusunan laporan ini

masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun

sangat diharapkan untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.

Jeneponto, Desember 2019

Irma Irianti, SKM

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Tujuan Aktualisasi ............................................................. 3
1.2.1 Tujuan Umum ..............................................................3
1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................. 3
1.3 Ruaang Lingkup ................................................................... 4
1.4 Deskripsi Organisasi ............................................................ 4
1.4.1 Struktur Organisasi .................................................... 5
1.4.2 Tugas dan Fungsi Organisasi ...................................... 6
1.4.3 Visi dan Misi .............................................................. 6
1.4.4 Nilai – Nilai Organisasi ............................................... 6
BAB II NILAI – NILAI MATA PELATIHAN
2.1 Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS)............................... 8
2.2 Sikap dan Perilaku Disiplin ASN.........................................14
2.3 Peran dan Kedudukan ASN.................................................. 14
BAB III PENETAPAN ISU DAN RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Dekripsi Isu........................................................................... 17
3.1.1 Sumber Isu.................................................................. 17
3.1.2 Identifikasi Isu ........................................................... 17
3.1.3 Relevansi Isu Terhadap Kedudukan dan Peran PNS
Dalam NKRI ........................................................... 18
3.2 Penetapan Isu........................................................................20
3.3 Rancangan Aktualisasi..........................................................20

vi
BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI
4.1 Capaian Aktualisasi.............................................................. 33
4.2 Deskripsi Capaian Aktualisasi dan Analisis Dampak.......... 42
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................... 63
B. Saran ................................................ ..................................63
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................65

LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Indikator Nilai Dasar ASN……………...…………….…….…….8

Tabel 2.2 Relevansi Isu terhadap Kedudukan dan Peran PNS Dalam
NKRI…………………………………………………………….18

Tabel 3.2 Bobot Penetapan Kriteria Kualiatas Isu


USG…………….............................................................….........20

Tabel 3.3 RancanganAktualisasi……………......…………………..……..21

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut UU No.5 Tahun 2014 adalah profesi
bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang
dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan
berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Setelah disahkannya Undang-Undang (UU) ASN No.5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara memiliki kekuatan dan kemampuan professional kelas dunia,
berintegritas tinggi non parsial dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi
non parsial dan kesejahteraan tinggi, serta dipercaya publik dengan dukungan
SDM, selanjutnya PP No. 11 tahun 2017 tentang manajemen ASN sudah secara
sempit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat bukan
sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi
pelayanan publik. Untuk dapat mewujudkan itu, pegawai ASN mrmiliki kewajiban
mengikuti Latihan Dasar (LATSAR) yang tertuang dalam PerLAN No.12 Tahun
2018.
Dalam UU nomor 36 tahun 2009 bab 1 pasal 1 tentang kesehatan
menyebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis. Dalam UU nomor 36 tahun 2009 bab 1 pasal 2
menyebutkan sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga,
perbekalan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan atau
masyarakat.
Sesuai dengan UU kesehatan diatas, maka seluruh ASN kesehatan yang
menjadi pilar utama dalam memajukan kesehatan bangsa, memiliki tanggung jawab
penuh dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Begitu halnya dengan perilaku

1
hidup bersih dan sehat . Penyuluh kesehatan masyarakat merupakan salah satu
unsur ASN yang bertugas di Puskesmas merupakan tenaga kesehatan yang sangat
penting untuk bersikap professional dan berintegritas. Penyuluh kesehatan
masyarakat memiliki tugas pokok melaksanakan kegiatan advokasi, pembinaan
suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat, melakukan penyebarluasan
informasi, membuat rancangan media, melakukan pengkajian/penelitian perilaku
masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan, serta merencanakan intervensi
dalam rangka mengembangkan perilaku masyarakat yang mendukung kesehatan.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau biasa juga disebut PHBS adalah
sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat
mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berpern aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat. Adapun visi umum promosi kesehatan
menurut World Health Organitation (WHO) yaitu meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan, baik secara fisik,
mental dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi mupun sosial.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih menjadi perhatian khusus
bagi pemerintah. Hal ini terlihat dari ditempatkannya PHBS sebagai salah satu
indikator capaian peningkatan kesehata dalam program Sustainablel Development
Goals (SDGs) 2015-2030. Dalam SDGs, PHBS merupakan srategi pencegahan
dengan dampak jangka pendek bagi peningkatan kesehatan dalam 3 tataran wilayah
yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat.
PHBS di sekolah merupakan kegiatan memberdayakan siswa, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat untuk
menciptakan sekolah sehat. Manfaat PHBS di Sekolah mampu menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan proses belajar mengajar dan para
siswa, guru hingga masyarakat lingkungan sekolah menjadi sehat.
Dalam UU No. 36 tahun 2009 pasal 79 tentang kesehatan ditegaskan bahwa
kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar,
tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setinggi – tingginya dapat menjadi

2
sumber daya manusia yang berkualitas. Maka dari itu pentingnya memerhatikan
kesehatan anak – anak yang nantinya akan menjadi penerus bangsa.
Kondisi saat ini di wilayah kerja Puskesmas Bontosunggu Kota ditemukan
kurangnya pengetahuan siswa akan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Berdasarkan
hal tersebut penulis mengangkat isu “ Kurangnya Pengetahuan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat Bagi Peserta Didik di wilayah kerja Puskesmas Bontosunggu
Kota”
1.2 Tujuan Aktualisasi
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan Umum pelaksanaan rancangan aktualisasi ini antara lain:
1. Memahami dan mengaktualisasikan nilai dasar PNS yang diakronimkan
ANEKA meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi yang harus dimiliki oleh Aparatur Sipil Negara.
2. Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam
kegiatan yang akan dilaksanakan di lingkungan Puskesmas
Bontosunggu Kota
a. Mengaktualisasikan nilai akuntabilitas sehingga memiliki
tanggungjawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan.
b. Mengaktualisasikan nilai nasionalisme sehingga bekerja atas dasar
semangat nilai-nilai pancasila.
c. Mengaktualisasikan nilai Etika Publik sehingga menciptakan
lingkungan pelayanan publik yang baik
d. Mengaktualisasikan nilai Komitmen Mutu sehingga mewujudkan
pelayanan yang prima dan berkualitas.
e. Mengaktualisasikan nilai Anti Korupsi sehingga bisa mewujudkan
sikap disiplin.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Tujuan Khusus pelaksanaan rancangan aktualisasi adalah mampu
melakukan analisis dampak terhadap setiap kegiatan yang
dilaksanakan guna menyelesaikan isu yang disertai dengan
penerapan nilai dasar PNS yang mata pelatihannya diakronimkan

3
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, Anti Korupsi).
b. Peningkatan pengetahuan peserta didik tentang Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS)
1.3 Ruang Lingkup
Penulisan Laporan aktualisasi ini di batasi pada hal-hal sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor.
2. Pemberian pre test
3. Edukasi PHBS melalui media power point
4. Edukasi PHBS melalui permainan ular tangga kesehatan
5. Edukasi senam cuci tangan pakai sabun (CTPS)
6. Pemberian pos test
7. Evaluasi Hasil Aktualisasi
1.4 Deskripsi Organisasi
Puskesmas Bontosunggu Kota merupakan puskesmas yang terletak di
kelurahan Empoang,Kecamatan Binamu, kabupaten Jeneponto. Puskesmas
Bontosunggu Kota berada didataran rendah tempatnya berada di pusat kota
kabupaten Jeneponto, letak yang startegis dan memungkinkan dijangkau oleh
kendaraan umum karena dimana Pukesmas Bontosunggu Kota berada tidak
jauh dari jalan poros dan bersebelahan dengan kantor dinas kesehatan
kabupaten jeneponto dimana masyarakat mudah menjangkaunya untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih cepat.
1. Batas wilayah kerja Puskesmas Bontosunggu Kota:
Utara : Desa Kayuloe Timur Kecamatan Turatea
Timur : Desa Kampala Kecamatan Arungkeke
Selatan : Kelurahan Monro –Monro Kecamatan Binamu
Barat : Kelurahan Balang Toa Kecamatan Binamu
2. Jumlah Kelurahan, ada 4 kelurahan dengan 24 lingkungan yaitu:
Kelurahan Empoang : 12 Lingkungan
Kelurahan Empoang Utara :6 Lingkungan
Kelurahan Empoang Selatan : 4 Lingkungan
Kelurahan Sidenre : 4 Lingkungan

4
1.4.1 STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS BONTOSUNGGU KOTA
KEPALA PUSKESMAS
DR.HJ.ROSLIAH LANTARA KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA
M,M.KES MARYUNI, SKM

BENDAHARA BOK BENDAHARA JKN


NINIK HERAWATI, S.KEP.NS ASRIANI, S.KEP.NS
P-CARE ADMINISTRASI PENGELOLA BARANG
HERLITHA PURNAMASARI SUDARNI BENDAHARA OPERASIONAL BENDAHARA PAD HASNI, S.ST
SYAMSIDAR MARDIAH, S.KEP.NS

