Penyusun:
Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako
Palu
2021
DAFTAR ISI
TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Mahasiswa mengerti kenapa harus mencatat
2. Mahasiswa dapat membedakan informasi yang berguna dan penting dengan
yang tidak
3. Mahasiswa dapat membuat catatan yang efektif
4. Mahasiswa mengerti konsep mind mapping/Peta pikiran
5. Mahasiswa dapat membuat catatan yang efektif dengan menggunakan konsep
mind mapping/Peta pikiran
6. Mahasiswa dapat mengatur atau menyimpan dengan baik buku catatan
sehingga mudah digunakan kembali
Tips Umum
1. Baca & dengar dengan kritis
- Apakah itu penting?
- Apakah itu relevan?
- Apakah itu kredibel?
2. Fakta / Pendapat / Contoh
- Catatan fakta & opini
- Buatlah contoh Anda sendiri supaya lebih mudah mengingat
3. Merangkum kuliah / membaca - tidak kata demi kata
4. Gunakan simbol dan singkatan dalam menulis
5. Membedakan ukuran dan warna tulisan untuk membedakan ide pokok dan
pendukung
6. Menulis dengan jelas
7. Jadilah kritis
- Bandingkan dengan pengetahuan lainnya
- Carilah aliran logis
- Carilah celah dalam argumen
- Apa yang hilang dalam argumen atau pemahaman?
Keuntungan
- Meningkatkan memori bahan tertulis → cocok untuk PBL karena pendekatan diri
diarahkan.
- Peta pikiran menggunakan tingkat yang lebih dalam proses kognitif → prestasi
akademik yang lebih baik.
Langkah Praktikum:
1. Instruktur menjelaskan tentang cara membuat catatan yang efektif dan peta
pikiran
2. Mahasiswa membaca artikel yang disiapkan oleh instruktur
3. Mahasiswa membuat peta pikiran dari artikel
4. Mahasiswa mengumpulkan peta pikiran pada instruktur
5. Instruktur memberikan feedback
SEVEN JUMPS
TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Mahasiswa mengerti mengenai 7 langkah dalam diskusi tutorial
2. Mahasiswa mampu melakukan 7 langkah dalam diskusi tutorial
3. Mahasiswa dapat berperan sebagai ketua, notulen, dan peserta dalam diskusi
tutorial
TEORI
Metode pembelajaran mahasiswa menggunakan pendekatan masalah (problem
based learning) dilaksanakan dalam bentuk diskusi tutorial yang terdiri dari
kelompok kecil mahasiswa. Pada diskusi tutorial, mahasiswa akan mendapatkan
masalah dalam bentuk scenario (kasus). Mahasiswa mendiskusikan skenario tersebut
secara aktif dan ditemani oleh seorang tutor. Scenario berupa kasus dari berbagai
bidang ilmu. Mahasiswa diharapkan dapat menemukan dan menganalisis topik-topik
pembelajaran yang terdapat pada scenario.
Terdapat 4 peran pada diskusi tutorial, yaitu ketua, sekretaris, anggota dan
tutor. Sekretaris terdiri dari 2, yaitu sekretaris yang menulis di papan tulis dan
sekretaris yang menulis di buku catatan kelompok. Setiap mahasiswa harus
mendapatkan kesempatan menjadi ketua dan sekretaris. Mahasiswa dapat mengajukan
dirinya sendiri untuk menjadi ketua dan sekretaris, apabila tidak ada dapat ditentukan
dengan kesepakatan kelompok. Tutor adalah staf pengajar yang hadir pada sesi
diskusi tutorial. Tutor bukan sebagai pengajar, akan tetapi hanya mengarahkan
mahasiswa dalam berdiskusi.
Diskusi tutorial dikemas dalam 7 langkah yang dilakukan secara 3 tahap.
Tahap 1 atau pertemuan pertama terdiri dari 5 langkah, dilanjutkan dengan tahap 2 di
luar kelas, lalu tahap 3/pertemuan kedua. Jarak antara pertemuan pertama dan kedua
sekitar 2 – 3 hari. Berikut adalah 7 langkah pada diskusi tutorial:
Langkah 1 Mengklarifikasi istilah yang belum diketahui
Proses
Mahasiswa mengidentifikasi istilah kedokteran yang belum dimengerti satu persatu.
Istilah-istilah tersebut kemudian dijawab oleh mahasiswa lain yang mengerti. Istilah
yang belum bisa dijawab dapat ditambahkan pada learning objective (LO).
Alasan
" Terminologi yang tidak dimengerti dapat menjadi penghalang dalam proses
pemahaman
" Klarifikasi dari terminologi yang kurang dimengerti dapat memulai proses belajar
Keluaran
Pemahaman terhadap problem yang diberikan
Peran Ketua:
• Meminta anggota kelompok untuk membaca skenario
• Memeriksa apakah semua orang telah membaca skenario
• Memeriksa apakah ada istilah asing dalam skenario
• Menyimpulkan dan melanjutkan ke tahap berikutnya
Peran Sekretaris
•Membagi papan tulis menjadi tiga bagian
• Mencatat istilah asing
Aktivitas Praktikum
1. Penjelasan secara sekilas mengenai tutorial oleh instruktur (5 menit)
2. Mahasiswa mempraktekkan diskusi tutorial (65 menit)
3. Instruktur memberikan feedback mengenai diskusi tutorial yang telah
dilaksanakan (10 menit)
PENCARIAN REFERENSI DI INTERNET
TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Mahasiswa mengetahui macam-macam cara pencarian referensi melalui
internet
2. Mahasiswa mengerti teknik khusus yang dipakai untuk mempermudah
pencarian referensi di internet
3. Mahasiswa mempraktekkan pencarian literature menggunakan internet
TEORI
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, mahasiswa
dipermudah dalam perncarian referensi. Mahasiswa tidak perlu datang ke
perpustakaan atau membeli buku untuk mendapatkan referensi yang digunakan dalam
proses pembelajaran. Mahasiswa dapat mencari di internet kapan dan dimana saja.
Proses pencarian referensi menggunakan internet dapat melalui beberapa cara,
yaitu
:
1. menggunakan situs/laman khusus pencari jurnal
2. menggunakan situs pencari umum, seperti google, yahoo, dan lainnya.
Pada proses pencarian jurnal, sebaiknya memperhatikan Boolean dan
Truncation. Boolean adalah kata hubung yang dipakai bersama-sama kata kunci
(keywords) untuk membantu agar pencarian lebih terfokus.
Boolean terdiri dari ‘and’, ‘or’, dan ‘not’. Kata ‘and’ dipakai untuk mencari
semua kata kunci yang dicantumkan. Misalnya: “hepatitis A” and paracetamol, maka
jurnal yang akan muncul adalah jurnal yang membahas tentang hepatitis A dan
paracetamol. Kata ‘or’ dipakai untuk mencari 2 kata sekaligus. Misalnya: zink and
diarrhea, maka jurnal yang akan muncul adalah jurnal mengenai zink saja, atau
diarrhea saja, dan juga jurnal mengenai zink dan diarrhea. Kata ‘or’ dipakai untuk
menghilangkan kata tertentu. Misalnya “typhoid fever” not trombositopenia, maka
jurnal yang akan muncul adalah semua jurnal mengenai typhoid fever yang tidak
membahas tentang trombositopenia.
Penjelasan mengenai penggunaan Boolean dapat terlihat pada gambar di
bawah.
4. Lalu akan muncul judul-judul jurnal yang sesuai dengan kata kunci yang diisi tadi.
Kita tinggal memilih judul jurnal mana yang sesuai dengan kebutuhan.
Apabila ingin membaca naskah jurnal secara lengkap, klik PDF Full Text di
bawah judul jurnal. Bila hanya ingin membaca abstraknya, klik abstract.
3. Klik di
EBSCOhost Research Databases – Academic & Business Source, MEDLINE with Full Text
4. Klik atau beri tanda centang pada MEDLINE with Full Text
5. Klik continue
6. Lalu akan muncul halaman pencari dari ebsco (advanced search)
Ada 3 kolom di sebelah kiri, diisi dengan kata kunci.
