VI
IV
III
II
I Fokus Pangan
Strategis
Fokus sentra/
kawasan
3
Target Waktu Swasembada
Bawang Putih
2045
Gula 2033
Industri
2026
Gula
Konsumsi 2025
2019
Padi, Bawang Daging
Merah, Cabai Sapi
2019
2017 Kedelai
2016
Jagung
4
KERANGKA PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEDAULATAN PANGAN ASAL TERNAK
KOMODITAS UTAMA ;
Sapi Potong, Sapi Perah, Kerbau
Kambing, Domba, Unggas dan Babi
KEMITRAAN AGRIBISNIS
Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan http://ditjenpkh.pertanian.go.id
KONDISI SAAT INI
18.000
16.000
14.000
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
-
2014 2015 2016 2017 2018 *)
1 Sapi Potong/Beef Cattle 14.727 15.420 15.997 16.429 17.050
2 Sapi Perah/Dairy Cattle 503 519 534 540 550
3 Kerbau/Buffalo 1.335 1.347 1.355 1.322 1.356
4 Kuda/Horse 428 430 424 409 421
20.000
18.000
16.000
14.000
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
-
2014 2015 2016 2017 2018 *)
1 Kambing/Goat 18.640 19.013 17.862 18.208 18.721
2 Domba/Sheep 16.092 17.025 15.717 17.142 17.398
3 Babi/Pig 7.694 7.808 7.904 8.261 8.542
2.000.000
1.800.000
1.600.000
1.400.000
1.200.000
1.000.000
800.000
600.000
400.000
200.000
-
2014
1 Ayam Buras/Native Chicken 275.116 2015
285.304 2016
294.333 2017
299.701 2018 *)
310.960
2 Ayam Ras Petelur/Layer 146.660 155.007 161.364 176.937 181.752
3 Ayam Ras Pedaging/Broiler 1.443.349 1.528.329 1.632.801 1.848.731 1.891.435
4 Itik/Duck 45.268 45.322 47.423 49.056 51.239
5 Itik Manila/Muscovy Duck 7.414 7.975 8.170 8.502 8.772
CAPAIAN DAN SITUASI PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN 2018
PRODUKSI KEBUTUHAN STATUS KETERANGAN
Daging sapi/kerbau (ton) (ton)
354.770 604.966 Impor 32% dari kebutuhan (berdasarkan Belum swadaya
realisasi impor sapi bakalan dan daging
Daging kambing/domba sapi/kerbau sd Des 2017)
113.757 Cukup Konsumsi dalam negeri dan peluang ekspor Swasembada
Daging babi
339.609 Cukup Konsumsi dalam negeri dan peluang ekspor Swasembada
Daging ayam ras 3,3 juta 3,2 juta Potensi ekspor sangat besar Swasembada tapi input
(Berlebih dan produksinya tergantung
cenderung over impor (bibit, bahan
supply) pakan, obat dan
Telur ayam teknologi
110.282 Berlebih dan Potensi ekspor sangat besar
ras cenderung over
supply
Daging ayam lokal 284.988 Mencukupi untuk Dipelihara oleh masyarakat pedesaan dan Swasembada
konsumsi dalam belum banyak berbentuk usaha
negeri
Daging bebek
lokal 41.867 Mencukupi untuk Dipelihara oleh masyarakat pedesaan dan Swasembada
konsumsi dalam belum banyak berbentuk usaha
negeri
2045
2035
Ketersediaan
daging sapi lokal 2026
(68 % )
2022 1.
