Oleh :
drh. TRI BUDI SETIAWAN
Ndh. 38
Peserta Diklat Prajabatan Golongan III
Angkatan I Tahun 2015
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI DASAR
KEGIATAN MEDIK VETERINER
PADA PUSAT KESEHATAN HEWAN SERONGGA
DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KOTABARU
OLEH :
drh. TRI BUDI SETIAWAN
Peserta Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan I
NDH 38
COACH MENTOR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang di buat oleh
pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan
mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. Setelah disahkannya undang-
undang (UU) ASN, aparatur negara memiliki kekuatan dan kemampuan
profesional kelas dunia, berintegritas tinggi non parsial dalam melaksanakan
tugas, berbudaya kerja tinggi non parsial dan kesejahteraan tinggi, serta
dipercaya publik dengan dukungan SDM. Peraturan baru tentang ASN tertuang
dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN
yang umum disebut sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis
pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik. Peran dan
posisi dokter hewan di era globalisasi ini tidak hanya dituntut untuk menangani
masalah kesehatan hewan semata. Tetapi bertanggungjawab untuk menjaga
kesehatan masyarakat melalui berbagai pembangunan di bidang ketahanan
pangan jaminan keamanan pangan dan sebagai penyangga daya saing bangsa.
Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di
pelayanan bidang kesehatan hewan yang dilaksanakan di Puskeswan.Dalam
perkembangannya, masyarakat semakin membutuhkan pelayanan kesehatan
ternak yang optimal.Tingkat ketergantungan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan ternak selama ini menunjukkan pentingnya peranan ASN di bidang
tersebut. Oleh karenanya, perlu pelayanan kesehatan hewan yang cepat, tepat,
akurat, efektif dan efisien di Puskeswan dengan berdasarkan nilai-nilai dasar
ANEKA yaitu :
1. Akuntabilitas
2. Nasionalisme
1
3. Etika Publik
4. Komitmen Mutu
5. Anti Korupsi
B. Tujuan
1. Menjadikan ASN mempunyai nilai-nilai dasar ASN yang mengedepankan
nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi.
2. Meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan hewan pada wilayah kerja
Puskeswan Serongga, Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru.
C. Ruang Lingkup
Daftar kegiatan yang menjadi alat untuk membuat daftar kegiatan yang
mengandung aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN. Instrumen tersebut
seharusnya mengedepankan pentingnya mengaktualisasikan Nilai-Nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti korupsi.
Instrumen tersebut dapat menunjukan bahwa publik memang menuntut
organisasi, unit kerja dan pegawai mengaktualisasikan kelima nilai dasar
tersebut.
Aktualisasi dalam peningkatan kinerja pada jasa pelayanan publik dalam hal
ini pelayanan medik veteriner terlihat pada ketepatan waktu dalam melayani
masyarakat, pelayanan yang prima dan berkode etik dan jasa medik veteriner
yang cepat, tepat, akurat dan ilmiah. Memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar
akuntabilitas, yaitu dengan sikap dan perilaku yang konsisten, nilai-nilai dasar
nasionalisme pembelajaran tentang nilai gontong royong dalam masyarakat,
saling membantu rekan kerja yang membutuhkan bantuan, nilali-nilai dasar etika
publik yaitu bentuk kode etik seperti santun dan ramah dalam memberikan
pelayanan, nilai-nilai dasar komitmen mutu memfasilitasi pembentukan nilai
dasar inovatif atau komitmen mutu secara efisien, dan yang terkhir pembentukan
nilai-nilai dasar anti korupsi yaitu proses internalisasi nilai dasar anti korupsi.
2
D. Gambaran Umum
TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kotabaru Nomor 11 Tahun
2011, Dinas Peternakan dipimpin oleh Kepala Dinas yang dalam
melaksananakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru
memiliki struktur organisasi, yang terdiri dari:
1. Kepala Dinas,
2. Sekretariat,
3. Bidang Pengembangan
4. Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner
5. Bidang Usaha dan Sumber Daya
6. Kelompok Jabatan Fungsional
7. UPTD
Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru merupakan unsur pelaksana
Pemerintahan Kabupaten Kotabaru di bidang peternakan yang mempunyai tugas
pokok melaksanakan kewenangan disentralisasi dan tugas dekonsentrasi di
bidang peternakan dalam kerangka pelaksanaan kewenanangan otonomi
daerah. Uraian tugas Dinas Peternakan dalam kerangka penyelenggaraan tugas
pokok, meliputi:
1. Merumuskan kebijakan teknis di bidang peternakan
2. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang peternaan dan kesehatan hewan
3. Membina dan melaksanakan tugas di bidang Pengembangan
Peternakan
4. Membina dan melaksanakan tugas di bidang Kesehatan Hewan dan
Masyarakat
5. Membina dan melaksanakan tugas di bidang Usaha dan Sumber Daya
6. Membina Unit Pelaksana Teknis Dinas
7. Melaksanakan pengelolaan kesekretariatan Dinas
3
Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru mempunyai tugas melaksanakan
kewenangan Pemerintah Daerah dalam Bidang Peternakan sesuai dengan arah
serta kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Kotabaru.
