Anda di halaman 1dari 14

BELAJAR INTERPRETASI EKG

Tips :
Pahami...resapi..
masukkan dalam system pembuluh darah otak

KRITERIA IRAMA SINUS NORMAL


1. Irama : Interval P-P teratur, interval R-R teratur
2. Frekuensi : 60 – 100 x/mnt
3. Gelombang P : normal, setiap P Tdk lebih dr 3 kotak kecil
selalu diikuti QRS, T
4. Interval P-R. : normal (0,12 – 0,20 detik) tdk lbh 5 ktk kcl
5. QRS komplek : normal (0,06 – 0,10 detik) sempit 3 ktk kcl

1 kotak kecil    = 1/25 = 0.04 detik


1 kotak besar       = 1/5   = 0.2 detik
5 kotak besar  = 1 detik
300 kotak besar  = 1 menit

BELAJAR EKG | lala_sirila’SAP18
Latihan
1.

Jawaban
- HR : Cara 1. 1500 : 30 = 50 x/mnt (30: kotak kecil antara R – R,lebih akurat bila HR teratur )
Cara 2. 300 : 6 = 50 x/mnt ( 6 adalah kotak besar antara R-R )
- Regularitas : Irama Reguler ( dilihat dari jarak R – R teratur )
- Gel P : 0,08 detik, normal ( 1 kotak kecil 0,04 detik )
- PR Interval : 0,16 detik, normal ( 4 kotak dari awal gel.P s.d awal gel. QRS )
- QRS komplex : 0,08 detik, normal ( 2 kotak dari awal gel.Q s.d akhir gel. S )
- Analisis : Sinus (ada gelombang P, reguler, diikuti QRS)
Bradikardi ( HR kurang dari 60x/mnt )

- Kesimpulan : Sinus Bradikari

2.

Jawaban
- HR : 300:2 = 150 x/mnt
- Regularitas : Reguler
- Gel P : 0,08 dtk (normal )
- PR Interval : 0,12 dtk ( normal )
- QRS komplex : 0,08 dtk ( normal )
- Analisis : sinus ( ada gelombang P, reguler, diikuti QRS kompleks ) Takikardi ( HR > 100 X/mnt)

- Kesimpulan : Sinus Takikardi

BELAJAR EKG | lala_sirila’SAP18
6 detik
3

Jawaban
- HR : metode dikali 10 dalam 6 detik untuk gel.R yang tak beraturan
: 8 x 10 = 80 x/mnt
- Regularitas : Irreguler ( cari penyebab....? ) vokus di ATRIUM ( atas )
- Gel P : 0,08 dtk ( bervariasi krn ada beberapa yang 0,04 dtk dapat sbg analisa penyebab irreguler )
- PR Interval : 0,16 dtk ( irama normal )
- QRS komplex : 0,08 dtk ( irama normal )
- Analisis : ada 2 QRS muncul sebelum waktunya, karakteristik gel. P lebih lancip dan muncul lebih awal
Dari pada gel. P yang lain, gelombang berasal dari SA node / dari atas, jadi berasal dari atrial
- Kesimpulan : Prematur Atrial Contraction ( PAC ) atau dapat disebut juga
Atrial Ekstra Sistole, dengan Normal Rate dan
Irreguler.

4.

Jawaban
- HR : 300 : 4 = 75 x/mnt ( 4 adalah kotak besar atara R – R )
- Regularitas : Irreguler ( cari penyebab....? )
- Gel P : 0,08 dtk ( irama normal )
- PR Interval : 0,32 dtk = memanjang ( bervariasi, memanjang penanda hipertrofi atrium )
- QRS komplex : 0,08 dtk ( irama normal)
- Analisis : P-R interval memanjang adalah tidak normal diikuti ada QRS yang hilang
- Kesimpulan : Sinus AV Block Derajat II Tipe I

Macam-macam kelainan P-R interval yang memanjang : AV BLock


Derajat I : regular, konstan
Derajat II terbagi 2 : Tipe I .1 -- --- ---- ----- makin memanjang akhirnya hilang ( Mobitz I )
Tipe II.2 --- beat(QRS) hilang --- beat (QRS) hilang --- ( Mobitz II)
( * keduanya memicu terjadinya Bradikardi )
Derajat III : regular, konstan, P-P konstan, QRS – QRS konstan
: gel. P dan gel. QRS jalan sendiri-sendiri, gel. QRS tidak diikuti gel. P
5.