Pemantapan Ekspor:
Populasi : 38.802.239 ekor dan
2. Kebutuhan : 1.039.218 ton; produksi lokal
Catt: Diperlukan importasi indukan sebanyak 3,2 juta ekor selama 10 tahun pertama
Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan http://ditjenpkh.pertanian.go.id
STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA & EKSPOR DAGING SAPI
Ekspor Lumbung Pangan
Dunia
a. Penguatan akses pasar a. Promosi
b. Peningkatan keamanan dan b. Peningkatan nilai tambah
daya saing produk hewan dan daya saing
c. Penguatan sistem logistik c. Diversifikasi horisontal dan
vertikal
2016-2022 2027-2035
PENGENDALIAN
PEMOTONGAN
BETINA
PRODUKTIF
IB Reguler
2,7 juta ekor
Akseptor
3 juta ekor
IB Introduksi
300 ribu ekor
Akseptor merupakan induk ternak yang sudah didaftarkan maupun yang
belum didaftarkan di iSIKHNAS. Ternak yang sudah didaftarkan tidak perlu
didaftarkan kembali dan tetap menggunakan identitas ternak/daftar hewan
yang sudah terdaftar di iSIKHNAS.
NO PROVINSI REGULER INTRODUKSI TOTAL
Pelaporan Kelahiran
Pelaporan kelahiran merupakan laporan
kelahiran tahun 2018 maupun 2017 (yang
belum dilaporkan) baik hasil IB dan hasil
kawin alam dilakukan oleh petugas reproduksi
yang telah ditetapkan.
PENYEDIAAN DAN DISTRIBUSI SEMEN BEKU,
NITROGEN (N2) CAIR DAN KONTAINER
2.Biaya Operasional
>> Operasional IB Reguler
>> Operasional IB Introduksi
>> Operasional Pemeriksaan Kebuntingan
>> Pelaporan Kelahiran
>> Honor pelaporan (data recorder)
34
BESARAN BIAYA OPERASIONAL
1. Inseminasi Buatan
Inseminasi Buatan sebesar Rp. 50.000,- per pelayanan dan
maksimal 3 kali IB dengan memperhatikan ketersediaan
anggaran sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
2. Pemeriksaan Kebuntingan
Pemeriksaan Kebuntingan (PKb) sebesar Rp. 30.000,- per
pelayanan dengan memperhatikan ketersediaan anggaran sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
4. Honor Rekorder
Honor data recorder adalah Rp. 400.000,- per bulan diberikan kepada petugas data
reorder yang ditunjuk di Kabupaten/Kota dan Provinsi. 35
Ketentuan Pembayaran BOP
a. Biaya Operasional Pelayanan IB : Rp 50.000/pelayanan Maksimal 3 kalimemperhatikan
ketersediaan anggaran
b. Biaya Operasional Pelayanan PKB : Rp. 30.000/pelayananmemperhatikan ketersediaan anggaran
c. Biaya Operasional Pelaporan Kelahiran : Rp 5.000/Kelahiran memperhatikan ketersediaan
anggaran
d. Honor Data Recorder : Rp. 400.000 /bulan
e. Penanggulangan Gangreb dilakukan 2-3 kali memperhatikan ketersediaan anggaran
Syarat-syarat pertanggungjawaban
a BOP IB Print Out Lap IB Isiknas ttd petugas bersangkutan, Verifikator dan PJ Dinas Kab/Kota (format 17)
Rekap pelaksanaan di ttd BPP/petugas yang ditunjuk, PJ Dinas Kab/Kota dan PPK Provinsi
(format 18) Kuitansi Format 19
b BOP PKB Print Out Lap PKB Isiknas ttd petugas bersangkutan, Verifikator dan PJ Dinas Kab/Kota
(format 20) Rekap pelaksanaan di ttd BPP/petugas yang ditunjuk, PJ Dinas Kab/Kota dan
c Kelahiran Ternak Print Out Lap Kelahiran Ternak Isiknas ttd petugas bersangkutan, Verifikator dan
PJ Dinas Kab/Kota (format 23) Rekap pelaksanaan di ttd BPP/petugas yang ditunjuk, PJ Dinas
a. Pengenaan PPh Biaya operasional IB, PKb, dan pelaporan kelahiran PPh sebesar : (i) Golongan IV :
15 %; (ii) Golongan III : 5%; (iii) Non PNS ber NPWP : 5%; dan (iv) Non PNS tanpa NPWP : 6%
b. Bendahara pengeluaran berkewajiban untuk memotong pajak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Dalam rangka efektifitas dan ketertiban pelaksanaan UPSUS SIWAB dilakukan penandatanganan pakta
Integritas.
