Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat Indonesia pada saat ini dihadapkan pada tantangan global seiring
semakin berkembangnya kemajuan teknologi dan sosial ekonomi yang begitu pesat.
Perkembangan tersebut memunculkan adanya berbagai inovasi salah satu contohnya
berbagai produk yang diberikan dalam rangka pemenuhan nutrisi dan gizi masyarakat.
Mempersiapkan SDM unggul sejak dini merupakan sebuah hal yang fundamental bagi
Indonesia untuk dapat bersaing dengan negara-negara lain. Untuk menjadi negara
maju, Indonesia tidak boleh lagi hanya bergantung pada kekayaan sumber daya alam
yang dimiliki. Namun harus didukung oleh pembangunan manusia yang ditandai
dengan penilaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), hal tersebut merupakan tolak
ukur apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara
terbelakang.
Undang-undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah
menjelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara atau yang disingkat ASN adalah profesi
bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada Instansi Pemerintah. Pegawai ASN diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas
negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
ASN mempunyai fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik
dan perekat pemersatu bangsa sesuai dengan Peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021
Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) yang bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi.
Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara;
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia; dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang
dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Sementara terintegrasi berarti
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS memadukan antara pelatihan klasikal dengan
nonklasikal; dan Kompetensi Sosial Kultural dengan Kompetensi Bidang. 
Pemerintah Daerah Kab. Bone melaksanakan pendekatan aktifitas proses
pembangunan termasuk pembangunan bidang peternakan dalam rangka meningkatkan

1
kesejahteraan masyarakat, melalui peran aktif masyarakat dan pengelolaan potensi
hasil peternakan secara optimal dan terpadu, untuk mewujudkan Otonomi Daerah
yang nyata dinamis serasi dan bertanggung jawab. Dalam bidang peternakan, sektor
pakan memegang peranan yang sangat penting dan strategis, terutama pakan olahan.
Dinas Peternakan Kabupaten Bone memiliki tugas pokok dan fungsi, salah satunya
dalam memantau peredaran pakan ternak, dalam hal ini pakan ternak yang beredar di
Poultry Shop yang ada di Kabupaten Bone. Hal ini didasarkan pada Peraturan Menteri
Pertanian Republik Indonesia Nomor 22/PERMENTAN/PK.110/6/2017 Tentang
Pendaftaran dan Peredaran Pakan. Pendaftaran dan peredaran pakan merupakan salah
satu tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam hal ini
Bidang Prasarana dan Sarana.
Pendataan dan penginputan pakan ternak yang dilakukan di Instansi Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan masih menggunakan cara yang kurang efektif dan
efisien, yaitu dengan pencatatan secara manual, sehingga data yang diperoleh masih
harus diinput secara manual ke dalam pengarsipan. Selain itu, sistem pendataan yang
mengandalkan pencatatan pada kertas akan menimbulkan dampak pencemaran
terhadap lingkungan.
Kekhawatiran akan hilangnya kertas catatan tersebut dan pemborosan
pemakaian kertas, maka pendataan dengan cara ini dianggap sudah tidak efektif lagi.
Selain itu kurang efisien dalam hal mendata dan menginput, mengingat bone
merupakan daerah yang terluas dan terbesar di provinsi Sulawesi Selatan. Untuk
itulah, dianggap perlu untuk mengangkat isu tentang Keterlambatan dalam hal proses
pengumpulan dan penginputan data peredaran pakan ternak di Instansi Dinas
Peternakan Kab. Bone
Dari permasalahan tersebut, kami mengharapkan bahwa ada peningkatan
Optimalisasi penginputan dan pendataan peredaran pakan ternak melalui formulir
online google form di dinas peternakan dan kesehatan hewan kabupaten bone, dimana
dengan cara ini diharapkan juga bisa diterapkan budaya ‘Paperless Culture” dan
sistem kerja yang ramah lingkungan.

2
B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi
1. Tujuan Secara Umum

Adapun Tujuan umum pelaksanaan aktualisasi pada kegiatan pelatihan dasar CPNS
yaitu:
a. Memahami dan mengaktualisasikan Nilai-nilai dasar ASN serta peran dan kedudukan
ASN (Whole of Goverment, Manajemen ASN dan Pelayanan Publik) dalam menjalankan

tugas dan fungsi jabatan.


b. Memahami konsepsi pembelajaran aktualisasi
c. Memahami identifikasi isu-isu strategis di unit kerja asal serta menyusun gagasan
pemecahannya.
d. Menyusun Kegiatan-kegiatan pemecahan isu.
2. Tujuan Secara Khusus

Adapun tujuan khusus pelaksanaan aktualisasi pada kegiatan pelatihan dasar CPNS
yaitu:
a. Mengoptimalkan penginputan dan pendataan peredaran pakan ternak melalui google form
di Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone
b. Meningkatkan monitoring penginputan dan pendataan peredaran pakan ternak melalui
google form di Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone
c. Membangun pemahaman proses penerimaan, penyimpanan, dan perbaikan penginputan
dan pendataan peredaran pakan ternak melalui formulir online google form di Dinas
Peternakan Dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone.
3. Manfaat Aktualisasi
a. Bagi peserta diklat
1. Terciptanya karakter ASN yang professional.
2. Terlaksananya peran dan tugas ASN sebagai pelayan publik, pelaksana
kebijakan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
b. Bagi unit kerja
1. Terselenggaranya pelayanan publik yang optimal di Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Kab. Bone
2. Terwujudnya lingkungan kerja yang kondusif dan penuh kekeluargaan.
3. Peningkatan pendataan pakan ternak di Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Kabupaten Bone.

