Anda di halaman 1dari 92

STUDY GUIDE

STUDY SKILL
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2015

1
Bagaimana Menggunakan Petunjuk Belajar ini?
 Petunjuk belajar ini setiap babnya di desain dengan pola yang
berbeda-beda yaitu:
1. studi kasus dan pertanyaan
2. informasi inti (konsep atau teori)
3. Diskusi
4. Daftar referensi

2
Sasaran Belajar
1. Mampu menjelaskan teori dasar komunikasi
2. Mampu menerapkan konsep tujuh langkah diskusi (seven jump)
3. Mampu menerapkan prinsip ketrampilan klinik (skillslab)
4. Mampu mencari informasi Kesehatan dan Kedokteran di internet secara efektif dan efisien dengan menggunakan metode pencarian search engine
5. Mampu melakukan membaca cepat (speed reading) dan taking notes
6. Mampu menjelaskan konsep dinamika Kelompok
7. Mampu menjelaskan learning resources dalam pendidikan kedok-teran
8. Mampu membuat dan melakukan manajemen waktu yang baik
9. Mampu menerima dan memberikan umpan balik pada sesama teman atau dengan dosen
10. Mampu melakukan pemecahan masalah (problem solving)
11. Mampu melakukan pemetaan pemikiran (mind mapping)
12. Mampu membuat blog dan email pribadi
13. Mampu melakukan penilaian diri sendiri (self assessment)
14. Mampu menilai secara kritis kesahihan dan kemamputerapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil
keputusan dalam kaitan dengan critical thinking
15. Mampu mempersiapkan ujian
16. Mampu melakukan teknik persentasi
17. Mampu melakukan manajemen konflik

3
BAB I Dasar-Dasar Komunikasi
Studi Kasus 1
 Sebuah Rumah sakit swasta, di demo oleh para karyawannya akibat ketidak puasan
para karyawan terkait dengan upah dan insentif. Direktur RS tersebut
mengemukakan, kondisi keuangan RS yang tidak memungkinkan menaikkan gaji
karyawan. Akan tetapi karyawan tidak melihat adanya permasalahan pada keuangan RS
tersebut.
 Dari kasus diatas, siapa yang benar?
 Bagaimana cara mengatasi hambatan komunikasi tersebut?
Hasil Diskusi Kasus 1

Ada beberapa langkah untuk mengatasi hambatan komunikasi pada kasus diatas, diantaranya:
1. Pendekatan terpusat pada penerima
2. Komunikasi dengan situasi terbuka
3. Melakukan komunikasi dengan etis
4. Pesan yang Efektif dan Efisien

 Referensi
1. Aam Bastaman, Dasar-dasar Komunikasi.Www.stepki.ac.id/skin/ konbis
2. Siahaan, S.M. 2001. Komunikasi, Pemahaman dan penerapannya. Penerbit BPK Gunung Mulia, Medan.
BAB II Seven Jump
Studi Kasus 2
 Iwan ditunjuk oleh tutor sebagai ketua diskusi dalam tutorial pertama. Namun iwan
agak kebingungan memulai diskusi. Apalagi ini merupakan kali pertama ia harus
memimpin diskusi.
 Menurut saudara, langkah-langkah apa yang harus iwan lakukan dalam memulai
diskusi tutorial ini ?
 Tuliskan langkah-langkah itu dalam hasil diskusi pada halaman berikut, serta kata
kunci dari tiap langkah tersebut.
TEORI Seven Jump
1. Klarifikasi/identifikasi istilah (clarify terms)
2. Membuat daftar masalah (define the problems)
3. Menganalisis masalah (analyze the problems)
4. Mendaftar semua penjelasan terhadap poin 3 di atas secara sistematis lalu meringkasnya/problem
tree
5. Menetapkan sasaran belajar (formulate learning objectives)
6. Belajar mandiri (privat study).
7. Sintesis dan uji diri (synthesize and test acquired information).

Referensi
•Harsono, 2004. Pengantar Problem based learning, MEDIKA, FK UGM ,Yogyakarta.
•Camp, G. 1996. Problem-Based Learning: A Paradigm Shift or a Passsing Fad? Medical Education Online, I:2.
•Neville, A.J.The problem-based learning:Teacher? Facilitator? Evaluator?. MedicalTeacher,Vol. 21, No. 4, pp. 393-401
BAB III Skills Lab
STUDI KASUS 3
 Joko adalah mahasiswa baru FK UPR. Dalam kurikulum yang dibaca
joko, ia melihat ada kegiatan pembelajaran berupa skill lab
(keterampilan klinik). Sebagai mahasiswa baru, Joko berusaha me-
mahami tujuan dan kegiatan dari skill lab itu.
 Jika anda menjadi Joko, langkah apa yang sebaiknya anda harus
lakukan?
TUJUAN
 Sesuai amanat tujuan pendidikan kedokteran yang menghendaki
pelaksanaan pendidikan kedokteran yang berbasis kompetensi, maka perlu
dilaksanakan penerapan proses pembelajaran aktif dengan pendekatan
SPICES yakni Student centered, Problem based, Integrated, Community oriented,
Elective/Early clinical exposure and Self directed learning, di seluruh Fakultas
Kedokteran di Indonesia.
KETENTUAN UMUM
a) Skill lab merupakan program inovasi pembelajaran yang diberikan kepada
mahasiswa yang berisi pengetahuan, pengalaman, maupun keterampilan klinik
baik medik maupun bedah.
b) Skill lab yang diberikan dari semester I hingga semesterVII.
c) Skill lab merupakan program yang wajib diikuti seluruh mahasiswa pada setiap
semester.
d) Skill lab memerlukan mahasiswa sebagai peserta, dosen yang mempunyai
kompetensi untuk berperan menjadi instruktur, serta suporting staf yang berperan
sebagai pasien simulasi

