Anda di halaman 1dari 5

1.

SOP Balance Cairan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


MENGUKUR BALANCE CAIRAN

Pengertian Mengukur balance cairan merupakan suatu tindakan mengukur keseimbangan


cairan masuk dengan cairan keluar tubuh.
Pengukuran balance cairan dipengaruhi
 Umur
 Berat badan
Tujuan  Mengetahui keseimbangan cairan tubuh.
 Menetukan status keseimbangan cairan tubuh
 Menentukan tingkat dehidrasi klien
 Memudahkan kontrol terhadap keseimbangan cairan elektrolit
 Memberikan data untuk menunjukan efek diuretic atau terapan dehidrasi
indikasi  Turgor kulit buruk
 Edema
 Tekanan darah rendah atau tinggi
 Gangguan jantung
 Disnea
 Penurunan haluaran urine
 Infuse intravena
Persiapan 1. Gelas ukur
2. Botol ukur
3. Alas tulis
4. Timbangan
5. Sarung tangan
Prosedur  PRA INTERAKSI
1. Menyiapkan alat dan bahan
 INTERAKSI
2.Memperkenalkan diri dengan pasien dan keluarga
3.Menanyakan nama pasien
4.Menjelaskan langkah/prosedur yang akan dilakukan
5. Mendekatkan alat-alat dan bahan untuk melakukan tindakanpemberian
6.Mencuci tangan
 Kerja
7. Tentukan waktu sesuai kesepakatan dengan pasien dan
keluarga pasien
8.Mengukur berat badan pasien
9.Hitung intake oral (makan minum ), enteral (obat, NGT ) dalam 24 jam
10. Hitung cairan parenteral (cairan infuse, injeksi )dalam 24 jam
11. Menghitung cairan metabolisme dalam 24 jam
12.Menghitung output urin dan feces dalam 24 jam
13.Menentukan cairan metabolism
14.Hitung output abnormal (muntah, diare, perdarahan dan lai-lain) dalam
24 jam
15.Hitung Inssibel Water Lost (IWL)
a. Sedikit bergerak: 10 cc/KgBB/hari
Berkeringat moderat: 15 cc/KgBB/hari
16.Menghitung Balance cairan anak tergantung pada tahap umur, untuk
menentukan Air Metabolisme, yaitu:
Usia Balita (1 – 3 tahun) : 8 cc/kgBB/hari
Usia 5 – 7 tahun : 8 – 8,5 cc/kgBB/hari
Usia 7 – 11 tahun : 6 – 7 cc/kgBB/hari
Usia 12 – 14 tahun : 5 – 6 cc/kgBB/hari
Dewasa : 5 cc/kgBB/hari
17. Rumus IWL
a. suhu normal :
IWL = (15 x BB )/24 jam
b. Untuk kenaikan suhu
IWL =[(10% x CM)x jumlah kenaikan suhu]/ 24 jam + IWL normal
18. Hitung balance cairan dengan rumus BC = (cairan masuk) –(cairan
keluar + IWL)
19. Penghitungan Balance Cairan Dewasa
Input cairan
Air (makan+Minum) = ……cc
Cairan Infus = ……cc
Therapi injeksi = ……cc
Air Metabolisme = ……cc
Output cairan
Urine = ……cc
Feses = …..cc
*
(kondisi normal 1 BAB feses = 100 cc)
Muntah/perdarahan
cairan drainage luka/
cairan NGT terbuka = …..cc
IWL = …..cc (hitung IWL= 15 cc/kgBB/hari)
Total BC = (cairan masuk) –(cairan keluar + IWL)
20. Simpulan hasil (- ...... cc, 0, + ...... cc)
 Terminasi
1. Mengevaluasi perasaan pasien (merasa aman dan nyaman)
2. Memberi pujian kepada pasien
3. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengucapkan salam
 Post interaksi
1.Mengelola alat dan bahan yang telah dipakai
2.Mencuci tangan
3.Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan pada lembar
/catatan keperawatan pasien
Daftar pustaka Electrolyte Balance. Oklahoma State University – Center for Veterinary Health.
2006. Tersedia dari ; http://member.tripod.com/-lyser/ivfs.htm 10. Anonim.
Resusitasi Cairan dan Elektrolit. Dalam Buku
Morgan, GE, et al. Clinical Aneshesiology : Fluid Management and
Transfusion. Third Edition. New York : Lange Medical Books/McGraw-Hill.
2002. 9. Lyon Lee. Resuscitation Fluids, Disorder of Fluid and
Pegangan Pelatihan Bantuan hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut bagi
Dokter Umum se-Propinsi Sulawesi Selatan. Makassar: Ikatan Dokter
Spesialis Anestesiologi Indonesia Cabang Sulawesi Selatan; 2000. hal 62-
72
1. Rasional Pengukuran Balance Cairan
Monitoring keseimbangan cairan merupakan tindakan keperawatan dasar, yang berperan
penting dalam proses asuhan keperawatan, terutama pada pasien sakit kritis. Monitoring
keseimbangan cairan secara akurat akan memberikan informasi yang benar tentang kondisi
pasien, sehingga menjadi dasar untuk memberikan tindakan medis dan keperawatan yang
tepat bagi kesembuhan pasien. Keseimbangan cairan sangat penting dalam kesehatan dan
penyakit. Manajemennya diperlukan dalam berbagai hal. Ini termasuk stres yang dialami
individu sehat pada waktu-waktu tertentu, misalnya , selama latihan intensif , pengembangan
berbagai penyakit akut atau kronis , dan komplikasi dari perjalanan beberapa penyakit .
Keseimbangan cairan yang tepat adalah target manajemen kunci untuk kelompok individu
yang mengalami kesulitan dalam mempertahankan normalitas sehubungan dengan hal itu,
misalnya , mereka dengan gangguan kognisi, yang sangat muda, dan yang sangat tua.
Kurang dikenal adalah fakta bahwa gangguan keseimbangan cairan yang ditemui dalam
kondisi umum di populasi umum, misalnya , obesitas atau hipertensi (Roumelioti et al, 2018).

2. Contoh soal
Tn. Y berumur 40 tahun memiliki berat badan 50 kg dirawat dengan post operasi laparatomi,
pada daerah luka insisi operasi terpasang drainage bewarna merah sebanyak 100cc,
terpasang NGT terbuka cairan bewarna kuning kehijauan sebanak 200cc. infus terpasang
ringer laktat (satu kolf infus 500cc per 8jam maka kalau 24 jam : 500 x 3 = 1500cc),
mendapatkan terapi injeksi dengan totoal injeksi 100 cc/24 jam, terpasang cateter urine
dengan jumlah urine 1500cc dan mendapat tranfusi WB 300cc setiap kali pemberian. Hitung
balance cairan Bapak Hendra?? (suhu 360C)
Jawab:
Intake
Cairan infus = 1500
Terapi injeks = 100
Transfusi = 300
Air metabolisme = 250
Total intake =2150 cc/24 jam
Output
Urine = 1500
NGT = 200
Drainage = 100
IWL = 750
Total output =2550 cc/24 jam

Balance cairan = cairan masuk – cairan keluar


= 2150 – 2550
= -400 cc/24 jam

3. Interpretasi hasil
a. Kurang = jika hasil balance cairan negative (-)
b. Seimbang = jika hasil balance cairan 0
c. Lebih = jika hasil balance cairan positif (+)

Anda mungkin juga menyukai