PENINGKATAN PENGETAHUAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
BAGI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BONTOSUNGGU KOTA
KABUPATEN JENEPONTO
DISUSUN OLEH :
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XCI
i
LEMBAR PERSETUJUAN
SETUJU DISEMINARKAN
PADA SEMINAR
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI
NILAI – NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III
ANGKATAN XCI TAHUN 2019
PADA TANGGAL 23 DESEMBER 2019
Menyetujui
Coach, Mentor,
Mengetahui,
Kepala BKPSDM KABUPATEN JENEPONTO
H. MUHAMMAD BASIR,SE.,M.Si
NIP : 1962001 198703 1 015
ii
LEMBAR PENGESAHAN
TELAH DISEMINARKAN
PADA SEMINAR
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI
NILAI – NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III
ANGKATAN XCI TAHUN 2019
PADA TANGGAL 23 DESEMBER 2019
Mengesahkan,
Coach, Penguji,
Mengetahui,
An. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Prov. Sulsel
Kepala Bidang Diklat Kepemimpinan Aparatur,
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah mengutus Rosul-Nya
sebagai penyempurna akhlak yang mulia dan telah mengajarkan manusia dengan
Kegiatan aktualisasi nilai dasar Pelatihan Dasar CPNS Golongan III bertujuan
pegawai ASN. Laporan aktualisasi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan. Selain memahami materi CPNS
Campus menjadi nyata dalam kegiatan sehari-hari, terutama saat Off Campus yaitu
dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan
Sulawesi Selatan
iv
4. Ibu dr. Hj. Rosliah Lantara M, M.Kes., selaku Kepala Puskesmas
Bontosunggu Kota Jeneponto dan juga sebagai mentor yang selalu setia
5. Bapak Ir. Andi Hamdani, MM. yang telah bersedia membimbing dan
6. Kedua orang tua saya yang tak henti – hentinya mendoakan saya
memberikan semangat, bantuan dan cinta yang begitu luar biasa kepada
penulis
serta cinta dari berbagai pihak dan orang-orang terdekat penulis sangat membantu
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Tujuan Aktualisasi ............................................................. 3
1.2.1 Tujuan Umum ..............................................................3
1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................. 3
1.3 Ruaang Lingkup ................................................................... 4
1.4 Deskripsi Organisasi ............................................................ 4
1.4.1 Struktur Organisasi .................................................... 5
1.4.2 Tugas dan Fungsi Organisasi ...................................... 6
1.4.3 Visi dan Misi .............................................................. 6
1.4.4 Nilai – Nilai Organisasi ............................................... 6
BAB II NILAI – NILAI MATA PELATIHAN
2.1 Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS)............................... 8
2.2 Sikap dan Perilaku Disiplin ASN.........................................14
2.3 Peran dan Kedudukan ASN.................................................. 14
BAB III PENETAPAN ISU DAN RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Dekripsi Isu........................................................................... 17
3.1.1 Sumber Isu.................................................................. 17
3.1.2 Identifikasi Isu ........................................................... 17
3.1.3 Relevansi Isu Terhadap Kedudukan dan Peran PNS
Dalam NKRI ........................................................... 18
3.2 Penetapan Isu........................................................................20
3.3 Rancangan Aktualisasi..........................................................20
vi
BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI
4.1 Capaian Aktualisasi.............................................................. 33
4.2 Deskripsi Capaian Aktualisasi dan Analisis Dampak.......... 42
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................... 63
B. Saran ................................................ ..................................63
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................65
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Relevansi Isu terhadap Kedudukan dan Peran PNS Dalam
NKRI…………………………………………………………….18
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
hidup bersih dan sehat . Penyuluh kesehatan masyarakat merupakan salah satu
unsur ASN yang bertugas di Puskesmas merupakan tenaga kesehatan yang sangat
penting untuk bersikap professional dan berintegritas. Penyuluh kesehatan
masyarakat memiliki tugas pokok melaksanakan kegiatan advokasi, pembinaan
suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat, melakukan penyebarluasan
informasi, membuat rancangan media, melakukan pengkajian/penelitian perilaku
masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan, serta merencanakan intervensi
dalam rangka mengembangkan perilaku masyarakat yang mendukung kesehatan.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau biasa juga disebut PHBS adalah
sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat
mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berpern aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat. Adapun visi umum promosi kesehatan
menurut World Health Organitation (WHO) yaitu meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan, baik secara fisik,
mental dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi mupun sosial.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih menjadi perhatian khusus
bagi pemerintah. Hal ini terlihat dari ditempatkannya PHBS sebagai salah satu
indikator capaian peningkatan kesehata dalam program Sustainablel Development
Goals (SDGs) 2015-2030. Dalam SDGs, PHBS merupakan srategi pencegahan
dengan dampak jangka pendek bagi peningkatan kesehatan dalam 3 tataran wilayah
yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat.
PHBS di sekolah merupakan kegiatan memberdayakan siswa, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat untuk
menciptakan sekolah sehat. Manfaat PHBS di Sekolah mampu menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan proses belajar mengajar dan para
siswa, guru hingga masyarakat lingkungan sekolah menjadi sehat.
Dalam UU No. 36 tahun 2009 pasal 79 tentang kesehatan ditegaskan bahwa
kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar,
tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setinggi – tingginya dapat menjadi
2
sumber daya manusia yang berkualitas. Maka dari itu pentingnya memerhatikan
kesehatan anak – anak yang nantinya akan menjadi penerus bangsa.