! All text
Kata kunci ada dalam semua naskah jurnal
! Abstract
Kata kunci ada dalam abstrak
! Author
Kata kunci merupakan nama penulis
1) Search modes
a) Boolean/Phrase
b) Find all my search terms
c) Find any of my search terms
a. SmartText Searching Hint
2) Apply related words
b. Limit your Result (bisa diisi apabila ingin lebih menfokuskan pada jurnal
yang dicari)
! full text/abstract
! date of publication
! age
! sex
! dan lain-lain
8. Setelah diisi, klik search
9. Lalu akan muncul judul-judul jurnal yang sesuai dengan kata kunci yang diisi
tadi. Kita tinggal memilih judul jurnal mana yang sesuai dengan kebutuhan.
Apabila ingin membaca naskah jurnal secara lengkap, klik PDF Full Text
di bawah judul jurnal. Bila hanya ingin membaca abstraknya, klik abstract
Aktivitas praktikum
1. Penjelasan sekilas mengenai pencarian referensi di internet (15 menit)
2. Instruktur memberikan demo pencarian referensi (15 menit)
3. Mahasiswa mempraktekkan pencarian referensi di internet dan diskusi (60
menit).
4. Intruktur memberikan feedback (10 menit)
MEMBACA CEPAT
TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Mahasiswa mengetahui konsep membaca secara cepat dan efektif
2. Mahasiswa mempraktekkan membaca cepat
TEORI
Setiap hari, kita dihadapkan dengan sejumlah besar informasi yang
datang kepada kita. Dalam satu hari jumlah buku, surat kabar, artikel
diterbitkan adalah sama dengan jumlah yang diterbitkan dalam 500 tahun
dari 1400 sampai 1900. Tanpa disadari, kita semua memiliki kebiasaan
membaca yang terbawa sejak kecil. Kebiasaan membaca ini dipengaruhi oleh
cara yang diajarkan diajarkan pada kita sejak pendidikan TK, yaitu membaca
dengan suara keras setiap kata, menolehkan kepala dari kiri ke kanan dan
menggunakan ujung jari atau pena atau cara lain untuk menunjuk ke kata!
kata yang dibaca. Kebiasaan di bawah ini dapat menghambat dalam membaca
cepat:
1. Vokalisasi
Untuk menghitung berapa banyak kata telah Anda baca, gunakan contoh berikut:
1
0
5
1
2
4
3
6
9
5
4
2
1
0
9
9
8
0
5
7
8
3
8
9
2
3
9
7
6
2
9
5
4
2
8
6
4
2
0
5
8
2
7
7
3
9
5
3
6
7
2
2
8
4
TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Mahasiswa mengerti konsep umpan balik yang efektif
2. Mahasiswa mempraktekkan umpan balik yang efektif ke sesama teman
TEORI
Praktek akan menjadi lebih sempurna ketika diikuti dengan umpan balik.
Umpan balik sangat penting untuk menstimulasi siswa belajar dari keadaan “tidak
sadar apa yang belum diketahui atau dikuasai” menjadi “sadar apa yang belum
diketahui atau dikuasai”. Ketika "mahasiswa tahu bahwa mereka tidak tahu", siswa
akan bersemangat untuk belajar sampai mereka kompeten. Menurut penelitian pada
umpan balik yang dilakukan oleh Boehler, et.al, 2006, dan Maguire P, et.al (1986a),
pengaruh umpan balik yang konstruktif tentang bagaimana siswa memahami diri
mereka sendiri dan karena itu mereka akan termotivasi untuk belajar. Hal ini sangat
penting untuk menerapkan umpan balik yang konstruktif secara komprehensif dalam
semua proses belajar mengajar pendidikan kedokteran bagi mahasiswa serta dosen.
Skema di bawah menjelaskan tentang bagaimana umpan balik penting untuk
merangsang mahasiswa untuk menunjukkan kepada mereka berapa banyak atau apa
jenis pengetahuan, keterampilan, atau perilaku profesional mereka telah mendapatkan
dan mereka tidak memiliki.
Pada sesi Tutorial, umpan balik benar-benar penting selama LANGKAH 1-5.
Ketika siswa dapat merumuskan tujuan pembelajaran mereka sendiri pada langkah 5,
itu berarti bahwa siswa memahami bahwa mereka belum memahami beberapa
masalah. Permasalahan tersebut menjadi tujuan belajar selama langkah 6, siswa harus
mencari klarifikasi dan jawaban untuk apa yang mereka tidak mengerti. Pada saat
inilah umpan balik berfungsi dalam menstimulasi mahasiswa dalam belajar hal yang
belum mereka mengerti.
Saat praktikum di skills lab, umpan balik juga penting untuk menunjukkan
mahasiswa bahwa mereka sudah kompeten dalam beberapa keterampilan tapi tidak di
beberapa keterampilan lainnya. Itulah sebabnya mahasiswa harus berlatih dan berlatih
sampai mereka menguasai keterampilan tersebut.
Tugas 1
Semua mahasiswa menulis di kertas pengalaman mendapatkan umpan balik saat di
SMA. Apakah efek dari umpan balik tersebut kepada Anda. Apakah Anda menjadi
lebih bersemangat ataukah malah membuat tidak bersemangat.
Tugas 2
Dua Mahasiswa duduk di depan dan memperagarakan cara memberikan feedback.
Mahasiswa satu yang memberikan, dan satu yang menerima.
Tutor mengamati, lalu teman-teman dan tutor memberikan feedback bagaimana cara
mahasiswa di depan tadi dalam memberikan feedback.
Role play
Scenario 1
Mahasiswa A sering terlambat datang tutorial. Selain itu, dia suka menyela teman
lainnya yang sedang memberikan pendapat.
Mahasiswa B bertugas untuk memberikan feedback pada mahasiswa A.
Scenario 2
Mahasiswa A sibuk menggunakan HP saat sedang kuliah. Dia tidak memperhatikan
dosen yang sedang memberikan kuliah.
Mahasiswa B bertugas untuk memberikan feedback pada mahasiswa A.
Skenario 3
Mahasiswa A sangat aktif organisasi. Dia menjabat sebagai ketua HMPD. Sebelum
menjabat sebagai ketua HMPD, nilai mahasiswa A selalu bagus. Akhir-akhir ini,
mahasiswa A sering mendapatkan nilai E karena sulit mengatur waktu untuk belajar
dan organisasi.
Mahasiswa B bertugas untuk memberikan feedback pada mahasiswa A.
Langkah Praktikum
1. Penjelasan oleh intruktur (15’)
2. Tugas 1 (25’)
3. Tugas 2 (20’)
4. Role play (20’)
5. Diskusi (20’)
GAYA BELAJAR
TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Mahasiswa mengetahui gaya belajar mereka menggunakan instrumen yang
tersedia
2. Mahasiswa mengetahui jenis gaya belajar
3. Mahasiswa dapat memilih strategi yang paling baik agar dapat belajar lebih
optimal sesuai dengan gaya belajar masing-masing
TEORI
Belajar adalah perubahan perilaku, atau kapasitas perilaku dengan cara
tertentu, sebagai hasil dari praktek atau dari pengalaman (Shuell, 1986). Kriteria
pertama untuk mendefinisikan belajar adalah perubahan perilaku, atau perubahan
kapasitas perilaku. Belajar terjadi ketika seseorang menjadi mampu melakukan
atau mampu melakukan sesuatu yang berbeda dari sebelum belajar. Belajar
melibatkan pengembangan perilaku baru atau memodifikasi yang sudah ada.
Kriteria kedua untuk mendefinisikan belajar adalah bahwa perubahan perilaku
bertahan dari waktu ke waktu. Kriteria ketiga untuk mendefinisikan proses belajar
adalah bahwa pembelajaran terjadi melalui praktek atau bentuk lain dari
pengalaman.
Faktor-faktor apa yang mempengaruhi belajar?
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi seorang individu untuk belajar.
Mumford (1993) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
seseorang adalah sebuah organisasi. Pada level makro, belajar diperngaruhi oleh
struktur organisasi dan budaya. Pada level individu, belajar dipengaruhi oleh
keterampilan belajar, perilaku, dan emosi. Mumford membagi factor yang
memperlajari belajar menjadi factor intrinsik dan factor ekstrinsik.