Jawaban
- HR : metode dikali 10 dalam 6 detik untuk gel.R yang tak beraturan
: 8 x 10 = 80 x/mnt
- Regularitas : Irreguler ( cari penyebab...? )
- Gel P : 0,04 dtk ( bervariasi, hitung yang diikuti QRS saja )
- PR Interval : 0,12 dtk ( irama normal )
- QRS komplex : 0,08 dtk ( bervariasi, dapat sebagai analisis penyebab )
- Analisis : gel. QRS irama berasal dari ventrikel, QRS ada yang melebar, beberapa
muncul lebih awal disebut gel.prematur, ada bbrp bentuk disebut multifokal
- Kesimpulan : Prematur Ventrikel Contraction (PVC) atau dapat disebut
juga :
Ventrikel Ekstra Sistole ( VES ) Multifokal

6.

Jawaban
- HR : metode dikali 10 dalam 6 detik untuk gel.R yang tak beraturan
: 6 x 10 = 60 x/mnt
- Regularitas : Irreguler
- Gel P : gel. P muncul banyak, tidak dapat dihitung durasi impulsnya
- PR Interval : tidak dapat dihitung karena gel. P tak beraturan / tidak normal
- QRS komplex : 0,08 dtk ( irama normal )
- Analisis : gel. P yang banyak muncul tetapi tidak teratur disebut sebagai fibrilasi,
Gel. P berasal dari atrium (SA node) / atrial
- Kesimpulan : Atrial Fibrilasi, Irreguler
7.

Jawaban
- HR : metode dikali 10 dalam 6 detik untuk gel.R yang tak beraturan, 8 x 10 = 80x/mnt
- Regularitas : Irreguler
- Gel P : 0,08 dtk ( irama normal )
- PR Interval : 0,2 dtk ( irama normal )
- QRS komplex : bervariasi, tidak dapat dihitung
- Analisis : gel. QRS irama berasal dari ventrikel, QRS ada yang melebar, beberapa
- muncul tak beraturan, tetapi selalu diikuti bentuk QRS yang sama ( Uniform )
- dan berada di lead yang sama
- Kesimpulan : Ventrikel Ekstra Sistole Uniform, Irreguler / univocal

8.

Jawaban
- HR : metode dikali 10 dalam 6 detik untuk gel.R yang tak beraturan
: 11 x 10 = 110 x/mnt
Regularitas : Irreguler
- Gel P : 0,08 dtk ( irama normal )
- PR Interval : bervariasi, 0,20 dtk pada beat yang normal
- QRS komplex : normal ada 5 beat, 0,08 dtk
: tidak normal 0,16 dtk, ada 3 couples
Analisis : gel. QRS irama berasal dari ventrikel, QRS ada yang melebar disebut VES
Dan ada 2 VES berturut-turut dalam satu lead (3 pasang)
- Kesimpulan : Ventrikel Ekstra Sistole Couplet atau ventrikel takikardi

Macam-macam VES : ditemukan 1 ge. yg muncul sebelum waktunya dengan karakteristik QRS komplek yang
melebar sekali didahului P-sinus, hal ini terjadi krn implus dari ventrikel tiba-tiba lebih kuat dari SAnode.
1. VES Uniform/Unifokal : bentuk VES serupa dalam lead yang sama
2. VES Multiform/Multifokal : VES bentuk beragam dalam lead yang sama (lihat lat.soal No.5)
3. VES Bigemini : 1 VES diikuti 1 gelombang (P-QRS) normal
4. VES Trigemini : 1 VES diikuti 2 gelombang (P-QRS) normal
5. VES quadrigemini : 1 VES diikuti 3 gelombang normal
6. VES couplet : 2 VES berturut-turut dalam 1 lead
7. VES salvos : 3-5 VES berturut-turut dalam 1 lead
8. > 5 VES berturut-turut = Ventrikel Takikardi = VT
9.