Kondisi saat ini di wilayah kerja Puskesmas Bontosunggu Kota ditemukan
kurangnya pengetahuan siswa akan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Berdasarkan
hal tersebut penulis mengangkat isu “ Kurangnya Pengetahuan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat Bagi Peserta Didik di wilayah kerja Puskesmas Bontosunggu
Kota”
1.2 Tujuan Aktualisasi
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan Umum pelaksanaan rancangan aktualisasi ini antara lain:
1. Memahami dan mengaktualisasikan nilai dasar PNS yang diakronimkan
ANEKA meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi yang harus dimiliki oleh Aparatur Sipil Negara.
2. Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam
kegiatan yang akan dilaksanakan di lingkungan Puskesmas
Bontosunggu Kota
a. Mengaktualisasikan nilai akuntabilitas sehingga memiliki
tanggungjawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan.
b. Mengaktualisasikan nilai nasionalisme sehingga bekerja atas dasar
semangat nilai-nilai pancasila.
c. Mengaktualisasikan nilai Etika Publik sehingga menciptakan
lingkungan pelayanan publik yang baik
d. Mengaktualisasikan nilai Komitmen Mutu sehingga mewujudkan
pelayanan yang prima dan berkualitas.
e. Mengaktualisasikan nilai Anti Korupsi sehingga bisa mewujudkan
sikap disiplin.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Tujuan Khusus pelaksanaan rancangan aktualisasi adalah mampu
melakukan analisis dampak terhadap setiap kegiatan yang
dilaksanakan guna menyelesaikan isu yang disertai dengan
penerapan nilai dasar PNS yang mata pelatihannya diakronimkan
3
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, Anti Korupsi).
b. Peningkatan pengetahuan peserta didik tentang Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS)
1.3 Ruang Lingkup
Penulisan Laporan aktualisasi ini di batasi pada hal-hal sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor.
2. Pemberian pre test
3. Edukasi PHBS melalui media power point
4. Edukasi PHBS melalui permainan ular tangga kesehatan
5. Edukasi senam cuci tangan pakai sabun (CTPS)
6. Pemberian pos test
7. Evaluasi Hasil Aktualisasi
1.4 Deskripsi Organisasi
Puskesmas Bontosunggu Kota merupakan puskesmas yang terletak di
kelurahan Empoang,Kecamatan Binamu, kabupaten Jeneponto. Puskesmas
Bontosunggu Kota berada didataran rendah tempatnya berada di pusat kota
kabupaten Jeneponto, letak yang startegis dan memungkinkan dijangkau oleh
kendaraan umum karena dimana Pukesmas Bontosunggu Kota berada tidak
jauh dari jalan poros dan bersebelahan dengan kantor dinas kesehatan
kabupaten jeneponto dimana masyarakat mudah menjangkaunya untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih cepat.
1. Batas wilayah kerja Puskesmas Bontosunggu Kota:
Utara : Desa Kayuloe Timur Kecamatan Turatea
Timur : Desa Kampala Kecamatan Arungkeke
Selatan : Kelurahan Monro –Monro Kecamatan Binamu
Barat : Kelurahan Balang Toa Kecamatan Binamu
2. Jumlah Kelurahan, ada 4 kelurahan dengan 24 lingkungan yaitu:
Kelurahan Empoang : 12 Lingkungan
Kelurahan Empoang Utara :6 Lingkungan
Kelurahan Empoang Selatan : 4 Lingkungan
Kelurahan Sidenre : 4 Lingkungan
4
1.4.1 STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS BONTOSUNGGU KOTA
KEPALA PUSKESMAS
DR.HJ.ROSLIAH LANTARA KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA
M,M.KES MARYUNI, SKM
KECACINGAN RABIES
KASMAWATI,S.KEP.NS NASRIYANTI,S.KEP.NS
5
1.4.2 TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI
A. TUGAS
Puskesmas mempunyai tugas melaksasnakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 pasal 4 tentang Puskesmas.
B. FUNGSI
Adapun fungsi Puskesmas dalam pasal 5 Permenkes RI No. 75 Tahun 2014
tentang Puskesmas, yaitu:
1. Penyelenggaran UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dn
2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama diwilayah kerjangan.
Pada pasal 8 juga disebutkan bahwa selain melaksanakan 2 fungsi tersebut
di atas, pueksesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan Tenaga
Kesehatan
1.4.3 VISI dan MISI
VISI : ‘Menjadikan Puskesmas Bontosunggu Kota sebagai pusat pelayanan
kesehatan terbaik dalam mewujudkan Dearajat kesehatan masyarakat yang optimal.
MISI :
1) Menyelenggarakan pelayanan yang bermutu, merata dan terjangkau
2) Menciptakan lingkungan kelurahan yang berwawasan kesehatan
3) Meningkatkan kemampuan SDM yang lebih profesional
4) Mendorong pemberdayaan masyarakat dengan paradigma sehat”
6
Empati adalah kemampuan untuk melihat situasi dari perspektif orang lain.
Ini melibatkan sudut pandang, emosi, dan kesulitan yang dialami seseorang. Anda
menempatkan diri pada posisi mereka dan merasakan apa yang mereka rasakan.
3) Handal
Dapat dipercaya seta menjamin kesanggupan.
4) Tangguh
Tangguh adalah pribadi pantang menyerah, sebutan bagi pribadi yang tidak
merasa lemah terhadap sesuatu yang terjadi atau menimpanya.