Faktor Intrinsik terdiri dari:
1.Personal learning style
2.Learning skills
3.Methods of learning
4.Past experience of learning
5.Awareness of learning process
6.Recognition of need
Learning style atau gaya belajar adalah preferens atau gaya seseorang dalam belajar.
Terdapat banyak macam gaya belajar, yaitu:
1. Visual, Auditory, Kinesthetic (Fleming’s VARK Learning Style)
2. The Myers Briggs Type Indicator (MBTI)
3. Dunn and Dunn model and instruments of learning styles
4. Activist, reflector, theorist, pragmatist (Honey & Mumford)
1. Aktivis
Para aktivis suka terlibat dengan sesuatu yang baru dan antusias dengan ide baru.
Mereka lebih senang melakukan daripada cuma membaca atau mendengarkan.
Mereka cenderung bertindak terlebih dahulu tanpa memikirkan akibatnya.
Para aktivis tidak suka mempersiapkan bahan yang akan dipelajari dan tidak suka
mereview apa yang sudah dipelajari
Aktivis senang belajar jika:
-Melibatkan pengalaman, tantangan, dan masalah baru
-Bekerja dalam tim atau role playing
-Diberi tugas yang sulit dan mendalam yang harus selesai tuntas
-Diskusi
Aktivis tidak menikmati belajar jika:
-Mendengarkan kuliah panjang
-Membaca, menulis, atau berpikir sendiri
-Mengerti data-data
-Mengikuti instruksi sesuai buku/dosen
2. Reflektor
Reflektor senang situasi dari perspektif yang berbeda. Mereka suka untuk
mengumpulkan data, meninjau dan berpikir cermat sebelum mengambil kesimpulan.
Mereka menikmati mengamati dan mendengarkan pandangan orang lain sebelum
memberikan respon.
Senang belajar jika:
-Mengamati orang lain atau kelompok
-Mereview kembali apa yang telah dipelajari
-Refleksi
-Membuat analisis dan laporan dengan waktu yang dibatasi
Tidak menikmati belajar jika:
-Menjadi ketua atau role playing di depan teman-temannya
-Melakukan sesuatu tanpa ada persiapan
-Mengerjakan tugas sampai selesai secara mendalam
-Dikejar waktu
Reflektor senang belajar jika:
-Mengamati orang lain atau kelompok
-Mereview kembali apa yang telah dipelajari
-Refleksi
-Membuat analisis dan laporan dengan waktu yang dibatasi
Reflektor tidak menikmati belajar jika:
-Menjadi ketua atau role playing di depan teman-temannya
-Melakukan sesuatu tanpa ada persiapan
-Mengerjakan tugas sampai selesai secara mendalam
-Dikejar waktu
3. Theorist
Para theorist suka mencocokkan dan menerapkan teori dengan kejadian di sekitar.
Mereka memikirkan suatu masalah langkah demi langkah dan memiliki sifat
perfeksionis. Theorist suka berpikir rasional
Theorist senang belajar jika:
-Berada dalam situasi kompleks sehingga diharuskan berpikir sendiri dan
menggunakan keterampilannya
-Harus mengerjakan sesutau dengan tujuan yang jelas
-Diberi tugas yang menarik (disukai) walaupun tidak relevan
-Diberi kesempatan bertanya atau menanggapi
Theorist tidak menikmati belajar jika:
-Berada pada situasi yang melibatkan emosi dan perasaan
-Harus melakukan sesuatu yang tidak jelas dan tidak terstruktur
-Harus mengerjakan sesuatu tanpa mengetahui secara jelas teori (konsep)
-Kurang bisa berkerjasama dengan orang lain dengan learning style berbeda
4. Pragmatis
Pragmastis sangat senang mencoba sesuatu. Mereka menyukai konsep yang dapat
diaplikasikan langsung. Selain itu, mereka tidak sabar dengan diskusi panjang dan
lebih suka terjun langsung ke lapangan
Senang belajar jika:
-Materi yang dipelajari dapat diaplikasikan
-Ada kesempatan untuk mencoba/latihan
-Materi yang dipelajari menguntungkan untuk mereka (contohnya menghemat waktu)
-Ada model/contoh yang mempermudah untuk dikopi (dilakukan kembali)
Tidak menikmati belajar jika:
-Materi dirasa tidak ada manfaat langsung
-Tidak ada panduan bagaimana mengerjakan tugas
-Hanya berupa teori saja
Langkah Praktikum:
1.Penjelasan instruktur (15’)
2.Penjelasan pengisian kuesioner dan interpretasinya, diikuti sesi tanya jawab (20’)
3.Mahasiswa mengisi kuesioner (25’)
4.Masing-masing mahasiswa memberitahukan learning style mereka dan bagaimana
sebaiknya mereka belajar. Instuktur dapat menambahkan solusi (25’)
5.Penutup
KUESIONER GAYA BELAJAR
Kuesioner ini disusun untuk mengetahui gaya belajar seseorang.
Tidak ada batasan waktu untuk mengisi kuesioner ini. Ketepatan dari hasil kuesioner
ini tergantung seberapa besar kejujuran anda dalam mengisi kuesioner ini. Apapun
jawaban anda adalah benar asalkan jawaban itu merefleksikan keadaan anda yang
sebenarnya. Untuk itu mohon mengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya dengan
cara memberi tanda (V) bila anda setuju atau tanda silang (X) bila anda tidak setuju
pada kotak didepan setiap pernyataan.
NO
PERNYATAAN
1
Saya memiliki kepercayaan yang kuat tentang mana yang benar dan mana yang salah,
mana yang baik dan mana yang buruk.
2
Saya sering bersikap tanpa mempertimbangkan akibat yang mungkin terjadi.
3
Saya cenderung menyelesaikan masalah selangkah demi selangkah.
4
Saya meyakini bahwa prosedur dan kebijaksaan formal bersifat membatasi orang.
5
Saya dikenal dengan apa yang saya pikirkan, sederhana dan menuju pada sasaran.
6
Saya sering menyimpulkan bahwa tindakan yang didasarkan pada perasaan itu sama
dengan tindakan yang didasarkan pada pemikiran dan analisa yang jernih.
7
Saya menyukai pekerjaan yang memberikan saya cukup waktu untuk mempersiapkan
dan melaksanakan pekerjaan tersebut.
8
Saya sering bertanya pada orang tentang asumsi-asumsi dasar yang mereka pakai.
9
Yang paling penting adalah apakah sesuatu bisa diterapkan dalam praktek.
10
Saya secara aktif mencari pengalaman-pengalaman baru.
11
Saat saya mendengar suatu ide atau pendekatan baru, saya segera mulai berpikir
bagaimana menerapkannya dalam praktek.
12
Saya suka mendisiplinkan diri sendiri, seperti memperhatikan diet saya, melakukan
olah raga secara teratur, menjalani rutinitas, dst.
13
Saya bangga bila mampu menyelesaikan seluruh pekerjaan.
14
Saya akan mendapatkan kesuksesan bila bekerja dengan orang-orang yang kritis dan logik, dan kurang sukses
bila bekerja dengan orang-orang yang spontanius dan
irational.
15
Saya cenderung mencermati data yang tersedia dan menghindari membuat keputusan
yang tergesa-gesa.
16
Saya suka mengambil keputusan setelah mempertimbangkan banyak alternatif.
PANDUAN PRAKTIKUM KETERAMPILAN BELAJAR 53
NO
PERNYATAAN
17
Saya lebih tertarik pada sesuatu yang baru, ide yang unik daripada hal-hal yang
praktis.
18
Saya tidak menyukai sesuatu yang semrawut dan lebih menyukai sesuatu yang teratur.
19
Saya menerima dan tetap mengikuti prosedur dan kebijaksanaan tertentu sejauh saya
anggap hal itu merupakan cara yang efisien agar pekerjaan saya terlaksana.
20
Saya suka menghubungkan tindakan-tindakan saya dengan prinsip-prinsip umum.
21
Dalam diskusi saya suka untuk berbicara “ to the point” (lansung menuju sasaran).
22
Saya cenderung menjaga jarak dengan teman kerja.
23
Saya tertantang untuk menaklukkan sesuatu yang baru dan berbeda.
24
Saya suka dengan orang-orang yang spontan dan menikmati hal-hal yang
menyenangkan.