3
c. Bagi organisasi
1. Sebagai bahan evaluasi kebijakan dan kegiatan pelayanan publik yang
dilakukan oleh unit kerja
2. Sebagai stimulus dalam penyelenggaraan pelayanan publik kedepan
d. Bagi stakeholder
1. Terciptanya pelayanan yang prima dan berdaya guna bagi masyarakat.
2. Terjalinnya kerjasama di antara para pegawai untuk mewujudkan pelayanan
publik yang efektif, efisien dan inovatif

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Aktualisasi mata pelatihan agenda Nilai-nilai dasar profesi PNS yakni lima
nilai dasar yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi serta mata pelatihan agenda kedudukan dan peran PNS dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Nilai-nilai yang harus ditanamkan dalam diri dan
diaktualisasikan pada masa habituasi yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Juli s/d
11 Agustus 2021 di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Bone dan di
Poultry Shop yang ada di Kecamatan Tenete Riattang Barat, Kabupaten Bone.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN NILAI-NILAI DASAR ASN

A. Gambaran Umum Organisasi


Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone merupakan salah
satu perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bone yang bertugas
membantu Bupati Bone sebagai unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang
Prasarana dan Sarana. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone
dipimpin oleh Kepala Dinas dan dibantu oleh Sekretariat dan empat bidang tekhnis
yaitu Bidang Sarana dan Prasarana, Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan
Masyarakat Veteriner, Bidang Perbibitan dan Produksi, serta Bidang Pengembangan
Usaha dan Penyuluhan, serta empat Unit Pelaksana Teknis Dinas yaitu UPT. Balai
Pelaksana Kawasan Perbibitan dan Penyuluhan Peternakan, UPT Rumah Potong
Hewan dan Pasar Hewan, UPT Balai Pelaksana Inseminasi Buatan, serta UPT Pusat
Kesehatan Hewan.
Adapun rencana strategis perangkat daerah ini adalah meningkatnya produksi
pangan hewani asal ternak, daya saing dan kesejahteraan peternak.
B. Struktur Organisasi
Adapun Struktur organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah
sebagai berikut: KEPALA DINAS

JABATAN SEKRETARIAT
FUNGSIONAL

SUB BAG SUB BAG SUB BAG UMUM DAN


PROGRAM KEUANGAN KEPEGAWAIAN

BIDANG BIDANG PENGEMBANGAN


BIDANG BIDANG BINA PRODUKSI
KESEHATAN HEWAN DAN AGROINDUSTRI DAN AGRIBISNIS
PRASARANA DAN SARANA
KESEHATAN MASYARAKAT PETERNAKAN
PETERNAKAN
VETERINER (KESMAVET)

SEKSI TERNAK
SEKSI LAHAN, BESAR SEKSI PENGENDALIAN SEKSI PENGEMBANGAN
PENYAKIT ZOONOSIS AGROINDUSTRI
AIR & ALSIN
AIR DAN ALSIN PETERNAKAN
SEKSI TERNAK
SEKSI PEMBIAYAAN KECIL SEKSI KESEHATAN SEKSI PENGEMBANGAN
DAN INVESTASI MASYARAKAT VETERINER USAHA PETERNAKAN
SEKSI TERNAK
UNGGAS DAN ANEKA
TERNAK SEKSI
SEKSI PAKAN OBAT HEWAN SEKSI
SEKSI PAKAN PENGEMBANGAN
AGRIBISNIS
5
PETERNAKAN
UPTD
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kab. Bone
C. Visi dan Misi Organisasi
1. Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Bone tahun 2018-2023 adalah

“Masyarakat Bone yang Mandiri, Berdaya Saing dan Sejahtera”


Rumusan visi di atas mencakup tiga pokok visi yakni “Masyarakat Bone yang
Mandiri”, “Masyarakat Bone yang Berdaya Saing”, dan “Masyarakat Bone yang
Sejahtera”. Makna dari ketiga pokok visi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Masyarakat Bone yang Mandiri, dapat dimaknakan sebagai kemampuan nyata
pemerintah daerah dan masyarakatnya dalam mengatur dan mengurus
kepentingan daerah/rumah tangganya sendiri menurut prakarsa dan aspirasi
masyarakatnya, termasuk didalamnya upaya yang sungguh-sungguh secara
bertahap mampu mengurangi ketergantungan terhadap pihak-pihak lain namun
tetap melakukan kerjasamadengan daerah-daerah lain yang saling
menguntungkan.
b. Masyarakat Bone yang Berdaya Saing, dapat diartikan sebagai terwujudnya
kemampuan masyarakat Kabupaten Bone untuk memanfaatkan keunggulan
inovasi, komparatif, dan kompetitif yang berbasis sumberdaya lokal dengan tetap
memperhatikan kelestarian lingkungan sehingga mampu bersaing secara regional,
nasional, bahkan internasional.
c. Masyarakat Bone yang Sejahtera, mengandung makna semakin meningkatnya
kualitas kehidupan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar yang
berkelanjutan dalam aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, politik, sosial
budaya, lingkungan hidup yang dilingkupi dengan suasana kehidupan yang
religius, aman dan kondusif serta didukung oleh infrastruktur dasar yang
memadai dan tata kelola pemerintahan yang baik.
2. Misi Kabupaten Bone :
Misi Kabupaten Bone tahun 2018-2023 adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan bebas Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (KKN) melalui reformasi birokrasi serta pelayanan publik
berbasis teknologi informasi dan kearifan budaya lokal.

6
2. Mengembangkan kemandirian ekonomi masyarakat dengan mengoptimalkan
pemanfaatan potensi sumberdaya daerah, pemberdayaan pelaku ekonomi dan
kelestarian lingkungan.
3. Meningkatkan akses, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan, pendidikan
dan sosial dasar lainnya.
4. Mengoptimalkan akselerasi pembangunan daerah berbasis desa dan kawasan
perdesaan.
5. Mendorong penciptaan iklim investasi yang kondusif untuk pengembangan
usaha.
6. Meningkatkan taraf kehidupan masyarakat melalui akselerasi program
pengentasan kemiskinan, perluasan kesempatan kerja dan pengembangan
program pembangunan yang tepat sasaran dan berkelanjutan.
7. Menguatkan budaya politik dan hukum yang demokratis.
8. Mengembangkan Inovasi Daerah dalam peningkatan Pelayanan Publik.

D. TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI


Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone merupakan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Bone yang dibentuk dengan tugas
pokok melaksanakan urusan dibidang Peternakan dan Kesehatan Hewan berdasarkan asas
desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan mempunyai fungsi:
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang peternakan dan kesehatan hewan yang meliputi
Produksi Ternak, Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengembangan
Usaha serta Sarana dan Prasarana;
b) Penyelenggaraan pelayanan dalam bidang peternakan dan kesehatan hewan yang meliputi
Produksi Ternak, Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengembangan
Usaha serta Sarana dan Prasarana;
c) Pembinaan dan Pelaksanaan tugas dalam bidang peternakan dan kesehatan hewan yang
meliputi Produksi Ternak, Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner,
Pengembangan Usaha serta Sarana dan Prasarana;
d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai bidang tugas dan fungsinya.

7
E. NILAI-NILAI DASAR ASN
Dalam menjalankan peran sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, dan perekat
& pemersatu bangsa, seorang PNS dituntut mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi
ASN. Nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA)
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas mengacu pada harapan implisit dan eksplisit bahwa keputusan dan
tindakan sesorang akan dievaluasi oleh pihak lain dan hasil evaluasinya dapat berupa reward
atau punishment. Akuntabilitas merujuk pada kemampuan individu, kelompok, atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik antara lain:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara
kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi.
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS
dalam politik praktis
c. Memperlakukan warga Negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan publik
d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu menyediakan kontrol demokratis
(peran demokratis), mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional),
serta meningkatkan efesiensi dan efektifitas (peran belajar). Akuntabilitas publik terdiri dari
dua macam yaitu akuntabilitas vertikal (pertanggung jawaban terhadap otoritas yang lebih
tinggi) dan akuntabilitas horisontal (pertanggungjawaban terhadap masyarakat luas). Selain
itu, akuntabilitas memiliki tingkatan hierarkis yang terdiri atas 5 tingkatan sebagai berikut: a)
Akuntabilitas Personal; b) Akuntabilitas Individu; c) Akutabilitas Kelompok; d)
Akuntabilitas Organisasi, dan e) Akuntabilitas Stakeholder.

8
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel terdapat beberapa aspek-aspek
akuntabilitas yang harus diperhatikan yaitu:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok.
c. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga
dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan melahirkan
akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya keseimbangan
antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapa n dan
kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus
disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h. Kejelasan

9
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan
kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai
pada tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. PNS harus memiliki jiwa nasionalisme dan
wawasan kebangsaan yang kuat, memiliki kesadaran sebagai penjaga kedaulatan negara,
menjadi perekat bangsa dan menjaga keutuhan NKRI. Indikator nilai-nilai dasar
Nasionalisme yang harus dimiliki ASN terdapat dalam setiap butir sila yang ada dalam
Pancasila yaitu :
a.Sila I : Nilai religius, toleransi, etos kerja, amanah, dan percaya diri
b. Sila II : Nilai humanis, tenggang rasa, kerjasama, saling menghormati, dan
menghargai sesama, dan kesetaraan;
c.Sila III : Nilai cinta tanah air, rela berkorban, dan tidak membeda-bedakan suku, ras,
agama serta golongan;
d. Sila IV : Nilai bermusyawarah untuk mufakat dan kekeluargaan;
e.Sila V : Adil, tidak serakah, saling tolong-menolong, dan sederhana.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan
atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam
kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/ norma yang
menentukan baik/ buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN,
yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
10
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada
kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
b. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan pemborosan.
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan.
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu terhadap produk
atau jasa.
e. Adaptif
f. Responsif
g. Perbaikan berkelanjutan

5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala
tingkah laku atau tindakan yang melawan norma –norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-
menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan
dalam pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan
11
menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai
keuntungan sesaat;
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu
pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun
non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang
jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung yang
mengatur;
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan
dalam bentuk apapun;
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap apa yang telah
ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan
saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
F. Peran dan Kedudukan ASN
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-tantangan
global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah
bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional. Undang-
undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan
untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta
bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
Aparatur Sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. Kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
12
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efisien;
i. Keterbukaan;
j. Tidak diskriminatif;
k. Persatuan;
l. Kesetaraan;
m. Keadilan;
n. Kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah
dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis
pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan,
jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif

13
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan
antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan
identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi
berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka
butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan
karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat
konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan
yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau
oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti
non-fisik yangterkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harusdapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di
sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting
harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui
media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole of Goverment
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
14
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a) Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagimenjadi:
Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak;
Dialog atau pertukaran informasi; joint planning, yaitu perencanaan bersama
untuk kerjasama sementara.
b) Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Joint working,atau kolaborasi sementara;
2 Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan
besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
3) Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
c) Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar
yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
2) Union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak;
merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.

15
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu
Identifikasi isu merupakan hal yang wajib dilakukan oleh setiap perusahaan organisasi
atau individu dalam menghadapi isu yang muncul. Beberapa kemungkinan yang dapat
menimbulkan isu adalah dari adanya tren, perubahan atau peristiwa. Maka sangat diperlukan
langkah awal untuk mengelola isu. Dalam menemukan isu dan permasalahan yang terjadi di
lembaga/instansi, peserta dituntut untuk mendapatkan dukungan teoritik dari mata pelatihan
yang telah diperoleh peserta pada materi diklat agenda kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI, yang memiliki keterkaitan baik secara langsung atau tidak langsung dengan aktivitas
peserta di tempat kerja.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah yang dikedepankan
untuk ditanggapi. Penetapan isu dapat dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu : Environmental
scanning yaitu sikap pedulli terhadap masalah dalam organisasi dan mampu memetakan
hubungan kasualitas yang terjadi. Problem solving yaitu mampu mengembangkan dan
memilih alternative dan mampu memetakan aktor terkait dan perannya masing-masing.
Analysis yaitu mampu berfikir konseptual, mampu mengidentifkasi
implikasi/dampak/manfaat dari sebuah pilihan kebijakan, program, kegiatan dan tahapan
kegiatan.
Dalam menjalankan tugas pada Seksi Pakan sebagai Analis Pakan Ternak, Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone, ada beberapa isu yang ditemukan, yaitu:
1. Keterlambatan dalam hal proses pengumpulan dan penginputan data mengenai peredaran
pakan ternak di Instansi Dinas Peternakan Kab. Bone.
2. Belum tersedianya data mengenai rumput gajah sebagai pakan hijauan untuk ternak sapi di
Kabupaten Bone.
3. Terbatasnya pengetahuan kelompok tani ternak mengenai pakan alternatif dalam menekan
inflasi harga bahan pakan.
4. Kurang optimalnya penyimpanan data pegawai untuk seksi pakan yang dilakukan secara
file manual (pengarsipan manual).
5. Kurangnya pemanfaatan media edukasi baru (new media) dalam sosialisasi layanan
pemanfaatan hijauan pakan ternak.

