Anda di halaman 1dari 108

PANDUAN PRAKTIKUM

BLOK 1 KETERAMPILAN BELAJAR DAN OSTEOLOGI

Penyusun:

dr. Indah Puspasari Kiay Demak, MMedEd


Medical Education Unit

dr. Gabriella Bamba Ratih Lintin, M.Biomed


Departemen Anatomi

Dr. dr. Muh. Ardi Munir, M.Kes, Sp.OT.,FICS.,MH


Departemen Anatomi

Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako
Palu
2021
DAFTAR ISI

Tata tertib praktium Keterampilan Belajar

Membuat Catatan yang Efektif dan Peta Pikiran.......................................................3


Seven Jumps...............................................................................................................22
Pencarian Referensi di Internet..................................................................................28
Membaca Cepat..........................................................................................................34
Feedback Konstruktif................................................................................................43
Professionalism
Gaya Belajar...............................................................................................................47
Refleksi Kritis............................................................................................................58
Presentasi yang Efektif..............................................................................................61
TATA TERTIB PRAKTIKUM KETERAMPILAN BELAJAR

1. Mahasiswa/i harus ada di ruang dan siap mengikuti praktikum 10 menit


sebelum jadwal dan wajib mengikuti seluruh kegiatan praktikum sampai
selesai.
2. Mahasiswa/i yang datang terlambat tidak diperbolehkan mengikuti
kegiatan praktikum.
3. Mahasiswa/i harus mengikuti praktikum dengan tertib, wajib
menggunakan name tag(nama lengkap dan stambuk), berpakaian rapi,
tidak memakai kaos oblong/ pakaian ketat, celana jeans dan sandal. Bagi
mahasiswa tidak diperbolehkan berambut panjang hingga menyentuh
telinga. Bagi mahasiswi harus memakai rok panjang dibawah lutut.
4. Untuk praktikum secara online, berlaku peraturan no 1 dan 2, dan
mahasiswa wajib berpakaian rapi, menyalakan video, dan menuliskan
akun zoom dengan identitas kelompok_NIM_Nama lengkap.
5. Apabila Mahasiswa/i melanggar peraturan nomor 3, maka yang
bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti kegiatan praktikum
6. Mahasiswa/i yang tidak hadir karena sakit harus ada surat keterangan
sakit dalam waktu 1x24 jam.
7. Mahasiswa/i yang tidak hadir karena praktikum karena kedukaan harus
ada surat keterangan kedukaan yang ditandatangani oleh wali dalam
waktu 2x24 jam.
8. Mahasiswa/i yang tidak hadir karena praktikum karena kegiatan resmi
dari fakultas, harus ada surat izin dari fakultas sebelum kegiatan tutorial
mulai.
9. Surat izin, surat keterangan dan surat tugas seperti yang tersebut pada
nomor 5,6 dan 7 harus diserahkan kepada koordinator blok. Mahasiswa
yang tidak menyetor surat di atas sesuai dengan waktu yang ditentukan,
dianggap alfa.
10. Mahasiswa/i yang tidak mengikuti praktikum baik karena sakit, kedukaan
maupun izin harus melapor ke koordinator blok secepatnya, segera setelah
yang bersangkutan masuk kuliah dan akan diberi tugas.
11. Mahasiswa/i wajib menjaga kebersihan ruangan praktikum masing –
masing ; tidak diperbolehkan membuang sampah sembarangan ataupun
meninggalkan sampah dalam ruangan.
12. Mahasiswa/i yang tidak mengikuti kegiatan praktikum 100% karena
alasan diluar dari ketentuan yang berlaku tidak boleh mengikuti ujian blok
yang berlangsung.
SISTEM PENILAIAN

Penilaian praktikum keterampilan belajar diambil berdasarkan aspek:


1. Kehadiran mahasiswa
Mahasiswa yang tidak hadir dibagi menjadi dua kategori. Pertama yaitu
tidak hadir karena alasan sakit (dibuktikan dengan surat keterangan
dokter), kematian anggota keluarga ini, atau ada kegiatan lain sebagai
utusan fakultas/universitas (dibuktikan dengan surat tugas). Mahasiswa
pada kategori pertama, dapat meminta tugas kepada instruktur dan
mengerjakan tugas tersebut sebagai pengganti kehadiran. Kategori kedua
yaitu mahasiswa yang hadir bukan karena ketiga alasan pada kategori
pertama. Mahasiswa pada kategori kedua secara otomatis mendapatkan
nilai “0” dan harus inhal.
2. Keaktifan mahasiswa
Mahasiswa yang sering bertanya, menjawab, atau aktif berdiskusi akan
mendapatkan nilai lebih tinggi daripada yang kurang aktif.
3. Penugasan
Penilaian berdasarkan tugas yang dikerjakan oleh mahasiswa.
MEMBUAT CATATAN YANG EFEKTIF DAN PETA PIKIRAN

TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Mahasiswa mengerti kenapa harus mencatat
2. Mahasiswa dapat membedakan informasi yang berguna dan penting dengan
yang tidak
3. Mahasiswa dapat membuat catatan yang efektif
4. Mahasiswa mengerti konsep mind mapping/Peta pikiran
5. Mahasiswa dapat membuat catatan yang efektif dengan menggunakan konsep
mind mapping/Peta pikiran
6. Mahasiswa dapat mengatur atau menyimpan dengan baik buku catatan
sehingga mudah digunakan kembali

TEORI CATATAN YANG EFEKTIF


Sebagai mahasiswa kedokteran, membuat catatan sangatlah penting. Begitu
banyak hal yang disampaikan pada kuliah dan hal yang mahasiswa baca, sehingga
mencatat bisa menjadi suatu pekerjaan yang melelahkan dan membosankan. Mencatat
terkadang membingungkan pada saat semua hal dianggap penting.. Oleh Karena itu,
perlu diketahui strategi agar kegiatan mencatat menjadi lebih menyenangkan dan
yang paling penting adalah hal yang benar-benar penting tersimpan dengan rapi pada
catatan mahasiswa.
Catatan yang efektif harus memiliki tujuan dan harus terorganisasi dengan
baik. Catatan harus menarik dan rapi, sehingga dapat terbaca dengan baik saat kita
akan membacanya kembali. Catatan juga memegang peranan penting dalam proses
belajar, karena setiap detil yang kita pelajari biasanya direkam dalam catatan.
Berikut merupakan alasan mengapa catatan kuliah penting:
1. Catatan yang Anda buat merupakan peta pikiran Anda dalam memahami suatu
materi. Membuat catatan menbantu Anda dalam mengatur potongan-potongan
informasi yang Anda dapat sehingga menjadi suatu pemahaman yang
mendalam.
2. membuat catatan membantu dalam mengingat apa yang telah kita baca atau
telah kita dengar. Adanya kegiatan mencatat dapat menjadi suatu motivasi
dalam belajar, bila dibandingkan dengan tidak melakukan apa-apa atau hanya
mendengarkan kuliah saja.
3. Catatan merupakan harta paling berharga untuk seorang mahasiswa, karena
dengan adanya catatan terlihat proses belajar dari mahasiswa tersebut.
4. Catatan berisi infomasi penting yang biasanya dapat muncul pada ujian.
Catatan biasanya berisi ide-ide penting yang ditekankan oleh pemateri.
5. Catatan sering mengandung informasi yang tidak dapat ditemukan atau sulit
ditemukan pada berbagai macam literature. Catatan kadang berisi pengalaman
dari pemateri atau kesimpulan dari keseluruhan materi.
6. Catatan akan sangat berharga dalam mengadapi ujian, karena tidak perlu lagi
membaca kembali buku teks yang sangat tebal.

Tips dalam Mencatat


Informasi yang didapat, baik dari kuliah, membaca, atau dari pengalaman
harus dipilah pilih mana yang betul-betul PENTING, RELEVAN, DAN KREDIBEL.
Dengan kata lain, informasi tersebut haruslah yang berhubungan dengan materi
pelajaran dan dapat dipercaya.
Ketika menulis catatan, cobalah untuk membedakan antara fakta, pendapat,
dan contoh. Hal ini penting untuk menuliskan fakta-fakta yang relevan. Fakta adalah
pernyataan 'benar' yang harus didukung oleh penelitian atau bukti. Selain itu, penting
juga untuk menulis hal yang penting dan relevan. Sebagai contoh, jika dosen
memberikan kuliah yang membandingkan ide-ide dari teori yang berbeda, cobalah
untuk menulis ringkasan pendapat masing-masing teori di catatan Anda. Dosen dan
penulis menggunakan contoh untuk membantu menjelaskan konsep yang sulit dan
supaya mahasiswa lebih mengerti dan menarik. Anda mungkin ingin menulis contoh
yang sesuai dengan pengalaman Anda sebagai sarana untuk mengingatkan Anda
kembali daripada menulis contoh yang diberikan oleh dosen. Hal ini diperbolehkan,
asalkan contoh tersebut sesuai dengan konsep yang diajarkan.
Tidak menulis catatan kata demi kata sesuai dengan yang dikuliahkan dosen.
Sebaiknya menggunakan symbol atau singkatan umum supaya catatan tidak terlalu
banyak dan dapat dengan cepat menulis dan mengikuti penjelasan dosen.
Gunakan warna dan ukuran yang berbeda pada informasi tertentu yang
menjadi poin penting. Sebagai contoh, Anda mungkin ingin menggunakan pena
warna yang berbeda untuk menuliskan fakta, opini, dan contoh. Anda mungkin
menggunakan ukuran tulisan yang berbeda untuk menunjukkan poin utama
dibandingkan dari bukti-bukti pendukung.
Menulislah dengan rapi, sehingga dapat dibaca kembali. Simpanlah buku
catatan Anda dengan baik, sehingga kapan pun dibutuhkan, buku catatan tersebut
mudah ditemukan dan masih dapat untuk dibaca.

Tips Umum
1. Baca & dengar dengan kritis
- Apakah itu penting?
- Apakah itu relevan?
- Apakah itu kredibel?
2. Fakta / Pendapat / Contoh
- Catatan fakta & opini
- Buatlah contoh Anda sendiri supaya lebih mudah mengingat
3. Merangkum kuliah / membaca - tidak kata demi kata
4. Gunakan simbol dan singkatan dalam menulis
5. Membedakan ukuran dan warna tulisan untuk membedakan ide pokok dan
pendukung
6. Menulis dengan jelas
7. Jadilah kritis
- Bandingkan dengan pengetahuan lainnya
- Carilah aliran logis
- Carilah celah dalam argumen
- Apa yang hilang dalam argumen atau pemahaman?

TEORI PETA PIKIRAN


Peta pikiran adalah salah satu model mencatat yang mengatur ide-ide
melalui pola visual dan gambar. Peta pikiran memungkinkan fleksibilitas untuk
mencatat informasi yang Anda butuhkan. Ide grafis visual dalam peta pikiran
membantu mahasiswa untuk belajar dan mengingat informasi dengan lebih baik.
Sebuah peta pikiran mengacu pada semua kemampuan mental Anda: asosiatif dan
keterampilan imajinatif dari memori Anda; kata-kata, angka, daftar, urutan, logika,
dan analisis dari korteks kiri Anda; warna, citra, dimensi, irama, melamun, Gestalt
(seluruh gambar) dan kemampuan kesadaran spasial sisi kanan korteks Anda,
kekuatan mata Anda untuk memahami dan mengasimilasi; kekuatan tangan Anda,
dengan meningkatkan keterampilan, untuk menduplikasi apa yang telah mata Anda
terlihat; dan kekuatan seluruh otak Anda untuk mengatur, menyimpan, dan mengingat
apa yang telah dipelajari .

Keuntungan
- Meningkatkan memori bahan tertulis → cocok untuk PBL karena pendekatan diri
diarahkan.
- Peta pikiran menggunakan tingkat yang lebih dalam proses kognitif → prestasi
akademik yang lebih baik.

Poin penting pada peta pikiran:


1. Organisasi
2. Kata kunci
Kata kunci adalah kata yang dikemas sekecil mungkin dan memiliki makna
penting dari materi yang dibahas.
3. Asosiasi
4. Pengelompokan
5. Penampakan kata kunci beserta cabangnya menggunakan kata yang semenarik
mungkin (dengan perbedaan ukuran huruf, warna, penggunaan symbol, anak
panah, dan pengelompokan kata kunci)

Penggunaan peta pikiran


1. Peta pikiran untuk pencatatan
Catatan menggunakan pemetaan pikiran membuat aktivitas menjadi lebih
menyenangkan dan dapat disesuaikan dengan gaya belajar Anda. Catatan
dapat disesuaikan dengan pemahaman penulis saat itu. Dengan adanya peta
pikiran, penyimpanan dalam memori otak menjadi lebih teratur. sehingga bila
dibutuhkan untuk diingat kembali, otak akan mengingat seperti yang telah
tersusun pada peta pikiran.
2. Peta pikiran untuk brain storming
Ketika membahas beberapa topik atau membuat presentasi kita dapat memulai
dengan melakukan brainstorming. Peta pikiran membuatnya lebih mudah
dengan membantu untuk memulai dan menghubungkan topik terkait. Setelah
memahami topik kita bisa mulai menuliskan masalah besar dan menambahkan
masalah tambahan mengelilinginya. Ide-ide dapat terorganisir dengan cepat.
3. Pikiran pemetaan untuk tugas
Anda dapat merekam tujuan, mengidentifikasi dan memilih pendekatan
penelitian Anda, dan daftar ide-ide Anda. Anda dapat memulai tugas sesuai
dengna peta pikiran yang telah disusun. Hal ini juga membantu Anda dalam
melakukan sesuatu sesuai dengan nalar pikiran dan alur pikiran yang disusun
secara logis.
4. Peta pikiran untuk presentasi
Anda bisa mulai dengan tema utama dan membuat cabang dari subtema yang
akan dipresentasikan.
5. Peta pikiran untuk penelitian
Pelaksanaan penelitian sebaiknya sesuai urutan yang logis dan runut. Peta
pikiran membantu Anda dalam melakukan satu persatu hal yang harus
dilakukan sesuai tahap penelitian.