25
Saya sangat memperhatikan detail suatu hal sebelum membuat kesimpulan.
26
Saya merasa sulit mencetuskan ide berdasar kata hati.
27
Saya menyadari untuk langsung berbicara menuju sasaran.
28
Saya berhati-hati untuk tidak membuat kesimpulan terlalu cepat.
29
Saya lebih senang mendapatkan sebanyak mungkin informasi, semakin banyak data
untuk bahan berpikir semakin baik.
30
Orang yang tidak serius biasanya mengganggu saya.
31
Saya mendengarkan pandangan orang lain sebelum mengemukakan pandangan saya.
32
Saya cenderung terbuka tentang apa yang saya rasakan.
33
Dalam diskusi saya senang memperhatikan gaya para peserta diskusi.
34
Saya lebih senang merespon suatu kejadian secara spontanius, dan flexible daripada
merencanakannya terlebih dahulu didepan.
35
Saya cenderung tertarik pada hal-hal yang bersifat teknis seperti network analysis,
flow charts, baranching programmes, contingency planning dst.
36
Saya merasa kuatir bila saya harus terburu-buru menyelesaikan suatu pekerjaan untuk
mengejar deadline.
37
Saya cenderung mempertimbangkan ide orang berdasar kegunaannya secara praktis.
38
Orang- orang yang pendiam, selalu berpikiran masak cenderung membuat saya tidak
nyaman.
39
Saya merasa terganggu bila melihat orang-orang melakukan suatu pekerjaan dengan
terburu-buru.
40
Lebih penting untuk menikmati saat-saat ini daripada memikirkan hal-hal yang telah
54 PANDUAN PRAKTIKUM KETERAMPILAN BELAJAR
NO
PERNYATAAN
NO
PERNYATAAN
saya.
61
Dalam disksui dengan orang saya sering menyadari bahwa saya adalah orang yang
netral dan obyektif.
62
Dalam diskusi saya lebih senang bersikap “low profil” daripada memimpin
pembicaraan dan menjadi orang yang paling banyak berbicara.
63
Saya senang bila saya bisa menghubungkan tindakan-tindakan yang saya lakukan
sekarang dalam suatu perspektif masa depan yang lebih besar.
64
Bila terjadi suatu kesalahan saya lebih senang untuk tidak menghiraukannya dan
menjadikannya sebagai pengalaman belaka.
65
Saya cenderung untuk menolak bila dikatakan bahwa gagasan-gagasan yang spontan
dan sembarangan adalah sesuatu yang tidak praktis.
66
Lebih baik berpikir dengan cermat sebelum melakukan suatu tindakan.
67
Saya cenderung mendengarkan daripada berbicara.
68
Saya cenderung heran pada orang-orang yang kesulitan menggunakan pendekatan
logis.
69
Saya hampir selalu meyakini bahwa akhir suatu proses yang akan membuktikan apa
yang terjadi sesungguhnya.
70
Saya tidak peduli menyakiti perasaan orang sepanjang hal itu menyebabkan pekerjaan
bisa terlaksana.
71
Saya tidak suka membuat tujuan dan perencanaan khusus hanya untuk tujuan
formalitas.
72
Saya adalah orang yang menikmati hidup.
73
Saya melakukan apapun yang berguna agar pekerjaan bisa terlaksana.
74
Saya akan cepat bosan dengan pekerjaan yang detail dan metodis.
75
Saya senang mengupas asumsi-asumsi dasar, prinsip dan teori yang melandasi sesuatu
hal ataupun kejadian.
76
Saya selalu tertarik untuk mengetahui apa yang dipikirkan orang.
77
Saya menyukai bila rapat (meeting) dilaksanakan berdasar aturan-aturan tertentu dan
berdasar pada agenda.
78
Saya mengubah topik yang subyektif dan ambisius ke arah yang lebih jelas
79
Saya menikmati kejutan dari suatu situasi yang krisis.
80
Orang sering berpikir bahwa saya tidak mengerti perasaan mereka.
56 PANDUAN PRAKTIKUM KETERAMPILAN BELAJAR
Activist
Reflector
Theorist
Pragmatis
2
7
1
5
4
13
3
9
6
15
8
11
10
16
12
19
17
25
14
21
23
28
18
27
24
29
20
35
32
31
22
37
34
33
26
44
38
36
30
49
40
39
42
50
43
41
47
53
45
46
51
54
48
52
57
56
58
55
61
59
64
60
63
65
71
62
68
69
72
66
75
70
74
67
77
73
79
76
78
80
PANDUAN PRAKTIKUM KETERAMPILAN BELAJAR 57
REFLEKSI KRITIS
TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Mahasiswa mengerti pentingnya melakukan refleksi kritis sebagai mahasiswa
kedokteran
2. Mahasiswa mempraktekkan refleksi kritis
TEORI
Refleksi kritis adalah refleksi terhadap diri sendiri dari pengalaman yang
dialami, terintegrasi dengan pengetahuan yang dimiliki dan yang baru didapat, dan
meresponnya (ada perbaikan dalam diri). Refleksi kritis merupakan salah satu hal
penting dalam konsep “adult learning”. Proses refleksi kritis memerlukan kejujuran
dan integritas dalam menilai. Mahasiswa sebagai “adult learner” seharusnya
mengetahui apa yang harus dipelajari, apa yang masih kurang, dan bertanggung jawab
atas konsekuensi yang dilakukan.
™Proses refleksi memberi waktu untuk mengenali dan mengukur diri sendiri.
Lalu mengambil keputusan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi dapat
menambah pengetahuan (sampai ke proses konstruksi) dan mengubah perilaku
Mengapa perlu melakukan refleksi kritis?
Banyak pendidik dewasa berpendapat bahwa refleksi adalah fitur yang
membedakan dari pelajar dewasa. Refleksi mendasari semua proses belajar di
universitas, dan menjadi bagian penting dari praktek profesional di kemudian hari.
Pada dasarnya, melakukan refleksi memberi Anda waktu dan ruang untuk
mempertimbangkan apa yang telah Anda lakukan, menghargainya, dan
mempertimbangkan sebaiknya apa yang seharusnya dilakukan bila kejadian tersebut
terjadi kembali. Refleksi tidak selalu menghasilkan sebuah perubahan, akan tetapi
dengan adanya refleksi berarti ada keinginan dari seseorang untuk menjadi lebih baik.
Melalui proses refleksi kritis, orang dewasa belajar melalui pengalaman dengan dasar
teori dan teknis untuk menkonstruksi pengetahuan dan perilaku baru atau wawasan.
Sesuai dengan siklus refleksi yang diperkenalkan oleh Gibbs (1988), proses refleksi
terdiri dari 6 langkah:
1. Deskripsi
Pada tahap ini, kita mendeskripsikan atau membayangkan kembali peristiwa
yang telah terjadi.
2. Perasaan
Mengidentifikasi perasaan apa yang kita rasakan terhadap peristiwa tersebut.
Apakah kita senang, kecewa, marah, sedih, dan sebagainya.
3. Evaluasi
Mengevaluasi apakah peristiwa tersebut merupakan pengalaman yang baik
atau buruk. Bila itu adalah pengalaman baik, maka bila hal serupa terjadi
kembali, kita bisa melakukan hal yang sama atau dengan lebih meningkatkan
jadi yang lebih baik lagi. Tetapi, bila hal itu adalah hal yang buruk, maka kita
perlu menganalisis kenapa bisa terjadi seperti itu.
4. Analisis
Pelajaran (Hikmah) apa yang kita dapatkan dari peristiwa tersebut.
5. Kesimpulan
Apakah kita bisa melakukan hal lain supaya peristiwa tersebut tidak menjadi
buruk? Hal lain apa yang seharusnya kita lakukan?
6. Rencana perbaikan
Pada tahap terakhir ini adalah membuat rencana apabila terjadi pengalaman
yang serupa, apa yang sebaiknya kita lakukan.