Prosedur pencairan dana untuk pembayaran honor dalam kegiatan operasional UPSUS SIWAB ini dapat
dilakukan melalui tiga cara yaitu pembayaran melalui uang persediaan (UP), tambahan uang persediaan
(TUP) dan Pembayaran Langsung (LS)
Pelaporan
Distribusi dan
Ketersediaan Semen
IB 1 2 Beku, N2 Cair, dan
Kontainer
Pengendalian
3 Betina Produktif
Lahir 4
Penyediaan semen beku,
tenaga teknis, dan sarana
5 IB serta pelaksanaan IB
Alur Pelaporan Program Upsus SIWAB
ISIKHNAS
KINERJA OUTPUT :
a. Jumlah akseptor IB PETUGAS
b. Jumlah Kebuntingan TEKNIS
c. Jumlah Kelahiran
PETUGAS
KINERJA KEGIATAN :
a. Penyediaan semen beku, SDM IB, TEKNIS
Sapras IB, dan Pelaksanaan IB dan
KA PETUGAS
b. Perkembangan Distribusi dan TEKNIS
ketersediaan Semen Beku, N2
Cair dan Kontainer PETUGAS
c. Pemenuhan HPT
d. Pengendalaian Pemotongan TEKNIS
Betina Produktif
Lanjutan...
SEKRETARIAT
Pokja Upsus Propinsi POKJA UPSUS
SIWAB
PROVINSI
Laporan kinerja: (1) Pelaksanaan Kegiatan IB; (2)Penyediaan
dan Distribusi Semen Beku, Nitrogen (N2) Cair Dan Kontainer;
(3) Sumber Daya Manusia; (4) Pemenuhan Hijauan Pakan; (5)
Penanggulangan Gangguan Reproduksi; dan (6)Pengendalian
Pemotongan Sapi/Kerbau Betina Produktif di RPH.
REALISASI UPSUS SIWAB 2018
CAPAIAN UPSUS SIWAB (1 JANUARI - 1 NOVEMBER 2018)
3.591.115
3.000.000
2.100.000
119,70% 1.759.663 1.680.000
1.464.722
83,79% 87,19%
IB KEBUNTINGAN LAHIR
Target Realisasi
REALISASI BOP UPSUS SIWAB
REALISASI BOP dan iSIKHNAS IB
PAGU IB REALISASI BOP IB
UPDATE
NO PROV
Akseptor Anggaran Akseptor Anggaran % TANGGAL
a b c d h i (i/d)x10 j
1 DKI JAKARTA 1,000 50,000,000 384 19,200,000 38.40 10-Apr
2 JAWA BARAT 146,850 7,342,500,000 118,688 5,934,400,000 80.82 26-Oct
3 JAWA TENGAH TOTAL 702,100 32,861,250,000 559,986 27,059,550,000 82.34 26-Oct
Jateng APBN 640,600 31,768,750,000 528,661 26,433,050,000 83.20 26-Oct
Jateng Subsidi 61,500 1,092,500,000 31,325 626,500,000 57.35 26-Oct
4 D.I. YOGYAKARTA 100,800 5,040,000,000 100,810 5,040,500,000 100.01 26-Oct
5 JAWA TIMUR 1,748,000 84,950,000,000 1,344,753 67,237,650,000 79.15 26-Oct
6 ACEH 48,000 2,400,000,000 41,951 2,097,550,000 87.40 26-Oct
7 SUMATERA UTARA 103,800 5,190,000,000 97,137 4,856,850,000 93.58 26-Oct
8 SUMATERA BARAT 119,563 6,513,000,000 79,433 3,971,650,000 60.98 26-Oct
9 RIAU 32,000 1,600,000,000 18,570 928,500,000 58.03 26-Aug
10 JAMBI 23,625 1,181,250,000 16,055 802,750,000 67.96 26-Oct
11 SUMATERA SELATAN 48,000 2,400,000,000 30,448 1,522,400,000 63.43 26-Oct