5) Inovatif
Senantiasa berupaya berinovasi dan berpikir kreatif
7
BAB II
NILAI-NILAI MATA PELATIHAN
8
No Nilai Dasar Indikator
Disiplin
Musyawarah
Kekeluargaan
Menghormati keputusan
Tanggung jawab
Kerja keras
Menghargai karya orang lain
3 Etika Publik Jujur dalam memberikan informasi
Terbuka
Tulus
Ramah dan Sopan
Bisa menjaga informasi yang bersifat rahasia
Bersikap hormat
Tidak diskriminatif dalam pelayanan
4 Komitmen Mutu Efektifitas
Efisiensi
Inovatif
Mutu
Adaptif
Responsif
Perbaikan berkelanjutan
5 Anti Korupsi Jujur
Peduli
Mandiri
Disiplin
Tanggungjawab
Kerja keras
Sederhana
Berani
Adil
9
mencakup beberapa hal antara lain akuntabilitas adalah sebuah hubungan,
akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya
laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas
memperbaiki kinerja. Nilai-nilai akuntabilitas antara lain:
a. Kepemimpinan: lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan penting dalam menciptakan
lingkungannya
b. Transparansi: tujuan dari adanya transparansi adalah mendorong
komunikasi internal dan eksternal, memberikan perlindungan terhadap
pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan,
meningkatkan akuntabiltas dalam keputusan serta meningkatkan
kepercayaan kepada pimpinan secara keseluruhan
c. Integritas: dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk
dijunjung dan mematuhi semua hukum dan aturan yang berlaku. Integritas
akan membrikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan
stakeholders.
d. Tanggung jawab: tanggung jawab akan memberikan kewajiban bagi setiap
individu dan lembaga bahwa ada konsekuensi dari setiap tindakan yang
dilakukan,
e. Keadilan: keadilan harus menjadi landasan utama akuntabilitas karena akan
berdampak pada kepercayaan serta optimal atau tidaknya suatu kinerja
f. Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Lingkungan akuntablitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat
dipercaya
g. Keseimbangan: keseimbangan diperlukan antara kewenangan, harapan dan
kapasitas. Setiap indibidu harus menggunakan wewewenang untuk
peningkatan kinerja sesuai kapasitas sumber daya dan keahlian yang
dimiliki.
h. Kejelasan: fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui wewenang,
peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan
organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi: konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak
konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur dan sumber daya kan memiliki
konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel.
10
(Sumber: Akuntabilitas, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara, 2015)
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme pun bisa diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
menyatukan beberapa perbedaan karena mengutamakan kepentingan umum di
atas kepentingan individu.Secara politis nasionalisme berarti pandangan atau
paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
disdasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang meliputi:
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan
5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
(Sumber: Nasionalisme, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara, 2015)
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik.Nilai-nilai dasar etika publik yang tercantum dalam undang-undang
ASN adalah:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
2) Setia dan mempertahankan UUD 1945
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
11
8) Mampudalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
9) Memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat tepat akurat,
berdaya guna, dan santun
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11) Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistim karir
(Sumber: Etika Publik, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara, 2015)
4. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih sudah menjadi
keniscayaan di era reformasi saat ini. Pun dengan penyelenggaraan pemerintah
yang berorientasi pada layanan prima. Itu adalah sesuatu yang sudah tidak bisa
ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan
publik. Apabila pemerintah dapat memberikan layanan prima kepada
masyarakat, maka akan menimbulkan kepuasan bagi pihak-pihak yang
dilayani. Pelayanan publik yang bermutu akan menciptakan kepercayaan
publik kepada pemerintah.
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen
pada mutu melaui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan
berorientasi mutu.
Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima
sekurang-kurangnya akan mecakup hal berikut:
1) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan costumer/klien
2) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara
agar customer/klien tetap setia
3) Menghasilkan pekerjaan yang bekualitas tinggi tanpa cacat, tanpa
kesalahan dan tanpa pemborosan
12
4) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan
pergeseran tunttan kebutuhan customer/klien maupun perkembangan
teknologi
5) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan
6) Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara,
antara lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi
dan benchmark.
(Sumber: Komitmen Mutu, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara, 2015)
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari kata latin Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan, dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering
dikatakan sebagi kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena
dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup
pribadi, keluarga, dan masyarakat.Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi
dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak jangka
panjang.Korupsi merupakan kegiatan yang merugikan keuangan negara demi
menguntungkan diri sendiri maupun orang lain. Korupsi digolongkan sebagai
kejahatan luar biasa karena dampaknya yang sangat besar bagi pribadi,
keluarga maupun masyarakat. Nilai dasar anti korupsi antara lain
1. Kejujuran: merupakan kelurusan hati, tidak berbohong dan tidak curang
2. Kepedulian: memperhatikan, mengindahkan dan menghiraukan
3. Kemandirian: melaksanakan kegiatan tanpa bergantung kepada pihak lain
4. Kedisiplinan: mencapai suatu tujuan dengan waktu yang lebih efisien
5. Tanggung jawab: perwujudan dari kewajiban mesnyelesaikan sesuatu hal
yang dilakukan
6. Kerja keras: kemauan untuk melaukan sesuatu dengen ketekunan dan
ketahann demi tercapainya suatu tujuan
7. Sederhana : prinsip ini akan mengatasi adanya kesenjangan sosial serta
sidat iri dengki
8. Adil: tidak berat sebelah, tidak memihak
9. Berani: tidak takut untuk melakukan sesuatu yang benar
13
(Sumber: Anti Korupsi, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara, 2015)
14
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik. WOG juga dikenal sebagai pendekatan
intraagency yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan.WOG menjelaskan bagaimana
instansi pelayanan publik bekerja lintas sektor atau lintas batas guna mencapai
tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu
tertentu.