9
KETENTUAN KHUSUS
berisi semua peraturan dan tata tertib yang mengikat kepada seluruh
mahasiswa sebagai peserta didik yang mengikuti program skill lab
yaitu:
a) Mahasiswa wajib melakukan registrasi atau mendaftarkan diri sebagai
calon peserta yang akan mengikuti program skill lab.
b) Mahasiswa wajib mengikuti seluruh rangkaian kegiatan program skill
lab (persentasi kehadiran harus 100%).
c) Mahasiswa wajib datang tepat waktu, menggunakan jas praktikum
yang telah tercantum badge nama di dada kiri, membawa buku
panduan, membawa logbook, menyiapkan dan atau membawa bahan
serta peralatan yang sesuai dengan materi bimbingan

10
KEGIATAN
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Mandiri
ASSESMENT STUDI KASUS 3
Ada berapa keterampilan yang dapat dilatihakan dalam skills lab yaitu:
1. Keterampilan pemeriksaan fisik
2. Keterampilan procedural
3. Keterampilan laboratorium

Referensi
1. Van Dalen, J. Skillslab, Center for training of skills, Maastricht University, Netherlands.
2. Hughes, D.G. 2005. Teaching students in the classroom and clinical skills environment. Nursing
Standard.Vol.19 no. 35, pp. 41-47
11
BAB IV PENCARIAN INFORMASI KEDOKTERAN DI INTERNET

STUDI KASUS 4
 Dua orang mahasiswa diberi tugas oleh dosen untuk men-cari informasi mengenai
diagnosis dan penangaan flu bu-rung di internet. Sekarang mereka berada di warnet
yang sama dan mulai mencari informasi di internet. Setelah 30 menit searching, budi
sudah mendapatkan banyak informasi mengenai flu burung, sedangkan iwan masih
belum. Iwan masih binggung karena begitu banyak informasi di website mengenai flu
burung, tetapi ia belum menemukan sesuai yang diinginkan. Budipun melihat layar
komputer iwan dan ia pun berujar, “Ya Tuhan, kata kunci apa yang kamu gunakan
Budi?”.
 Mengapa budi dalam waktu yang singkat telah menemukan informasi kesehatan dan
Kedokteran di Internet sesuai yang diinginkannya?
 Bagaimana pendapatmu mengenai iwan dalam mencari informasi kesehatan dan
Kedokteran di Internet?
Metode Pencarian
1.Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalah :
1. Gunakan mesin pencari yang tepat
2. Merencanakan Kata Kunci (Key words) yang tepat untuk Pencarian
3. Menggunakan Teknik Penyaringan Fasilitas Search Engine
2.Teknik dasar Penyaringan informasi yang bisa digunakan saat melakukan
searching, yaitu :
a) Menggunakan symbol Boolean
b) Menggunakan symbol matematika

14
HASIL DISKUSI
Budi menerapkan teknik searching yang efektif dan efisien. Ikhsan
memahami pemilihan kata kunci yang tepat dan juga menggunakan
teknik filtering searching (metode Boolean, metode matematika)
sehingga dalam waktu singkat Ikhsan berhasil mencari informasi
kesehatan dan Kedokteran di Internet. Sedangkan iwan, Ia tidak
memahami teknik searching seperti Budi. Iwan memasukkan kata
kunci yang tidak ke fokus permasalahan dan tidak menggunakan
teknik filtering searching (metode Boolean,metode matematika)
sehingga Iwan disuguhi beratus ribu atau juta informasi mengenai
yang ia cari sehingga membuat ia bingung.

15
ASSESMENT 4
1. Ada berapa metode penyaringan informasi dalam menggunakan
search engine? Metode manakah yang Anda paling sukai ?
2. Jelaskan fungsi simbol Boolean dan symbol Matematika dalam
pen-yaringan informasi ?

Referensi
1. Faizal JM. Panduan Praktis Belajar Google. Dinastindo. J.akarta , 2005.
2. SopyanY. Mengenal dan Mengoptimalkan Google. Mediakita. Jakarta, 2006.
3. Indrajit EK, Rusli A dan Darma MA. Pemanfaatan Search Engine Sebagai Sarana Penunjang Proses Pembelajaran. Penerbit Andi.
Yogyakarta, 2006.
4. Tracy Marks (2001) „Using the Best Directories and Search Engines‟ Windweaver's Search Guide
[http://www.windweaver.com/ earchguide.htm ] acc. 14 April 2007

16
BAB V MEMBACA CEPAT DAN MEMBUAT CATATAN
STUDI KASUS 5
Perhatikan kalimat berikut:
 “Pengkondisian klasik adalah pembelajaran yang terjadi ketika
kita menghubungkan dua stimuli dalam suatu lingkungan. Satu
dari stimuli ini memicu respon refleksif. Stimulus kedua secara
alami bersifat netral terhadap respon tersebut, tetapi setelah
yang kedua ini dipasangkan dengan yang pertama, ia akan
memicu responnya sendiri”
 Buatlah catatan ringkas dari kalimat tersebut?
Tanggal & Kepala (bagian atas) Rekam /catat di sini:
•Tanggal •Identifikasi titik penting ide utama yang di-
•Klas/subyek atau judul atau nomor (misalnya, tangkap
3/34) •Gunakan garis-garis besar peta konsep
•Nama pembi-cara tamu, termasuk sumbangan •Gunakan kata-kata dan gambar dan alinea sejauh
anggota mahasiswa Anda itu menyerap informasi cepat. Hindarkan
pengutipan kecuali kalau sangat penting.

Mengurangkan Catatan sesudah Klas:


•Kata kunci/isyarat
•Frase
•Pertanyaan

Jaringan informasi dari teks atau sumber lain

18
TEORI MEMBACA CEPAT
 Tinjauan: ringkasan halaman, khususnya isi yang menarik.
 Tinjauan catatan yang Anda buat dan ringkaskan di bawah
halaman pada pembahasan studi berikutnya, dan sebelum
membaca materi baru atau belajar untuk ujian.
 Gandakan halaman catatan untuk satu kuliah:
 Ringkaskan setiap halaman di bawah halaman,
 Ringkaskan kuliah apakah di bagian penutup atau di akhir
halaman.
 Kecepatan membaca

19
HASIL DISKUSI STUDI KASUS 5
Daripada membaca setiap kata, kamu mungkin dapat meringkasnya
seperti ini:
 Pengkondisian klasik = pembelajaran = menghubungkan dua stimuli.
Stimulus pertama = memicu respon.
Stimulus kedua = netral alamiah, tetapi berpasangan dengan stimulus
pertama  Memicu respon
 Daripada membaca dan membaca ulang suatu wacana, cobalah
membuat catatan seperti di atas sehingga kamu hanya mencatat
bagian-bagian yang penting saja. Sekali kamu membuat catatan-
catatan semacam ini, kamu tidak perlu menguatirkan sisa wacananya.