4
Peternakan yang tangguh yang memiliki ciri antara lain pengelolaan
peternakan masyarakat yang profesional berorientasi pasar, meningkatkan
pangsa pasar terutama untuk memenuhi permintaan daerah sendiri dan
regional, dengan mengandalkan produktivitas dan nilai tambah melalui
pemanfaatan modal serta kreatifitas sumberdaya manusia terdidik, dan bukan
lagi mengandalkan kelimpahan sumberdaya alam dan tenaga kerja yang
tidak terdidik.
Peternakan yang mandiri, yaitu dicirikan dengan kompetensi masyarakat
peternakan yang memiliki kreativitas dalam merespon teknologi peternakan,
membangun inovasi teknologi yang terus menerus, mampu memanfaatkan
secara optimal sumberdaya spesifik lokasi dalam mengupayakan pelestarian
sumber daya alam dan lingkungan hidup serta mampu membangun
organisasi ekonomi dan jaringan ekonomi rakyat sebagai pelaku utama
pembangunan.
Misi Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru dalam program pembangunan
jangka menengah, meliputi:
1. Membangun sumber daya manusia aparatur yang profesional, serta
meningkatkan kualitas pemberdayaan masyarakat peternak yang berperan
aktif dalam pengelolaan usaha berbasis agribisnis.
2. Mengembangkan Ketahanan Pangan Melalui Peningkatan Produksi
Komodititas Peternakan dan Pengamanan Ternak.
3. Meningkatkan Penggunaan Teknologi Peternakan Tepat Guna Yang Ramah
Lingkungan Di Dukung Dengan Pembinaan Berkelanjutan.
5
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PETERNAKAN
KEPALA DINAS
SUHIWAN, SP
19590313 198203 1 017
SUB BAGIAN PROGRAM SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
6
F. Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Serongga
Puskeswan merupakan unit kerja yang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Puskeswan Serongga terletak di
jalan Ahmad Yani km 298, Desa Tegalrejo, Kecamatan Kelumpang Hilir.
Berjarak >35 km dan berbeda pulau (menyeberang memakai kapal fery)
dengan lokasi Dinas Peternakan Kotabaru.
Sesuai dengan Permentan Nomor 64 tahun 2007, Puskeswan
mempunyai tugas :
1. melakukan kegiatan pelayanan kesehatan hewan di wilayah kerjanya
2. melakukan konsultasi veteriner dan penyuluhan di bidang kesehatan
hewan dan
3. memberikan surat keterangan dokter hewan
Dalam melaksanakan tugas diatas, Puskeswan mempunyai fungsi :
1. pelaksanaan penyehatan hewan
2. pemberian pelayanan kesehatan masyarakat veteriner
3. pelaksanaan epidemiologik
4. pelaksanaan informasi veteriner dan kesiagaan darurat wabah dan
5. pemberian pelayanan jasa veteriner
Adapun sumberdaya manusia yang bertugas di Puskeswan sesuai
Permentan paling kurang terdiri dari :
1. Satu orang dokter hewan (medik veteriner)
2. Dua orang paramedik veteriner
3. Empat orang teknis Puskeswan yang terdiri dari asisten teknis
reproduksi, petugas pemeriksa kebuntingan, inseminator dan
vaksinator
4. Satu orang administrasi
7
G. Sasaran Kinerja Pegawai
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) adalah rencana kerja dan target
yang akan dicapai oleh seorang PNS yang disusun dan disepakati bersama
antara pejabat penilai dengan PNS yang dinilai. Penilaian prestasi kerja
merupakan alat kendali agar setiap kegiatan pelaksanaan tugas pokok oleh
PNS selaras dengan tujuan yang telah di tetapkan dalam Rencana Kegiatan
Tahunan (RKT) organisasi. Adapun daftar kegiatan tugas jabatan sesuai
sasaran kinerja pegawai untuk medik veteriner adalah sebagai berikut :
8
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
9
berkualitas dengan disajikan
berupa data yang mudah dipahami.
