Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara disebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya
disingkat ASN adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada
instansi pemerintah. Selanjutnya yang dimaksud dengan Pegawai
Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) untuk menduduki jabatan
pemerintahan. Sebagai Aparatur Sipil Negara, PNS mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas; dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Keberadaan ASN diharapkan dapat
mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang diantaranya yaitu membentuk suatu
Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap Bangsa
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia. Dalam
Peraturan Lembaga Administrasi Negara RI Nomor 12 Tahun 2018
Tentang Pedoman Penyelenggaran Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat yang
strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN yang
profesional sebagaimana tersebut di atas adalah Pelatihan Dasar
dengan pola baru.
Pelatihan Dasar pola baru dilaksanakan dengan sistem
internalisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang diakronimkan sebagai

1
2

ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,


dan Anti Korupsi) kemudian dituangkan dalam suatu dokumen yang
disebut laporan aktualisasi nilai dasar sebagai pedoman dalam
melaksanakan kegiatan aktualisasi pada instansi tempat bekerja.
Aktualisasi nilai dasar merupakan suatu proses untuk membuat kelima
nilai dasar (ANEKA) menjadi aktual atau nyata terjadi serta sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) di unit kerja, dalam hal ini
yaitu Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan, Dinas Pertanian
Kabupaten Tapin. Aktualisasi tersebut disesuaikan dengan nilai dasar
ANEKA, tugas pokok dan fungsi, serta visi misi dalam organisasi.

B. TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar
profesi ASN yang penulis laksanakan ini antara lain sebagai berikut.
1. Tujuan Umum
Penulis dapat memahami dan memaknai nilai-nilai dasar profesi
yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) yang akan dituangkan dalam
kegiatan aktualisasi.
2. Tujuan Khusus
Penulis dapat mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA dan
memberikan kontribusi kepada organisasi melalui kegiatan
aktualisasi ini.

C. ISSU AKTUALISASI
Identifikasi permasalahan pelayanan SKPD yang dihadapi
dalam penyelenggaraan tugas pokok pelaksanaan pembangunan
pertanian di Kabupaten Tapin pada umumnya adalah sebagaimana
berikut :
1. Mempertahankan swasembada sektor pertanian baik komoditas
pangan, perkebunan maupun ternak secara berkelanjutan.
3

2. Peningkatan produksi komoditas pertanian yang semakin sulit


sebagai akibat dari konversi lahan pertanian ke non pertanian, dan
terjadinya perubahan iklim;
3. Keterbatasan Ketersediaan infrastruktur, sarana dan prasarana
4. Kesejahteraan petani belum optimal (masih rendahnya nilai tambah
dan margin keuntungan yang diterima oleh petani);
5. Mutu produk komoditi dan olahan yang belum optimal,
6. Belum optimalnya kelembagaan petani dan diseminasi teknologi
pertanian petani dan kelompok tani

D. RUANG LINGKUP
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan pada Dinas Pertanian
Kabupaten Tapin yang beralamat di Jalan Jend. Sudirman Rantau,
sebagai instansi tempat peserta diklat ditugaskan. Secara lebih
khusus, lokus kegiatan aktualisasi ini adalah pada Sub Bagian
Perencanaan dan Pelaporan Dinas Pertanian Kabupaten Tapin yang
dilaksanakan mulai tanggal 2 Mei 2018 sampai dengan 2 Agustus
2018.
BAB II
GAMBARAN KEADAAN

A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI


Struktur organisasi Dinas Pertanian dibentuk berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah yang dituangkan dalamPeraturan Daerah
Kabupaten Tapin Nomor 09 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Tapin.
Struktur organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Tapin terdiri
dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat;
3. Bidang Prasarana Dan Sarana;
4. Bidang Tanaman Pangan;
5. Bidang Holtikultura;
6. Bidang Perkebunan
7. Bidang Peternakan Dan Kesehatan Hewan
8. Bidang Penyuluhan
9. Unit Pelaksana Teknis; dan
10. Kelompok Jabatan Fungsional.

Sekretariat dan Bidang membawahi terdiri dari beberapa Sub


Bagian dan Seksi, yaitu :
1. Sekretariat terdiri atas :
a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

2. Bidang Prasarana Dan Sarana, Terdiri atas :


a. Seksi Lahan dan Irigasi;
b. Seksi Pupuk dan Pestisida, Alat dan Mesin Pertanian;

4
5

c. Seksi Pembiayaan dan Investasi

3. Bidang Tanaman Pangan, Terdiri atas :


a. Seksi Produksi Tanaman Pangan;
b. Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan;
c. Seksi Pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan

4. Bidang Holtikultura, Terdiri atas ;


a. Seksi Produksi Holtikultura;
b. Seksi Perbenihan dan Perlindungan Holtikultura;
c. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Holtikultura