Referensi
1. Walter Pauk. 1989. Sistem Pencatatan di Cornell”(Dartmouth College, Hanover, NH)
2. Henry, D.J. 2004.The Effective Reader. Pearson education, USA.
20
BAB VI Dinamika Kelompok
STUDI KASUS 6
 Sebuah Kelompok mahasiswa diberi tugas oleh tutor untuk mendiskusikan
patofisiologi sebuah penyakit. Didalam kelompok ternyata ada perbedaan dalam
menyikapi tugas ini. Ada beberapa orang yang menginginkan diskusi langsung
diperpustakaan, ada yang mengusulkan untuk berbagi tugas secara mandiri saja,
namun ada anggota kelompok yang mengusulkan mencari narasumber langsung ke
bagian.
 Jika saudara adalah ketua kelompok tersebut, apa yang sebaiknya anda lakukan.
TEORI DINAMIKA KELOMPOK
Pengertian
 merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih indi-vidu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara
anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.
Fungsi
1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup
sendiri tanpa bantuan orang lain.)
2. Memudahkan segala pekerjaan. (Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)
3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga
seleseai lebih cepat, efektif dan efesian.
4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat

Beberapa hal yang menunjukkan efektif atau tidaknya suatu kelompok, yaitu:
1. Kemampuan kelompok tersebut dalam mencapai tujuannya seop-timal mungkin
2. Kemampuan kelompok dalam mempertahankan kelompoknya agar tetap serasi, selaras dan seimbang
3. Kemampuan kelompok untuk berkembang dan berubah sehingga dapat terus meningkatkan kinerjanya

Hal pokok yang perlu diperhatikan dalam upaya pembentu-kan kelompok/tim, yaitu :
1. Adanya ketergantungan yang sifatnya positif (positive interde-pendency).
2. Keandalan individu (individual accountability).
3. lnteraksi langsung (face-to-face interaction).
4. Ketrampilan kerjasama (collaborative skills).
5. Proses kelompok (group processing).

22
ASSESMENT 6
 Mengapa didalam upaya pembentukan kelompok diperlukan factor
keandalan individu? Coba jelaskan
 Jawab: Keandalan individu dapat dilihat dari
penampilan/performance seseorang. Dalam upaya pembentukan tim
hal ini sangat penting guna mengetahui:
 kemampuan masing-masing anggota, sehingga dapat diidentifikasi
yang mana perlu peningkatan.
 sejauh mana kontribusi yang telah diberikan oleh seseorang pada
kelompok, apakah kontribusi tersebut sudah sesuai dengan tang-
gung jawab yang diberikan padanya.

Referensi
Maddux, R.B., PengembanganTim: Latihan dalam Kepemimpinan, (alih bahasa: Budi), Binarupa Aksara, 1991.
23
BAB VII Learning Resources
Studi Kasus 7
 Seorang dosen muda yang baru diterima, harus memberikan kuliah kepada mahasiswa disebuah
perguruan tinggi. Dosen tersebut belum berpengalaman dalam mengajar mahasiswa. Dia hanya
pernah menjadi asisten dosen dan melihat bagaimana dosen senior mengajar mahasiswa.
 Jika saudara yang menjadi mahasiswanya, menurut anda media apa saja yang dapat digunakan oleh
dosen tersebut dalam memberi-kan atau menstransfer ilmunya.
TEORI LEARNING RESOURCES
Pertimbangan memilih media untuk mencapai sasaran belajar yang telah
ditentukan
1. Disesuaikan dengan LO
2. Kemampuan menyediakan (budget, sarana prasarana, kemampuan dosen
menggunakan, kemudahan mhs utk bias mengakses, kemampuan
mahasiswa untuk menggunakan.
3. Kelebihan dan kelemahan dari media
Yang juga perlu dipertimbangankan dalam memilih media pembelajaran
(Heinich, 1982) dari Azhari arsyad:
1. Student characteristic: latar belakang budaya, derajat pendidikan, social ekonomi,
pengetahuan, ketrampilan, sikap awal
2. Menyatakan/merumuskan tujuan pembelajaran
3. Memilih/memodifikasi/merancang/mengembangkan materi dan media yang
tepat: yang sudah ada digunakan/dikembangkan.
4. Apakah mampu membangkitkan motivasi mahasiswa?
5. Cara penggunaannya (utilisasi), mudah/tidak?
6. Diperlukan umpan balik dari siswa setelah penggunaan
7. Evaluasi proses belajar

25
ASSESSMENT 7
 Coba buat perbandingan kelebihan dan kekurangan berbagai
media yang ada (Buku atau textbook, jurnal, Handout, diktat,
poster, video, e-learning, internet, simulator, manekin)

Referensi
1. Gagne, R.M., Briggs, L.J., & Wager, W.W. 1992. Selecting and Using Media. Principles of Instructional Design. Harcourt Brace Jovanovich College
Publisher, 4th ed, pp. 205-222.
2. Welch, M., & Brownell, K. 2000. The Development and Evaluation of Multimedia Course on Educational Collaboration. Journal of Educational Multimedia
and Hypermedia, 9(3), pp. 169-194.

