Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmatNya sehingga bahan tayang “Pengembangan
Profesi Pengawas Bibit Ternak (Wasbitnak) Ahli” dapat terselesaikan dengan baik. Bahan tayang ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan ketrampilan serta kompetensi peserta tentang penulisan karya tulis ilmiah. Bahan tayang ini sebagai acuan dan
petunjuk dalam proses pembelajaran bagi pelatih dan peserta pelatihan.
Menulis Ilmiah Populer sebagai salah satu tingkatan dari pengembangan profesi yang yang bermanfaat dan menunjang dalam
kegiatan fungsional pengawas bibit ternak ahli yang dapat memberikan output besar dalam penilaian angka kredit dan kenaikan pangkat
dan jabatan. Kompetensi yang ingin dicapai setelah peserta pelatihan mengikuti proses pembelajaran adalah peserta dapat membuat
mengalih bahasakan/menyadur buku dan bahan-bahan lain dibidang pengawasan bibit ternak serta membuat dan menyusun bahan
informasi.
Demikian bahan tayang ini di buat, saran dan kritik sangat diharapkan demi perbaikan dan peningkatan kualitas proses
pembelajaran berikutnya.
5
Dasar Hukum
• Undang-Undang No 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan
• Peraturan Pemerintah RI No. 48 Tahun 2011 tentang Sumber Daya Genetik dan Perbibitan Ternak
• Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 2 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Bibit Ternak dan Angka
Kreditnya
• Peraturan Menteri Pertanian RI No. 34 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Pejabat
Fungsional Rumpun Ilmu Hayat Lingkup Pertanian
• Peraturan Bersama Menteri Pertanian No. 20 Tahun 2011 dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 39 Tahun 2011
tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
No. 2 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Bibit ternak dan Angka Kreditnya
• Peraturan Menteri Pertanian No. 8 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas
Bibit Ternak dan Angka Kreditnya
• Peraturan Menteri Pertanian RI No. 82 Tahun 2012 tentang Pedoman Formasi Jabatan Fungsional Pengawas Bibit
Ternak
• Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 42 Tahun 2014 tentang Pengawasan Produksi dan Peredaran Benih dan Bibit
Ternak
• Peraturan Menteri Pertanian RI No. 28 Tahun 2015 tentang Pedoman Uji Kompetensi Pejabat Fungsional Pengawas
Bibit Ternak
• Peraturan Menteri Pertanian RI No. 8 Tahun 2021 tentang Kelompok Substansi dan SubKelompok Subtansi pada
Kelompok Jabatan Fungsional di Lingkup Kementerian Pertanian 6
Pengawas Bibit Ternak
• Permen PANRB Nomor 2/2011
• Ruang lingkup tugas, tanggungjawab dan wewenang untuk
melakukan kegiatan pengawasan bibit ternak yang diduduki
oleh Pegawai Negeri Sipil.
• Tugas pokok: menyiapkan, melaksanakan, mengevaluasi,
mengembangkan dan melaporkan kegiatan pengawasan bibit
ternak yang terdiri dari pengawasan mutu bibit, pengawasan
mutu benih serta pengawasan peredaran bibit dan benih
7
Pengembangan Profesi
Unsur utama yang terdiri dari tiga sub unsur, dimana salah satunya dapat
dikembangkan sebagai syarat dalam kenaikan pangkat/jabatan
1. Melakukan kegiatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pengawasan bibit
ternak yang berupa buku atau makalah dalam majalah ilmiah.
2. Pengalih bahasaan/menyadur buku dan bahan-bahan lain di bidang Pengawas
Bibit Ternak dalam bentuk buku dan majalah ilmiah,
3. Pembuatan dan penyusunan Bahan Informasi, dibidang pengawasan bibit
ternak dalam bentuk: Peta, Grafik, Foto/Slide, Video/Film dan
Brosur/Leaflet/Bahan Tayangan.
Pengembangan Profesi
• Jenjang jabatan Pengawas Bibit Ternak Ahli terdiri atas Wasbitnak
Pertama, Wasbitnak Muda dan Wasbitnak Madya.
• Kenaikan pangkat pada jenjang Wasbitnak Muda ke Wasbitnak Madya
dipersyaratkan adanya kegiatan pengembangan profesi dengan paling
kurang 4 (empat) AK.
• Kenaikan pangkat pada jenjang Wasbitnak Madya/IVa ke Wasbitnak
Madya/IV b dipersyaratkan adanya kegiatan pengembangan profesi
dengan paling kurang 12 (dua belas) AK.
• Pengembangan profesi tidak bisa dipisahkan dari Menulis.
• Menulis efektif adalah dapat membuat orang mau membaca tulisan dari
kalimat pembuka sampai penutup, efektif karya tulis dari isi dan
penyajiannya, sehingga berdampak pada perubahan perilaku pembacanya.
