Anda di halaman 1dari 42

KAJIAN AKADEMIS

PEMBENTUKAN UPT PUSKESWAN


KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

DINAS PERIKANAN PERTANIAN DAN PANGAN


KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
2017
Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

1.1 LATAR BELAKANG


Kepulauan Anambas merupakan Kabupaten dengan luas wilayah 634.37 km2 dengan jumlah
penduduk pada tahun 2017 sebanyak 40.921 jiwa. Pada bidang peternakan, jenis ternak yang
ada di Kabupaten Kepulauan Anambas meliputi ternak besar, ternak kecil dan unggas.
Berdasarkan data peternakan 2016 untuk ternak besar, populasi sapi potong merupakan
jumlah terbanyak yang dipelihara yaitu sebanyak 4.253 ekor. Ternak kecil meliputi kambing
sebanyak 235 ekor. Sedangkan untuk ternak unggas, ayam buras merupakan jumlah yang
terbesar dipelihara yaitu sebanyak 19.044 ekor, dan itik sebanyak 1.049 ekor. Sementara
untuk hasil produksi asal ternak tahun 2016 berupa daging dan telur berturut – turut sebesar
23.944 kg dan 799.065 butir.

Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan kesehatan melalui status kesehatan
hewan nasional untuk mencapai kondisi kesehatan, produksi dan produktivitas hewan dapat
ditingkatkan secara optimal dengan pembentukan Pos Kesehatan Hewan dengan diperkuat
oleh Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan Menteri Dalam Negeri Nomor
630/Kpts/TN.510/10/93 dan Nomor 88 Tahun 1993. Melalui Permentan No.
64/Permentan/OT.140/9/2007, istilah Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan) diubah menjadi
Pusat kesehatan hewan (Puskeswan) dengan tugas melakukan kegiatan pelayanan kesehatan
hewan di wilayah kerjanya dan melakukan konsultasi veteriner di bidang kesehatan hewan.
Disebutkan pula bahwa Puskeswan mempunyai fungsi pelaksanaan penyehatan hewan,
pemberian pelayanan kesehatan masyarakat veteriner, pelaksanaan epidemiologik dan
pelaksanaan informasi veteriner dan kesiagaan darurat wabah serta pemberian pelayanan
jasa veteriner.

Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) sebagai unit pelayanan kesehatan hewan terpadu
memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat yaitu pelayanan diagnosa penyakit, pengobatan, penanganan masalah reproduksi
dan kesehatan masyarakat veteriner di wilayah. Dengan keberadaan Puskeswan diharapkan
pelayanan dapat berjalan lebih optimal karena keberadaan Puskeswan yang mempunyai
wilayah kerja yang lebih terbatas. Saat ini di Kabupaten Kepulauan Anambas belum
mempunyai Puskeswan, ke depan untuk menunjang pelayanan yang lebih maksimal maka
idealnya perlu dibangun Puskeswan minimal 3 unit Puskeswan yang masing masing melayani
2-3 wilayah Kecamatan.

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 1 -1


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

Keberadaan Puskeswan ini dalam kegiatan secara terperinci melaksanakan kegiatan sebagai
berikut :

A. Pelaksanaan penyehatan hewan, sebagai upaya medik yang kegiatannya meliputi :


1. Promotif, upaya meningkatkan kesehatan hewan dari kondisi yang sudah ada, yaitu
a) pemberian suplemen, vitamin dan bahan aditif lainnya yang aman dan menyehatkan;
dan
b) pemberian pakan yang mengandung gizi seimbang untuk peningkatan produksi dan
produktifitas hewan.
2. Preventif, upaya mencegah agar hewan tidak sakit, yaitu:
a) melakukan vaksinasi dan tindakan lain yang diperlukan dalam rangka pencegahan
penyakit hewan menular;
b) melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka pencegahan, pengendalian dan
pemberantasan penyakit hewan menular;
c) melakukan isolasi dan observasi hewan untuk membatasi penyebaran penyakit;
d) pengawasan lalu lintas hewan dan produk hewan di wilayah kerjanya.
3. Kuratif, upaya melakukan penyembuhan terhadap penyakit baik secara
medikamentosa/menggunakan obat-obatan maupun secara tindakan medik bedah dan
tindakan lainnya, yaitu:
a) melakukan pemeriksaan dan penegakan diagnosa;
b) melakukan tindakan memastikan diagnosa dengan pemeriksaan laboratorium setempat
ataupun rujukan;
c) melakukan pengobatan terhadap hewan sakit;
d) melakukan tindakan bedah hewan dalam rangka penyembuhan penyakit
4. Rehabilitatif, upaya pemulihan kesehatan pasca sakit, yaitu:
a) melakukan istirahat kandang, rawat inap, berobat jalan dan kunjungan pasien;
b) melakukan pemberian alat-alat Bantu kesembuhan seperti pembalutan, fiksasi dan lain
sebagainya.
5. Pelayanan medik reproduksi, yaitu:
a) melakukan diagnosa kebuntingan;
b) menolong kelahiran;
c) melaksanakan inseminasi buatan;
d) melakukan diagnosa dan pengobatan kemajiran;
e) melakukan diagnosa dan pengobatan gangguan reproduksi;
f) melakukan tindakan alih janin (embrio transfer).
B. Pemberian pelayanan kesehatan masyarakat veteriner yang kegiatannya meliputi :
1. Melakukan penanganan hiegene dan sanitasi bahan pangan asal hewan (daging, telur) agar
tidak mengandung residu bahan kimia maupun cemaran mikroba yang membahayakan
serta beresiko terhadap kesehatan manusia, hewan, masyarakat, dan lingkungan;
2. Membantu pelaksanaan analisa resiko dan pengujian mutu disertai surat keterangan
kesehatan produk hewan dalam rangka penjaminan keamanan bahan pangan asal hewan;
3. Pengambilan spesimen produk hewan untuk pengujian lebih lanjut;
4. Melakukan pembinaan penyediaan produk hewan yang aman, sehat, utuh dan halal
(ASUH).

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 1 -2


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

C. Pelaksanaan epidemiologik yang kegiatannya meliputi:


1. Melakukan surveilans dan pemetaan penyakit hewan di wilayah kerjanya;
2. Pengumpulan dan analisa data yang secara terus menerus diperbaharui meliputi kejadian
penyakit, kasus kematian, jumlah korban, wilayah yang tertular, dan lain-lain yang sangat
berguna untuk menetapkan langkah-langkah penanganan selanjutnya;
3. Melakukan pengambilan spesimen yang diperlukan dalam rangka peneguhan diagnosa
PHM (Penyakit Hewan Menular) untuk dilakukan pemeriksaan dilaboratorium rujukan
atau laboratorium lain yang ditunjuk pemerintah;
4. Melakukan pengamatan dan pemeriksaan terhadap penyakit hewan menular (PHM)
secara klinik, epidemiologik dan laboratorik di wilayah kerjanya;
5. Melaporkan wabah penyakit hewan di wilayah kerjanya ke Dinas Kabupaten/Kota sesuai
prosedur dan format pelaporan yang telah ditetapkan.
D. Pelaksanaan Informasi Veteriner dan kesiagaan darurat wabah yang kegiatannya meliputi:
1. Melakukan pengolahan data terpadu untuk kepentingan analisa dan pelaporan
2. Melakukan langkah kesiagaan darurat wabah untuk melindungi kepentingan masyarakat
umum;
3. Mendukung perdagangan hewan dan produk hewan;
4. Memenuhi kewajiban pelaporan penyakit hewan secara berjenjang.
E. Pemberian jasa veteriner Dokter Hewan, yang kegiatannya meliputi:
1. Melaksanakan tugas pelayanan kesehatan hewan dan pelayananan kesehatan masyarakat
veteriner;
2. Memberikan konsultasi veteriner dan penyuluhan di bidang kesehatan hewan;
3. Menerbitkan surat keterangan Dokter Hewan (veterinary certificate) dalam rangkastatus
kesehatan hewan dan keamanan pakan, produk hewan dan bahan pangan asal hewan;
4. Memeriksa dokumen terhadap hewan/ternak, produk hewan yang masuk kewilayah
kerjanya.

Mencermati hal tersebut di atas maka dapat dilihat bahwa kegiatan Puskeswan bersifat
operasional dan teknis di lapangan. Arti penting pembentukan unit layanan yang mendukung
kegiatan operasional Dinas juga telah tertuang dalam pasal 20 Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas
dan Unit. Disebutkan pula dalam pasal 26 bahwa UPT adalah unit pelayanan kerja yang
melaksanakan kegiatan teknis operasional yang bersifat pelaksanaan dari Dinas yang pada
prinsipnya tidak bersifat pembinaan serta tidak berkaitan langsung dengan perumusan dan
penetapan kebijakan daerah.

Dasar hukum pembentukan UPT diantaranya adalah :


1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3482);
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009, Nomor 84, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5015);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 1 -3


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
18 tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 Tentang Karantina Hewan (Lembaran
Negara republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4002);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 95 tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan
Kesejahteraan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 214,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5391);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan
Penyakit Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 130,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5543);
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
9. Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pengendalian Zoonosis;
Peraturan Menteri Pertanian no. 64/Permentan/OT.140/9/2007 tentang Pedoman
Pelayanan Pusat Kesehatan Hewan;
10. Menteri Pertanian Nomor 04/Permentan/Ot.140/1/2013 tentang Unit Respon Cepat
Penyakit Hewan Menular Strategis;
11. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 61/Permentan/PK.320/12/2015
Tentang Pemberantasan Penyakit Hewan;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pembentukan
dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 451);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Nomor 7 tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dibentuknya UPT Puskeswan adalah sebagai unsur pelaksanaan tugas teknis
operasional Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan di bidang pelayanan kesehatan hewan,
kesehatan reproduksi ternak serta pelayanan teknologi peternakan seperti biogas dan
inseminasi buatan.

Adapun tujuan dibentuknya UPT Puskeswan adalah:

1. Meningkatkan pengelolaan, pengembangan dan pelayanan Puskeswan, reproduksi ternak


(inseminasi buatan) dan embryo transfer, penyediaan semen beku, pemeriksaan
kebuntingan ternak, penanganan kelahiran ternak dan pemotongan hewan;
2. Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme petugas UPT Puskeswan;
3. Meningkatkan kualitas alih teknologi perbibitan ternak ruminansia;
4. Meningktkan jasa pelayanan kepada masyarakat terutama para petani ternak;
5. Meningkatkan pelestarian sumberdaya ternak.

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 1 -4


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

2.1 KEGIATAN TEKNIS OPERASIONAL TERTENTU YANG AKAN DILAKSANAKAN


2.1.1 Kegiatan yang merupakan pelaksanaan urusan yang menjadi kewenangan
daerah

Sesuai dengan Peraturan Bupati Kepulauan Anambas Nomor 52 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Daerah, maka
urusan peternakan menjadi urusan Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan yang berada di
Bidang Pertanian Seksi Pengembangan Peternakan. Berdasarkan hal tersebut, maka UPT
Puskeswan Kabupaten Kepulauan Anambas melaksanakan sebagian kegiatan teknis
operasional pelayanan kesehatan hewan pada sub urusan pemerintahan Bidang Pertanian.

