Anda di halaman 1dari 18

MEMBERIKAN KOMPRES DINGIN

No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT Ttd.Ka.Puskesmas dr.Aris Tridjoko,


PUSKESMAS MM
ARJASA NIP. 19580525 198711 1
001

Pengertian Memberikan kompres dingin adalah suatu tindakan pemberian


kompres dingin bagi pasien yang memerlukan, dengan menggunakan
kirbat es yang telah diisi potongan-potongan es atau waslap (handuk
kecil) yang dibasahi dengan air dingin

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:


1. Membantu menurunkan suhu tubuh
Tujuan
2.Mengurangi rasa sakit/.nyeri
3.Membantu mengurangi perdarahan
1. Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk
perawat.Jakarta:EGC
2. Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap
Referensi
Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
3. Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar
Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Terlaksananya tindakan keperawatan memberikan kompres dingin
Kebijakan
disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya
dilakukan secara efektif dan efisien
Prosedur 1. Jelaskan pada pasien tentang prosedur dan manfaat tindakan
2. Persiapan alat-alat:
a. Kirbat es dan sarungnya
b. Perlak kecil san alasnya
c. Mangkok berisi potongan es secukupnya
d. Waslap/handuk kecil
e. Baskom berisi air dingin
3. Alat dibawa kedekat pasien
4. Cuci tangan
5. Kenakan sarung tangan
6. Pasang perlak dan alasnya
7. Bila menggunakan kirbat es:
a. Masukkan potongan es kedalam air (untuk menghilangkan
ujung es yang runcing)
b. Masukkan potongan es kedalam kirbat es kira-kira 2/3 bagian
c. Udara didalam kirbat dikeluarkan kemudian kirbat es ditutup
d. Periksa apakah ada yang bocor, jika tidak kirbat es bisa di beri
sarung
e. Kirbat es dipasang pada daerah yang membutuhkan
8. Bila menggunakan washlap/handuk kecil:
a. Celupkan handuk ke dalam baskom berisi air dingin
b. Peras jangan terlalu kering
c. Letakkan di daerah lipatan-lipatan (ketiak, pangkal paha,
belakang kepala) atau seka pasien dengan handuk basah
ke seluruh tubuh
d. Basahi lagi handuk bila sudah mulai mongering, lakukan
berulang-ulang
9. Lakukan observasi vital sign secara berkala
10. Bereskan alat
11. Lepas sarung tangan dan cuci tangan
12. Dokumentasikan hasil tindakan: reaksi pasien,
penurunan/peningkatan skala nyeri, penurunan atau peningkatan
suhu pasien.
Unit terkait 1. UGD
2. Rawat Inap

Persiapan alat-alat:
Jelaskan pada pasien
a. Kirbat es dan sarungnya
tentang prosedur dan
b. Perlak kecil san alasnya
manfaat tindakan
c. Mangkok berisi potongan
es secukupnya
d. Waslap/handuk kecil
Alat dibawa kedekat
e. Baskom berisi air dingin
pasien

Lakukan Cuci tangan,


Kenakan sarung tangan
,Pasang perlak dan alasnya.

Bila menggunakan kirbat es: Bila menggunakan washlap/handuk


a. Masukkan potongan kecil:
es kedalam air (untuk a. Celupkan handuk ke
menghilangkan ujung dalam baskom berisi
Flow Chart es yang runcing) air dingin
b. Masukkan potongan b. Peras jangan terlalu
es kedalam kirbat es kering
kira-kira 2/3 bagian c. Letakkan di daerah
c. Udara didalam kirbat lipatan-lipatan (ketiak,
dikeluarkan kemudian pangkal paha,
kirbat es ditutup belakang kepala) atau
d. Periksa apakah ada seka pasien dengan
yang bocor, jika tidak handuk basah ke
kirbat es bisa di beri seluruh tubuh
sarung Basahi lagi handuk bila sudah mulai
Kirbat es dipasang pada daerah mongering
yang membutuhkan
Lakukan observasi vital sign secara
berkala,Bereskan alat

Dokumentasikan hasil
tindakan: reaksi pasien, ,Bereskan alat, Lepas sarung tangan dan
penurunan/peningkatan skala
nyeri, penurunan atau cuci tangan
peningkatan suhu pasien
PEMBERIAN NEBULIZER

No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT Ttd.Ka.Puskesmas dr.Aris Tridjoko, MM