UKM ESENSIAL UKM PENGEMBANGAN UKP JARINGAN PEL. PKMJEJARING FASYANKES


FAJRIAWATI SAID,S.ST HASNI, S.ST Dr. IRAWATI, S.MARS ANGRAENY PALANGKEY,AMKL

PROMOSI PELAYANAN KES.JIWA PEMERIKSAAN UMUM PUSTU PANNAR


ISKANDAR, S.KEP.NS MARDIAH, S.KEP.NS Dr.ENDAH TRI PUSPITA MUSMULIANA,AMD.KEB
UKS/UKGS UKGM
PEL. KES. GIGI & MULUT PUSKESMAS KELILING
HASNI, S.ST HASNI, S.ST
Dr. IRAWATI, S.MARS ASRIANI KAHAR,S.KEP.NS
PELAYANAN GIZI PELAYANAN KES.LANSIA
HJ.ERNAWATI, SKM MARDIAH, S.KEP.NS PELAYANAN UGD PUSKESKEL SIDENRE
Dr. ABRAR PRATAMA SEKA SULASTERI, AMD.KEB
KIA MASYARAKAT PELAYANAN KESORGA
HJ.SUDARNI, Amd.Keb MASTANG,S.KEP PELAYANAN KIA/KB PUSKESKEL EMPOANG UTARA
ARINI ANGGRAENY,AMD.KEB
PELAYANAN KESLING PELAYANAN KES. KERJA
ANGRAENY PALANGKEY,AMKL ANGRAENY PALANGKEY,AMKL PEL.LABORATORIUM BIDAN KEL.EMPOANG
NURSULISTTYAWAT,AMD.AK A.HERMAWATI, AMD.KEB
PERKESMAS PELAYANAN PROLANIS
HJ.HUSNIATI, S.KEP.NS HJ.HUSNIATI, S.KEP.NS HIV/AIDS
NINIK HERAWATI,S.KEP.NS
PEMBERANTASAN PENYAKIT PEMBERANTASAN PENYAKIT
RATNA B, S.KEP.NS RATNA B, S.KEP.NS

SURVEILENS DAN DBD TB DAN KUSTA


SUKMAWATI RATNA B, S.KEP.NS

PENYAKIT ISPA PTM DAN DIARE


RATNA B,S.KEP.NS SYAMSIDAR NUR, S.KEP

PENYAKIT TYPOID PENYAKIT MALARIA


ASRIANI KAHAR, S.KEP Hj.HUSNIATI,S.KEP.NS

KECACINGAN RABIES
KASMAWATI,S.KEP.NS NASRIYANTI,S.KEP.NS

5
1.4.2 TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI
A. TUGAS
Puskesmas mempunyai tugas melaksasnakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 pasal 4 tentang Puskesmas.
B. FUNGSI
Adapun fungsi Puskesmas dalam pasal 5 Permenkes RI No. 75 Tahun 2014
tentang Puskesmas, yaitu:
1. Penyelenggaran UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dn
2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama diwilayah kerjangan.
Pada pasal 8 juga disebutkan bahwa selain melaksanakan 2 fungsi tersebut
di atas, pueksesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan Tenaga
Kesehatan
1.4.3 VISI dan MISI
VISI : ‘Menjadikan Puskesmas Bontosunggu Kota sebagai pusat pelayanan
kesehatan terbaik dalam mewujudkan Dearajat kesehatan masyarakat yang optimal.
MISI :
1) Menyelenggarakan pelayanan yang bermutu, merata dan terjangkau
2) Menciptakan lingkungan kelurahan yang berwawasan kesehatan
3) Meningkatkan kemampuan SDM yang lebih profesional
4) Mendorong pemberdayaan masyarakat dengan paradigma sehat”

1.4.4 Nilai – Nilai Organisai


Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, maka ditetapkan nilai –
nilai budaya Puskesmas Bontosunggu Kota “SEHATI” yaitu sikap kerja karyawan
dan budaya organisasi di Puskesmas Bontosunggu Kota.
1) Santun
Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik.
Kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya
lemah lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain.
2) Empati

6
Empati adalah kemampuan untuk melihat situasi dari perspektif orang lain.
Ini melibatkan sudut pandang, emosi, dan kesulitan yang dialami seseorang. Anda
menempatkan diri pada posisi mereka dan merasakan apa yang mereka rasakan.
3) Handal
Dapat dipercaya seta menjamin kesanggupan.
4) Tangguh
Tangguh adalah pribadi pantang menyerah, sebutan bagi pribadi yang tidak
merasa lemah terhadap sesuatu yang terjadi atau menimpanya.
5) Inovatif
Senantiasa berupaya berinovasi dan berpikir kreatif

7
BAB II
NILAI-NILAI MATA PELATIHAN

2.1 Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS)


Nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai agenda II meliputi mata
pelatihan yang diakronimkan ANEKA yang merupakan kepanjangan dari
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
yang akan diaktualiasasikan saat habituasi di Puskesmas Bontosunggu Kota
Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI sebagai agenda III terdiri dari mata
pelatihan Pelayanan Publik, Whole of Government (WoG) dan Manajemen ASN I
yang digunakan dalam mengidentifikasi isu.
Nilai dasar PNS tersebut dijabarkan ke dalam indikator-indikator atau butir-
butir yang sebagian besar diambil dari 45 butir nilai-nilai Pancasila sebagai berikut:
Indikator Nilai Dasar ASN
No Nilai Dasar Indikator
1 Akuntabilitas  Jujur
 Netral
 Mendahulukan Kepentingan Publik
 Kejelasan kewenangan
 Kepemimpinan
 Transparansai
 Integritas
 Tanggung jawab
 Keadilan
 Kepercayaan
 Keseimbangan
 Kejelasan
 Konsistensi
2 Nasionalisme  Religius
 Hormat-menghormati
 Kerjasama
 Tidak memaksakan kehendak
 Jujur
 Amanah
 Adil
 Persamaan derajat
 Tenggang rasa
 Membela kebenaran
 Persatuan
 Rela berkorban
 Cinta tanah air

8
No Nilai Dasar Indikator
 Disiplin
 Musyawarah
 Kekeluargaan
 Menghormati keputusan
 Tanggung jawab
 Kerja keras
 Menghargai karya orang lain
3 Etika Publik  Jujur dalam memberikan informasi
 Terbuka
 Tulus
 Ramah dan Sopan
 Bisa menjaga informasi yang bersifat rahasia
 Bersikap hormat
 Tidak diskriminatif dalam pelayanan
4 Komitmen Mutu  Efektifitas
 Efisiensi
 Inovatif
 Mutu
 Adaptif
 Responsif
 Perbaikan berkelanjutan
5 Anti Korupsi  Jujur
 Peduli
 Mandiri
 Disiplin
 Tanggungjawab
 Kerja keras
 Sederhana
 Berani
 Adil

Adapun penjelasan tentang nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara adalah


sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada
setiap level atau unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam
memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau
organisasi untuk memenuhi tanggung jawab. Aspek-aspek akuntabilitas

9
mencakup beberapa hal antara lain akuntabilitas adalah sebuah hubungan,
akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya
laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas
memperbaiki kinerja. Nilai-nilai akuntabilitas antara lain:
a. Kepemimpinan: lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan penting dalam menciptakan
lingkungannya
b. Transparansi: tujuan dari adanya transparansi adalah mendorong
komunikasi internal dan eksternal, memberikan perlindungan terhadap
pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan,
meningkatkan akuntabiltas dalam keputusan serta meningkatkan
kepercayaan kepada pimpinan secara keseluruhan
c. Integritas: dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk
dijunjung dan mematuhi semua hukum dan aturan yang berlaku. Integritas
akan membrikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan
stakeholders.
d. Tanggung jawab: tanggung jawab akan memberikan kewajiban bagi setiap
individu dan lembaga bahwa ada konsekuensi dari setiap tindakan yang
dilakukan,
e. Keadilan: keadilan harus menjadi landasan utama akuntabilitas karena akan
berdampak pada kepercayaan serta optimal atau tidaknya suatu kinerja
f. Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Lingkungan akuntablitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat
dipercaya
g. Keseimbangan: keseimbangan diperlukan antara kewenangan, harapan dan
kapasitas. Setiap indibidu harus menggunakan wewewenang untuk
peningkatan kinerja sesuai kapasitas sumber daya dan keahlian yang
dimiliki.
h. Kejelasan: fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui wewenang,
peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan
organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi: konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak
konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur dan sumber daya kan memiliki
konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel.

10
(Sumber: Akuntabilitas, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara, 2015)

2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme pun bisa diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
menyatukan beberapa perbedaan karena mengutamakan kepentingan umum di
atas kepentingan individu.Secara politis nasionalisme berarti pandangan atau
paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
disdasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang meliputi:
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan
5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

(Sumber: Nasionalisme, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara, 2015)

3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik.Nilai-nilai dasar etika publik yang tercantum dalam undang-undang
ASN adalah:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
2) Setia dan mempertahankan UUD 1945
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik

11
8) Mampudalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
9) Memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat tepat akurat,
berdaya guna, dan santun
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11) Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistim karir

(Sumber: Etika Publik, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara, 2015)

4. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih sudah menjadi
keniscayaan di era reformasi saat ini. Pun dengan penyelenggaraan pemerintah
yang berorientasi pada layanan prima. Itu adalah sesuatu yang sudah tidak bisa
ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan
publik. Apabila pemerintah dapat memberikan layanan prima kepada
masyarakat, maka akan menimbulkan kepuasan bagi pihak-pihak yang
dilayani. Pelayanan publik yang bermutu akan menciptakan kepercayaan
publik kepada pemerintah.
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen
pada mutu melaui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan
berorientasi mutu.
Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima
sekurang-kurangnya akan mecakup hal berikut:
1) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan costumer/klien
2) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara
agar customer/klien tetap setia
3) Menghasilkan pekerjaan yang bekualitas tinggi tanpa cacat, tanpa
kesalahan dan tanpa pemborosan

12
4) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan
pergeseran tunttan kebutuhan customer/klien maupun perkembangan
teknologi
5) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan
6) Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara,
antara lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi
dan benchmark.
(Sumber: Komitmen Mutu, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara, 2015)