Bidang Pertanian memiliki ikhtisar jabatan merencanakan operasional, mengelola,


mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi, melaporkan urusan produksi, bina usaha
pelaksanaan pembinaan dan pengembangan mutu di bidang pertanian, pengolahan dan
pemasaran hasil pangan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Sedangkan tugasnya adalah melaksanakan tugas perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pertanian.

Seksi Pengembangan Peternakan memiliki ikhtisar jabatan memimpin, merumuskan


kebijakan umum dan mengkoordinasikan, merencanakan perencanaan kegiatan,
pelaksanaan, pengembangan pembagian pelaksanaan tugas urusan pengembangan
Peternakan, Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pengolahan Hasil
Peternakan dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 mengamanatkan bahwa dalam pembagian urusan


pemerintahan bidang Pertanian untuk sub urusan Kesehatan Hewan dan Kesehatan
Masyarakat Veteriner, pemerintah kabupaten/kota bertugas untuk melakukan penjaminan
kesehatan hewan, pengelolaan jasa laboratorium dan jasa medik veteriner dalam daerah
Kabupaten/Kota.

Sehubungan dengan fungsi tersebut, maka keberadaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Puskeswan pada Dinas yang membidangi urusan pertanian sub urusan peternakan menjadi
sangat penting terkait dengan misi dan tupoksi yang diembannya.

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 2-1


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

Di samping fungsinya pelayanan kesehatan hewan diwilayah kerjanya, UPT Puskeswan juga
bertugas untuk melakukan konsultasi veteriner dan penyuluhan dibidang kesehatan hewan
bagi masyarakat. Pelaksanaan Tupoksi UPT tersebut akan lebih efisien dan efektif bila
didukung dengan sarana dan prasarana yang cukup, kelembagaan yang mantap disertai
sistem tata laksana yang memadai serta sumberdaya manusia yang memenuhi standar
keahlian, keterampilan dan kompetensi serta berdedikasi tinggi.

Dalam hal ini, yang dimaksud dengan Kegiatan teknis operasional yang dilaksanakan UPT
adalah tugas untuk melaksanakan kegiatan teknis yang secara langsung berhubungan dengan
pelayanan masyarakat. Sedangkan teknis penunjang adalah melaksanakan kegiatan untuk
mendukung pelaksanaan tugas organisasi induknya.

2.1.2 Bukan Merupakan Kegiatan Perumusan Kebijakan


UPT Puskeswan Kabupaten Kepulauan Anambas akan melaksanakan sebagian urusan Dinas
Perikanan Pertanian dan Pangan yang bukan merupakan kegiatan perumusan kebijakan.

Mandat utama UPT Puskeswan Kabupaten Kepulauan Anambas adalah menjalankan fungsi
pelayanan kesehatan hewan untuk melayani kebutuhan masyarakat terkait pelayanan
kesehatan hewan sesuai dengan visi, misi, dan rencana pemerintah daerah.

UPT Puskeswan Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki peran dan fungsi strategis sebagai
pemberi pelayanan kesehatan hewan kepada masyarakat dan pelaksanaan penyehatan
hewan.

Untuk lebih jelasnya, pemisahan kegiatan yang dilaksanakan dapat dilihat pada Tabel 2.1 di
bawah ini.

Tabel 2.1 Matriks Tugas dan Fungsi Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan Kabupaten
Kepulauan Anambas Dengan UPT Puskeswan Kabupaten Kepulauan Anambas

Dinas Perikanan Pertanian dan


Tugas & Fungsi Pangan, Bidang Pertanian, Seksi UPT Puskeswan
Pengembangan Peternakan
Tugas Tugas Bidang Pertanian: Tugas pokok:
Merencanakan operasional, mengelola, Melaksanakan sebagian urusan dibidang
mengkoordinasikan, mengendalikan, pelayanan kesehatan hewan, kesehatan
mengevaluasi, melaporkan urusan reproduksi ternak serta pelayanan
produksi, bina usaha pelaksanaan
teknologi peternakan seperti biogas dan
pembinaan dan pengembangan mutu di
bidang pertanian, pengolahan dan inseminasi buatan
pemasaran hasil pangan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Tugas Seksi Pengembangan Peternakan:

Memimpin, merumuskan kebijakan umum


dan mengkoordinasikan, Merencanakan
perencanaan kegiatan, pelaksanaan,
pengembangan pembagian pelaksanaan
tugas urusan pengembangan Peternakan,
Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat
Veteriner dan Pengolahan Hasil
Peternakan dan pelaksanaan tugas lain
yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 2-2


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

Dinas Perikanan Pertanian dan


Tugas & Fungsi Pangan, Bidang Pertanian, Seksi UPT Puskeswan
Pengembangan Peternakan
tugas dan fungsinya sesuai dengan
ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Uraian tugas seksi pengembangan


peternakan:
a) Menghimpun dan mengumpulkan bahan
rencana strategis (RENSTRA) dan
rencana kinerja (RENJA) Seksi
Pengembangan Peternakan;
b) Menghimpun Rencana Kegiatan
Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Seksi
Pengembangan Peternakan;
c) Melaksanakan pelayanan umum dan
pelayanan teknis peternakan;
d) Melaksanakan kegiatan pengamatan dan
penyelidikan penyakit hewan;
e) Melaksanakan kegiatan pencegahan dan
pemberantasan hama dan penyakit
hewan;
f) Melaksanakan kegiatan sosialisasi
tentang pengembangan peternakan,
kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat kepada masyarakat;
g) Melaksanakan kegiatan inventarisasi
kawasan potensi pengembangan
peternakan;
h) Memberikan dukungan fasilitasi
perizinan pengembangan usaha
peternakan sesuai kewenangannya;
i) Melaksanakan penerapan teknologi
produksi peternakan;
j) Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan
pelaporan kegiatan Seksi
Pengembangan Peternakan; dan

Fungsi Fungsi Bidang Pertanian: a) Pelaksanaan penyehatan hewan;


a. perumusan kebijakan di bidang b) Pemberian pelayanan kesehatan hewan
Pengembangan Tanaman Pangan dan masyarakat veteriner;
Hortikultura, Pengembangan c) Pelaksanaan epidemiologic;
Perkebunan dan Pengembangan d) Pelaksanaan informasi veteriner dan
Peternakan; kesiagaan darurat wabah;
b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan e) Pemberian pelayanan jasa veteriner.
kebijakan di bidang Pengembangan
Tanaman Pangan dan Hortikultura,
Pengembangan Perkebunan dan
Pengembangan Peternakan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria di bidang Pengembangan
Tanaman Pangan dan Hortikultura,
Pengembangan Perkebunan dan
Pengembangan Peternakan;

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 2-3


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

Dinas Perikanan Pertanian dan


Tugas & Fungsi Pangan, Bidang Pertanian, Seksi UPT Puskeswan
Pengembangan Peternakan

d. pemantauan, analisis, evaluasi dan


pelaporan di bidang Pengembangan
Tanaman Pangan dan Hortikultura,
Pengembangan Perkebunan dan
Pengembangan Peternakan;
e. pemberian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang Pengembangan
Tanaman Pangan dan Hortikultura,
Pengembangan Perkebunan dan
Pengembangan Peternakan;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
bidang Pengembangan Tanaman Pangan
dan Hortikultura, Pengembangan
Perkebunan dan Pengembangan
Peternakan.

2.1.3 Bukan Merupakan Kegiatan Lintas Perangkat Daerah dan Bukan Pembinaan
Kepada Unit Kerja Lain

UPT Puskeswan Kabupaten Kepulauan Anambas melaksanakan sebagian tugas teknis


operasional pelayanan kesehatan hewan dari Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan yang
melaksanakan urusan pemerintahan Bidang Pertanian sub urusan Pengembangan
Peternakan.

Penyelenggara urusan pemerintahan Bidang Pertanian pada Dinas Perikanan Pertanian dan
Pangan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Nomor 7 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas
Pasal 4 butir d, yaitu:

Dinas Daerah terdiri dari :

1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Tipe A menyelenggarakan urusan


pemerintahan bidang Pendidikan, bidang Kepemudaan dan Olah Raga;
2. Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tipe A
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Kesehatan dan Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana;
3. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat dan Kawasan
Pemukiman Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang dan bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman;
4. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Sosial, bidang
Perempuan dan Perlindungan Anak dan bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa;
5. Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja Tipe A
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu, bidang Transmigrasi dan bidang Tenaga Kerja;

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 2-4


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

6. Dinas Perikanan, Pertanian dan Pangan Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan


bidang Perikanan, bidang Pertanian dan bidang Pangan;
7. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Tipe A menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang Perhubungan dan bidang Lingkungan Hidup;
8. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tipe B menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil;
9. Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Tipe B menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang Komunikasi dan Informatika, bidang Statistik dan bidang
Persandian;
10. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Tipe B
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Koperasi dan Usaha Mikro, bidang
Perindustrian dan bidang Perdagangan;
11. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang Pariwisata dan bidang Kebudayaan;
12. Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Tipe A menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
dan sub urusan ketentraman dan ketertiban umum, sub urusan kebakaran dan sub
urusan bencana.

UPT Puskeswan Kabupaten Kepulauan Anambas bukan merupakan kegiatan lintas perangkat
daerah karena urusan Pertanian sub urusan pengembangan peternakan hanya menjadi
urusan dari Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan.

Tugas dan fungsi dibidang urusan pelayanan kesehatan hewan hanya terdapat pada Dinas
Perikanan Pertanian dan Pangan.

2.1.4 Memerlukan arahan, pengaturan dan pembagian kerja, pengawasan dan/atau


pengambilan keputusan dalam pelaksanannya

Rincian tugas dari setiap jabatan dalam UPT Puskeswan Kabupaten Kepulauan Anambas
adalah seperti yang diuraikan di bawah ini.

1. Kepala UPT
a) menyusun rencana program kegiatan UPT sebagai bahan penyusunan Rencana
Strategis serta Rencana Kinerja Dinas;
b) melaksanakan koordinasi kegiatan pengelolaan dan pelayanan kesehatan hewan;
c) mengendalian mutu bahan pangan asal hewan;
d) melaksanakan pembinaan teknis peternakan dan kesehatan hewan kepada
masyarakat;
e) melaksanakan pelestarian sumberdaya pangan asal hewan;
f) melaksanakan pengendalian hama dan penyakit hewan;
g) melaksanakan tugas administrasi pelaporan dan perbaikan data statistik peternakan
secara berkala;
h) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 2-5


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

2. Kepala Subbag Tata Usaha


a) melaksanakan penyiapan data sebagai bahan penyusunan rencana strategis serta
rencana kinerja;
b) melaksanakan administrasi umum, keuangan dan kepegawaian UPT;
c) menyusun laporan realisasi pelaksanaan program kegiatan dan anggaran serta
Rencana Kinerja tahunan UPT;
d) melaksanakan pembinaan kepegawaian di lingkungan UPT;
e) melakukan pengelolaan inventarisasi barang milik UPT;
f) melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan UPT;
g) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.