(Sumber: Whole of Government, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara, 2017)
2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
diselenggarakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan di daerah, dan di
lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pelayanan publik adalah suatu proses
bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukaan
kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan.
Setiap pelayanan menghasilkan produk baik berupa barang dan jasa. Menurut
UU Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa
pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dengan
demikian diperlukan 3 unsur penting dalam pelayanan publik yaitu unsur
pertama organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua penerima
layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan unsur ketiga kepuasan yang diberikan atau diterima oleh
penerima layanan (pelanggan)
(Sumber: Pelayanan Publik, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara, 2017)
3. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
15
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.Kedudukan atau
status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum
sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang
dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas.Berdasarkan jenisnya ASN
terdiri atas Pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja.PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara
nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan
perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu
tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan . Kedudukan ASN
berada di pusat, daerah, dan luar negeri.Namun pegawai ASN merupakan satu
kesatuan.Dalam menjalankan kedudukannya tersebut ASN berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa.
(Sumber: Manajemen ASN, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara, 2017)
16
BAB III
17
3.1.3 Relevansi Isu terhadap Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI
No Isu Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
Whole of Pelayanan Manajemen
goverment publik ASN
1. Belum optimalnya Sebagai Untuk dapat Sebagai
system pelaporan Penyuluh mencapai tujuan petugas
bulanan Promkes di kesehatan dalam kesehatan kita
Puskesmas masyarakat di mengoptimalkan harus bersifat
Bontosunggu Kota Puskesmas yang pelaporan, profesional
bekerjasama penyuluh untuk
dengan Dinas diharapkan melaporkan
Kesehatan mampu segala kegiatan
memiliki tugas memberikan yang kita
untuk pelayanan lakukan
melaporkan berupa
semua kegiatan penyajian data
promosi hasil pelaporan
kesehatan ke sesuai dengan
dinas kesehatan, yang ditetapkan
laporan
penyuluhan
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
adalah salah satu
kegiatan yang
wajib dilaporkan.
2. Kurangnya media Sebagai Untuk dapat Sebagai ASN
promosi kesehatan Penyuluh mencapai tujuan yang bergelut
di wilayah kerja Kesehatan dalam di dunia
Puskesmas masyarakat, meningkatkan kesehatan kita
Bontosunggu Kota media adalah kesadaran dan sebaiknya
salah satu hal pengetahuan memiliki sifat
penting yang siswa akan professional
harus dimiliki pentingnya dalam
guna berperilaku memberikan
mempermudah hidup bersih dan pelayanan
masyarakat untuk sehat maka kepada pasien
memahami penyuluh bukan hanya
materi kesehatan dalam bentuk
penyuluhan yang masyarakat penindakan
18
No Isu Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
Whole of Pelayanan Manajemen
goverment publik ASN
disampaikan. diharapkan tetapi juga
Pembuatan media mampu berkewajiban
penyuluhan memberikan dalam
biasanya bekerja pelayanan memberikan
sama dengan public dalam informasi
Dinas Kesehatan bentuk edukasi dengan
dan bekerja sama menggunakan menggunakan
dengan kelurahan media yang media yang
dan sekolah menarik mudah
untuk dimengerti oleh
membagikan masyarakat
media informasi khusunya
peserta didik.
3. Kurangnya Sebagai Penyuluh Sebagai
pengetahuan Penyuluh kesehatan penyuluh
Perilaku Hidup kesehatan yang masyarakat kesehatan,
Bersih dan Sehat memiliki diharapkan harus bekerja
bagi peserta didik kewenangan mampu secara
di wilayah kerja dalam memberikan professional
Puskesmas mempromosikan pelayanan dan
Bontosunggu Kota kesehatan public dalam mengabdikan
masyarakat, perlu bentuk diri pada
melakukan kerja penyuluhan – pekerjaan,
sama lintas penyuluhan salah satu
sector. berkaitan bentuknya
dengan adalah untuk
kesehatan menambah
pengetahuan
masyarakat
mengenai
Perilaku Hidup
Bersih dan
Sehat (PHBS)
19
3.2 Penetapan Isu
3.2.1 Analisis kualitas Isu menggunakan USG
Bobot Penetapan Kriteria Kualiatas ISU USG
Bobot Keterangan
5 Sangat (Penting/Serius/Berkembang)
4 Penting/Serius/Berkembang
3 Cukup (Penting/Serius/Berkembang)
2 Tidak (Penting/Serius/Berkembang)
1 Sangat tidak (Penting/Serius/Berkembang)
No Kriteria TOTAL
Pokok Bahasan Isu RANKING
U S G NILAI
1 Belum optimalnya system
pelaporan bulanan promkes di 4 3 3 10 3
Puskesmas Bontosunggu Kota
2 Kurangnya Media Promosi
Kesehatan di Puskesmas 4 5 3 12 2
Bontosunggu Kota
3 Kurangnya pengetahuan
Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat bagi peserta didik di 5 5 5 15 1
wilayah kerja Puskesmas
Bontosunggu Kota
Keterangan:
U= Urgency
S= Seriousness
G= Growth
Berdasarkan hasil analisis USG diatas menunjukkan bahwa masalah yang
sangat mendesak untuk diselesaikan adalah “ Kurangnya pengetahuan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat bagi peserta didik “
20
3.3 Rancangan Aktualisasi
Unit kerja Puskesmas Bontosunggu Kota
1. Kurangnya pengetahuan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat bagi peserta didik
2. Belum semua program/ kegiatan inovasi di
Identifikasi Isu Puskesmas memiliki media untuk promosi
kesehatan
3. Belum optimalnya system pelaporan bulanan
promkes
Gagasan pemecahan isu dari dampak yang dapat ditimbulkan dari isu di atas
sekaligus menjadi judul aktualisasi, yakni: “ Peningkatan pengetahuan peserta
didik terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat “.