Pekerjaan itu saya lakukan dengan
jujur tanpa ada manipulasi data
laporan yang telah ada.
10
darah Komitmen Mutu yang maksimal. Sebagai ASN,
ayam / Anti Korupsi saya akan memberikan pelayanan
unggas yang memuaskan kepada
peternak dengan cara setiap
pengambilan sampel dilakukan
dengan cepat dan akurat.
Selanjutnya saya akan
berkolaborasi dengan peternak
untuk melakukan pengambilan
sampel dan berkerja keras agar
target alokasi jumlah sampel nya
tercapai.
11
5 Melakukan Akuntabilitas Kegiatan vaksinasi ayam ini saya
vaksinasi Nasionalisme lakukan untuk meningkatkan
pada ayam Etika Publik kepercayaan masyarakat terhadap
Komitmen Mutu dokter hewan dalam pencegahan
Anti Korupsi terhadap penyakit. Saya
melakukannya tugasnya dengan
teliti agar pemberian dosis nya
tepat dan sesuai dengan
standar operasional prosedur
yang ada. Saya melakukannya
vaksinasi ini dengan tanggung
jawab agar memperoleh hasil yang
optimal.
12
vaksin tersebut. Saya berani
dengan tegas untuk menolak
pemberian imbalan jasa pelayanan
dari masyarakat terhadap vaksinasi
rabies yang diberikan.
13
mengutamakan kepentingan
masyarakat luas serta melayani
masyarakat dengan sikap hormat
dan sopan. Selanjutnya saya akan
memberikan pelayanan yang
menyentuh hati agar tercipta
hubungan yang baik antara dokter
hewan dengan pemilik ternaknya
dan akan muncul sikap kepedulian
bersama tentang kesehatan
ternaknya.
14
Etika publik berintegritas tinggi dalam menjalankan
Memberikan informasi tugasnya dengan baik. Selanjutnya
secara benar dan tidak dengan teknik ketelitian, informasi itu
menyesatkan dengan diberikan dengan benar dan tidak
teknik ketelitian menyesatkan bagi yang mendapatkan
informasi. Hasil laporan yang
Komitmen mutu berkualitas dibuat dengan teknik
Menghasilkan laporan kreatif dan di sajikan berupa data yang
yang berkualitas dengan mudah dipahami. Pekerjaan itu saya
teknik kreatif lakukan dengan dengan teknik jujur
dengan tidak memanipulasi data
Anti korupsi dengan teknik laporan yang telah ada sehingga turut
jujur tidak memanipulasi berkontribusi terhadap pencapaian visi
data organisasi.
15
kepada publik dengan rekap ini dikerjakan dengan cermat
teknik transparansi data dan teliti untuk mengurangi adanya
Komitmen mutu kesalahan data. Pada akhirnya,
Cermat dan teliti dengan rekapitulasi ini akan saya buat dengan
teknik kehati-hatian tanpa disiplin dengan teknik ketepatan waktu
ada kesalahan data tiap periode agar pelanggan bisa
mendapatkan informasi yang terkini
Anti korupsi sehingga turut berkontribusi terhadap
Disiplin dengan teknik pencapaian visi organisasi.
ketepatan waktu
3 Akuntabilitas Dalam melakukan kegiatan ini saya
Komitmen yang tinngi harus memiliki komitmen yang tinggi
dengan kerja keras agar mencapai hasil yang maksimal
dengan cara kerja keras. Sebagai
Nasionalisme ASN, saya akan memberikan
Memberikan pelayanan pelayanan yang memuaskan kepada
yang memuaskan dengan peternak dengan teknik tepat waktu
teknik ketepatan waktu sesuai dengan waktu yang dijanjikan.
Setiap pengambilan sampel itu saya
Etika Publik lakukan dengan teliti agar dapat
cepat dan akurat dengan selesei dengan cepat. Selanjutnya
teknik teliti saya akan melakukan kolaborasi
dengan teknik bekerjasama dengan
Komitmen Mutu pemilik ternak untuk melakukan
Kolaborasi dengan teknik pengambilan sampelnya. Kemudian
Kerjasama saya melakukan kegiatan ini dengan
bekerja keras agar target alokasi
Anti Korupsi dengan teknik
jumlah sampel nya tercapai, sehingga
16
bekerja keras turut berkontribusi terhadap
pencapaian visi organisasi.