3. Staf Pengadministrasian Umum


a) membantu penyiapan data sebagai bahan penyusunan rencana strategis serta
rencana kinerja;
b) melaksanakan administrasi umum dan kepegawaian;
c) mengajukan surat masuk kepada atasan;
d) menerima dan mendistribusikan surat yang telah disposisi kepada atasan;
e) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT atau Kepala Sub Bagian Tata
Usaha sesuai dengan tugas dan fungsinya;
f) membuat laporan kegiatan dan pelaksanaan tugas.

4. Staf Pengelola Keuangan


a) menerima, mencatat uang penerimaan daerah;
b) membuat rekapitulasi/pelaporan penerimaan daerah;
c) melaksanakan penyetoran uang penerimaan daerah ke rekening kas daerah
d) mengelola tanda bukti penerimaan;
e) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT atau Kepala Sub Bagian Tata
Usaha sesuai dengan tugas dan fungsinya;
f) membuat laporan kegiatan dan pelaksanaan tugas.

5. Pengawal Penyakit dan Pengendali Penyakit Hewan


a) menyiapkan bahan konsep penetapan kebijakan pencegahan dan pemberantasan
penyakit hewan;
b) memberikan pelayanan umum dan pelayanan teknis peternakan;
c) melakukan kegiatan pengamatan dan penyelidikan penyakit hewan;
d) melakukan kegiatan pencegahan dan pemberantasan hama dan penyakit hewan;
e) melakukan kegiatan sosialisasi tentang kesehatan hewan dan tata cara pencegahan
penyakit hewan kepada masyarakat;
f) melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kesehatan hewan;
g) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tertulis.

6. Pengawas Lalu Lintas Hewan dan Wilayah Karantina Hewan


a) mengumpulkan bahan penyusunan rencana kegiatan pengawasan lalu lintas hewan
dan bahan pangan asal hewan;
b) membuat Dokumen-Dokumen terkait lalu lintas hewan dan bahan pangan asal
hewan;

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 2-6


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

c) memberikan sosialisasi dan pelayanan umum terkait lalu lintas hewan dan bahan
pangan asal hewan;
d) mengumpulkan data lalu lintas hewan dan bahan pangan asal hewan;
e) melakukan pengawasan kesehatan masyarakat veteriner;
f) melakukan pengawasan pemotongan ternak;
g) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik secara
tertulis maupun lisan.

7. Pengelola Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner

a) mengumpulkan bahan penyusunan rencana kegiatan pengelola kesehatan hewan dan


kesehatan masyarakat veteriner;
b) membuat Dokumen-Dokumen terkait kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner;
c) memberikan sosialisasi dan pelayanan umum terkait kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner;
d) mengumpulkan data kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
e) melakukan kegiatan pengelolaan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner;
f) melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
g) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik secara
tertulis maupun lisan.

8. Pengelola Kesehatan Ternak Besar, Kecil dan Unggas


a) mengumpulkan bahan penyusunan rencana kegiatan pengelola kesehatan ternak
besar, kecil dan unggas;
b) membuat Dokumen-Dokumen terkait pengelolaan kesehatan ternak besar, kecil dan
unggas;
c) memberikan sosialisasi dan pelayanan umum terkait kesehatan ternak besar, kecil
dan unggas;
d) mengumpulkan data terkait ternak besar, kecil dan unggas;
e) melakukan kegiatan pengelolaan kesehatan ternak besar, kecil dan unggas;
f) melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
g) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik secara
tertulis maupun lisan.

9. Pramu Kebersihan
a) menyiapkan sarana dan prasarana kebersihan;
b) melaksanakan kebersihan ruangan dan peralatan kantor;
c) melaksanakan kebersihan halaman kantor;
d) merawat sarana dan prasarana kebersihan;
e) melaporkan sarana dan prasarana kebersihan;
f) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT atau Kepala Sub Bagian Tata
Usaha sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 2-7


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

10. Penjaga Keamanan


a) melaksanakan pengecekan sarana dan prasarana keamanan;
b) melaksanakan koordinasi dengan keamanan setempat;
c) melaksanakan penjagaan lingkungan kantor;
d) melaporkan kondisi keamanan kantor dan lingkungan;
e) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT atau Kepala Sub Bagian Tata
Usaha sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.2 BENTUK JASA YANG DISEDIAKAN BAGI MASYARAKAT


2.2.1 Barang/ Jasa Yang Diberikan Bersifat Konkrit dan Terukur Baik barang/Jasa
Kolektif Maupun Barang/jasa Individu

Lingkup layanan UPT Puskeswan Kabupaten Kepulauan Anambas adalah:

1. Pemberian supplemen, vitamin, dan bahan aditif lain yang aman;


2. Pelaksanaan vaksinasi dan tindakan lain yang diperlukan untuk pencegahan penyakit
menular ternak;
3. Pemeriksaan hewan sakit dan penegakan diagnose;
4. Pelaksanaan pengobatan ternak;
5. Pelaksanaan tindakan bedah hewan dalam rangka penyembuhan penyakit;
6. Penyediaan bibit unggul ternak ruminansia dan berkualitas;
7. Pelayanan inseminasi buatan;
8. Pelaksanaan pemeriksaan kebuntingan;
9. Pelaksanaan diagnosa dan pengobatan gangguan reproduksi.

Berkenaan dengan bentuk jasa/layanan yang disediakan bagi masyarakat, UPT Puskeswan
menyediakan layanan kesehatan hewan untuk masyarakat di Kabupaten Kepulauan
Anambas. Untuk mendapatkan pelayanan tersebut, masyarakat dapat langsung menghubungi
UPT.

2.2.2 Penyediaan Barang/Jasa yang Diperlukan Secara Terus Menerus

Salah satu kendala dalam pengembangan peternakan di Kabupaten Kepulauan Anambas


adalah belum tersedianya secara komprehensif pelayanan dibidang peternakan antara lain
pelayanan kesehatan hewan dan pelayanan mengatasi penyakit hewan. Maka dengan kendala
dan permasalahan seperti yang dijelaskan diatas, keberadaan UPT Puskeswan menjadi
sangat vital. Pelayanan kesehatan hewan yang dilaksanakan oleh UPT Puskeswan tersedia
setiap saat selama masyarakat membutuhkan pelayanan terkait peternakan dan kesehatan
hewan.

2.3 KONTRIBUSI DAN MANFAAT LANGSUNG DAN NYATA KEPADA


MASYARAKAT DAN/ATAU DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
2.3.1 Layanan Kepada masyarakat Menjadi Lebih Dekat, Murah dan Cepat

Kontribusi dan manfaatnya langsung bagi masyarakat adalah terjaminnya kesehatan hewan
dan kesehatan masyarakat veteriner, terjaminnya keamanan pangan bagi masyarakat melalui
penyediaan daging yang aman, sehat, utuh dan halal. Dengan dibentuknya UPT Puskeswan,

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 2-8


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

sehingga masyarakat akan lebih mudah untuk mendapatkan pelayanan yang mudah untuk
diakses. Pelayanan kepada masyarakat pun akan menjadi dekat, cepat dan murah.

2.3.2 Layanan Yang Diberikan UPT Merupakan Layanan Pemerintah Yang


Dibutuhkan Oleh Masyarakat

Dalam hal penyelenggaraan pemerintahan, adanya UPT akan membuat pelayanan kesehatan
hewan menjadi lebih efektif. Pemisahan regulator dan operator akan lebih baik karena
pengelolaan urusan dibidang perbenihan berada dalam satu pintu tanggungjawab yang akan
mengurangi fragmentasi keputusan dan kebijakan, menghindari terjadinya konflik
kepentingan, serta memudahkan dalam pelayanan publik.

Dalam konteks tugas pemerintahan, yang dimaksud dengan regulator adalah pihak yang
mengembangkan kebijakan, norma, dan standar, bagi pelaksanaan pelayanan publik.
Regulator kemudian juga melakukan fungsi pengawasan dan pengendalian agar pelaksanaan
pelayanan publik bisa berjalan sesuai koridor yang telah ditetapkan. Operator, di lain pihak,
merupakan pelaksana pelayanan publik yang melakukan perencanaan dan implementasi
kegiatan sesuai arahan dari regulator. Peran regulator dan operator harus tercermin dengan
jelas pada uraian tugas dan fungsi dari masing-masing institusi.

2.3.3 Layanan Yang Diberikan Belum Disediakan Oleh BUMN, BUMD, Swasta atau
penyedia lainnya

Di Kabupaten Kepulauan Anambas, pelayanan teknis operasional dibidang pelayanan


kesehatan hewan belum tersedia baik yang disediakan oleh pihak swasta, BUMD, BUMN
maupun pihak lainnya. Mengingat hal tersebut, peran pemerintah daerah sangat diharapkan
dalam memberikan pelayanan teknis operasional dibidang pelayanan kesehatan hewan
kepada masyarakat dengan pelayanan yang lebih murah, terjangkau dan memadai.

2.4 SUMBER DAYA PEGAWAI, PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA


2.4.1 Pegawai Yang Akan Ditempatkan Pada UPT Tidak Mengakibatkan
Terganggunya Kinerja Unit-Unit Organisasi Lain

Kebutuhan pegawai pada UPT Puskeswan tidak akan menambah pegawai dari luar Dinas
Perikanan Pertanian dan Pangan. Karena jumlah pegawai yang ada pada Dinas Perikanan
Pertanian dan Pangan terutama dari UPT Dinas yang ada di Kecamatan-kecamatan saat ini
sangat memungkinkan untuk mengisi kebutuhan pegawai pada UPT Puskeswan baik dari segi
pangkat, golongan, kualifikasi pendidikan baik PNS maupun Non PNS. Bahkan jika UPT
Kecamatan yang ada saat ini dinonaktifkan, maka akan terdapat kelebihan pegawai pada
Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan terutama Non PNS.

2.4.2 Tidak Menambah Pegawai Baru, baik PNS ataupun Honorer

Sumber daya pegawai pada Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan Kabupaten Kepulauan
Anambas terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT). Jumlah
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan tahun 2017 tercatat
sebanyak 81 orang yang tersebar di Kantor Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan dan UPT
Kecamatan. Sementara jumlah pegawai Non PNS (Pegawai Tidak Tetap) pada Dinas
Perikanan Pertanian dan Pangan berjumlah sebanyak 159 orang.