™
Setiap hari, luangkan waktu untuk melakukan refleksi kritis. Cari waktu yang
tepat, saat menyendiri, saat sedang tidak memikirkan hal lain, sebelum tidur, setelah
sholat. Mulailah dengan mengingat kejadian hari itu (minggu itu), hal mana yang
paling berkesan, pengalaman buruk (yang berhubungan dengan proses pembelajaran)
Langkah Praktikum:
1. Mahasiswa membaca materi sekilas (5’)
2. Instruktur menjelaskan dan tanya jawab (15’)
3. Mahasiswa menulis refleksi kritis di kertas (20’). Bisa berupa peristiwa yang
berhubungan dengan akademik selama menjadi mahasiswa kedokteran.
4. Masing-masing mahasiswa mengemukakan hasil critical reflection (50’). Bila
banyak mahasiswa yang malu, hasil refleksi tidak usah pake nama, lalu
dibahas bersama-sama.
5. Penutup (10’)
TEORI
Keterampilan presentasi merupakan salah satu keterampilang yang penting untuk
mahasiswa kedokteran. Pada praktikum ini, kita akan berlatih bagaimana
mengembangkan presentasi sederhana namun efektif di kelas.
Berikut merupakan langkah dalam mempersiapkan suatu presentasi:
1.Mempersiapkan materi. Sesuaikan dengan waktu
2.Mereview kembali materi
3.Memilih metode presentasi
4.Memilih media presentasi
5.Latihan
Pada saat presentasi perlu diperhatikan beberapa hal, sehingga presentasi terlihat
menarik dan dapat dengan mudah dimengerti oleh audiens. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah:
1. Pause
Saat presentasi, ada saat dimana kita diam sejenak. Hal ini berguna untuk
memberikan waktu kepada audiens untuk memahami materi yang telah
disampaikan. Sehingga apabila ada yang tidak dimengerti oleh audiens, dapat
ditanyakan pada pemateri.
2. Catatan kecil
Membuat catatan kecil akan sangat berguna untuk pemateri. Hal ini dapat
membantu kelancaran presentasi. Tulislah poin-poin penting pada catatan tersebut.
Kita bisa berlatih menggunakan poster atau dalam bentuk slide presentasi dari
komputer. Menggunakan komputer menawarkan keuntungan dari menggabungkan
seni, foto, dan gambar lainnya dengan teks. Fasilitas ini membuat presentasi kita lebih
profesional dan menarik.
Terdapat 2 macam media, yaitu:
1. Statik: poster, OHP, tayangan dari mikroskop
2. Dinamis: kaset, video, power point, prezi
Media statis, seperti poster, kertas koran, grafik, atau overhead umumnya digunakan
untuk presentasi, tapi kesalahan terbesar yang dibuat dalam menggunakan media ini
adalah informasi yang disampaikan terbatas karena sarana terlalu kecil. Jadi, mari kita
lihat contoh di bawah ini beberapa tips untuk membuat media yang efektif untuk
presentasi.
Penulis harus dapat memilih media yang paling cocok dengan materi yang
akan dibawakan. Media tersebut haruslah tepat sasaran dan menyesuaikan dengan
biaya yang dibutuhkan.
Poster
Poster mungkin media yang paling sering digunakan dalam presentasi. Poster
mudah dibuat dan mudah disebarluaskan dengan cara menempelkan poster pada
papan madding atau papan pengumuman. Pastikan jika Anda ingin membuat poster,
cetakan huruf harus cukup besar dan jelas terbaca. Buatlah perbedaan antara topik
utama dan topik pendukung, lalu buat desain poster semenarik mungkin.
Langkah Praktikum:
1. Mahasiswa telah diberitahu sebelumnya untuk membuat bahan presentasi
sebelum praktikum (saat overview mata kuliah)
2. Penjelasan instruktur (10’)
3. Saat praktikum, pilih secara acak 6 mahasiswa utk presentasi. Masing2
mahasiswa presentasi 7 menit, diikuti feedback oleh teman dan instruktur 8
menit (90’)
LABORATORIUM ANATOMI
Praktikum
1. Setiap mahasiswa harus berpakaian rapih dan sopan, menggunakan jas laboratorium dan sepatu
(tidak menggunakan sandal).
2. Setiap mahasiswa harus datang tepat waktu (10 menit sebelum dimulai praktikum) dan jika ada
mahasiswa datang terlambat lebih dari 10 menit pada saat praktikum berlangsung maka
mahasiswa tersebut tidak diperbolehkan mengikuti praktikum dan dianggap tidak mengikuti
praktikum (tidak hadir).
3. Setiap mahasiswa wajib mengikuti pre test dalam bentuk isian singkat yang dilaksanakan 5
menit sebelum praktikum dimulai.
4. Setiap kelompok yang akan mengikuti praktikum wajib membawa minimal 2 atlas anatomi
sesuai materi praktikum yang akan diikuti, sedangkan setiap mahasiswa wajib membawa :
a) Buku petunjuk praktikum
b) Kartu kontrol praktikum
c) 1 pasang handschoon
d) 1 masker
5. Setiap mahasiswa tidak diperbolehkan meninggalkan ruang laboratorium selama praktikum
berlangsung tanpa izin dari dosen / asisten dosen.
6. Setiap mahasiswa dilarang membuat keributan pada saat praktikum sedang berlangsung.
7. Setiap mahasiswa dilarang membawa makanan dan minuman di ruangan laboratorium.
8. Setiap mahasiswa tidak diperbolehkan mengambil gambar dalam bentuk apapun di dalam
laboratorium.
9. Setiap mahasiswa harus mendapatkan tanda tangan hadir pada kartu kontrol dari dosen
pembimbing praktikum.
10. Daftar kehadiran praktikum harus ditanda tangani dan tidak dapat diwakili, apabila praktikum
sudah selesai tidak diperkenankan menandatangani dan dianggap tidak mengikuti praktikum
(tidak hadir).
11. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti seluruh kegiatan praktikum yang terjadwal, jika
ada mahasiswa yang tidak mengikuti praktikum maka mahasiswa tersebut wajib melapor ke
dosen pembimbing praktikum dengan alasan yang dapat diterima
a) Sakit dengan menunjukkan surat keterangan sakit dari dokter.
b) Meninggal keluarga (orang tua atau saudara kandung).
c) Mengikuti kegiatan akademik yang mewakili fakultas / universitas dengan menunjukkan
surat keterangan mengikuti kegiatan tersebut.
12. Mahasiswa yang tidak hadir sewaktu praktikum yang terjadwal tanpa alasan yang jelas atau
tidak dapat diterima alasannya oleh dosen / asisten dosen maka dianggap tidak hadir mengikuti
praktikumyang terjadwal.
13. Mahasiwa yang tidak hadir praktikum yang terjadwal dengan alasan yang dapat diterima (sesuai
peraturan No. 11) maka kehadiran mahasiswa tersebut tetap diperhitungakn sesuai aturan yaitu
70 % kehadiran.
Ujian Praktikum
1. Ujian praktikum dilaksanakan pada akhir block (mingggu ke 7).
2. Bentuk ujian praktikum adalah ujian identifikasi preparat / OSPE dengan jumlah 50 soal.
3. Setiap mahasiswa dapat mengikuti ujian praktikum jika kehadiran dalam mengikuti praktikum
yang terjadwal minimal 70 %, semua tugas praktikum (jika ada) sudah selesai dikerjakan dan
telah diresponsi oleh asisten dosen.
4. Setiap mahasiswa yang berbuat kecurangan selama ujian praktikum, maka mahasiswa tersebut
akan mendapatkan sanksi yaitu nilai ujian praktikumnya dianggap nol.
5. Nilai standar kelulusan untuk ujian identifikasi preparat / OSPE > 60.
Mahasiswa yang mendapatkan nilai ujian identifikasi preparat < 60 , maka mahasiswa
tersebut diwajibkan mengikuti ujian perbaikan (inhal).