Bagaimana membuat peta pikiran


Buzan menyatakan bahwa untuk membuat peta pikiran, lebih baik untuk
memulai di tengah halaman dengan ide utama, dan kemudian ke luar atau bercabang
dengan ide pendukung dan contoh-contoh.
Berikut merupakan langkah pembuatan peta pikiran:
1. mulailah dari tengah halaman dengan mencantumkan ide utama dari materi.
Sebaiknya ide tersebut dalam huruf kapital dan tebal dan dikelilingi kotak atau
lingkaran
2. lalu buatlah cabang pertama yang merupakan ide pendukung dari ide utama.
Sebaiknya setiap ide dikelilingi oleh kotak atau lingkaran. Buatlah panah
mengarah ke ide tertentu, untuk menjelaskan sebab akibat atau runtutan suatu
peristiwa.
3. Setelah itu, dapat membuat cabang kedua, ketiga, dan seterusnya untuk
menjelaskan ide pendukung pada cabang pertama. Bila ingin menekankan
sesuatu yang sama atau berbeda, warna tulisan bisa dibedakan.
4. Buatlah peta pikiran lebih menarik dengan membuat warna yang berbeda,
lebih artistic, dan gambar yang lebih menarik, sehingga memotivasi Anda
untuk bisa mengingatnya atau membacanya kembali
5. Jadikan membuat peta pikiran sebagai suatu hal yang menyenangkan

Langkah Praktikum:
1. Instruktur menjelaskan tentang cara membuat catatan yang efektif dan peta
pikiran
2. Mahasiswa membaca artikel yang disiapkan oleh instruktur
3. Mahasiswa membuat peta pikiran dari artikel
4. Mahasiswa mengumpulkan peta pikiran pada instruktur
5. Instruktur memberikan feedback
SEVEN JUMPS

TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Mahasiswa mengerti mengenai 7 langkah dalam diskusi tutorial
2. Mahasiswa mampu melakukan 7 langkah dalam diskusi tutorial
3. Mahasiswa dapat berperan sebagai ketua, notulen, dan peserta dalam diskusi
tutorial

TEORI
Metode pembelajaran mahasiswa menggunakan pendekatan masalah (problem
based learning) dilaksanakan dalam bentuk diskusi tutorial yang terdiri dari
kelompok kecil mahasiswa. Pada diskusi tutorial, mahasiswa akan mendapatkan
masalah dalam bentuk scenario (kasus). Mahasiswa mendiskusikan skenario tersebut
secara aktif dan ditemani oleh seorang tutor. Scenario berupa kasus dari berbagai
bidang ilmu. Mahasiswa diharapkan dapat menemukan dan menganalisis topik-topik
pembelajaran yang terdapat pada scenario.
Terdapat 4 peran pada diskusi tutorial, yaitu ketua, sekretaris, anggota dan
tutor. Sekretaris terdiri dari 2, yaitu sekretaris yang menulis di papan tulis dan
sekretaris yang menulis di buku catatan kelompok. Setiap mahasiswa harus
mendapatkan kesempatan menjadi ketua dan sekretaris. Mahasiswa dapat mengajukan
dirinya sendiri untuk menjadi ketua dan sekretaris, apabila tidak ada dapat ditentukan
dengan kesepakatan kelompok. Tutor adalah staf pengajar yang hadir pada sesi
diskusi tutorial. Tutor bukan sebagai pengajar, akan tetapi hanya mengarahkan
mahasiswa dalam berdiskusi.
Diskusi tutorial dikemas dalam 7 langkah yang dilakukan secara 3 tahap.
Tahap 1 atau pertemuan pertama terdiri dari 5 langkah, dilanjutkan dengan tahap 2 di
luar kelas, lalu tahap 3/pertemuan kedua. Jarak antara pertemuan pertama dan kedua
sekitar 2 – 3 hari. Berikut adalah 7 langkah pada diskusi tutorial:
Langkah 1 Mengklarifikasi istilah yang belum diketahui
Proses
Mahasiswa mengidentifikasi istilah kedokteran yang belum dimengerti satu persatu.
Istilah-istilah tersebut kemudian dijawab oleh mahasiswa lain yang mengerti. Istilah
yang belum bisa dijawab dapat ditambahkan pada learning objective (LO).
Alasan
" Terminologi yang tidak dimengerti dapat menjadi penghalang dalam proses
pemahaman
" Klarifikasi dari terminologi yang kurang dimengerti dapat memulai proses belajar
Keluaran
Pemahaman terhadap problem yang diberikan
Peran Ketua:
• Meminta anggota kelompok untuk membaca skenario
• Memeriksa apakah semua orang telah membaca skenario
• Memeriksa apakah ada istilah asing dalam skenario
• Menyimpulkan dan melanjutkan ke tahap berikutnya
Peran Sekretaris
•Membagi papan tulis menjadi tiga bagian
• Mencatat istilah asing

Langkah 2 Mendefinisikan Masalah


Proses
" Setiap anggota kelompok mengemukakan pendapatnya mengenai permasalahan
(problem) yang harus didiskusikan
" Bisa dengan cara mengemukakan pertanyaan atau pernyataan
" Tidak boleh dikritisi ataupun disanggah terlebih dahulu
Alasan
Ada kemungkinan setiap anggota kelompok tutorial memiliki perspektif yang
berbeda, membandingkan dan mengumpulkan hasil2 tersebut meluaskan horison
intelektual
Peran Ketua:
" Meminta kelompok menetapkan kemungkinan definisi masalah
" Memparafrasekan kontribusi anggota kelompok
" Memeriksa apakah setiap anggota puas dengan definisi masalah
" Menyimpulkan dan melanjutkan ke tahap berikutnya
Peran Sekretaris
Mencatat definisi masalah

Langkah 3 Curah Pendapat


Proses
" Mengaktifkan prior knowledge anggota kelompok
" Prior knowledge angota kelomok teridentifikasi
" Dalam langkah ini didapatkan penjelasan (what) dan hipotesis (how, why) secara
singkat sebanyak-banyaknya
" Seluruh hipotesa dikumpulkan tanpa dilakukan analisis kritis
Alasan
" Pada tahap ini bisa diketahui kegunaan pelajaran sebelumnya, ingatan dan
pemahaman anggota lainnya.
" Jika berjalan dengan baik akan memicu pemahaman yang lebih mendalam dan
tidak hanya fakta-fakta karena dapat diketahui gap pemahaman terkait dengan
masalah yang ada
Keluaran
Daftar hipotesis atau penjelasan singkat
Peran Ketua
• Mempersilahkan anggota kelompok untuk menyampaikan pendapat satu per satu
• Menyimpulkan pendapat dari anggota
• Menstimulasi anggota untuk menyampaikan pendapat
• Membuat ringkasan di akhir tahap 3
• Menjamin analisis kritis ditunda sampai di langkah 4
Peran Sekretaris
• Membuat ringkasan yang padat dan jelas setiap pendapat anggota kelompok
• Membedakan isu utama dan isu tambahan
Langkah 4 Analisis Masalah
Proses
" Pembahasan lebih dalam dan sistematis dari hipotesa dan penjelasan-penjelasan
anggota kelompok
" Hasil dari analisa diurutkan dan dihubungkan satu dengan yang lain
Alasan
Terjadi restrukturisasi ilmu yang telah dimiliki dengan mengidentifikasi gap
pemahaman yang ada
Keluaran
Organizing ideas atau penjelasan secara sistematis (mapping)
Peran Ketua
• Menjamin seluruh isu pada langkah 3 dibahas di langkah 4
• Menyimpulkan pendapat dari anggota
• Menyampaikan pertanyaan, mendorong diskusi mendalam
• Menjamin diskusi tidak keluar dari masalah utama
• Menstimulasi anggota untuk menemukan hubungan antar topik
• Menstimulasi anggota untuk menyampaikan pendapat
Peran Sekretaris
• Membuat ringkasan yang padat dan jelas setiap pendapat anggota kelompok
• Menunjukan hubungan antar topik dan membuat skema (mind map)

Langkah 5 Menetapkan Tujuan Pembelajaran (Learning Objective)


Proses
" Dibuat berdasarkan diskusi step-step sebelumnya yang tidak dipahami
(sepenuhnya, parsial, tidak mendalam), kontradiksi atau ketidaksepakatan,
direformulasikan dan disusun menjadi tujuan belajar learning objective
" Tujuan belajar yang dihasilkan harus terfokus, tidak terlalu meluas atau superfisial
dan dapat dicapai dalam waktu yang tersedia
Keluaran
" LO kelompok dan LO pribadi
" Menjadi landasan dalam aktivitas belajar
Peran Ketua
• Meminta anggota menetapkan topik pembelajaran
• Memparafrasekan kontribusi anggota kelompok
• Memeriksa apakah setiap anggota puas dengan topik pembelajaran
• Memeriksa apakah semua hasil analisis masalah telah dimasukan ke dalam tujuan
belajar
Peran Sekretaris
Mencatat tujuan belajar

Langkah 6 Belajar Mandiri


Proses
" Anggota kelompok mencari jawaban yang relevan yang dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan
" Sumber belajar bisa berasal dari buku teks, jurnal ilmiah, website, CD-ROM,
diskusi dengan pakar, dll
" Mempersiapkan untuk mendiskusikan apa yang ditemukan di kelompok tutorial

Langkah 7 Diskusi Hasil Belajar Mandiri


Proses
" Mahasiswa melaporkan sumber-sumber belajar yang digunakan
" Diskusi mengenai learning obyektif dilakukan berdasarkan sumber belajar yang
didapat
" Anggota kelompok mensintesis apa yang telah mereka temukan dari beberapa
sumber yang berbeda
Peran Ketua
" Mendaftar sumber belajar yang digunakan
" Mengulang tujuan belajar yang telah ditetapkan dan menanyakan hasil belajar
yang dilakukan anggota
" Merangkum kontribusi anggota
" Menyampaikan pertanyaan, mendorong diskusi mendalam
" Menstimulasi anggota untuk menemukan hubungan antar topik
" Menstimulasi anggota untuk menyampaikan pendapat
" Menyimpulkan hasil diskusi
Peran Sekretaris
" Membuat ringkasan yang padat dan jelas setiap pendapat anggota kelompok
" Menunjukan hubungan antar topik
" Membedakan isu utama dan isu tambahan

Aktivitas Praktikum
1. Penjelasan secara sekilas mengenai tutorial oleh instruktur (5 menit)
2. Mahasiswa mempraktekkan diskusi tutorial (65 menit)
3. Instruktur memberikan feedback mengenai diskusi tutorial yang telah
dilaksanakan (10 menit)
PENCARIAN REFERENSI DI INTERNET

TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Mahasiswa mengetahui macam-macam cara pencarian referensi melalui
internet
2. Mahasiswa mengerti teknik khusus yang dipakai untuk mempermudah
pencarian referensi di internet
3. Mahasiswa mempraktekkan pencarian literature menggunakan internet

TEORI
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, mahasiswa
dipermudah dalam perncarian referensi. Mahasiswa tidak perlu datang ke
perpustakaan atau membeli buku untuk mendapatkan referensi yang digunakan dalam
proses pembelajaran. Mahasiswa dapat mencari di internet kapan dan dimana saja.
Proses pencarian referensi menggunakan internet dapat melalui beberapa cara,
yaitu
:
1. menggunakan situs/laman khusus pencari jurnal
2. menggunakan situs pencari umum, seperti google, yahoo, dan lainnya.
Pada proses pencarian jurnal, sebaiknya memperhatikan Boolean dan
Truncation. Boolean adalah kata hubung yang dipakai bersama-sama kata kunci
(keywords) untuk membantu agar pencarian lebih terfokus.
Boolean terdiri dari ‘and’, ‘or’, dan ‘not’. Kata ‘and’ dipakai untuk mencari
semua kata kunci yang dicantumkan. Misalnya: “hepatitis A” and paracetamol, maka
jurnal yang akan muncul adalah jurnal yang membahas tentang hepatitis A dan
paracetamol. Kata ‘or’ dipakai untuk mencari 2 kata sekaligus. Misalnya: zink and
diarrhea, maka jurnal yang akan muncul adalah jurnal mengenai zink saja, atau
diarrhea saja, dan juga jurnal mengenai zink dan diarrhea. Kata ‘or’ dipakai untuk
menghilangkan kata tertentu. Misalnya “typhoid fever” not trombositopenia, maka
jurnal yang akan muncul adalah semua jurnal mengenai typhoid fever yang tidak
membahas tentang trombositopenia.
Penjelasan mengenai penggunaan Boolean dapat terlihat pada gambar di
bawah.

Gambar. Penggunaan Boolean dalam pencarian jurnal

Truncation adalah suatu teknik yang digunakan untuk memperluas pencarian


kata dengan akhiran berbeda atau sinonim kata tersebut. Jadi kita hanya perlu menulis
kata dasar dari kata kunci yang akan kita cari dengan menambahkan symbol ‘*’ di
belakang kata dasar. Penggunaan truncation biasanya dipakai dalam pencari kata
kunci berbahasa Inggris atau istilah kedokteran. Misalnya:
– child or childs or children or childhood menggunakan child*
– diabetics or diabetes menggunakan diabet*
– obese or obesity menggunakan obes*
– diagnose or diagnosed or diagnosis or diagnostic menggunakan Diagnos*

Daftar Situs Pencari Jurnal:


 www.proquest.com
 www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
 http://highwire.stanford.edu/
 http://www.bmj.com
 http://content.nejm.org
 http://pediatrics.aappublications.org

Contoh Pencarian Jurnal Melalui Proquest


1. Masuk ke situs proquest: www.search.proquest.com
2. Masukkan username dan password
Username : T84P3A92L6
Password : pqtadulako

Gambar. Halaman awal proquest


3. Masukkan kata kunci

Gambar. Pencarian menggunakan basic search

Gambar. Pencarian menggunakan advanced search


Gambar. Hasil pencarian jurnal

4. Lalu akan muncul judul-judul jurnal yang sesuai dengan kata kunci yang diisi tadi.
Kita tinggal memilih judul jurnal mana yang sesuai dengan kebutuhan.
Apabila ingin membaca naskah jurnal secara lengkap, klik PDF Full Text di
bawah judul jurnal. Bila hanya ingin membaca abstraknya, klik abstract.

Contoh Pencarian Jurnal Melalui Ebsco


1. Masuk ke situs Ebsco (http://search.ebscohost.com/ )
2. Masukkan user ID dan password
User ID: ns003865
Password: password

3. Klik di
EBSCOhost Research Databases – Academic & Business Source, MEDLINE with Full Text

4. Klik atau beri tanda centang pada MEDLINE with Full Text
5. Klik continue
6. Lalu akan muncul halaman pencari dari ebsco (advanced search)
Ada 3 kolom di sebelah kiri, diisi dengan kata kunci.

3 kolom di sampingnya untuk lebih menfokuskan dari kata kunci tersebut:

! All text
Kata kunci ada dalam semua naskah jurnal

! Abstract
Kata kunci ada dalam abstrak
! Author
Kata kunci merupakan nama penulis

! Journal and citation subset


Kata kunci merupakan nama jurnal

7. Di bawah kolom pencari, ada “search options”:


a. Search Mode and Expander

1) Search modes
a) Boolean/Phrase
b) Find all my search terms
c) Find any of my search terms
a. SmartText Searching Hint
2) Apply related words

3) Also search within the full text of the articles

b. Limit your Result (bisa diisi apabila ingin lebih menfokuskan pada jurnal
yang dicari)
! full text/abstract
! date of publication
! age
! sex
! dan lain-lain
8. Setelah diisi, klik search
9. Lalu akan muncul judul-judul jurnal yang sesuai dengan kata kunci yang diisi
tadi. Kita tinggal memilih judul jurnal mana yang sesuai dengan kebutuhan.
Apabila ingin membaca naskah jurnal secara lengkap, klik PDF Full Text
di bawah judul jurnal. Bila hanya ingin membaca abstraknya, klik abstract

Aktivitas praktikum
1. Penjelasan sekilas mengenai pencarian referensi di internet (15 menit)
2. Instruktur memberikan demo pencarian referensi (15 menit)
3. Mahasiswa mempraktekkan pencarian referensi di internet dan diskusi (60
menit).
4. Intruktur memberikan feedback (10 menit)
MEMBACA CEPAT

TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Mahasiswa mengetahui konsep membaca secara cepat dan efektif
2. Mahasiswa mempraktekkan membaca cepat

TEORI
Setiap hari, kita dihadapkan dengan sejumlah besar informasi yang
datang kepada kita. Dalam satu hari jumlah buku, surat kabar, artikel
diterbitkan adalah sama dengan jumlah yang diterbitkan dalam 500 tahun
dari 1400 sampai 1900. Tanpa disadari, kita semua memiliki kebiasaan
membaca yang terbawa sejak kecil. Kebiasaan membaca ini dipengaruhi oleh
cara yang diajarkan diajarkan pada kita sejak pendidikan TK, yaitu membaca
dengan suara keras setiap kata, menolehkan kepala dari kiri ke kanan dan
menggunakan ujung jari atau pena atau cara lain untuk menunjuk ke kata!
kata yang dibaca. Kebiasaan di bawah ini dapat menghambat dalam membaca
cepat:

1. Vokalisasi

Membaca dengan suara keras atau bahkan hanya menggerakkan bibir


memperlambat membaca, karena kita mencoba untuk membaca setiap
kata dengan benar. Untuk mengetahui apakah apakah kita
menyebutkan setiap kata atau tidak, kita bisa melakukan tes kecil
dengan meletakkan jari kita pada daerah trakea. Ketika kita merasa ada
getaran, ini berarti bahwa kita mengatakan kata ketika kita
membaca. Untuk mengubah kebiasaan ini, ketika kita membaca, coba
untuk bersiul. Lalu cobalah untuk mengecek kembali, kita akan merasa
tidak ada getaran.
2. Gerakan bibir

Gerakan bibir jelas memperlambat proses membaca karena mata kita


bergerak lebih cepat daripada bibir. Berikut ini adalah beberapa tips
untuk menghindari kebiasaan ini. Anda dapat memilih salah satu.
• Menutup erat bibir Anda.
• makan permen karet
• Ambil pena atau pensil, tempatkan antara bibir atas dan bawah dan
pastikan pena tersebut tidak jatuh/bergerak.
• bersiul
3. Gerakan kepala
Untuk menghindari kebiasaan ini, Anda dapat menerapkan tips berikut:
• Letakkan kedua jari telunjuk pada pipi Anda, dan siku bersandar
pada meja saat membaca. Ketika Anda merasa bahwa jari Anda
menekan pipi, artinya kepala Anda bergerak. Cobalah supaya kepala
tidak bergerak.
• Letakkan jari pada hidung Anda. Ketika kepala Anda mulai bergerak,
Anda bisa merasakannya. Cobalah untuk berhenti.
4. Menunjuk dengan jari
Ketika kita belajar bagaimana membaca selama masa kecil kita, tentu
saja kita harus menyebutkan kata satu per satu. Untuk memastikan
bahwa tidak ada kata!kata yang tersisa, kita diajarkan untuk
menunjukkan setiap kata dengan jari atau pensil. Hal ini menghambat
proses membaca, karena gerakan jari lebih lambat dari
gerakan mata. Untuk menghilangkan kebiasaan ini, cobalah untuk
melakukan hal!hal berikut:
• Kedua tangan memegang buku ketika membaca
• Letakkan tangan di saku saat membaca
5. Regresi
Ketika kita membaca kita cenderung untuk mengulang kata!kata,
bahkan kata!kata pada awal kalimat. Untuk menghindari kebiasaan ini,
cobalah untuk membaca, walaupun Anda merasa ada kata yang
terlewat, silahkan untuk terus membaca. Coba untuk tidak sering
mengulang membaca atau kembali ke kalimat sebelumnya.
6. Membaca dalam hati
Kita juga cenderung untuk membaca dalam hati. Ini juga
dapat memperlambat proses membaca.

Praktek 1: untuk mengukur kecepatan membaca Anda (20 menit)


1. Siswa diberi sebuah artikel dan diminta untuk membaca artikel (5 menit).
2. Siswa diminta untuk menghitung berapa banyak kata!kata yang mereka
telah membaca selama 5 menit atau 300 detik.
3. Hitung kecepatan membaca dengan rumus berikut:
Jumlah kata yang dibaca
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! X 60 = kata per menit (wpm)
Waktu yang diperlukan untuk membaca

Untuk menghitung berapa banyak kata telah Anda baca, gunakan contoh berikut:

Rata!rata jumlah kata per baris = 11


Bila Jumlah baris Anda telah membaca =
60 Maka Jumlah kata yang telah Anda baca
= 660
Praktek 2: Membaca dengan otak (10 menit)

Membaca dilakukan dengan koordinasi antara mata dan otak. Mata


bekerja seperti kamera dan otak akan memproses, menafsirkan, memahami
apa yang terlihat. Organ utama dalam membaca adalah otak. Mata adalah
media untuk memberikan sinyal yang masuk ke mata kita ke otak.
Ketika membaca, persepsi dan interpretasi otak terhadap teks dapat
dilihat dari berapa lama mata menatap teks. Fiksasi dapat terjadi dengan
cepat saat fokus tinggi.

1. Temukan dua kata yang sama.


2. Jangan berhenti sebelum Anda menyelesaikannya. Jangan periksa apakah
itu benar atau salah
3. Anda harus menyelesaikan dalam waktu 10 detik. Usahakan hanya 1
kesalahan
4. Latihan ini dapat dilakukan kembali sampai tercapai target.

Expulsion exquisite extend extradit expunge expulsion express expulsion


Impassion impassive impeach impassion impair impale impassion
Mansion manse mansion manikin manifest mansion manuscript
Pedigree pedicure penetra pedigree pendulum peninsula penthouse pedigree
Seek seem seer seethe seem seek seep seek seer seen seed seesaw
Surprise survival surreptitious surrender surplus surprise surplice surprise
Timing timid, timpani, timorous, timing, time, timber, tiller, time
Worst worry worm worn worried worst worse worth would wound worse
Womb women womb wolf won wood womb woof wool wore word
Complex complexion complicity complex complete competence completion
Bridal bridge bridal brief breeze brew bright bridal bring brine bribe
Praktek 2: Membaca dengan Brain (10 menit)

1. Temukan dua kata yang sama.


2. Tidak perlu memahami makna. Tugas Anda adalah untuk menemukan
dua kata yang sama. Setelah Anda telah menemukan kata!kata, tandai
dengan pena (buat garis di bawah kata yang sama).
3. Lakukan dalam 20 detik. Jangan berhenti di tengah untuk mengecek.
Lanjutkan sampai selesai.
4. Latihan ini dapat dilakukan kembali sampai tercapai target.

foreign forever foreigner foreign gather family


actually naturally actual actually partial
brush brash blush brush brushing bush
than then that there turst than
eaten eating eater eat eats eatern
whose whom which who whose whether
laughter daughter laughing laughter lighter
forward backward onward further forward toward
separate segregate start separate centry surplus
speed spend speed spirit spear speak
favorit favor tather faster favorit relative
zoo zone zebra zoo zenith zoom
parallel paranoid paragraph parallel protect
occasion oration accent occatin occur occasionally
interesting intellect intelligence into interesting
lived love loved lived life wove
nourish nuclear notice nuture notice nourish
gleeful glad glee gleesome gleeful glum
practice principle privilege practice perhaps
response repose repay record response remain
crazy cracked crazed daisy lazy crazy mazy
accident accident accidentally anticipate accuse
source desire arise desiring retire relative
beautiful actually beuty beautiful plentiful
Praktek 3: Membaca dengan Brain (10 menit)
1. Cari frase 'a mild fine'
2. Lakukan secepat mungkin dalam waktu kurang dari 30 detik
3. Tandai frase yang Anda temukan.
4. Latihan ini dapat dilakukan kembali sampai tercapai target.

brink brief why


do one three
bridge shine brim
a mild fine
brew bristle where
cane how three
a mild fine
dean debar to
coach coal do
a mild fine
cloak clog don’t
four fleet flounder
fine flour flit
a mild fine
fled flea flay
favourit spy brush
a mild fine
father relative daughter
a mild fine
fledged flotilla does
insufficient intelligent stupid
a mild fine
then that there
after before lighter
a mild fine
toward forward where
a mild fine
actual partial trust
a mild fine
favor spend
a mild fine
who inter
a mild fine
involve sour
oboe oat oath
a mild fine
rag rat rate
a mild fine
a mild fine
amid queue query
a mild fine
resour rebound re
a mild fine
replay read
a mild fine
Praktek 4: Perluas daerah pandang mata (10 menit)

1. Fokus mata Anda pada garis tengah.


2. Baca tiga angka secara berurutan. Jangan gerakkan mata anda saat
membaca angka di sisi kiri dan kanan.

1
0
5
1
2
4
3
6
9
5
4
2
1
0
9
9
8
0
5
7
8
3
8
9
2
3
9
7
6
2
9
5
4
2
8
6
4
2
0
5
8
2
7
7
3
9
5
3
6
7
2
2
8
4

Praktek 5: Fiksasi Mata (10 menit)


1. Anda membutuhkan kertas dan pena
2. Fokus pandangan Anda dan tuliskan jumlah x
3. Jangan mencoba untuk menghitung dan Lakukan dalam waktu kurang
dari 30 detik
PANDUAN PRAKTIKUM KETERAMPILAN BELAJAR 41
42 PANDUAN PRAKTIKUM KETERAMPILAN BELAJAR

Praktek 6: Konsentrasi (10 menit)

Ikuti garis yang ditunjuk!


FEEDBACK KONSTRUKTIF

TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Mahasiswa mengerti konsep umpan balik yang efektif
2. Mahasiswa mempraktekkan umpan balik yang efektif ke sesama teman

TEORI
Praktek akan menjadi lebih sempurna ketika diikuti dengan umpan balik.
Umpan balik sangat penting untuk menstimulasi siswa belajar dari keadaan “tidak
sadar apa yang belum diketahui atau dikuasai” menjadi “sadar apa yang belum
diketahui atau dikuasai”. Ketika "mahasiswa tahu bahwa mereka tidak tahu", siswa
akan bersemangat untuk belajar sampai mereka kompeten. Menurut penelitian pada
umpan balik yang dilakukan oleh Boehler, et.al, 2006, dan Maguire P, et.al (1986a),
pengaruh umpan balik yang konstruktif tentang bagaimana siswa memahami diri
mereka sendiri dan karena itu mereka akan termotivasi untuk belajar. Hal ini sangat
penting untuk menerapkan umpan balik yang konstruktif secara komprehensif dalam
semua proses belajar mengajar pendidikan kedokteran bagi mahasiswa serta dosen.
Skema di bawah menjelaskan tentang bagaimana umpan balik penting untuk
merangsang mahasiswa untuk menunjukkan kepada mereka berapa banyak atau apa
jenis pengetahuan, keterampilan, atau perilaku profesional mereka telah mendapatkan
dan mereka tidak memiliki.
Pada sesi Tutorial, umpan balik benar-benar penting selama LANGKAH 1-5.
Ketika siswa dapat merumuskan tujuan pembelajaran mereka sendiri pada langkah 5,
itu berarti bahwa siswa memahami bahwa mereka belum memahami beberapa
masalah. Permasalahan tersebut menjadi tujuan belajar selama langkah 6, siswa harus
mencari klarifikasi dan jawaban untuk apa yang mereka tidak mengerti. Pada saat
inilah umpan balik berfungsi dalam menstimulasi mahasiswa dalam belajar hal yang
belum mereka mengerti.
Saat praktikum di skills lab, umpan balik juga penting untuk menunjukkan
mahasiswa bahwa mereka sudah kompeten dalam beberapa keterampilan tapi tidak di
beberapa keterampilan lainnya. Itulah sebabnya mahasiswa harus berlatih dan berlatih
sampai mereka menguasai keterampilan tersebut.

Karakteristik feedback yang efektif (Ende,1983):


1. disampaikan oleh dosen atau teman sebaya
2. pada saat yang tepat dan diharapkan
3. feedback diberikan berdasarkan pengamatan langsung
4. dalam bentuk pernyataan dan bukan dengan bahasa menjudge
5. memberitahukan secara spesifik
6. berhubungan dengan sesuatu yang dapat dilakukan
Cara melakukan feedback (umpan balik) yang konstruktif
Metode Ask-Tell-Ask
1. Ask: menanyakan apa kelebihan dan kekurangan recipient for self-assessment
 Apa kelebihan?
 Apa kekurangan?
 Apa yang bisa diperbaiki dari kekurangan?
 Apa perasaan mengenai performans yang telah dilakukan
 Menggunakan pertanyaan tipe open-ended
2. Tell: menyampaikan feedbackDelivery of Feedback
 Menyampaikan feedback (sesuai dengan karakteristik feedback yang efektif)
 Batasi maksimal 3 poin
 Hindari menjudge
 Pergunakan bahasa yang jelas dan spesifik
3. Ask: menanyakan rencana perbaikan
 menanyakan apa rencana untuk perbaikan
 pemberi feedback menawarkan saran perbaikan

Tugas 1
Semua mahasiswa menulis di kertas pengalaman mendapatkan umpan balik saat di
SMA. Apakah efek dari umpan balik tersebut kepada Anda. Apakah Anda menjadi
lebih bersemangat ataukah malah membuat tidak bersemangat.
Tugas 2
Dua Mahasiswa duduk di depan dan memperagarakan cara memberikan feedback.
Mahasiswa satu yang memberikan, dan satu yang menerima.
Tutor mengamati, lalu teman-teman dan tutor memberikan feedback bagaimana cara
mahasiswa di depan tadi dalam memberikan feedback.

Role play
Scenario 1
Mahasiswa A sering terlambat datang tutorial. Selain itu, dia suka menyela teman
lainnya yang sedang memberikan pendapat.
Mahasiswa B bertugas untuk memberikan feedback pada mahasiswa A.
Scenario 2
Mahasiswa A sibuk menggunakan HP saat sedang kuliah. Dia tidak memperhatikan
dosen yang sedang memberikan kuliah.
Mahasiswa B bertugas untuk memberikan feedback pada mahasiswa A.
Skenario 3
Mahasiswa A sangat aktif organisasi. Dia menjabat sebagai ketua HMPD. Sebelum
menjabat sebagai ketua HMPD, nilai mahasiswa A selalu bagus. Akhir-akhir ini,
mahasiswa A sering mendapatkan nilai E karena sulit mengatur waktu untuk belajar
dan organisasi.
Mahasiswa B bertugas untuk memberikan feedback pada mahasiswa A.

Langkah Praktikum
1. Penjelasan oleh intruktur (15’)
2. Tugas 1 (25’)
3. Tugas 2 (20’)
4. Role play (20’)
5. Diskusi (20’)
GAYA BELAJAR

TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Mahasiswa mengetahui gaya belajar mereka menggunakan instrumen yang
tersedia
2. Mahasiswa mengetahui jenis gaya belajar
3. Mahasiswa dapat memilih strategi yang paling baik agar dapat belajar lebih
optimal sesuai dengan gaya belajar masing-masing

TEORI
Belajar adalah perubahan perilaku, atau kapasitas perilaku dengan cara
tertentu, sebagai hasil dari praktek atau dari pengalaman (Shuell, 1986). Kriteria
pertama untuk mendefinisikan belajar adalah perubahan perilaku, atau perubahan
kapasitas perilaku. Belajar terjadi ketika seseorang menjadi mampu melakukan
atau mampu melakukan sesuatu yang berbeda dari sebelum belajar. Belajar
melibatkan pengembangan perilaku baru atau memodifikasi yang sudah ada.
Kriteria kedua untuk mendefinisikan belajar adalah bahwa perubahan perilaku
bertahan dari waktu ke waktu. Kriteria ketiga untuk mendefinisikan proses belajar
adalah bahwa pembelajaran terjadi melalui praktek atau bentuk lain dari
pengalaman.
Faktor-faktor apa yang mempengaruhi belajar?
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi seorang individu untuk belajar.
Mumford (1993) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
seseorang adalah sebuah organisasi. Pada level makro, belajar diperngaruhi oleh
struktur organisasi dan budaya. Pada level individu, belajar dipengaruhi oleh
keterampilan belajar, perilaku, dan emosi. Mumford membagi factor yang
memperlajari belajar menjadi factor intrinsik dan factor ekstrinsik.
Faktor Intrinsik terdiri dari:
1.Personal learning style
2.Learning skills
3.Methods of learning
4.Past experience of learning
5.Awareness of learning process
6.Recognition of need

Faktor Ekstrinsik terdiri dari:


1.Range of opportunities
2.Job content
3.Culture/climate
4.Impact of tutor/facilitator
5.Impact of boss/colleagues/
6.subordinates
7.Reward and punishment
8.Blockages
9.Shock

Learning style atau gaya belajar adalah preferens atau gaya seseorang dalam belajar.
Terdapat banyak macam gaya belajar, yaitu:
1. Visual, Auditory, Kinesthetic (Fleming’s VARK Learning Style)
2. The Myers Briggs Type Indicator (MBTI)
3. Dunn and Dunn model and instruments of learning styles
4. Activist, reflector, theorist, pragmatist (Honey & Mumford)

Mengapa penting untuk mengetahui mengetahui gaya belajar?