PUSKESMAS NIP. 19580525 198711 1
ARJASA 001

Pengertian Pemberian nebulizer adalah proses pelembaban yang membentuk


aerosol, kabut butir-butir kecil air (diameter ± 5 – 10 mikron) pada
saluran nafas
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1.Mengencerkan secret dengan jalan memancarkan butir-butir air
Tujuan melalui
jalan napas
2.Pemberian obat-obat aerosol
1. Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk
perawat.Jakarta:EGC
2. Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap
Referensi
Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
3. Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar
Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Terlaksananya tindakan keperawatan pemberian nebulizer disesuaikan
Kebijakan
dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif
dan efisien
1. Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan oleh petugas
2. Atur posisi sesuai dengan kondisi
3. Siapkan alat-alat:
- Nebulizer dan perlengkapan (jet nebulizer atau ultrasonic
nebulizer)
- Obat-obat untuk terapi aerosol
- Stetoskop
- Aquadest
- Selang oksigen
- Masker transparan
- Bengkok
- Tissue
- Sarung tangan bersih
4. Dekatkan alat-alat ke pasien
5. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
6. Pakai sarunng tangan bersih
7. Masukkan obat-obat untuk terapi aerosol ke dalam alat nebulizer
bila diperlukan
8. Kaji suara nafas pasien
9. Hubungkan nebulizer, pasang di daerah hidung pasien
10. Hidupkan nebulizer
11. Waktu dari kelembapan disetel sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan pasien
12. Instruksikan pada pasien untuk nafas panjang dan menghisap udara
dari hidung dan dikeluarkan melalui mulut
13. Sepuluh kali pernapasan pasien disuruh batuk dan mengeluarkan
dahak
14. Nebulizer tanda stop, pasien dilakukan clapping untuk
mempermudah pengeluaran secret
15. Dengarkan suara napas lagi, apabila masih terdengar suara ronchi
dapat dilakukan clapping lagi.
Prosedur 16. Bersihkan mulut pasien dengan tissue
17. Rapikan pasien
18. Alat – alat dibereskan
19. Lepas sarung tangan dan cuci tangan
20. Dokumentasi tindakan : tulis nama dan tanda tangan perawat, tulis
waktu jam berapa dilakukan tindakan, kaji respon pasien

1. UGD
Unit terkait
2. Rawat Inap

Beritahu pasien
tentang tindakan
yang akan
dilakukan oleh
petugas
Siapkan alat-alat:
- Nebulizer dan perlengkapan (jet
Atur posisi sesuai dengan
nebulizer atau ultrasonic nebulizer)
kondisi
- Obat-obat untuk terapi aerosol
- Stetoskop
- Aquadest
- Selang oksigen
- Masker transparan
- Bengkok
- Tissue
Dekatkan alat-alat ke
- Sarung tangan bersih
pasien

Flow Chart Cuci tangan sebelum melakukan


tindakan 1. Hidupkan nebulizer
2. Waktu dari kelembapan disetel sesuai dengan
Pakai sarunng tangan bersih kondisi dan kebutuhan pasien
3. Instruksikan pada pasien untuk nafas panjang dan
menghisap udara dari hidung dan dikeluarkan
Masukkan obat-obat untuk terapi
melalui mulut
aerosol ke dalam alat nebulizer bila
4. Sepuluh kali pernapasan pasien disuruh batuk dan
diperlukan
mengeluarkan dahak
5. Nebulizer tanda stop, pasien dilakukan clapping
Bersihkan mulut pasien dengan
untuk mempermudah pengeluaran secret.
tissue,Rapikan pasien
Dengarkan suara napas lagi, apabila masih
,Alat – alat dibereskan
terdengar suara ronchi dapat dilakukan clapping
Dan Lepas sarung tangan dan cuci
lagi.
tangan
6. Bersihkan mulut pasien dengan tissue

Dokumentasi tindakan : tulis nama dan tanda tangan


perawat, tulis waktu jam berapa dilakukan tindakan,
kaji respon pasien
LAVEMENT

No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT Ttd.Ka.Puskesmas dr.Aris Tridjoko, MM


PUSKESMAS NIP. 19580525 198711 1
ARJASA 001

Pengertian  Lavement adalah memasukkan cairan melalui anus (rektum)


sampai kolon asenden
 Lavement adalah memasukkan cairan ke dalam rectum guna
membuang feses (gas) dari colon dan rectum

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:


1.Membantu mengeluarkan feses akibat konstipasi atau impaksi
fekal
2.Membantu defekasi normal sebagai bagian dari program latihan
defekasi
(bowel training program)
Referensi 1. Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk
perawat.Jakarta:EGC
2. Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap
Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
3. Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar
Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran
EGC
Terlaksananya tindakan keperawatan memberikan lavement
Kebijakan
disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya
dilakukan secara efektif dan efisien
1.Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan oleh
petugas
2. Atur posisi sesuai dengan kondisi
Persiapan alat :
1. Selimut / kain penutup.
2. Alas bokong dan perlak.
3. Irrigator lengkap dengan kanule recti.
4. Cairan hangat sebanyak kurang lebih 100 cc bisa :
- air sabun 1 – 1,5%
- Nacl 0,9%
5. Bengkok berisi larutan desinfektan dengan klem
6. Pelumas / vaselin atau jelly.
7. Stekpan.
8. Sketsel

Persiapan pasien dan lingkungan :


1. Memberitahu pasien .
2. menjelaskan tujuan.
3. Memasang sketsel.
4. Mengatur posisi pasien miring ke kiri.

Pelaksanaan :
1. Perawat cuci tangan dan pakai handscoen.
2. Alas bokong dan perlak dipasang.
3. Pasang selimut / kain penutup, pakaian bawah pasien di
keataskan atau di buka.
4. Irrigator diisi cairan hangat sesuai dengan kebutuhan.
5. Kanule recti dipasang pada ujung slang dan diberi pelumas,
udara dikeluarkan , slang dijepit dan klem.
6. Dengan perlahan regangkan bokong dan cari letak anus,
instruksikan pasien rileks dengan menghembuskan napas
perlahan melalui mulut
7. Masukkan ujung selang rectal secara perlahan dengan
mengarahkan kea rah umbilicus pasien panjang insersi 7,4 – 10 cm
(dewasa), 5 – 7,5 (anak-anak), 2,5 – 3,5 (bayi)
8. Tarik selang dengan segera jika ditemukan obstruksi
9. Naikkan irrigator secara perlahan sampai pada ketinggian diatas
anus (30-45 cm untuk huknah dan 30 cm untuk huknah rendah dan
7,5 cm untuk bayi),
10. buka klem dan alirkan secara perlahan, waktu pengaliran sesuai
dengan pemberian volume larutan (1 liter dalam 10 menit)
11. bila pasien mengeluh kram, rendahkan irrigator atau klem selama 30
detik, kemudian alirkan kembali secara lambat
12. klem sedang setelah larutan habis
13. beritahu pasien untuk menahan napas ketika selang di tarik
14. letakkan tissue pada sekitar anus dan tarik selang anus secara
perlahan

Prosedur 15. buang tissue pada bengkok


16. jelaskan pada pasien bahwa perasaan distensi adalah normal. Minta
pasien untuk menahan larutan selama mungkin saat berbaring di
tempat tidur, untuk bayi dan anak-anak dengan perlahan pegang
kedua bokong selama beberapa menit.
17. Kembalikan irrigator set dan selang pada tempat yang sudah
disediakan
18. Atur posisi telentang
19. Bantu pasien ke kamar mandi atau pasang pispot di bawah bokong
20. Observasi karakter feses dan larutan (beritahukan pasien jangan
menyiram toilet sebelum feses diobservasi oleh perawat)
21. Lepaskan perlak dari bawah bokong
22. Bantu/anjurkan pasien untuk membersihkan daerah anal dengan air
hangat dan sabun
23. Lepaskan sarung tangan (teknik melepas sarung tangan dengan
menarik bagian dalam keluar), cuci tangan dan lepas skort
24. Catat hasil enema pada lembar observasi
Unit terkait 1. UGD
2. Rawat Inap

Beritahu pasien tentang tindakan yang


akan dilakukan oleh petugas &
Atur posisi sesuai dengan kondisi

Persiapan pasien dan


Persiapan alat : lingkungan :
1. Selimut / kain penutup. 1. Memberitahu
2. Alas bokong dan perlak. pasien .
3. Irrigator lengkap dengan 2. menjelaskan
kanule recti. tujuan.
4. Cairan hangat sebanyak 3. Memasang
kurang lebih 100 cc bisa : sketsel.
- air sabun 1 – 1,5% 4. Mengatur posisi
- Nacl 0,9% pasien miring ke
Flow Chart 5. Bengkok berisi larutan kiri.
desinfektan dengan klem
6. Pelumas / vaselin atau jelly.
7. Stekpan.
8. Sketsel
Perawat cuci tangan dan pakai
handscoen.