26
BAB VIII Manajemen Waktu
STUDI KASUS 8
 Anita, merupakan mahasiswa kedokteran semester 6. ia mempunyai banyak kegiatan. Kuliahnya
sendiri ada yang di kota Banjarmasin dan ada yang di kota Banjarbaru. Disamping itu ia termasuk
asisten mata kuliah anatomi. Berbagai kegiatan ekstra kampus juga ia tekuni, yaitu kegiatan
keagamaan serta ikut menjadi anggota Tim bantuan medis. Agar nilai kuliahnya tidak anjlok, maka
anita harus melakukan pengaturan waktu yang efektif.
 Bagaimana pengaturan waktu yang efektif itu?
TEORI MANAJEMEN WAKTU
 Pengaturan Waktu adalah membuat dan melakukan jadwal belajar agar dapat
mengatur dan memprioritaskan belajarmu dalam konteks membagi waktu
dengan aktivitas, keluarga, dan lain-lain.
PEDOMAN:
 Perhatikan waktumu.
 Refleksikan bagaimana kamu menghabiskan waktumu.
 Sadarilah kapan kamu menghabiskan waktumu dengan sia-sia.
 Ketahuilah kapan kamu produktif.
Dengan mengetahui bagaimana kamu menghabiskan waktu dapat
membantu untuk:
 Membuat daftar "Kerjaan". Tulislah hal-hal yang harus kamu kerja-kan,
kemudian putuskan apa yang dikerjakan sekarang, apa yang dikerjakan nanti,
apa yang dikerjakan orang lain, dan apa yang bisa ditunda dulu pengerjaannya.
 Membuat jadwal harian/mingguan. Catat janji temu, kelas dan perte-muan
pada buku/tabel kronologis. Selalu mengetahui jadwal selama sehari, dan
selalu pergi tidur dengan mengetahui kamu sudah siap untuk menyambut
besok.

28
HASIL DISKUSI 8
Rencana Jadwal Belajar Efektif:
 Beri waktu yang cukup untuk tidur, makan dan kegiatan hiburan.
 Prioritaskan tugas-tugas.
 Luangkan waktu untuk diskusi atau mengulang bahan sebelum kelas.
 Atur waktu untuk mengulang langsung bahan pelajaran setelah kelas.
Ingatlah bahwa kemungkinan terbesar untuk lupa terjadi dalam waktu
24 jam tanpa review.
 Jadwalkan waktu 50 menit untuk setiap sesi belajar.
 Pilih tempat yang nyaman (tidak mengganggu konsentrasi) untuk
belajar.
 Rencanakan juga "deadline".

Referensi
1. Winch, C. 2006. Education, Autonomy, and Critical Thinking. Routledge, New York.
2. Rogers, B. 2003. Teacher Leadership and Behaviour management. Paul chapman Publishing, London.
29
BAB IX Menerima dan Memberikan Umpan Balik
STUDI KASUS 9
 Dalam pelatihan skill lab, ada seorang mahasiswa yang sedang melakukan pelatihan mendapat
teguran dari instruktur terkait dengan keterampilan yang sedang ia latih. Instruktur memberikan
teguran dikarenakan mahasiswa tersebut melakukan ketermpilan tersebut dengan tidak benar.
 Menurut saudara sebaiknya, bagaimana umpan balik tersebut kita berikan pada mahasiswa

Referensi
1. Ende J : Feedback in clinical medical Education, JAMA 1983:250(8) 777-81.
2. Bing-You R: Medical Students Needs for feedbackTeaching and learning in Medicine 1995 Vol.7 No 3. 172-176
TEORI MENERIMA DAN MEMBERIKAN UMPAN BALIK

Peran pemberian feedback didalam berbagai kondisi pengembangan profesi


1. Dalam tugas untuk meningkatkan prestasi
2. Dalam keterampilan intelektual pemberian feedback adalah berguna untuk konfirmasi
kebenaran pemahaman konsep, aturan atau penerapan konsep.
3. Dalam pengembangan sikap pemberian feedback dapat dila-kukan langsung sebagai penguat
alternative pilihan tinda-kan.
4. Dalam keterampilan penyelengaraan feedback dapat menunjukkan derajat ketepatan, kecepatan
dan penampilan.
5. Dalam kognisi, pemberian feedback dapat merupakan pen-guatan terhadap pemecahan masalah.

31
TIPS PEMBERIAN FEEDBACK SECARA KONSTRUKTIF
1. Feedback harus diberikan secara deskritif bukan menghakimi atau menilai
2. Feedback harus lebih banyak menggunakan kata benda atau kerja dari pada kata
sifat
3. Feedback lebih baik bersifat spesifik dari pada umum
4. Fokus feedback terhadap kemampuan/kinerja bukan pada ke-pribadian.
5. Feedback diberikan atas dasar manfaat bagi orang yang men-dapat feedback
6. Fokus feedback lebih baik sharing informasi daripada memberi-kan petunjuk.
7. Interpretasi penerima penting untuk diperhatikan. Jika saya berikan ini
berarti akibatnya bagi dia bagaimana?
8. Perlu memperhatikan kemampuan penerima dalam menerima jumlah
informasi yang dapat ditindak lanjuti (pemberian informasi pada feedback
tidak terlalu banyak) .
9. Feedback harus bersifat penyadarkan pribadi daripada pemaksaan.

32
BAB X Problem Solving
STUDI KASUS 10
 Seorang dokter yang baru lulus ditempatkan di daerah terpencil. Didaerah tersebut banyak
masalah kesehatan yang harus dipecahkan. Mengingat waktu dan dana yang terbatas, maka dokter
tersebut harus memilih masalah kesehatan mana yang harus dipecahkan terlebih dahulu.
 Apa yang harus dilakukan oleh dokter tersebut dalam menentukan langkahnya?

Referensi
1. Gaspersz, V. 2005. Team Oriented Problem Solving. Panduan kreatif solusi masalah untuk
mencapai sukses. Penerbit Gramedia Pustaka, Jakarta.
LANGKAH PEMECAHAN MASALAH SECARA ANALIS:
A. MENGANALISA MASALAH
1. Fakta dipisahkan dari opini atau spekulasi. Data objektif dipisahkan dari persepsi
2. Semua pihak yang terlibat diperlakukan sebagai sumber informasi
3. Masalah harus dinyatakan secara eksplisit/tegas. Hal ini seringkali dapat menghindarkan
kita dari pembuatan definisi yang tidak jelas
4. Definisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas adanya ketidak-sesuaian antara standar
atau harapan yang telah ditetapkan sebelumnya dan kenyataan yang terjadi.
B. MEMBUAT ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH.
Karakteristik pembuatan Alternatif masalah :
1. Semua alternatif yang ada sebaiknya diusulkan dan dikemukakan terlebih dahulu
sebelum kemudian dilakukannya evaluasi terhadap mereka.
2. Alternatif-alternatif yang ada, diusulkan oleh semua orang yang terlibat dalam
penyelesaian masalah.
3. Alternatif-alternatif yang diusulkan harus sejalan dengan tujuan atau kebijakan
organisasi
4. Alternatif-alternatif yang diusulkan perlu mempertimbangkan konsekuensi yang
muncul dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.
5. Alternatif–alternatif yang ada saling melengkapi satu dengan lainnya
6. Alternatif-alternatif yang diusulkan harus dapat menyelesaikan masalah yang telah
didefinisikan dengan baik.