Tidak ada gaya belajar yang lebih ungul disbanding yang lainnya. Masing-masing
gaya belajar memiliki kelebihan dan kekurangan. Kebanyakan orang memiliki gaya
belajar lebih dari satu. Mengetahui gaya belajar, dapat membantu Anda
mengembangkan strategi untuk mengkompensasi kelemahan Anda dan memanfaatkan
kekuatan Anda. Sehingga dapat membantu dalam proses belajar.
Peter Honey dan Alan Mumford telah membagi empat gaya belajar utama, yaitu:
1. Aktivis
2. Reflector
3. Theorist
4. Pragmatis

1. Aktivis
Para aktivis suka terlibat dengan sesuatu yang baru dan antusias dengan ide baru.
Mereka lebih senang melakukan daripada cuma membaca atau mendengarkan.
Mereka cenderung bertindak terlebih dahulu tanpa memikirkan akibatnya.
Para aktivis tidak suka mempersiapkan bahan yang akan dipelajari dan tidak suka
mereview apa yang sudah dipelajari
Aktivis senang belajar jika:
-Melibatkan pengalaman, tantangan, dan masalah baru
-Bekerja dalam tim atau role playing
-Diberi tugas yang sulit dan mendalam yang harus selesai tuntas
-Diskusi
Aktivis tidak menikmati belajar jika:
-Mendengarkan kuliah panjang
-Membaca, menulis, atau berpikir sendiri
-Mengerti data-data
-Mengikuti instruksi sesuai buku/dosen

2. Reflektor
Reflektor senang situasi dari perspektif yang berbeda. Mereka suka untuk
mengumpulkan data, meninjau dan berpikir cermat sebelum mengambil kesimpulan.
Mereka menikmati mengamati dan mendengarkan pandangan orang lain sebelum
memberikan respon.
Senang belajar jika:
-Mengamati orang lain atau kelompok
-Mereview kembali apa yang telah dipelajari
-Refleksi
-Membuat analisis dan laporan dengan waktu yang dibatasi
Tidak menikmati belajar jika:
-Menjadi ketua atau role playing di depan teman-temannya
-Melakukan sesuatu tanpa ada persiapan
-Mengerjakan tugas sampai selesai secara mendalam
-Dikejar waktu
Reflektor senang belajar jika:
-Mengamati orang lain atau kelompok
-Mereview kembali apa yang telah dipelajari
-Refleksi
-Membuat analisis dan laporan dengan waktu yang dibatasi
Reflektor tidak menikmati belajar jika:
-Menjadi ketua atau role playing di depan teman-temannya
-Melakukan sesuatu tanpa ada persiapan
-Mengerjakan tugas sampai selesai secara mendalam
-Dikejar waktu

3. Theorist
Para theorist suka mencocokkan dan menerapkan teori dengan kejadian di sekitar.
Mereka memikirkan suatu masalah langkah demi langkah dan memiliki sifat
perfeksionis. Theorist suka berpikir rasional
Theorist senang belajar jika:
-Berada dalam situasi kompleks sehingga diharuskan berpikir sendiri dan
menggunakan keterampilannya
-Harus mengerjakan sesutau dengan tujuan yang jelas
-Diberi tugas yang menarik (disukai) walaupun tidak relevan
-Diberi kesempatan bertanya atau menanggapi
Theorist tidak menikmati belajar jika:
-Berada pada situasi yang melibatkan emosi dan perasaan
-Harus melakukan sesuatu yang tidak jelas dan tidak terstruktur
-Harus mengerjakan sesuatu tanpa mengetahui secara jelas teori (konsep)
-Kurang bisa berkerjasama dengan orang lain dengan learning style berbeda
4. Pragmatis
Pragmastis sangat senang mencoba sesuatu. Mereka menyukai konsep yang dapat
diaplikasikan langsung. Selain itu, mereka tidak sabar dengan diskusi panjang dan
lebih suka terjun langsung ke lapangan
Senang belajar jika:
-Materi yang dipelajari dapat diaplikasikan
-Ada kesempatan untuk mencoba/latihan
-Materi yang dipelajari menguntungkan untuk mereka (contohnya menghemat waktu)
-Ada model/contoh yang mempermudah untuk dikopi (dilakukan kembali)
Tidak menikmati belajar jika:
-Materi dirasa tidak ada manfaat langsung
-Tidak ada panduan bagaimana mengerjakan tugas
-Hanya berupa teori saja

Langkah Praktikum:
1.Penjelasan instruktur (15’)
2.Penjelasan pengisian kuesioner dan interpretasinya, diikuti sesi tanya jawab (20’)
3.Mahasiswa mengisi kuesioner (25’)
4.Masing-masing mahasiswa memberitahukan learning style mereka dan bagaimana
sebaiknya mereka belajar. Instuktur dapat menambahkan solusi (25’)
5.Penutup
KUESIONER GAYA BELAJAR
Kuesioner ini disusun untuk mengetahui gaya belajar seseorang.
Tidak ada batasan waktu untuk mengisi kuesioner ini. Ketepatan dari hasil kuesioner
ini tergantung seberapa besar kejujuran anda dalam mengisi kuesioner ini. Apapun
jawaban anda adalah benar asalkan jawaban itu merefleksikan keadaan anda yang
sebenarnya. Untuk itu mohon mengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya dengan
cara memberi tanda (V) bila anda setuju atau tanda silang (X) bila anda tidak setuju
pada kotak didepan setiap pernyataan.

NO
PERNYATAAN

1
Saya memiliki kepercayaan yang kuat tentang mana yang benar dan mana yang salah,
mana yang baik dan mana yang buruk.

2
Saya sering bersikap tanpa mempertimbangkan akibat yang mungkin terjadi.

3
Saya cenderung menyelesaikan masalah selangkah demi selangkah.

4
Saya meyakini bahwa prosedur dan kebijaksaan formal bersifat membatasi orang.

5
Saya dikenal dengan apa yang saya pikirkan, sederhana dan menuju pada sasaran.

6
Saya sering menyimpulkan bahwa tindakan yang didasarkan pada perasaan itu sama
dengan tindakan yang didasarkan pada pemikiran dan analisa yang jernih.

7
Saya menyukai pekerjaan yang memberikan saya cukup waktu untuk mempersiapkan
dan melaksanakan pekerjaan tersebut.

8
Saya sering bertanya pada orang tentang asumsi-asumsi dasar yang mereka pakai.

9
Yang paling penting adalah apakah sesuatu bisa diterapkan dalam praktek.

10
Saya secara aktif mencari pengalaman-pengalaman baru.

11
Saat saya mendengar suatu ide atau pendekatan baru, saya segera mulai berpikir
bagaimana menerapkannya dalam praktek.

12
Saya suka mendisiplinkan diri sendiri, seperti memperhatikan diet saya, melakukan
olah raga secara teratur, menjalani rutinitas, dst.

13
Saya bangga bila mampu menyelesaikan seluruh pekerjaan.

14
Saya akan mendapatkan kesuksesan bila bekerja dengan orang-orang yang kritis dan logik, dan kurang sukses
bila bekerja dengan orang-orang yang spontanius dan
irational.

15
Saya cenderung mencermati data yang tersedia dan menghindari membuat keputusan
yang tergesa-gesa.

16
Saya suka mengambil keputusan setelah mempertimbangkan banyak alternatif.
PANDUAN PRAKTIKUM KETERAMPILAN BELAJAR 53

NO
PERNYATAAN

17
Saya lebih tertarik pada sesuatu yang baru, ide yang unik daripada hal-hal yang
praktis.

18
Saya tidak menyukai sesuatu yang semrawut dan lebih menyukai sesuatu yang teratur.

19
Saya menerima dan tetap mengikuti prosedur dan kebijaksanaan tertentu sejauh saya
anggap hal itu merupakan cara yang efisien agar pekerjaan saya terlaksana.

20
Saya suka menghubungkan tindakan-tindakan saya dengan prinsip-prinsip umum.

21
Dalam diskusi saya suka untuk berbicara “ to the point” (lansung menuju sasaran).

22
Saya cenderung menjaga jarak dengan teman kerja.

23
Saya tertantang untuk menaklukkan sesuatu yang baru dan berbeda.

24
Saya suka dengan orang-orang yang spontan dan menikmati hal-hal yang
menyenangkan.

25
Saya sangat memperhatikan detail suatu hal sebelum membuat kesimpulan.

26
Saya merasa sulit mencetuskan ide berdasar kata hati.

27
Saya menyadari untuk langsung berbicara menuju sasaran.

28
Saya berhati-hati untuk tidak membuat kesimpulan terlalu cepat.

29
Saya lebih senang mendapatkan sebanyak mungkin informasi, semakin banyak data
untuk bahan berpikir semakin baik.

30
Orang yang tidak serius biasanya mengganggu saya.

31
Saya mendengarkan pandangan orang lain sebelum mengemukakan pandangan saya.

32
Saya cenderung terbuka tentang apa yang saya rasakan.

33
Dalam diskusi saya senang memperhatikan gaya para peserta diskusi.

34
Saya lebih senang merespon suatu kejadian secara spontanius, dan flexible daripada
merencanakannya terlebih dahulu didepan.

35
Saya cenderung tertarik pada hal-hal yang bersifat teknis seperti network analysis,
flow charts, baranching programmes, contingency planning dst.

36
Saya merasa kuatir bila saya harus terburu-buru menyelesaikan suatu pekerjaan untuk
mengejar deadline.

37
Saya cenderung mempertimbangkan ide orang berdasar kegunaannya secara praktis.

38
Orang- orang yang pendiam, selalu berpikiran masak cenderung membuat saya tidak
nyaman.

39
Saya merasa terganggu bila melihat orang-orang melakukan suatu pekerjaan dengan
terburu-buru.

40
Lebih penting untuk menikmati saat-saat ini daripada memikirkan hal-hal yang telah
54 PANDUAN PRAKTIKUM KETERAMPILAN BELAJAR

NO
PERNYATAAN

berlalu ataupun hal-hal yang akan datang.



41
Saya berpendapat bahwa keputusan yang didasarkan pada analisis yang menyeluruh berdasar semua
informasi yang ada lebih baik daripada keputusan yang berdasarkan
intuisi (perasaan).

42
Saya cenderung bersikap perfect.

43
Dalam diskusi biasanya saya menyampaikan banyak ide-ide yang muncul secara
spontan.

44
Dalam pertemuan saya mengemukakan ide-ide yang realistis dan praktis

45
Lebih sering peraturan dibuat untuk dilanggar.

46
Saya cenderung berada dibelakang layar dan mempertimbangkan semua perspektif
yang ada.

47
Saya sering melihat pendapat orang lain yang tidak konsisten dan lemah

48
Saya cenderung berbicara daripada mendengar.

49
Saya sering menemukan cara yang lebih baik dan praktis dalam menyelesaikan
masalah.

50
Saya berpendapat bahawa laporan tertulis seharusnya singkat dan padat.

51
Saya meyakini bahwa pemikiran yang logik dan rational akan meneyelesaikan
masalah.

52
Saya cenderung untuk mendiskusikan hal-hal yang spesifik daripada terlibat dalam
diskusi sosial.

53
Saya menyukai orang-orang yang memikirkan sesuatu secara realistik daripada secara
teoritis.

54
Dalam diskusi saya menjadi tidak sabar bila melihat hal-hal yang tidak relevan dan
menyimpang.

55
Jika saya harus membuat laporan tertulis saya cenderung membuat berbagai draft
terlebih dahulu sebelum membuat format akhir.

56
Saya senang mencoba-coba untuk melihat apakah sesuatu bisa dipraktekkan.

57
Saya senang bila menemukan jawaban lewat pendekatan yang logis.

58
Saya menikmati menjadi salah seorang yang senang berbicara banyak.

59
Dalam diskusi saya sering menyadari bahwa saya adalah orang yang realisitis,
menggiring orang untuk membicarakan inti masalah dan menghindari spekulasi- spekulasi.

60
Saya senang untuk mempertimbangkan berbagai alternatif sebelum mengubah pikiran
PANDUAN PRAKTIKUM KETERAMPILAN BELAJAR 55

NO
PERNYATAAN

saya.

61
Dalam disksui dengan orang saya sering menyadari bahwa saya adalah orang yang
netral dan obyektif.

62
Dalam diskusi saya lebih senang bersikap “low profil” daripada memimpin
pembicaraan dan menjadi orang yang paling banyak berbicara.

63
Saya senang bila saya bisa menghubungkan tindakan-tindakan yang saya lakukan
sekarang dalam suatu perspektif masa depan yang lebih besar.

64
Bila terjadi suatu kesalahan saya lebih senang untuk tidak menghiraukannya dan
menjadikannya sebagai pengalaman belaka.

65
Saya cenderung untuk menolak bila dikatakan bahwa gagasan-gagasan yang spontan
dan sembarangan adalah sesuatu yang tidak praktis.

66
Lebih baik berpikir dengan cermat sebelum melakukan suatu tindakan.

67
Saya cenderung mendengarkan daripada berbicara.

68
Saya cenderung heran pada orang-orang yang kesulitan menggunakan pendekatan
logis.

69
Saya hampir selalu meyakini bahwa akhir suatu proses yang akan membuktikan apa
yang terjadi sesungguhnya.

70
Saya tidak peduli menyakiti perasaan orang sepanjang hal itu menyebabkan pekerjaan
bisa terlaksana.

71
Saya tidak suka membuat tujuan dan perencanaan khusus hanya untuk tujuan
formalitas.

72
Saya adalah orang yang menikmati hidup.

73
Saya melakukan apapun yang berguna agar pekerjaan bisa terlaksana.

74
Saya akan cepat bosan dengan pekerjaan yang detail dan metodis.

75
Saya senang mengupas asumsi-asumsi dasar, prinsip dan teori yang melandasi sesuatu
hal ataupun kejadian.

76
Saya selalu tertarik untuk mengetahui apa yang dipikirkan orang.

77
Saya menyukai bila rapat (meeting) dilaksanakan berdasar aturan-aturan tertentu dan
berdasar pada agenda.

78
Saya mengubah topik yang subyektif dan ambisius ke arah yang lebih jelas

79
Saya menikmati kejutan dari suatu situasi yang krisis.

80
Orang sering berpikir bahwa saya tidak mengerti perasaan mereka.
56 PANDUAN PRAKTIKUM KETERAMPILAN BELAJAR

Activist
Reflector
Theorist
Pragmatis
2
7
1
5
4
13
3
9
6
15
8
11
10
16
12
19
17
25
14
21
23
28
18
27
24
29
20
35
32
31
22
37
34
33
26
44
38
36
30
49
40
39
42
50
43
41
47
53
45
46
51
54
48
52
57
56
58
55
61
59
64
60
63
65
71
62
68
69
72
66
75
70
74
67
77
73
79
76
78
80
PANDUAN PRAKTIKUM KETERAMPILAN BELAJAR 57

REFLEKSI KRITIS

TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Mahasiswa mengerti pentingnya melakukan refleksi kritis sebagai mahasiswa
kedokteran
2. Mahasiswa mempraktekkan refleksi kritis

TEORI
Refleksi kritis adalah refleksi terhadap diri sendiri dari pengalaman yang
dialami, terintegrasi dengan pengetahuan yang dimiliki dan yang baru didapat, dan
meresponnya (ada perbaikan dalam diri). Refleksi kritis merupakan salah satu hal
penting dalam konsep “adult learning”. Proses refleksi kritis memerlukan kejujuran
dan integritas dalam menilai. Mahasiswa sebagai “adult learner” seharusnya
mengetahui apa yang harus dipelajari, apa yang masih kurang, dan bertanggung jawab
atas konsekuensi yang dilakukan.
™Proses refleksi memberi waktu untuk mengenali dan mengukur diri sendiri.
Lalu mengambil keputusan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi dapat
menambah pengetahuan (sampai ke proses konstruksi) dan mengubah perilaku
Mengapa perlu melakukan refleksi kritis?
Banyak pendidik dewasa berpendapat bahwa refleksi adalah fitur yang
membedakan dari pelajar dewasa. Refleksi mendasari semua proses belajar di
universitas, dan menjadi bagian penting dari praktek profesional di kemudian hari.
Pada dasarnya, melakukan refleksi memberi Anda waktu dan ruang untuk
mempertimbangkan apa yang telah Anda lakukan, menghargainya, dan
mempertimbangkan sebaiknya apa yang seharusnya dilakukan bila kejadian tersebut
terjadi kembali. Refleksi tidak selalu menghasilkan sebuah perubahan, akan tetapi
dengan adanya refleksi berarti ada keinginan dari seseorang untuk menjadi lebih baik.
Melalui proses refleksi kritis, orang dewasa belajar melalui pengalaman dengan dasar
teori dan teknis untuk menkonstruksi pengetahuan dan perilaku baru atau wawasan.