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 2-9


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, pembentukan UPT Puskeswan tidak akan menambah
jumlah pegawai baik PNS maupun PTT. Karena jumlah pegawai yang ada pada Dinas
Perikanan Pertanian dan Pangan terutama dari UPT Dinas yang ada di Kecamatan-kecamatan
saat ini sangat memungkinkan untuk mengisi kebutuhan pegawai pada UPT Puskeswan baik
dari segi pangkat, golongan, kualifikasi pendidikan baik PNS maupun Non PNS.

Tabel 2.2 di bawah ini menunjukkan jumlah pegawai pada Dinas Perikanan Pertanian dan
Pangan sebagai dinas yang mengusulkan pembentukan UPT Puskeswan.

Tabel 2.3 di bawah ini menunjukkan jumlah pegawai pada Dinas Perikanan Pertanian dan
Pangan dan yang tersebar pada UPT Kecamatan-kecamatan dan

Tabel 2.4 menunjukkan tingkat pendidikan Pegawai Tidak Tetap (PTT) pada Dinas Perikanan
Pertanian dan Pangan.

Tabel 2.2 Analisis SDM

Kabupaten : Kepulauan Anambas


Provinsi : Kepulauan Riau
Nama OPD : Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan
Rencana Pembentukan UPT : UPT Puskeswan
Uraian Jumlah
1. Jumlah Total Pegawai 240
2. Pejabat Struktural
a. Jumlah Pejabat Eselon I 0
b. Jumlah Pejabat Eselon II 1
c. Jumlah Pejabat Eselon III 6
d. Jumlah Pejabat Eselon IV 29
3. Staf dan Fungsional
a. Fungsional 0
b. Staf PNS 45
c. Pegawai Non PNS 159
Sumber : Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan , Desember 2017

Tabel 2.3 Sebaran Pegawai Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan

PNS
NO UNIT KERJA Gol IV Gol III Gol II PTT JUMLAH
1. Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan 6 34 4 45 89
2. UPT DPPP Kec. Siantan - 1 - 12 13
3. UPT DPPP Kec. Siantan Timur - 2 - 8 10
4. UPT DPPP Kec. Siantan Tengah - 1 3 11 15
5. UPT DPPP Kec. Siantan Selatan - 3 1 9 13
6. UPT DPPP Kec. Jemaja - 2 5 32 39
7. UPT DPPP Kec. Jemaja Timur - 4 3 19 26
8. UPT DPPP Kec. Palmatak - 3 9 23 35
JUMLAH 6 50 25 159 240
Sumber : Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan , Desember 2017

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 2 - 10


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

Tabel 2.4 Tingkat Pendidikan PTT

TINGKAT PENDIDIKAN PTT


NO UNIT KERJA S1 D4 D3 SMA SMP SD NON
1. Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan 23 3 3 13 1 1 1
2. UPT DPPP Kec. Siantan 5 - - 6 1 - -
3. UPT DPPP Kec. Siantan Timur 2 1 - 4 1 - -
4. UPT DPPP Kec. Siantan Tengah 4 - - 7 - - -
5. UPT DPPP Kec. Siantan Selatan 2 - - 6 - 1 -
6. UPT DPPP Kec. Jemaja 14 1 1 14 2 - -
7. UPT DPPP Kec. Jemaja Timur 8 - - 11 - - -
8. UPT DPPP Kec. Palmatak 6 1 - 14 - - 2
JUMLAH 64 6 4 75 5 2 3
Sumber : Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan , Desember 2017

Jumlah pegawai Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan yang ada pada 7 UPT Kecamatan
adalah sebanyak 151 orang yang terdiri dari 37 PNS dan 114 PTT. Dalam hal untuk mengisi
kebutuhan pegawai pada UPT Perbenihan yang akan dibentuk, diambil dari pegawai UPT
yang ada saat ini. Jumlah kebutuhan pegawai pada UPT Puskeswan diperkirakan sebanyak 12
orang. Dengan demikian terdapat kelebihan jumlah pegawai yang ada pada saat ini terutama
kelebihan jumlah PTT. Jika terdapat kekurangan PNS yang sesuai kualifikasi untuk mengisi
kebutuhan pegawai pada UPT Puskeswan, kekurangan tersebut bisa diambil dari PTT yang
memenuhi kualifikasi pendidikan untuk mendukung operasional UPT Puskeswan.
Selanjutnya kelebihan jumlah pegawai tersebut diserahkan pada Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Kabupaten Kepulauan Anambas untuk menempatkan
kelebihan pegawai pada Dinas/Badan/Kantor atau Kecamatan dilingkungan Pemerintah
Kabupaten Kepulauan Anambas yang masih kekurangan pegawai atau membutuhkan
pegawai.

2.4.3 Belanja Pegawai dan Biaya Operasional Kantor Tidak Mengurangi Belanja
Publik

Pembiayaan penyelenggaraan UPT meliputi pembiayaan untuk membangun, memperluas,


mengoperasikan, dan memelihara sistem fisik serta meningkatkan sistem non fisik.

Sumber dana untuk pembiayaan dapat berasal dari APBD Kabupaten Kepulauan Anambas
dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Kebutuhan biaya operasional UPT yang diperlukan adalah:

 Biaya belanja bahan obat-obatan dan peralatan medis


 Biaya operasional pelayanan kesehatan hewan
 Gaji Pegawai
 Biaya rutinitas perkantoran (ATK, komunikasi, dll).

Beroperasinya UPT Puskeswan tidak akan menambah belanja pegawai maupun biaya
operasional kantor pada Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan. Biaya operasional 7 (tujuh)
UPT Kecamatan yang ada saat ini adalah Rp. 529.300.000,-. Sementara UPT Kecamatan

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 2 - 11


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

tersebut nantinya tidak akan beroperasi sehingga untuk biaya operasional kantor UPT
Puskeswan bisa diambil dari biaya operasional UPT Kecamatan tersebut.

Biaya operasional yang dibutuhkan untuk beroperasinya UPT Puskeswan hanya untuk biaya
operasional pelayanan kesehatan hewan. Namun penambahan tersebut masih jauh dari yang
dipersyaratkan dalam kelayakan pembentukan UPT. [[

2.4.4 Tersedia Sarana dan Prasarana Kerja Berupa Kantor dan Perlengkapannya

Sarana dan prasarana untuk mendukung operasional UPT Puskeswan terutama gedung
kantor untuk sementara adalah dengan menggunakan gedung kantor UPT Kecamatan
Palmatak yang terletak di Desa Candi Kecamatan Palmatak. Untuk sarana pendukung
operasional kantor juga bisa menggunakan sarana dan prasarana kantor UPT Kecamatan
Palmatak yang tersedia saat ini.

Pada Tahun Anggaran 2017 telah dimulai perencanaan pembangunan UPT Puskeswan
Kecamatan Palmatak dengan tahap penyusunan DED. Sedangkan kegiatan pembebasan lahan
dan pembangunan gedung dan sarana prasarananya akan dilaksanakan pada Tahun
Anggaran 2018.

Selanjutnya sarana dan prasarana yang sudah tersedia untuk mendukung operasional UPT
Puskeswan dan daftar sarana yang sudah tersedia dan dibutuhkan untuk operasional
pelayanan kesehatan hewan dapat dilihat pada Lampiran.

Gambar 2.1 Gedung UPT Kecamatan Palmatak

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 2 - 12


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

Gambar 2.5 Gedung UPT Kecamatan Palmatak

2.5 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas
pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan
indicator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur,
kerja dan sistem kerja pada unit yang bersangkutan. Sebagai pedoman dalam melaksanakan
tugas operasional dibidang perbenihan, maka pada UPT Puskeswan juga diperlukan adanya
Standar Operasional Prosedur. SOP UPT Puskeswan dapat dilihat pada lampiran dokumen
Kajian Akademis ini.

2.6 JABATAN TEKNIS YANG TERSEDIA SESUAI TUGAS DAN FUNGSI UPT
Urusan Peternakan dan pelayanan kesehatan hewan pada Dinas Perikanan Pertanian dan
Pangan Kabupaten Kabupaten Kepulauan Anambas berada pada Bidang Pertanian Seksi
Pengembangan Peternakan. Untuk saat ini memang belum tersedia jabatan teknis atau
jabatan fungsional tertentu yang akan ditempatkan pada UPT Puskeswan. Namun pegawai
Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan dan UPT Kecamatan yang ada pada saat ini baik PNS
maupun PTT sangat memungkinkan untuk ditempatkan pada jabatan teknis atau jabatan
fungsional tertentu yang dibutuhkan. Pada Dinas Perikanan tersedia sumberdaya pegawai
yang mempunyai latar belakang pendidikan Kedokteran Hewan dan Peternakan, seperti
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 2 - 13


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

Tabel 2.5 Data Pegawai Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan yang Latar Belakang
Pendidikan Kedokteran Hewan dan Peternakan

NO NAMA JABATAN KET


1 Drh. ARDI ABDILLAH Kepala Seksi Pengembangan Peternakan PNS
2 Drh. IKRAMULLAH Kepala Seksi Konsumsi dan Keanekaragaman Pangan PNS
3 NOVIZAL, S.ST Kepala Seksi Kelembagaan dan Penyuluhan PNS
4 KABARUDIN, S.Pt Kepala Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan PNS
5 ISWANDI, S.ST Kasubbag TU UPT Kec. Jemaja Timur PNS
6 LENY ROMAULI, S.Pt Staf Sub Bagian Penyusunan Program PNS
7 ARTHUR ALHADID, S.Pt Staf UPT Kec. Palmatak PNS
8 EFRIZON, S.Pt Staf Bidang Ketahanan Pangan PNS
9 NOVITA SEPTIA LINGGA, SKH Staf Seksi Pengembangan Peternakan PTT
10 HAFNI OKTAVIANI, S.Pt PPL UPT Kec. Siantan PTT
11 WIDYA SARABILA, S.Pt PPL UPT Kec. Jemaja Timur PTT
Sumber : Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan, 2017

Pegawai tersebut diatas terutama PNS, nantinya bisa mengisi kebutuhan jabatan teknis atau
jabatan fungsional tertentu. Selain hal tersebut, staf pada Dinas Perikanan Pertanian dan
Pangan Kabupaten Kepulauan Anambas sebagian sudah pernah melaksanakan dan mengikuti
pelatihan petugas Inseminasi Buatan (IB) dan Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) yang
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. Adapun staf
yang telah mengikuti pelatihan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.6 Data Pegawai Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan yang Mengikuti
Pelatihan Inseminasi Buatan (IB) dan Pemeriksaan Kebuntingan (PKB)

NO NAMA JABATAN KETERANGAN


1. ARTHUR ALHADID, S.Pt Staf UPT Kec. Palmatak PNS
2. RAJA TRI AMALIA, SP Staf UPT Kec. Siantan PTT
3. HAFNI OKTAVIANI, S.Pt Staf UPT Kec. Siantan PTT
4. HERMAN, SP Staf UPT Kec. Jemaja PTT
5. MUSTAFA KHAIRUDIN Staf UPT Kec. Jemaja PTT
6. ZAINUDDIN Staf UPT Kec. Palmatak PTT
Sumber : Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan, 2017

Dari 2 (dua) tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai pada Dinas Perikanan Pertanian
dan Pangan baik PNS maupun PTT sudah tersedia untuk mengisi kebutuhan pegawai pada
UPT Puskeswan baik dari segi kualifikasi pendidikan maupun kemampuan teknis yang
dimiliki.