34
C. PRIORITAS MASALAH
Metode penetapan prioritas :
a) Metode Bryant
b) Metode MCUA
c) Metode PAHO
d) Metode Delbeque dan Delphi
Contoh Metode Bryant
 Besarnya masalah (magnitude)
Nilai 5 ——— 1
 Derajat keparahan masalah (severity)
Nilai 5 ——— 1
 Ada/tidaknya penanggulangan yang efektif (vulnerability)
Nilai 2 (ada) dan 1 (tidak)
 Biaya (cost)
Nilai 1 ——— 5
 Keperdulian anggota/mhs (public concern)
Nilai 5 ——— 1

35
D. ALTERNATIF-ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
 Tahap pengevaluasian ini harus berdasarkan pada :
1. Tingkat kemungkinannya untuk dapat menyelesaikan masalah tanpa
menyebabkan terjadinya masalah lain yang tidak diperkirakan
sebelumnya.
2. Tingkat penerimaan dari semua orang yang terlibat di dalamnya.
3. Tingkat kemungkinan penerapannya.
 Berikut adalah karakteristik-karakteristik dari evaluasi alternatif-
alternatif pemecahan masalah yang baik:
1. Alternatif- alternatif yang ada dinilai secara relatif berdasarkan suatu standar yang
optimal, dan bukan sekedar standar yang memuaskan
2. Penilaian terhadap alternative-alternatif yang ada dilakukan secara sistematis,
sehingga semua alternatif yang diusulkan akan dipertimbangkan,
3. Alternatif-alternatif yang ada dinilai berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan
organisasi dan mempertimbangkan preferensi dari orang-orang yang terlibat
didalamnya.
4. Alternatif-alternatif yang ada dinilai berdasarkan dampak yang mungkin
ditimbulkannya, baik secara langsung, maupun tidak langsung
5. Alternatif yang paling dipilih dinyatakan secara eksplisit/tegas

36
E. RENCANA KEGIATAN
1. Penerapan solusi dilakukan pada saat yang tepat dan dalam urutan yang
benar.
2. Penerapan solusi dilakukan dengan menggunakan strategi sedikit-demi
sedikit dengan tujuan untuk meminimalkan terjadinya resistensi dan
meningkatkan dukungan.
3. Proses penerapan solusi meliputi juga proses pemberian umpan balik.
4. Keterlibatan dari orang-orang yang akan terkena dampak dari penerapan
solusi dianjurkan dengan tujuan untuk membangun dukungan dan
komitmen
5. Adanya sistim monitoring yang dapat memantau penerapan solusi secara
berkesinambungan.
6. Penilaian terhadap keberhasilan penerapan solusi didasarkan atas
terselesaikannya masalah yang dihadapi, bukan karena adanya manfaat
lain yang diperoleh dengan adanya penerapan solusi ini.

37
SIKLUS PROBLEM SOLVING

ANALISIS SITUASI

EVALUASI IDENTIFIKASI
MASALAH

CONTROLING PRIORITAS
MASALAH

MONITORING
ALTERNATIF
PEMECAHAN
MASALAH
PELAKSANAAN
PENGGERAKAN
RENCANA
OPERASIONAL

38
BAB XI Membuat e-mail
STUDI KASUS 11
 Faisal, seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Unlam semester 1 merasa sangat beruntung karena
mendapatkan beasiswa untuk mengikuti kursus singkat (short course) di Australia. Meskipun ayahnya seorang
pedagang gorengan, tetapi karena kecerdasannya, Faisal akhirnya mendapatkan kesempatan tersebut. Tetapi, seminggu
sebelum keberangkatannya, Faisal sering termenung. Dia membayangkan bahwa hidupnya akan terasa sepi di Australia
karena tidak ada teman atau saudara yang bisa diajak berkomunikasi di Indonesia. Hal ini disebabkan karena Faisal
berpikir bahwa untuk menghubungi mereka dengan menggunakan telepon akan sangat mahal. Temannya akhirnya
menyarankan Faisal untuk berkomunikasi dengan menggunakan fasilitas email. Sayangnya... Faisal belum tahu cara
menggunakan fasilitas email tersebut.

Referensi
1. 1. Bahtiar (2007). Cara membuat email di yahoo. http:// bahtiar.wordpress.com/2007/03/22/cara-membuat-e-mail-di-yahoo. diunduh tanggal 21 Juli 2008.
2. Syiamta (no date). Step by step menggunakan Yahoo! Mail. http:// www.oke.or.id/tutorial/Yamta~Email%20OKE.pdf. Diunduh tanggal 23 Juli 2008.

3. http://en.wikipedia.org/wiki/Email. diunduh tanggal 23 Juli 2008.


CARA MEMBUAT EMAIL
 1. Sebelum membuat email account di yahoo, harus sudah
dipastikan bahwa komputer telah terhubung dengan sarana
internet.
 2. Bukalah program yang tersedia untuk mengakses internet,
seperti IE (internet explorer), Opera dan Mozzila Foxfire.
 3. Ketik alamat website http://id.yahoo.com pada ruang yang
telah disediakan pada program penyedia sambungan internet tadi.
Perhatikan kode ”A” pada gambar di bawah ini. Tekan kotak
”DAFTAR” pada kode ”B”.