Bagaimana cara melakukan refleksi kritis?


Beberapa model refleksi telah diusulkan. Gibbs (1988) mengusulkan siklus
reflektif yang dapat digunakan untuk memandu proses refleksi seperti digambarkan
pada gambar 1.

Gambar 1. The Reflective Cycle (Gibbs, 1988)

Sesuai dengan siklus refleksi yang diperkenalkan oleh Gibbs (1988), proses refleksi
terdiri dari 6 langkah:
1. Deskripsi
Pada tahap ini, kita mendeskripsikan atau membayangkan kembali peristiwa
yang telah terjadi.
2. Perasaan
Mengidentifikasi perasaan apa yang kita rasakan terhadap peristiwa tersebut.
Apakah kita senang, kecewa, marah, sedih, dan sebagainya.
3. Evaluasi
Mengevaluasi apakah peristiwa tersebut merupakan pengalaman yang baik
atau buruk. Bila itu adalah pengalaman baik, maka bila hal serupa terjadi
kembali, kita bisa melakukan hal yang sama atau dengan lebih meningkatkan
jadi yang lebih baik lagi. Tetapi, bila hal itu adalah hal yang buruk, maka kita
perlu menganalisis kenapa bisa terjadi seperti itu.

4. Analisis
Pelajaran (Hikmah) apa yang kita dapatkan dari peristiwa tersebut.
5. Kesimpulan
Apakah kita bisa melakukan hal lain supaya peristiwa tersebut tidak menjadi
buruk? Hal lain apa yang seharusnya kita lakukan?
6. Rencana perbaikan
Pada tahap terakhir ini adalah membuat rencana apabila terjadi pengalaman
yang serupa, apa yang sebaiknya kita lakukan.

Setiap hari, luangkan waktu untuk melakukan refleksi kritis. Cari waktu yang
tepat, saat menyendiri, saat sedang tidak memikirkan hal lain, sebelum tidur, setelah
sholat. Mulailah dengan mengingat kejadian hari itu (minggu itu), hal mana yang
paling berkesan, pengalaman buruk (yang berhubungan dengan proses pembelajaran)

Langkah Praktikum:
1. Mahasiswa membaca materi sekilas (5’)
2. Instruktur menjelaskan dan tanya jawab (15’)
3. Mahasiswa menulis refleksi kritis di kertas (20’). Bisa berupa peristiwa yang
berhubungan dengan akademik selama menjadi mahasiswa kedokteran.
4. Masing-masing mahasiswa mengemukakan hasil critical reflection (50’). Bila
banyak mahasiswa yang malu, hasil refleksi tidak usah pake nama, lalu
dibahas bersama-sama.
5. Penutup (10’)

PRESENTASI YANG EFEKTIF


TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Mahasiswa mampu mempersiapkan materi sebelum presentasi
2. Mahasiswa mampu membuat materi presentasi
3. Mahasiswa mampu melakukan presentasi yang efektif

TEORI
Keterampilan presentasi merupakan salah satu keterampilang yang penting untuk
mahasiswa kedokteran. Pada praktikum ini, kita akan berlatih bagaimana
mengembangkan presentasi sederhana namun efektif di kelas.
Berikut merupakan langkah dalam mempersiapkan suatu presentasi:
1.Mempersiapkan materi. Sesuaikan dengan waktu
2.Mereview kembali materi
3.Memilih metode presentasi
4.Memilih media presentasi
5.Latihan

Pada saat presentasi perlu diperhatikan beberapa hal, sehingga presentasi terlihat
menarik dan dapat dengan mudah dimengerti oleh audiens. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah:
1. Pause
Saat presentasi, ada saat dimana kita diam sejenak. Hal ini berguna untuk
memberikan waktu kepada audiens untuk memahami materi yang telah
disampaikan. Sehingga apabila ada yang tidak dimengerti oleh audiens, dapat
ditanyakan pada pemateri.
2. Catatan kecil
Membuat catatan kecil akan sangat berguna untuk pemateri. Hal ini dapat
membantu kelancaran presentasi. Tulislah poin-poin penting pada catatan tersebut.

3. Beri waktu untuk audience untuk berdiskusi sesama teman


Menyediakan waktu kepada audiens untuk berdiskusi di tengah materi, agar materi
dapat lebih dimengerti.
4. Gunakan contoh (kasus klinis)
Jangan lupa untuk menggunakan contoh pada konsep yang kita jelaskan. Hal ini
bertujuan agar materi lebih bisa dipahami karena langsung diberikan contoh pada
kehidupan nyata.
5. Gunakan media yang tepat
6. Buat kesimpulan singkat untuk setiap pokok materi dan beri penekanan

Kita bisa berlatih menggunakan poster atau dalam bentuk slide presentasi dari
komputer. Menggunakan komputer menawarkan keuntungan dari menggabungkan
seni, foto, dan gambar lainnya dengan teks. Fasilitas ini membuat presentasi kita lebih
profesional dan menarik.
Terdapat 2 macam media, yaitu:
1. Statik: poster, OHP, tayangan dari mikroskop
2. Dinamis: kaset, video, power point, prezi
Media statis, seperti poster, kertas koran, grafik, atau overhead umumnya digunakan
untuk presentasi, tapi kesalahan terbesar yang dibuat dalam menggunakan media ini
adalah informasi yang disampaikan terbatas karena sarana terlalu kecil. Jadi, mari kita
lihat contoh di bawah ini beberapa tips untuk membuat media yang efektif untuk
presentasi.
Penulis harus dapat memilih media yang paling cocok dengan materi yang
akan dibawakan. Media tersebut haruslah tepat sasaran dan menyesuaikan dengan
biaya yang dibutuhkan.

Poster
Poster mungkin media yang paling sering digunakan dalam presentasi. Poster
mudah dibuat dan mudah disebarluaskan dengan cara menempelkan poster pada
papan madding atau papan pengumuman. Pastikan jika Anda ingin membuat poster,
cetakan huruf harus cukup besar dan jelas terbaca. Buatlah perbedaan antara topik
utama dan topik pendukung, lalu buat desain poster semenarik mungkin.

Slide dari komputer (Power Point atau Prezi)


Penggunaan media slide dari komputer lebih fleksibel dibandingkan poster.
Penulis dapat menuangkan banyak ide pikiran di dalamnya. Penulis juga dapat
menyertakan gambar atau bahkan video untuk memperjelas materinya.
Berikut adalah beberapa aturan umum dalam menyusun slide presentasi dari
komputer:
1. Satu ide untuk 1 slide, bila tdk cukup bisa beberapa slide
2. Tulisan harus jelas terbaca: ukuran, warna tulisan dan latar harus kontras
3. Satu slide maksimal 7 baris
4. Gunakan warna yang berbeda, gambar, atau video agar lebih menarik dan
mudah dimengerti
5. Penggunaan gambar harus yang relevan
6. Bila penekanan pada kalimat, hindari gambar yang bergerak (menyebabkan
distorsi)

Langkah Praktikum:
1. Mahasiswa telah diberitahu sebelumnya untuk membuat bahan presentasi
sebelum praktikum (saat overview mata kuliah)
2. Penjelasan instruktur (10’)
3. Saat praktikum, pilih secara acak 6 mahasiswa utk presentasi. Masing2
mahasiswa presentasi 7 menit, diikuti feedback oleh teman dan instruktur 8
menit (90’)
LABORATORIUM ANATOMI

1. Datang 5 menit sebelum kuliah, praktikum, dan semua kegiatan laboratorium


2. Selama mengikuti kegiatan praktikum, mahasiswa wajib berpakaian sopan :
a. Memakai kemeja berkerah dan sepatu tertutup
b. Laki-laki dilarang menggunakan celana jeans
3. Perempuan memakai rok, paling pendek ± 5 cm di bawah lutut, tidak ketat.
4. Selama mengikuti kegiatan praktikum mahasiswa WAJIB mengenakan jas praktikum, name
tag, membawa Atlas Anatomi, penuntun praktikum, kartu kontrol dan peralatan yang
digunakan dalam kegiatan praktikum tersebut. Bagi yang tidak melengkapi persyaratan
dianggap INHAL.
5. Pretest akan dilaksanakan pada sepuluh menit (10 menit) pertama kegiatan praktikum atau
terjadwalkan sesuai aturan dari setiap bagian.
6. Tidak meninggalkan ruangan tanpa izin dosen ataupun asisten dosen yang bersangkutan.
7. Tidak minum ataupun makan dalam ruangan.
8. Tidak membuat kegaduhan didalam laboratorium.
9. Merapikan, membersihkan, mengecek, dan mengembalikan alat – alat, preparat ataupun bahan
yang digunakan pada ruang perkuliahan dan laboratorium.
10. Mengumpul laporan praktikum tepat waktu.
11. Mengikuti asistensi dan response praktikum sesuai jadwal.
12. Bersedia bertanggungjawab dan mengganti alat, bahan, ataupun preparat yang dipergunakan
dalam kegiatan laboratorium jika merusak. Aturan penggantian akan ditetapkan sesuai
kebijakan masing-masing bagian Laboratorium.
13. Hal – hal yang tidak tertuang dalam peraturan ini, akan diambil kebijaksanaan kemudian.

PPST (Pre Practical Session Test)


1. Setiap mahasiswa wajib mengikuti PPST (Pre Practical Session Test) yang akan dilaksanakan 1
minggu sebelum dilaksanakan praktikum yang terjadwal, jika ada mahasiswa yang tidak dapat
mengikuti PPST maka mahasiswa tersebut harus melapor ke dosen / koordinator asisten dosen
paling lambat 2 hari sebelum dilaksanakan PPST dengan alasan yang dapat diterima* (sesuai
peraturan No. 11).
2. Mahasiswa yang tidak hadir sewaktu PPST tanpa alasan yang jelas atau tidak dapat diterima
alasannya oleh dosen / asisten dosen maka dianggap tidak hadir PPST dan mendapatkan sanksi
tidak diperbolehkan mengikuti praktikum yang terjadwal.
3. Setiap mahasiswa yang telah mengikuti PPST dan mendapatkan nilai standar kelulusan (> 60),
maka mahasiswa tersebut diperbolehkan mengikuti praktikum yang terjadwal. Jika ada
mahasiswa yang mendapatkan nilai PPST (< 60) maka mahasiswa tersebut akan mendapatkan
tugas yang akan di responsi oleh asisten dosen sesuai pembagian kelompoknya sebagai syarat
untuk dapat mengikuti praktikum yang terjadwal.

Praktikum
1. Setiap mahasiswa harus berpakaian rapih dan sopan, menggunakan jas laboratorium dan sepatu
(tidak menggunakan sandal).
2. Setiap mahasiswa harus datang tepat waktu (10 menit sebelum dimulai praktikum) dan jika ada
mahasiswa datang terlambat lebih dari 10 menit pada saat praktikum berlangsung maka
mahasiswa tersebut tidak diperbolehkan mengikuti praktikum dan dianggap tidak mengikuti
praktikum (tidak hadir).
3. Setiap mahasiswa wajib mengikuti pre test dalam bentuk isian singkat yang dilaksanakan 5
menit sebelum praktikum dimulai.
4. Setiap kelompok yang akan mengikuti praktikum wajib membawa minimal 2 atlas anatomi
sesuai materi praktikum yang akan diikuti, sedangkan setiap mahasiswa wajib membawa :
a) Buku petunjuk praktikum
b) Kartu kontrol praktikum
c) 1 pasang handschoon
d) 1 masker
5. Setiap mahasiswa tidak diperbolehkan meninggalkan ruang laboratorium selama praktikum
berlangsung tanpa izin dari dosen / asisten dosen.
6. Setiap mahasiswa dilarang membuat keributan pada saat praktikum sedang berlangsung.
7. Setiap mahasiswa dilarang membawa makanan dan minuman di ruangan laboratorium.
8. Setiap mahasiswa tidak diperbolehkan mengambil gambar dalam bentuk apapun di dalam
laboratorium.
9. Setiap mahasiswa harus mendapatkan tanda tangan hadir pada kartu kontrol dari dosen
pembimbing praktikum.
10. Daftar kehadiran praktikum harus ditanda tangani dan tidak dapat diwakili, apabila praktikum
sudah selesai tidak diperkenankan menandatangani dan dianggap tidak mengikuti praktikum
(tidak hadir).
11. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti seluruh kegiatan praktikum yang terjadwal, jika
ada mahasiswa yang tidak mengikuti praktikum maka mahasiswa tersebut wajib melapor ke
dosen pembimbing praktikum dengan alasan yang dapat diterima
a) Sakit dengan menunjukkan surat keterangan sakit dari dokter.
b) Meninggal keluarga (orang tua atau saudara kandung).
c) Mengikuti kegiatan akademik yang mewakili fakultas / universitas dengan menunjukkan
surat keterangan mengikuti kegiatan tersebut.
12. Mahasiswa yang tidak hadir sewaktu praktikum yang terjadwal tanpa alasan yang jelas atau
tidak dapat diterima alasannya oleh dosen / asisten dosen maka dianggap tidak hadir mengikuti
praktikumyang terjadwal.
13. Mahasiwa yang tidak hadir praktikum yang terjadwal dengan alasan yang dapat diterima (sesuai
peraturan No. 11) maka kehadiran mahasiswa tersebut tetap diperhitungakn sesuai aturan yaitu
70 % kehadiran.
Ujian Praktikum
1. Ujian praktikum dilaksanakan pada akhir block (mingggu ke 7).
2. Bentuk ujian praktikum adalah ujian identifikasi preparat / OSPE dengan jumlah 50 soal.
3. Setiap mahasiswa dapat mengikuti ujian praktikum jika kehadiran dalam mengikuti praktikum
yang terjadwal minimal 70 %, semua tugas praktikum (jika ada) sudah selesai dikerjakan dan
telah diresponsi oleh asisten dosen.
4. Setiap mahasiswa yang berbuat kecurangan selama ujian praktikum, maka mahasiswa tersebut
akan mendapatkan sanksi yaitu nilai ujian praktikumnya dianggap nol.
5. Nilai standar kelulusan untuk ujian identifikasi preparat / OSPE > 60.
Mahasiswa yang mendapatkan nilai ujian identifikasi preparat < 60 , maka mahasiswa
tersebut diwajibkan mengikuti ujian perbaikan (inhal).
SISTEM PENILAIAN
LABORATORIUM ANATOMI