SISTEM PENILAIAN
LABORATORIUM ANATOMI
PPST 5 %
Pre Test 5 %
20
Post Test 5 % %%
Laporan Praktikum 5 %
Ujian Tulis 40 %
80
Ujian Tentamen 60 % %%
Terminologi Anatomi
dan Osteologi Muskuloskeletal
Departemen Anatomi
Tujuan:
Setelah mengikuti latihan pembahasan dari terminologi medis, mahasiswa diharapkan mampu
:
1. Memahami ciri umum terminologi anatomi
a. Mengetahui akar/kata dasar dari terminologi anatomi
b. Pengertian dasar penulisan nama-nama anatomi dalam nomenklatur anatomi
c. Mengartikan nama-nama anatomi dalam bahasa inggris dan/atau bahasa sehari-hari
2. Menginterpretasi terminologi dari posisi dan petunjuk
a. Menginterpretasi istilah utama posisi pada tubuh
b. Menginterpretasi istilah utama dari pergerakan tubuh
3. Menggambarkan terminologi struktur yang terdapat dari tubuh manusia
a. Mengenal bagian dari caput, collum (cervix), thorax, abdomen, pelvis, membrum
superioris, membrum inferioris.
b. Menetapkan pokok dan rincian dari osteology
c. Menetapkan bagian pokok dari arthrology, miology, splanchnology, angiology, system
nervous, organ-organ sensorik, atau system integumentum.
4. Mengenal tulang-tulang didalam skeleton
a. Mengenal axial skeleton
I. Mengenal cranium dan ossa
II. Mengenal columna vertebralis dan ossa
b. Mengenal appendicular skeleton
I. Mengenal ossa membrum superioris
II. Mengenal ossa membrum inferioris
5. Menjelaskan terminology anatomi dari tulang utama berdasarkan bentuknya
6. Menjelaskan terminology anatomi dari organ utama lain dalam tubuh berdasarkan bentuknya
7. Mengenal otot utama dari dasar tubuh manusia di dalam nomenclature
ISTILAH-ISTILAH
BAGIAN DEFINISI CONTOH
Superior (cephal Terhadap kepala atau bagian atas dari Jantung berada di superior dari hati
atau cranial) struktur, umumnya seperti struktur
dalam batang tubuh.
Inferior (caudal) Jauh dari kepala atau terhadap bagian Abdomen berada di inferior dari
bawah dari sebuah struktur, umumnya paru-paru.
seperti pada struktur dalam batang
tubuh.
Anterior (ventral) Lebih dekat pada atau di bagian depan Sternum berada di anterior dari
tubuh jantung.
Posterior Dekat dengan belakang atau di Kerongkongan berada di posterior
(punggung/belakang belakang tubuh trakea
)
Medial Lebih dekat ke garis tengah batang Ulna berada di sisi medial lengan
tubuh atau mendekati median bawah
Lateral Lebih jauh keluar dari garis tengah Kolon ascenden berada di lateral
tubuh atau struktur kandung kemih
Inter (diantara) Perantara dua struktur Jari manis berada di antara jari
kelingking dan jari tengah
Vesica felea (kandung empedu)
Ipsilateral Pada sisi yang sama dari tubuh dan kolon ascenden terletaksecara
ipsilateral
Kontralateral Di sisi berlawanan dari tubuh Kolon ascenden dan kolon
descenden berada terletak secara
kontralateral
Proksimal (pangkal) Mendekati garis batang tubuh (pada Humerus proksimal ini dengan jari-
eks jari
Distal (ujung) Menjauhi garis batang tubuh Phalanges (jari-jari) berada di
bagian paling distal tubuh
Superfisial Arah atau pada permukaan tubuh Otot-otot dinding dada yang
(permukaan luar) dangkal ke visceral dalam rongga
dada
Profundal (dalam) Ke dalam dari permukaan tubuh
Parietal Berkaitan dengan atau membentuk Pleura parietal dari lapisan luar dari
dinding luar rongga tubuh kantung pleural yang mengelilingi
paru-paru.
Visceral Mengenai lapisan dari organ (viskus) Pleura visceral dari lapisan bagian
dalam kantung pleural dan penutup
Akhiran Pengertian
1. Leukemia
2. Gastrektomi
3. Hematoma
4. Nefritis
5. Gastroscopy
6. Dermatosis
7. Psikogenik
8. Neuralgia
Awalan Pengertian
1. Anatomi
2. Perikarditis
3. Retrogastrik
4. Hipodermik
5. Hiperemia
6. Endokrin
7. Diagnosis
8. Prognosis
F. Dibawah ini adalah beberapa istilah dari bidang kedokteran yang harus kalian ketahui.
Pertama, gunakan garis miring vertikal ( | ) untuk membagi bagian kata tersebut menjadi kata
dasar, combining vowel, akhiran, dan pengertian dari istilah tersebut :
1. Urologi
2. Ginekologi
3. Hematologi
4. Onkologi
5. Nefrologi
6. Kardiologi
7. Neurologi
8. Dermatologi
9. Radiologi
10. Nefrologi
11. Oftalmologi
12. Gastroenterologi
13. Psikiatri
14. Pediatri
1. Autopsi
2. Nefrotomi
3. Polisitemia
4. Onkogenik
5. Chephalic
6. Reseksi lambung
7. Sistitis
8. Hepatoma
9. Anemia
10. Leukemia
TERMINOLOGI MEDIS
A. Tuliskan kata dasar dan pengertian dari istilah dibawah ini :
9. Apoptosis
10. Xanthoma
11. Anisositosis
12. Astenia
13. Hemoragik
14. Rinorea
15. Pireksia
Akhiran Pengertian
1. Leukemia
2. Gastrektomi
3. Hematoma
4. Nefritis
5. Gastroscopy
6. Dermatosis
7. Psikogenik
8. Neuralgia
9. Amilase
10. Leukorea
11. Adenoid
12. Eritema
13. Diuresis
14. Neurotmesis
15. Onikoreksis
D. Temukan awalan dari istilah dibawah ini beserta pengertiannya :
Awalan Pengertian
1. Endometrium
2. Periosteum
3. Ektasis
4. Ektoderma
5. Retroperitoneum
6. Hipotermia
7. Hiperemesis
8. Parakrin
9. Epidermis
10. Sirkumoral
11. Abses
12. Bifurcatio
13. Kontralateral
14. Digesti
1. Inflamasi
2. Reseksi, atau operasi pengangkatan
3. Pemotongan
4. Kondisi ( biasanya abnormal)
5. Proses pembelajaran
6. Instrumen untuk memeriksa secara visual
7. Instrumen untuk memotong
8. Yang memiliki gelar spesialis
9. Yang berkaitan
10. Kondisi darah
11. Tumor
12. Nyeri
13. Terekam/tercatat
14. Sel
15. Proses pengamatan
TERMINOLOGI MEDIS
(Belajar Mandiri)
A. Ujilah kemampuanmu dengan mengisi pengertian dari awalan dibawah ini :
1. Anti- 16. Infra-
2. Pro- 17. Inter-
3. Meta- 18. Intra-
4. Sub- 19. Hiper-
5. Con- 20. In-
6. Meso- 21. Ana-
7. Ab- 22. Kata-
8. Peri- 23. Poli-
9. Dis- 24. Pseudo-
10. Para- 25. Mal-
11. Retro- 26. Ultra-
12. Dia- 27. Taki-
13. Pan- 28. Bradi-
14. Ante- 29. Eu-
15. Kontra- 30. Auto-
B. Awalan apa yang memiliki arti yang sama dengan :
1. Displasia
2. Transkostal
3. Anomali
4. Eksokrin
5. Chondrodystrophy
6. Antiseptik
7. Intravena
8. Epicardium
9. Bifurcation
10. Diare
11. Amniosentesis
12. Pseudocyesis
13. Diagnosis
14. Prognosis
15. Prodrome
1. –gram 3. –osis
2. –plasty 4. –itis
5. –genik 10. –emia
6. –grafi 11. –coccus
7. –oma 12. –trofi
8. –graph 13. –tomi
9. –tome 14. –ektomi
15. –stomi
16. –megali
17. –malasia
18. –dynia
19. –poiesis
20. – sentesis
21. –opsi
22. –peksi
23. –stasis
24. –terapi
25. –ptosis
26. –lisis
F. Carilah pengertian dari isitlah dibawah ini. Walaupun terlihat susah, kalian dapat
mengetahuinay dengan menggunakan pengetahuan kalian mengenai awalan dan akhiran.
Pastikan untuk mengecek jawabanmu.
Rongga Ventral
Rongga ventral jauh lebih besar dibanding rongga dorsal. Ada dua rongga ventral
yaitu:
- Cavum thoraks (rongga dada); di dalamnya terdiri dari jantung, paru-paru, dan
pembuluh darah besar.