12 LAMPUNG 194,400 9,720,000,000 188,708 9,435,400,000 97.07 26-Oct
13 KALIMANTAN BARAT 26,000 1,300,000,000 17,600 880,000,000 67.69 26-Oct
14 KALIMANTAN TENGAH 9,000 450,000,000 3,400 170,000,000 37.78 7-Aug
15 KALIMANTAN SELATAN 40,628 2,031,400,000 24,555 1,227,750,000 60.44 26-Oct
16 KALIMANTAN TIMUR 10,000 600,000,000 6,112 305,600,000 50.93 26-Oct
17 SULAWESI UTARA 10,000 500,000,000 6,397 319,850,000 63.97 14-Sep
18 SULAWESI TENGAH 20,480 1,024,000,000 17,703 885,150,000 86.44 15-Aug
19 SULAWESI SELATAN 91,320 4,566,000,000 64,226 3,211,300,000 70.33 26-Oct
20 SULAWESI TENGGARA 20,000 1,000,000,000 14,014 700,700,000 70.07 26-Oct
21 MALUKU 6,500 325,000,000 2,968 148,400,000 45.66 26-Oct
22 BALI 92,060 4,578,000,000 71,771 3,588,550,000 78.39 26-Oct
23 NUSA TENGGARA BARAT 93,598 4,260,000,000 66,162 3,308,100,000 77.65 26-Oct
24 NUSA TENGGARA TIMUR 32,800 1,640,000,000 26 1,300,000 0.08 10-Apr
25 PAPUA 3,350 167,500,000 770 38,500,000 22.99 8-Aug
26 BENGKULU 8,000 400,000,000 7,992 399,600,000 99.90 26-Oct
27 MALUKU UTARA 3,454 122,500,000 1,344 67,200,000 54.86 31-May
28 BANTEN 5,068 253,400,000 2,117 105,850,000 41.77 26-Oct
29 BANGKA BELITUNG 1,470 105,000,000 707 35,350,000 33.67 26-Oct
30 GORONTALO 15,000 750,000,000 12,745 637,250,000 84.97 26-Oct
31 KEPULAUAN RIAU 1,943 97,150,000 540 27,000,000 27.79 26-Oct
32 PAPUA BARAT 3,600 180,000,000 458 22,900,000 12.72 26-Aug
33 SULAWESI BARAT 10,580 529,000,000 8,588 429,400,000 81.17 26-Oct
34 KALIMANTAN UTARA 3,000 150,000,000 1,478 73,900,000 49.27 26-Oct
TOTAL 3,775,989 184,276,950,000 2,928,596 145,490,050,000 78.95
REALISASI BOP dan iSIKHNAS PKB
PAGU PKB REALISASI BOP PKB UPDATE
NO PROV
Akseptor Anggaran Akseptor Anggaran % TANGGAL
a b c d h i (i/d)x1 j
1 DKI JAKARTA 700 21,000,000 38 1,140,000 5.43 10-Apr
2 JAWA BARAT 110,000 4,005,000,000 73,070 2,192,100,000 54.73 26-Oct
3 JAWA TENGAH 326,500 4,500,000,000 203,630 6,108,900,000 135.75 26-Oct
4 D.I. YOGYAKARTA 39,120 1,050,000,000 38,495 1,154,850,000 109.99 26-Oct
5 JAWA TIMUR 945,682 16,800,000,000 541,129 16,233,870,000 96.63 26-Oct
6 ACEH 35,900 1,077,000,000 31,648 949,440,000 88.16 26-Oct
7 SUMATERA UTARA 53,930 1,617,900,000 50,713 1,521,390,000 94.03 26-Oct
8 SUMATERA BARAT 77,000 2,415,000,000 45,000 1,350,000,000 55.90 26-Oct
9 RIAU 26,500 795,000,000 20,308 609,240,000 76.63 26-Aug
10 JAMBI 11,985 359,550,000 9,154 274,620,000 76.38 26-Oct
11 SUMATERA SELATAN 20,000 600,000,000 - - 0.00 10-Apr