5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari kata latin Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan, dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering
dikatakan sebagi kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena
dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup
pribadi, keluarga, dan masyarakat.Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi
dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak jangka
panjang.Korupsi merupakan kegiatan yang merugikan keuangan negara demi
menguntungkan diri sendiri maupun orang lain. Korupsi digolongkan sebagai
kejahatan luar biasa karena dampaknya yang sangat besar bagi pribadi,
keluarga maupun masyarakat. Nilai dasar anti korupsi antara lain
1. Kejujuran: merupakan kelurusan hati, tidak berbohong dan tidak curang
2. Kepedulian: memperhatikan, mengindahkan dan menghiraukan
3. Kemandirian: melaksanakan kegiatan tanpa bergantung kepada pihak lain
4. Kedisiplinan: mencapai suatu tujuan dengan waktu yang lebih efisien
5. Tanggung jawab: perwujudan dari kewajiban mesnyelesaikan sesuatu hal
yang dilakukan
6. Kerja keras: kemauan untuk melaukan sesuatu dengen ketekunan dan
ketahann demi tercapainya suatu tujuan
7. Sederhana : prinsip ini akan mengatasi adanya kesenjangan sosial serta
sidat iri dengki
8. Adil: tidak berat sebelah, tidak memihak
9. Berani: tidak takut untuk melakukan sesuatu yang benar

13
(Sumber: Anti Korupsi, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara, 2015)

2.2 Sikap dan Perilaku Disiplin ASN


Berdasarkan kode etik dan perilaku ASN sebagaimana yang dimaksud dalam
UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara antara lain:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas
tinggi
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3) Melayani dengan sikap hormat, santun, dan tanpa tekanan
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau jabatan yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintah
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain.
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN, dan
12) Melaksanakan ketentuan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai
ASN
(Sumber UU No 5 Tahun 2014)

2. 3 Peran dan Kedudukan ASN


1. Whole of Government
Whole of Goverment (WOG) merupakan sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemeritahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang

14
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik. WOG juga dikenal sebagai pendekatan
intraagency yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan.WOG menjelaskan bagaimana
instansi pelayanan publik bekerja lintas sektor atau lintas batas guna mencapai
tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu
tertentu.

(Sumber: Whole of Government, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara, 2017)

2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
diselenggarakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan di daerah, dan di
lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pelayanan publik adalah suatu proses
bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukaan
kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan.
Setiap pelayanan menghasilkan produk baik berupa barang dan jasa. Menurut
UU Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa
pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dengan
demikian diperlukan 3 unsur penting dalam pelayanan publik yaitu unsur
pertama organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua penerima
layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan unsur ketiga kepuasan yang diberikan atau diterima oleh
penerima layanan (pelanggan)

(Sumber: Pelayanan Publik, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara, 2017)

3. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari

15
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.Kedudukan atau
status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum
sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang
dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas.Berdasarkan jenisnya ASN
terdiri atas Pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja.PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara
nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan
perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu
tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan . Kedudukan ASN
berada di pusat, daerah, dan luar negeri.Namun pegawai ASN merupakan satu
kesatuan.Dalam menjalankan kedudukannya tersebut ASN berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa.

(Sumber: Manajemen ASN, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara, 2017)

16
BAB III

PENETAPAN ISU DAN RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Deskripsi Isu


3.1.1 Sumber Isu
Sumber isu yang diangkat oleh penulis berasal dari pengamatan yang
dilakukan oleh penulis selama melaksanakan tugas di Organisasi Perangkat Daerah
kurang lebih selama 4 bulan yang kemudian di konsultasikan ke atasan langsung
sebagai mentor.
Salah satu isu tersebut menjadi core issue untuk kemudian dicarikan gagasan
pemecahan isunya dalam bentuk rancangan berupa beberapa kegiatan dan tahap
kegiatan.
3.1.2 Identifikasi Isu
Dari hasil observasi selama bertugas di Puskesmas Bontosunggu Kota
Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto penulis menemukan 3 isu yang berkaitan
dengan tugas pokok dan fungsi penulis sebagai penyuluh Kesehatan Masyarakat.
Isu tersebut antara lain:
1. Belum optimalnya sistem pelaporan bulanan promkes di Puskesmas Bontosunggu
Kota
2. Kurangnya media promosi kesehatan untuk program/kegiatan inovasi di Puskesmas
Bontosunggu Kota
3. Kurangnya pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi peserta
didik di wilayah kerja Puskesmas Bontosunggu Kota.

17
3.1.3 Relevansi Isu terhadap Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI
No Isu Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
Whole of Pelayanan Manajemen
goverment publik ASN
1. Belum optimalnya Sebagai Untuk dapat Sebagai
system pelaporan Penyuluh mencapai tujuan petugas
bulanan Promkes di kesehatan dalam kesehatan kita
Puskesmas masyarakat di mengoptimalkan harus bersifat
Bontosunggu Kota Puskesmas yang pelaporan, profesional
bekerjasama penyuluh untuk
dengan Dinas diharapkan melaporkan
Kesehatan mampu segala kegiatan
memiliki tugas memberikan yang kita
untuk pelayanan lakukan
melaporkan berupa
semua kegiatan penyajian data
promosi hasil pelaporan
kesehatan ke sesuai dengan
dinas kesehatan, yang ditetapkan
laporan
penyuluhan
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
adalah salah satu
kegiatan yang
wajib dilaporkan.
2. Kurangnya media Sebagai Untuk dapat Sebagai ASN
promosi kesehatan Penyuluh mencapai tujuan yang bergelut
di wilayah kerja Kesehatan dalam di dunia
Puskesmas masyarakat, meningkatkan kesehatan kita
Bontosunggu Kota media adalah kesadaran dan sebaiknya
salah satu hal pengetahuan memiliki sifat
penting yang siswa akan professional
harus dimiliki pentingnya dalam
guna berperilaku memberikan
mempermudah hidup bersih dan pelayanan
masyarakat untuk sehat maka kepada pasien
memahami penyuluh bukan hanya
materi kesehatan dalam bentuk
penyuluhan yang masyarakat penindakan

18
No Isu Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
Whole of Pelayanan Manajemen
goverment publik ASN
disampaikan. diharapkan tetapi juga
Pembuatan media mampu berkewajiban
penyuluhan memberikan dalam
biasanya bekerja pelayanan memberikan
sama dengan public dalam informasi
Dinas Kesehatan bentuk edukasi dengan
dan bekerja sama menggunakan menggunakan
dengan kelurahan media yang media yang
dan sekolah menarik mudah
untuk dimengerti oleh
membagikan masyarakat
media informasi khusunya
peserta didik.
3. Kurangnya Sebagai Penyuluh Sebagai
pengetahuan Penyuluh kesehatan penyuluh
Perilaku Hidup kesehatan yang masyarakat kesehatan,
Bersih dan Sehat memiliki diharapkan harus bekerja
bagi peserta didik kewenangan mampu secara
di wilayah kerja dalam memberikan professional
Puskesmas mempromosikan pelayanan dan
Bontosunggu Kota kesehatan public dalam mengabdikan
masyarakat, perlu bentuk diri pada
melakukan kerja penyuluhan – pekerjaan,
sama lintas penyuluhan salah satu
sector. berkaitan bentuknya
dengan adalah untuk
kesehatan menambah
pengetahuan
masyarakat
mengenai
Perilaku Hidup
Bersih dan
Sehat (PHBS)

19
3.2 Penetapan Isu
3.2.1 Analisis kualitas Isu menggunakan USG
Bobot Penetapan Kriteria Kualiatas ISU USG
Bobot Keterangan
5 Sangat (Penting/Serius/Berkembang)
4 Penting/Serius/Berkembang
3 Cukup (Penting/Serius/Berkembang)
2 Tidak (Penting/Serius/Berkembang)
1 Sangat tidak (Penting/Serius/Berkembang)

No Kriteria TOTAL
Pokok Bahasan Isu RANKING
U S G NILAI
1 Belum optimalnya system
pelaporan bulanan promkes di 4 3 3 10 3
Puskesmas Bontosunggu Kota
2 Kurangnya Media Promosi
Kesehatan di Puskesmas 4 5 3 12 2
Bontosunggu Kota
3 Kurangnya pengetahuan
Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat bagi peserta didik di 5 5 5 15 1
wilayah kerja Puskesmas
Bontosunggu Kota
Keterangan:
U= Urgency
S= Seriousness
G= Growth
Berdasarkan hasil analisis USG diatas menunjukkan bahwa masalah yang
sangat mendesak untuk diselesaikan adalah “ Kurangnya pengetahuan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat bagi peserta didik “

20
3.3 Rancangan Aktualisasi
Unit kerja Puskesmas Bontosunggu Kota
1. Kurangnya pengetahuan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat bagi peserta didik
2. Belum semua program/ kegiatan inovasi di
Identifikasi Isu Puskesmas memiliki media untuk promosi
kesehatan
3. Belum optimalnya system pelaporan bulanan
promkes

Kurangnya pengetahuan Perilaku Hidup Bersih


Isu yang Diangkat
dan Sehat bagi peserta didik

Meningkatkan pengetahuan peserta didik terhadap


perilaku hidup bersih dan sehat melalui metode
ceramah, permainan dan senam guna
Gagasan Pemecahan Isu
mempermudah peserta didik memahami materi
atau informasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat.

Gagasan pemecahan isu dari dampak yang dapat ditimbulkan dari isu di atas
sekaligus menjadi judul aktualisasi, yakni: “ Peningkatan pengetahuan peserta
didik terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat “.