Anti korupsi
Tidak menerima gratifikasi
dengan teknik sesuai
ketentuan
5 Akuntabilitas Kegiatan vaksinasi ayam ini saya
Kepercayaan dengan lakukan untuk meningkatkan
teknik keahlian kerja kepercayaan masyarakat terhadap
17
dokter hewan dengan keahlian
Nasionalisme kerjanya dalam pencegahan terhadap
Sesuai SOP penyakit. Saya melakukannya
tugasnya dengan teliti agar pemberian
Etika publik dosis nya diberikan secara tepat dan
Teliti dengan teknik tepat dilakukan dengan teknik sesuai
standar operasional prosedur yang
Komitmen mutu ada. Saya melakukannya vaksinasi ini
Tepat dengan teknik teliti dengan bertanggung jawab agar
hasilnya maksimal sehingga turut
Anti korupsi
berkontribusi terhadap pencapaian visi
Bertanggung jawab
organisasi.
dengan hasil maksimal
18
Efektif dan efisien dengan menolak pemberian imbalan jasa
teknik sesuai aturan pakai pelayanan dari masyarakat terhadap
vaksinasi rabies yang diberikan sesuai
Anti korupsi dengan nilai anti korupsi sehingga
Berani dengan menolak turut berkontribusi terhadap
imbalan jasa pencapaian visi organisasi.
Anti korupsi
Keadilan dengan teknik
19
tidak membedakan status
sosial
20
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI
A. Dokumentasi Kegiatan
Dalam memberikan pelayanan setiap harinya, dilaksanakan dengan kerja
sama antar rekan kerja di seluruh kegiatan. Pada tabel di bawah ini
merupakan dokumentasi kegiatan dalan rangka memberikan pelayanan yang
merupakan kegiatan aktualisasi yang sudah di rancang sebelumnya.
21
Tabel 3.1. Membuat rekapitulasi laporan pelayanan kesehatan hewan 3 bulanan
Kegiatan Membuat rekapitulasi laporan pelayanan kesehatan
hewan 3 bulanan
Tanggal 30 April 2015
Daftar Lampiran 1. Laporan bulanan selama 3 bulan
2. Tabel rekapitulasi
a. Bukti-bukti berupa Hasil dari kegiatan ini adalah adanya rekapitulasi
hasil atau output laporan pelayanan kesehatan hewan pada periode
suatu kegiatan tersebut sehingga bisa digunakan untuk monitoring
kejadian kasus penyakit yang sering ada dilapangan
di wilayah kerja Puskeswan Serongga.
b. Catatan Laporan pelayanan kesehatan hewan ini berisi data
pelaksanaan suatu dari kasus kejadian peyakit hewan yang ada
kegiatan dilapangan yang merupakan kegiatan pelayanan pasif
dan semi aktif dari fungsi pelayanan Puskeswan.
Kegiatan ini dimulai dengan mengumpulkan data
laporan bulanan secara cermat dan teliti agar
didapatkan informasi yang benar dan tidak
menyesatkan. Data kemudian diolah dengan kreatif
menjadi bentuk tabel-tabel agar menghasilkan
laporan yang berkualitas dan mudah dipahami
oleh stakeholder. Laporan pelayanan ini dibuat
dengan jujur, berintegritas tanpa ada manipulasi
data karena data juga akan dikirimkan ke Kabupaten
kemudian dilanjutkan ke Provinsi sebagai bagian dari
keterbukaan informasi publik dari penyelenggaraan
tugas dan fungsi pelayanan Puskeswan, sehingga ikut
berkontribusi terhadap visi organisasi yaitu adanya
22
transparansi data dari pelayanan kepada masyarakat.