5. Bidang Perkebunan, Terdiri atas :


a. Seksi Produksi Perkebunan;
b. Seksi Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan;
c. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan

6. Bidang Peternakan Dan Kesehatan Hewan, Terdiri atas :


a. Seksi Benih/Bibit dan Produksi;
b. Seksi Kesehatan Hewan;
c. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Peternakan

7. Bidang Penyuluhan Pertanian, terdiri atas :


a. Seksi Kelembagaan Penyuluhan Pertanian;
b. Seksi Ketenagaan Penyuluhan Pertanian;
c. Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan Pertanian;

Adapun bagan struktur organisasi Dinas Pertanian Kabupaten


Tapin dapat dilihat pada Gambar berikut :
6

STRUKTUR ORGANISASI
DINAS PERTANIAN KABUPATEN TAPIN

6
7

B. VISI , MISI DAN NILAI –NILAI ORGANISASI


Dinas Pertanian Kabupaten Tapin mempunyai Visi yaitu :
“Terwujudnya Pertanian Yang Maju, Berdaya Saing Dan Berbasis
Sumberdaya Lokal Menuju Masyarakat Pertanian Yang Mandiri Dan
Sejahtera”
Visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pertanian yang maju, adalah pertanian yang berwawasan
pembangunan ke depan dengan optimisme dan orientasi
keberhasilan pencapaian indikator kinerja didukung optimalisasi
potensi daerah, ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian serta
kebijakan yang berpihak kepada masyarakat tani.
2. Pertanian yang berdaya saing dan berbasis sumberdaya local
mengandung makna pertanian yang dapat meningkatkan kualitas
dan kuantitas serta mampu menjaga kuntinuitas produk unggulan
lokal yang berwawasan agribisnis dan agroindustri dengan pola
kemitraan maupun kompetesi di pasar bebas sehingga dapat
meningkatkat perekonomian daerah.
3. Masyarakat yang mandiri dan sejahtera adalah masyarakat tani
yang dapat mengelola usahanya secara profesional, serta
berdaulat atas usahataninya sehingga pendapatan lebih baik,
dapat hidup layak dan bermartabat.
Sesuai dengan visi yang telah ditetapkan, maka Dinas
Pertanian mempunyai misi yang jelas dan dapat dilakukan agar tujuan
dan sasaran yang ingin dicapai dapat dilaksanakan dan berhasil
dengan baik. Dengan adanya misi diharapkan seluruh aparat
pertanian dan pihak-pihak yang berkepentingan (stake holders) dapat
mengenal Dinas Pertanian serta mengetahui peran dan programnya
serta hasil yang ingin dicapai dimasa yang akan datang atau dalam
kurun waktu tertentu, proses perumusan misi harus melibatkan pihak-
pihak yang berkepentingan dan memberikan peluang untuk
8

perubahan sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan


strategis.
Misi Dinas Pertanian Kabupaten Tapin adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan sumber daya pertanian Dinas Pertanian
berwawasan agribisnis
2. Meningkatkan perekonomian pertanian yang bertumpu pada
pengembangan infrastruktur pertanian di perdesaan
3. Meningkatkan daya saing dan nilai tambah tanaman pangan dan
hortikultura segar maupun olahan
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertanian yang
berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) pertanian

Nilai-nilai organisasi yang mencakup visi dan misi Dinas


Pertanian adalah sebagai berikut:
1. Maju dalam semua sektor pertanian
2. Berdaya saing
3. Mandiri
4. Berkualitas

C. TUPOKSI
Dalam mendukung Program Perioritas Pemerintah Kabupaten
Tapin maka Dinas Pertanian menjalankan tugas dan fungsi sebagai
berikut :
1. Perumusan kebijakan di bidang prasarana dan sarana, tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan kesehatan
hewan serta penyuluhan pertanian;
2. Penyusunan programa penyuluhan pertanian;
3. Pengembangan prasarana pertanian;
4. Pengawasan mutu, peredaran dan pengendalian penyediaan
benih tanaman, benih/bibit ternak dan hijauan pakan ternak;
5. Pengawasan penggunaan sarana pertanian;
9

6. Pembinaan produksi di bidang pertanian;


7. Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit tanaman dan
penyakit hewan;
8. Pengendalian dan penanggulangan bencana alam;
9. Pembinaan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;
10. Pelaksanaan penyuluhan pertanian;
11. Pemberian izin usaha/rekomendasi teknis pertanian;
12. Pemantauan dan evaluasi di bidang pertanian;
13. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian Unit Pelaksana
Teknis;
14. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan; dan
15. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya

Tugas dan fungsi Pertanian dijalankan dan diimplementasikan


dalam bentuk Program dan Kegiatan perioritas SKPD, lintas SKPD
dan Lintas Kewilayahaan.
Program Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Tapin mendukung
Pengembangan perekonomian yang bertumpu pada perluasan
pembangunan infrastruktur perdesaan dan perkotaan untuk
pengembangan pertanian tanaman pangan dan Hortikultura,
perkebunan, peternakan dengan penekanan pada peningkatan
pendapatan masyarakat diharapkan akan mampu meningkatkan nilai
tukar petani yang mendukung pencapaian Tapin Mandiri dan
Sejahtera yang Agamis (Tamasa).