40
41
 4. Akan muncul tampilan seperti gambar berikut. Akan muncul
tiga buah menu pilihan, yaitu:
 Yahoo! Mail (gratis)
 OrderYahoo! Mail Plus (membayar) sebesar $19,99/tahun
 Order Personal Address (membayar) sebesar $35/tahun. Pilihlah
Yahoo!Mail

42
 Isi data seperti gambar berikut dibawah:

43
 Kemudian tekan tombol “BUAT AKUN SAYA”. Perhatikan kode
pada gambar berikut:

44
 Menu tampilan selanjutnya

45
 Untuk mengecek email. Masuk di halaman situs internet.
http://www.mail.yahoo.com

46
 Isilah Yahoo ID dan juga Password-nya, kemudian tekan enter
 Klik pada check mail seperti gambar berikut:

47
48
 Pada gambar diatas terlihat ada 1 surat yang masuk.

49
 Pilih compose pada gambar berikut:

50
51
52
Apabila ingin mengirimkan dokumen lakukan hal berikut

53
54
55
 Klik continue to message

56
 Klik send

57
BAB XII Membuat situs Web (blog)
Studi Kasus 12
 Renee, 21 tahun, seorang mahasiswa semester 1 Fakultas Kedokteran Unlam. Sejak SMU dia sangat menyukai
menulis di buku harian. Akhir-akhir ini, sejak mulai menjadi mahasiswa, dia ingin ide-ide yang ada di kepalanya
diketahui banyak orang. Untuk mempublikasikan idenya ke dalam surat kabar atau majalah, dia merasa belum
memiliki kemampuan dan etahui jalur yang harus ditempuhpustaka lpustaka melalui jaringan internet, dia
terinspirasi untuk mempublikasikan ide-ide, pemikiran, pendapat, dan bahkan curahan hatinya melalui blog.
Sayangnya, Renee tidak tahu bagaimana cara membuat sebuah blog untuk menyalurkan keinginannya tersebut.

Referensi
1. Anonyim. (no date). Blog. http://en.wikipedia.org/wiki/Blogging. diunduh tanggal 23 Juli 2008.
2. Rachman, H. (2005). Blogger.com. http:// belajarblog.blogsome.com/ diunduh tanggal 23 Juli 2008.
3. Rudianaeva (2007). Tutorial/cara membuat BLOG secara mudah cepat dan PRAKTIS. http://latihan-blog.blogspot.com/2007/05/ tutorial-membuat-blog-
secara-mudah.html diunduh tanggal 23 Juli 2008.
4. Sofwan. (2007). Cara membuat blog dengan blogger.com. http:// lbsfighter.blogspot.com/2007/04/cara-membuat-blog-dengan-
CARA MEMBUAT BLOG
 Kali ini akan dicontohkan cara membuat blog dari blogspot.com.
 1. Sebelum membuat suatu blog, pastikanlah bahwa komputer telah
tersambung dengan jaringan internet dan telah memiliki email account
(alamat email) sebagai suatu prasyarat untuk memiliki sebuah blog.
 2. Bukalah program yang memungkinkan untuk mengakses internet
seperti IE (internet explorer), Opera atau Mozzila Firefox.
 3. Ketik http://www.blogger.com/start pada kotak yang telah tersedia
seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Ikuti langkah-
langkah pada bagian yang telah diberi tanda lingkaran
 4. Tekan tombol ”Ciptakan sebuah account” sampai muncul halaman
seperti ditunjukkan pada gambar di bawah. Isilah semua kolom sesuai
dengan yang diminta.

59
60
61
 Sesudah selesai tekan tombol ”lanjutkan” maka akan tampil
halaman berikut seperti gambar di bawah ini. Berikan nama
blog anda dan alamatnya sehingga memungkinkan orang lain
untuk mengakses blog anda. Setelah selesai, tekan tombol
”lanjutkan” untuk menuju ke halaman berikutnya.

62
63
 Anda akan diminta untuk memilih ”templete” yang anda suka
sebagai latar belakang dari blog anda. Telah disediakan banyak
templete yang dapat dipilih sesuai dengan keinginan seperti
yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Tekan tombol
”lanjutkan” untuk menuju ke halaman selanjutnya.

64
65
 Aplikasi anda telah berhasil apabila ada penanda seperti
gambar di bawah ini Cara Menulis di Blog

66
 Setelah anda berhasil memiliki account pada suatu blog provider
seperti blogspot, maka untuk mengisi blog tersebut dapat dilakukan
dengan langkah-langkah:
 1. Masukkan account (email) anda pada kotak yang telah tersedia
di halaman depan. Log in disertai dengan memasukkan password-nya
seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.

67
68
 2. Untuk membuat posting-an, klik postingan baru (new post)
seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini

69
 3. Anda kemudian akan masuk pada halaman tempat anda
menulis postingan anda. Masukkan judul tulisan anda pada
kolom paling atas. Selanjutnya anda dapat menuliskan
postingan anda pada ruang yang telah tersedia seperti yang
ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Isi tulisan dapat
diubah jenis hurufnya, ukuran huruf, cetak tebal, cetak
miring, warna huruf, link terhadap alamat web lain, letak
kalimat di kolom, dengan menggunakan simbol-simbol pada bagian
atas kolom kosong yang besar. Apabila ingin dilengkapi dengan
gambar atau video, dapat pula di klik simbol-simbol yang sejajar
dengan simbol untuk mengubah huruf. Ketika sudah yakin tidak ada
perubahan lagi, klik tombol ”mempublikasikan posting”.

70
71
 Apabila postingan tidak bermasalah, maka akan muncul
halaman seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut. Klik
tombol ”view blog” untuk melihat hasil postingan anda

72
BAB XIII Self Assessment
Studi Kasus 12
 Dalam kurikulum berbasis kompetensi, salah satu metode pengajaran adalah kegiatan diskusi dalam
kelompok kecil (small group discussion) yang lebih dikenal sebagai tutorial. Salah satu institusi pendidikan
menggunakan metode penilaian untuk menilai tingkat performance maha-siswa hanya dengan ujian akhir saja.
 Sejauhmana pengaruh metode penilaian terhadap metode belajar mahasiswa?