c. Foto-foto
pelaksanaan
kegiatan
23
Kegiatan Membuat rekapitulasi penerbitan SKKH (Surat
Keterangan Kesehatan Hewan) 3 bulanan
Tanggal 29 April 2015
Daftar Lampiran 1. Hasil rekapitulasi SKKH
2. Data jumlah hewan yang keluar
3. Data jenis hewan yang keluar
a. Bukti-bukti berupa Hasil dari kegiatan ini adalah adanya data jumlah
hasil atau output SKKH yang diterbitkan serta data jenis dan jumlah
suatu kegiatan hewan yang keluar dari wilayah kabupaten kotabaru
yang melewati Puskeswan Serongga
b. Catatan Penerbitan SKKH ini merupakan salah satu kejelasan
pelaksanaan dari kewenangan sebagai dokter hewan sesuai
suatu kegiatan dengan keahlian kerjanya dengan tujuan
pencegahan keluar dan masuknya penyakit hewan
antar wilayah. Kegiatan ini dimulai dengan
mengumpulkan SKKH yang telah di terbitkan pada
periode bulan tersebut dengan cermat dan teliti untuk
mengurangi kesalahan data. Data kemudian di olah
menjadi bentuk tabel – tabel data dengan tepat agar
memudahkan pemberian informasi kepada
pelanggan mengenai jumlah SKKH yang diterbitkan,
jumlah dan jenis hewan yang keluar dari wilayah
Kabupaten Kotabaru dengan melewati Puskeswan
Serongga. Informasi ini sebagai bagian dari
transparansi data untuk pertanggungjawaban
kinerja yang telah dilakukan dalam rangka
pencegahan keluar dan masuk nya penyakit hewan
menular antar wilayah, sehingga berkontribusi pada
24
visi organisasi tentang pengamanan hewan.
c. Foto-foto
pelaksanaan
kegiatan
25
Tabel 3.3 Melakukan pengambilan sampel darah ayam / unggas
Kegiatan Melakukan pengambilan sampel darah ayam / unggas
Tanggal 9 Mei 2015
Daftar Lampiran 1. Surat tugas
2. Laporan catatan pengambilan sampel
a. Bukti-bukti berupa Kegiatan pengambilan sampel darah ayam / unggas
hasil atau output bertujuan untuk bertujuan untuk pengamatan dan
suatu kegiatan penyidikan penyakit hewan pada ayam / unggas
(avian influenza) berkaitan dengan potensi
penyebaran penyakit tersebut.
b. Catatan Pengambilan sampel ayam ini dilakukan dengan
pelaksanaan suatu adanya kolaborasi / kerjasama antara dokter
kegiatan hewan / petugas lapangan dengan masyarakat.
Lokasi pengambilan sampel darah ayam / unggas
dipilih secara acak sesuai zona wilayah yang telah
ditentukan. Sebelum berangkat menuju lokasi
dilakukan persiapan alat dengan teliti meliputi spuit,
kapas, alkohol dan kotak boks. Selanjutnya sampel
sampel darah diambil pada ayam / unggas yang
sudah disiapkan pemilik. Sampel kemudian diberikan
kode nomer dan dicatat dengan benar identitas
pemiliknya untuk laporan pelaksanaan kegiatan.
Pelaksanaan kegiatan ini perlu dengan kerja keras
agar targetnya tercapai sesuai dengan kondisi
lapangan yang ada, sehingga turut berkontribusi
terhadap pencapaian visi organisasi dalam monitoring
potensi penyakit hewan yang ada di lapangan wilayah
26
Kabupaten Kotabaru.
c. Foto-foto
pelaksanaan
kegiatan
G
ambar 6. Persiapan pengambilan sampel darah
27
Gambar 7. Aksi pengambilan sampel darah ayam
28
Selanjutkan pengambilan sampel dikerjakan secara
profesional meliputi cara pengambilannya,
pemberian kode nomer sampel dan identitas pemilik.
Data tersebut akan digunakan sebagai laporan
pelaksanaan kegiatan yang tepat. Dalam kegiatan ini
masyarakat tidak dipungut biaya untuk jasa
pelayanan pengambilan sampel dan pemeriksaan
sampelnya di laboratorium. Pelaksanaan kegiatan ini
turut berkontribusi terhadap pencapaian visi
organisasi dalam monitoring penyakit hewan yang ada
di lapangan wilayah Kabupaten Kotabaru.
c. Foto-foto
pelaksanaan
kegiatan
29
Gambar 9. Aksi pengambilan sampel
30
Tabel 3.5 Melakukan vaksinasi pada ayam
Kegiatan Melakukan vaksinasi pada ayam
Tanggal 9 Mei 2015
Daftar Lampiran 1. Surat tugas
2. Laporan pelaksanaan kegiatan vaksinasi
a. Bukti-bukti berupa Kegiatan vaksinasi pada ayam ini bertujuan untuk
hasil atau output pencegahan dan pemberantasan penyakit ND
suatu kegiatan (Newcastel Disease) pada ayam yang dapat
mengakibatkan kematian pada ayam yang banyak.