D. SASARAN KINERJA PEGAWAI


Setiap pegawai wajib menyusun SKP (Sasaran Kerja Pegawai),
yang dalam pelaksanaanya harus berdasarkan dengan tugas jabatan,
fungsi, wewenang, tanggung jawab maupun rincian tugasnya yang
10

secara umum telah ditetapkan dalam stuktur organisai dan Tata Kerja
(SOTK) yaitu:
1. Mengumpulkan laporan capaian kinerja individu dan unit kerja
sesuai dengan prosedur yang berlaku untuk kelancaran
pelaksanaan tugas;
2. Mengidentifikasi informasi dari laporan capaian kinerja individu dan
unit kerja sesuai dengan prosedur yang berlaku untuk kelancaran
Pelaksanaan tugas;
3. Menganalisis karakteristik, spesifikasi, dan hal-hal yang terkait
dengan akuntabilitas kinerja berdasarkan informasi dari laporan
pencapaian kinerja individu dan unit kerja sesuai dengan prosedur
yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
4. Menyusun draft laporan akuntabilitas kinerja unit kerja sesuai
dengan hasil analisis dan prosedur yang berlaku untuk kelancaran
pelaksanaan tugas;
5. Melakukan koordinasi dengan unit kerja yang menangani
penyusunan laporan akuntabilitas kinerja unit kerja sesuai dengan
prosedur yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
6. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur
yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan pertanggung iawaban;
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. LANDASAN TEORI
Ada 5 (lima) nilai-nilai dasar profesi ASN yang dibutuhkan
dalam menjalankan tugas jabatan secara profesional sebagai pelayan
masyarakat meliputi : 1) Akuntabilitas; 2) Nasionalisme; 3) Etika
Publik; 4) Komitmen Mutu; dan 5) Anti Korupsi atau dapat disingkat
sebagai ANEKA. Penjelasan dari kelima nilai tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan sebuah kewajiban individu,
kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Amanah seorang Pegawai Negeri Sipil
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik antara lain:
a) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan antara kepentingan publik dengan sektor,
kelompok dan pribadi.
b) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.
c) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
d) Menunjukkan sikap dan prilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintah.
Akuntabilitas terdiri dari beberapa aspek. Menurut LAN RI
(2015:8), aspek-aspek tersebut terdiri dari:
a) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
b) Akuntabilitas berorientasi pada hasil
c) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
d) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
e) Akuntabilitas memperbaiki kinerja
12

Berdasarkan aspek-aspek tersebut seorang PNS harus


memiliki tanggung jawab dalam menjalankan setiap tugasnya.
Bovens (dalam LAN RI, 2015:10) menyatakan bahwa akuntabilitas
publik memiliki tiga fungsi utama yaitu:
a) untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);
b) untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
(peran konstitusional);
c) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).

Akuntabilitas publik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu


akuntabilitas vertikal (vertical accountability) dan akuntabilitas
horizontal (horizontal accountability). Akuntabilitas vertikal adalah
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang
lebih tinggi. Akuntabilitas vertikal membutuhkan pejabat
pemerintah untuk melaporkan “ke bawah” kepada publik.
Sedangkan akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban
kepada masyarakat luas. Akuntabilitas ini membutuhkan pejabat
pemerintah untuk melaporkan “ke samping” kepada para pejabat
lainnya dan lembaga negara.
Selain itu, menurut LAN RI (2015: 11), akuntabilitas terdiri
dari 5 tingkatan sebagai berikut.
a) Akuntabilitas personal
b) Akuntabilitas individu
c) Akuntabilitas kelompok
d) Akuntabilitas organisasi
e) Akuntabilitas stakeholder

Akuntabilitas memiliki empat dimensi agar memenuhi


terwujudnya sektor publik yang akuntabel, diantaranya sebagai
berikut.
13

a) Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity


and legality);
b) Akuntabilitas proses (process accountability);
c) Akuntabilitas program (program accountability);
d) Akuntabilitas kebijakan (policy accountability).

