Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA


Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Sistem Neurobehaviour
Dosen: Yuliantie S. Kep.,Ns

Oleh:

Niko
(2012.C.04a.0319)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI S-1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2013/2014
1. Pengertian
Pengambilan darah vena adalah cara pengambilan darah dengan menusuk
area pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit. Darah dapat diambil dari
vena dalam fossa cubiti,vena saphena magna/ vena superficial lain yang cukup
besar untuk endapatkan sampel darah.

2. Tujuan
a. Mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk
melakukanpemeriksaan.
b. Untuk mendapatkan specimen darah vena tanpa antikoagulan yang memenuhi
persyaratan untuk pemeriksaan kimia klinik dan imunoserologi.
c. Untuk menganalisa kandungan komponen darah, seprti sel darah merah, sel
darah putih, leukosit dan trombosit.

3. Tempat Pengambilan Darah di Vena


Tempat-tempat yang memungkinkan untuk pengambilan darah vena:
a. Lengan : vena basilica, vena sefalika, vena median cubiti, vena medial-
antebrakial, vena radialis.
b. Tungkai vena sphenous.

4. Indikasi
-

5. Kontra Indikasi
a. Juka terdapat tanda-tanda infeksi, infiltrasi atau thrombosis pada tempat
penusukan.
b. Klien dengan mastektomi yang mengalami gangguan pada tangannya.
c. Fistula arteriovenus.
d. Lengan yang mengalami gangguan atau kelumpuhan.
e. Lengan dengan gangguan sirkulasi ataupun neurologis.
6. Komplikasi
a. Pembendungan yang terlalu lama akan mempengaruhi hasil pemeriksaan
karena akanterjadi hemokonsentrasi. Pengisapan darah ang terlalu dalam akan
menyebabkan darah membeku dalam spuit, segera pisahkan darah ke dalam
tabung sesuai jenis pemeriksaan.
b. Terbentuk hematoma pada tempat penusukan.
c. Terjadi perdarahan pada tempat penusukan

7. Alat dan Bahan


a. Alat dan bahan
b. Kapas alcohol
c. Spuit ( 2-5ml)
d. Bak spuit
e. Bengkok
f. Kapas steril + betadine
g. Sarung tangan
h. Plester da tourniquet
i. Perlak pengalas

8. Prosedur Pelaksanaan
a. Persiapan alat dan bahan yang diperlukan, cuci tangan.
b. Identifikasi klien dan jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan.
c. Atur klien dalam posisi yang nyaman.
d. Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja ( pada area penusukan lengan)
e. Pilih dan kaji kondisi vena.
f. Letakkan alas di bawah aea penusukan, pakai sarung tangan.
g. Pasang tourniquet 7-10 cm diatas vena yang akan diambil. Anjurkan klien
membuka danmenutup tangannya atau tepuk-tepuk vena tersebut.
h. Lokasi penusukan di desinfeksi dengan kapas alcohol 70% dengan cara
berputar daridalam keluar.
i. Spuit disiapkan dengan memeriksa jarum dan penutupnya.
j. Buka jarum pegang dengan tangan dominan, tusukkan jarum dengan sudut 15-
45 C danbevel ke atas.
k. Pertahankan teknik steril.
l. Bila jarum sudah masuk ke vena, tarik jarum sampai darah mengisi spuit
sesuai kebutuhan. Bila menggunakan vacutainer, pegang plastic adapter tekan
tabung vakum dan biarkan darah masuk sampai sesuai kebutuhan.
m. Tourniquet dilepas, kemudian cabut jarum dai vena secara perlahan dan
gunakan kasa atau kaps alcohol untuk menekan tempat penusukan.
n. Setelah itu, bila darah telah berhenti keluar berikan plester.
o. Tempatkan darah pada tabung yang sesuai jika dibutuhkan dan beri label pada
tabung.

Anda mungkin juga menyukai