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 2 - 14


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

3.1 PENGERTIAN
Analisis beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang
digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu,
atau dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah
personalia dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang tepat dilimpahkan
kepada seorang petugas.

Analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah pegawai yang dibutuhkan
untuk merampungkan suatu pekerjaan dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerja
yang dapat dilimpahkan kepada seorang pegawai, atau dapat pula dikemukakan bahwa
analisis beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang
digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan beban kerja dalam waktu tertentu.

Dengan cara membagi isi pekerjaan yang mesti diselesaikan oleh hasil kerja rata-rata satu
orang, maka akan memperoleh waktu yang dibutuhkan untuk merampungkan pekerjaan
tersebut. Atau akan memperoleh jumlah pegawai yang dibutuhkan melalui jumlah jam kerja
setiap pegawai tersebut.

Dalam manajemen kepegawaian, kegiatan penerimaaan dan penempatan pegawai mutlak


harus dilakukan didalam satu unit organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta.
Kegiatan manajemen kepegawaian adalah kegiatan untuk mendapatkan landasan guna
penerimaan dan penempatan pegawai yang pada awalnya dilakukan terlebih dahulu melalui
analisis jabatan (job analysis), yang berarti suatu kegiatan untuk memberikan gambaran
tentang syarat-syarat jabatan (job specification) yang diperlukan bagi setiap pegawai yang
akan diterima dalam menduduki suatu jabatan didalam suatu organisasi.

Perencanaan kebutuhan pegawai suatu instansi mutlak diperlukan dalam rangka memenuhi
kebutuhan pegawai yang tepat baik jumlah dan waktu, maupun kualitas. Melalui studi
analisis beban kerja yang dilakukan akan dapat memberikan gambaran pegawai yang
dibutuhkan baik kuantitatif maupun kualitatif yang dirinci menurut jabatan dan unit kerja.

3.2 URAIAN TUGAS


Uraian tugas dari setiap jabatan dalam UPT Puskeswan Kabupaten Kepulauan Anambas
adalah seperti yang diuraikan di bawah ini.

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 3-1


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

1. Kepala UPT
a) menyusun rencana program kegiatan UPT sebagai bahan penyusunan Rencana
Strategis serta Rencana Kinerja Dinas;
b) melaksanakan koordinasi kegiatan pengelolaan dan pelayanan kesehatan hewan;
c) mengendalian mutu bahan pangan asal hewan;
d) melaksanakan pembinaan teknis peternakan dan kesehatan hewan kepada
masyarakat;
e) melaksanakan pelestarian sumberdaya pangan asal hewan;
f) melaksanakan pengendalian hama dan penyakit hewan;
g) melaksanakan tugas administrasi pelaporan dan perbaikan data statistik peternakan
secara berkala;
h) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

2. Kepala Subbag Tata Usaha


a) melaksanakan penyiapan data sebagai bahan penyusunan rencana strategis serta
rencana kinerja;
b) melaksanakan administrasi umum, keuangan dan kepegawaian UPT;
c) menyusun laporan realisasi pelaksanaan program kegiatan dan anggaran serta
Rencana Kinerja tahunan UPT;
d) melaksanakan pembinaan kepegawaian di lingkungan UPT;
e) melakukan pengelolaan inventarisasi barang milik UPT;
f) melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan UPT;
g) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.

3. Staf Pengadministrasian Umum


a) membantu penyiapan data sebagai bahan penyusunan rencana strategis serta
rencana kinerja;
b) melaksanakan administrasi umum dan kepegawaian;
c) mengajukan surat masuk kepada atasan;
d) menerima dan mendistribusikan surat yang telah disposisi kepada atasan;
e) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT atau Kepala Sub Bagian Tata
Usaha sesuai dengan tugas dan fungsinya;
f) membuat laporan kegiatan dan pelaksanaan tugas.

4. Staf Pengelola Keuangan


a) menerima, mencatat uang penerimaan daerah;
b) membuat rekapitulasi/pelaporan penerimaan daerah;
c) melaksanakan penyetoran uang penerimaan daerah ke rekening kas daerah
d) mengelola tanda bukti penerimaan;
e) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT atau Kepala Sub Bagian Tata
Usaha sesuai dengan tugas dan fungsinya;
f) membuat laporan kegiatan dan pelaksanaan tugas.

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 3-2


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

5. Pengawal Penyakit dan Pengendali Penyakit Hewan


a) menyiapkan bahan konsep penetapan kebijakan pencegahan dan pemberantasan
penyakit hewan;
b) memberikan pelayanan umum dan pelayanan teknis peternakan;
c) melakukan kegiatan pengamatan dan penyelidikan penyakit hewan;
d) melakukan kegiatan pencegahan dan pemberantasan hama dan penyakit hewan;
e) melakukan kegiatan sosialisasi tentang kesehatan hewan dan tata cara pencegahan
penyakit hewan kepada masyarakat;
f) melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kesehatan hewan;
g) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tertulis.

6. Pengawas Lalu Lintas Hewan dan Wilayah Karantina Hewan


a) mengumpulkan bahan penyusunan rencana kegiatan pengawasan lalu lintas hewan
dan bahan pangan asal hewan;
b) membuat Dokumen-Dokumen terkait lalu lintas hewan dan bahan pangan asal
hewan;
c) memberikan sosialisasi dan pelayanan umum terkait lalu lintas hewan dan bahan
pangan asal hewan;
d) mengumpulkan data lalu lintas hewan dan bahan pangan asal hewan;
e) melakukan pengawasan kesehatan masyarakat veteriner;
f) melakukan pengawasan pemotongan ternak;
g) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik secara
tertulis maupun lisan.

7. Pengelola Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner


a) mengumpulkan bahan penyusunan rencana kegiatan pengelola kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner;
b) membuat Dokumen-Dokumen terkait kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner;
c) memberikan sosialisasi dan pelayanan umum terkait kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner;
d) mengumpulkan data kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
e) melakukan kegiatan pengelolaan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner;
f) melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
g) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik secara
tertulis maupun lisan.

8. Pengelola Kesehatan Ternak Besar, Kecil dan Unggas


a) mengumpulkan bahan penyusunan rencana kegiatan pengelola kesehatan ternak
besar, kecil dan unggas;
b) membuat Dokumen-Dokumen terkait pengelolaan kesehatan ternak besar, kecil dan
unggas;
c) memberikan sosialisasi dan pelayanan umum terkait kesehatan ternak besar, kecil
dan unggas;
d) mengumpulkan data terkait ternak besar, kecil dan unggas;

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 3-3


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

e) melakukan kegiatan pengelolaan kesehatan ternak besar, kecil dan unggas;


f) melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
g) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik secara
tertulis maupun lisan.

9. Pramu Kebersihan
a) menyiapkan sarana dan prasarana kebersihan;
b) melaksanakan kebersihan ruangan dan peralatan kantor;
c) melaksanakan kebersihan halaman kantor;
d) merawat sarana dan prasarana kebersihan;
e) melaporkan sarana dan prasarana kebersihan;
f) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT atau Kepala Sub Bagian Tata
Usaha sesuai dengan tugas dan fungsinya.

10. Penjaga Keamanan


a) melaksanakan pengecekan sarana dan prasarana keamanan;
b) melaksanakan koordinasi dengan keamanan setempat;
c) melaksanakan penjagaan lingkungan kantor;
d) melaporkan kondisi keamanan kantor dan lingkungan;
e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT atau Kepala Sub Bagian Tata
Usaha sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3.3 ANALISIS BEBAN KERJA


Analisis beban kerja dilakukan dengan membandingkan bobot/beban kerja dengan norma
waktu dan volume kerja. Target beban kerja ditentukan berdasarkan rencana kerja atau
sasaran yang harus dicapai oleh setiap jabatan, misalnya mingguan atau bulanan. Volume
kerja datanya terdapat pada setiap unit kerja, sedangkan norma waktu hingga kini belum
banyak diperoleh sehingga dapat dijadikan suatu faktor tetap yang sangat menentukan dalam
analisis beban kerja.

Teknik perhitungan yang digunakan adalah teknik perhitungan yang bersifat “praktis
empiris”, yaitu perhitungan yang didasarkan pada pengalaman-pengalaman basis
pelaksanaan kerja masa lalu, sesuai judgement disana-sini dalam pengukuran kerja dilakukan
berdasarkan sifat beban kerja pada masing-masing jabatan, mencakup Pengukuran kerja
untuk beban kerja abstrak.

Untuk mengukur beban kerja abstrak diperlukan beberapa informasi antara lain :

• Rincian / uraian tugas jabatan.


• Frekwensi setiap tugas dalam satuan tugas.
• Jumlah waktu yang dibutuhkan setiap tugas.
• Waktu Penyelesaian Tugas merupakan perkalian beban kerja dengan norma waktu.
• Waktu kerja efektif.
• Pengukuran kerja untuk beban kerja konkret

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 3-4


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

Untuk mengukur beban kerja konkret diperlukan beberapa informasi antara lain :

• Rincian / uraian tugas jabatan.


• Satuan hasil kerja.
• Jumlah waktu yang dibutuhkan setiap tugas.
• Target waktu kerja dalam satuan waktu.
• Volume kerja merupakan perkalian beban kerja dengan norma waktu.
• Waktu kerja efektif.

Berkaitan dengan alat ukur dan oleh karena instansi pemerintah merupakan instansi non
profit, hal yang dapat dipergunakan sebagai alat ukur adalah “jam kerja” yang harus di isi
dengan kerja untuk menghasilkan berbagai produk baik bersifat konkret maupun abstrak
(benda atau jasa).

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2011 tentang
Pedoman Umum Penyusunan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil, ditetapkan jam kerja efektif
terdiri dari jumlah jam kerja formal dikurangi dengan waktu kerja yang hilang karena tidak
bekerja seperti melepas lelah, istirahat makan dan sebagainya. Dalam menghitung jam kerja
efektif digunakan ukuran sebagai berikut :

• Jam Kerja Efektif per hari = 1 hari x 5 jam =300 menit


• Jam Kerja Efektif per minggu = 5 hari x 5 jam =25 jam = 1.500 menit
• Jam Kerja Efektif per bulan = 20 hari x 5 jam =100 jam = 6.000 menit
• Jam Kerja Efektif per tahun = 240 hari x 5 jam =1.200 jam = 72.000 menit

Setiap unit kerja mempunyai hasil kerja yang berbeda satu sama lain baik jenis maupun
satuannya, sehingga agar dapat diukur dengan alat ukur jam kerja efektif, semua
produk/hasil kerja tersebut harus dikonfirmasikan sehingga memiliki satu kesatuan.