Dalam pengambilan keputusan yang akuntabel, seorang


PNS mengambil langkah-langkah sebagai berikut.
a) Memastikan tindakan dan keputusan yang berimbang dan
tidak bias.
b) Bertindak adil dan mematuhi prinsip-prinsip due process.
c) Akuntabel dan transparan.
d) Melakukan pekerjaan secara penuh, efektif, dan efisien.
e) Berperilaku sesuai dengan standar sektor etika publik sesuai
dengan organisasinya.
f) Mendeklarasikan secara terbuka bila terjadi adanya potensi
konflik kepentingan.

Nilai-nilai sebagai upaya menciptakan lingkungan kerja


yang akuntabel antara lain :
a) Kepemimpinan (memberikan contoh pada orang lain, adanya
komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan);
b) Transparansi (mendorong komunikasi dan kerjasama,
meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan);
c) Integritas (kewajiban untuk mematuhi undang – undang,
kontrak, kebajikan, dan peraturan yang berlaku);
d) Tanggung jawab/Responsibilitas (terbagi atas responsibilitas
perseorangan dan responsibilitas institusi);
e) Keadilan (ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan
dan kredibilitas organisasi);
14

f) Kepercayaan (lingkungan akuntabilitas akan lahir dari hal –


hal yang dapat dipercaya);
g) Keseimbangan (keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas);
h) Kejelasan (mengetahui kewenangan dan tanggungjawab); dan
i) Konsistensi (konsistensi menjamin kestabilan).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa


akuntabilitas merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai oleh PNS.

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya (chauvinism). Sedangkan
dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa
cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain (LAN RI, 2015:1). Secara politis
nasionalisme berarti pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila.
Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu
fungsi ASN adalah menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik
diharapkan dapat dilakukan dengan integritas tinggi dalam
melayani publik sehingga dalam menjadi pelayan publik yang
professional. ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan
segala peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan
kebijakan publik untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.
Indikator-indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme
yang harus dimiliki Aparatur Sipil Negara antara lain sebagai
berikut:
15

a) Berwawasan kebangsaan yang kuat


b) Memahami pluralitas
c) Berorientasi kepublikan yang kuat
d) Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya

3. Etika Publik
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik
adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik (LAN, 2015: 6). Integritas publik
menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki
komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan
antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan
kebijaksanaan di dalam pelayanan publik (Haryatmoko dalam
LAN, 2015: 7).
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan
pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis
(LAN, 2015:9). Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur
tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat
melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat
dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode
perilaku ASN yakni sebagai berikut:
a) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,
dan berintegritas tinggi
b) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
c) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
d) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku
16

e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau


pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan
f) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara
g) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
h) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya
i) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan
j) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,
status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk
orang lain
k) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN
l) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.

Selanjutnya, perlu diketahui tentang nilai-nilai dasar etika


publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN
sebagai berikut:
a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila;
b) Setia dan mempertahankan Undang-undang dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945;
c) Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak;
d) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
17

g) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada


publik;
h) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah;
i) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
l) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
m) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
n) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.

Dimensi etika publik terdiri dari: 1) dimensi tujuan


pelayanan publik yang bertujuan untuk mewujudkan pelayanan
yang berkualitas dan relevan; 2) dimensi modalitas yang terdiri
dari akuntabilitas, transparansi, dan netralitas; serta 3) dimensi
tindakan integritas publik (LAN, 2015:11). Ketiga dimensi tersebut
dapat menjadi dasar untuk menjadi pelayan publik yang beretika.
Etika publik menjadi sebuah refleksi kritis yang mengarahkan nilai-
nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, dan kesetaraan yang
dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap
kesejahteraan masyarakat.
Pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak
hanya kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi
etika. Oleh karena itu perlu dipahami etika dan kode etik pejabat
publik. Tanpa memiliki kompetensi etika, pejabat cenderung
menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali
diskriminatif, terutama pada masyarakat kalangan bawah yang
tidak beruntung. Etika publik merupakan refleksi kritis yang
18

mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan,


kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan
dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan
diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus
berubah dari penguasa menjadi pelayan, dari wewenang menjadi
peranan, dan menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah
yang harus dipertanggung jawabkan bukan hanya di dunia namun
juga di akhirat.
Terdapat 6 prinsip etika publik, yaitu:
a) Keindahan (beauty), yakni prinsip yang berkaitan/dapat
menghasikan rasa senang
b) Persamaan (equality), yakni prinsip yang berkaitan dengan
kesamaan harkat dan derajat/tidak diskriminatif
c) Kebaikan (goodness), yakni prinsip yang berkaitan dengan cita
rasa/perasaan
d) Keadilan (justice), yakni prinsip yang berkaitan dengan rasa adil
(didasarkan kebutuhan)
e) Kebebasan (liberty), yakni prinsip yang berkaitan dengan
keleluasaan namun tidak mengganggu orang lain
f) Kebenaran (truth), yakni prinsip yang didasarkan pada
kebenaran baik secara ilmiah maupun mutlak