b. Catatan Kegiatan vaksinasi ini dilakukan untuk meningkatkan
pelaksanaan suatu kepercayaan masyarakat sesuai dengan keahlian
kegiatan kerja dalam pencegahan terhadap penyakit. Kegiatan
ini diawali dengan membuat janji atau kesepakatan
pada waktu tertentu antara masyarakat dengan dokter
hewan/petugas lapangan. Vaksinasi dilaksanakan
pada pagi atau sore hari dengan memperhatikan SOP
yang ada dan dilakukan pemberian dosis yang teliti
serta cara yang tepat melalui tetes mata pada ayam
yang di vaksin agar memperoleh kekebalan tubuh
yang optimal. Keberhasilan vaksinasi ini merupakan
tanggung jawab bersama antara petugas dengan
masyarakat, sehingga turut berkontribusi terhadap
pencapaian visi organisasi dalam rangka pencegahan
dan pemberantasan penyakit pada ayam.
c. Foto-foto
31
pelaksanaan
kegiatan
32
Tabel 3.6 Melakukan vaksinasi rabies pada anjing
Kegiatan Melakukan vaksinasi rabies pada anjing
Tanggal 2 Mei 2015
Daftar Lampiran 1. Surat tugas
2. Laporan pelaksanaan kegiatan vaksinasi
a. Bukti-bukti berupa Kegiatan vaksinasi rabies pada anjing ini bertujuan
hasil atau output untuk pencegahan dan pemberantasan penyakit
suatu kegiatan rabies pada anjing yang bisa mengakibatkan kematian
pada manusia apabila terkena gigitan.
b. Catatan Kabupaten Kotabaru sebagai salah satu dari semua
pelaksanaan suatu wilayah Provinsi Kalsel yang merupakan zona merah
kegiatan atau belum dinyatakan bebas rabies. Kegiatan ini
dilakukan dengan adanya kerjasama antara dokter
hewan/petugas lapangan dengan masyarakat pemilik
anjing dari penentuan waktu dan lokasi untuk
vaksinasi anjingnya. Dengan ramah dan santun
masyarakat diberikan sosialisasi tentang manfaat
vaksinasi dan bahaya rabies agar apabila ada
kejadian di masa mendatang bisa tertangani dengan
baik. Vaksinasi ini dilakukan dengan efektif dan
efisien sesuai dengan lokasi yang ditentukan agar
memperoleh hasil target yang baik. Pelayanan ini
diberikan tanpa meminta jasa pelayanan kepada
masyarakat agar tercapai target tujuan program
nasional Indonesia bebas rabies tahun 2020 sehingga
ikut berkontribusi pada visi organisasi tentang sistem
kesehatan hewan nasional.
33
c. Foto-foto
pelaksanaan
kegiatan
34
Gambar 14. Aksi vaksinasi rabies pada anjing
Tabel 3.7 Melakukan pelayanan kesehatan hewan (active service) pada ternak
Kegiatan Melakukan pelayanan kesehatan hewan (active
service) pada ternak
Tanggal 4 Mei 2015
Daftar Lampiran 1. Surat tugas
2. Laporan catatan pelayanan
a. Bukti-bukti berupa Kegiatan pelayanan kesehatan hewan (active service)
hasil atau output pada ternak ini dilakukan dalam rangka pelayanan
suatu kegiatan SKPD kepada masyarakat dengan tujuan pencegahan
dan pemberantasan penyakit ternak tang dilakukan
secara terpadu pada kelompok masyarakat.
b. Catatan Kegiatan ini merupakan bentuk pelayanan aktif SKPD
35
pelaksanaan suatu sebagai wujud konsistensi pelayanan kepada
kegiatan masyarakat diawali dengan membuat janji atau
kesepakatan pada waktu tertentu antara kelompok
ternak/masyarakat dengan dokter hewan/petugas
lapangan. Kegiatan dilakukan dengan profesional
berupa pemberian vitamin, obat cacing dan lain
sebagainya sesuai dengan kondisi ternak pada waktu
tersebut agar masyarakat puas dengan hasil yang
diharapkan. Masyarakat yang mendapatkan program
active service ini dilayani dengan ramah dan adil
tanpa membedakan suku, agama, ras dan
golongan. Kegiatan ini rutin dilaksanakan tiap periode
nya disesuaikan dengan anggaran yang ada,
sehingga ikut berkontribusi terhadap visi organisasi
dalam pelayanan kepada publik dan mewujudkan
ketahanan pangan melalui pencegahan dan
pemberantasan penyakit ternak.