21
TABEL RANCANGAN AKTUALISASI
Unit Kerja : Puskesmas Bontosunggu Kota
Isu yang diangkat : Kurangnya pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi peserta didik
Judul Aktualisasi : Peningkatan Pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi Peserta Didik
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi
22
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi
3. Nasionalisme:
Melakukan
musyawarah dengan
pimpinan dalam
melaksanakan
aktualisasi saat habituasi
2 Pemberian 1. Membuat bahan 1. Foto membuat 1. Komitmen Mutu: Dengan pembuatan Inovatif :
Pre Test pretest bahan pretest Memberikan pretest pretest yang berguna
2. Menyebarkan 2. Foto sebelum penyuluhan untuk membantu Dengan dibuatnya
tentang
pretest menyebarkan adalah inovasi saya di pserta didik dalam pretest dalam
Perilaku
pretest OPD untuk mengetahui memahami materi membantu kegiatan
Hidup
tingkat pengetahuan merupakan salah penyuluhan sesuai
Bersih dan
responden sebelum satu bentuk dengan nilai
Sehat
dilakukan penyuluhan pengamalan misi “ inovatif dengan
(PHBS)
tujuan mengukur
memberikan
pengetahuan peserta
2. Nasionalisme : pelayanan yang
didik sebelum
23
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi
3. Anti Korupsi:
Dalam proses pemberian
pretest saya harus
bekerja Keras sebagai
wujud keseriusan saya
dalam mengetahuai
tingkat pengetahuan
awal mengani Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
24
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi
25
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi
3. Akuntabilitas:
Menyampaikam materi
edukasi kepada peserta
didik dibutuhkan
integritas, keseuaian
antara materi edukasi
dengan tindakan
semestinya.
4. Pengeduka 1. Mempersiapkan 1. Print out 1. Etika Publik: Mengedukasi Inovatif
sian bahan edukasi ulartangga Saya Melakukan peserta didik melalui
game ular PHBS edukasi dengan cara senam cuci tangan Mengedukasi
Perilaku
tangga 2. Video edukasi santun dan tidak
pakai sabun dapat peserta didik agar
Hidup
2. Melakukan bermain membeda bedakanmenambah mudah mengerti
Bersih dan
edukasi melalui ulartangga peserta didik dari sudutpengetahuan peserta dibutuhkan inovasi
Sehat
game ular PHBS pandang ekonomi, sosial didik sehingga yang membuat
(PHBS)
tangga 3. Daftar hadir dan strata pendidikan. mampu peserta didik senang
melalui
3. Mengecek “meningkatkan sehingga dengan
permainan
mudah memahami
ular tangga daftar hadir 2. Komitmen Mutu: kemampuan SDM
materi yang
kesehatan 4. Dokumentasi Melalui permainan yang lebih
disampaikan
ulartangga diharapkan professional” dan
saya dapat “Menciptakan
26
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi
menyampaikan lingkungan
informasi tentang kelurahan yang
Perilaku Hidup Bersih berwawasan
dan Sehat (PHBS) kesehatan”
secara efektif dan
efisien.
3. Akuntabilitas:
Saya Menyampaikan
materi edukasi kepada
peserta didik secara
berintegritas, yaitu
kesesuaian antara materi
edukasi dan perilaku
yang sesungguhnya
27
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi
Sehat cuci tangan peserta didik dari sudut pengetahuan peserta memperagakan
(PHBS) pakai sabun pandang ekonomi, sosial didik sehingga senam cuci tagan
melalui 3. Peserta didik dan strata pendidikan. mampu pakai sabun
Senam melakukan
Cuci Senam CTPS 2. Komitmen Mutu: a. Menyelenggara
Tangan secara bersama - Saya melakukan kan pelayanan
Pakai sama persiapan yang matang yang bermutu,
Sabun serta memilih senam merata, dan
yang sesuai agar mutu terjangkau
informasi lebih baik. b. Menciptakan
lingkungan
kelurahan yang
3. Akuntabilitas:
Menyampaikan materi berwawasan
edukasi kepada peserta kesehatan
didik adalah c. Meningkatkan
tanggungjawab saya kemampuan
sebagai seorang SDM yang lebih
penyuluh kesehatan. professional
6. Pemberian 1. menyiapkan 1. Foto membuat 1. Komitmen Mutu: Pemberian post test Inovatif
Post Test bahan post test bahan pretest Saya membuat lembar bertujuan untuk
Perilaku post test untuk menunjang
28
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi
29
Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan terhadap nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi organisasi
7. Evaluasi 1. Pembuatan 1. Print out lembar 1. Komitmen Mutu: Pemberian evaluasi Handal :
Lembar kuesioner Membuat lembar bertujuan untuk
kuesioner 2. Lembaran evaluasi saya dapat menunjang Pelayanan yang
2. Pembagian kesioner mengetahui Mutu dari peningkatan diberikan kepada
Lembar 3. Foto inovasi yang saya pengetahuan pasien pasien sesuai
kuesioner menyebarkan lakukan serta dengan kebutuhan
3. Pengumpulan kuesioner pasien dan petugas
menyelenggarakan
lembar 4. Analisa hasil 2. Nasionalisme: memberikan
pelayanan yang
kuesioner evaluasi Saya tidak pelayanan sesuai
bermutu, merata,
dengan standar
4. Menganalisa memaksakan dan terjangkau
profesi dan standar
hasil kuesioner kehendak responden,
prosedur
jawaban evaluasi
operasional serta