Agar etika publik dapat dihayati, diperlukan kode etik


diantara aparatur sipil negara. Dengan rumusan kode etik yang
baik dan diikuti sebagai pedoman bertindak dan berperilaku,
sehingga para aparatur negara akan melihat kedudukan mereka
sebagai alat bukan sebagai tujuan.
Mengacu pada TAP MPR NO.VI/MPR/2001 ada pokok-
pokok etika kehidupan berbangsa yaitu:
a) Etika sosial dan budaya
b) Etika politik dan pemerintahan
19

c) Etika ekonomi dan bisnis


d) Etika penegakan hukum yang berkeadilan
e) Etika keilmuan
f) Etika lingkungan.

Adapun aktualisasi etika Aparatur Sipil Negara antara lain:


a) Aktualisasi etika publik untuk peningkatan kualitas pelayanan
publik
b) Aktualisasi kode etik untuk melawan korupsi
c) Aktualisasi kode etik untuk peningkatan kinerja organisasi
d) Aktualisasi kode etik untuk peningkatan integritas publik

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Aspek utama yang menjadi target stakeholder
adalah layanan yang komitmen pada mutu melalui
penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan
berorientasi mutu.
a) Efektif
Efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja sedangkan efektivitas organisasi berarti sejauh mana
organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau
berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya.
Efektivitas organisasi berarti memberikan barang atau jasa
yang dihargai oleh pelanggan.
b) Efisien
Efisien adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan atau tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan
20

sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya sedangkan


efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang
digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisiensi
organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang,
dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah
keluaran tertentu.
Efisensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
c) Inovasi
Inovasi adalah cara utama dimana suatu organisasi
beradaptasi terhadap perubahan di pasar, teknologi dan
persaingan.
d) Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yag
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja.
Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan
prima sekurang-kurangnya akan mencakup hal-hal berikut.
1) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
customer/clients.
2) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga
dan memelihara agar customer/clients tetap setia.
3) Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi tanpa
cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan.
4) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customer/clients
mauun perkembangan teknologi.
5) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
21

6) Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui


berbagai cara, antara lain pendidikan, pelatihan,
pengembangan ide kreatif, kolaborasi dan benchmark.

5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus
yang berarti kerusakan atau kebobrokan. Dalam bahasa Yunani
coruptio artinya perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat
disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental dan umum. Anti Korupsi
adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan
Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Ada 7 jenis korupsi menurut Syed Husin Alatas (LAN,
2014:17) yaitu:
a) Korupsi Transaktif yaitu ditandai adanya kesepakatan timbal
balik kedua pihak yang sama-sama aktif demi keuntungan
bersama;
b) Korupsi Ekstroaktif yaitu ditandai adanya tekanan kepada
pihak pemberi untuk menyuap demi kepentingan keselamatan
diri dan koleganya;
c) Korupsi Investif yaitu penawaran barang/jasa yang
keuntungannya diharapkan dimasa datang;
d) Korupsi Nepotistik yaitu ditandai dengan perlakuan khusus
kepada kerabatnya dalam suatu kedudukan;
e) Korupsi Autogenik yaitu korupsi yang di lakukan individu
dengan memanfaatkan kelebihan pemahaman dan
pengetahuannya sendiri;
22

f) Korupsi Suportif yaitu tindakan korupsi untuk melindungi


tindak korupsi lainnya;
g) Korupsi Defensif yaitu korupsi yang terpaksa dilakukan untuk
mempertahankan diri dari pemerasan.

Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7


kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: (1) kerugian
keuangan negara; (2) suap-menyuap; (3) pemerasan; (4)
perbuatan curang; (5) penggelapan dalam jabatan; (6) benturan
kepentingan dalam pengadaan; dan (7) gratifikasi.
Menanamkan sikap sadar anti korupsi merupakan salah
satu cara untuk menjauhkan diri kita dari korupsi. Nilai-Nilai dasar
anti korupsi adalah sebagai berikut.
a) Jujur
b) Peduli
c) Mandiri
d) Disiplin
e) Tanggungjawab
f) Kerja keras
g) Sederhana
h) Berani
i) Adil