c. Foto-foto
pelaksanaan
kegiatan
36
Gambar 15. Aksi kegiatan active service
Tabel 3.8 Melakukan pemeriksaan status reproduksi dan kebuntingan pada ternak
Kegiatan Melakukan pemeriksaan status reproduksi dan
kebuntingan pada ternak
Tanggal 6 Mei 2015
37
Daftar Lampiran 1. Surat tugas
2. Laporan kegiatan pemeriksaan
a. Bukti-bukti berupa Hasil dari kegiatan pemeriksaan status reproduksi dan
hasil atau output kebuntingan pada ternak ini adalah adanya data
suatu kegiatan tentang normal atau tidaknya sistem reproduksi ternak
dan bunting atau tidak bunting ternak tersebut agar
bisa dilakukan terapi penanganan yang tepat.
b. Catatan Kegiatan ini diawali dengan adanya kesepakatan
pelaksanaan suatu waktu awal sebagai bentuk tanggung jawab
kegiatan bersama antara peternak dengan dokter hewan dalam
penentuan waktu pelaksanaannya. Selanjutnya
persiapan ke lapangan dilakukan dengan cermat
dalam mempersiapkan perlengkapan berupa obat-
obatan dan sarung tangan plastik panjang. Di lokasi
kegiatan, peternak dilayani dengan ramah di mulai
dengan menyiapkan kandang jepit untuk sapi agar
dokter hewan, peternak dan sapi nya dalam kondisi
aman dan nyaman. Kemudian dilakukan pemeriksaan
status reproduksi dan kebuntingan pada sapi tersebut
serta dicatat hasilnya dengan teliti. Selanjutnya
dilakukan terapi pengobatan sesuai dengan status
kondisinya agar peternak mendapatkan kepuasan
dari pelayanan ini. Pada akhirnya akan tercipta
hubungan yang baik antara dokter hewan dengan
peternak yang memunculkan sikap kepedulian
bersama dalam memonitoring kesehatan ternaknya
sehingga turut berkontribusi terhadap visi organisasi
dalam hal peningkatan produktivitas ternak melalui
38
penanganan gangguan pada sistem reproduksi.
c. Foto-foto
pelaksanaan
kegiatan
39
BAB IV
RENCANA AKSI AKTUALISASI NILAI DASAR
40
No Nilai Dasar Kegiatan Teknik
1 Akuntabilitas Melakukan kegiatan - tanggung jawab
(konsistensi) penyehatan hewan - pelayanan yang
Nasionalisme ( tidak berupa tindakan sama
membedakan suku promotif yakni - sopan
agama ras dan pemberian suplemen - pelayanan yang
golongan) dan vitamin baik
Etika publik - tidak
( ramah) membedakan
Komitmen mutu status sosial
(kepuasan
masyarakat)
Anti korupsi
(keadilan)
2 Akuntabilitas Melakukan kegiatan - keahlian kerja
(kepercayaan) penyehatan hewan - sesuai SOP
Nasionalisme berupa tindakan - pemberian dosis
(sesuai SOP) preventif yaitu vaksinasi yang tepat
Etika publik (teliti) pada ternak - sesuai aturan
Komitmen mutu pakai
(efektif dan efisien) - menolak imbalan
Anti korupi (berani) jasa pelayanan
vaksinasi
3 Akuntabilitas Melakukan kegiatan - kecermatan
(tanggung jawab) penyehatan hewan - menjelaskan
Nasionalisme berupa tindakan kuratif tentang
(melayani publik) yaitu pengobatan pada penyakitnya
Etika publik (ramah hewan sakit - berdiskusi
dan santun) - teliti
Komitmen mutu - hubungan yang
(tepat) baik
Anti korupsi
(kepedulian)
4 Akuntabilitas Melakukan kegiatan keahlian kerja
(integritas) epidemiologi berupa sesuai dengan
Nasionalisme pengambilan
41 sampel SOP
(profesional) spesimen serum darah ketepatan waktu
Etika publik pada sapi tepat
Banjarbaru, 15 Mei 2015
Peserta Diklat Prajabatan
LAMPIRAN
42