21
TABEL RANCANGAN AKTUALISASI
Unit Kerja : Puskesmas Bontosunggu Kota
Isu yang diangkat : Kurangnya pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi peserta didik

Judul Aktualisasi : Peningkatan Pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi Peserta Didik

Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi

Konsultasi 1. Meyiapkan 1. Foto bersama 1. Etika Publik: Dengan Santun :


1.
dengan bahan Mentor Konsultasi mentor terlaksananya
Dengan melakukan
mentor konsultasi dilakukan dengan koordinasi dan
konsultasi kepada
2. Melakukan 2. Catatan hasil bersikap ramah, sopan, persetujuan dari
konsultasi konsultasi Mentor maka dapat mentor harus
dan hormat
dengan mentor mewujudkan misi : memiliki nilai yang
3. Mancatat hasil 2. Akuntabilitas: santun, sopan, dan
memberikan
konsultasi Melakukan konsultasi ramah
pelayanan yang
4. Dokumentasi adalah bentuk
bermutu, merata
tanggungjawab saya
dan terjagkau
dalam upaya
memberikan

22
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi

penyuluhan pada peserta


didik

3. Nasionalisme:
Melakukan
musyawarah dengan
pimpinan dalam
melaksanakan
aktualisasi saat habituasi

2 Pemberian 1. Membuat bahan 1. Foto membuat 1. Komitmen Mutu: Dengan pembuatan Inovatif :
Pre Test pretest bahan pretest Memberikan pretest pretest yang berguna
2. Menyebarkan 2. Foto sebelum penyuluhan untuk membantu Dengan dibuatnya
tentang
pretest menyebarkan adalah inovasi saya di pserta didik dalam pretest dalam
Perilaku
pretest OPD untuk mengetahui memahami materi membantu kegiatan
Hidup
tingkat pengetahuan merupakan salah penyuluhan sesuai
Bersih dan
responden sebelum satu bentuk dengan nilai
Sehat
dilakukan penyuluhan pengamalan misi “ inovatif dengan
(PHBS)
tujuan mengukur
memberikan
pengetahuan peserta
2. Nasionalisme : pelayanan yang
didik sebelum

23
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi

Dalam memberikan bermutu, merata, dilakukan


pretest kepada dan terjangkau“ penyuluhan
responden saya harus
bersikap adil, pada .
semua responden saat
mengisi lembaran
pretest

3. Anti Korupsi:
Dalam proses pemberian
pretest saya harus
bekerja Keras sebagai
wujud keseriusan saya
dalam mengetahuai
tingkat pengetahuan
awal mengani Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)

24
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi

3. Pengeduka 1. Mempersiapkan 1. Foto pembuatan 1. Etika Publik: Dengan pemberian Santun


sian bahan edukasi materi Saya melakukan edukasi mengenai
berupa power powerpoint edukasi PHBS dengan Perilaku Hidup Pemberian
Perilaku
point 2. Video sopan dan santun dan Bersih melalui penyuluhan di
Hidup
2. Melakukan melakukan tidak membeda kegiatan sekolah
Bersih dan
pengedukasian pengedukasian bedakan peserta didik penyuluhan, sesuai menggunakan
Sehat
3. Mengecek 3. Bukti daftar dari sudut pandang dengan visi bahasa yang sopan
(PHBS)
daftar hadir hadir peserta ekonomi, sosial dan organisasi dan santun.
melalui
media 4. Dokumentasi strata pendidikan. “Menjadikan
powerpoint Puskesmas
2. Komitmen Mutu: Bontosunggu Kota
Saya melakukan sebagai Pusat
persiapan yang matang Pelayanan
serta memilih materi Kesehatan Terbaik
yang sesuai dengan dalam
judul dan Mewujudkan
menyampaikan melalui Indonesia Sehat”
media power point akan
memberikan strategi
efektif dan efisien
dalam proses edukasi.

25
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi

3. Akuntabilitas:
Menyampaikam materi
edukasi kepada peserta
didik dibutuhkan
integritas, keseuaian
antara materi edukasi
dengan tindakan
semestinya.
4. Pengeduka 1. Mempersiapkan 1. Print out 1. Etika Publik: Mengedukasi Inovatif
sian bahan edukasi ulartangga Saya Melakukan peserta didik melalui
game ular PHBS edukasi dengan cara senam cuci tangan Mengedukasi
Perilaku
tangga 2. Video edukasi santun dan tidak
pakai sabun dapat peserta didik agar
Hidup
2. Melakukan bermain membeda bedakanmenambah mudah mengerti
Bersih dan
edukasi melalui ulartangga peserta didik dari sudutpengetahuan peserta dibutuhkan inovasi
Sehat
game ular PHBS pandang ekonomi, sosial didik sehingga yang membuat
(PHBS)
tangga 3. Daftar hadir dan strata pendidikan. mampu peserta didik senang
melalui
3. Mengecek “meningkatkan sehingga dengan
permainan
mudah memahami
ular tangga daftar hadir 2. Komitmen Mutu: kemampuan SDM
materi yang
kesehatan 4. Dokumentasi Melalui permainan yang lebih
disampaikan
ulartangga diharapkan professional” dan
saya dapat “Menciptakan

26
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi

menyampaikan lingkungan
informasi tentang kelurahan yang
Perilaku Hidup Bersih berwawasan
dan Sehat (PHBS) kesehatan”
secara efektif dan
efisien.

3. Akuntabilitas:
Saya Menyampaikan
materi edukasi kepada
peserta didik secara
berintegritas, yaitu
kesesuaian antara materi
edukasi dan perilaku
yang sesungguhnya

5. Pengeduka 1. Mengumpulkan 1. Foto peserta 1. Etika Publik: Mengedukasi Inovatif:


sian peserta didik didik di lapangan Saya Melakukan peserta didik melalui
dilapangan 2. Foto dan video edukasi senam dengan senam cuci tangan Kemampuan dalam
Perilaku
2. Memberikan senam CTPS sopan dan santun dan pakai sabun dapat mendayagunakan
Hidup
contoh senam tidak membeda bedakan menambah ide kreatif dalam
Bersih dan

27
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi

Sehat cuci tangan peserta didik dari sudut pengetahuan peserta memperagakan
(PHBS) pakai sabun pandang ekonomi, sosial didik sehingga senam cuci tagan
melalui 3. Peserta didik dan strata pendidikan. mampu pakai sabun
Senam melakukan
Cuci Senam CTPS 2. Komitmen Mutu: a. Menyelenggara
Tangan secara bersama - Saya melakukan kan pelayanan
Pakai sama persiapan yang matang yang bermutu,
Sabun serta memilih senam merata, dan
yang sesuai agar mutu terjangkau
informasi lebih baik. b. Menciptakan
lingkungan
kelurahan yang
3. Akuntabilitas:
Menyampaikan materi berwawasan
edukasi kepada peserta kesehatan
didik adalah c. Meningkatkan
tanggungjawab saya kemampuan
sebagai seorang SDM yang lebih
penyuluh kesehatan. professional
6. Pemberian 1. menyiapkan 1. Foto membuat 1. Komitmen Mutu: Pemberian post test Inovatif
Post Test bahan post test bahan pretest Saya membuat lembar bertujuan untuk
Perilaku post test untuk menunjang

28
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi

Hidup 2. menyebarkan 2. Foto mengetahui mutu peningkatan Dengan dibuatnya


Bersih dan post test menyebarkan penyampaian materi pengetahuan pasien postest dalam
Sehat 3. mengerjakan pretest saya serta membantu kegiatan
(PHBS) post test 3. Analisa hasil 2. Nasionalisme : penyuluhan sesuai
4. menganalisa pretest dan Dalam memberikan Memberikan dengan nilai
hasil post test posttest posttest kepada pelayanan yang inovatif dengan
responden saya harus bermutu, merata tujuan mengukur
adil, semua responden dan terjangkau pengetahuan peserta
mengisi lembaran didik setelah
posttest dilakukan
3. Anti Korupsi: penyuluhan
Dalam proses pemberian
posttest saya harus
bekerja Keras sebagai
wujud keseriusan saya
dalam penyampaian
informasi hidup bersih
dan sehat

29
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi

7. Evaluasi 1. Pembuatan 1. Print out lembar 1. Komitmen Mutu: Pemberian evaluasi Handal :
Lembar kuesioner Membuat lembar bertujuan untuk
kuesioner 2. Lembaran evaluasi saya dapat menunjang Pelayanan yang
2. Pembagian kesioner mengetahui Mutu dari peningkatan diberikan kepada
Lembar 3. Foto inovasi yang saya pengetahuan pasien pasien sesuai
kuesioner menyebarkan lakukan serta dengan kebutuhan
3. Pengumpulan kuesioner pasien dan petugas
menyelenggarakan
lembar 4. Analisa hasil 2. Nasionalisme: memberikan
pelayanan yang
kuesioner evaluasi Saya tidak pelayanan sesuai
bermutu, merata,
dengan standar
4. Menganalisa memaksakan dan terjangkau
profesi dan standar
hasil kuesioner kehendak responden,
prosedur
jawaban evaluasi
operasional serta
berdasarkan objektivitas
dari responden tidak melanggar
norma-norma yang
ada di masyarakat
3. Anti Korupsi:
Saya menyajikan data
secara jujur dan benar
adanya berdasarkan
hasil yang saya dapatkan

30
Kegiatan - kegiatan tersebut akan dilakukan selama masa off campus dengan jadwal sebagai berikut:
Waktu Pelaksanaan Aktualisasi
Waktu Pelaksanaan

No Kegiatan November (Minggu Ke-) Desember (Minggu Ke-)

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Konsultasi dengan mentor

2 Pemberian Pre Test

3 Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui


media powerpoint
4 Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui
permainan ular tangga kesehatan
5 Edukasi Senam Cuci Tangan Pakai Sabun

6 Pemberian Post Test

7 Evaluasi

31
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI DAN ANALISIS DAMPAK
NILAI-NILAI DASAR ASN

4.1 Capaian Aktualisasi


Tahapan aktualisasi dan habituasi dilaksanakan di Sekolah Dasar Wilayah kerja Puskesmas Bontosunggu Kota, adapun capaian aktualisasi adalah
sebagai berikut:
No Tahapan Waktu
Kegiatan Output Nilai Dasar Ket
Kegiatan Pelaksanaan