16
B. Deskripsi Isu
1. Keterlambatan dalam hal proses pengumpulan dan penginputan data mengenai
peredaran pakan ternak di Instansi Dinas Peternakan Kab. Bone.
Dengan diberlakukannya UU No. 22 dan 25 Tahun 1999 yang diganti dengan
UU No. 32 dan 33 Tahun 2004, maka terdapat penambahan fungsi, personil dan asset
untuk pemerintah daerah khususnya kabupaten/kota. Hal ini memberi kewenangan
dan kesempatan yang lebih untuk kabupaten/kota dalam mengelola sumber daya yang
dimilikinya dalam melaksanakan pembangunan daerah, termasuk
pemantauan/monitoring kegiatan pembangunan. Demikian pula halnya di bidang
peternakan, pemerintah daerah mempunyai kewenangan dalam menjalankan fungsi
pemantauan/ monitoring, antara lain melalui up-dating informasi kondisi peternakan
terkini (existing condition), termasuk informasi peredaran pakan ternak khususnya di
kabupaten bone.
Pengumpulan dan penginputan data pakan dibutuhkan pencatatan yang akurat
dan cepat, mengingat daerah kabupaten bone yang luas dan terbesar disulawesi
selatan. Setiap bulan pencatatan tersebut harus di input sebagai laporan hasil
monitoring di setiap toko pakan (Poultry Shop). Jarak yang membatasi membuat
kurang efisien dalam penginputan dalam hal ini waktu, tenaga dan sumber daya yang
digunakan. Kertas yang digunakan juga berpengaruh kurang efisien sehingga
berdampak kepada keterlambatan dalam hal proses pengumpulan dan penginputan
data. Oleh sebab itu dibutuhkan teknologi yang lebih mudah dan efisien dan dapat
menjangkau seluruh kalangan.
2. Belum tersedianya data mengenai rumput gajah sebagai pakan hijauan untuk
ternak sapi di Kabupaten Bone
Recording atau Pendataan merupakan segala jenis kegiatan pencatatan seperti
kegiatan identifikasi, pencatatan silsilah, pencatatan produksi dan reproduksi,
pencatatan manajemen pemeliharaan maupun pencatatan kesehatan ternak dalam
populasi tertentu. Hasil dari kegiatan recording tersebut misalnya bisa berupa kartu
ternak. Di beberapa wilayah di Indonesia, kegiatan recording sudah berjalan dengan
baik, namun karena kurangnya sosialisasi menyebabkan masih kurangnya
pengetahuan peternak akan fungsi dan manfaat dari pencatatan ternak.

17
Data mengenai penyebaran dan produktivitas rumput gajah sangatlah penting,
mengingat rumput gajah merupakan hijauan utama untuk ternak dalam hal
pertumbuhan dan penggemukan ternak besar. Rumput gajah merupakan jenis rumput
unggul denganproduktivitas dan kandungan nutrisi yang sangat tinggi dibandingkan
dengan jenis rumput yang lain serta memiliki nilai palatabilitas atau tingkat kesukaan
yang tinggi bagi ternak ruminansia.Kandungan nutrisi pada rumput gajah terdiri
daribahan kering 20,29%, proteinkasar 6,26%, lemak 2,06%, serat kasar 32,60%, abu
9,12%. BETN 41,82%,kalsium 0,46%, dan fosfor 0,37%.
3. Terbatasnya pengetahuan kelompok tani ternak mengenai pakan alternatif
dalam menekan inflasi harga bahan pakan.
Informasi kelembagaan dan edukasi terhadap kelompok peternak mengenai
pakan alternatif yang komprehensif, valid dan uptodate diperlukan dalam rangka
perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan, baik bagi pemerintah maupun
stakeholder lainnya yang terkait. Untuk itu perlu adanya kegiatan penyusunan
database untuk mengedukasi mengenai bahan pakan alternatif yang dibentuk dalam
suatu sistem informasi pengetahuan atau edukasi kelompok peternak yang dapat
diakses setiap saat oleh berbagai pihak yang memerlukan.
Kebutuhan pakan ternak semakin pesat dan memiliki daya saing sehingga
mahal harga pakan tersebut khususnya untuk ternak unggas ini dirasakan peternak
terutama pada saat nilai tukar uang rupiah melemah terhadap nilai mata uang dólar,
hal ini disebabkan oleh karena sebagian besar komponen penyususun pakan untuk
ternak unggas tersebut sebagian besar masih impor seperti jagung, tepung ikan,
bungkil kedelai, dan pollard. Oleh itu dibutuhkan informasi mengenai pakan alternatif
yang murah meriah dan cocok untuk diberikan kepada ternak, baik ternak besar
maupun ternak kecil.
4. Kurang optimalnya penyimpanan data pegawai untuk seksi pakan yang
dilakukan secara file manual (pengarsipan manual).
Data pegawai pada bidang seksi pakan biasanya masih diolah menggunakan
sistem yang manual. Kendala yang timbul akibat pengolahan secara manual cukup
merepotkan, terutama pada tidak validnya dan ketidak cocokan data. Sering pula
terjadi kendala pada saat pencarian informasi tentang pakan, surat menyurat, serta file
dari tahun ketahun yang sering tidak up to date. Berdasar pada kendala-kendala yang
muncul, maka diangkatlah isu mengenai Kurang optimalnya penyimpanan data
pegawai untuk seksi pakan yang dilakukan secara file manual (pengarsipan manual).
18
5. Minimnya pemanfaatan media edukasi baru (new media) dalam sosialisasi
layanan pemanfaatan hijauan pakan ternak.
Dalam upaya pengembangan ternak, maka faktor pakan sangat menentukan
keberhasilannya. Suatu kelemahan yang sering timbul dalam penyediaan hijauan
pakan ternak di daerah-daerah yang beriklim tropis. Dengan demikian jika ternak
tidak diberikan pakan dalam jumlah dan kualitas yang cukup, maka sudah dapat
dipastikan ternak tidak dapat tumbuh dengan baik.
Oleh karena itu kurangnya pengetahuan masyarakat di kabupaten bone mengenai
hijauan pakan ternak diangkatlah isu minimnya pemanfaatan media edukasi baru (new
media) dalam sosialisasi layanan pemanfaatan hijauan pakan ternak. Diharapkan
nantinya masyarakat dapat mengetahui dan bertambah wawasannya mengenai hijauan
pakan ternak sehingga mendapatkan edukasi yang baik dan benar.