Korupsi juga disebut sebagai kejahatan yang luar biasa,


karena dampaknya menyebabkan kerusakan dalam ruang lingkup
pribadi, keluarga, masyarakat, dan kehidupan yang luas. Menurut
LAN RI (2014:8) yang dikutip dari berbagai sumber, dampak
perilaku dan tindak pidana korupsi adalah sebagai berikut.
a) Negara korup harus membayar biaya hutang yang lebih besar
b) Harga infrastruktur lebih tinggi
23

c) Tingkat korupsi yang tinggi meningkatkan ketimpangan


pendapatan dan kemiskinan
d) Korupsi menurunkan investasi dan karenanya menurunkan
pertumbuhan ekonomi
e) Persepsi korupsi memiliki dampak yang kuat dan negatif
terhadap arus investasi asing
f) Negara-negara yang dianggap memiliki tingkap korupsi yang
relatif rendah selalu menarik investasi lebih banyak dari pada
negara rentan korupsi

Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan


spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai
manusia di muka bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan
waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan sehingga
dapat menjadi benteng kuat untuk anti korupsi. Tanggung jawab
spiritual yang baik akan menghasilkan niat yang baik dan
mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu
memiliki semangat untuk melakukan proses atau usaha untuk
mendapatkan hasil terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan
secara publik.
24

B. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI


Peserta Diklat ditempatkan dibagian Subbag Perencanaan dan Pelaporan. Tugas Pokok dan fungsi sebagai Staf
Subbag Perencanaan dan Pelaporan antara lain:

Judul : Pengumpulan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pada Subbag Perencanaan dan Pelaporan
Dinas Pertanian Kabupaten Tapin
Unit Kerja : Dinas Pertanian Kabupaten Tapin
Isu yang Diangkat : Kurang optimalnya pengumpulan laporan capaian unit kerja sesuai dengan prosedur
yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas
Gagasan Pemecahan Isu : 1. Meminta pengarahan dari atasan langsung
2. Melakukan identifikasi hambatan kurang optimalnya pengumpulan laporan akuntabilitas
kinerja
3. Merencanakan kegiatan pengumpulan laporan akuntabilitas kinerja
4. Membantu pelaksanaan pengumpulan laporan akuntabilitas kinerja
5. Membantu menyusun draft laporan akuntabilitas kinerja unit kerja sesuai dengan hasil
analisis
6. Melakukan koordinasi dengan bidang unit kerja dalam penyusunan laporan akuntabilitas
kinerja
7. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas

24
25

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Out Put /
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata terhadap Visi nilai
Target
Pelatihan Misi organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
26

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Out Put /
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata terhadap Visi nilai
Target
Pelatihan Misi organisasi Organisasi
1. Meminta Menggali informasi Daftar tertulis Pengarahan dari Kegiatan Kegiatan ini
pengarahan dari awal mengenai alur mengenai atasan langsung menggali memberikan
atasan langsung pengumpulan data informasi awal dilaksanakan dalam pengarahan penguatan pada
dari atasan langsung rangka sebagai dasar langsung dari nilai-nilai dasar
awal peserta diklat atasan langsung organisasi yaitu
untuk melakukan diharapkan mampu mandiri
perencanaan mampu dan berdaya
tindakan selanjutnya berkontribusi saing tinggi baik
dalam pengumpulan terhadap salah dalam hal sektor
laporan satu misi Dinas pertanian
(Akuntabilitas: Pertanian yaitu maupun sumber
pemahaman) meningkatkan daya pegawai.
kualitas sumber
Arahan dapat daya manusia.
dijadikan sebagai
pemahaman situasi
yang ada di lingkup
SKPD
(Nasionalisme:
wawasan
kebangsaan)

Dalam menggali
informasi dari atasan

25
langsung, peserta
27

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Out Put /
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata terhadap Visi nilai
Target
Pelatihan Misi organisasi Organisasi
diklat harus
mengedepankan
sopan santun (Etika
Publik: menghargai
komunikasi)

Komunikasi dan
arahan dari atasan
diharapkan dapat
membuat
perencanaan
kegiatan peserta
diklat agar lebih
efektif dan efisien
(Komitmen Mutu:
efektif, efisien)

Arahan yang didapat


merupakan inisiatif
peserta diklat dalam
langkah awal
pelaksanaan tugas di
SKPD (Anti Korupsi:

26
mandiri)
28

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Out Put /
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata terhadap Visi nilai
Target
Pelatihan Misi organisasi Organisasi
2. Melakukan 1. Menyiapkan 1. Tabel hasil Identifikasi hambatan Kegiatan Kegiatan ini
identifikasi rencana kegiatan identifikasi diperlukan agar menggali memberikan
hambatan kurang 2. Membuat program 2. Hasil mampu mengambil pengarahan penguatan pada
optimalnya kerja wawancara pilihan yang tepat langsung dari nilai-nilai dasar
pengumpulan 3. Membuat narasi 3. Foto dan benar sehingga atasan langsung organisasi yaitu
laporan dan tabel yang dokumentasi tidak terjadi konflik diharapkan mampu mandiri
akuntabilitas merupakan kepentingan mampu dan berdaya
kinerja simpulan (Akuntabilitas: berkontribusi saing tinggi baik
perencanaan konflik terhadap salah dalam hal sektor
kegiatan kepentingan) satu misi Dinas pertanian
Pertanian yaitu maupun sumber
Kegiatan identifikasi meningkatkan daya pegawai.
hambatan yang dapat kualitas sumber
mengganggu daya manusia.
pengumpulan laporan
dilaksanakan pada
setiap bidang terkait
sebagai perwujudan
nilai orientasi publik
(Nasionalisme:
orientasi publik)