Konsultasi 1. Meyiapkan 1. Foto bersama Rabu, 20 1. Etika Publik: Terlaksana


1. dengan bahan Mentor November Konsultasi mentor dilakukan
mentor konsultasi 2019 dengan bersikap ramah, sopan,
2. Melakukan 2. Catatan hasil dan hormat
konsultasi konsultasi 2. Akuntabilitas
dengan mentor Melakukan konsultasi adalah
3. Mancatat hasil bentuk tanggungjawab saya dalam
konsultasi upaya memberikan penyuluhan
4. Dokumentasi pada peserta didik
3. Nasionalisme:
melakukan musyawarah dengan
pimpinan dalam melaksanakan
aktualisasi saat habituasi

2 Pemberian 1. Membuat bahan 1. Foto membuat 20 November 1. Komitmen Mutu: Terlaksana


Pre Test pre test bahan pretest 2019

33
No Tahapan Waktu
Kegiatan Output Nilai Dasar Ket
Kegiatan Pelaksanaan

tentang 2. Menyebarkan 2. Foto 26 November Memberikan pretest sebelum


Perilaku pre test menyebarkan 2019 (SDN 173 penyuluhan adalah inovasi saya di
Hidup pretest Sidenre) OPD untuk mengetahui tingkat
Bersih dan 27 November pengetahuan responden sebelum
Sehat 2019 (SDN 200 dilakukan penyuluhan
(PHBS) Bontosunggu
Kota) 2. Nasionalisme :
29 November Dalam memberikan pretest kepada
2019 (SDI No. responden saya harus bersikap adil,
172 pada semua responden saat mengisi
Pattallassang) lembaran pretest
30 November
2019 (SDN No. 3. Anti Korupsi:
86 Parappa) Dalam proses pemberian pretest
2 Desember saya harus bekerja Keras sebagai
2019 (Mis DDI wujud keseriusan saya dalam
Hasri mengetahui tingkat pengetahuan
Agangjene) awal mengani Perilaku Hidup
3 Desember Bersih dan Sehat (PHBS)
2019 ( SDN 48
Bontosunggu
Kota)
4 Desember
2019 ( Mis
Nurlatifah)

34
No Tahapan Waktu
Kegiatan Output Nilai Dasar Ket
Kegiatan Pelaksanaan

6 Desember
2019 (SD Al
Amanah)

3. Pengeduka 1. Mempersiapkan 1. Foto pembuatan 21 November 1. Etika Publik: Terlaksana


sian bahan edukasi materi 2019 Saya melakukan edukasi PHBS
Perilaku berupa power powerpoint dengan sopan dan santun dan tidak
point 2. Video melakukan 26 November membeda bedakan peserta didik dari
Hidup
2. Melakukan pengedukasian 2019 (SDN 173 sudut pandang ekonomi, sosial dan
Bersih dan
pengedukasian 3. Bukti daftar hadir Sidenre) strata pendidikan.
Sehat
3. Mengecek peserta 27 November
(PHBS)
daftar hadir 2019 (SDN 200
melalui 2. Komitmen Mutu:
4. Dokumentasi Bontosunggu Saya melakukan persiapan yang
media
Kota)
powerpoint matang serta memilih materi yang
29 November
sesuai dengan judul dan
2019 (SDI No.
menyampaikan melalui media
172
power point akan memberikan
Pattallassang) strategi efektif dan efisien dalam
30 November proses edukasi
2019 (SDN No.
86 Parappa)
3. Akuntabilitas:
2 Desember Menyampaikan materi edukasi
2019 (Mis DDI kepada peserta didik dibutuhkan

35
No Tahapan Waktu
Kegiatan Output Nilai Dasar Ket
Kegiatan Pelaksanaan

Hasri integritas, keseuaian antara materi


Agangjene) edukasi dengan tindakan semestinya
3 Desember
2019 ( SDN 48
Bontosunggu
Kota)
4 Desember
2019 ( Mis
Nurlatifah)
6 Desember
2019 (SD Al
Amanah)

4. Pengeduka 1. Mempersiapkan 1. Print out Jumat, 22 1. Etika Publik: Terlaksana


sian bahan edukasi ulartangga PHBS November 2019 Saya Melakukan edukasi dengan
Perilaku game ular 2. Video edukasi cara santun dan tidak membeda
tangga bermain 26 November bedakan peserta didik dari sudut
Hidup
2. Melakukan ulartangga PHBS 2019 (SDN 173 pandang ekonomi, sosial dan strata
Bersih dan
Sidenre)
Sehat edukasi melalui 3. Daftar hadir pendidikan.
27 November
(PHBS) game ular
2019 (SDN 200
melalui tangga 2. Komitmen Mutu:
Bontosunggu
permainan 3. Mengecek Melalui permainan ulartangga
daftar hadir Kota) diharapkan saya dapat
ular tangga
4. Dokumentasi 29 November menyampaikan informasi tentang
kesehatan
2019 (SDI No.

36
No Tahapan Waktu
Kegiatan Output Nilai Dasar Ket
Kegiatan Pelaksanaan

172 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Pattallassang) (PHBS) secara efektif dan efisien.
30 November
2019 (SDN No. 3. Akuntabilitas:
86 Parappa) Saya Menyampaikan materi edukasi
2 Desember kepada peserta didik secara
2019 (Mis DDI berintegritas, yaitu kesesuaian
Hasri antara materi edukasi dan perilaku
Agangjene) yang sesungguhnya
3 Desember
2019 ( SDN 48
Bontosunggu
Kota)
4 Desember
2019 ( Mis
Nurlatifah)
6 Desember
2019 (SD Al
Amanah)

5. Pengeduka 1. Mengumpulkan 3. Foto peserta 26 November 1. Etika Publik: Terlaksana


sian peserta didik didik di lapangan 2019 (SDN 173 Saya Melakukan edukasi senam
Perilaku dilapangan 4. Foto dan video Sidenre) dengan sopan dan santun dan
Hidup senam CTPS tidak membeda bedakan peserta

37
No Tahapan Waktu
Kegiatan Output Nilai Dasar Ket
Kegiatan Pelaksanaan

Bersih dan 2. Memberikan 27 November didik dari sudut pandang ekonomi,


Sehat contoh senam 2019 (SDN 200 sosial dan strata pendidikan.
(PHBS) cuci tangan Bontosunggu 2. Komitmen Mutu:
melalui pakai sabun Kota) Saya melakukan persiapan yang
Senam 3. Peserta didik 29 November matang serta memilih senam yang
Cuci melakukan 2019 (SDI No. sesuai agar mutu informasi lebih
Tangan Senam CTPS 172 baik.
Pakai secara bersama - Pattallassang) 3. Akuntabilitas:
Sabun sama 30 November Menyampaikan materi edukasi
2019 (SDN No. kepada peserta didik adalah
86 Parappa) tanggungjawab saya sebagai
2 Desember seorang penyuluh keehatan.
2019 (Mis DDI
Hasri
Agangjene)
3 Desember
2019 ( SDN 48
Bontosunggu
Kota)
4 Desember
2019 ( Mis
Nurlatifah)

38
No Tahapan Waktu
Kegiatan Output Nilai Dasar Ket
Kegiatan Pelaksanaan

6 Desember
2019 (SD Al
Amanah)

6. Pemberian 1. menyiapkan 1.Foto membuat 20 November 1. Komitmen Mutu: Terlaksana


Post Test bahan post test bahan posttest 2019 Saya membuat lembar post test
Perilaku 2. menyebarkan 2.Foto menyebarkan 26 November untuk mengetahui mutu
Hidup post test posttest 2019 (SDN 173 penyampaian materi saya
Bersih dan 3. mengerjakan 3.Analisa hasil Sidenre)
Sehat post test prepost test SDN 27 November 2. Nasionalisme :
(PHBS) 4. menganalisa 173 Sidenre, SDN 2019 (SDN 200 Dalam memberikan posttest kepada
hasil prepost 200 Bontosunggu Bontosunggu responden saya harus adil, semua
test Kota, SDI No. 172 Kota) responden mengisi lembaran
Pattallassang, 29 November posttest
SDN No. 86 2019 (SDI No.
Parappa, Mis DDI 172 3. Anti Korupsi:
Hasri Agangjene, Pattallassang) Dalam proses pemberian posttest
SDN 48 30 November saya harus bekerja Keras sebagai
Bontosunggu 2019 (SDN No. wujud keseriusan saya dalam
Kota, Mis 86 Parappa) penyampaian informasi hidup bersih
Nurlatifah, SD Al 2 Desember dan sehat
Amanah 2019 (Mis DDI
Hasri
Agangjene)

39
No Tahapan Waktu
Kegiatan Output Nilai Dasar Ket
Kegiatan Pelaksanaan

3 Desember
2019 ( SDN 48
Bontosunggu
Kota)
4 Desember
2019 ( Mis
Nurlatifah)
6 Desember
2019 (SD Al
Amanah)

7. Evaluasi 1. Pembuatan 1. Print out lembar 26 November 1. Komitmen Mutu: Terlaksana


Lembar evaluasi 2019 (SDN 173 Membuat lembar evaluasi saya dapat
kuesioner Sidenre) mengetahui Mutu dari inovasi yang
2. Pembagian 2. Lembaran 27 November saya lakukan
Lembar evaluasi 2019 (SDN 200
kuesioner Bontosunggu 2. Nasionalisme:
3. Pengumpulan Kota) Saya tidak memaksakan kehendak
3. Foto
lembar 29 November responden, jawaban evaluasi
menyebarkan
kuesioner 2019 (SDI No. berdasarkan objektivitas dari
evaluasi
4. Menganalisa 172 responden
4. Analisa hasil
hasil kuesioner Pattallassang)
evaluasi 30 November 3. Anti Korupsi:
2019 (SDN No.
86 Parappa)