PPST 5 %
Pre Test 5 %
20
Post Test 5 % %%

Laporan Praktikum 5 %

Ujian Tulis 40 %
80
Ujian Tentamen 60 % %%
Terminologi Anatomi
dan Osteologi Muskuloskeletal
Departemen Anatomi
Tujuan:
Setelah mengikuti latihan pembahasan dari terminologi medis, mahasiswa diharapkan mampu
:
1. Memahami ciri umum terminologi anatomi
a. Mengetahui akar/kata dasar dari terminologi anatomi
b. Pengertian dasar penulisan nama-nama anatomi dalam nomenklatur anatomi
c. Mengartikan nama-nama anatomi dalam bahasa inggris dan/atau bahasa sehari-hari
2. Menginterpretasi terminologi dari posisi dan petunjuk
a. Menginterpretasi istilah utama posisi pada tubuh
b. Menginterpretasi istilah utama dari pergerakan tubuh
3. Menggambarkan terminologi struktur yang terdapat dari tubuh manusia
a. Mengenal bagian dari caput, collum (cervix), thorax, abdomen, pelvis, membrum
superioris, membrum inferioris.
b. Menetapkan pokok dan rincian dari osteology
c. Menetapkan bagian pokok dari arthrology, miology, splanchnology, angiology, system
nervous, organ-organ sensorik, atau system integumentum.
4. Mengenal tulang-tulang didalam skeleton
a. Mengenal axial skeleton
I. Mengenal cranium dan ossa
II. Mengenal columna vertebralis dan ossa
b. Mengenal appendicular skeleton
I. Mengenal ossa membrum superioris
II. Mengenal ossa membrum inferioris
5. Menjelaskan terminology anatomi dari tulang utama berdasarkan bentuknya
6. Menjelaskan terminology anatomi dari organ utama lain dalam tubuh berdasarkan bentuknya
7. Mengenal otot utama dari dasar tubuh manusia di dalam nomenclature
ISTILAH-ISTILAH
BAGIAN DEFINISI CONTOH
Superior (cephal Terhadap kepala atau bagian atas dari Jantung berada di superior dari hati
atau cranial) struktur, umumnya seperti struktur
dalam batang tubuh.
Inferior (caudal) Jauh dari kepala atau terhadap bagian Abdomen berada di inferior dari
bawah dari sebuah struktur, umumnya paru-paru.
seperti pada struktur dalam batang
tubuh.
Anterior (ventral) Lebih dekat pada atau di bagian depan Sternum berada di anterior dari
tubuh jantung.
Posterior Dekat dengan belakang atau di Kerongkongan berada di posterior
(punggung/belakang belakang tubuh trakea
)
Medial Lebih dekat ke garis tengah batang Ulna berada di sisi medial lengan
tubuh atau mendekati median bawah
Lateral Lebih jauh keluar dari garis tengah Kolon ascenden berada di lateral
tubuh atau struktur kandung kemih
Inter (diantara) Perantara dua struktur Jari manis berada di antara jari
kelingking dan jari tengah
Vesica felea (kandung empedu)
Ipsilateral Pada sisi yang sama dari tubuh dan kolon ascenden terletaksecara
ipsilateral
Kontralateral Di sisi berlawanan dari tubuh Kolon ascenden dan kolon
descenden berada terletak secara
kontralateral
Proksimal (pangkal) Mendekati garis batang tubuh (pada Humerus proksimal ini dengan jari-
eks jari
Distal (ujung) Menjauhi garis batang tubuh Phalanges (jari-jari) berada di
bagian paling distal tubuh
Superfisial Arah atau pada permukaan tubuh Otot-otot dinding dada yang
(permukaan luar) dangkal ke visceral dalam rongga
dada
Profundal (dalam) Ke dalam dari permukaan tubuh
Parietal Berkaitan dengan atau membentuk Pleura parietal dari lapisan luar dari
dinding luar rongga tubuh kantung pleural yang mengelilingi
paru-paru.
Visceral Mengenai lapisan dari organ (viskus) Pleura visceral dari lapisan bagian
dalam kantung pleural dan penutup

Untuk memberi kemudahan dalam memvisualisasikan hubungan spasial dari berbagai


struktur tubuh satu sama lain, ahli anatomi telah membagi tubuh dengan menggunakan tiga potongan
imajiner dalam arah yang berbeda :
1. Potongan sagital; membagi tubuh menjadi bagian dextra (kanan) dan sinistra (kiri).
2. Potongan frontal/coronal; membagi tubuh menjadi bagian anterior (depan) dan posterior
(belakang)
3. Potongan tranversal/melintang; membagi tubuh menjadi bagian (superior) atas dan inferior.

STRUKTUR KATA DASAR (70’)


A. Lengkapi kalimat dibawah ini :
1. Imbuhan di awal disebut
2. Imbuhan di akhir disebut
3. Dasar dari sebuah kata disebut
4. Huruf yang menyambungkan akhiran-dasar, atau dua kata dasar disebut

5. Kombinasi kata dasar dan combining vowel disebut

B. Tuliskan kata dasar dan pengertian dari istilah dibawah ini :

Kata Dasar Pengertian


1. Adenoma
2. Serebral
3. Patogenik
4. Hipogastrik
5. Leukosit
6. Rhinitis
7. Hepatitis

C. Tulisakan kata dasar dan pengertian dari istilah dibawah ini :


Combining Form Pengertian
1. Karsinogenik
2. Elektroensefalogram
3. Osteotomy
4. Eritrositosis
5. Nefrologi
6. Ensefalopati
7. Biologi
8. Fisiologi
D. Temukan akhiran/Sufiks dari istilah dibawah ini beserta pengertiannya :

Akhiran Pengertian
1. Leukemia
2. Gastrektomi
3. Hematoma
4. Nefritis
5. Gastroscopy
6. Dermatosis
7. Psikogenik
8. Neuralgia

E. Temukan awalan/Prefiks dari istilah dibawah ini beserta pengertiannya :

Awalan Pengertian
1. Anatomi
2. Perikarditis
3. Retrogastrik
4. Hipodermik
5. Hiperemia
6. Endokrin
7. Diagnosis
8. Prognosis

F. Dibawah ini adalah beberapa istilah dari bidang kedokteran yang harus kalian ketahui.
Pertama, gunakan garis miring vertikal ( | ) untuk membagi bagian kata tersebut menjadi kata
dasar, combining vowel, akhiran, dan pengertian dari istilah tersebut :
1. Urologi
2. Ginekologi
3. Hematologi
4. Onkologi
5. Nefrologi
6. Kardiologi
7. Neurologi
8. Dermatologi
9. Radiologi
10. Nefrologi
11. Oftalmologi
12. Gastroenterologi
13. Psikiatri
14. Pediatri

G. Carilah pengertian dari istilah + combining vowel dibawah ini :


1. Aden/o 12. Fisi/o
2. Leuk/o 13. Pat/o
3. Sefal/o 14. Rhin/o
4. Artr/o 15. Nefr/o
5. Sereb/o 16. Karsin/o
6. Sit/o 17. Gnos/o
7. Oste/o 18. Onk/o
8. Dermat/o 19. Tom/o
9. Eritr/o 20. Ginek/o
10. Ensefaal/o 21. Hepat/o
11. Bi/o 22. Kist/o
H. Carilah akhiran yang sesuai dengan istilah dibawah ini :
1. Inflamasi
2. Reseksi, atau operasi pengangkatan
3. Pemotongan
4. Kondisi ( biasanya abnormal)
5. Proses pembelajaran
6. Instrumen untuk memeriksa secara visual
7. Instrumen untuk memotong
8. Yang memiliki gelar spesialis
9. Yang berkaitan
10. Kondisi darah
11. Tumor
12. Nyeri
13. Terekam/tercatat
14. Sel
15. Proses pengamatan

I. Carilah awalan yang sesuai istilah dibawah ini :


1. Sekeliling 9. Diri
2. Berhadapan 10. Atas
3. Komplit, menyeluruh 11. Dibelakang
4. Diatas 12. Diluar
5. Sebelum 13. Kembali
6. Di dalam 14. Keluar
7. Berlebihan 15. Tidak, tidak tanpa
8. Defisiensi

J. Buatlah istilah medis ! ( Mungkin terasa susah, tapi jangan menyerah!)

1. Tumor darah (massa)


2. Inflamasi dikelenjar
3. Perekaman aktivitas kelistrikan jantung
4. Kondisi abnormal pada pembekuan darah (sedikit penambahan pada jumlah)

5. Ada hubungannya dengan lambung


6. Studi mengenai kulit
7. Nyeri kepala
8. Instrumen untuk memotong tulang
9. Pengangkatan lambung
10. Instrumen untuk memeriksa mata
11. Tumor ganas
12. Inflamasi di tulang dan sendi
13. Spesialisasi dalam bidang tumor
14. Ada hubungannya dengan produksi penyakit
15. Insisi pada lambung
16. Proses pengamatan kandung kemih
K. Carilah pengertian dari istilah dibawah ini :

1. Autopsi
2. Nefrotomi
3. Polisitemia
4. Onkogenik
5. Chephalic
6. Reseksi lambung
7. Sistitis
8. Hepatoma
9. Anemia
10. Leukemia

ANALISIS PADA PARAGRAF (30’)


1. Baca paragraf di bawah ini, catatlah kata/terminologi yang tidak dimengerti
2. Analisa kata tersebut dengan membuat struktur katanya (awalan, kata dasar, akhiran)
3. Jelaskan pengertian dari kata tersebut berdasarkan dari struktur katanya
Krisis Hiperglikemi pada Pasien dengan Diabetes Melitus
Riwayat dan Pemeriksaan Fisik
Proses perkembangan Hipersomolar hiperglikemi biasanya memakan waktu beberapa hari
sampai minggu, yang dimana perkembangan ketoasidosis diabetik akut tipe-1 atau bahkan tipe-2
cenderung lebih singkat. Walaupun gejala dari diabetes yang kurang terkontrol bisa hadir dalam
beberapa hari, perubahan metabolik khas dari ketoasidosis biasanya berkembang dalam waktu
sangat singkat (khasnya kurang dari 24 jam). Terkadang, presentasi simtomatik berkembang dan
bertambah akut, dan pasien hadir dalam keadaan ketoasidosis diabetik tanpa gejala.
Pada ketoasidosis diabetik dan hiperosmolar hiperglikemi, gambaran khas klinis termasuk
riwayat poliuri, polidipsi, polifagi, BB turun, muntah, nyeri perut (hanya pada ketoasidosis
diabetik), dehidrasi, lemas, susah berkonsentrasi, dan akhirnya koma. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan turgor kulit menurun, respirasi Kussmaul (pada ketoasidosis diabetik), takikardi, dan
hipotensi, perubahan status mental, syok, dan akhirnya koma. Sekitar 25% pasien ketoasidosis
diabetik mengalami emesis, yang mungkin akan tampak seperti kopi bubuk dan tes guaiac
positif. Endoskopi menghubungkan hal ini dengan adanya gastritis hemoragik. Status mental
dapat bervariasi dari kesadaran penuh sampai kelelahan berat atau koma. Walaupun infeksi
merupakan faktor pemicu tersering untuk kedua penyakit, tetap ada kemungkinan pasien
normotermia atau bahkan hipotermia karena vasodilatasi perifer. Hipotermia merupakan pertanda
prognosis buruk. Berhati-hati pada pasien dengan keluhan nyeri perut, karena gejala bisa karena
akibat atau indikasi dari faktor pemicu (terutama pda kasus pediatri) pada ketoasidosis diabetik.
Evaluasi lebih lanjut dibutuhkan jika keluhan tidak teratasi dengan resolusi dehidrasi.
(Diadaptasi dari : American Diabetes Association : Hyperglicemic Crisis in Patients with Diabetes
Mellitus. Diabetes Care 26(suppl.1),2003)

TERMINOLOGI MEDIS
A. Tuliskan kata dasar dan pengertian dari istilah dibawah ini :

Kata Dasar Pengertian


1. Limfoma
2. Serebral
3. Patogenik
4. Hipodermis
5. Eritrosit
6. Gastritis
7. Arthrotomi
8. Nefritis
9. Hepatoma
10. Sepsis
11. Bisep
12. Intradermal
13. Antipiretik
14. Subfrenik
15. Myelitis

B. Tuliskan kata dasar dan pengertian dari istilah dibawah ini :


Combining Form Pengertian
1. Kondrosarkoma
2. Elektrokardiogram
3. Lipase
4. Psikosis
5. Cheilonychia
6. Nekrosis
7. Biologi
8. Fisiologi

9. Apoptosis
10. Xanthoma
11. Anisositosis
12. Astenia
13. Hemoragik
14. Rinorea
15. Pireksia

C. Temukan akhiran dari istilah dibawah ini beserta pengertiannya :

Akhiran Pengertian
1. Leukemia
2. Gastrektomi
3. Hematoma
4. Nefritis
5. Gastroscopy
6. Dermatosis
7. Psikogenik
8. Neuralgia
9. Amilase
10. Leukorea
11. Adenoid
12. Eritema
13. Diuresis
14. Neurotmesis
15. Onikoreksis
D. Temukan awalan dari istilah dibawah ini beserta pengertiannya :
Awalan Pengertian
1. Endometrium
2. Periosteum
3. Ektasis
4. Ektoderma
5. Retroperitoneum
6. Hipotermia
7. Hiperemesis
8. Parakrin
9. Epidermis
10. Sirkumoral
11. Abses
12. Bifurcatio
13. Kontralateral
14. Digesti

E. Carilah akhiran yang sesuai dengan istilah dibawah ini :

1. Inflamasi
2. Reseksi, atau operasi pengangkatan
3. Pemotongan
4. Kondisi ( biasanya abnormal)
5. Proses pembelajaran
6. Instrumen untuk memeriksa secara visual
7. Instrumen untuk memotong
8. Yang memiliki gelar spesialis
9. Yang berkaitan
10. Kondisi darah
11. Tumor
12. Nyeri
13. Terekam/tercatat
14. Sel
15. Proses pengamatan

TERMINOLOGI MEDIS
(Belajar Mandiri)
A. Ujilah kemampuanmu dengan mengisi pengertian dari awalan dibawah ini :
1. Anti- 16. Infra-
2. Pro- 17. Inter-
3. Meta- 18. Intra-
4. Sub- 19. Hiper-
5. Con- 20. In-
6. Meso- 21. Ana-
7. Ab- 22. Kata-
8. Peri- 23. Poli-
9. Dis- 24. Pseudo-
10. Para- 25. Mal-
11. Retro- 26. Ultra-
12. Dia- 27. Taki-
13. Pan- 28. Bradi-
14. Ante- 29. Eu-
15. Kontra- 30. Auto-
B. Awalan apa yang memiliki arti yang sama dengan :

1. Per- 7. A-, an-


2. Hemi- 8. Intra-
3. Kontra- 9. Ex-
4. Pre- 10. Supra-
5. Kon- 11. Kata-
6. Infra- 12. Retro-

C. Carilah pengertian dari istilah dibawah ini :

1. Displasia
2. Transkostal
3. Anomali
4. Eksokrin
5. Chondrodystrophy
6. Antiseptik
7. Intravena
8. Epicardium
9. Bifurcation
10. Diare
11. Amniosentesis
12. Pseudocyesis
13. Diagnosis
14. Prognosis
15. Prodrome

D. Carilah pengertian dari akhiran dan combining form dibawah ini :


1. –stasis 11. –pnea
2. –meter 12. Amni/o
3. –skopi 13. Peritone/o
4. –tomi 14. Gloss/o
5. –rea 15. Glik/o
6. –blast 16. Lapar/o
7. –oid 17. Tox/o
8. –ernia 18. Kost/o
9. –dynia 19. Seps/o
10. –ectorni 20. Nefr/o

E. Ujilah kemampuanmu dengan mengisi pengertian dari akhiran dibawah ini :

1. –gram 3. –osis
2. –plasty 4. –itis
5. –genik 10. –emia
6. –grafi 11. –coccus
7. –oma 12. –trofi
8. –graph 13. –tomi
9. –tome 14. –ektomi
15. –stomi
16. –megali
17. –malasia
18. –dynia
19. –poiesis
20. – sentesis
21. –opsi
22. –peksi
23. –stasis
24. –terapi
25. –ptosis
26. –lisis
F. Carilah pengertian dari isitlah dibawah ini. Walaupun terlihat susah, kalian dapat
mengetahuinay dengan menggunakan pengetahuan kalian mengenai awalan dan akhiran.
Pastikan untuk mengecek jawabanmu.