Hambatan yang perlu


diidentifikasi sebagai
perwujudan

27
Menjalankan tugas
29

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Out Put /
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata terhadap Visi nilai
Target
Pelatihan Misi organisasi Organisasi
3. Merencanakan 1. Menyiapkan 1. Jadwal Kegiatan Kegiatan Kegiatan ini
kegiatan rencana kegiatan perencanaa perencanaan menggali memberikan
pengumpulan 2. Membuat pengumpulan selanjutnya dalam pengarahan penguatan pada
laporan program kerja laporan pengumpulan laporan langsung dari nilai-nilai dasar
akuntabilitas 3. Membuat narasi sebagai langkah awal atasan langsung organisasi yaitu

26
kinerja dan tabel yang pelaksanaan diharapkan mampu mandiri
merupakan tindakan mampu dan berdaya
simpulan (Akuntabilitas: berkontribusi saing tinggi baik
perencanaan konsisten) terhadap salah dalam hal sektor
kegiatan satu misi Dinas pertanian
Kegiatan yang akan Pertanian yaitu maupun sumber
dilaksanakan harus meningkatkan daya pegawai.
sesuai dengan kualitas sumber
perencaan yang daya manusia
dirancang pertanian yang
(Nasionalisme: berorientasi ilmu
wawasan pengetahuan
kebangsaan) dan teknologi
(IPTEK)
Rencana pertanian
pengumpulan laporan
sebagai perwujudan
Menjalankan tugas
secara professional
dan tidak berpihak

29
(Etika Publik:
30

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Out Put /
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata terhadap Visi nilai
Target
Pelatihan Misi organisasi Organisasi
4. Membantu 1. Membuat format 1. Format Kegiatan Kegiatan Kegiatan ini
pelaksanaan pengumpulan pengumpulan pengumpulan laporan menggali memberikan
pengumpulan data data wajib dilaksanakan pengarahan penguatan pada
laporan 2. Menyampaikan 2. Hasil laporan sebagai agenda isu langsung dari nilai-nilai dasar
akuntabilitas format per bidang utama yang harus atasan langsung organisasi yaitu
kinerja pengumpulan 3. Foto dipecahkan secara diharapkan mampu mandiri

30
data kepada PIC dokumentasi konsisten mampu dan berdaya
per bidang (Akuntabilitas: berkontribusi saing tinggi baik
konsisten) terhadap salah dalam hal sektor
satu misi Dinas pertanian
Kegiatan Pertanian yaitu maupun sumber
pengumpulan laporan meningkatkan daya pegawai.
sebagai agenda kualitas sumber
utama juga tidak daya manusia
boleh mementingkan pertanian yang
kelompok/ bidang berorientasi ilmu
tertentu, harus bisa pengetahuan
menjadi jembatan dan teknologi
pemersatu di SKDP (IPTEK)
(Nasionalisme: pertanian
Berorientasi
kepublikan yang
kuat)

Pengumpulan
laporan sebagai

31
31

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Out Put /
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata terhadap Visi nilai
Target
Pelatihan Misi organisasi Organisasi
5. Membantu 1. Menghimpun 1. Draft format Penyusunan laporan Kegiatan Kegiatan ini
menyusun draft format data dan laporan harus konsisten, menggali memberikan
laporan informasi kinerja akuntabilitas terstruktur pengarahan penguatan pada
akuntabilitas yang telah kinerja (Akuntabilitas: langsung dari nilai-nilai dasar
2. SOP
kinerja unit kerja terkumpul konsisten) atasan langsung organisasi yaitu
penetapan
sesuai dengan 2. Menganalisis data kinerja
diharapkan mampu mandiri
hasil analisis dan informasi 3. Foto
Penyusunan laporan mampu dan berdaya
kinerja yang telah dokumentasi dilaksanakan dengan berkontribusi saing tinggi baik
terkumpul azas kerjasama dan terhadap salah dalam hal sektor
bertanggung jawab satu misi Dinas pertanian
serta berorientasi Pertanian yaitu maupun sumber
hasil yang maksimal meningkatkan daya pegawai.
(Nasionalisme: kualitas sumber
Persatuan, kerja daya manusia
sama) pertanian yang
berorientasi ilmu
Penyusunan laporan pengetahuan
dilaksanakan dengan dan teknologi
azas kerjasama dan (IPTEK)
bertanggung jawab pertanian
serta berorientasi
hasil yang maksimal
(Etika Publik:
komunikasi,
persatuan, kerja
sama)