40
No Tahapan Waktu
Kegiatan Output Nilai Dasar Ket
Kegiatan Pelaksanaan

2 Desember Saya menyajikan data secara jujur


2019 (Mis DDI dan benar adanya berdasarkan hasil
Hasri yang saya dapatkan
Agangjene)
3 Desember
2019 ( SDN 48
Bontosunggu
Kota)
4 Desember
2019 ( Mis
Nurlatifah)
6 Desember
2019 (SD Al
Amanah)

41
4.2 Deskripsi Capaian Aktualisasi dan Analisis Dampak

1. KEGIATAN 1
Melakukan konsultasi dengan mentor

Tanggal Selasa, 19 November 2019

Lampiran 1. Foto kegiatan


2. Catatan hasil konsultasi
Deskripsi Kegiatan ini bertujuan untuk membahas tentang Aktualisasi yang akan
Kegiatan penulis laksanakan selama masa Habituasi di sekolah dasar wilayah kerja
Puskesmas Bontosunggu Kota Kabupaten Jeneponto. Pada tahapan ini
Dan
penulis memaparkan kegiatan yang akan dilakukan.
Nilai-Nilai 1. Etika Publik
Dasar Konsultasi mentor dilakukan dengan bersikap ramah, sopan, dan
hormat
2. Akuntabilitas
Melakukan konsultasi adalah bentuk tanggungjawab saya dalam
upaya memberikan penyuluhan pada peserta didik
3. Nasionalisme:
Melakukan musyawarah dengan pimpinan dalam melaksanakan
aktualisasi saat habituasi

Kontribusi Dengan terlaksananya koordinasi dan persetujuan dari Mentor maka


Terhadap dapat mewujudkan misi:
Visi Misi
a. Memberikan pelayanan yang bermutu, merata dan terjangkau
Organisasi

Penguatan Santun:
Nilai-Nilai
Memiliki nilai santun, sopan dan ramah ketika melakukan komunikasi
Organisasi
dengan orang lain

42
Gambar 4.1
Konsultasi dengan mentor (Kepala Puskesmas Bontosunggu Kota)
/

Selasa, November 2019

Catatan Hasil Konsultasi

43
2. KEGIATAN 2

Pemberian Pre Test tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Tanggal 20 November 2019

26 November 2019 (SDN 173 Sidenre)


27 November 2019 (SDN 200 Bontosunggu Kota)
29 November 2019 (SDI No. 172 Pattallassang)
30 November 2019 (SDN No. 86 Parappa)
2 Desember 2019 (Mis DDI Hasri Agangjene)
3 Desember 2019 ( SDN 48 Bontosunggu Kota)
4 Desember 2019 ( Mis Nurlatifah)
6 Desember 2019 (SD Al Amanah)

Lampiran a. Foto membuat bahan pretest


b. Foto menyebarkan pretest
Deskripsi Setelah mendapatkan persetujuan Mentor, kegiatan selanjutnya adalah
Kegiatan membuat pretest. Kemudian dibagikan sebelum penyuluhan PHBS
berlangsung. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan
Dan peserta sebelum dilakukan penyuluhan
Nilai-Nilai a. Komitmen Mutu:
Dasar Memberikan pretest sebelum penyuluhan adalah inovasi saya di OPD
untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden sebelum dilakukan
penyuluhan
b. Nasionalisme:
Dalam memberikan pretest kepada responden saya harus bersikap adil,
pada semua responden saat mengisi lembaran pretest
c. Anti Korupsi:
Dalam proses pemberian pretest saya harus bekerja Keras sebagai
wujud keseriusan saya dalam mengetahuai tingkat pengetahuan awal
mengani Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Kontribusi Dengan pembuatan dan pemberian pretest dapat mengukur tingkat


Terhadap pengetahuan peserta sebelum dilakukan penyuluhan maka dapat
Visi Misi mewujudkan misi ‘Meningkatkan kemampuan SDM yang lebih
Organisasi profesional’

44
Penguatan
Inovatif: Dengan pemberian pretest kepada peserta penyuluhan merupakan
Nilai-Nilai
bentuk inovasi yang nantinya akan berdampak pada semakin efektifnya
Organisasi dalam mengukur tingkat pengetahuan peserta sebelum penyuluhan
dilakukan

Gambar 4.2
Pembuatan dan penyebaran pretest

Rabu, 20 November 2019 Selasa, 26 November 2019

45
3. KEGIATAN 3

Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui media powerpoint

Tanggal Kamis, 21 November 2019

26 November 2019 (SDN 173 Sidenre)


27 November 2019 (SDN 200 Bontosunggu Kota)
29 November 2019 (SDI No. 172 Pattallassang)
30 November 2019 (SDN No. 86 Parappa)
2 Desember 2019 (Mis DDI Hasri Agangjene)
3 Desember 2019 ( SDN 48 Bontosunggu Kota)
4 Desember 2019 ( Mis Nurlatifah)
6 Desember 2019 (SD Al Amanah)
Lampiran a. Foto pembuatan materi powerpoint
b. Foto penyuluhan
c. Bukti daftar hadir peserta
Deskripsi Peningkatan pengetahuan dapat dilakukan melalui berbagai media promosi,
Kegiatan salah satunya berupa metode ceramah dengan media powerpoint. Kegiatan
ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada peserta didik tentang
Dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Nilai-Nilai 1. Etika Publik:
Dasar Saya melakukan edukasi PHBS dengan sopan dan santun dan tidak
membeda bedakan peserta didik dari sudut pandang ekonomi, sosial
dan strata pendidikan..
2. Komitmen Mutu:
Saya melakukan persiapan yang matang serta memilih materi yang
sesuai dengan judul dan menyampaikan melalui media power point
akan memberikan strategi efektif dan efisien dalam proses edukasi
3. Akuntabilitas:
Menyampaikan materi edukasi kepada peserta didik dibutuhkan
integritas, keseuaian antara materi edukasi dengan tindakan
semestinya.

Kontribusi Dengan pemberian edukasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Terhadap melalui kegiatan penyuluhan, sesuai dengan visi organisasi “Menjadikan
Visi Misi Puskesmas Bontosunggu Kota sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan
Organisasi Terbaik dalam Mewujudkan Indonesia Sehat”

46
Penguatan
Santun :Pemberian penyuluhan di sekolah menggunakan bahasa yang
Nilai-Nilai
sopan dan santun.
Organisasi

Gambar 4.3
Pembuatan materi dan edukasi PHBS dengan power point

Kamis, 21 November 2019 Daftar Hadir

Selasa, 26 November 2019

47
4. KEGIATAN 4

Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui permainan ular tangga kesehatan

Tanggal 26 November 2019 (SDN 173 Sidenre)


27 November 2019 (SDN 200 Bontosunggu Kota)
29 November 2019 (SDI No. 172 Pattallassang)
30 November 2019 (SDN No. 86 Parappa)
2 Desember 2019 (Mis DDI Hasri Agangjene)
3 Desember 2019 ( SDN 48 Bontosunggu Kota)
4 Desember 2019 ( Mis Nurlatifah)
6 Desember 2019 (SD Al Amanah)
Lampiran 1. Print out ulartangga PHBS
2. Video edukasi bermain ulartangga PHBS
3. Daftar hadir
Deskripsi Kegiatan edukasi melalui permainan ulartangga PHBS merupakan metode
Kegiatan bermain sambil belajar bagi anak usia sekolah agar tidak menjenuhkan.
Ulartangga PHBS terletak pada point – point kotak ulartangga yang focus
Dan pada indicator PHBS di sekolah. Manfaat dari permainan ulartangga
Nilai-Nilai PHBS adalah media promosi kesehatan yang dapat membantu
Dasar menyampaikan pesan kesehatan dan penerimaan informasi kesehatan
yang lebih mudah dan menarik.
1. Etika Publik:
Saya Melakukan edukasi dengan cara santun dan tidak membeda bedakan
peserta didik dari sudut pandang ekonomi, sosial dan strata pendidikan.
2. Komitmen Mutu:
Melalui permainan ulartangga diharapkan saya dapat menyampaikan
informasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara efektif
dan efisien
3. Akuntabilitas:
Saya Menyampaikan materi edukasi kepada peserta didik secara
berintegritas, yaitu kesesuaian antara materi edukasi dan perilaku yang
sesungguhnya

Kontribusi Mengedukasi peserta didik melalui permainan ulartangga dapat


Terhadap menambah pengetahuan peserta didik sehingga mampu mewujudkan
Visi Misi misi :
Organisasi a. Meningkatkan kemampuan SDM yang lebih professional
b. Menciptakan lingkungan kelurahan yang berwawasan kesehatan

48
Penguatan Inovatif
Nilai-Nilai
Mengedukasi peserta didik agar mudah mengerti dibutuhkan inovasi yang
Organisasi
membuat peserta didik senang sehingga dengan mudah memahami materi
yang disampaikan

Gambar 4.4. Bermain ulartangga kesehatan

Rabu, 27 November 2019 Jumat, 27 November 2019

Daftar hadir

49
5.KEGIATAN 5

Pengedukasian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui Senam Cuci Tangan
Pakai Sabun

Tanggal 26 November 2019 (SDN 173 Sidenre)


27 November 2019 (SDN 200 Bontosunggu Kota)
29 November 2019 (SDI No. 172 Pattallassang)
30 November 2019 (SDN No. 86 Parappa)
2 Desember 2019 (Mis DDI Hasri Agangjene)
3 Desember 2019 ( SDN 48 Bontosunggu Kota)
4 Desember 2019 ( Mis Nurlatifah)
6 Desember 2019 (SD Al Amanah)
Lampiran 1. Foto peserta didik
2. Foto dan video senam CTPS

Deskripsi Kegiatan ini bertujuan untuk memasyarakatkan khusunya kepada anak


Kegiatan sekolah bahwa mencuci tangan pakai sabun merupakan salah satu unsur yang
paling penting dalam kehidupan sehari- hari guna membiasakan perilaku
Dan hidup bersih dan sehat
Nilai-Nilai 1. Etika Publik:
Dasar Saya Melakukan edukasi senam dengan sopan dan santun dan tidak
membeda bedakan peserta didik dari sudut pandang ekonomi, sosial dan
strata pendidikan.
2. Komitmen Mutu:
Saya melakukan persiapan yang matang serta memilih senam yang sesuai
agar mutu informasi lebih baik.
3. Akuntabilitas:
Menyampaikan materi edukasi kepada peserta didik adalah
tanggungjawab saya sebagai seorang penyuluh kesehatan.