Jawaban
- HR = 1500 : 9 = 166 x/mnt
- Regularitas = Reguler
- Gel P = tidak dapat dihitung
- PR Interval = tidak dapat dihitung
- QRS komplex = 0,16 dtk , melebar, bentuk dan ampitudo sama ( VT Monomorfik )
- Analisis = QRS melebar adalah VES ada lebih dari 5x berturut-turut = VT, termasuk
kategori letal aritmia (aritmia yang mengancam nyawa perlu tindakan resusitasi segera,
indikasi defibrilasi apabila tidak teraba pulse / nadi )
- Kesimpulan = Ventrikel Takikardi

10.

Jawaban
- HR : metode dikali 10 dalam 6 detik untuk gel.R yang tak beraturan
: 16 x 10 = 160 x/mnt
Regularitas : Irreguler dan regular
- Gel P : tdak dapat dihitung
- PR Interval : tidak dapat dihitung
- QRS komplex . : 0,16 dtk , melebar, bentuk dan amplitudo bervariasi
- Kesimpulan : VT Polimorfik / Letal aritmia ( VT Mono + VT Poli )

Macam-macam aritmia berdasarkan prognosis ;


1. Aritmia Minor : tidak memerlukan tindakan segera sebab tidak mengganggu sirkulasi dan tidak
berlanjut ke aritmia yang serius, tidak memerlukan terapi.
2. Aritmia Mayor : dapat menimbulkan gangguan penurunan curah jantung & dapat berlanjut ke
aritmia yang mengancam jiwa, memerlukan tindakan segera dan terapi.
3. Aritmia Letal : aritmia yang mengancam jiwa, segera lakukan resusitasi untuk mencegah
kematian (yang termasuk aritmia letal : VF=Ventrikel Fibrilasi , VT tanpa nadi = Ventrikel
Takikardi, Asistole, PEA = Pulseless Electrical Activity )
11.

Jawaban
- HR : 24 x 10 = 240 x/mnt
- Regularitas : Irreguler
- Gel P : tidak dapat dihitung
- PR Interval : tidak dapat dihitung
- QRS komplex : melebar
- Analisis : impuls berasal dari ventrikel dengan QRS melebar, HARI > 200x/mnt masuk
kategori fibrilasi, merupakan irama awal terjadinya henti jantung. Indikasi awal pasien
dengan kejang
- Kesimpulan : Ventrikel Fibrilasi, indikasi RJP dan defibrilasi

12.

Jawaban
- HR = 300 : 8 = 37 x/mnt atau 1500:38 = 39 x/mnt
- Regularitas = Reguler
- Gel P = 0,08 dtk , normal
- PR Interval = 0,16 dtk, normal
- QRS komplex = 0,04 dtk, normal
- Kesimpulan = Sinus Bradikardi
( nadi < 60 x/mnt)
13.

Jawaban
- HR : nol
- Regularitas : tidak dapat dihitung
- Gel P : tidak dapat dihitung
- PR Interval : tidak dapat dihitung
- QRS komplex : tidak dapat dihitung
- Kesimpulan : Asystole

14.

Jawaban
- HR = 1500 : 7 = 214 x/mnt
- Regularitas = Reguler
- Gel P = tidak dapat dihitung karena tertutup gelombang T
- PR Interval = 0,12 dtk
- QRS komplex = 0,04 dtk
- Kesimpulan = Supra Ventrikel Takikardi
15.

Jawaban
- HR = 300 : 4 = 75 x/mnt
- Regularitas = Reguler
- Gel P = 0,04 dtk, normal, selalu diikuti QRS
- PR Interval = 0,12 dtk, normal
- QRS komplex = 0,08 dtk, normal
- Kesimpulan = Normal Sinus Ritme
16.

P P P P P

- HR = 1500 : 35 = 42 x/mnt
- Regularitas = Reguler
- Gel P = bentuk sama tetapi tidak normal, tidak selalu diikuti QRS komplek
- PR Interval = tidak bisa dihitung
- QRS komplex = 0,12 dtk, tidak normal, melebar, irama berasal dari ventrikel
Analisis = Irama regular, konstan, P-P konstan, QRS – QRS konstan
: gel. P dan gel. QRS jalan sendiri-sendiri, gel. QRS tidak diikuti gel. P
- Kesimpulan = A V Block Derajat III

Anda mungkin juga menyukai