C. Sumber Isu
Sumber isu yang dijadikan rancangan aktualisasi didapatkan dari pengamatan
langsung di Instansi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone,
Provinsi Sulawesi Selatan.

D. Teknik Analisis Isu


Analisis isu digunakan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu. Analisis
ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas tertinggi. Disamping itu tidak semua isu
bisa dikategorikan menjadi isu aktual. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis
kriteria isu.
Proses identifikasi isu tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria
kualitas isu. Kriteria pertama adalah AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik,
Kelayakan). Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan solusi. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat
hidup orag banyak. Sedangkan kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis
erta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalah.

19
Dalam menentukan isu utama (core issue) dalam rancangan aktualisasi ini,
digunakan metode analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan
Layak/Kelayakan) untuk menentukan kriteria isu. Selanjutnya analisis USG
(Urgency, Seriousness, dan Growth) digunakan dalam menentukan kualitas isu.

Unsur-unsur yang dinilai menggunakan metode APKL ini adalah Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Layak/ Kelayakan. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang
dibicarakan. Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks sehingga
harus segera dicarikan solusi permasalahannya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut
hajat hidup orang banyak. Kelayakan artinya isu yang diangkat masuk akal dan realistis untuk
dipecahkan masalahnya. Dengan menggunakan metode APKL tersebut, diperoleh hasil
analisis isu sebagai berikut:

Tabel 3.1 - Analisis Kriteria Isu dengan APKL


N KRITERIA
ISU TOTAL RANKING
O A P K L
1. Belum tersedianya data mengenai rumput
gajah sebagai pakan hijauan untuk ternak
4 4 3 4 15 3
sapi di Kabupaten Bone.

2. Keterlambatan dalam hal proses


pengumpulan dan penginputan data
5 4 4 5 18 1
mengenai peredaran pakan ternak di Instansi
Dinas Peternakan Kab. Bone
3. Kurang optimalnya penyimpanan data
pegawai untuk seksi pakan yang dilakukan 5 3 3 3 14 4
secara file manual (pengarsipan manual).
4. Terbatasnya pengetahuan kelompok tani
ternak mengenai pakan alternatif dalam 5 4 4 3 16 2
menekan inflasi harga bahan pakan.
5. Minimnya pemanfaatan media edukasi baru
(new media) dalam sosialisasi layanan 4 3 3 3 13 5
pemanfaatan hijauan pakan ternak.
Keterangan : A = Aktual
P = Problematik L = Layak/ kelayakan
K = Kekhalayakan ∑ = Total
Kriteria penetapan:

20
Aktual (A)
1: Pernah benar-benar terjadi
2: Benar-benar sering terjadi
3: Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4: Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5: Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

Khalayak (K)
1: Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2: Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3: Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4: Menyangkut hajat hidup orang banyak
5: Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

Problematik (P)
1: Masalah sederhana
2: Masalah kurang kompleks
3: Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4: Masalah kompleks
5: Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya

Kelayakan (L)
1: Masuk akal.
2: Realistis.
3: Cukup masuk akal dan realistis.
4: Masuk akal dan realistis.
5: Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.

Dari analisis kriteria isu dengan alat analisis APKL, maka diambil 3 isu dengan nilai
tertinggi untuk dilakukan pengujian kualitas isu menggunakan alat analisis USG. Unsur-
unsur yang dinilai menggunakan metode USG ialah Urgency, Seriousness dan Growth.
Urgency artinya seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus segera dibahas kaitannya
dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth adalah seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

21
Tabel 3.1 - Analisis Kriteria Isu dengan USG
KRITERIA TOTA
N RANKING
ISU L
O
U S G
1. Terbatasnya pengetahuan kelompok tani
ternak mengenai pakan alternatif dalam 5 4 4 13 2
menekan inflasi harga bahan pakan.
2. Keterlambatan dalam hal proses
pengumpulan dan penginputan data
5 5 5 15 1
mengenai peredaran pakan ternak di
Instansi Dinas Peternakan Kab. Bone
3. Belum tersedianya data mengenai rumput
gajah sebagai pakan hijauan untuk ternak 4 4 4 12 3
sapi di Kabupaten Bone
Keterangan : U = Urgency G = Growth
S = Seriousness ∑ = Total

Kriteria penetapan:
Urgency atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan.
1 : Tidak penting
2 : Kurang penting
3 : Cukup penting
4 : Penting
5 : Sangat penting
Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak
masalah tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak.
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 : Akibat yang ditimbulkan serius
5 : Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang

22
3 : Cukup berkembang
4 : Berkembang
5 : Sangat berkembang.