Untuk dapat menjadikan hal tersebut, setiap volume kerja yang berbeda antara unit kerja
adalah merupakan variable tidak tetap dalam pelaksanaan analisis beban kerja dalam arti
volume kerja setiap waktu dapat berubah, sedangkan waktu yang dipergunakan untuk
menghasilkan/menyelesaikan produk tersebut (yang selanjutnya akan disebut norma waktu)
relatif tetap, dan selanjutnya akan menjadi variabel tetap dalam pelaksanaan analisis beban
kerja. Berdasarkan definisi yang telah diuraikan dimuka, disebutkan bahwa beban/bobot
kerja merupakan hasil kali volume kerja dengan norma waktu.

Volume kerja setiap unit kerja dapat diketahui berdasarkan dokumentasi hasil kerja yang
ada, sedangkan norma waktu perlu ditetapkan dalam standar norma waktu baku, yang akan
dijadikan faktor tetap dalam setiap melakukan analisis beban kerja, dengan asumsi-asumsi
tidak terdapat perubahan yang menyebabkan norma waktu tersebut berubah. . Hasil analisa
beban kerja UPT Puskeswan Kabupaten Kepulauan Anambas dapat dilihat pada Tabel
dibawah ini:.

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 3-5


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

Tabel 3.1 Analisis Beban Kerja Kepala UPT Puskeswan

Waktu Jam Kerja


Satuan Beban Jumlah
No Uraian Tugas Penyelesaian Efektif Per
Hasil Kerja Kerja Pegawai
(menit) tahun
1 2 3 4 5 6 7
1 menyusun rencana Dokumen 6,000 72,000 1 0.083
program kegiatan UPT
sebagai bahan penyusunan
Rencana Strategis serta
Rencana Kinerja Dinas
2 melaksanakan koordinasi Kegiatan 120 72,000 60 0.100
kegiatan pengelolaan dan
pelayanan kesehatan
hewan
3 mengendalian mutu bahan Kegiatan 120 72,000 240 0.400
pangan asal hewan
4 melaksanakan pembinaan Kegiatan 180 72,000 240 0.600
teknis peternakan dan
kesehatan hewan kepada
masyarakat

5 melaksanakan pelestarian Kegiatan 120 72,000 12 0.020


sumberdaya pangan asal
hewan
6 melaksanakan Kegiatan 120 72,000 12 0.020
pengendalian hama dan
penyakit hewan
7 melaksanakan tugas Kegiatan 120 72,000 12 0.020
administrasi pelaporan dan
perbaikan data statistik
peternakan secara berkala
8 melaksanakan tugas lain Laporan 60 72,000 12 0.010
yang diberikan oleh
pimpinan
JUMLAH 1.253
PEMBULATAN 1

Tabel 3.2 Analisis Beban Kerja Kasubbag TU UPT Puskeswan

Waktu Jam Kerja


Satuan Beban Jumlah
No Uraian Tugas Penyelesaian Efektif Per
Hasil Kerja Kerja Pegawai
(menit) tahun
1 2 3 4 5 6 7
1 melaksanakan penyiapan Dokumen 6,000 1 0.083
data sebagai bahan 72,000
penyusunan rencana
strategis serta rencana
kinerja
2 melaksanakan administrasi Kegiatan 60 240 0.200
umum, keuangan dan 72,000
kepegawaian UPT

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 3-6


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

Waktu Jam Kerja


Satuan Beban Jumlah
No Uraian Tugas Penyelesaian Efektif Per
Hasil Kerja Kerja Pegawai
(menit) tahun
1 2 3 4 5 6 7
3 menyusun laporan realisasi Kegiatan 1,500 72,000 12 0.250
pelaksanaan program
kegiatan dan anggaran
serta Rencana Kinerja
tahunan UPT
4 melaksanakan pengelolaan Kegiatan 1,500 72,000 12 0.250
barang milik daerah dan
pelayanan pengadaan
sarpras perbenihan
5 melaksanakan pembinaan Kegiatan 60 72,000 240 0.200
kepegawaian di lingkungan
UPT
6 melakukan pengelolaan Kegiatan 300 7,2000 2 0.008
inventarisasi barang milik
UPT
7 melaksanakan tugas lain Laporan 120 72,000 240 0.400
yang diberikan oleh
pimpinan
8 melaksanakan monitoring Kegiatan 60 72,000 240 0.200
dan evaluasi kegiatan UPT
TOTAL 1.592
PEMBULATAN 1

Tabel 3.3 Analisis Beban Kerja Pengadministrasi Umum UPT Puskeswan

Waktu Jam Kerja


Satuan Beban Jumlah
No Uraian Tugas Penyelesaian Efektif Per
Hasil Kerja Kerja Pegawai
(menit) tahun
1 2 3 4 5 6 7
1 membantu penyiapan data Dokumen 6,000 72,000 1 0.083
sebagai bahan penyusunan
rencana strategis serta
rencana kinerja
2 menerima dan Kegiatan 60 72,000 240 0.200
mendistribusikan surat
yang telah disposisi kepada
atasan
3 membantu pelaksanaan Kegiatan 60 72,000 240 0.200
administrasi umum dan
kepegawaian UPT
4 membantu penyusunan Kegiatan 1,500 72,000 12 0.250
laporan realisasi
pelaksanaan program
kegiatan dan anggaran
serta Rencana Kinerja
tahunan UPT

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 3-7


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

Waktu Jam Kerja


Satuan Beban Jumlah
No Uraian Tugas Penyelesaian Efektif Per
Hasil Kerja Kerja Pegawai
(menit) tahun
1 2 3 4 5 6 7
5 membantu pelaksanaan Kegiatan 1,200 72,000 12 0.200
pengelolaan barang milik
daerah dan pelayanan
pengadaan barang/ jasa
bidang UPT
6 Melaksanakan tugas lain Laporan 60 72,000 240 0.200
yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas dan
fungsinya
JUMLAH 1.133
PEMBULATAN 1

Tabel 3.4 Analisis Beban Kerja Pengelola Keuangan UPT Puskeswan

Waktu Jam Kerja


Satuan Beban Jumlah
No Uraian Tugas Penyelesaian Efektif Per
Hasil Kerja Kerja Pegawai
(menit) tahun
1 2 3 4 5 6 7
1 menerima, mencatat uang Kegiatan 6,000 72,000 1 0.083
penerimaan daerah
2 membuat Dokumen 60 72,000 240 0.200
rekapitulasi/pelaporan
penerimaan daerah
3 membuat Dokumen 60 72,000 240 0.200
rekapitulasi/pelaporan
penerimaan daerah
4 mengelola tanda bukti Kegiatan 1,200 72,000 12 0.200
penerimaan
5 melaksanakan tugas lain Kegiatan 1,200 72,000 12 0.200
yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas dan
fungsinya
JUMLAH 0.883
PEMBULATAN 1

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 3-8


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

Tabel 3.5 Analisis Beban Kerja Pengawal Penyakit dan Pengendali Penyakit Hewan
UPT Puskeswan
Waktu Jam Kerja
Satuan Beban Jumlah
No Uraian Tugas Penyelesaian Efektif Per
Hasil Kerja Kerja Pegawai
(menit) tahun
1 2 3 4 5 6 7
1 menyiapkan bahan konsep Kegiatan 1,500 72,000 1 0.021
penetapan kebijakan
pencegahan dan
pemberantasan penyakit
hewan
2 memberikan pelayanan Kegiatan 90 72,000 240 0.300
umum dan pelayanan
teknis peternakan
3 melakukan kegiatan Kegiatan 120 72,000 240 0.400
pengamatan dan
penyelidikan penyakit
hewan
4 melakukan kegiatan Kegiatan 60 72,000 48 0.040
pencegahan dan
pemberantasan hama dan
penyakit hewan
5 melakukan kegiatan Kegiatan 60 72,000 240 0.200
sosialisasi tentang
kesehatan hewan dan tata
cara pencegahan penyakit
hewan kepada masyarakat
6 melakukan monitoring, Kegiatan 120 72,000 240 0.400
evaluasi, dan pelaporan
kesehatan hewan
7 melaksanakan tugas Laporan 60 72,000 12 0.010
kedinasan lain yang
diberikan atasan baik lisan
maupun tertulis
JUMLAH 1.37
PEMBULATAN 1

Tabel 3.6 Analisis Beban Kerja Pengawas Lalu Lintas Hewan dan Wilayah Karantina Hewan
UPT Puskeswan

Waktu Jam Kerja


Satuan Beban Jumlah
No Uraian Tugas Penyelesaian Efektif Per
Hasil Kerja Kerja Pegawai
(menit) tahun
1 2 3 4 5 6 7
1 mengumpulkan bahan Kegiatan 1,500 1 0.021
penyusunan rencana 72,000
kegiatan pengawasan lalu
lintas hewan dan bahan
pangan asal hewan
2 membuat Dokumen- Dokumen 4,800 5 0.333
Dokumen terkait lalu lintas 72,000
hewan dan bahan pangan
asal hewan

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 3-9


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

Waktu Jam Kerja


Satuan Beban Jumlah
No Uraian Tugas Penyelesaian Efektif Per
Hasil Kerja Kerja Pegawai
(menit) tahun
1 2 3 4 5 6 7
3 memberikan sosialisasi dan Kegiatan 120 72,000 240 0.400
pelayanan umum terkait
lalu lintas hewan dan
bahan pangan asal hewan
4 mengumpulkan data lalu Kegiatan 60 72,000 12 0.010
lintas hewan dan bahan
pangan asal hewan
5 melakukan pengawasan Kegiatan 120 72,000 48 0.080
kesehatan masyarakat
veteriner
6 melakukan pengawasan Kegiatan 120 72,000 48 0.080
pemotongan ternak
7 melaksanakan tugas Laporan 60 72,000 12 0.010
kedinasan lain yang
diperintahkan oleh atasan
baik secara tertulis maupun
lisan
JUMLAH 0.934
PEMBULATAN 1

Tabel 3.7 Analisis Beban Kerja Pengelola Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masy. Veteriner
UPT Puskeswan

Waktu Jam Kerja


Satuan Beban Jumlah
No Uraian Tugas Penyelesaian Efektif Per
Hasil Kerja Kerja Pegawai
(menit) tahun
1 2 3 4 5 6 7
1 mengumpulkan bahan Kegiatan 1,500 72,000 1 0.021
penyusunan rencana
kegiatan pengelola
kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat
veteriner
2 membuat Dokumen- Dokumen 4,800 72,000 5 0.333
Dokumen terkait kesehatan
hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner
3 memberikan sosialisasi dan Kegiatan 120 72,000 240 0.400
pelayanan umum terkait
kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat
veteriner
4 mengumpulkan data Kegiatan 120 72,000 12 0.020
kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat
veteriner