12 LAMPUNG 113,400 3,402,000,000 112,978 3,389,340,000 99.63 26-Oct
13 KALIMANTAN BARAT 15,000 450,000,000 10,250 307,500,000 68.33 26-Oct
14 KALIMANTAN TENGAH 6,000 180,000,000 1,700 51,000,000 28.33 7-Aug
15 KALIMANTAN SELATAN 27,000 810,000,000 17,047 511,410,000 63.14 26-Oct
16 KALIMANTAN TIMUR 7,050 211,500,000 3,376 101,280,000 47.89 26-Oct
17 SULAWESI UTARA 3,500 105,000,000 2843 85,290,000 81.23 14-Sep
18 SULAWESI TENGAH 14,000 420,000,000 9,378 281,340,000 66.99 7-Aug
19 SULAWESI SELATAN TOTAL 63,777 1,875,540,000 34,872 1,046,160,000 55.78 26-Oct
Sulsel APBN 60,000 1,800,000,000 0.00
Sulsel Subsidi 3,777 75,540,000 0.00
20 SULAWESI TENGGARA 12,500 375,000,000 11,742 352,260,000 93.94 26-Oct
21 MALUKU 3,250 97,500,000 1,672 50,160,000 51.45 26-Oct
22 BALI 76,300 2,289,000,000 47,398 1,421,940,000 62.12 26-Oct
23 NUSA TENGGARA BARAT 62,250 1,650,000,000 43,393 1,301,790,000 78.90 26-Oct
24 NUSA TENGGARA TIMUR 25,500 765,000,000 413 12,390,000 1.62 10-Apr
25 PAPUA 2,345 70,350,000 422 12,660,000 18.00 8-Aug
26 BENGKULU 6,000 180,000,000 6,000 180,000,000 100.00 26-Oct
27 MALUKU UTARA 7,987 149,740,000 1,869 56,070,000 37.44 31-May
28 BANTEN 3,800 114,000,000 1,802 54,060,000 47.42 26-Oct
29 BANGKA BELITUNG 1,050 31,500,000 607 18,210,000 57.81 26-Oct
30 GORONTALO 8,925 267,750,000 8,550 256,500,000 95.80 26-Oct
31 KEPULAUAN RIAU 1,500 45,000,000 236 7,080,000 15.73 26-Oct
32 PAPUA BARAT 1,800 54,000,000 1,800 54,000,000 100.00 26-Aug
33 SULAWESI BARAT 8,700 261,000,000 5,519 165,570,000 63.44 26-Oct
34 KALIMANTAN UTARA 1,800 54,000,000 1,331 39,930,000 73.94 26-Oct
TOTAL 2,120,751 47,098,330,000 1,338,383 40,151,490,000 85.25
REALISASI BOP dan iSIKHNAS LAPORAN KELAHIRAN
PAGU LAPORAN KELAHIRAN REALISASI BOP LAPORAN KELAHIRAN UPDATE
NO PROV
Akseptor Anggaran Akseptor Anggaran % TANGGAL
a b c d h i (i/d)x100 j
1 DKI JAKARTA 700 3,500,000 60 300,000 8.57 10-Apr
2 JAWA BARAT 66,750 333,750,000 44,989 224,945,000 67.40 26-Oct
3 JAWA TENGAH 336,000 750,000,000 101,522 311,460,000 41.53 26-Oct
4 D.I. YOGYAKARTA 35,000 175,000,000 24,892 124,460,000 71.12 26-Oct
5 JAWA TIMUR 525,000 2,625,000,000 383,912 1,919,560,000 73.13 26-Oct
6 ACEH 56,000 - 19,202 96,010,000 26-Oct
7 SUMATERA UTARA 22,819 114,095,000 24,013 120,065,000 105.23 26-Oct
8 SUMATERA BARAT 50,500 402,500,000 28,069 140,345,000 34.87 26-Oct
9 RIAU 26,500 132,500,000 10,065 50,325,000 37.98 26-Aug
10 JAMBI 9,996 49,980,000 14,015 70,075,000 140.21 26-Oct