E. Core Isu
Berdasarkan pendekatan analisis teknik USG tersebut, dapat diketahui bahwa
masalah yang sangat mendesak untuk diselesaikan adalah “Keterlambatan dalam hal
proses pengumpulan dan penginputan data mengenai peredaran pakan ternak di Instansi
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Bone”.
F. Gagasan Pemecahan Isu
Setelah menentukan prioritas isu yang akan dipecahkan dan mengetahui dampak yang akan
ditimbulkan dari isu tersebut maka gagasan pemecahan isu dengan memperhatikan faktor
penyebab terjadinya isu. Galery data peredaran pakan ternak pada poultry shop melalui
google form di dinas peternakan dan kesehatan hewan kabupaten bone.
G. Matrix Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.3. Matrix Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Unit Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Bone
Visi “Terwujudnya Pembangunan Peternakan yang Berwawasan Agribisnis
dan Agroindustri Menuju Masyarakat yang Sehat, Cerdas, dan
Sejahtera”
Misi 1.Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, wawasan, dan
produktivitas sumber daya manusia di bidang peternakan.
2.Mengembangkan kawasan strategis komoditas peternakan yang
berbasis agribisnis dan agroindustri untuk menciptakan peluang-
peluang ekonomi, serta peningkatan pendapatan masyarakat.
Tata Nilai 1. Bekerja Keras
Organisasi
2. Bekerja Cerdas
3. Bekerja Ikhlas
4. Bekerja Tuntas
Identifikasi Isu 1. Keterlambatan dalam hal proses pengumpulan dan penginputan
data mengenai peredaran pakan ternak di Instansi Dinas
Peternakan Kab. Bone;
2. Terbatasnya pengetahuan kelompok tani ternak mengenai pakan
alternatif dalam menekan inflasi harga bahan pakan;
3. Belum tersedianya data mengenai rumput gajah sebagai pakan
hijauan untuk ternak sapi di Kabupaten Bone;

23
Isu yang Keterlambatan dalam hal proses pengumpulan dan penginputan data
diangkat mengenai peredaran pakan ternak di Instansi Dinas Peternakan Kab.
Bone

Gagasan Galery data peredaran pakan ternak pada poultry shop melalui google
Pemecahan Isu form di dinas peternakan dan kesehatan hewan kabupaten bone.

24
Tabel. 3.4.Rencana Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi
Penguatan
OutPut / Hasil Terhadap
No Nama Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai Dasar Nilai-Nilai
Kegiatan Visi dan
Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan a. Menyiapkan bahan - Rancangan Akuntabilitas Dengan  Bekerja Keras
konsultasi yang akan aktualisasi Konsultasi dilakukan terlaksananya Melakukan
konsultasi dengan dengan menjelaskan
diajukan ke pimpinan konsultasi dan kegiatan dengan
pimpinan tentang maksud, tujuan dan
target capaian persetujuan dari penuh semangat
b. Melakukan pertemuan - Pempinan
aktualisasi yang kegiatan secara runut pimpinan maka tanpa
dan konsultasi dengan mengetahui
dan jelas. dapat melewatkan
akan dilakukan pimpinan terkait rancangan
kegiatan aktualisasi aktualisasi yang mewujudkan tahapan
Nasionalisme
yang akan akan di laksanakan misi : kegiatan
Menggunakan jalur
dilaksanakan. musyawarah dalam 1.Meningkatkan lainnya.
- Catatan hal menentukan sikap pengetahuan,
c. Meminta bimbingan bimbingan dan pandangan dan keterampilan,  Bekerja Cerdas
dan arahan terhadap arahan dari menentukan strategi
rencana kegiatan pimpinan. dalam menjalankan wawasan, dan Melaksanakan
kegiatan. produktivitas tahapan
d. Mencatat hasil - Hasil konsultasi sumber daya kegiatan dengan
pertemuan dengan kesepakatan Etika Publik manusia di bidang teliti dan cermat
Kepala Dinas kegiatan Menggunakan bahasa peternakan.
yang baik, dan agar tidak ada
Peternakan Kab. Bone. aktualisasi
bersikap sopan, yang
berkata santun dalam terlewatkan.
e. Membuat rencana - Time Schedule.
mengutarakan maksud
kegiatan. dan tujuan kegiatan.

f. Meminta bimbingan - Kartu Kontrol Whole of 2.Mengembangkan

25
dan arahan terhadap untuk mentor agar Government (WoG) kawasan strategis  Bekerja Ikhlas
rencana kegiatan ditandatangani Merupakan komoditas Melakukan
kepada mentor sebagai data proses pendekatan yan peternakan yang kegiatan dengan
aktualisasi menekankan aspek
berbasis keikhlasan dan
kebersamaan dan
menghilangkan agribisnis dan kesabaran
sekat-sekat yang agroindustri untuk dalanm setiap
selama ini terbangun menciptakan proses yang
peluang-peluang dilaksanakan.
Komitmen Mutu ekonomi, serta
(Efektif) peningkatan  Bekerja Tuntas
Berkoordinasi
pendapatan Menyelesaikan
dengan pimpinan
merupakan cara masyarakat. pekerjaan atau
efektif dalam tahapan
memulai proses kegiatan dengan
aktualisasi. baik. Agar
sesuai jadwal
yang telah
direncanakan.

26
2. Melakukan Survey a. Mengumpulkan - Folder dan file Komitmen Mutu Melakukan  Bekerja Keras
informasi atau data berisi informasi dan Melakukan/Mengum survey sesuai Melakukan
data pakan ternak
yang relevan dengan regulasi terkait isu pulkan Informasi dengan misi kegiatan dengan
di poultry shop. isu yang diangkat yang diangkat.
atau data yang organisasi yaitu: penuh semangat
b. Berkoordinasi dengan - Hasil telaahan staff relevan merupakan 1.Meningkatkan tanpa
staff lain terkait isu tentang isu yang cara yang efektif pengetahuan, melewatkan
yang diangkat. diangkat dalam keterampilan, tahapan
bentuk file. Etika Publik wawasan, dan kegiatan
c. Mengunjungi poultry Dengan produktivitas lainnya.
shop untuk pendataan - Kunjungan ke berkoordinasi sumber daya
dan memberikan poultry shop
dengan staff lainnya manusia di bidang  Bekerja Cerdas
nomor whats app
untuk diarahkan komunikasi, peternakan. Melaksanakan
mengakses google kerjsama, bersikap tahapan
form terbuka dan siap 2.Mengembangka kegiatan dengan
- Data-data pakan menerima masukan n kawasan teliti dan cermat
d. Mendata pakan ternak ternak di beberapa dari pihak lain. strategis agar tidak ada
di poultry shop di poultry shop. komoditas yang
daerah kecamatan
Akuntabilitas peternakan yang terlewatkan.
Tanete Riattang Barat,
Kabupaten Bone. Merupakan berbasis
kewajiban agribisnis dan  Bekerja Ikhlas
pertanggung agroindustri untuk Melakukan
jawaban yang harus menciptakan kegiatan dengan
dicapai. peluang-peluang keikhlasan dan
Mengunjungi ekonomi, serta kesabaran
Poultry shop peningkatan dalanm setiap
pendapatan proses yang
masyarakat. dilaksanakan.
Whole of

27
Government (WOG)  Bekerja Tuntas
Merupakan Menyelesaikan
pendekatan yang pekerjaan atau
menekankan pada tahapan
aspek kebersamaan. kegiatan dengan
Pembuatan grup baik. Agar
whatsapp selain sesuai jadwal
aspek kebersamaan yang telah
juga menjadi aspek direncanakan.
pendekatan tanpa
membeda-bedakan
agar terjalin
kerjasama yang baik
antar pengusaha
dengan instansi
terkait.

