Anda di halaman 1dari 4

SOP 

 PENGAMBILAN DARAH VENA DAN ARTERI 

A. VENA
1. Pengertian
Darah vena : adalah pembuluh darah yang membawa darah yang kaya akan 
karbondioksida (CO2) menuju jantung  .   
2. Tujuan:
3. Pengambilan darah vena ialah  pengambilan darah dari pembuluh darah vena .
Adapun tujuan pengambilan darah vena  yakni :
a. Untuk mengetahui cara pengambilan darah vena
b. Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik untuk dilakukan pemeriksaan
4. Lokasi Pengambilan Darah Vena 
Darah vena  biasanya diambil pada lokasi vena median cubital, vena chepalica, vena
basilia, vena digitalis .     
Lokasi yang tidak diperbolehkan dalam pengambilan darah :
Daerah edema
a. Hematoma
b. Daerah dimana darah sedang ditransfusikan
c. Daerah bekas luka
d. Daerah dengan cannula, fistula atau cangkokan vascular
e. Daerah intra-vena lines Pengambilan darah di daerah ini dapat menyebabkan darah
menjadi lebih encer dan dapat meningkatkan atau menurunkan kadar zat tertentu.
5. Alat Dan Bahan Yang Digunakan 
a. Spuit, syring ( needle ) 
b. Tourniquet 
c. Kapas alkohol 
d. Kapas kering 
e. Tabung vakum 
f. Plester 
6. Prosedur Kerja  
adapun prosedur atau cara kerja pengambilan darah vena ialah  ada yang
secara manual ( menggunakan jarum suntik) dan ada pula secara vakum .
a. Pengambilan darah secara manual (menggunakan jarum suntik) 
1) Persiapkan alat yang dibutuhkan 
a) Syring,
b) Kapas alkohol ,
c) Torniquet ,
d) Plester dan tabung
2) Prosedur
 Untuk pemilihan syring pilihlah yang susuai dengan  ukuran atau volume
jumlah sampel yang akan diambil, pilihlah ukuran jarum yang sesuai dan
pastikan jarum terpasang dengan erat . 
 Lalu minta pasien untuk meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak
melakukan aktivitas.
  Minta pasien untuk mengepalkan tangannya 
 Pasang torniquet kira-kira 10cm diatas lipatan siku atau 3 jari dari siku,
 Lakukan perabaan atau palpasi, untuk memastikan posisi vena. (pilihlah
vena bagian median cubital atau cepalic) 
 Bersihkan bagian kulit yang akan diambil darah nya dengan menggunakan
kapas alkohol 70 % dengan sekali usap. Tunggu sampai kering, bagian
yang  telah dibersihkan atau desinfektan jangan disentuh lagi
 Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap keatas,
 Setelah volume  yang diperlukan cukup , lepaskan torniquet dan pasien 
membuka kepalan tangannya. 
 Tarik jarum dan letakkan kapas pada bagian yang telah diambil darahnya,
tahan beberapa saat lalu plester  kira-kira 15 menit            
b. Pengambilan darah dengan cara vakum 
1) Persiapkan alat yang diperlukan 
 Pasang jarum pada holder, pastikan terpasang erat
 Minta pasien meluruskan lengannya dan mengepalkan tangannya 
 Pasang torniquet kira-kira 10cm diatas lipatan siku atau 3 jari diatas
lipatan siku lakukan perabaan atau palpasi , untuk menentukan posisi vena.
 Bersihkan daerah yang akan diambil darahnya dengan menggunakan kapas
alcohol sekali usap 
 Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap keatas,
masukan tabung kedalam holder dan dorong sehingga  jarum bagian
posterior tertancap pada tabung  maka darah akan mengalir masuk
kedalam tabung .  Tunggu sampai darah berhenti.
 Lepaskan torniquet dan  buka kepalan tangan. 
 Tarik jarum dan letakkan kapas pada bagian yang diambil darahnya  tahan
beberapa saat lalu plester kira-kira 15 menit. jangan menarik jarum jika
torniquet belum dibuka.                      
7. Dokumentasi
a. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan 
b. Mencatat hasil pengkajian  sebelum , selama dan setelah tindakan prosedur 
c. Mencatat hasil observasi 

B. DARAH ARTERI  
1. Pengertian 
          Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah yang kaya
akan oksigen (O2)  dari jantung menuju ke seluruh tubuh .
Pengambilan darah arteri ialah  suatu metode pengambilan  darah melalui pembuluh 
darah arteri .
2. Tujuan 
Adapun tujuan pengambilan darah arteri  ialah :
a. Untuk melakukan analida terhadap gas darah (AGD)
b. Mengetahui keadaan O2 dan metabolisme sel
c. Efisiensi pertukaran O2 & CO2
d. Tingkat tekanan O2 dalam arteri 
e. Kemampuan HB  dalam mengangkut O2 & CO2 
3. Lokasi Pengambilan Darah 
a. Arteri radialis 
b. Arteri dorsalis pedis 
c. Arteri brachialis 
d. Arteri femoralis 
4. Alat Dan Bahan
a. Torniquet 
b. Kapas alkohol 
c. Plester 
d. Spuit yang steril
e. Penutup jarum (karet) 
f. Handuk kecil
g. Sarung tangan 
h. Heparin 
i. Kasa steril 
5. Prosedur Pengambilan Darah Arteri 
a. Siapkan alat dan bahan yang digunakan 
b. Cuci tangan dan pakai sarung tangan sekali pakai 
c. Palpasi arteri radialis 
d. Lakukan Allen test /Modified Allen Test 
e. Pasien diminta untuk mengepalkan tangan ,  tekan arteri ulnaris dan arteri radialis 
dengan dua jari pada masing masing arteri . 
f. Lalu lepaskan kepalan tangan tersebut , amati  telapak tangan pasien yang menjadi
pucat . 
g. Lepas tekanan pada arteri ulnaris , bila telapak tangan pasien menjadi kemerahan 
maka tes positif , darah dapat diambil . 
h. Hiperekstensikan pergelangan tangan pasien diatas gulungan handuk . 
i. Raba kembali arteri radialis  dan palpasi menggunakan  jari telunjuk dan jari
tengah 
j. Desinfeksi daerah yang akan diambil darahnya menggunakan kapas Alkohol .
k. Bilas spuit berukuran 3 ml dengan sedikit heparin 1000 U/ml dan kemudian
kosongkan spuit biarkan heparin berada dalam jarum atau spuit 
l. Sambil mempalpasi arteri , masukkan jarum dengan sudut 45 derajat 
m. Observasi  adanya pulsasi ( denyutan ) , jika tusukan berhasil darah akan masuk 
kedalam spuit dan ambil darah  secukup nya saja . 
n. Tarik jarum/spuit  dari arteri , lalu tekan bekas penyuntikan dengan menggunakan
kasa lalu plester kira -kira 15 menit
6.  Doumentasi 
a. Mencatat tanggal dan waktu pengambilan sampel 
b. Mencatat hasil pengkajian sebelum , selama dan sesudah prosedur 
c. Mencatat hasil observasi 

Anda mungkin juga menyukai