Kontribusi
Terhadap Dengan terlaksananya edukasi senam cuci tangan pakai sabun merupakan
Visi Misi perwujudan misi :
Organisasi a. Menyelenggarakan pelayanan yang bermutu, merata, dan terjangkau
b. Menciptakan lingkungan kelurahan yang berwawasan kesehatan
c. Meningkatkan kemampuan SDM yang lebih professional

50
Penguatan
Nilai-Nilai Inovatif:
Organisasi
Kemampuan dalam mendayagunakan ide kreatif dalam memperagakan
senam cuci tagan pakai sabun

Gambar 4.5 Senam Cuci tangan Pakai Sabun

Jumat, 29 November 2019

Sabtu, 30 November 2019

51
6.KEGIATAN 6

Pemberian Post Test Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Tanggal 20 November 2019 (membuat post test)

26 November 2019 (SDN 173 Sidenre)


27 November 2019 (SDN 200 Bontosunggu Kota)
29 November 2019 (SDI No. 172 Pattallassang)
30 November 2019 (SDN No. 86 Parappa)
2 Desember 2019 (Mis DDI Hasri Agangjene)
3 Desember 2019 ( SDN 48 Bontosunggu Kota)
4 Desember 2019 ( Mis Nurlatifah)
6 Desember 2019 (SD Al Amanah)
Lampiran a. Foto membuat bahan post test
b. Foto menyebarkan post test
c. Analisa hasil pretest SDN 173 Sidenre, SDN 200 Bontosunggu Kota,
SDI No. 172 Pattallassang, SDN No. 86 Parappa, Mis DDI Hasri
Agangjene, SDN 48 Bontosunggu Kota, Mis Nurlatifah, SD Al
Amanah
Deskripsi Kegiatan selanjutnya adalah membuat post test. Kemudian dibagikan setelah
Kegiatan penyuluhan PHBS berlangsung. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat pengetahuan peserta setelah dilakukan pengedukasian
Dan
1. Komitmen Mutu:
Nilai-Nilai Saya membuat lembar post test untuk mengetahui mutu penyampaian
Dasar materi saya
2. Nasionalisme :
Dalam memberikan posttest kepada responden saya harus adil, semua
responden mengisi lembaran post test
3. Anti Korupsi:
Dalam proses pemberian posttest saya harus bekerja Keras sebagai
wujud keseriusan saya dalam penyampaian informasi hidup bersih dan
sehat

52
Kontribusi
Terhadap Dengan pembuatan dan pemberian posttest dapat mengukur tingkat
Visi Misi pengetahuan peserta setelah dilakukan penyuluhan maka dapat
Organisasi mewujudkan misi ‘Meningkatkan kemampuan SDM yang lebih
profesional’

Penguatan
Nilai-Nilai Inovatif: Dengan pemberian posttest kepada peserta penyuluhan merupakan
Organisasi bentuk inovasi yang nantinya akan berdampak pada semakin efektifnya
dalam mengukur tingkat pengetahuan peserta setelah penyuluhan dilakukan

Gambar 4.2
Pembuatan dan Penyebaran postest

Jumat, 20 November 2019 Sabtu, 30 November 2019

Sabtu, 14 Desember 2019

53
7.KEGIATAN 7

Evaluasi

Tanggal 26 November 2019 (SDN 173 Sidenre)


27 November 2019 (SDN 200 Bontosunggu Kota)
29 November 2019 (SDI No. 172 Pattallassang)
30 November 2019 (SDN No. 86 Parappa)
2 Desember 2019 (Mis DDI Hasri Agangjene)
3 Desember 2019 ( SDN 48 Bontosunggu Kota)
4 Desember 2019 ( Mis Nurlatifah)
6 Desember 2019 (SD Al Amanah)
Lampiran a. Print out lembar kuesioner

b. Foto menyebarkan kuesioner

c. Analisa hasil evaluasi


Deskripsi Kegiatan ini bertujuan untuk membantu penilaian pada konten Menu realisasi
Kegiatan Penyuluhan
1. Komitmen Mutu:
Dan Membuat lembar evaluasi saya dapat mengetahui Mutu dari inovasi
Nilai-Nilai yang saya lakukan
Dasar 2. Nasionalisme:
Saya tidak memaksakan kehendak responden, jawaban evaluasi
berdasarkan objektivitas dari responden
3. Anti Korupsi:
Saya menyajikan data secara jujur dan benar adanya berdasarkan hasil
yang saya dapatkan

Kontribusi
Pemberian evaluasi bertujuan untuk menunjang peningkatan pengetahuan
Terhadap
peserta serta menyelenggarakan pelayanan yang bermutu, merata, dan
Visi Misi
terjangkau
Organisasi

Penguatan Handal :
Nilai-Nilai
Organisasi Pelayanan yang diberikan kepada peserta sesuai dengan kebutuhan peserta
didik dan standar prosedur operasional serta tidak melanggar norma-norma
yang ada di masyarakat

54
Gambar 4.6.1 Kegiatan Evaluasi

Jumat, 27 November 2019 Sabtu, 14 Desember 2019

55
1.3 Analisis Dampak

4.3.1 ISU
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah merupakan sebuah
upaya untuk menularkan pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui
individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi
sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan
seperti materi edukasi guna menambah pengetahuan serta sikap dan perilaku
terkait cara hidup yang bersih dan sehat. PHBS adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh
anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki
peran aktif dalam aktivitas masyarakat.
Dengan adanya inovasi dalam mengedukasi peserta didik dengan metode
ceramah, permainan dan senam akan sangat membantu dalam mengoptimalkan
penyampaian informasi kesehatan yang lebih mudah dan menarik.
Dampak yang terjadi jika isu kurangnya pengetahuan perilaku hidup bersih
dan sehat bagi peserta didik di wilayah kerja puskesmas bontosunggu kota yaitu
akan sangat berpengaruh pada kesehatan siswa dan lingkungannya
Dengan disusunnya kegiatan-kegiatan aktualisasi ini diharapkan agar
kurangnya pengetahuan peserta didik mengenai PHBS di sekolah dapat
ditingkatkan. Sehingga dapat meningkatkan pengetahuan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) bagi peserta didik di wilayah kerja Puskesmas Bontosunggu
Kota

56
4.3.2 KEGIATAN
1. Melakukan konsultasi dengan mentor
Relevansi dengan mata pelatihan pada kegiatan melakukan konsultasi dengan
mentor terkait rancangan aktualisasi adalah :
 Etika Publik :
Konsultasi mentor dilakukan dengan bersikap ramah, sopan, dan hormat
Analisis Dampak:
Jika Nilai Dasar Etika Publik pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka
nilai kesopan santunan ketika berkonsultasi dengan mentor tidak akan
terjalin. Kita akan dianggap orang yang tidak memiliki etika
 Akuntabilitas :
Melakukan konsultasi adalah bentuk tanggungjawab saya dalam upaya
memberikan penyuluhan pada peserta didik.
Analisis Dampak :
Jika Nilai Dasar Akuntabilitas pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka
kegiatan-kegiatan yang nantinya akan dijalankan tidak berjalan dengan
maksimal.
 Nasionalisme :
Melakukan musyawarah dengan pimpinan dalam melaksanakan
aktualisasi saat habituasi
Analisis Dampak :
Jika Nilai Dasar Nasionalisme pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka
konsultasi dan diskusi dengan mentor tidak berjalan dengan baik, dan
dianggap tidak menghargai dan menghormati atasan.