Alas bokong,perlak dipasang.kemudian


Pasang selimut / kain penutup, pakaian
bawah pasien di keataskan atau di buka

Irrigator diisi cairan hangat sesuai dengan


kebutuhan,kemudian Kanule recti dipasang
pada ujung slang dan diberi pelumas, udara
dikeluarkan , slang dijepit dan klem. Dengan perlahan regangkan bokong dan cari
letak anus, instruksikan pasien rileks dengan
menghembuskan napas perlahan melalui mulut
Masukkan ujung selang rectal secara perlahan dengan
mengarahkan kea rah umbilicus pasien panjang insersi 7,4 –
10 cm (dewasa), 5 – 7,5 (anak-anak), 2,5 – 3,5 (bayi)

Naikkan irrigator secara perlahan sampai pada ketinggian diatas anus (30-45 cm
untuk huknah dan 30 cm untuk huknah rendah dan 7,5 cm untuk bayi),
buka klem dan alirkan secara perlahan, waktu pengaliran sesuai dengan
pemberian volume larutan (1 liter dalam 10 menit)

bila pasien mengeluh kram, rendahkan irrigator atau klem selama 30 detik, kemudian
alirkan kembali secara lambat,klem sedang setelah larutan habis
beritahu pasien untuk menahan napas ketika selang di tarik
letakkan tissue pada sekitar anus dan tarik selang anus secara perlahan,
buang tissue pada bengkok

Flow Chart Jelaskan pada pasien bahwa perasaan distensi adalah normal. Minta pasien untuk menahan
larutan selama mungkin saat berbaring di tempat tidur, untuk bayi dan anak-anak dengan
perlahan pegang kedua bokong selama beberapa menit.

Kembalikan irrigator set dan selang pada


tempat yang sudah disediakan
Atur posisi telentang,Bantu pasien ke
kamar mandi atau pasang pispot di
bawah bokong

Observasi karakter feses dan larutan (beritahukan pasien jangan


menyiram toilet sebelum feses diobservasi oleh perawat),Lepaskan
perlak dari bawah bokong

Bantu/anjurkan pasien untuk membersihkan daerah


Catat hasil enema anal dengan air hangat dan sabun,Lepaskan sarung
pada lembar observasi tangan (teknik melepas sarung tangan dengan menarik
bagian dalam keluar), cuci tangan dan lepas skort
MEMBANTU PASIEN BAK DAN BAB

No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT Ttd.Ka.Puskesmas dr.Aris Tridjoko, MM


PUSKESMAS NIP. 19580525 198711 1
ARJASA 001

Pengertian Membantu pasien BAK dan BAB adalah Suatu tindakan untuk
menberikan bantuan pada pasien yang tidak mampu BAB/BAK sendiri
diatas tempat tidur / sedang bedrest.
Tujuan Sebagi acuan penerapan langkah-langkah untuk
1.Mengurangi pergerakan pasien.
2.Membantu pasien dalam rangka memenuhi kebutuhan eliminasi
karena bedrest
total/ belum dapat berjalan sendiri ke WC.
3.Mengetahui adanya kelainan faeces atau urine secara langsung.
Referensi 1. Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk
perawat.Jakarta:EGC
2. Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap
Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
3. Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar
Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Terlaksananya tindakan keperawatan membantu BAB/BAK disesuaikan
Kebijakan
dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif
dan efisien
-Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan oleh petugas
Persiapan alat :
a. Pispot atau stekpan bertutup dan urinal.
b. Alas pispot.
c. Botol berisi air cebok / membilas.
d. Kertas kloset.
e. Bengkok.
f. Sampiran / sketsel
g. Selimut atau kain penutup

Persiapan Pasien:
1. Memberi salam dan mengenalkan diri pada pasien / keluarga.
2. Memberi penjelasan terhadap tindakan yang akan dilakukan.

Pelaksanaan :
1. Sampiran dipasang.
2. Pakaian pasien bagian bawah ditanggalkan ,dan bagian terbuka
Prosedur
ditutup dengan selimut.
3. Pasien dianjurkan menekuk lutut dan mengangkat bokong.
4. Pasang alas pispot dan diletakkan dibawah bokong pasien.
5. Bila telah selesai BAB / BAK anus dan bagian genetalia di
bersihkan dengan air dan kertas kloset lalu dibuang ke dalam
pispot di ulang beberapa kali sampai bersih .
6. Pispot diangkat dan feses diamati bila ada kelainan segera
dilaporkan dan dicatat.
7. Bokong pasien dikeringkan dengan pengalas.
8. Pasien dirapikan, alat dibersihkan dan alat dikembalikan pada
tempatnya.
9. Perawat mencuci tangan.
10. Mencatat kegiata dalam dokumen keperawatan.
Prosedur Perhatian:
1. Bila urine akan ditampung untuk bahan pemeriksaan, lebih
dahulu tuangkan ke dalam bengkok, lalu pispot atau urinal
dipasang kembali.
2. Pispot atau urinal yang diberikan harus dalam keadaan bersih
dan kering.