Referensi
1. Boud, D. (1995) Enhance learning through self assessment, Kogan Page Limited. London
2. Spencer, J. (2003) Self assessment, BMJ, 326, pp. 591-594
3. Newble, D., & Cannon, R. (1987) Assessing the student, A Handbook for medical teacher, second
edition, MTP Press limited. Lancaster. pp. 111-113
 Experiental learning cycle

EXPERIENCE

PLANNING
REFLECTION

THEORY

74
BAB XIV Critical Thingking
STUDI KASUS 14
 Dalam sebuah diskusi kelompok untuk membahas mengenai penyakit Malaria, Andi salah satu anggota kelompok
tersebut dengan bangga mengemukakan sebuah informasi yang di dapatnya dari internet mengenai teori terbaru
terjadinya penyakit Malaria . Andi mengatakan bahwa teori ini berbeda dengan teori yang ada di buku. Setelah ia
selesai mengemukakan informasi tersebut, Tutor mengatakan bahwa apakah Andi sudah menilai kualitas informasi
tersebut.
 Apakah yang ada dipikiranmu mengenai perkataan Tutor tersebut?

Referensi
1. 1. Alastair Smith (October 27, 2005). Criteria for evaluation of Internet Information esources. Available at http://www.vuw.ac.nz/staff/
alastair_smith/evaln/index.htm. Acc April 6, 2007.
2. Ballard Spahr Andrews & Ingersoll (March 6, 2006). Criteria for Quality in Information Checklist. Available at http://
www.virtualchase.com/quality/criteria_print.html. Acc April 6,2007.
3. Olin and Uris Libraries, Cornell University (October 06, 2004). Critically Analyzing Information Sources. Available at http://
www.library.cornell.edu/olinuris/ref/ research/skill26.htm. Acc April 6,2007.
METODE MANUAL
5 komponen yaitu sebagai berikut :
1. Penyedia Informasi (Authority)
2. Akurasi (Accuracy)
3. Objektif (Objectivity)
4. Tanggal Publikasi (Currency)
5. Cakupan (Coverage)

76
METODEWEBSITE AKREDITASI
 Metode ini adalah berdasarkan akreditasi website yang dilakukan
oleh sebuah organisasi yang independent. Organisasi ini akan
melakukan proses akreditasi mengenai isi dari website sehingga
para pengguna informasi tidak perlu lagi me-mastikan kualitas
website tersebut secara manual karena dengan melihat logo
akreditasi berarti website tersebut memiliki kualitas yang baik dan
bisa diper-tanggungjawabkan (Website yang lulus akreditasi akan
diberi tanda berupa logo). Ada beberapa organisasi yang menilai
website kesehatan seperti HON-CODE, URAC website
accreditation, AMA Guidelines dan MedCIRCLE.

77
 HONCode ini berisi penilaian suatu informasi dari internet berdasarkan
prinsip Authoritative, Complementarity, Privacy, Attribution, Justifiability,
Transparency, Financial disclosure and Advertising policy. Prinsip ini hampir
sama dengan prinsip penilaian website secara manual.
 Website yang lulus akreditasi oleh HONCode akan diberi logo seperti gam-bar
di bawah ini, yang terletak di halaman website yang diakreditasi.
 Untuk mencari informasi kesehatan HON telah menyediakan fasilitas Mesin
Pencari (Search Engine) , sehingga para pengguna dapat mengetikkankan kata
kunci pada tex box yang telah disediakan.
 Bagi para pengguna web browsing internet explorer dapat meng install HON
search engine ini sehingga akan tampil di Tool Bar Internet Explorer.
 Caranya : Download program ini yang bernama ASV-HONcode-setup pada
WWW. Hon.ch Setelah di download ,maka install- lah. Setelah proses install
maka HON search engines ini akan tampil pada toolbar internet explore
seperti gambar di bawah ini. Dengan menggetikkan kata kunci, misalnya asma
bronkhiale pada text box tersebut maka hasil pencarian yang disajikan adalah
website yang mengandung kata kunci ini dan sudah terjamin kualitas

78
Hasil diskusi kasus
 Tutor menanyakan kualitas informasi yang didapat oleh Andi
dari internet maksudnya adalah untuk memastikan bahwa
Andi telah menilai Sumber Informasi (Authority),akurasi
(Accuracy) ,objectif (Objectivity), tanggal publikasi
(Currency) dan cakupan (Coverage) dari informasi yang
didapat dari Internet.

79
BAB XV Mind Mapping
STUDI KASUS 15
 Husam, mahasiswa Fakultas Kedokteran Unlam semester 3 mengeluhkan bahwa dia sulit untuk
menghapal dan memahami beberapa mata kuliah seperti anatomi dan farmakologi. Akibatnya,
dua semester terakhir Husam tidak lulus pada kedua mata kuliah tersebut. Untuk memecahkan
masalah tersebut, Husam berkonsultasi dengan dosen pembimbing akademiknya (PA). Setelah
berkonsultasi cukup lama, dosen PA tersebut menyarankan Husam untuk menerapkan metode
Mind Map-ping dalam belajarnya.
 Bagaimanakah cara menerapkan metode ini dalam belajar?

Referensi
1. Rostikawati, R.T. (no date). Mind mapping dalam metode quantum learning. Pengaruhnya terhadap prsetasi belajar dan kreativitas siswa. http://fkip-
unpak.org/teti.htm. diunduh tanggal 21 Juli 2008.
2. http://en.wikipedia.org/wiki/Mind_map. diunduh tanggal 21 Juli 2008.
3. http://www.psikologi.tarumanagara.ac.id/fidelis/Files/uph/ Mind_Mapping.ppt. diunduh tanggal 21 Juli 2008.
4. http://www.jcu.edu.au/studying/services/studyskills/mindmap/ diunduh tanggal 20 Juli 2008.
 Mind map dapat ditulis menggunakan tangan, baik sebagai catatan
kasar selama pembelajaran atau dapat pula ditulis dengan kualitas
yang memuaskan

81
82
BAB XVI Mempersiapkan Ujian
Studi Kasus 16
 Dalam menghadapi ujian blok, Retno merasa tidak siap. Disamping karena ia belum melengkapi
beberapa catatan kuliah, ia juga beberapa kali tidak masuk mengikuti perkuliahan karena sakit.
 Apa yang harus Retno lakukan dalam menghadapi ujian blok ini?