11 SUMATERA SELATAN 25,000 125,000,000 - - 0.00 10-Apr
12 LAMPUNG 116,044 580,220,000 56,141 280,705,000 48.38 26-Oct
13 KALIMANTAN BARAT 9,000 45,000,000 6,708 33,540,000 74.53 26-Oct
14 KALIMANTAN TENGAH 6,000 30,000,000 4,000 20,000,000 66.67 7-Aug
15 KALIMANTAN SELATAN 20,000 100,000,000 13,269 66,345,000 66.35 26-Oct
16 KALIMANTAN TIMUR 5,512 27,560,000 3,008 15,040,000 54.57 26-Oct
17 SULAWESI UTARA 2,000 10,000,000 2195 10,975,000 109.75 14-Sep
18 SULAWESI TENGAH 14,048 70,240,000 5,029 25,145,000 35.80 15-Aug
19 SULAWESI SELATAN 36,750 183,750,000 22,521 112,605,000 61.28 26-Oct
20 SULAWESI TENGGARA 11,363 56,815,000 7,323 36,615,000 64.45 26-Oct
21 MALUKU 6,500 - 1,665 8,325,000 26-Oct
22 BALI 69,075 345,375,000 27,707 138,535,000 40.11 26-Oct
23 NUSA TENGGARA BARAT 47,600 500,000,000 28,511 142,555,000 28.51 26-Oct
24 NUSA TENGGARA TIMUR 25,500 127,500,000 471 2,355,000 1.85 10-Apr
25 PAPUA 6,000 30,000,000 337 1,685,000 5.62 8-Aug
26 BENGKULU 6,000 30,000,000 3,129 15,645,000 52.15 26-Oct
27 MALUKU UTARA 3,450 12,250,000 807 4,035,000 32.94 31-May
28 BANTEN 2,660 13,300,000 1,470 7,350,000 55.26 26-Oct
29 BANGKA BELITUNG 1,050 5,250,000 579 2,895,000 55.14 26-Oct
30 GORONTALO 8,880 44,400,000 4,981 24,905,000 56.09 26-Oct
31 KEPULAUAN RIAU 1,327 6,635,000 205 1,025,000 15.45 26-Oct
32 PAPUA BARAT 1,800 9,000,000 654 3,270,000 36.33 26-Aug
33 SULAWESI BARAT 6,620 33,100,000 2,317 11,585,000 35.00 26-Oct
34 KALIMANTAN UTARA 1,500 7,500,000 738 3,690,000 49.20 26-Oct
TOTAL 1,562,944 6,979,220,000 844,504 4,026,370,000 57.69
ANILSA RESIKO
ANALISA RESIKO PELAKSANAAN IB, PKB DAN PELAPORAN KELAHIRAN
N
Proses Bisnis Pernyataan Resiko Penyebab Resiko Aktivitas Pengendalian Pelaksanaan K/ SOP
o
I.1. Pelaksanaan Pelaksanaan IB tidak Penetapan target akseptor Inventarisasi data akseptor IB Data Base
Pelayanan IB mencapai target IB kurang cermat Populasi Sapi/
Kerbau
Masih adanya IB berulang Refreshing Petugas dan bimbingan Bimbingan dan Pembinaan
pengenalan birahi pada peternak SOP pelaksanaan IB
Pelaksanaan Target Petugas tidak tertib Refreshing Petugas dan penyediaan Pembinaan dan Bimbingan
Pemeriksaan Kebuntingan tidak melakukan pemeriksaan operasional SOP Pelaksanaan
Kebuntingan tercapai dan pelaporan PKb
(PKb)
Masih terbatasnya Petugas Pelatihan Petugas Baru dan Iventarisasi
PKb Detasering Petugas dari UPT Kebutuhan Petugas
Pemberntukan
Tim Terpadu
Pelaksanaan Pelaksanaan IB Kurang terkoordinasi Pembentukan Tim Terpadu dan SOP Sinkronisasi
