BAB I.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
Bahan untuk brosur untuk pelaksanaan penyuluhan pertanian
2
Penyuluh Pertanian Ahli Pertama di Balitbangtan
Pengalaman 2011, Kementerian Pertanian, melalui Badan Litbang Pertanian
(Balitbangtan) telah menggalakkan model Rumah Pangan Lestari (m-KRPL), yang
dilaksanakan di seluruh Balai Pengkaijian Teknologi Pertanian (BPTP) di Seluruh
Indonesia, sehingga gemanya me Nusantara3.
Dalam rangka memberikan contoh kepada masyarakat dalam hal pemanfaatan lahan
pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga, Kementerian Pertanian akan
melaksanakan Obor Pangan Lestari (OPAL)4.
Untuk itu, sebagai pioneer dalam kegiatan ini, UPT lingkup Kementerian Pertanian
mulai dari eselon satu sampai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian di Daerah
yaitu Dinas Pertanian Kabupaten Kota yang ada, dan menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pertanian, untuk melaksanakan dan mencontohkan di unit
kerjanya.
Buku ini akan menguraikan apa itu Obor Pangan Lestari (Opal) dan bagaimana itu
dilakukan dan seperti apa agar itu berkelanjutan serta ditiru oleh instansi non pertanian
di ingkungan dimana Opal itu hadir.
Tujuan
1. Menjadikan sumber gizi keluarga dimana Opal dihadirkan
2. Memberdayakan lingkungan kantor dengan keragaman tanaman bermanfaat
gizi dan artistic
3. Menjadi UPT pertanian sebagai pioneer dalam pengembangan pertanian
4. Menjadikan lingkungan kantor sebagai situs wisata agro mini sumber pangan
bergizi yang sehat
Luaran
BAB II
APA ITU OPAL
3
Turang,dkk. Laporan pelaksanaan m-KRPL di BPTP Balitbangtan Sulawesi Utara (2011)
4
Juknis Pelaksanaan Opal 2019
Obor Pangan Lestari (OPAL) adalah satu program diseminasi yang sedang
digencarkan oleh Balitbangtan. Program ini tertuang dalam Peraturan Menteri
Pertanian Republik Indonesia (Permentan) nomor 10 tahun 2019 tentang OPAL.
Tiga hal yang yang menjadi pertimbangan dalam penerbitan aturan tersebut
adalah;
Dalam hal ini BPTP Balitbangtan Sulawesi Utara salah satu UPT lingkup
Kementrian Pertanian, dibawah Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Pertanian Balitbangtan.
Hal ini merupakan salah satu mekanisme dan metode proses diseminasi yang
tepat dan sesuai kebutuhan pengguna untuk melihat langsung keunggulan dari
inovasi teknologi tersebut.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
Tata kelola Obor Pangan Lestari (Opal) terutama dilakukan untuk mendukung
fungsi display inovasi Balitbangtan yang diwujudkan dalam bentuk taman. Untuk
menunjukkan fungsi display tersebut, tata kelola Opal dapat diarahkan pada hal-
hal berikut:
Gambar . Sebagai
fungsi laboratorium
penyuluh
Pertanian. Opal di
rumah penulis
persandingan
tanaman sayur
tomat dan bunga
(foto Artur
Opal Mart, merupakan sarana untuk menjual hasil Obor Pangan Lestari kepada
pembeli yang berkunjung dan dipromosikan dilakukan melalui jejaring sosial dan
website BPTP Balitbangtan Sulawesi Utara. Penjualan juga akan bekerjasama
dengan koperasi karyawan BPTP Balitbangtan Sulawesi Utara.
BAB IV
Hadirnya Opal dalam rumah tangga dan unit kerja, akan berkontribusi pada
ketersediaan pangan bergisi dan sehat, serta kesejukan lingkungan
penghuninya dan Opal menjadi saran Lumbung Pangan Mini dalam unit kerja
dan keluarga.
BAB V
PENUTUP
Selain sebagai sarana saving dana dari pengeluaran keluarga dari kebutuhan
pangan. Juga berkontribusi pada penghasil sumber pangan keluarga yang
sehat. Dari manfaat-manfaat tersebut juga akan sangat berkontribusi besar
pada penyelamatan “Bumi Rumah Kita Bersama” dari efek lingkungan hijau.
DAFTAR LITERATUR
.(*artur)