Referensi
1. Ellis, D. On Becoming Masters Student, 11th edition. Hougthon Mifflin Company.
TEORI PERSIAPAN UJIAN
Persiapan ujian
 Untuk melakukan ujian dengan baik, mula-mula kamu harus mempelajari dan
melakukan review materi sebelum ujian. Berikut adalah beberapa tek-nik untuk
memahami materi ujian dengan lebih baik:
Belajar - Pasca Belajar
 Review catatanmu segera setelah kelas.
 Review catatanmu dengan singkat sebelum ma-suk kelas kembali.
 Jadwalkan waktu yang agak lama untuk review catatan tersebut setiap
minggunya

Review
 Atur catatan, teks dan tugas-tugasmu.
 Perkirakan waktu yang kamu butuhkan untuk melakukan review.
 Buatlah jadwal review yang terdiri dari waktu dan bahan materi.
 Ujilah dirimu sendiri dengan materi tersebut.
 Selesaikan belajarmu sehari sebelum ujian dimulai

84
BAB XVII Teknik Persentasi
Studi Kasus 17
 Dalam kegiatan belajar berdasarkan masalah (BBM), kelompok Agus diharuskan
mempersentasikan hasil diskusi kelompok mereka didepan dosen pakar dan kelompok lain.
 Apa yang harus dilakukan kelompok agus dalam membuat bahan persentasi terkait kasus yang
mereka diskusikan?

Referensi
1. Pauk,Walter; Ross J.Q. Owens (2008). How to study in college, 9th ed., Boston, MA: Houghton Mifflin Co
2. Hafren, C.G. Presentation Techniques. www.glan-hafren.ac.uk/ learncent/StudyGuides/PresTech.pdf. Available
july,12 2008.
PERSIAPAN
Buatlah kerangka utama presentasi kamu bandingkan dengan minat
pendengar
 Ketahui karakteristik dan dasar pengetahuan pendengar,
pembukaanmu harus "menggiring" pendengar pada satu
pemikiran. Dari pembukaan ini, tunjukkan pendapat/topik yang
akan disampaikan. Kemudian mulailah memasuki argumentasi.
 Melihat poin di atas, persempit topik presentasimu menjadi
beberapa pemikiran utama.
 Latihlah presentasimu, entah itu kamu rekam sendiri, atau
melakukannya di hadapan beberapa teman

86
TEKNIK PERSENTASI
Buat suasana yang santai dan rileks untuk pendengarmu, misalnya dengan
guyonan yang relevan, atau ambil perhatian mereka dengan bahasa
tubuh atau peristiwa yang dramatik.
 Gunakan kata ganti "personal" (misalnya kita) dalam memberikan
presentasi.
 Lakukan kontak mata dengan pendengar.
 Presentasikan topik kamu dengan menggunakan suara yang
ramah/akrab, tapi beri variasi sebagai penekanan pada be-berapa kata.
 Gunakan kata/kalimat transisi yang memberitahukan pendengar bahwa
kamu akan menuju ke pemikiran yang lain.
 Berilah pertanyaan-pertanyaan kepada pendengar untuk melibatkan
mereka.
 Ambil kesimpulan sesuai dengan pemikiran/argumentasi yang sudah
dipresentasikan.
 Sisakan waktu untuk pertanyaan, dan mintalah masukkan pada: isi
presentasi (ide-ide berhubungan yang mungkin belum disentuh)

87
PENGGUNAAN ALAT AUDIO-VISUAL
 Bila menggunakan komputer, periksa apakah hardwarenya cocok dengan
software yang hendak kamu gunakan. Periksa juga apakah dokumenmu bisa
digunakan dengan versi software yang ada.
 Datanglah lebih pagi, serta periksalah apakah semua alat bantu yang
hendak digunakan (audio, visual, komputer) bisa dilihat, didengarkan,
dan dimengerti oleh semuanya.
 Gunakan huruf-huruf sederhana dan berukuran besar agar bisa dibaca
dengan mudah (tampilan visual).
 Perlengkapi setiap pemikiran utamamu dengan material yang bisa
ditunjukkan.
 Jangan membagikan kertas (handout), termasuk kerangka utama, sebelum
presentasimu (atau pendengar akan terfokus untuk membacanya daripada
mendengarkan presentasimu).

88
BAB XVIII Manajemen Konflik
STUDI KASUS 18
 suatu kelompok yang terdiri dari 6 (enam) orang diberi uang Rp. 10.000.000,- yang harus
dihabiskan dalam waktu 2 (dua) minggu. Dua orang dari kelompok ingin untuk
menyumbangkan semua uang tersebut pada se-buah panti asuhan, dua orang lainnya ingin agar
uang tersebut dipakai untuk berlibur, sementara dua orang lagi menginginkan uang tersebut
digunakan untuk membantu keluarganya meneruskan sekolah. Apa yang terjadi dalam
kelompok ini? Jelas, kelompok ini berada dalam keadaan konflik, dimana mereka harus
membuat keputusan yaitu "bagaimana uang tersebut digunakan" sementara anggota kelompok
mempunyai keinginan yang berbeda-beda.
 Jika anda menjadi ketua kelompok, apa yang harus anda lakukan?

Referensi
1. MiftahThoha. Kepemimpinan dalam Manajemen. PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993.
 Secara umum, faktor-faktor yang dapat menjadi sumber konflik :
1. perbedaan-perbedaan keinginan, nilai, tujuan
2. adanya keterbatasan akan sumber tertentu seperti kekuasaan,
kedudukan, waktu, popularitas, uang dan lain-lain
3. persaingan (rivalry)
 Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima
jenis konflik yaitu
1. konflik intrapersonal
2. konflik interpersonal,
3. konflik antar individu dan kelompok,
4. konflik antar kelompok
5. konflik antar organisasi.

90
 Konflik intrapersonal  konflikseseorang dengan dirinya sendiri.
Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua
keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
 Konflik Interpersonal  pertentangan antar seseorang den-gan orang
lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering
terjadi antara dua orang yang berbeda status, ja-batan, bidang kerja
dan lain-lain.
 Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok.
Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi
tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan
kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
 Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama.
Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam or-
ganisasiorganisasi.
 Konflik antara organisasi.
Contoh seperti di bidang ekonomi di-mana Amerika Serikat dan
negara-negara lain dianggap sebagai bentuk konflik,

91
SEKIAN
TERIMA KASIH

92

Anda mungkin juga menyukai