1. Euthanasia (petunjuk : thanas = kematian)


2. Agenesis
3. Kontrasepsi
4. Disfungsi
5. Asimetris
6. Perfusi
7. Anti-inflamasi
8. Deoksigenasi
9. Prolaps
10. Semicomatose
11. Antenatal
12. Anaerobik (petunjuk: aer = udara)

G. Buatlah isitlah medis :


1. Tumor vasa darah
2. Inflamasi di hati
3. Insisi dinding abdomen
4. Penurunan jumlah sel darah merah
5. Proses pemeriksaan peritoneum secara visual
6. Inflamasi di pelvis renalis
7. Kondisi abnormal dari sel darah putih (terlalu banyak)
8. Platelet
9. Pembesaran jantung
10. Formasi 7-jump berlebih
11. Studi mengenai jaringan
12. Berkaitan dengan tulang kepala
13. Insisi pada bagian dada
14. Proses penghancuran makanan untuk menghasilkan energi
15. Tumor otot
16. Inflamasi pada kulit
17. Operasi plastik di bibir (atas)
18. (abnormal) rahang (bawah) yang terlalu kecil
19. Agen yang membunuh virus
20. Memotong (salah satu) ginjal

H. Carilah pengertian dari istilah dibawah ini :


1. Percutaneous
2. Esophagotomy
3. Fagosit
4. Limfosarkoma
5. Reseksi
6. Ureterektomi
7. Hematokrit
8. Osteolisis
9. Intravena
10. Bilateral

I. Jawablah pertanyaan dibawah ini :


1. Apa yang dimaksud dengan anemia aplastik ?
2. Apa yang dimaksud dengan IVP (pyelografi intravena) ?
3. Apa yang dimaksud dengan DHF (Demam Berdarah Dengue) ?
4. Apa yang dimaksud dengan ALL (Leukemia Limfoblastik Akut) ?
5. Apa yang dimaksud dengan ultrasonografi ?
6. Apa yang dimaksud dengan amniosentesis ?
7. Apa yang dimaksud dengan kemoterapi ?
8. Apa yang dimaksud dengan radioterapi ?
9. Apa yang dimaksud dengan splenektomi ?
10. Apa yang dimaksud dengan herniorafi ?
RONGGA TUBUH
Tubuh berisi beberapa ruang internal yang besar, atau rongga berlubang (cavum), di
mana berbagai organ berada. Ada dua kelompok rongga berlubang yaitu rongga dorsal dan
rongga ventral
Rongga Dorsal
Ada dua rongga dorsal: rongga tengkorak, yang berisi otak, dan kanal tulang
belakang, melampirkan sumsum tulang belakang. Kedua rongga bergabung dua dari
ruang terus-menerus.

Rongga Ventral
Rongga ventral jauh lebih besar dibanding rongga dorsal. Ada dua rongga ventral
yaitu:
- Cavum thoraks (rongga dada); di dalamnya terdiri dari jantung, paru-paru, dan
pembuluh darah besar.
- Cavum abdomen (rongga perut); Ruang ini dibagi menjadi dua bagian yaitu
1) abdomen, sebagian besar dari gaster, pancreas, colon intestinum, colon
crassum, vesica felea, hepar, lien dan renal.,
2) rongga panggul (pelvic), di mana terletak vesica urinari, rektum, dan bagian
internal dari organ reproduksi.
Berbeda dengan rongga dorsal, rongga ventral tidak kontinyu. Mereka dipisahkan
oleh partisi otot, diafragma.

DAERAH-DAERAH DALAM RONGGA PERUT


Karena rongga perut begitu besar, akan sangat membantu untuk membaginya menjadi
sembilan wilayah yaitu epigastrik, hipokondrium dextra et sinistra, umbilical, lumbal dektra
et sinistra, suprapubic dan daerah inguinal dekstra et sinistra. Sebuah divisi yang lebih
sederhana menjadi empat kuadran yaitu kuadran kanan atas, kuadran kanan bawah, kuadram
kiri atas, dan kuadran kiri bawah.

Menandai Tulang
Tugas:
Berikan contoh untuk menandai bagian tulang tulang dan menulis contoh anda di kolom
kosong yang sesuai (Wajib Diisi dan Langsung di Periksa Oleh Dosen Setelah Praktikum)
PENANDA URAIAN CONTOH
Depresi & pembukaan
Fisura (celah) Sempit, celah antara bagian yang
berdekatan dari tulang, dilewati
pembuluh darah atau saraf.
Foramen (foramen – Tempat keluarnya pembuluh darah,
lubang) saraf, atau ligamen
Meatus (Meatus - kanal) Sebuah tabung seperti saluran yang
berjalan dalam tulang
Sinus paranasal rongga dalam tulang yang terhubung
(Sin-rongga) kerongga hidung. Tampak dari bagian
enterior basis cranii
Alur atau sulkus Alur atau depresi yang
(sulkus-ditchike groove) mengakomodasi struktur lembut
seperti pembuluh darah, atau saraf
tendon
Processus (tonjolan) pada sendi
Kondilus artikular besar bulat
(condylus-knuckle like
process)
Caput (Kepala) Sebuah artikular bulat proyeksi
dukungan pada posisi terbatas (leher)
dari tulang
Facies (Facet) Permukaan halus datar

Tuber, Bonggol kecil Tonjolan bulat


(tube - tombol)
Tuberositas Besar,tonjolan bulat

Trochanter Proyeksi, besar tumpul, ditemukan


(tro-kan-ter) hanya pada femur

Crista (Crest) Perbatasan menonjol atau punggungan,


runcing tajam

Linea (Baris) Perbatasan menonjol, berupa garis


runcing dan tajam
Processus Tonjolan Tajam ramping

Epikondilus (epi-atas) Di atas sebuah kondilus

Sistem Skeletal
Kerangka dewasa terdiri dari Tulang (Skeletal) dan tulang rawan (Cartilago), Ada dua bagian
utama dari kerangka
1. Aksial skeleton (80 tulang)
 Tengkorak (22 tulang), tulang pendengaran (6 tulang), dan hyoid
 Vertebracolumna (26 tulang)
 Sternum (1 buah)
 Costae (24 tulang)
2. Appendicular skeleton (126 tulang disisi kanan dan kiri)
 Pectoral(bahu) korset(4 tulang)
 Ekstremitas atas (60 tulang)
 Panggul (Os. Coxae 2 tulang)
 Ekstremitas bawah (60 tulang)
Tengkorak
Tengkorak dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu cranium dan basis cranii.
Tulang-tulang tengkorak, yang menyertakan dan melindungi otak, terdiri dari 8 tulang:
(Tuliskan) …………………………………………………………..

Ada 14 tulang pembentuk basis Cranii

Columna Vetebra
Columna vertebral dewasa berisi 31 (total) - 26 vertebrae, yang didistribusikan sebagai
berikut:
- Os. cervical =7
- Os. thoracal = 12
- Os. Lumbal =5
- Os. lumbal =5
- Os. sacrum =1(fusi dari 5 vertebra sacral pada bayi)
- Os. coccygeus =1(fusi 4 coccygeal vertebra)

Bila dilihat dari samping, tulang punggung menunjukkan empat kurva, dua di antaranya
adalah cembung (kurva cervical dan lumbal), dan dua di antaranya adalah cekung (kurva
thoracal dan sacral).
Vertebra umumnya terdiri dari komponen-komponen berikut :
- Corpus
- Arcus vertebrae
- Foramen vertebra
Tujuh processus
- Proc. transversus (2)
- Proc. spinosus (tulang belakang)
- Proc. artikular superior (2)
- Artikular proses rendah (2)
Pectoral Girdle:
Clavikula (2) :
- Ekstremitas sternalis
- Ekstremitas acromial
- Tuberkulum konoideum
Scapula (2) :
- Akromion
- Proc. coracoideus
- Fossa glenoidalis
- Scapular notch (incisura scapula)
Ekstremitas atas
Humerus (2) :
- Caput humeri
- Collum humeri
- Corpus humeri
- Tuberculum major
- Tuberculum minor
- Fossa radial
- Fossa Coronoidea
- Fossa olecranon
- Capitulum
- Trochlea
- Epicondilus medial
- Epicondilus lateral
Os. Radius (2) :
- Caput
- Collum
- Tuberositas radial
- Incisura ulna
- Proc. styloideus os. radial
Os. Ulna (2) :
- Proc. coronoideus
- Incisura trochlearis,
- Incisura radialis
- Caput ulnae
- Proc. styloideus os. ulna
Carpals (16) :
- skafoid,
- lunatum
- triquetral
- psiform
- trapesium,
- trapezoid
- capitatum
- hamatum
Metacarpals (10):
- Basis
- Corpus
- Caput

Falang (28 ):
- Basis
- Corpus
- Caput

Panggul
Os. Coxae (2) : Os. coxae tersusun atas 3 tulang yaitu : os. ileum, os. ischium, dan os. pubis.
- Os. Ileum,
o Acetabulum
o Spina iliaca anterior superior
o Spina iliaca anterior inferior
o Spina iliaca posterior superior
o Spina iliaca posterior inferior
o Fossa iliaca
- Os. Ischium
o Incisura ischiadica mayor
o Incisura ischiadica minor
o Tuberosita ischiadica
o Foramen obturator
- Os. Pubis
o Simphisis pubis

Ekstremitas bawah
Os. Femur (2):
- Caput
- Collum
- Trochanter mayor
- Trochanter minor
- Linea aspera
- Condylus medial,
- Condylus lateral
- Epikondilus medialis
- Epicondyilus lateral
- Fossa Intercondylar
- Facies patela

Os. Patela (2):


- Apex
- Basis

Os. Fibula (2):


- Caput fibula
- Malleolus lateral

Os. Tibia (2):


- Condylus medial
- Condylus lateral, -
- Eminentia interkondilaris,
- Tuberositas tibialis
- Malleolus medial
- Incisura fibula

Tarsals (14):
- Talus
- Calcaneus
- Os. cuboideum
- Os. naviculare
- Os. cuneiform

Articulatio (sendi)
Berikan deskripsi anda dan berikan contoh tentang istilah anatomi:
- Synarthrosis
- Amphiarthrosis
- Diarthrosis
- artikulasi trochlearis
- artikulasi trochoidea
- artikulasi condyloide
- artikulasi ellipsoidea
- artikulasi sellaris
- artikulasi globularis
Silakan anda dekripsikan nama-nama tertentu sendi:
- Articulatio Humeri =
- Articulatio Cubiti =
- Articulatio Coxae =
- Articulatio Genu =
Silakan anda deskripsikan dan tunjukkan tentang istilah anatomi gerakan artikulasi
- Fleksi =
- Ekstensi =
- Abduksi =
- Adduksi =
- Eksorotasi =
- Endorotatio =
- Supinasi =
- Pronasi =
- Oposisi =
- Reposisi =
Silakan anda deskripsikan dan identifikasi tentang istilah anatomi bagian otot dan sendi:
- Cephal =
- Venter =
- Tendon =
- Insersio (punctum mobile) =
- Origo (punctum fixum) =
- Fascia =
- Ligamen =
Silahkan cari atau identifikasi istilah anatomi di Cadaver :
- Cardia= cor
- Arteri = angios
- Vena = phlebos
- Lien = limpa
- Tonsilla
- Nodus lymphaticus = Nodi lymphatici
- Vasa lymphatica
- Ductus lymphaticus
- Truncus lymphaticus
- Nasus
- Faring
- Laring
- Trakea
- Bronchus
- Bronchiolus
- Alveolus
- Pulmo
- Pleura
- Orisstoma
- Labium
- Buccal
- Glossus = Lingua
- Dentis
- Esophagus
- Ventriculus = gaster
- Intestinum = enteron
- Duodenum, jejenum, ileum, usus. Caecum, rektum. Lampiran, rektum, anus(proctos).
- Hepar = hati
- Pankreas
- Vesica fellea
- Ductus cysticus
- Ductus choledocus
- Ductus billiferus
- Ren = nephros
- Pelvis renalis
- Ureter
- Vesica urinary
- Uretra
- Testis = Orchios
- Epididymis
- Skrotum
- Duktus deferens
- Duktus ejaculatorius
- Vesicula seminalis
- Prostat kelenjar
- Glandula bulbourethralis
- Penis
- Preputeum
- Ovarium = oophor
- Ovum
- Tuba falopii = tuba ovarium = salphinx
- Uterus = hyster = metros
- Vagina = colpos
- Vestibulum vagina
- Glandual vestibular
- Vulva
- Klitoris
- Labia minora
- Labia mayora
- Pituitari = kelenjar hipofisis
- Gl. Tiroid
- Gl. Paratiroid
- Gl. Suprarenalis
- Timus
- Cerebrum
- Cerebellum
- Thalamus
- Pons
- Medulla oblongata
- Medulla spinalis
- Meninges
- Duramater
- Nervus
- Ramus
- Plexus
- Ganglion
- Nucleus
- Traktus

- Organonvisus
- Occulus=opthalmos
- Orbita
- Supercilia
- Palpebra =blepharos
- Kornea
- Sclera
- Iris
- Kelenjar lacrimal
- Organon auditus
- Auris=oto
- Auricularia
- Meatus acustisus eksternus
- Membrane timpani
- Cavum timpani
- Tuba auditiva
- Organon Gustatorius
- Integumen
- Dermis=Derman=cutan
- Glandula sudorivera
- Unguis
- Pili
- Mastos
Identifikasi dan jelaskan tentang bagian tubuh berikut :
- Caput
- kulit kepala
- fasies
- Collum=leher rahim
- Nucha
- Thorax
- Pector
- Axilla
- Dorsum
- Abdomen
- Umbilical
- Epigrastrium
- Hypogastrium
- Hypochondrium
- Lumbar
- Iliaca
- Pelvis
- Inguinalis
- Pudenda
- Perineal
- Anal
- Glutealis
- Femur
- Popliteal
- Crus = cruris
- Pedispes=
- Calcaneum
- Maleolus
- Plantarpedis
- Hallux
- Brachium
- Antebrachium
- Acromion
- Olecranon
- Manus
- Palmar=volar manus
- Dorsal manus
- Thenar
- Hipotenar
- Digiti
- Pollex
- Indeks

EKSTREMITAS ATAS

Osseus ekstremitas atas


- Scapula
- Clavicula
- Humerus
- Radius
- Ulna
- Carpal
 scapoideum
 lunatum
 trriqetruml
 pisiforme
 trapezium
 trapezoideum
 capotatum
 hamatum
- Metacarpal : 1st - 5th
- Phalanx : proksimal, media, distal