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 3 - 10


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

Waktu Jam Kerja


Satuan Beban Jumlah
No Uraian Tugas Penyelesaian Efektif Per
Hasil Kerja Kerja Pegawai
(menit) tahun
1 2 3 4 5 6 7
5 melakukan kegiatan Kegiatan 120 72,000 48 0.080
pengelolaan kesehatan
hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner
6 melakukan monitoring, Laporan 120 72,000 48 0.080
evaluasi dan pelaporan
7 melaksanakan tugas Laporan 60 72,000 12 0.010
kedinasan lain yang
diperintahkan oleh atasan
baik secara tertulis maupun
lisan
JUMLAH 0.944
PEMBULATAN 1

Tabel 3.8 Analisis Beban Kerja Pengelola Kesehatan Ternak Besar, Kecil dan Unggas
UPT Puskeswan
Waktu Jam Kerja Beban
Satuan Jumlah
No Uraian Tugas Penyelesaian Efektif Per
Hasil Kerja Kerja Pegawai
(menit) tahun
1 2 3 4 5 6 7
1 mengumpulkan bahan Kegiatan 1,500 1 0.021
penyusunan rencana 72,000
kegiatan pengelola
kesehatan ternak besar,
kecil dan unggas
2 membuat Dokumen- Dokumen 60 5 0.004
Dokumen terkait 72,000
pengelolaan kesehatan
ternak besar, kecil dan
unggas
3 memberikan sosialisasi dan Kegiatan 120 240 0.400
pelayanan umum terkait 72,000
kesehatan ternak besar,
kecil dan unggas
4 mengumpulkan data terkait Kegiatan 120 24 0.040
ternak besar, kecil dan 72,000
unggas
5 melakukan kegiatan Kegiatan 120 240 0.400
pengelolaan kesehatan 72,000
ternak besar, kecil dan
unggas
6 melakukan monitoring, Laporan 60 48 0.040
evaluasi dan pelaporan 72,000
7 melaksanakan tugas Laporan 60 12 0.010
kedinasan lain yang 72,000
diperintahkan oleh atasan
baik secara tertulis maupun
lisan
JUMLAH 0.915
PEMBULATAN 1

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 3 - 11


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

Tabel 3.9 Analisis Beban Kerja Pramu Kebersihan UPT Puskeswan


Waktu Jam Kerja Beban
Satuan Jumlah
No Uraian Tugas Penyelesaian Efektif Per
Hasil Kerja Kerja Pegawai
(menit) tahun
1 2 3 4 5 6 7
1 menyiapkan sarana Kegiatan 60 72,000 12 0.010
prasarana kebersihan
2 melaksanakan kebersihan Kegiatan 120 72,000 480 0.800
ruangan dan peralatan
kantor
3 melaksanakan kebersihan Kegiatan 120 72,000 480 0.800
halaman kantor
4 merawat sarana prasarana Kegiatan 120 72,000 240 0.400
kebersihan
5 melaporkan sarana Dokumen 60 72,000 12 0.010
prasarana kebersihan
6 melaksanakan tugas lain Kegiatan 45 72,000 240 0.150
yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
JUMLAH 2.170
PEMBULATAN 1

Tabel 3.10 Analisis Beban Kerja Penjaga Keamanan UPT Puskeswan

Waktu Jam Kerja


Satuan Beban Jumlah
No Uraian Tugas Penyelesaian Efektif Per
Hasil Kerja Kerja Pegawai
(menit) tahun
1 2 3 4 5 6 7
1 melaksanakan pemeriksaan Kegiatan 60 72,000 48 0.040
sarana dan prasarana
keamanan
2 melaksanakan koordinasi Kegiatan 60 72,000 48 0.040
dengan keamanan
setempat
3 melaksanakan penjagaan Kegiatan 300 72,000 480 2.000
lingkungan kantor
4 Memantau dan mengawasi Kegiatan 30 72,000 240 0.100
tamu
5 melaporkan kondisi Dokumen 30 72,000 240 0.100
keamanan kantor dan
lingkungan
6 Melaksanakan tugas lain Kegiatan 45 72,000 240 0.150
yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas dan
fungsinya
JUMLAH 2.430
PEMBULATAN 1

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 3 - 12


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

Berdasarkan hasil analisa beban kerja, didapatkan kebutuhan pegawai dari masing-masing
posisi penugasan atau jabatan yang tersedia adalah seperti yang dapat dilihat pada
Tabel 3.11 di bawah ini.

Tabel 3.11 Rekapitulasi Analisis Beban Kerja UPT Puskeswan

HASIL ABK (Orang)


Jumlah Jumlah jam
NO JABATAN
Pegawai kerja efektif
(Orang) (jam/tahun)
1 Kepala UPT 1 1504
2 Kepala Subbag Tata Usaha 1 1910
3 Pengadministrasi Umum 1 1360
4 Pengelola Keuangan 1 1060
5 Pengawal Penyakit dan Pengendali Penyakit Hewan 1 1645
6 Pengawas Lalu Lintas Hewan dan Wilayah Karantina Hewan 1 1121
7 Pengelola Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masy. Veteriner 1 1133
8 Pengelola Kesehatan Ternak Besar, Kecil dan Unggas 1 1098
9 Pramu Kebersihan 2 2604
10 Penjaga Keamanan 2 2916
JUMLAH 12 16.351

Selain mendapatkan jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk mendukung operasional 1


(satu) unit UPT Puskeswan, hasil analisa beban kerja juga menunjukkan jumlah jam kerja
efektif UPT Puskeswan yang akan dibentuk sebanyak 16.351 jam per tahun.

Berdasarkan pada pasal 24 Permendagri Nomor 12 Tahun 2017, klasifikasi UPT ditetapkan
menurut lingkup tugas dan fungsinya serta jumlah beban kerja. UPT Puskeswan Kabupaten
Kepulauan Anambas yang akan dilaksanakan operasionalnya memiliki lingkup tugas
mencakup lebih dari 1 (satu) Kecamatan di wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas yaitu
Kecamatan Palmatak, Kecamatan Siantan Tengah, Kecamatan Siantan Utara dan Kecamatan
Kute Siantan dan beban kerja lebih dari 10.000 jam kerja efektif per tahun. Dengan data
tersebut, maka UPT Puskeswan Kabupaten Kepulauan Anambas bisa dimasukkan ke dalam
Kelas A dengan susunan organisasi terdiri dari:
a) Kepala UPT (Ess IV.a/Pengawas)
b) Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Ess IV.b/Pengawas)
c) Kelompok Jabatan Fungsional.

3.4 KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UPT


UPT Puskeswan Kabupaten Kepulauan Anambas berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan Kabupaten Kepulauan Anambas dan
merupakan bagian dari Perangkat Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas.

Rencana operasional UPT Puskeswan Kabupaten Kepulauan Anambas adalah


sebanyak 3 (tiga) unit dengan rincian sebagai berikut:
1. UPT Puskeswan Kecamatan Palmatak yang berlokasi di Desa Langir. Cakupan wilayah
kerjanya meliputi Kecamatan Palmatak, Kecamatan Kute Siantan, Kecamatan Siantan
Utara dan Kecamatan Siantan Tengah. Perencanaan pembangunan UPT Puskeswan

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 3 - 13


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

Kecamatan Palmatak sudah dimulai pada Tahun Anggaran 2017 dengan tahap
penyusunan DED. Pembebasan lahan, pembangunan gedung beserta sarana dan
prasarananya akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2018.
2. UPT Puskeswan Kecamatan Siantan yang berlokasi di Desa Temburun. Cakupan wilayah
kerjanya meliputi Kecamatan Siantan, Kecamatan Siantan Timur dan Kecamatan Siantan
Selatan. Perencanaan pembangunan UPT Puskeswan Kecamatan Palmatak sudah
dimulai pada Tahun Anggaran 2017 dengan tahap penyusunan DED.

3. UPT Puskeswan Kecamatan Jemaja Timur yang berlokasi di Desa Bukit Padi. Cakupan
wilayah kerjanya meliputi Kecamatan Jemaja, Kecamatan Jemaja Timur dan Kecamatan
Jemaja Barat. Sarana bangunan fisik sudah tersedia yang dibangun melalui APBD
Provinsi Kepulauan Riau. Namun bangunan tersebut masih terdapat permasalahan
dengan penyedia/kontraktor pelaksana sehingga belum diserahterimakan dengan
Kabupaten Kepulauan Anambas.

Untuk tahap awal, UPT Puskeswan yang akan dilaksanakan operasionalnya pada tahun 2018
adalah UPT PUskeswan Kecamatan Palmatak. Mengingat bangunan gedung dan sarana
prasaranya baru akan dibangun pada Tahun Anggaran 2018, untuk sementara operasional
UPT Puskeswan bisa menggunakan gedung UPT Kecamatan Palmatak yang terletak di Desa
Candi Kecamatan Palmatak.

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 3 - 14


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

4.1 PENGERTIAN
Belanja pegawai merupakan belanja yang digunakan untuk membiayai kompensasi dalam
bentuk uang atau barang yang diberikan kepada aparatur negara, baik yang masih aktif
maupun yang telah purnatugas, sebagai imbalan dan penghargaan atas pekerjaan yang
telah dilaksanakan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah:

 Belanja pegawai pada belanja tidak langsung merupakan belanja kompensasi, dalam
bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai
negeri sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
 Belanja pegawai pada belanja langsung adalah untuk pengeluaran honorarium/upah
dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintah daerah.

Analisis rasio belanja pegawai dilakukan untuk memastikan dengan membentuk UPT tidak
akan menambah atau memperberat beban keuangan daerah.

Tujuan penghitungan rasio Belanja Pegawai terhadap total Belanja dinas induk adalah untuk
mengetahui proporsi Belanja Pegawai terhadap total Belanja dinas induk. Data Belanja
Pegawai di sini adalah penjumlahan dari Belanja Pegawai langsung dan Belanja Pegawai tidak
langsung. Rasio ini menggambarkan bahwa semakin tinggi angka rasionya maka semakin
besar proporsi APBD yang Analisa Belanja dinas dialokasikan untuk Belanja Pegawai. Begitu
pula sebaliknya, semakin kecil angka rasio Belanja Pegawai maka semakin kecil proporsi
APBD yang dialokasikan untuk Belanja Pegawai APBD.

4.2 DATA BELANJA PEGAWAI DINAS INDUK UPT


Nilai belanja pegawai pada belanja langsung maupun tidak langsung pada Dinas Perikanan
Pertanian dan Pangan Kabupaten Kepulauan Anambas pada Tahun Anggaran 2017 dapat
dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini.