- Cavum abdomen (rongga perut); Ruang ini dibagi menjadi dua bagian yaitu
1) abdomen, sebagian besar dari gaster, pancreas, colon intestinum, colon
crassum, vesica felea, hepar, lien dan renal.,
2) rongga panggul (pelvic), di mana terletak vesica urinari, rektum, dan bagian
internal dari organ reproduksi.
Berbeda dengan rongga dorsal, rongga ventral tidak kontinyu. Mereka dipisahkan
oleh partisi otot, diafragma.
Menandai Tulang
Tugas:
Berikan contoh untuk menandai bagian tulang tulang dan menulis contoh anda di kolom
kosong yang sesuai (Wajib Diisi dan Langsung di Periksa Oleh Dosen Setelah Praktikum)
PENANDA URAIAN CONTOH
Depresi & pembukaan
Fisura (celah) Sempit, celah antara bagian yang
berdekatan dari tulang, dilewati
pembuluh darah atau saraf.
Foramen (foramen – Tempat keluarnya pembuluh darah,
lubang) saraf, atau ligamen
Meatus (Meatus - kanal) Sebuah tabung seperti saluran yang
berjalan dalam tulang
Sinus paranasal rongga dalam tulang yang terhubung
(Sin-rongga) kerongga hidung. Tampak dari bagian
enterior basis cranii
Alur atau sulkus Alur atau depresi yang
(sulkus-ditchike groove) mengakomodasi struktur lembut
seperti pembuluh darah, atau saraf
tendon
Processus (tonjolan) pada sendi
Kondilus artikular besar bulat
(condylus-knuckle like
process)
Caput (Kepala) Sebuah artikular bulat proyeksi
dukungan pada posisi terbatas (leher)
dari tulang
Facies (Facet) Permukaan halus datar
Sistem Skeletal
Kerangka dewasa terdiri dari Tulang (Skeletal) dan tulang rawan (Cartilago), Ada dua bagian
utama dari kerangka
1. Aksial skeleton (80 tulang)
Tengkorak (22 tulang), tulang pendengaran (6 tulang), dan hyoid
Vertebracolumna (26 tulang)
Sternum (1 buah)
Costae (24 tulang)
2. Appendicular skeleton (126 tulang disisi kanan dan kiri)
Pectoral(bahu) korset(4 tulang)
Ekstremitas atas (60 tulang)
Panggul (Os. Coxae 2 tulang)
Ekstremitas bawah (60 tulang)
Tengkorak
Tengkorak dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu cranium dan basis cranii.
Tulang-tulang tengkorak, yang menyertakan dan melindungi otak, terdiri dari 8 tulang:
(Tuliskan) …………………………………………………………..
Columna Vetebra
Columna vertebral dewasa berisi 31 (total) - 26 vertebrae, yang didistribusikan sebagai
berikut:
- Os. cervical =7
- Os. thoracal = 12
- Os. Lumbal =5
- Os. lumbal =5
- Os. sacrum =1(fusi dari 5 vertebra sacral pada bayi)
- Os. coccygeus =1(fusi 4 coccygeal vertebra)
Bila dilihat dari samping, tulang punggung menunjukkan empat kurva, dua di antaranya
adalah cembung (kurva cervical dan lumbal), dan dua di antaranya adalah cekung (kurva
thoracal dan sacral).
Vertebra umumnya terdiri dari komponen-komponen berikut :
- Corpus
- Arcus vertebrae
- Foramen vertebra
Tujuh processus
- Proc. transversus (2)
- Proc. spinosus (tulang belakang)
- Proc. artikular superior (2)
- Artikular proses rendah (2)
Pectoral Girdle:
Clavikula (2) :
- Ekstremitas sternalis
- Ekstremitas acromial
- Tuberkulum konoideum
Scapula (2) :
- Akromion
- Proc. coracoideus
- Fossa glenoidalis
- Scapular notch (incisura scapula)
Ekstremitas atas
Humerus (2) :
- Caput humeri
- Collum humeri
- Corpus humeri
- Tuberculum major
- Tuberculum minor
- Fossa radial
- Fossa Coronoidea
- Fossa olecranon
- Capitulum
- Trochlea
- Epicondilus medial
- Epicondilus lateral
Os. Radius (2) :
- Caput
- Collum
- Tuberositas radial
- Incisura ulna
- Proc. styloideus os. radial
Os. Ulna (2) :
- Proc. coronoideus
- Incisura trochlearis,
- Incisura radialis
- Caput ulnae
- Proc. styloideus os. ulna
Carpals (16) :
- skafoid,
- lunatum
- triquetral
- psiform
- trapesium,
- trapezoid
- capitatum
- hamatum
Metacarpals (10):
- Basis
- Corpus
- Caput
Falang (28 ):
- Basis
- Corpus
- Caput
Panggul
Os. Coxae (2) : Os. coxae tersusun atas 3 tulang yaitu : os. ileum, os. ischium, dan os. pubis.
- Os. Ileum,
o Acetabulum
o Spina iliaca anterior superior
o Spina iliaca anterior inferior
o Spina iliaca posterior superior
o Spina iliaca posterior inferior
o Fossa iliaca
- Os. Ischium
o Incisura ischiadica mayor
o Incisura ischiadica minor
o Tuberosita ischiadica
o Foramen obturator
- Os. Pubis
o Simphisis pubis
Ekstremitas bawah
Os. Femur (2):
- Caput
- Collum
- Trochanter mayor
- Trochanter minor
- Linea aspera
- Condylus medial,
- Condylus lateral
- Epikondilus medialis
- Epicondyilus lateral
- Fossa Intercondylar
- Facies patela
Tarsals (14):
- Talus
- Calcaneus
- Os. cuboideum
- Os. naviculare
- Os. cuneiform
Articulatio (sendi)
Berikan deskripsi anda dan berikan contoh tentang istilah anatomi:
- Synarthrosis
- Amphiarthrosis
- Diarthrosis
- artikulasi trochlearis
- artikulasi trochoidea
- artikulasi condyloide
- artikulasi ellipsoidea
- artikulasi sellaris
- artikulasi globularis
Silakan anda dekripsikan nama-nama tertentu sendi:
- Articulatio Humeri =
- Articulatio Cubiti =
- Articulatio Coxae =
- Articulatio Genu =
Silakan anda deskripsikan dan tunjukkan tentang istilah anatomi gerakan artikulasi
- Fleksi =
- Ekstensi =
- Abduksi =
- Adduksi =
- Eksorotasi =
- Endorotatio =
- Supinasi =
- Pronasi =
- Oposisi =
- Reposisi =
Silakan anda deskripsikan dan identifikasi tentang istilah anatomi bagian otot dan sendi:
- Cephal =
- Venter =
- Tendon =
- Insersio (punctum mobile) =
- Origo (punctum fixum) =
- Fascia =
- Ligamen =
Silahkan cari atau identifikasi istilah anatomi di Cadaver :
- Cardia= cor
- Arteri = angios
- Vena = phlebos
- Lien = limpa
- Tonsilla
- Nodus lymphaticus = Nodi lymphatici
- Vasa lymphatica
- Ductus lymphaticus
- Truncus lymphaticus
- Nasus
- Faring
- Laring
- Trakea
- Bronchus
- Bronchiolus
- Alveolus
- Pulmo
- Pleura
- Orisstoma
- Labium
- Buccal
- Glossus = Lingua
- Dentis
- Esophagus
- Ventriculus = gaster
- Intestinum = enteron
- Duodenum, jejenum, ileum, usus. Caecum, rektum. Lampiran, rektum, anus(proctos).