Sinkronisasi Introduksi kurang dalam pelaksaan Penjadwalan Peningkatan
maksimal Pelaksanaan Koordinasi
Pemahaman peternak Peningkatan pemahaman SOP SOP Sinkronisasi
terhadap tahapan Sinkronisasi pada peternak Sosialisasi dan
kegiataan masih rendah Pembinaan
Pelaporan Kinerja Upsus tidak Ketaatan Petugas dalam Evaluasi Pelaporan per petugas Pembinaan dan Bimbingan
IB, PKb dan Optimal melaporkan masih rendah Teknis Pelaporan
Kelahiran SOP Pelaporan
Penyediaan BOP
Masih adanya gangguan Pemantauan terus menerus Pemeliharaan sistem dan
sistem Pelaporan terhadap arus masuk data jaringan iSIKHNAS
IDENTIFIKASI RISIKO KEGIATAN PENYEDIAAN DAN DISTRIBUSI SEMEN BEKU,
N2 CAIR DAN KONTAINER
Proses Pernyataan Pelaksanaan
No Penyebab Resiko Aktivitas Pengendalian
Bisnis Risiko K/SOP
1. Penyediaan Tidak tersedianya Data kebutuhan dari lokasi, Pemasukan SOP data kebutuhan
Semen semen beku, N2 kabupaten dan provinsi yang data dari lokasi, kabupaten dan semen beku, N2 cair dan
kontainer
Beku, cair dan kontainer tidak akurat. provinsi secara konsisten dan
N2 Cair dan sesuai dengan peta berjenjang.
Kontainer kebutuhan
Pengiriman data terlambat Pengiriman data tempat waktu untuk SOP data kebutuhan
penentuan rencana anggaran dan semen beku, N2 cair dan
kontainer yang
pengadaan barang
dilengkapi batas waktu
Produsen N2 cair hanya Penyesuaian jadwal distribusi dengan
berada pada lokasi tertentu lokasi
produsen N2
cair
Kelengkapan dokumen Penyesuaian jadwal distribusi anggaran dan
perencanaan yang diperlukan jumlah kebutuhan dengan ketersediaan
belum tersedia dengan lengkap bahan produksi
Jadwal palang dan lokasi Persiapan pengadaan dilaksanakan sesuai
pendistribusian smen beku belum dengan ketentuan dan peraturan yang
final berlaku
2. Distribusi Tidak terdistribusinya Perencanaan cara distribusi oleh Adanya dukungan dari pemerintah untuk
Semen Beku, semen beku, N2 cair produsen barang yang tidak sesuai membantu kelancaran
N2 Cair dan dan kontainer dengan dengan kondisi di lokasi. distribusi barang
Kontainer tepat jumlah, waktu
dan kualitas
Lanjutan……
Pernyataan Aktivitas
No Proses Bisnis Penyebab Resiko Pelaksanaan K/SOP
Risiko Pengendalian
Pelaksanaan tidak sesuai Penanganan SOP penanganan
dengan prosedur kontainer yang semen beku dan N2
sesuai dengan cair
SOP
2 Sosialisasi dan Advokasi Kegiatan sosialisasi dan Penentuan kriteria peserta di surat
Pengendalian Pemotongan advokasi tidak tepat Sasaran undangan
Betina Produktif
TERIMA KASIH