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 4-1


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

Tabel 4.1 Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan
Tahun Anggaran 2017

No Belanja Tahun Anggaran 2017

1 Belanja Tidak Langsung 10.524.666.768


Belanja Pegawai 10.524.666.768
2 Belanja Langsung 11.520.640.000
Belanja Pegawai 2.868.138.000
Belanja Barang dan Jasa 7.454.128.000
Belanja Modal 1.198.374.000
TOTAL BELANJA 22.045.306.768
Sumber : Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan, 2017

4.3 PENGHITUNGAN RASIO BELANJA PEGAWAI


4.3.1 Rasio Belanja Pegawai Sebelum Dibentuk UPT
Rasio belanja pegawai merupakan perbandingan total belanja pegawai membandingkan total
belanja total dikalikan 100%. Rasio belanja pegawai dapat diperoleh dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:

Dengan menggunakan rumus di atas maka didapatkan rasio belanja pegawai dinas induk UPT
Puskeswan adalah seperti yang terlihat pada Tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2 Rasio Belanja Pegawai Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan Tahun Anggaran 2017

Belanja pada Dinas Tahun Anggaran 2017

Belanja pegawai tidak langsung (Rp) 10.524.666.768

Belanja pegawai langsung (Rp) 2.868.138.000


Total belanja pegawai (Rp) 13.392.804.768
Total belanja dinas (Rp) 22.045.306.768
Rasio belanja pegawai (Rp) 61 %
Sumber : Hasil Perhitungan, 2017

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 4-2


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

4.3.2 Rasio Belanja Pegawai Setelah Dibentuk UPT

Rasio belanja pegawai setelah dibentuk UPT, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3 Rasio Belanja Pegawai Setelah dibentuk UPT

Jumlah (Rp)

Belanja Pada Dinas Sebelum Pembentukan Setelah Pembentukan


UPT UPT

Belanja pegawai tidak langsung (a) 10.524.666.768 10.524.666.768


Belanja pegawai langsung (b) 2.868.138.000 2.868.138.000
Total belanja pegawai (a) + (b) 13.392.804.768 13.392.804.768
Total belanja Dinas 22.045.306.768 22.045.306.768
Rasio belanja pegawai (%) 61 % 61 %
Sumber : Hasil Perhitungan, 2017

Dari hasil analisis rasio diatas diperoleh bahwa rasio belanja pegawai sebelum pembentukan
UPT dan setelah pembentukan UPT adalah tetap tidak terdapat perubahan yaitu sebesar
61 %. Idealnya, penambahan biaya belanja pegawai dalam pembentukan UPT adalah sebesar
0,5 %, akan tetapi pembentukan UPT Puskeswan pada Dinas Perikanan Pertanian dan
Pangan berada dibawah angka yang dipersyaratkan yaitu 0 %. Hal ini dikarenakan bahwa
sebelum dibentuk UPT Puskeswan, Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan sudah memiliki
UPT existing sebanyak 7 (tujuh) UPT pada 7 (tujuh) Kecamatan. Bahkan apabila UPT existing
dinonaktifkan atau tidak beroperasional lagi dan dibentuk UPT Puskeswan, maka akan
terjadi pengurangan kebutuhan pegawai pada Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan dan
pada akhirnya juga akan mengurangi belanja pegawai dan rasio belanja pegawai pada Dinas
Perikanan Pertanian dan Pangan akan mengalami penurunan.
Berdasarkan analisis beban kerja, kebutuhan pegawai untuk 1 (satu) UPT Puskeswan adalah
sebanyak 12 orang orang yang teridiri dari 2 orang PNS pejabat pengawas (Esselon IV) dan
10 orang staf pelaksana PNS maupun Non PNS, dengan Total Belanja Pegawai per tahun
diperkirakan kurang lebih sebesar Rp. 933.242.000,-. Rasio Belanja Pegawai UPT Puskeswan
dibandingkan Belanja Pegawai Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan secara keseluruhan
adalah 6.97 %.

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 4-3


Pembentukan UPT Puskeswan
KAJIAN AKADEMIS

Kesimpulan pemenuhan dari setiap kriteria pembentukan UPT adalah sebagai berikut:

NO KRITERIA PEMENUHAN
1 Melaksanakan kegiatan teknis UPT melaksanakan sebagian tugas teknis operasional
operasional atau kegiatan teknis dari Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan yang
penunjang tertentu melaksanakan sub urusan pelayanan kesehatan
hewan, kesehatan reproduksi ternak serta pelayanan
teknologi peternakan.
2 Penyedian barang atau jasa yang UPT melaksanakan pelayanan kesehatan hewan dan
diperlukan masyarakat atau pelayanan teknologi peternakan.
perangkat daerah lain

3 Memberikan kontribusi dan UPT melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang


manfaat langsung dan nyata merupakan urusan pilihan yang berkaitan dengan
kepada masyarakat dan/atau pelayanan dasar sehingga pelaksanaanya perlu
dalam penyelenggaraan menjadi prioritas pemerintah daerah.
pemerintahan
4 Tersedianya sumber daya yang a. Tidak menambah pegawai dari luar Dinas
meliputi: pegawai, pembiayaan, Perikanan Pertanian dan Pangan
sarana dan prasarana b. Sarana gedung sudah tersedia.

5 Memiliki Standar Operasional Dokumen SOP sedang dalam tahap pengesahan,


Prosedur (SOP) dalam terlampir draft dokumen SOP.
melaksanakan tugas teknis
operasional tertentu dan/atau
tugas teknis penunjang tertentu.
6 Tersedianya jabatan fungsional  Staf yang ada sangat memungkinkan untuk
teknis sesuai dengan tugas dan diangkat pada jabatan fungsional teknis/tertentu:
fungsi UPT yang bersangkutan.  Pegawai yang telah mengikuti pelatihan IB dan
PKB: 6 (enam) orang.

Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan  2017 5-1


LAMPIRAN
LAMPIRAN I

DATA SARANA DAN PRASARANA UPT

NAMA UPT : UPT PUSKESWAN


OPD : Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan

SPESKIFIKASI BARANG Keadan


NO Bahan Jumlah Ket
Nama / Jenis Barang Merk/Type Barang
1 2 3 4 5 6 7
1 Filing Kabinet Kenji Besi Baik 5
2 Genset Baik 1
3 Lemari besi Kenji Baik 4
4 Kipas Angin Baik 3
5 Meja 1/2 Biro Baik 15
6 Genset Firman Besi Baik 1
7 Meja 1 Biro Baik 10
8 Stabilezer / ups Baik 3
9 Stabilezer / ups Rusak Berat 3
10 Kursi Rapat Biru Phionik Baik 26
11 Kursi Rapat Biru Phionik Rusak Berat 2
12 Papan Pelang Baik 3
13 Dispenser Sekai Baik 1
14 Dispenser Rusak Berat 1
15 Amplifier Krezt Baik 1
16 Kursi kerja Baik 4
17 Kursi lipat Baik 10
18 Kursi lipat Rusak Berat 5
19 Komputer Compaq Rusak Berat 1
20 Komputer Acer,Lenovo Baik 2
21 Printer Canon 280 Baik 1
22 Printer Efson Baik 1
23 Printer Hp-r Rusak Berat 1
24 Printer Canon 2770 Rusak Berat 1
25 Pompa air Sanyo Baik 1
26 White Board besar Baik 1
27 White Board Baik 1
28 Gedung Bangunan Baik 3 Gudang 1
29 Mesin Ketik Rusak Berat 1
30 Gambar Presiden dan Wapres Kurang Baik 3
31 Scener Canon Baik 1
32 Camera Fuji Flem Baik 1
33 Leptov Sony Vaio Kurang Baik 1
34 Kursi Kerja Baik 1
35 Kursi Kerja Rusak Berat 1
36 Komputer Rusak Berat 1
37 Sepeda Motor Yamaha/Vixion Baik 1
38 Sepeda Motor Yamaha/Jupiter MX Baik 2
39 Sepeda Motor Yamaha Rxing
40 Sepeda Motor Honda/Mega Pro Baik 2
41 Sepeda Motor Kawasaki/klx Baik 2
42 Sepeda Motor Kawasaki/klx Rusak Berat 3
SOP PELAYANAN PEMERIKSAAN DAN PENGOBATAN HEWAN
PELAKSANA MUTU BAKU
NO URAIAN KEGIATAN MEDIK KEPALA UPT KEPALA KET
PEMOHON KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
VETERINER PUSKESWAN DINAS
1 Pemohon meminta pelayanan Surat permohonan pemeriksaan dan 5 menit Laporan
pemeriksaan kesehatan hewan pengobatan atau permohonan lisan via masuk ke
kepada Puskeswan baik secara telpon / pesan singkat Puskeswan
tertulis atau lisan
2 Menerima laporan dari pemohon dan Permohonan pemeriksaan dan 15 menit Laporan
menginformasikan kepada Kepala pengobatan hewan diterima
Puskeswan Puskeswan
3 Menerima laporan dari bawahan Surat permohonan, laporan dari 15 menit Disposisi
atau dari pemohon bawahan atau pemohon ke Kepala
Puskeswan
4 Menugaskan Medik Veteriner untuk Disposisi dari Kepala Puskeswan 15 menit Disposisi
melakukan pemeriksaan kesehatan ke Medik
dan pengobatan hewan Veteriner
5 Melakukan konfirmasi kepada Disposisi Kepala Puskeswan, Telpon/Hp, 5 menit Janji temu
pemohon untuk pemeriksaan hewan Kendaraan dengan
atau kunjungan ke lapangan dalam pelapor
rangka pemeriksaan dan pengobatan
hewan
6 Menerima Medik Veteriner dan Buku kegiatan pemeriksaan dan 15 menit Sampai di
mendampingi pemeriksaan dan pengobatan hewan rumah
pengobatan yang dilakukan Medik pemohon
Veteriner
7 Melakukan anamnesis, pemeriksaan Buku kegiatan pemeriksaan dan 30 menit Prosedur
klinis hewan, dan apabila perlu pengobatan hewan, stetoskop, pemeriksa
melakukan pengambilan sampel termometer, sepatu boot, masker, sarung an
untuk diuji secara laboratoris dalam tangan, spuit, plastic glove, kandang terlaksana
mendukung diagnosa dan mencatat jepit, plastik, spidol, box sampel
pada buku kegiatan
8 Menetapkan diagnosa penyakit dan Box berisi obat-obatan dan alat 15 menit Pengobata
melakukan pengobatan yang sesuai pemeriksaan, sepatu boot, masker, n selesai
dengan diagnosa sarung tangan, spuit, buku kegiatan, dilakukan
kandang jepit/tali
9 Membuat laporan tertulis hasil Komputer, ATK, buku kegiatan 30 menit Laporan
pemeriksaan dan pengobatan kepada pengobata
Kepala Puskeswan Ya n
10 Medik Veteriner memberikan laporan Laporan dari Medik Veteriner 15 menit Laporan
kepada Kepala Puskeswan, jika Tidak terkoreksi
setuju laporan di tanda tangani
untuk diteruskan ke Kadis, jika tidak
dikembalikan ke Medik Veteriner Ya
untuk dikoreksi

Anda mungkin juga menyukai