berdasarkan objektivitas
dari responden tidak melanggar
norma-norma yang
ada di masyarakat
3. Anti Korupsi:
Saya menyajikan data
secara jujur dan benar
adanya berdasarkan
hasil yang saya dapatkan
30
Kegiatan - kegiatan tersebut akan dilakukan selama masa off campus dengan jadwal sebagai berikut:
Waktu Pelaksanaan Aktualisasi
Waktu Pelaksanaan
1 2 3 4 1 2 3 4
7 Evaluasi
31
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI DAN ANALISIS DAMPAK
NILAI-NILAI DASAR ASN
33
No Tahapan Waktu
Kegiatan Output Nilai Dasar Ket
Kegiatan Pelaksanaan
34
No Tahapan Waktu
Kegiatan Output Nilai Dasar Ket
Kegiatan Pelaksanaan
6 Desember
2019 (SD Al
Amanah)
35
No Tahapan Waktu
Kegiatan Output Nilai Dasar Ket
Kegiatan Pelaksanaan
36
No Tahapan Waktu
Kegiatan Output Nilai Dasar Ket
Kegiatan Pelaksanaan
37
No Tahapan Waktu
Kegiatan Output Nilai Dasar Ket
Kegiatan Pelaksanaan
38
No Tahapan Waktu
Kegiatan Output Nilai Dasar Ket
Kegiatan Pelaksanaan
6 Desember
2019 (SD Al
Amanah)
39
No Tahapan Waktu
Kegiatan Output Nilai Dasar Ket
Kegiatan Pelaksanaan
3 Desember
2019 ( SDN 48
Bontosunggu
Kota)
4 Desember
2019 ( Mis
Nurlatifah)
6 Desember
2019 (SD Al
Amanah)
40
No Tahapan Waktu
Kegiatan Output Nilai Dasar Ket
Kegiatan Pelaksanaan
41
4.2 Deskripsi Capaian Aktualisasi dan Analisis Dampak
1. KEGIATAN 1
Melakukan konsultasi dengan mentor
Penguatan Santun:
Nilai-Nilai
Memiliki nilai santun, sopan dan ramah ketika melakukan komunikasi
Organisasi
dengan orang lain
42
Gambar 4.1
Konsultasi dengan mentor (Kepala Puskesmas Bontosunggu Kota)
/
43
2. KEGIATAN 2
Pemberian Pre Test tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
44
Penguatan
Inovatif: Dengan pemberian pretest kepada peserta penyuluhan merupakan
Nilai-Nilai
bentuk inovasi yang nantinya akan berdampak pada semakin efektifnya
Organisasi dalam mengukur tingkat pengetahuan peserta sebelum penyuluhan
dilakukan
Gambar 4.2
Pembuatan dan penyebaran pretest
45
3. KEGIATAN 3
Kontribusi Dengan pemberian edukasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Terhadap melalui kegiatan penyuluhan, sesuai dengan visi organisasi “Menjadikan
Visi Misi Puskesmas Bontosunggu Kota sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan
Organisasi Terbaik dalam Mewujudkan Indonesia Sehat”
46
Penguatan
Santun :Pemberian penyuluhan di sekolah menggunakan bahasa yang
Nilai-Nilai
sopan dan santun.
Organisasi
Gambar 4.3
Pembuatan materi dan edukasi PHBS dengan power point
47
4. KEGIATAN 4
Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui permainan ular tangga kesehatan
48
Penguatan Inovatif
Nilai-Nilai
Mengedukasi peserta didik agar mudah mengerti dibutuhkan inovasi yang
Organisasi
membuat peserta didik senang sehingga dengan mudah memahami materi
yang disampaikan
Daftar hadir
49
5.KEGIATAN 5
Pengedukasian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui Senam Cuci Tangan
Pakai Sabun
Kontribusi
Terhadap Dengan terlaksananya edukasi senam cuci tangan pakai sabun merupakan
Visi Misi perwujudan misi :
Organisasi a. Menyelenggarakan pelayanan yang bermutu, merata, dan terjangkau
b. Menciptakan lingkungan kelurahan yang berwawasan kesehatan
c. Meningkatkan kemampuan SDM yang lebih professional
50
Penguatan
Nilai-Nilai Inovatif:
Organisasi
Kemampuan dalam mendayagunakan ide kreatif dalam memperagakan
senam cuci tagan pakai sabun
51
6.KEGIATAN 6
52
Kontribusi
Terhadap Dengan pembuatan dan pemberian posttest dapat mengukur tingkat
Visi Misi pengetahuan peserta setelah dilakukan penyuluhan maka dapat
Organisasi mewujudkan misi ‘Meningkatkan kemampuan SDM yang lebih
profesional’
Penguatan
Nilai-Nilai Inovatif: Dengan pemberian posttest kepada peserta penyuluhan merupakan
Organisasi bentuk inovasi yang nantinya akan berdampak pada semakin efektifnya
dalam mengukur tingkat pengetahuan peserta setelah penyuluhan dilakukan
Gambar 4.2
Pembuatan dan Penyebaran postest
53
7.KEGIATAN 7
Evaluasi
Kontribusi
Pemberian evaluasi bertujuan untuk menunjang peningkatan pengetahuan
Terhadap
peserta serta menyelenggarakan pelayanan yang bermutu, merata, dan
Visi Misi
terjangkau
Organisasi
Penguatan Handal :
Nilai-Nilai
Organisasi Pelayanan yang diberikan kepada peserta sesuai dengan kebutuhan peserta
didik dan standar prosedur operasional serta tidak melanggar norma-norma
yang ada di masyarakat
54
Gambar 4.6.1 Kegiatan Evaluasi
55
1.3 Analisis Dampak
4.3.1 ISU
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah merupakan sebuah
upaya untuk menularkan pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui
individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi
sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan
seperti materi edukasi guna menambah pengetahuan serta sikap dan perilaku
terkait cara hidup yang bersih dan sehat. PHBS adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh
anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki
peran aktif dalam aktivitas masyarakat.