33
32

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Out Put /
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata terhadap Visi nilai
Target
Pelatihan Misi organisasi Organisasi
6. Melakukan Melakukan 1. Daftar Koordinasi dan Kegiatan Kegiatan ini
koordinasi dengan komunikasi dengan informasi hasil komunikasi antara menggali memberikan
bidang unit kerja semua pihak terkait koordinasi peserta dan tiap-tiap pengarahan penguatan pada
dalam penyusunan dengan unit bidang sebagai langsung dari nilai-nilai dasar
kerja per
laporan perwujudan atasan langsung organisasi yaitu

34
bidang
akuntabilitas pelayanan publik diharapkan mampu mandiri
2. Foto
kinerja (Akuntabilitas: mampu dan berdaya
dokumentasi
pelayanan publik) berkontribusi saing tinggi baik
terhadap salah dalam hal sektor
Dalam berkoordinasi satu misi Dinas pertanian
dengan semua pihak, Pertanian yaitu maupun sumber
diharapkan mampu meningkatkan daya pegawai.
memahami pluralitas kualitas sumber
(Nasionalisme: daya manusia
wawasan pertanian yang
kebangsaan) berorientasi ilmu
pengetahuan
Dalam berkoordinasi, dan teknologi
harus (IPTEK)
mengedepankan pertanian
sopan santun (Etika
Publik: menghargai
komunikasi)

Koordinasi dilakukan
agar lebih efektif dan

35
33

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Out Put /
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata terhadap Visi nilai
Target
Pelatihan Misi organisasi Organisasi
7. Membuat laporan Menganalisis dan Dokumen hasil Laporan hasil Kegiatan Kegiatan ini
hasil pelaksanaan mengevaluasi hasil evaluasi pelaksanaan tugas menggali memberikan
tugas pekerjaan yang sudah diharapakan sebagai pengarahan penguatan pada
dilaksanakan review atas semua langsung dari nilai-nilai dasar
proses dan hasil atasan langsung organisasi yaitu
kerja (Akuntabilitas: diharapkan mampu mandiri
pemahaman) mampu dan berdaya
berkontribusi saing tinggi baik
Hasil pelaksanaan terhadap salah dalam hal sektor
tugas yang dirancang satu misi Dinas pertanian
sebagai orientasi Pertanian yaitu maupun sumber
evaluasi meningkatkan daya pegawai.
(Nasionalisme: kualitas sumber
orientasi publik) daya manusia
pertanian yang

36
Penyusunan laporan berorientasi ilmu
hasil kegiatan pengetahuan
diharapkan dapat dan teknologi
memelihara dan (IPTEK)
menjunjung tinggi pertanian
standar etika luhur
(Etika Publik:
standar etika)

37
Hasil evaluasi ini
34

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Out Put /
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata terhadap Visi nilai
Target
Pelatihan Misi organisasi Organisasi
sebagai inovasi dan
tonggak dasar
langkah selanjutnya
dalam merencanakan
tugas dan tantangan
selanjutnya
(Komitmen Mutu:
inovasi)

Sebagai wujud
tanggung jawab atas
tugas yang telah
diberikan dan
dilaksanakan, maka
perlu disusun laporan
hasil pelaksanaan
kegiatan (Anti
Korupsi: mandiri,
tanggung jawab)
35

RENCANA PENJADWALAN KEGIATAN AKTUALISASI


BULAN
No
KEGIATAN MEI JUNI JULI AGUSTUS
.
I II III IV I II III IV I II III IV I
PERENCAAN
Melapor ke atasan/ Kepala Subbag
1.
Perencaan dan Pelaporan
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Meminta pengarahan dari atasan langsung
Melakukan identifikasi hambatan kurang
2. optimalnya pengumpulan laporan
akuntabilitas kinerja
Merencanakan kegiatan pengumpulan
3.
laporan akuntabilitas kinerja
Membantu pelaksanaan pengumpulan
4.
laporan akuntabilitas kinerja
Membantu menyusun draft laporan
5. akuntabilitas kinerja unit kerja sesuai dengan
hasil analisis
Melakukan koordinasi dengan bidang unit
6. kerja dalam penyusunan laporan
akuntabilitas kinerja
7. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas
EVALUASI
1. Konsultasi dengan Coach dan Mentor
2. Seminar hasil

39
36

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III.

Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Tapin 2018-2023

Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Undang-Undang No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Anda mungkin juga menyukai