Nasionalisme
Adanya persatuan
dan kesamaan dalam
grup Wa sebagai
sarana ajang
silaturahmi dengan
sesama pemilik
poultry shop.

3. Klarifikasi data a. Melakukan persiapan - File pendataan Akuntabilitas Sesuai Misi  Bekerja Keras
Internal dan untuk perbandingan pakan ternak dari Integritas Konsisten organisasi yaitu Melakukan
dengan kegiatan 1.Meningkatkan kegiatan dengan
Eksternal. data dengan memiliki internal dan dari
28
acuan agar dapat eksternal dengan melakukan pengetahuan, penuh semangat
membandingkan data klarifikasi data keterampilan, tanpa
terlebih dahulu wawasan, dan melewatkan
internal dan eksternal.
untuk produktivitas tahapan
b. Melakukan - File rekapitulasi membandingkan sumber daya kegiatan
rekapitulasi data data internal dan data yang akurat manusia di bidang lainnya.
antara internal peternakan.
antara data dari kantor eksternal pakan
dengan eksternal.
dengan data yang ternak 2.Mengembangka  Bekerja Cerdas
didapatkan dari Whole of n kawasan Melaksanakan
Government strategis tahapan
lapangan secara Interaksi antara
komoditas kegiatan dengan
langsung. beberapa pihak
peternakan yang teliti dan cermat
dalam proses
berbasis agar tidak ada
c. Mencatat hal-hal yang Klarifikasi data
-Catatan rekapitulasi Pendataan agribisnis dan yang
Pakan
berbeda atau kurang data yang berbeda Ternak. agroindustri untuk terlewatkan.
atau bermasalah menciptakan
dari hasil rekapitulasi
peluang-peluang  Bekerja Ikhlas
dalam proses Etika Publik
Bekerja sama ekonomi, serta Melakukan
Pendataan Pakan dengan rekan kerja peningkatan kegiatan dengan
dalam membuat pendapatan keikhlasan dan
Ternak di poultry
Melakukan masyarakat. kesabaran
shop. dalanm setiap
Klarifikasi data
peredaran pakan proses yang
ternak di poultry dilaksanakan.
shop.  Bekerja Tuntas
Menyelesaikan
Anti Korupsi pekerjaan atau

29
Pendataan yang tahapan
akurat dan sesuai kegiatan dengan
dengan fakta baik. Agar
mencerminkan
sesuai jadwal
kejujuran dan
tanggung jawab yang telah
merupakan nilai direncanakan.
yang terdapat
didalam antikorupsi.

4. Menyiapkan a. Membuat akun Google -Akun google sebagai Komitmen Mutu Sesuai Misi  Bekerja Cerdas
Media dalam yang akan menjadi data database Melakukan organisasi yaitu Melaksanakan
pelaksanaan tahapan
base dari pendataan pekerjaan dengan 1.Meningkatkan
kegiatan kegiatan dengan
pendataan pakan Pakan Ternak yang ada memanfaatkan pengetahuan, teliti dan cermat
ternak di Poultry Shop. Teknologi yang keterampilan, agar tidak ada
yang
inovatif yang lebih wawasan, dan
terlewatkan.
b. Membuat daftar -Daftar pertanyaan mutakhir yaitu produktivitas
pertanyaan koesioner. kuesioner. Google Form dengan sumber daya  Bekerja Ikhlas
Melakukan
sistem online dengan manusia di bidang
kegiatan dengan
c. Menginput pertanyaan -Kuesioner dalam maksud untuk peternakan. keikhlasan dan
kuesioner ke google bentuk google form. meningkatkan kesabaran
form. kualitas / mutu dalanm setiap
proses yang
pelayanan. dilaksanakan.
xc
Etika Publik
2.Mengembangka  Bekerja Tuntas

30
c. Bekerja sama n kawasan Menyelesaikan
dengan rekan kerja strategis pekerjaan atau
tahapan
dalam membuat komoditas
kegiatan dengan
Tim, serta peternakan yang baik. Agar
menghargai berbasis sesuai jadwal
yang telah
pendapat rekan agribisnis dan
direncanakan.
kerja. agroindustri untuk
menciptakan
Akuntabilitas peluang-peluang
Merupakan ekonomi, serta
pendekatan yang peningkatan
menekankan pada pendapatan
aspek kebersamaan. masyarakat.
Serta tanggung
jawab atas tugas
aktualisasi.

31
5. Membuat grup Wa - Pembuatan grup Whats - Grup WA poultry Akuntabilitas Sesuai Misi
untuk app sebagai tempat shop. Merupakan organisasi yaitu  Bekerja Cerdas
1.Meningkatkan Melaksanakan
menggabungkan membagikan link pendekatan yang
pengetahuan, tahapan
menekankan pada
para pemilik google form agar lebih keterampilan, kegiatan dengan
aspek kebersamaan.
wawasan, dan teliti dan cermat
poultry shop. efisien dan praktis. Serta tanggung
produktivitas agar tidak ada
jawab atas tugas
sumber daya yang
aktualisasi.
- Menginvite pemilik - Pemilik pultry shop manusia di bidang terlewatkan.
poultry shop untuk bergabung di grup Nasionalisme peternakan.  Bekerja Ikhlas
wa. Melakukan
bergabung dalam grup. Adanya persatuan
2.Mengembangka kegiatan dengan
dan kesatuan para
n kawasan keikhlasan dan
pelaku usaha poultry
- Membagikan link - Link tersebar strategis kesabaran
shop, sehingga
google form didalam melalui grup wa komoditas dalanm setiap
grup. memungkinkan
peternakan yang proses yang
adanya interactif
berbasis dilaksanakan.
diantara para pelaku
agribisnis dan  Bekerja Tuntas
usaha.
agroindustri untuk Menyelesaikan
menciptakan pekerjaan atau
Etika Publik
Menggunakan bahasa peluang-peluang tahapan
yang baik, dan ekonomi, serta kegiatan dengan
bersikap sopan, peningkatan baik. Agar
berkata santun dalam pendapatan sesuai jadwal
mengutarakan maksud masyarakat. yang telah
dan tujuan dalam direncanakan.
grup.

32
Komitmen Mutu
Melakukan
pekerjaan dengan
memanfaatkan
Teknologi yang
inovatif yang lebih
mutakhir yaitu Grup
Whats app dengan
sistem online dengan
maksud untuk
meningkatkan
kualitas / mutu
pelayanan.

Whole of
Government (WoG)

Interaksi antara
beberapa pihak
dalam grup whats
app tanpa membeda
bedakan antara satu
dengan yang lainnya

.
6. Pengolahan dan a. Mengumpulkan data - Data file google Akuntabilitas Sesuai Misi  Bekerja Cerdas
yang diperoleh dari form (Tanggung Jawab) organisasi yaitu Melaksanakan
pendataan data
google form yang Melakukan 1.Meningkatkan tahapan

33
kuesioner. telah disebarkan pengumpulan data pengetahuan, kegiatan dengan
yang akurat sebagai keterampilan, teliti dan cermat
b. Mengolah dan - Data yang tealh bentuk dari wawasan, dan agar tidak ada
mengelompokkan data dikelompokkan yang
tanggung jawab produktivitas
yang telah diterima terlewatkan.
sebagai ASN. sumber daya
c. Melaporkan hasil data - Laporan hasil data manusia di bidang  Bekerja Tuntas
yang telah diolah dan yang telah di olah Etika Publik peternakan. Menyelesaikan
dikelompokkan ke dan dikelompok Menggunakan bahasa pekerjaan atau
pimpinan yang baik, dan tahapan
2.Mengembangka
- Laporan diterima bersikap sopan, kegiatan dengan
n kawasan
d. Laporan pengolahan oleh pimpinan. berkata santun dalam baik. Agar
melakukan pelaporan strategis
pendatan yang telah sesuai jadwal
disetujui oleh hasil data yang telah komoditas yang telah
pimpinan. diolah ke pimpinan. peternakan yang direncanakan.
berbasis
Komitmen agribisnis dan  Bekerja Keras
Mutu agroindustri untuk Melakukan
(Kreatif) menciptakan kegiatan dengan
penyampaikan peluang-peluang penuh semangat
informasi tanpa
kegiatan ekonomi, serta
melewatkan
peningkatan tahapan
AntiKorupsi pendapatan kegiatan
Melakukan masyarakat. lainnya.
pelaporan dengan
sikap
transparansi
tanpa ada data
yang
disembunyikan.
7. Melakukan a. Mengumpulkan hasil - data hasil kegiatan Etika Publik Sesuai dengan  Bekerja Keras

34
evaluasi kegiatan kegiatan aktualisasi berupa data google Melakukan tanya Visi dan Misi Melakukan
terkait pendataan mengunduh laporan form ScreenShot atau jawab secara organisasi yaitu kegiatan dengan
pakan ternak pendataan peredaran Print Out langsung dengan “Mengembangkan penuh semangat
pakan ternak dari Inovasi Daerah
pemilik Poultry tanpa
akun Google Drive - Testimoni penggunaan dalam
google form Shop / Karyawannya peningkatan melewatkan
b. Meminta testimoni sambil menginput Pelayanan tahapan
dari kegiatan - Laporan aktualisasi data dengan tetap Publik”. kegiatan
aktualisasi memperhatikan lainnya.
- Laporan sktualisasikoridor etika yang
c. Menyusul laporan diterima olehbaik ketika berbicara  Bekerja Cerdas
kegiatan aktualisasi pimpinan
dengan mereka. Melaksanakan
d. Pelaporan hasil - Pendataan ternak yang Komitmen Mutu tahapan
aktualisasi kepada dapat diunduh melalui Bekerja dengan kegiatan dengan
piminan Google Form. komitmen terbaik teliti dan cermat
untuk memberikan agar tidak ada
informasi mengenai yang
pakan yang terlewatkan.
diperjualbelikan di
Poultry Shop kepada  Bekerja Ikhlas
masyarakat luas Melakukan
pada umumnya dan kegiatan dengan
peternak pada keikhlasan dan
khususnya. kesabaran
dalanm setiap
Akuntabilitas
proses yang
(Tanggung jawab)
Mempertanggung dilaksanakan.
jawabkan laporan
hasil yang telah  Bekerja Tuntas

35
diperoleh dengan Menyelesaikan
data yang akurat dan pekerjaan atau
sebenar benarnya. tahapan
kegiatan dengan
AntiKorupsi
Adanya pelaporan baik. Agar
data secara akurat, sesuai jadwal
transparansi dan yang telah
sesuai dengan fakta direncanakan.
yang ditemukan
tanpa adanya
rekayasa dalam data.

Menghindari
kecurangan dalam
penginputan data
dengan memasukkan
data yang Valid.

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


36
PELAKSANAAN KEGIATAN

NO KEGIATAN JULI AGUSTUS


MINGGU
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Melakukan konsultasi dengan pimpinan tentang aktualisasi yang
akan dilakukan.
2 Melakukan Survey data pakan ternak di poultry shop.
3 Klarifikasi data Internal dan Eksternal.
4 Menyiapkan Media dalam pelaksanaan kegiatan pendataan pakan
ternak.
5 Membuat grup Wa untuk menggabungkan para pemilik poultry shop.
6 Pengolahan dan pendataan data kuesioner.

7 Melakukan evaluasi kegiatan terkait pendataan pakan ternak

37
38
39

Anda mungkin juga menyukai