Dengan adanya inovasi dalam mengedukasi peserta didik dengan metode
ceramah, permainan dan senam akan sangat membantu dalam mengoptimalkan
penyampaian informasi kesehatan yang lebih mudah dan menarik.
Dampak yang terjadi jika isu kurangnya pengetahuan perilaku hidup bersih
dan sehat bagi peserta didik di wilayah kerja puskesmas bontosunggu kota yaitu
akan sangat berpengaruh pada kesehatan siswa dan lingkungannya
Dengan disusunnya kegiatan-kegiatan aktualisasi ini diharapkan agar
kurangnya pengetahuan peserta didik mengenai PHBS di sekolah dapat
ditingkatkan. Sehingga dapat meningkatkan pengetahuan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) bagi peserta didik di wilayah kerja Puskesmas Bontosunggu
Kota
56
4.3.2 KEGIATAN
1. Melakukan konsultasi dengan mentor
Relevansi dengan mata pelatihan pada kegiatan melakukan konsultasi dengan
mentor terkait rancangan aktualisasi adalah :
Etika Publik :
Konsultasi mentor dilakukan dengan bersikap ramah, sopan, dan hormat
Analisis Dampak:
Jika Nilai Dasar Etika Publik pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka
nilai kesopan santunan ketika berkonsultasi dengan mentor tidak akan
terjalin. Kita akan dianggap orang yang tidak memiliki etika
Akuntabilitas :
Melakukan konsultasi adalah bentuk tanggungjawab saya dalam upaya
memberikan penyuluhan pada peserta didik.
Analisis Dampak :
Jika Nilai Dasar Akuntabilitas pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka
kegiatan-kegiatan yang nantinya akan dijalankan tidak berjalan dengan
maksimal.
Nasionalisme :
Melakukan musyawarah dengan pimpinan dalam melaksanakan
aktualisasi saat habituasi
Analisis Dampak :
Jika Nilai Dasar Nasionalisme pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka
konsultasi dan diskusi dengan mentor tidak berjalan dengan baik, dan
dianggap tidak menghargai dan menghormati atasan.
57
2. Pembuatan dan Pemberian Pre Test
Komitmen Mutu :
Memberikan pretest sebelum penyuluhan adalah inovasi saya di OPD untuk
mengetahui tingkat pengetahuan responden sebelum dilakukan penyuluhan
Analisis Dampak :
Jika Nilai Dasar Komitmen Mutu pada kegiatan ini tidak dilaksanakan,
maka tingkat pengetahuan peserta sebelum dilakukan penyuluhan tidak
dapat diukur
Nasionalisme :
Dalam memberikan pretest kepada responden saya harus bersikap adil, pada
semua responden saat mengisi lembaran pretest
Analisis Dampak:
Jika nilai dasar Nasionalisme pada kegiatan ini tidak dilaksanakan maka
pemberian pretest tidak adil, ada yang mendapat lembaran dan ada yang
tidak mendapat lembaran pretest
Anti Korupsi:
Dalam proses pemberian pretest saya harus bekerja Keras sebagai wujud
keseriusan saya dalam mengetahui tingkat pengetahuan awal mengani
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Analisis Dampak :
Jika Nilai Dasar Anti korupsi pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka
pengerjaan tidak akan maksimal
Relevansi dengan mata pelatihan pada kegiatan edukasi Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat melalui media powerpoint adalah :
58
Etika Publik :
Saya melakukan edukasi PHBS dengan sopan dan santun dan tidak
membeda bedakan peserta didik dari sudut pandang ekonomi, sosial dan
strata pendidikan.
strata pendidikan
Analisis Dampak :
Jika Nilai Dasar Etika Publik pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka akan
merusak hubungan baik yang terjalin antara peserta penyuluhan dan kegiatan
tidak akan berjalan dengan baik.
Komitmen Mutu :
Saya melakukan persiapan yang matang serta memilih materi yang sesuai
dengan judul dan menyampaikan melalui media power point akan
memberikan strategi efektif dan efisien dalam proses edukasi
Analisis Dampak :
Jika Nilai Dasar komitmen mutu pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka
pemberian materi penyuluhan tidak akan efektif dan efisien.
Akuntabilitas:
Menyampaikan materi edukasi kepada peserta didik dibutuhkan integritas,
keseuaian antara materi edukasi dengan tindakan semestinya.
Analisis Dampak:
Jika Nilai Dasar Akuntabilitas pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka
materi penyuluhan yang diberikan tidak sesuai dengan yang disampaikan
4. Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui permainan ular tangga
kesehatan
Relevansi dengan mata pelatihan pada kegiatan Edukasi Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat melalui permainan ular tangga kesehatan adalah :
Etika Publik :
Saya Melakukan edukasi dengan cara santun dan tidak membeda bedakan
peserta didik dari sudut pandang ekonomi, sosial dan strata pendidikan.
Analisis Dampak :
59
Jika Nilai Dasar Etika Publik pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka akan
merusak hubungan baik yang terjalin antara peserta penyuluhan dan kegiatan
tidak akan berjalan dengan baik.