Sendi ekstremitas atas


Articulatio Sternoclavicular
dibentuk oleh extermitas sternalis dari klavikula incisura clavicula sertum.
Articulatio sellaris
Axis sagital  menaikkan dan menekan bahu
longitudinal (coronal)  sumbu rotasi klavikula
memiliki discus articularis
kapsul dan ligamen:
capsula fibrosa: tebal di depan dan belakang
membran sinovial
ligamen sternoklavikular anterior: dari permukaan anterosuperior eksermitas sternalis
klavikula sampai ke permukaan anterior sternum diatas manubrium sterni.
ligamen sternoklavikular posterior: dari bagian belakang eksermitas sternalis klavikula ke
bagian belakang manubrium sternum
ligamen interclavicular: menyatukan kedua ujung clavicula pada sternum bagian atas.
ligamen costoclavicular: naik dari costa1 dan cartilago costa ke permukaan inferior dari
ujung medial clavicula.
Diinervasi oleh cabang saraf anterior supracalvicular dan saraf untuk otot subclavius

Sendi Acromioclavicular
Antara akromion dan ekstermitas acromialis
Gerakan sendioval:
rotasi rotasi scapula (inferior skapula bergerak ke dorsal/ventral)
angulationangulis inferior scapula bergerak ke medial/lateral; batas axillar bergerak ke
ventral/dorsal
memiliki diskartikular
kapsul dan ligamen
membran kapsul dan sinovial berserat: mengelilingi sendi
ligamenacrormio clavicular: memanjang dari ekstermitas acromilalis hingga ke akromion
ligamen coracoclavicular (bagian trapesium dan conoid): memanjang dari ujung acromial
klavikula ke processus coracoideus.
inervation: nervus supraclavicular dan nervus pectoralis lateralis

Sendi Bahu (glenohumeral)


Antara caput humerus dan cavitas glenoidales scapula
articulatio spheroidea
sumbu sagital: adduksi dan abduksi
coronal axis: (ante) fleksi danretroflexion(ekstensi)
sumbulongitudinal: internaldaneksternalrotasi
gabungan  circumduction
kapsul dan ligamen
berserat kapsul: melekat pada margin glenoid luar labrum dan collum anatomicum
humerus.
Glenohumeral ligamen. Tiga ligamen glenohumeral, superior, media dan inferior,
memperkuat bagian anterior kapsul. Superior meluas dari tuberositas supraglenoid ke
bagian atas dari collum humerus; media memanjang dari margin glenoid anterior ke
tuberculum minus, dan inferior memanjang dari infraglenoid tuberositas ke bagian inferior
dan posterior daricollum humeri.
Ligamen coracohumeral: dari pangkal processus coracoideus ke tuberculum majus.
Membran sinovial
bursae: banyak bursae berdampingan sendi bahu
inervasi: suprascapular, lateral pectoralis, nervus aksila

Sendi Siku
mencakup dua artikulasi: articulatio humeroulnar dan articulatio humeroradial
antara trochlea humeri dan incisura ulnaris (humeroulnar) dan antara kapitulum humeri dan
caput radial (humeroradial)
bentuk sendi uniaxila sendi
lateromedial sumbu  fleksi dan ekstensi
kapsul dan ligamen
kapsul berserat dan membran sinovial
ligamen colateral ulnaris: bentuk segitiga dengan bagian anterior yang tebal.bagian
posterior dan inferior bersatu ke area yang tipis. Bagian anterior, berjalan dari depan
epicondyle ke bagian proximal medial processus coronoideus, bagian belakang, berjalan
dari belakang epicondyle medial ke bagian medial batas olekranon. Bagian inferior,
diantara antara kedua ligament.
Ligamen colateral radial: dari epikondilus lateral ligamentum annularia.
inervasi: nervou smusculocutaneus dan nervous radial

Sendi Radioulnar
Sendi radioulnar proksimal
antara circumferentia articularis dan incisura radialos ulna
sendi pivot(uniaksial)
sumbu longitudinalpronasi dan supinasi
capsula dan ligamen
ligamen annularia: mengelilingi caput radii, bertahan pada sisi incisura radialoulna pertemuan
radioulnare
interosseus membran
Sendi radioulnar distal
antara caput ulnar dan incisura ulnaris radius
pivot(uniaksial) sendi:
sumbu longitudinal pronasi dan supinasi
kapsul berserat
inervasi: nervus radial, ulnar, dan medianus

Sendi Radiocarpal (pergelangan tangan)


antara ujung distal radius, triangular discartikular dengan skaphoideum, lunatum dan
triquetrum
ellipsoid (biaksial)
lateromedial sumbu  fleksi dan ekstensi
sumbu anteroposterior  adduksi dan abduksi
kapsul dan ligamen
kapsul berserat
ligamen radiocarpal palmaris
ligamen ulnocarpal palmaris
ligamen punggung radiocarpal
ulnaris collateral karpal ligamen
radialcol collateral karpal ligamen
inervasi: dari anterior dan posterior interosseus
Sendi Intercarpal
Sendi dari baris karpal proksimal
Sendi dari baris karpal distal
Midcarpal joint

Carpometacarpal of the thumb


Antara basis metakarpal pertama dan trapezium
Sellar sendi
Sumbu dorso ventral: adduksi dan abduksi
Sumbu lateromedial: fleksi(oposisi) dan ekstensi

Sendi carpometacarpal 2-5


Antara corpus metacrapal 2-5
diklasifikasikan sebagai articulatio plana

Sendi Metakarpofalangealis
antara caput metakarpal dan dasar phalanx proksimal
sendi elipsoid

Sendi Interphalangeal

Fasciae dan Otot ekstremitas atas


Otot menghubungkan ekstremitas atas dengan tulang punggung
fasia superfisialis
fasia profunda
trapezius
Latissimus dorsi
Rhomboideus major
Rhomboideus minor
Levator scapulae

Otot menghubungkan ekstremitas atas dengan dinding dada


Fasia superfisialis
Fasia pectoral
Fasia clavipectoralis
pectoralis major
pectoralis minor
subclavius
serratus anterior
Otot dan fasciae skapula
fasia profunda
m. deltoid
fasia subskapularis
m. subscapularis
fasia supraspinous
m. supraspinatus
fasia infraspinous
m. infraspinatus
m. teres minor
m. teres major

Otot-otot lengan atas


fasia brachialis
m. coracobrachialis
m. biceps brachii
m. brachialis
m. trisep

Otot-otot lengan bawah


fasia antebrachial
fleksor lengan bawah bagian superfisial
m. pronator teres
m. fleksor carpi radialis
m. palmaris longus
m. fleksorcarpi ulnaris
m. fleksor digitorum superfisialis
fleksor lengan bawah bagian profunda
m. fleksor digitorum profunda
m. fleksor policis longus
m. pronator quadratus
ekstensor lengan bawah bagian superfisial
m. brachioradialis
m. ekstensor carpi radialis longus
m. ekstensor carpi radialis brevis
m. ekstensor digitorum
m. ekstensor digitorum minimi
m. ekstensor carpi ulnaris
m. anconeus
ekstensor lengan bawah bagian profunda
m. supinator
m. abduktor policis longus
m. ekstensor policis brevis
m. ekstensor policis longus
m. ekstensor indicis

Retinacula, fasciae, dan selubung sinovial dari pergelangan tangan dan tangan

Aspek fleksor pergelangan tangan


fleksor retinaculum
selubung sinovial pada tendon fleksor carpal
Aspek ekstensor pergelangan tangan
ekstensor retinaculumm.
selubung sinovial pada tendon ekstensor carpal

Otot tangan
Otot thenar
m. abductor policis brevis
m. opponens policis
m. flexsor policis brevis
m. adduktor policis

Otot hipothenar
m. palmaris brevis
m. abduktor digiti minimi
m. fleksor digitiminimi brevis
m. opponens digitiminimi

Interosseus dan otot lumbrical


m. interosei dorsales
m. palmaris interosei
m. lumbricales

Pembuluh darah ekstremitas atas


Arteri
Arteri aksila
arteri superior thoracic
arteri thoracoacromial
arteri lateral thoracic
arteri subskapularis
arteri circumflexa humeri anterior
arteri circumflexa humeri posterior

Arteri brachialis
arteria profunda brachii
arteri collateral ulnaris superior
arteri collateral ulnaris inferior
arteri muscle

Radial arteri
arteri reccurent radial
arteri muscle
palmar carpal branch
cabang palmaris superfisialis
cabang carpal dorsalis
1starteri dorsal metacarpal
Arteria policis principalis
Arteria radialis indicis
Aecus Palmaris profunda
Arteri palmar metacarpal
Perforantes branches
reccurent branches

Ulnaris arteri
arteri reccurent ulnaris anterior
arteri reccurent ulnaris posterior
arteri interosseus communis
arteri anterior interossues
arteri posterior interossues
cabang carpal palmar
cabang carpal dorsal
cabang palmaris profunda
Palmaris superficialis

Vena

Saraf Pleksus Brakialis Ekstremitas Atas


Cabang Supraclavicular
Saraf untuk scaleni dan longus colli
branch ke saraf phrenicus
saraf dorsalis scapula
saraf thoracicis longus
saraf subclavius
saraf suprascapular

N. Infraclavicularis
lateral cord
lateral pectorale
musculocutaneus
lateral root of median
cord medial
medial pectorale
cutaneus medial lengan
ulnaris
medial root of median
cord posterior
subscapularis superior
thoracodorsal
subscapularis inferior
aksila
radial

EKTREMITAS BAWAH

Tulang ekstremitas bawah


Coxae
Femur
Patela
Tibia
Fibula
OS. tarsal: calcaneus, talus, cuboideum, navicular, cuneiforme medial, intermedia, lateral
1st – 5th metatarsal
Falang
Sendi ekstremitas bawah
articulatio sacroiliac
simfisis pubic
articulatio coxae
articulatio genu
artikulatio Tibiofibular (proksimal dan distal)
articulatio talocrural (ankle)
articulatio intertarsal
artikulasi Tarsometatarsal
artikulasi Metatarsophalangeal
artikulasi interphalangeal

Fascia, Otot dari Ekstremitas Bawah


Otot dan fascia di wilayah iliaca:
fasia iliaca
m. psoas mayor
m. psoas minor
m. iliacus

Otot dan fascia daerah paha dan glutealis:


Otot Gluteal:
m. gluteus maximus
m. gluteus medius
m. gluteus minimus
m. piriformis
m. obturatoris internus
m. obturatorius externus
m. gemellus superior
m. gemellus inferior
m. quadratus femoris
Otot dan fascia femoralis:
Bagian anterior
Superficial fasia
fasialata+magna saphena
m. tensor fascia latae
m. sartorius
m. quadriceps femoris( m. rectus femoris, m. vastus lateralis, m. medialis vastus, m. vastus
intermedius)
Bagian medial
m. gracilis
m. Pectineus
m. adduktor longus
m. adduktor brevis
m. adduktor magnus
Bagian posterior
Otot hamstring  m. bicep femoris, m. semitendinosus, m. semimembranosus

Otot dan fascia pedis:


Fasiacruris
Bagian anterior
m. tibialis anterior
m. ekstensor halucis longus
m. ekstensor digitorum longus
m. peroneus tertius
Bagian lateral
m. fibularis (peroneus) longus
m. fibularis (peroneus) brevis
Bagian superfisial dari cruris posterior
M. triceps surae (m. gastrocnemius, m. soleus, m. plantaris)
Bagian profunda cruris posterior
Fascia transversal profunda
m. popliteus
m. fleksor halucis longus
m. fleksor digitorum longus
m. tibialis posterior
Fascia dan retinacula dari sendi kaki:
retinaculum ekstensor superior
retinaculum ekstensor inferior
fleksor retinaculum
peroneal retinacula

Otot dan fascia pedis :


dorsal
fascia dorsalis profunda
m. ekstensor digitorum brevis
Plantar
Fascia superficialis plantar
Plantar aponeurosis
Plantar otot-lapisan pertama
m. abduktor halucis
m. fleksor digitorum brevis
m. abduktor digitiminimi
Otot plantar-lapisan kedua
m. lumbrical
Plantar otot-lapisan ketiga
m. fleksor halucis brevis
m. abduktor halucis
m. fleksor digitiminimi brevis
Otot plantar-lapisan keempat
m. dorsal interosei
m. plantar interosei

Vaskularisasi ekstremitas bawah

Arteri
Arteri inferior glutealis
Arteri superior glutealis
Arteri femoralis
arteri epigastrium superficial
arteri iliaca superficial circumflexa
arteri pudenda superficial eksternal
arteri pudenda profunda eksternal
arteri profunda femoris
arteri femoralis lateral sirkumfleksa
arteri femoralis medial sirkumfleksa
arteri perforantes
descending arteri genicular
Arteri poplitea
arteri sural
arteri genicular superior
arteri genicular tengah
arteri inferior genicular
cutaneus dan cabang muscle
Arteri anterotibial
arteri tibialis posterior reccurent
arteri reccurent anterotibial
arteri malleolar anteromedial
arteri malleolar anterolateral
Arteri dorsalis pedis
arteri tarsalis
arteri arcuata
arteri metatarsal dorsal
Arteri tibialis posterior
arteri fibula sirkumfleksa
arteri peroneal
arteri planta rmedial
arteri plantar lateral
Arcus plantaris
cabang perforantes
arteri metatarsalplantar

Innervasi ekstremitas bawah


Pleksus lumbalis
Rr. musculares
n. iliohypogastric
n. ilioinguinal
n. genitofemoral
n. cutaneus femur lateral
n. femoralis
n. obturatorium
n. obturatorium accessory
Pleksus sacralis
menginnervasi m. quadratus femoris dan m. gemellus inferior
menginnervasi m. obturatorius internus dan m. gemellus superior
menginnervasi m. piriformis
menginnervasi m. glutealis superior
menginnervasi m. glutealis inferior
saraf femoralis posteriorcutaneus
n. tibialis(cabang dari n. sciatic)
cabang artikular
Rr. musculares
n. sural
calcanean cabang medial
n. plantar medial
n. lateral plantar
n. fibularis (peroneal) communis (cabang dari n. sciatic)
n. fibularis (peroneal) profunda
n. fibularis (peroneal) superficialis
cutaneus perforantes
n. pudenda
untuk m. levator ani, m. coccygeus dan m. sphincter ani externus
pelvis splanchnicus

BACK

Vertebrae
Os. cervical
atlas
axis
khas cervical
Os. thoracal
Os. lumbar
Os. sacrum
Os. coccyx
Articulatio / Sendi
Diskus intervertebralis
Nucleus pulposus
Annulus fibrosus
Ligamen
ligamen longitudinal anterior
ligamen longitudinal posterior
ligamen flava
ligamentum nuchae
supraspinous, interspinous, ligamen intertransverse

Sendi Khusus
oksipital atlanto
atlanto axial
Articulatio costovertebral
Articulatio sacroiliaca dengan ligamen iliolumbar

Otot
Fleksor
otot prevertebral
m. rectus abdominis
m. iliopsoas
m. scalene
m. sternocleidomastoideus
Ekstensor
m. erectors spinae
m. gluteus maximus
Lateral fleksi
m. transversus abdominis
m. quadratus lumborum
m. psoas mayor
DAFTAR PUSTAKA

Agur A., Dalley A., 2009. Grant’s Atlas of Anatomy. Lippincott Williams and Wilkins.
Anderson, Paul. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta ; EGC
Color Atlas of Anatomy. Lippincott Williams and Wilkins.
Netter F., Atlas of Human Anatomy. Fifth Edition. Elsevier
Paulsen F., Waschke., J. 2010. Sobotta Human Atlas. Jakarta ; EGC Yokochi, Roben.2010.
Richard Snell, MD, PhD. Anatomi Klinis berdasarkan sistem. Jakarta ; EGC
Spalteholz W., Spanner., 2003. Hand Atlas of Human Anatomy

Anda mungkin juga menyukai