Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TUTORIAL

Ilmu Pengatahuan dan Teknologi Informasi


Diajukan Untuk Memenuhi salah Satu Tugas Tutorial
Blok Humaniora
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

Pembimbing :
Ir. Djoko Pontjo Hardani

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS JEMBER
2013

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK

Tutor

: Ir. Djoko Pontjo Hardani

Ketua

: Ferdina Recky

(131610101052)

Sciber Meja

: Lusi Hesti Pratiwisari

(131610101058)

Sciber Papan

: Putri Dewi Septiany

(131610101055)

Anggota

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Rachel
Ekimo Demas Walterpost
Fatimatuz Zahroh
Adnan Rasyid Rifai
Andika Sulistian
Cholida Rachmatia
Loly Anastasya Sinaga
Muhammad Maulana Akbari
Iman Santoso Adji

(131610101049)
(131610101050)
(131610101051)
(131610101053)
(131610101054)
(131610101056)
(131610101057)
(131610101059)
(131610101060)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah NYA
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi Informasi. Laporan ini disusun untuk memenuhi hasil diskusi tutorial
kelompok V pada skenario pertama.
Penulisan makalah ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:
1. Ir. Djoko Pontjo Hardani selaku tutor yang telah membimbing jalannya
diskusi tutorial kelompok V Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan
member masukan yang membantu bagi pengembangan ilmu yang telah
didapatkan.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
demi perbaikan perbaikan di masa yang akan dating demi kesempurnaan
laporan ini. Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua.

Jember, 6 September 2013

Tim Penyusun

SKENARIO 1

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi


Andi, seorang mahasiswa baru kedokteran gigi, merasa kesulitan menyesuaikan cara
belajarnya dengan strategi belajar Problem Based Learning yang ditetapkan di
Fakultas Kedokteran Gigi UNEJ. Ia terbiasa belajar dengan menghafal, namun kini
harus mampu berpikir kritis terhadap penjelasan dosen dan menerapkan cara cara
pemecahan masalah yang efektif. Hal lain yang harus ia kuasai adalah ketrampilan
teknologi informasi untuk penelusuran sumber belajar. Ini cukup sulit baginya. Ia
memang sering mencari artikel melalui internet, tetapi ia kesulitan membedakan
mana artikel yang sahih digunakan sebagai rujukan ilmiah mana yang tidak. Saat ini
ia mendapat tugas membuat makalah. Andi bingung, ia ingin mendapat nilai yang
baik pada tugas tersebut namun ia tak tahu harus berbuat apa supaya makalahnya
memenuhi kaidah ilmiah yang ditetapkan.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengetahuan atau knowledge adalah pemahaman akan suatu yang
bersifat spontan tanpa mengetahui seluk beluknya secara mendalam.
Sedangkan ilmu pengetahuan atau sains adalah ilmu pengetahuan yang
bersifat metodis, sistematis, dan logis. Sistematis maksudnya pengetahuan
tersebut merupakan suatu keseluruhan yang mandiri dan hal-hal yang saling
berhubungan sehingga dapat dipertanggung jawabkan.
Teknologi adalah penerapan keilmuan yang mempelajari dan
mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langka dan teknik
tertentu dalam suatu bidang. Teknologi ini mempunyai fungsi untuk
memperluas kondisi manusia, atau paling tidak memperbaiki efisiensi
manusia pada beberapa aspek. Sedangkan informasi adalah pengetahuan yang
didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Sehingga teknologi
informasi

dapat

diartikan

hasil

rekayasa

manusia

terhadap

proses

penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga


pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas penyebarannya, dan
lebih lama penyimpanannya.
Metode pembelajaran yang digunakan pada kurikulum berbasis KBK
banyak menggunakan teknologi informasi sebagai sumber pembelajaran.
Adapun strategi pembelajaran yang digunakan ialah strategi pembelajaran
problem based learning, dimana mahasiswa dituntut untuk mencari
pengetahuan seluas-luasnya dan pengetahuan tersebut dapat diperoleh melalui
teknologi informasi misalnya media cetak, media elektronik, dan lain-lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan pengertian,tujuan, metode Problem Based Learning?
2. Sebutkan kelebihan dan kekurangan metode belajar PBL?
3. Jelaskan ciri-ciri artikel yang sahih?
4. Bagaimana cara mengetahui makalah yang sesuai dengan kaidah
ilmiah?
5. Jelaskan cara mengubah metode belajar?
6. Jelaskan pentingnya teknologi informasi?
1.3 Tujuan
1. Mampu memahami pengertian,tujuan,metode Problem Based Learning.
2. Mampu menjelaskan kelebihan dan kekurangan PBL.
3. Mampu menjelaskan cirri-ciri artikel yang sahih.
4. Mampu memahami makalah yang sesuai dengan kaidah ilmiah.
5. Mampu menjelaskan cara mengubah metode belajar.
6. Mampu memahami pentingnya teknologi informasi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian PBL
PBL (Problem Based Learning) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar
tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta memperoleh
pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pembelajaran.
3.2 Kelebihan dan kekurangan PBL
Kelebihan:
A. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih
memahami
B. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan
kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
C. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
D. Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer
pengetahuan untuk memahami masalah dalam kehidupan siswa.
E. Pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata
pelajaran, pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus
dimengerti oleh siswa bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari bukubuku saja.
F. Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan
pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang
mereka lakukan.
G. Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.
H. Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir
kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan
pengetahuan baru.

I. Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk


mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata
J. Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus
menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir
Kekurangan:
A. Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan
bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan
merasa untuk mencoba.
B. Keberhasilan model pembelajaran berbasis masalah membutuhkan cukup
waktu untuk persiapan
C. Tanpa memahami mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah
yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka
ingin dipelajari. (Neni, 2010)
3.3 Perlunya berpikir kritis
PBL adalah metode pembelajaran yang diawali dari permasalahan tanpa penjelasan
lebih dahulu. Model pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran
dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik sehingga siswa dapat
menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang lebih
tinggi dan inquiri, memandirikan siswa dan meningkatkan kepercayaan sendiri
(Arends dan Abbas, 2000:12).
3.4 Pentingnya ilmu teknologi
3.4.1 Sebagai alat pengelolaan pengetahuan
Dokumen elektronik, buku elektronik, dan sejenisnya kian hari kian
berkembang. Popularitas dan kecanggihannya pun makin cepat menyebar berkat
dukungan teknologi komunikasi. Sekolah masa depan akan sangat hemat dalam
mengurusi sumber-sumber pengetahuan. Buku pegangan guru, bahan ajar anak,

bahkan perpustakaan sekolah pada gilirannya hadir dengan wajah dan sosok yang
sangat berbeda.
3.4.2 Sebagai alat pembelajaran
Pembelajaran dibantu oleh berbagai aplikasi software teknologi informasi. Di
antara yang sudah berkembang adalah berupa perangkat pemecahan masalah,
perangkat simulasi, perangkat tutorial.
3.4.3 Sebagai alat pengelolaan usaha
Usaha lembaga pendidikan lebih merupakan proses dan tugas-tugas yang
dalam keseharian terus berlangsung. Pada era yang semakin kompetitif melaksakan
proses dan tugas-tugas akan semakin terasa berat. Kecepatan, ketepatan, dan kualitas
dalam proses dan tugas tersebut sangatlah dibutuhkan dan harus terus ditingkatkan
agar lembaga pendidikan mampu memiliki daya kompetisi yang tinggi.
3.4.4 Sebagai alat pengkajian
Analisis penelitian hasil belajar, penelitian tindakan kelas yang dilakukan
guru-guru, prediksi perencanaan sekolah adalah merupakan di antara contoh kegiatan
yang melibatkan kajian matematis dan statistik.
3.5 Cara membedakan artikel yang sahih dan tidak sahih
Artikel ilmiah dan karya tulis ilmiah yang sahih biasanya terdiri atas :
1. Judul
2. Penulis
3. Abstrak
4. Pendahuluan
5. Bahan dan metode, atau metodologi penelitian
6. Hasil penelitian
7. Pembahasan
8. Kesimpulan dan saran
9. Daftar pustaka
10. Disahkan oleh lembaga resmi, seperti Universitas, LIPI, dll.
Cara membedakan artikel yang sahih dan tidak :

1. Adanya pokok pokok permasalahan yang disusun secara sistematis.


Menggunakan kaidah bahasa yang baku (menurut Dr. Ir. Muladno,
M.SA)
2. Disusun menggunakan kaidah-kaidah bahasa yang baku. Ditulis dari
sumber yang dapat dipercaya yang bersifat empiris. Menggunakan
kaidah-kaidah ilmiah ( Agus Supratno )
3.6 Cara memecahkan masalah yang efektif
1. Definisikan masalah
Pada tahap ini kita perlu melakukan diagnosis terhadap sebuah situasi,
peristiwa atau kejadian, untuk memfokuskan perhatian kita pada masalah
sebenarnya, dan bukan pada gejala yang muncul. Dengan tahap :
a. Fakta dipisahkan dari opini atau spekulasi.
b. Semua pihak yang terlibat diperlukan sebagai sumber informasi.
c. Masalah harus dinyatakan secara eksplitis/tegas.
d. Definisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas adanya
ketidaksesuaian antara standar dan kenyataan yang terjadi.
e. Definisi yang dibuat bukanlah seperti sebuah solusi yang samar.
2. Buat alternatif pemecahan masalah
Karakteristik pembuatan alternatif pemecahan masalah yang baik:
a. Semua alternatif yang ada diusulkan terlebih dahulu.
b. Alternatif yang diusulkan harus sejalan dengan tujuan.
c. Alternatif yang diusulkan perlu mempertimbangkan konsekuensi yang
muncul dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
d. Alternatif yang ada saling melengkapi satu dengan lainnya.
e. Alternatif yang diusulkan harus dapat menyelesaikan masalah dengan
baik.
3. Evaluasi alternatif pemecahan masalah
Pemilihan alternatif dinilai berdasarkan :
a. Tingkat kemungkinannya untuk dapat menyelesaikan masalah tanpa
menyebabkan terjadinya masalah lain.
b. Tingkat penerimaan dari orang yang terlibat didalamnya.
c. Tingkat kemungkinan penerapannya.
d. Tingkat kesesuainnya dengan batasan yang ada.
4. Terapkan solusi dan tindak lanjuti

BAB IV
4.1 Mapping

Anda mungkin juga menyukai