Komitmen Mutu:
Melalui permainan ulartangga diharapkan saya dapat menyampaikan
informasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara efektif
dan efisien.
Analisis Dampak:
Jika Nilai Dasar pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka peserta
penyuluhan akan bosan dan tidak sepenuhnya memahami materi yang
disampaikan
Akuntabilitas :
Saya Menyampaikan materi edukasi kepada peserta didik secara
berintegritas, yaitu kesesuaian antara materi edukasi dan perilaku yang
sesungguhnya
Analisis Dampak :
Jika Nilai Dasar pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka Jika Nilai Dasar
Akuntabilitas pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka materi penyuluhan
yang diberikan tidak sesuai dengan yang disampaikan
60
Komitmen Mutu:
Saya melakukan persiapan yang matang serta memilih senam yang sesuai
agar mutu informasi lebih baik.
Analisis Dampak:
Jika Nilai Dasar pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka peserta
penyuluhan akan bosan dan tidak sepenuhnya memahami materi yang
disampaikan
Akuntabilitas :
Menyampaikan materi edukasi kepada peserta didik adalah tanggungjawab
saya sebagai seorang penyuluh keehatan.
Analisis Dampak :
Jika Nilai Dasar pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka Jika Nilai Dasar
Akuntabilitas pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka materi penyuluhan
yang diberikan tidak sesuai dengan yang disampaikan
Komitmen Mutu :
Saya membuat lembar post test untuk mengetahui mutu penyampaian
materi saya
Analisis Dampak :
Jika Nilai Dasar Komitmen Mutu pada kegiatan ini tidak dilaksanakan,
maka tingkat pengetahuan peserta setelah dilakukan penyuluhan tidak dapat
diukur
Nasionalisme :
Dalam memberikan posttest kepada responden saya harus adil, semua
responden mengisi lembaran posttest
Analisis Dampak:
61
Jika nilai dasar Nasionalisme pada kegiatan ini tidak dilaksanakan maka
pemberian post test tidak adil, ada yang mendapat lembaran dan ada yang
tidak mendapat lembaran pretest
Anti Korupsi:
Dalam proses pemberian posttest saya harus bekerja Keras sebagai wujud
keseriusan saya dalam penyampaian informasi hidup bersih dan sehat
Analisis Dampak :
Jika Nilai Dasar Anti korupsi pada kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka
pengerjaan tidak akan maksimal
7. Evaluasi
Relevansi dengan mata pelatihan pada kegiatan evaluasi pembelajaran adalah :
Komitmen Mutu
Membuat lembar evaluasi saya dapat mengetahui Mutu dari inovasi yang
saya lakukan
Analisis Dampak :
Jika nilai dasar komitmen mutu pada kegiatan ini tidak dilaksanakan maka
penyuluhan PHBS sekolah akan membosankan
Nasionalisme:
Saya tidak memaksakan kehendak responden, jawaban evaluasi
berdasarkan objektivitas dari responden
Analisis Dampak:
Jika nilai dasar Nasionalisme pada kegiatan ini tidak dilaksanakan maka
penyuluhan PHBS tidak meningkatkan mutu
Anti Korupsi Saya menyajikan data secara jujur dan benar adanya
berdasarkan hasil yang saya dapatkan
Analisis Dampak :
Jika nilai dasar Anti Korupsi pada kegiatan ini tidak dilaksanakan
maka evaluasi yang terjadi tidak sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya.
62
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Aktualisasi saat habituasi di Puskesmas Bontosunggu Kota
menjadi ajang pembuktian penerapan nilai dasar PNS yang nilainya
diakronimkan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi) dalam mengintervensi pemecahan masalah isu yang
diangkat yaitu kurangnya pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) bagi peserta didik sekolah dasar diwilayah kerja Puskesmas
Bontosunggu Kota.
Adapun gagasan inovatif penulis untuk memecahkan masalah yaitu dengan
penambahkan permainan dan senam pada peningkatana pengetahuan peserta
didik sekolah dasar. Hasil dari penerapan kegiatan aktualisasi ini benar-benar
mampu meningkatkan pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
bagi peserta didik sekolah dasar diwilayah kerja Puskesmas Bontosunggu Kota,
yang dibuktikan bahwa sekitar 78% responden menjawab sangat setuju dan sekitar
22% menjawab setuju bahwa Permainan ular tangga kesehatan, Media power
point, dan senam cuci tangan pakai sabun dapat meningkatkan pengetahuan
tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
B. Saran
Melalui aktualisasi ini diharapkan Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil
Negara yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi dapat teraktualisasi secara nyata dalam menjalankan
tugas dan fungsi kita pada unit kerja masing – masing.
Perlu Monitoring daan evaluasi yang berkelanjutan dari Promosi
Kesehatan Puskesmas Bontosunggu Kota sebagai garda terdepan dalam
menyehatkan masyarakat . Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan
kesehatan masyarakat.
Diharapkan kepada Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Jeneponto
menyediakan media penyuluhan yang bisa mempermudah tenaga Promosi
63
kesehatan dalam mengedukasi masyarakat khusunya anak sekolah se
Kabupaten Jeneponto.
64
DAFTAR PUSTAKA
65
BIODATA PENULIS
TEMPAT/TANGGAL
JENEPONTI, 17 MARET1996
LAHIR
GOLONGAN IIIa
PENYULUH KESEHATAN
JABATAN
MASYARAKAT AHLI PERTAMA
NO. HP 085298434599
EMAIL Irmairianti17@gmail.com
66
67