• Isi karya ilmiah popular/karya tulis terdiri dari: 5 W (What, Where, When,
Why dan Who) dan 1 H (How) serta What Next
• Fakta dalam penulisan jelas, akurat dan sudah diverifikasi terkait apa yang
terjadi (What), dimana (Where), kapan (When), mengapa (Why) dan
bagaimana (How) hal itu terjadi serta siapa saja yang terlibat (Who) dalam
penulisan ilmiah yang akan dibuat.
Mulailah menulis kapan dan dimana saja, begitu ide muncul langsung dituangkan. Tidak perlu menunggu saat
yang tepat
Pada tahap menulis jangan perlakukan diri kita sebagai editor, sehingga tetap menulis.
Gunakan panca indra (mata, hidung, telinga, mulut, lidah, kulit) untuk mendiskripsikan tulisan.
Lengkapi dan terus perbaiki dalam berbagai kesempatan. Jika dirasa sudah memenuhi kaidah penulisan
ilmiah silahkan dikirimkan ke media/majalah ilmiah yang ingin dituju.
Jangan kecewa jika artikel/makalah belum dimuat, coba dan cobalah lagi, ada yang pernah mengirim artikel
sampai 99 kali, namun baru sekali artikelnya dimuat.
Tegakkan etika, hindari plagiarisme. Jangan sekali-kali
membuat kebohongan.
Tentukan target pembacanya, berkaitan dengan panjang
tulisan dan kebijakan redaksional (gaya bahasa) sesuai
media atau jurnal yang dipilih.
Jangan menilai pembaca terlalu tinggi dan terlalu
rendah agar komunikasi dengan pembaca berhasil.
Pergunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Asli, Manfaat, Substansi
• pemikiran sendiri, bukan • Urgensi karena diperlukan • KTI disajikan sebagai bagian
plagiasi, jiplakan • Nilai manfaat sesuai bidang tugas utama
14
Judul:
- Mencerminkan isi/pokok persoalan yang ditulis
- Gunakan kalimat singkat tidak bertingkat dan mudah
dimengerti
- Hindari kata yang sama
- Perhatikan penulisan ejaannya
- Gunakan kalimat aktif yang memikat
- Kalimat pasif bisa dipakai pada kondisi tertentu
- Hindari judul yang sulit dipahami
Isi:
- Buatlah kalimat transisi (bridge) yang mengantar pembaca dari lead ke tubuh
tulisan dengan mengunakan Ejaan Yang Disempurnakan.
- Berisi seluruh ide yang ingin dituangkan dalam tulisan ilmiah yang bersifat
unik: khas dan ekslusif
- Menggunakan struktur piramida terbalik, gagasan yang paling menarik ditulis
paling awal dan bersifat aktual (terkini): menjadi isu hangat, setiap paragraf
saling berkaitan (konsep spiral), dihindari pengulangan topik.
- Baru: temuan baru (novelty)
- Lengkap: mendalam, seimbang, libatkan beberapa narasumber
- Menyangkut kepentingan masyarakat luas: kedekatan peristiwa
- Solutif: memberikan jawaban atas masalah yang terjadi
Penutup:
- Penutup tulisan, bukan merupakan pengulangan
dari yang sudah dibahas sebelumnya, juga bukan
sebuah kesimpulan
- Piramida terbalik, kalimat yang menyentak
(strikking statement).
- Piramida tidak terbalik, bagian terpenting dari
seluruh isi, tulisan atau kesimpulan artikel.
1.
Pengalih Bahasaan/Menyadur Buku
dan Bahan-Bahan Lain di Bidang
Pengawas Bibit Ternak;
a. Alih Bahasa/Saduran di Bidang Pengawasan Bibit Ternak Yang
Dipublikasikan
• Buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional yang memiliki ISBN
• AK = 7
1.
19
b. Alih bahasa/saduran di Bidang Pengawasan Bibit Ternak yang
tidak dipublikasikan:
20
2.
Pembuatan dan Penyusunan Bahan
Informasi, di Bidang Pengawasan
Bibit Ternak.
Peta (AK = 0,045)
KELOMPOK A KELOMPOK B
1.Pengawasan di bidang Semen 1. Pengawasan di bidang Domba
Beku 2. Pengawasan di bidang Itik
2.Pengawasan di bidang Semen 3. Pengawasan di bidang Ayam
Cair Petelur
3.Pengwasan di bidang Sapi Perah 4. Pengawasan di bidang Ayam
4.Pengawasan di bidang Sapi Ras
Potong 5. Pengawasan di bidang
5.Pengawasan di bidang Kambing Sumberdaya Genetic
PE
Pembagian Kelompok A
Kelompok I / PETA Kelompok II / GRAFIK