- Hepar = hati
- Pankreas
- Vesica fellea
- Ductus cysticus
- Ductus choledocus
- Ductus billiferus
- Ren = nephros
- Pelvis renalis
- Ureter
- Vesica urinary
- Uretra
- Testis = Orchios
- Epididymis
- Skrotum
- Duktus deferens
- Duktus ejaculatorius
- Vesicula seminalis
- Prostat kelenjar
- Glandula bulbourethralis
- Penis
- Preputeum
- Ovarium = oophor
- Ovum
- Tuba falopii = tuba ovarium = salphinx
- Uterus = hyster = metros
- Vagina = colpos
- Vestibulum vagina
- Glandual vestibular
- Vulva
- Klitoris
- Labia minora
- Labia mayora
- Pituitari = kelenjar hipofisis
- Gl. Tiroid
- Gl. Paratiroid
- Gl. Suprarenalis
- Timus
- Cerebrum
- Cerebellum
- Thalamus
- Pons
- Medulla oblongata
- Medulla spinalis
- Meninges
- Duramater
- Nervus
- Ramus
- Plexus
- Ganglion
- Nucleus
- Traktus
- Organonvisus
- Occulus=opthalmos
- Orbita
- Supercilia
- Palpebra =blepharos
- Kornea
- Sclera
- Iris
- Kelenjar lacrimal
- Organon auditus
- Auris=oto
- Auricularia
- Meatus acustisus eksternus
- Membrane timpani
- Cavum timpani
- Tuba auditiva
- Organon Gustatorius
- Integumen
- Dermis=Derman=cutan
- Glandula sudorivera
- Unguis
- Pili
- Mastos
Identifikasi dan jelaskan tentang bagian tubuh berikut :
- Caput
- kulit kepala
- fasies
- Collum=leher rahim
- Nucha
- Thorax
- Pector
- Axilla
- Dorsum
- Abdomen
- Umbilical
- Epigrastrium
- Hypogastrium
- Hypochondrium
- Lumbar
- Iliaca
- Pelvis
- Inguinalis
- Pudenda
- Perineal
- Anal
- Glutealis
- Femur
- Popliteal
- Crus = cruris
- Pedispes=
- Calcaneum
- Maleolus
- Plantarpedis
- Hallux
- Brachium
- Antebrachium
- Acromion
- Olecranon
- Manus
- Palmar=volar manus
- Dorsal manus
- Thenar
- Hipotenar
- Digiti
- Pollex
- Indeks
EKSTREMITAS ATAS
Sendi Acromioclavicular
Antara akromion dan ekstermitas acromialis
Gerakan sendioval:
rotasi rotasi scapula (inferior skapula bergerak ke dorsal/ventral)
angulationangulis inferior scapula bergerak ke medial/lateral; batas axillar bergerak ke
ventral/dorsal
memiliki diskartikular
kapsul dan ligamen
membran kapsul dan sinovial berserat: mengelilingi sendi
ligamenacrormio clavicular: memanjang dari ekstermitas acromilalis hingga ke akromion
ligamen coracoclavicular (bagian trapesium dan conoid): memanjang dari ujung acromial
klavikula ke processus coracoideus.
inervation: nervus supraclavicular dan nervus pectoralis lateralis
Sendi Siku
mencakup dua artikulasi: articulatio humeroulnar dan articulatio humeroradial
antara trochlea humeri dan incisura ulnaris (humeroulnar) dan antara kapitulum humeri dan
caput radial (humeroradial)
bentuk sendi uniaxila sendi
lateromedial sumbu fleksi dan ekstensi
kapsul dan ligamen
kapsul berserat dan membran sinovial
ligamen colateral ulnaris: bentuk segitiga dengan bagian anterior yang tebal.bagian
posterior dan inferior bersatu ke area yang tipis. Bagian anterior, berjalan dari depan
epicondyle ke bagian proximal medial processus coronoideus, bagian belakang, berjalan
dari belakang epicondyle medial ke bagian medial batas olekranon. Bagian inferior,
diantara antara kedua ligament.
Ligamen colateral radial: dari epikondilus lateral ligamentum annularia.
inervasi: nervou smusculocutaneus dan nervous radial
Sendi Radioulnar
Sendi radioulnar proksimal
antara circumferentia articularis dan incisura radialos ulna
sendi pivot(uniaksial)
sumbu longitudinalpronasi dan supinasi
capsula dan ligamen
ligamen annularia: mengelilingi caput radii, bertahan pada sisi incisura radialoulna pertemuan
radioulnare
interosseus membran
Sendi radioulnar distal
antara caput ulnar dan incisura ulnaris radius
pivot(uniaksial) sendi:
sumbu longitudinal pronasi dan supinasi
kapsul berserat
inervasi: nervus radial, ulnar, dan medianus
Sendi Metakarpofalangealis
antara caput metakarpal dan dasar phalanx proksimal
sendi elipsoid
Sendi Interphalangeal
Retinacula, fasciae, dan selubung sinovial dari pergelangan tangan dan tangan
Otot tangan
Otot thenar
m. abductor policis brevis
m. opponens policis
m. flexsor policis brevis
m. adduktor policis
Otot hipothenar
m. palmaris brevis
m. abduktor digiti minimi
m. fleksor digitiminimi brevis
m. opponens digitiminimi
Arteri brachialis
arteria profunda brachii
arteri collateral ulnaris superior
arteri collateral ulnaris inferior
arteri muscle
Radial arteri
arteri reccurent radial
arteri muscle
palmar carpal branch
cabang palmaris superfisialis
cabang carpal dorsalis
1starteri dorsal metacarpal
Arteria policis principalis
Arteria radialis indicis
Aecus Palmaris profunda
Arteri palmar metacarpal
Perforantes branches
reccurent branches
Ulnaris arteri
arteri reccurent ulnaris anterior
arteri reccurent ulnaris posterior
arteri interosseus communis
arteri anterior interossues
arteri posterior interossues
cabang carpal palmar
cabang carpal dorsal
cabang palmaris profunda
Palmaris superficialis
Vena
N. Infraclavicularis
lateral cord
lateral pectorale
musculocutaneus
lateral root of median
cord medial
medial pectorale
cutaneus medial lengan
ulnaris
medial root of median
cord posterior
subscapularis superior
thoracodorsal
subscapularis inferior
aksila
radial
EKTREMITAS BAWAH
Arteri
Arteri inferior glutealis
Arteri superior glutealis
Arteri femoralis
arteri epigastrium superficial
arteri iliaca superficial circumflexa
arteri pudenda superficial eksternal
arteri pudenda profunda eksternal
arteri profunda femoris
arteri femoralis lateral sirkumfleksa
arteri femoralis medial sirkumfleksa
arteri perforantes
descending arteri genicular
Arteri poplitea
arteri sural
arteri genicular superior
arteri genicular tengah
arteri inferior genicular
cutaneus dan cabang muscle
Arteri anterotibial
arteri tibialis posterior reccurent
arteri reccurent anterotibial
arteri malleolar anteromedial
arteri malleolar anterolateral
Arteri dorsalis pedis
arteri tarsalis
arteri arcuata
arteri metatarsal dorsal
Arteri tibialis posterior
arteri fibula sirkumfleksa
arteri peroneal
arteri planta rmedial
arteri plantar lateral
Arcus plantaris
cabang perforantes
arteri metatarsalplantar
BACK
Vertebrae
Os. cervical
atlas
axis
khas cervical
Os. thoracal
Os. lumbar
Os. sacrum
Os. coccyx
Articulatio / Sendi
Diskus intervertebralis
Nucleus pulposus
Annulus fibrosus
Ligamen
ligamen longitudinal anterior
ligamen longitudinal posterior
ligamen flava
ligamentum nuchae
supraspinous, interspinous, ligamen intertransverse
Sendi Khusus
oksipital atlanto
atlanto axial
Articulatio costovertebral
Articulatio sacroiliaca dengan ligamen iliolumbar
Otot
Fleksor
otot prevertebral
m. rectus abdominis
m. iliopsoas
m. scalene
m. sternocleidomastoideus
Ekstensor
m. erectors spinae
m. gluteus maximus
Lateral fleksi
m. transversus abdominis
m. quadratus lumborum
m. psoas mayor
DAFTAR PUSTAKA
Agur A., Dalley A., 2009. Grant’s Atlas of Anatomy. Lippincott Williams and Wilkins.
Anderson, Paul. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta ; EGC
Color Atlas of Anatomy. Lippincott Williams and Wilkins.
Netter F., Atlas of Human Anatomy. Fifth Edition. Elsevier
Paulsen F., Waschke., J. 2010. Sobotta Human Atlas. Jakarta ; EGC Yokochi, Roben.2010.
Richard Snell, MD, PhD. Anatomi Klinis berdasarkan sistem. Jakarta ; EGC
Spalteholz W., Spanner., 2003. Hand Atlas of Human Anatomy