57
2. Pembuatan dan Pemberian Pre Test

Relevansi dengan mata pelatihan pada kegiatan Pembuatan dan Pemberian


Pre Test adalah :

 Komitmen Mutu :
Memberikan pretest sebelum penyuluhan adalah inovasi saya di OPD untuk
mengetahui tingkat pengetahuan responden sebelum dilakukan penyuluhan
Analisis Dampak :
Jika Nilai Dasar Komitmen Mutu pada kegiatan ini tidak dilaksanakan,
maka tingkat pengetahuan peserta sebelum dilakukan penyuluhan tidak
dapat diukur
 Nasionalisme :
Dalam memberikan pretest kepada responden saya harus bersikap adil, pada
semua responden saat mengisi lembaran pretest
Analisis Dampak:
Jika nilai dasar Nasionalisme pada kegiatan ini tidak dilaksanakan maka
pemberian pretest tidak adil, ada yang mendapat lembaran dan ada yang
tidak mendapat lembaran pretest
 Anti Korupsi:
Dalam proses pemberian pretest saya harus bekerja Keras sebagai wujud
keseriusan saya dalam mengetahui tingkat pengetahuan awal mengani
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Analisis Dampak :
Jika Nilai Dasar Anti korupsi pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka
pengerjaan tidak akan maksimal

3. Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui media powerpoint

Relevansi dengan mata pelatihan pada kegiatan edukasi Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat melalui media powerpoint adalah :

58
 Etika Publik :
Saya melakukan edukasi PHBS dengan sopan dan santun dan tidak
membeda bedakan peserta didik dari sudut pandang ekonomi, sosial dan
strata pendidikan.
strata pendidikan
Analisis Dampak :
Jika Nilai Dasar Etika Publik pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka akan
merusak hubungan baik yang terjalin antara peserta penyuluhan dan kegiatan
tidak akan berjalan dengan baik.
 Komitmen Mutu :
Saya melakukan persiapan yang matang serta memilih materi yang sesuai
dengan judul dan menyampaikan melalui media power point akan
memberikan strategi efektif dan efisien dalam proses edukasi
Analisis Dampak :
Jika Nilai Dasar komitmen mutu pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka
pemberian materi penyuluhan tidak akan efektif dan efisien.
 Akuntabilitas:
Menyampaikan materi edukasi kepada peserta didik dibutuhkan integritas,
keseuaian antara materi edukasi dengan tindakan semestinya.
Analisis Dampak:
Jika Nilai Dasar Akuntabilitas pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka
materi penyuluhan yang diberikan tidak sesuai dengan yang disampaikan

4. Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui permainan ular tangga
kesehatan
Relevansi dengan mata pelatihan pada kegiatan Edukasi Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat melalui permainan ular tangga kesehatan adalah :
 Etika Publik :
Saya Melakukan edukasi dengan cara santun dan tidak membeda bedakan
peserta didik dari sudut pandang ekonomi, sosial dan strata pendidikan.
Analisis Dampak :

59
Jika Nilai Dasar Etika Publik pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka akan
merusak hubungan baik yang terjalin antara peserta penyuluhan dan kegiatan
tidak akan berjalan dengan baik.
 Komitmen Mutu:
Melalui permainan ulartangga diharapkan saya dapat menyampaikan
informasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara efektif
dan efisien.
Analisis Dampak:
Jika Nilai Dasar pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka peserta
penyuluhan akan bosan dan tidak sepenuhnya memahami materi yang
disampaikan
 Akuntabilitas :
Saya Menyampaikan materi edukasi kepada peserta didik secara
berintegritas, yaitu kesesuaian antara materi edukasi dan perilaku yang
sesungguhnya
Analisis Dampak :
Jika Nilai Dasar pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka Jika Nilai Dasar
Akuntabilitas pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka materi penyuluhan
yang diberikan tidak sesuai dengan yang disampaikan

5. Edukasi Senam Cuci Tangan Pakai Sabun


Relevansi dengan mata pelatihan pada kegiatan pelaksanaan Edukasi Senam
Cuci Tangan Pakai Sabun adalah :
 Etika Publik :
Saya Melakukan edukasi senam dengan sopan dan santun dan tidak
membeda bedakan peserta didik dari sudut pandang ekonomi, sosial dan
strata pendidikan
Analisis Dampak :
Jika Nilai Dasar Etika Publik pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka akan
merusak hubungan baik yang terjalin antara peserta penyuluhan dan kegiatan
tidak akan berjalan dengan baik

60
 Komitmen Mutu:
Saya melakukan persiapan yang matang serta memilih senam yang sesuai
agar mutu informasi lebih baik.
Analisis Dampak:
Jika Nilai Dasar pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka peserta
penyuluhan akan bosan dan tidak sepenuhnya memahami materi yang
disampaikan
 Akuntabilitas :
Menyampaikan materi edukasi kepada peserta didik adalah tanggungjawab
saya sebagai seorang penyuluh keehatan.
Analisis Dampak :
Jika Nilai Dasar pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka Jika Nilai Dasar
Akuntabilitas pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka materi penyuluhan
yang diberikan tidak sesuai dengan yang disampaikan

6. Pembuatan dan Pemberian Pre Test

Relevansi dengan mata pelatihan pada kegiatan Pembuatan dan Pemberian


Post Test adalah :

 Komitmen Mutu :
Saya membuat lembar post test untuk mengetahui mutu penyampaian
materi saya
Analisis Dampak :
Jika Nilai Dasar Komitmen Mutu pada kegiatan ini tidak dilaksanakan,
maka tingkat pengetahuan peserta setelah dilakukan penyuluhan tidak dapat
diukur
 Nasionalisme :
Dalam memberikan posttest kepada responden saya harus adil, semua
responden mengisi lembaran posttest
Analisis Dampak:

61
Jika nilai dasar Nasionalisme pada kegiatan ini tidak dilaksanakan maka
pemberian post test tidak adil, ada yang mendapat lembaran dan ada yang
tidak mendapat lembaran pretest
 Anti Korupsi:
Dalam proses pemberian posttest saya harus bekerja Keras sebagai wujud
keseriusan saya dalam penyampaian informasi hidup bersih dan sehat
Analisis Dampak :
Jika Nilai Dasar Anti korupsi pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka
pengerjaan tidak akan maksimal
7. Evaluasi
Relevansi dengan mata pelatihan pada kegiatan evaluasi pembelajaran adalah :
 Komitmen Mutu
Membuat lembar evaluasi saya dapat mengetahui Mutu dari inovasi yang
saya lakukan
Analisis Dampak :
Jika nilai dasar komitmen mutu pada kegiatan ini tidak dilaksanakan maka
penyuluhan PHBS sekolah akan membosankan
 Nasionalisme:
Saya tidak memaksakan kehendak responden, jawaban evaluasi
berdasarkan objektivitas dari responden
Analisis Dampak:
Jika nilai dasar Nasionalisme pada kegiatan ini tidak dilaksanakan maka
penyuluhan PHBS tidak meningkatkan mutu
 Anti Korupsi Saya menyajikan data secara jujur dan benar adanya
berdasarkan hasil yang saya dapatkan
Analisis Dampak :
Jika nilai dasar Anti Korupsi pada kegiatan ini tidak dilaksanakan
maka evaluasi yang terjadi tidak sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya.

62
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan Aktualisasi saat habituasi di Puskesmas Bontosunggu Kota
menjadi ajang pembuktian penerapan nilai dasar PNS yang nilainya
diakronimkan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi) dalam mengintervensi pemecahan masalah isu yang
diangkat yaitu kurangnya pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) bagi peserta didik sekolah dasar diwilayah kerja Puskesmas
Bontosunggu Kota.
Adapun gagasan inovatif penulis untuk memecahkan masalah yaitu dengan
penambahkan permainan dan senam pada peningkatana pengetahuan peserta
didik sekolah dasar. Hasil dari penerapan kegiatan aktualisasi ini benar-benar
mampu meningkatkan pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
bagi peserta didik sekolah dasar diwilayah kerja Puskesmas Bontosunggu Kota,
yang dibuktikan bahwa sekitar 78% responden menjawab sangat setuju dan sekitar
22% menjawab setuju bahwa Permainan ular tangga kesehatan, Media power
point, dan senam cuci tangan pakai sabun dapat meningkatkan pengetahuan
tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
B. Saran
Melalui aktualisasi ini diharapkan Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil
Negara yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi dapat teraktualisasi secara nyata dalam menjalankan
tugas dan fungsi kita pada unit kerja masing – masing.
Perlu Monitoring daan evaluasi yang berkelanjutan dari Promosi
Kesehatan Puskesmas Bontosunggu Kota sebagai garda terdepan dalam
menyehatkan masyarakat . Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan
kesehatan masyarakat.
Diharapkan kepada Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Jeneponto
menyediakan media penyuluhan yang bisa mempermudah tenaga Promosi

63
kesehatan dalam mengedukasi masyarakat khusunya anak sekolah se
Kabupaten Jeneponto.

64
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Admistrasi Negara. 2015. Akuntabilitas . Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan Golongan III. Jakarta.

Lembaga Admistrasi Negara. 2015. Nasionalisme . Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan Golongan III. Jakarta.
Lembaga Admistrasi Negara. 2015. Etika Publik . Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I/II dan Golongan III. Jakarta.

Lembaga Admistrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu . Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan Golongan III. Jakarta.
Lembaga Admistrasi Negara. 2015. Anti Korupsi . Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I/II dan Golongan III. Jakarta.

Lembaga Admistrasi Negara. 2017. Whole of Government . Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS. Jakarta.

Lembaga Admistrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik . Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS. Jakarta.
Lembaga Admistrasi Negara. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara . Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta.
Lembaga Admistrasi Negara. 2017. AnalisisIsu Kontemporer . Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta.

Undang-undang R.I. 2008. Undang-undang R.I Nomor 20 Tahun 2003 Tentang


Sisdiknas. Bandung: Citra Umbara

Undang – Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.


Undang – Undang No.53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

65
BIODATA PENULIS

NAMA IRMA IRIANTI, SKM

TEMPAT/TANGGAL
JENEPONTI, 17 MARET1996
LAHIR

JENIS KELAMIN PEREMPUAN

GOLONGAN IIIa

PENYULUH KESEHATAN
JABATAN
MASYARAKAT AHLI PERTAMA

UNIT KERJA PUSKESMAS BONTOSUNGGU KOTA

JL.KESEHATAN NO.8, KEC. BINAMU,


ALAMAT INSTANSI
KAB.JENEPONTO

BONTOSUNGGU, KEL. EMPOANG,


ALAMAT RUMAH
KEC. BINAMU, KAB. JENEPONTO

1. SD NEGERI 35 TAMANROYA (2008)


2. SMP NEGERI 2 BANGKALA BARAT
(2011 )
3. SMA NEGERI 1 TAKALAR ( 2014 )
RIWAYAT PENDIDIKAN 4. S-1 KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT UNIVERSITAS
HASANUDDIN (2018)

NO. HP 085298434599

EMAIL Irmairianti17@gmail.com

HOBBY NONTON FILM

66
67

Anda mungkin juga menyukai