Unit terkait 1. UGD


2. Rawat Inap
Beritahu pasien tentang
tindakan yang akan
dilakukan oleh petugas

Persiapan alat :
a. Pispot atau stekpan
bertutup dan urinal.
b. Alas pispot.
c. Botol berisi air cebok /
Persiapan Pasien: membilas.
Memberi salam dan d. Kertas kloset.
mengenalkan diri pada e. Bengkok.
pasien / keluarga. f. Sampiran / sketsel
Memberi penjelasan g. Selimut atau kain penutup
terhadap tindakan yang
akan dilakukan

Flow Chart
Pasang alas pispot dan diletakkan Sampiran dipasang.dan Pakaian pasien
dibawah bokong pasien. bagian bawah ditanggalkan ,dan bagian
Bila telah selesai BAB / BAK anus dan terbuka ditutup dengan selimut.
bagian genetalia di bersihkan dengan air Pasien dianjurkan menekuk lutut dan
mengangkat bokong
dan kertas kloset lalu dibuang ke dalam
pispot di ulang beberapa kali sampai
bersih .
Pispot diangkat dan feses diamati bila ada
kelainan segera dilaporkan dan dicatat Bokong pasien dikeringkan dengan pengalas.
Pasien dirapikan, alat dibersihkan dan alat
dikembalikan pada tempatnya
Perhatian:
1. Bila urine akan ditampung untuk bahan
pemeriksaan, lebih dahulu tuangkan ke
dalam bengkok, lalu pispot atau urinal Perawat mencuci
dipasang kembali. tangan.,Mencatat kegiata dalam
2. Pispot atau urinal yang diberikan harus dokumen keperawatan.
dalam keadaan bersih dan kering.
PEMBERIAN KOMPRES HANGAT
PADA PASIEN RAWAT INAP
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :1/2
UPT dr.Aris Tridjoko, MM
PUSKESMAS NIP. 19580525
ARJASA 198711 1 001

1. Pengertian Tatacara pemberian kompres hangat kepada pasien yang mengalami panas
tinggi Menurunkan suhu tubuh

2. Tujuan Sebagai acuan untuk pemberian kompres hangat pada pasien rawat inap
untuk menurunkan suhu pasien
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Arjasa Nomor 440/A/ II / 003 /414.20/2016
tentang
4. Referensi - Potter,& Perry2005 . Buku ajar fundamental keperawatan:
konsep,proses,danpraktik.EGC:Jakarta
- Rudolph.2006. Buku Ajar Pediatri. EGC. Jakarta
5. Prosedur PERSIAPAN ALAT :
1. Air panas dalam baskom
2. Waslap
3. Perlak dan pengalas
4. Termometer

6. Langkah- 1. Mendekatkan peralatan disamping pasien


Langkah 2. Mengukur suhu tubuh pasien
3. Perawat cuci tangan
4. Memberitahukan pasien dan keluarga
5. Memasang perlak dan pengalas pada tempat yang akan dikompres
6. Waslap dibasai dengan air hangat dan diletakkan pada tempat yang akan
dikompres
7. Mengobservasi respon pasien dan mengukur suhu tubuh
8. Mencatat kegiatan dan respon pasien ke dalam catatan perawatan
Perawat cuci tangan
7. Bagan Alir -
8. Unit Terkait 1.UGD
2.Rawat Inap
3.Unit Dapur
9. Dokumen
Terkait
Beritahu pasien tentang
tindakan yang akan
dilakukan oleh petugas

PERSIAPAN ALAT :
1. Air panas dalam baskom
2. Waslap
3. Perlak dan pengalas
4. Termometer

Mendekatkan peralatan disamping pasien

Mengukur suhu tubuh pasien


Flow Chart

Perawat cuci tangan


Memberitahukan pasien dan keluarga

Waslap dibasai dengan air hangat dan diletakkan pada


tempat yang akan dikompreskemudian
Mengobservasi respon pasien dan mengukur suhu
tubuh

Mencatat kegiatan dan respon


pasien ke dalam catatan
perawatan
Perawat cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai