Anda di halaman 1dari 40

IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH DAN

AGROEKOSISTEM
Materi Diklat Dasar Bagi Penyuluh Pertanian Ahli

Oleh:
Ir. Karim Tarigan, MS
Azis Herdiyanto Riyadi, ST, M.Si

STPP MEDAN 2014


0
BAB I
PENDAHULUAN

Potensi secara bahasa, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti kemampuan
yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan; kekuatan; kesanggupan; daya dan wilayah
dalam hal ini bermakna ingkungan daerah (propinsi, kabupaten, kecamatan). Untuk keperluan ini
bisa dipilih wilayah tertentu, misalnya meliputi potensi wilayah desa. Jadi “potensi desa
mengandung arti kemampuan yang dimiliki desa yang memungkinkan untuk dikembangkan.
Kemampuan yang dimiliki suatu lingkungan tertentu misalnya desa yang mungkin untuk
dikembangkan tetap selamanya menjadi “potensi” bila tidak diolah, atau didayagunakan menjadi
suatu “realita” berwujud kemanfaatan kepada masyarakat. Karena itu potensi wilayah memerlukan
upaya-upaya tertentu untuk membuatnya bermanfaat kepada masayarakat.
Penyuluh yang bergerak di sektor pertanian harus mampu menggali potensi agroekosistem
wilayah pertanian tertentu dan menjadi suatu “kenyataan” memberi manfaat kepada pembangunan
pertanian khususnya di bidang agribisnis. Bermanfaat dapat berarti meningkat produktivitas,
pendapatan, nilai tambah atau secara umum dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang
bergerak dan terkait dengan sektor pertanian.
Penyuluh harus mengasah kemampuannya agar mampu melihat dan menggali potensi
agroekosistem wilayah dimana ia bekerja untuk bersama-sama dengan masyarakat pelaku utama
dan pelaku usaha mengubahnya menjadi pertanian yang lebih bermanfaat. Untuk mencapai hasil
yang baik, seorang penyuluh perlu mempersiapkan suatu “instrumen” untuk menggali potensi
wilayah agroekosistem sehingga fenomena agroekosistem menjadi mudah dipahami dan akan
memudahkan dalam penyusunan rencana pembangunan dan pengembangan usahatani tertentu.
Identifikasi Potensi wilayah dan agroekosistem dilakukan untuk memperoleh data keadaan
wilayah dan agroekosistem dengan menggunakan data primer maupun data sekunder. Data primer
diperoleh di lapangan baik dari petani maupun masyarakat yang terkait, sedangkan data sekunder
diperoleh dari monografi desa/ kecamatan/BPP dan atau dari sumber-sumber lain yang relevan.
1. Identifikasi data primer menggunakan pendekatan partisipatif dan wawancara semi tersetruktur
menggunakan teknik PRA
2. Identifikasi data sekunder dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh data potensi wilayah
dan agroekosistem dari data monografi desa/kecamatan/BPP dan sumber lain yang
mendukung.
3. Penetapan impact point. Dengan menggunakan analisis masalah dan penyebab masalah,
penetapan prioritas dan menetapkan faktor penentu.

1
BAB II
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

A. Identifikasi Data Primer


1) Wawancara Semi Terstruktur
Pengertian
Teknik wawancara keluarga petani ádalah teknik PRA yang dipergunakan untuk mengkaji
sejumlah topik informasi mengenai aspek-aspek kehidupan keluarga petani, yang disusun
didalam pedoman wawancara. Pedoman wawancara ini sifatnya semi terbuka karena hanya
merupakan bahan acuan wawancara, yang dapat dirubah dan disesuaikan dengan proses diskusi
untuk mencapai tujuan kajian
Jenis Wawancara Semi Terstruktur
a) Wawancara Individu
- Wawancara informan kunci : dilakukan jika dibutuhkan kajian dengan sumber informasi
yang dianggap dimiliki oleh sumber informasi khusus. Informan kunci ádalah orang yang
dianggap pengalaman dan memiliki pengetahuan yang luas mengenai sesuatu. Informan
kunci tersebut misalnya orang luar yang sudah lama tinggal seperti guru, dokter, pendatang
lain, dsb, Sesepuh/tetua, pejabat desa atau mereka yang memiliki kedudukan ditengah
masyarakat, atau masyarakat yang terlibat aktif dalam berbagai kegiatan/organisasi
- Wawancara perorangan pilihan yaitu orang tertentu yang dapat dianggap mewakili
kelompok masyarakat tertentu misal petani buruh, tuan tanah, petani pembaharu dan
sebagainya, hasilnya disebut profil perorangan
b) Wawancara Keluarga/ Rumahtangga Petani
- Wawancara keluarga petani dilakukan untuk mengkaji berbagai aspek kehidupan keluarga
petani, hasilnya disebut Profil Keluarga Petani
- Yang disebut keluarga ádalah keluarga inti (ayah,ibu,anak) atau keluarga besar.
Rumahtangga ádalah unit pengelolalaan perekonomian didalam keluarga
c) Wawancara Kelompok (Petani)
- Wawancara dilakukan untuk membahas sejumlah topik informasi yang telah ditetapkan
didalam pedoman wawancara tetapi dibahas dan didiskusikan dalam kelompok
- Hal yang didiskusikan tergantung dari kebutuhan informasi biasanya untuk mencek
(triangulási)
Langkah-Langkah Penerapan
a) Persiapan
(1) Menyusun Pedoman wawancara ( pedoman disusun sesuai topik kajian). Daftar topik-
topik pertanyaan hanya sebagai bahan acuan
(2) Memilih keluarga/rumahtangga yang akan diwawancara. Keluarga yang mewakili
berbagai keadaan dimasyarakat misal berbagai tingkat ekonomi.
(3) Keluarga yang lengkap dan yang tidak lengkap
b) Pelaksanaan Wawancara
(1) Menyepakati dan mengatur waktu dengan keluarga yang akan diwawancara
(2) Pewawancara menjelaskan maksud kegiatan secara sederhana tetapi jelas

2
(3) Amati keadaan sekitar untuk membantu mengetahui tarf kesejahteraannya
(4) Lakukan obrolan pendahuluan, biasanya tentang kebunnya
(5) Lanjutkan wawancara dari satu topik ketopik lain dengan menggunakan pedoman
wawancara
(6) Jawaban petani untuk mengembangkan topik obrolan
(7) Gunakan pertanyan yang dapat memancing pendapat mereka tentang berbagai hal
(8) Buat catatan proses dan hasil wawancara secara cermat
(9) Cantumkan nama responden, pewawancara, tempat dan tanggal wawancara

2) Teknik Pembuatan Peta Sumberdaya


Pengertian
Pemetaan ádalah teknik PRA yang digunakan untuk memfasilitasi diskusi mengenai
keadaan wilayah desa beserta lingkungannya. Keadaan-keadaan itu digambarkan ke dalam peta
atau sketsa desa. Ada peta yang menggambarakan keadaan sumber daya umum desa dan ada peta
dengan tema tertentu yang menggambarkan hal-hal yang sesuai dengan ruang lingkup tema
tersebut (misalnya peta desa yang menggambarkan jenis-jenis tanah, peta sumber daya pertanian,
peta penyebaran penduduk, peta pola pemukiman, dan sebagainya).
Beberapa cara pemetaan :
a) Pemetaaan diatas tanah.
- Pemetaan diatas tanah dapat dilakukan di halaman dengan peralatan sederhana, misal kayu
untuk menggaris, biji-bijian, batu-batuan, dan sebagainya. Bisa juga bahan-bahan lain yang
tersedia untuk menandai bagian-bagian penting.
- Cara ini memiliki keunggulan yaitu dapat dilakukan oleh banyak orang secara mudah.
Kesalahan informasi mudah diperbaiki dan informasi dapat digambarkan lebih jelas dan
mendetail. Cara ini disukai karena menimbulkan kegembiraan dan suasana santai.
b) Pemetaan diatas kertas.
- Pemetaan dilakukan di atas kertas dengan menggunakan alat tulis. Mula-mula dilakukan
penandaan dengan simbol-simbol dengan menggunakan spidol bermacam warna agar
menarik dan mudah dikenal. Arti simbo-simbol informasi yang dicantumkan diatas peta
diberi keterangan disudut kertas.
- Pemetaan dapat ditinggalkan di desa sebagai dokumentasi, tetapi gambar dengan kertas
memiliki kelemahan luas kertas yang terbatas sehingga menyulitkan dalam menggambar.
Partisipasi masyarakat tidak sebesar pemetaan diatas tanah.
c) Pembuatan model atau maket.
- Pemetaan dapat pula dibuat dengan model atau maket dalam 3 dimensi. Model merupakan
pengembangan dari pemetaan diatas tanah, yang berbeda adalah bahwa dalam kegiatan ini
simbol-simbol dibuat dalam bentuk menyerupai sesungguhnya.
- Keuntungan cara ini adalah model lebih menarik dari segi penampilan, menimbulkan
partisipasi peserta yang lebih baik karena lebih menyenangkan. Kekurangan model adalah
membutuhkan persiapan yang lebih lama, keterampilan yang lebih khusus.

Jenis informasi kajian


Secara garis besar jenis informasi yang biasa dikaji dengan pemetaan adalah:
a) Peta sumber daya desa

3
Peta dibuat untuk melihat keadaan umum desa dan lingkungannya yang menyangkut sumber
daya dan sarana prasarana, keadaan fisik lingkungan desa, luas dan letak lahan-lahan,
penyebaran daerah pemukiman, daerah berhutan, lahan-lahan kritis, mata air, sungai atau
aliran air, pasar, jalan raya, dan sebagainya.

b) Peta sumber daya alam desa


Peta ini untuk mengenal dan mengamati secara lebih tajam mengenai potensi sumber daya
alam serta permasalahan-permasalahannya, terutama sumberdaya pertanian. Yang
diperhatikan dalam hal ini adalah kebun, sawah, hutan, sumber air pertanian, dan lain-lain.

c) Peta khusus
Peta dibuat untuk menggali aspek tertentu dalam sebuah wilayah seperti pertanian,
kehutanan, peternakan, perikanan, ekonomi, keagamaan, kemasyarakatan, pendidikan,
kesehatan (misalnya peta khusus penyebaran penduduk berdasarkan kelas-kelas sosial,
pemetaan penyebaran hama tikus, peta penyebaran kebun dan lahan pertanian, dan
sebagainya). Yang dikaji adalah berbagi sumber daya yang ada, berbagai masalah, serta
harapan-harapan masyarakat.

Tujuan Kajian Pemetaan Desa


a) Untuk memfasilitasi masyarakat dalam mengungkapkan keadaan desa dan lingkungannya
sendiri seperti : lokasi sumber daya dan batas-batas wilayah, keadaan jenis-jenis sumber
daya baik yang bermasalah maupun yang berpotensi.
b) Untuk memfasilitasi masyarakat dalam mengkaji perubahan-perubahan keadaan dari sumber
daya, mengenal sebab-sebab dan akibat dari perubahan tersebut.

Langkah-langkah Penerapan
a) Terangkan maksud dan proses pemetaan.
b) Diskusikan jenis-jenis sumberdaya yang ada di desa dan lokasi sumberdaya tersebut.
c) Sepakati bersama peserta ;
- Jenis sumberdaya penting yang akan dicantumkan kedalam peta serta perlu didiskusikan
lebih lanjut
- Simbol setiap jenis sumberdaya yang akan dicantumkan dalam peta
d) Mintalah masyarakat untuk membuat peta di atas tanah atau di atas kertas dengan cara
sebagai berikut :
(1) Dimulai dari titik awal yang diinginkan masyarakat, seperti rumah ibadah, kantor desa
dan sebagainya
(2) Kemudian lengkapi secara detil keadaan yang lain seperti jalan, sungai, batas dusun, dan
sebagainya.
(3) Lengkapi peta dengan gambar detil dengan hal-hal khusus seperti lahan kritis, hutan dan
sebagainya.
(4) Pastikan bahwa dalam gambar tidak ada yang terlewat.
e) Cantumkan disudut peta , simbol-simbol beserta artinya.
f) Setelah peta selesai diskusikan lebih lanjut :
(1) Bagaimana keadaan sumberdaya, apa masalah-masalah yang terjadi dengan sumberdaya
tersebut
4
(2) Apa akibat dari perubahan-perubahan dan masalah-masalah tersebut dengan kehidupan
masyarakat
(3) Apakah terdapat hubungan sebab akibat diantara perubahan tersebut
(4) Catatlah seluruh masalah, potensi , informasi yang muncul dalam dikusi dengan cermat,
sebab hasil penggalian ini akan menjadi bahan bagi kegiatan penerapan teknik lain (Tim
PRA mencatat proses dan hasil diskusi)
(5) Dokumentasikan peta yang dihasilkan sebagai bahan acuan dikemudian hari
(6) Cantumkan pada sudut peta , peserta, pemandu, tempat, tanggal diskusi.

Peta Sumberdaya

Desa
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Tim 1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. Anggota
5. Anggota
6. Anggota
7. Anggota
8. Anggota
9. Anggota
10. Anggota

5
3) Teknik Penelusuran Lokasi /Transek
Pengertian
Arti harafiah transek adalah gambar irisan muka bumi. Pada awalnya transek digunakan oleh
para ahli lingkungan untuk mengenali dan mengamati wilayah-wilayah ekologi. Sebagai teknik
PRA, Teknik Penelusuran Lokasi (transek) adalah teknik PRA untuk melakukan pengamatan
langsung lingkungan dan sumberdaya masyarakat, dengan jalan menelusuri wilayah desa
mengikuti suatu lintasan tertentu yang disepakati. Hasil pengamatan dan lintasan tersebut
kemudian dituangkan dalam bagan atau gambar irisan muka bumi untuk didiskusikan lebih
lanjut.

Jenis-jenis Transek
a) Transek Sumberdaya Alam
Transek ini dilakukan untuk mengenali dan mengamati secara lebih tajam mengenai potensi
sumberdaya alam serta permasalahan-permasalahannya, terutama sumberdaya pertanian.
Informasi yang biasanya muncul antara lain adalah :
(1) Bentuk dan keadaan permukaan alam (topografi) termasuk didalamnya : jenis tanah dan
kesuburannya, kemiringan lahan, daerah tangkapan air, sumber-sumber air, dan sebagainya)
(2) Pemanfaatan sumberdaya tanah (tataguna lahan) yaitu wilayah pemukiman, sawah, ladang,
hutan, bangunan, jalan, padang rumput, dan sebagainya
(3) Pola usahatani mencakup jenis tanaman penting dan kegunaannya (pangan, obat, ternak),
produktivitas lahan dan hasilnya, dan sebagainya.
(4) Teknologi setempat dan cara pengelolaan sumberdaya alam termasuk teknologi tradisional
seperti penahan erosi dari batu, pagar hidup, sistem penutup tanah, pengelolaan air dan lain-
lain
(5) Pemilikan sumberdaya alam : perorangan, milik adat, umum, desa, milik pemerintah
Kajian lebih lanjut adalah :
- Kajian mata pencaharian yang memanfaatkan sumberdaya baik oleh pemilik atau bukan
pemilik
- Kajian hal-hal lain yang mempengaruhi pengelolaan sumberdaya, seperti perilaku
berladang, upacara panen , sistem berternak dan sebagainya.
Selain transek sumberdaya dapat pula dilakukan transek umum atau transek khusus seperti
transek untuk kondisi lingkungan kesehatan desa dan lain-lain.

b) Jenis-Jenis Transek berdasarkan lintasan


(1) Transek lintasan garis lurus, dilakukan dengan menelusuri jalan utama dan jalan
dipemukiman, atau berjalan dari titik terendah ketitik tertinggi atau sebaliknya
(2) Transek lintasan bukan garis lurus dimulai dari lokasi yang telah direncanakan, transek
dimulai dari lokasi yang paling dekat menuju ke paling jauh, sehingga lintasan yang dilalui
bisa zig-zag, berputar,atau menyapu
(3) Transek lintasan saluran air , dilakukan dengan melintasi aliran air secara sistematis

Tujuan

6
Penelusuran dilakukan untuk memfasilitasi masyarakat agar mendiskusikan keadaan sumber
daya, dengan cara mengamati langsung hal yang didiskusikan dilokasi
a) Hal-hal yang biasanya didiskusikan adalah : masalah-masalah pemeliharaan sumberdaya
pertanian seperti menanggulangi erosi, kurangnya kesuburan tanah, hama penyakit
tanaman/hewan, pembagian air, penggundulan hutan dan sebagainya
b) Potensi-potensi yang ada
c) Pandangan dan harapan petani mengenai keadaan tersebut
d) Hal-hal lain sesuai jenis transek dan tujuannya.

Langkah-Langkah Penerapan
a) Persiapan
Mempersiapkan tim dan masyarakat yang akan ikut, alat tulis dan lain-lain
b) Pelaksanaan
(1) Membahas kembali maksud dan tujuan kegiatan penelusuran lokasi serta proses yang
akan dilakukan
(2) Sepakati bersama lokasi-lokasi yang akan dikunjungi serta topik-topik kajian
(3) Sepakati titik awal
(4) Lakukan perjalanan , amati keadaan, biarkan masyarakat menunjukkan hal-hal yang
dianggap penting untuk dibahas
(5) Diskusikan keadaan sumberdaya tersebut dan amati dengan seksama
(6) Buatlah catatan hasil diskusi dilokasi
c) Setelah Perjalanan
(1) Buat bagan transek, jelaskan cara dan proses membuat
(2) Sepakati simbol-simbol yang akan digunakan untuk menggambar bagan transek, cata
simbol dan artinya dipojok kertas
(3) Mintalah masyarakat membuat bagan transek dengan bahan yang mudah dihapus, tim
PRA mendampingi
(4) Diskusi dengan bahan bagan transek apa permasalahan dan potensi serta harapan
masyarakat
(5) Buat catatan hasil diskusi, cantumkan nama peserta dan pemandu serta tanggal terjadinya
diskusi

7
Bagan Transek

Desa
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Tim 1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. Anggota
5. Anggota
6. Anggota
7. Anggota
8. Anggota
9. Anggota

Contoh Bagan Transek

Penggunaan Kawasan Hutan Hutan Terlantar Sawah Tadah Sawah Irigasi


Lahan Kebun, Sawah Hujan dengan dan Kebun Pemukiman Laut
Tadah Hujan Pemukiman
Ketinggian > 140 dpl 100 dpl 50 dpl 20 dpl 10 dpl 0 dpl
- Hutan
- Semak belukar - Padi
Campuran
- Alang-alang - Kelapa - Padi - Perahu
- Kayu
Vegetasi - Bamboo - Kakao - Kelapa Pemukiman - Ikan laut
- Rotan
- Kelapa - Buah- - Cengkeh
- Padi
- Jagung buahan
- Kapok
- Pangan/
- Pangan/ - Penangkapan
- Pangan/ Konsumsi
Konsumsi - Hutan bakau ikan laut
Pemanfaatan - Konsumsi - Pendapata
- Pendapatan - Pemukiman - Pangan
- Pendapatan - Tempat
- Pendapatan
tinggal
- Pemanfaatan
lahan kurang
produktif - Pengaiaran - Alat dan pra-
Pengambilan - Modal
Masalah - Pegairan belum ada - Tenaga kerja sarana
rotan Nelayan
- Penyedian irigasi penangkapan
semprotan
- Produksi rendah

8
4) Teknik Pembuatan Bagan Kecenderungan Dan Perubahan
Pengertian
Teknik pembuatan bagan kecenderungan dan perubahan adalah teknik PRA yang dapat
menggambarkan perubahan-perubahan berbagai keadaan, kejadian, serta kegiatan masyarakat
dari waktu kewaktu. Dari besarnya perubahan, hal-hal yang diamati yang dapat berati berkurang,
tetap atau bertambah, kita bisa memperoleh gambaran adanya kecenderungan umum perubahan
yang akan berlanjut di masa yang akan datang.

Jenis Informasi yang dikaji


a) Perubahan dan perkembangan keadaan berbagai sumberdaya seperti produktivitas lahan dan
tingkat kesuburan tanah, curah hujan, ketersediaan air, ketersediaan kayu bakar dan kayu
bangunan
b) Perubahan dan perkembangan tataguna lahan ( luas lahan untuk bersawah, berladang,
pemukiman, hutan, luas rata-rata pemilikan lahan, dan sebagainya).
c) Perubahan dan perkembangan penanaman pepohonan ( jenis pohon, hasil, dan sebagainya)
d) Perubahan dan perkembangan penduduk (kelahiran, kematian dan perpindahan).

Tujuan Kajian Kecenderungan dan Perubahan


Memfasilitasi masyarakat untuk :
a) Mengenali berbagai perubahan terpenting yang terjadi dalam berbagai bidang
b) Kehidupannya serta mengkaji berbagai hubungan antara berbagai perubahan tersebut.
c) Diskusi ini akan memberikan pemahaman tentang perubahan-perubahan dan cara pandang
masyarakat tentang perubahan tersebut.
d) Dapat memfasilitasi masyarakat dlam menilai dan menemukan cara-cara mengatasi dan
mencegah perubahan yang buruk.

Langkah-Langkah Penerapan
a) Terangkan maksud dan proses pelaksanaan kegiatan
b) Mulailah diskusi dengan topik yang ringan , biasanya bagi petani masalah kebun menjadi
perhatian utama. Apabila sebuah topik telah selesai dibahas, lanjutkan dengan topik
berikutnya.
c) Ajak masyarakat untuk mendiskusikan :
- Perubahan-perubahan penting yang terjadi di desa,
- Apa sebab-sebab terjadinya perubahan-perubahan tersebut
d) Setelah cukup tergambarkan, sepakati bersama peserta:
- Topik-topik utama (perubahan-perubahan yang penting) yang akan dicantumkan
kedalam bagan serta perlu didiskusikan lebih lanjut,
- Simbol topik-topik bahasan yang dicantumkan dalam bagan, berupa gambar-gambar
sederhana yang mudah dikenali.
- Simbol untuk memberikan informasi bahan – bahan lokal yang tersedia seperti kerikil,
biji jagung dan sebagainya.
- Titik-titik atau selang waktu yang akan dicantumkan

9
e) Mintalah masyarakat untuk membuat bagan diatas kertas besar yang ditempelkan di dinding
beserta topik-topik informasi sesuai hasil diskusi
f) Cantumkan pada sudut kertas simbol-simbol beserta artinya , serta penjelasan lain untuk
memahami gambar.
g) Lakukan diskusi bagan perubahan lebih lanjut yaitu :
- Apa akibat dari perubahan-perubahan ( yang sudah dan akan terjadi)
- Apakah ada hubungan sebab akibat diantara perubahan
- Apakah perubahan itu akan berlanjut terus diwaktu yang akan datang
h) Catatlah seluruh masalah, potensi , informasi yang muncul dalam dikusi dengan cermat,
sebab hasil penggalian ini akan menjadi bahan bagi kegiatan penerapan teknik lain (Tim
PRA mencatat proses dan hasil diskusi).
i) Cantumkan nama-nama peserta diskusi ( jumlah, L/P, latar belakang peserta).

Bagan Kecenderungan dan Perubahan Sektor Pertanian

Desa
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Tim 1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. Anggota
5. Anggota

Tahun
Jenis Usaha 1965 1970 1975 1980 1985 1990 catatan
1960
Pertanian        Pertanian
musiman        bergeser
     karena
Buruh tani        banyaknya
      peluang
menjadi
   
pegawai
Pertanian  
bunga        Pendatang
Pegawai        datang
negeri       sebagai
    pegawai
Pegawai       
swasta       Pertanian
    tradisional
Dagang        kekurangan
      tenaga
    sehingga
banyak
Penduduk      
diganti
pendatang      
dengan
   tanaman
impor yang
dilakukan
oleh sedikit
orang dengan

10
harga jual
tinggi

Pertanyaan-pertanyaan yang dapat digunakan dalam proses kegiatan:


a) Perubahan-perubahan apa yang terjadi di lingkungan desa? Misal iklim, kekeringan, banjir,
erosi, perambahan hutan dll.
b) Adakah keterkaitan perubahan-perubahan lingkungan tersebut?
c) Apa kecenderungan perubahan di bidang ekonomi? Misal perubahan biaya hidup, upah buruh,
produksi tanaman dan ternak, pemasaran hasil, pendapatan keluarga dll.
d) Apa kecenderungan perubahan di bidang kependudukan? Misal tingkat kelahiran dan kematian,
perpindahan penduduk.
e) Keadaan apa yang makin baik dan makin buruk?
f) Perubahan-perubahan apa yang dampaknya/akibatnya/pengaruhnya berbeda terhadap laki-laki
dan terhadap perempuan?

5) Pembuatan Sketsa Kebun


Pengertian
Teknik pembuatan sketsa kebun merupakan teknik PRA yang memfasilitasi kegiatan
pengkajian beberapa aspek pengelolaan kebun di wilayah tersebut. Hasil kajian digambarkan
dalm bentuk sketsa atau peta kebun yang memperlihatkan berbagai aspek pengelolaan kebun
tersebut terutama pada pola tanam dan teknologi yang diterapkan.

Jenis-Jenis informasi Kajian


a) Informasi Fisik
Pola tanam, luas lahan, jenis-jenis tanaman, praktek konservasi, tataletak sarana, pembagian
lahan dan sebagainya
b) Informasi Non Fisik
Informasi Pendapatan
Pembinaan yang diperlukan (yang sudah/belum)
Teknologi yang khas diwilayah tersebut
Informasi khusus misalnya lembaga adat, pengaturan lahan dan lain-lain

Tujuan Kajian Sketsa


Teknik ini bertujuan untuk mengkaji keadaan dan pengelolaan kebun antara lain :
a) Keadaan berbagai aspek kebun seperti kesuburan,ketersediaan air, kebaika/keburukan pola
tanam, memuaskankah teknologinya, dan sebagainya
b) Masalah-masalah yang terjadi dalam pengelolaan kebun, apa penyebab dan akibatnya
c) Bagaimana petani mencari jalan keluar

Pertanyaan-pertanyaan untuk membantu dalam menggali pengetahuan dan teknologi lokal dalam
berusahatani:
a) Adakah teknologi atau pengetahuan yang telah diterapkan secara turun temurun oleh
masyarakat setempat dalam melaksanakan kegiatan usahatani? Bila ada sebutkan/tuliskan
b) Dari mana asal teknologi atau pengetahuan tersebut?
c) Siapa yang biasanya menerapkan teknologi atau pengetahuan tersebut?

11
d) Untuk apa dan kapan teknologi atau pengetahuan tersebut digunakan
e) Bagaimana cara menggunakan atau menerapkannya? (Buat bagan alur)

Langkah Penerapan
a) Persiapan
(1) Pengamatan awal kebun, Tim PRA dengan Petani menyepakati kriteria kebun yang akan
dikaji yaitu :
- kebun tersebut mewakili keadaan kebun lain pada umumnya di desa dan menunjukkan
keanekaragaman cara pengelolaan
- kebun itu merupakan kebun terbaik yang ada didesa atau sebaliknya
(2) Pemilihan bersama hendaknya dapat menghilangkan bias , seperti hanya menampilkan
kebun-kebun percobaan saja
b) Pelaksanaan
(1) Bahas kembali maksud dan tujuan pembuatan sketsa kebun serta proses kegiatannya
(2) Sepakati peserta kebun yang akan didatangi , datang kekebun yang disepakati dengan
berkeliling untuk melihat kebun-kebun yang lain
(3) Mengamati kebun terpilih, kemudian mulai membuat sketsa. Sepakati simbol-simbolnya
catat disudut kertas beserta artinya
(4) Mintalah masyarakat membuat sketsa tersebut sekaligus mendisakusikannya
(5) Lakukan analisis sketsa kebun dan pengelolaannya serta keterlibatan gender, tim PRA
mencatat proses dan informasi yang dikaji selama proses diskusi
(6) Cantumkan nama peserta, pemandu, tanggal dan tempat diskusi disudut gambar

6) Teknik Pembuatan Bagan Peringkat


Pengertian
Teknik pembuatan bagan peringkat atau teknik analisa pilihan atau matriks ranking adalah
teknik untuk mengkaji sejumlah topik dengan memberi nilai pada masing-masing aspek kajian
berdasarkan sejumlah kriteria perbandingan. Kriteria perbandingan tersebut berdasarkan
pendapat masyarakat sehingga sesuai dengan keadaan setempat. Biasanya yang dibandingkan
adalah topik-topik bahasan terpenting yang perlu dipertimbangkan untuk mengembangkan
kegiatan-kegiatan

Jenis Informasi Kajian


Teknik ini lebih merupakan teknik analisis, daripada teknik untuk mengumpulkan informasi.
Karenanya kegiatan ini biasanya untuk melengkapi kajian oleh teknik-teknik lainnya. Informasi-
informasi yang dikaji ditentukan berdasarkan suatu keperluan tertentu.
Jenis informasi kajian yang sering kali dilakukan antara lain adalah :
1) Pilihan teknologi pertanian ( misal saat melakukan transek)
2) Pilihan jenis tanaman yang perlu dikembangkan (saat kunjungan kebun)
3) Pengurutan mata pencaharian-mata pencaharian utama
4) Pengurutan kelas sosial masyarakat
5) Pilihan masalah utama /prioritas yang perlu diatasi

Tujuan

12
1) Memfasilitasi pilihan masyarakat tentang sejumlah topik informasi dengan cara memberikan
penilaian sehingga bisa diperoleh statu urutan atau peringkat keadaan. Aspek-aspek yang
diperhatikan dalam penilaian adalah :
a. Manfaat-manfaat pilihan
b. Ketersediaan potensi-potensi untuk mengembangkan statu hal/keadaan
c. Hambatan-hambatan yang ada untuk mengembangkan statu hal/keadaan
2) Secara sederhana pengurutan biasanya dilakukan untuk memberikan urutan jumlah ( volume)
statu keadaan

Langkah-Langkah Penerapan
1) Sampaikan kembali informasi –informasi yang pernah disepakati yang memerlukan kajian
dengan menggunakan bagan peringkat
2) Jelaskan tujuan dan proses membuat bagan peringkat
3) Sepakati hal-hal sebagai berikut :
a. Kriteria-kriteria penilaian antara lain mengenai manfaat pilihan, potensi yang tersedia,
juga faktor-faktor pembatas (hambatan) dari setiap pilihan
b. Simbol-simbol yang akan dipergunakan
c. Cara melakukan penilaian serta skala nilai ( 1-10)
4) Mintalah masyarakat membuat bagan tersebut . Pemandu PRA mendampingi masyarakat
dalam proses tersebut
5) Sepakati pemberian nilai untuk masing-masing kriteria melalui proses diskusi . Penentuan
nilai didasarkan atas kesepakatan peserta, bukan pendapat seseorang
6) Jumlahkan nilai dari masing –masing kriteria dari semua topik . Penjumlahan nilai tersebut
merupakan nilai total dari setiap topik
7) Diskusikan lebih lanjut matriks tersebut serta periksa kembali pilihan –pilihan yang telah
dilakukan. Sering muncul pertimbangkan baru yang dapat merubah keputusan penilaian
8) Catat semua proses diskusi , pendapat, pertimbangan dan keputusan-keputusan yang
dikemukakan oleh peserta ( oleh tim PRA)
9) Cantumkan nama peserta, jumlah peserta, nama pemandu, tanggal dan tempat diskusi

7) Pembuatan Bagan Hubungan Kelembagaan/Diagram Venn


Pengertian
Teknik pembuatan Bagan Hubungan Kelembagaan merupakan teknik PRA yang digunakan
untuk memfasilitasi kajian hubungan anatara masyarakat dengan lembaga –lembaga yang terdapat
dilingkungannya. Hasil pengkajian dituangkan dalam Diagram Venn ( sejenis diagram lingkaran
/intersecsion), yang akan menunjukkan besarnya manfaat, pengaruh dan dekatnya hubungan suatu
lembaga dengan masyarakat.

Jenis Informasi Kajian


Informasi yang dikaji adalah :
a) Lembaga secara umum yaitu informasi mengenai semua lembaga yang berhubungan dengan
masyarakat desa, baik yang berada dalam desa tersebut maupun yang berada diluar desa
tetapi berhubungan dengan masyarakat desa. Hal-hal yang dikaji : lembaga lokal/tradisional,
lembaga pemerintah, lembaga swasta.
13
b) Lembaga khusus yaitu informasi mengenai lembaga-lembaga tertentu saja misalnya
lembaga yang kegiatannya berhubungan dengan pertanian saja.

Sumber Informasi
a) Sumber informasi utama adalah masyarakat yang secara langsung/tidak langsung
mempunyai pengalaman menyangkut lembaga yang bersangkutan
b) Informasi masyarakat dicek silang (trianggulasi) dari pengelola lembaga yang bersangkutan
c) Data sekunder bisa digunakan sebagai pembandi

Tujuan Kajian Bagan Hubungan Kelembagaan


Memfasilitasi diskusi masyarakat mengenai :
a) Keberadaan, manfaat dan perannya sebagai lembaga desa
b) Saling hubungan diantara lembaga-lembaga tersebut
c) Keterlibatan berbagai kelompok masyarakat didalam kegiatan kelembagaan tersebut

Langkah-Langkah Pelaksanaan
1) Jelaskan maksud , tujuan dan proses kajian kelembagan desa
2) Diskusikan mengenai jenis-jenis lembaga yang berhubungan dengan masyarakat desa
langsung baik itu berada didesa atau diluar desa
3) Mintalah masyarakat untuk membuat daftar nama lembaga-lembaga tersebut diatas kertas
4) Fasilitasi masyarakat untuk diskusi kegiatan atau program yang telah dikembangkan oleh
masing-masing lembaga, juga mengenai anggota dan pengurusnya
5) Pemandu menjelaskan cara membuat bagan
6) Sepakati penggunaan simbol, pengertian dan kriteria penting atau bermanfaatnya suatu
lemabaga, pengertian dan kedekatan suatu lembaga
7) Pemandu meminta salah satu peserta diskusi untuk memilih besarnya lingkaran sebagai
simbul lembaga tertentu yang telah didiskusikan dan dinilai manfaat kegiatannya bagi
masyarakat. Pendapat ini harus pendapat bersama
8) Menempatkan lingkaran kelembagaan dengan jarak yang telah disepakati terhadap lingkaran
masyarakat
9) Lakukan pemeriksaan kembali ketepatan informasi yang diperoleh
10) Diskusikan dan bahas lebih lanjut bagan tersebut, terutama tentang masalah dan potensi
kelembagaan, serta kegiatan dan pola hubungan yang diharapkan masyarakat
11) Catalah proses, pendapat, penilaian, dan seluruh informasi

Bagan Hubungan Kelembagaan/Diagram Venn

14
PAS PKK
AR

MASYARAKAT
BRI
KELOMPOK
TANI
BKD

PPL
KARANG BPD
TARUNA

MITRA
USAHA

8) Penyusunan Kalender Musim


Pengertian
Teknik penyusunan kalender musim adalah teknik PRA yang memfasilitasi pengkajian
kegiatan –kegiatan dan kejadian-kejadian yangn terjadi berulang dalam satu kurun waktutertentu
( musiman) dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan-kegiatan dan keadaan-keadaan itu
dituangkan dalam kalender kegiatan atau keadaan-keadaan , biasanya dalam jarak satu tahun
musim ( 12 bulan).

Jenis Informasi Kajian


Informasi-informasi yang biasanya muncul adalah :
a) Penanggalan atau sistem kalender yang biasa digunakan oleh masyarakat
b) Iklim, curah hujan, ketersediaan air
c) Pola tanam/panen, biaya pertanian, hasil pertanian dan tingkat produksi
d) Ketersediaan pangan dan pakan ternak terutama pada masa paceklik
e) Ketersediaan tenaga kerja
f) Musim bekerja ke kota pada musim paceklik
g) Masalah hama dan penyakit tanaman/ternak
h) Kesehatan ( musim wabah penyakit) dan kebersihan lingkungan
i) Pola pengeluaran ( konsumsi, produksi, investasi)
j) Kegiatan sosial kemasyarakatan, adat, agama, dan sebagainya.

Tujuan Kajian Kalender Musim


Memfasilitasi masyarakat untuk mengkaji :
a) Keadaan dan pola kegiatan masyarakat, sehingga diperoleh profil kegiatan utama mereka
sepanjang tahun

15
b) Profil kegiatan-kegiatan masyarakat sehingga terlihat pola p-emanfaatan waktu
masyarakat, yaitu saat mereka sibuk bekerja, saat sibuk dengan kegiatan lain, (sosial,
agama, adat) dan saat mereka mempunyai waktu luang
c) Tujuan utamanya adalah memfasilitasi diskusi mengenai masalah-masalah yang terjadi
pada suatu keadaan atau dalam menyelenggarakan suatu kegiatan

Langkah-langkah kegiatan :
1). Terangkan maksud dan proses kegiatan
2). Ajak masyarakat untuk mendiskusikan secara umum :
a. Jenis kegiatan apa yang paling sering terjadi dibulan-bulan tertentu
b. Apakah kegiatan itu selalu terulang dari tahun ketahun
c. Selain kegiatan, keadaan apa yang juga sering terjadi pada bulan-bulan tertentu( mis
kekeringan, wabah penyakit)
3). Setelah cukup tergambarkan, sepakatilah bersama peserta :
a. Kegiatan – kegiatan utama yang akan dicantumkan kedalam kalender serta perlu
didiskusikan lebih lanjut
b. Keadaan-keadaan kritis yang berakibat besar bagi masyarakat yang akan dicantumkan
dalam kalender
c. Simbol topik-topik bahasan yang dicantumkan dalam bagan berupa gambar- gambar
sederhana yang mudah dikenali.
d. Simbol untuk memberikan nilai dengan bahan-bahan lokal yang tersedia (biji jagung,
kerikil, dll).
4). Mintalah masyarakat untuk menggambarkan kalender di atas kertas besar yang ditempelkan
didinding yang mencantumkan kolom topik-topik informasi sesuai dengan hasil diskusi
5). Cantumkan disudut kertas simbol-simbol beserta artinya , serta penjelasan lain untuk
memahami gambar
6). Lakukan analisis kalender musim yaitu :
a. Apa sebab terjadi maslah-masalah didalam pengelolaan kegiatan mereka
b. Apa sebab terjadi masa-masa kritis dimasyarakat ( kekeringan , wabah,
paceklik, dan sebagainya ).
c. Apakah ada hubungan sebab akibat masalah-masalah dengan keadaan-keadaan tersebut.
d. Apakah jalan keluar masyarakat untuk mengatasinya
7). Catatlah seluruh masalah, potensi , informasi yang muncul dalam dikusi dengan cermat,
sebab hasil penggalian ini akan menjadi bahan bagi kegiatan penerapan teknik lain .( Tim
PRA mencatat proses dan hasil diskusi).
8). Cantumkan peserta , pemandu, tanggal dan tempat diskusi.

16
Kalender Musiman
Desa
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Tim 1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. Anggota
5. Anggota
6. Anggota
7. Anggota
8. Anggota
9. Anggota
10. Anggota

Contoh Kalender Musiman

9) Kajian Mata Pencaharian


Pengertian
Teknik kajian mata pencaharian adalah teknik PRA yang digunakan memfasilitasi diskusi
mengenai berbagai aspek mata pencaharian masyarakat. Jenis-jenis mata pencaharian beserta
aspek-aspeknya, digambarkan dalam sebuah bagan
Jenis Informasi Kajian
1) Kajian mata pencaharian bidang pertanian seperti pertanian tanaman pangan, peternakan,
perkebunan, perikanan dan sebagainya
2) Mata pencaharian bidang non pertanian seperti industri makanan, pertenunan, kerajinan,
gerabah dan lain-lain
3) Mata pencaharian bidang jasa seperti buruh,tukang,transpot dan lain-lain

17
Sumber Informasi
1) Langsung dari masyarakat
2) Pelaku mata pencaharian yang bersangkutan
3) Data sekunder
Tujuan Kajian Mata Pencaharian
Memfasilitasi diskusi masyarakat mengenai aspek-aspek dari mata pencaharian masyarakat baik
yang dilakukan didalam desa maupun diluar desa dengan kajian :
1) Jumlah orang yang melakukan setiap jenis mata pencaharian
2) Keadaan mata pencaharian tersebut(memenuhi kebutuhan /tidak)
3) Keadaan pasar dan pemasaran
4) Ketersediaan dan keadaan bahan baku
5) Ketersediaan dan dan keadaan tenaga kerja, baik perempuan maupun laki-laki dan
ketrampilannya
6) Tingkat pendapatan
7) Perubahan-perubahan jenis pekerjaan yang berkembang akibat pembangunan

Langkah Penerapan
1) Persiapan
Menggali pengetahuan awal peserta tentang jenis-jenis mata pencaharian dan mengkaji data
sekunder
2) Pelaksanaan
Terangkan maksud dan proses pelaksanaan kegiatan
Mintalah peserta menuliskan semua jenis – jenis mata pemcaharian yang sebelumnya
didiskusikan lebih dahulu
Bahaslah berbagai keadaan pekerjaan tersebut antara lain Pekerjaan masyarakat yang paling
utama, dan masalah-masalah didalam pekerjaan tersebut
3) Sepakati bersama jenis pekerjaan yang akan dicantumkan kedalam bagan yang akan
didiskusikan lebih lanjut
Aspek-aspek kajian yang akan dibahas tentang mata pencaharian
Simbol topik bahasan yang dicantumkan dalam bagan
Simbol untuk memberi nilai
4) Mintalah masyarakat untuk membuat bagan di atas kertas besar dan tempelkan di dinding
beserta topik-topik informasi hasil diskusi
5) Cantumkan simbol dan artinya dipojok ketas
6) Bagan didiskusikan kembali terutama mengenai maslah-masalahnya
7) Catat seluruh masalah, potensi, dan informasi yang muncul
8) Cantumkan nama peserta, jumlah peserta, nama pemandu, tempat dan tanggal pelaksanaan
diskusi

18
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jum Ran
Sumber Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des lah king
Pendapatan

Temba             14 II
kau 

Ayam             15 I

Kam   8 IV
bing  

Sapi  6 V



Kacang tanah    6 V

Kacang Hijau  4 VI


Sayur Petsai  3 VII


Telur Ayam             12 III

Catatan : Nilai didasarkan atas jumlah uang yang dihasilkan perbulan


Ranking diberikan atas dasar jumlah uang yang dihasilkan pertahun
Teknik ini merupakan gabungan antar matriks ranking daengan kalender musim

B. Identifikasi data sekunder

Pengumpulan dan pengolahan data sekunder adalah proses untuk mempelajari keadaan desa /
wilayah berdasarkan data informasi yang telah ada dalam bentuk dokumen tertulis yang dibuat oleh
pihak tertentu (dinas/instansi/LSM dll).
Data sekunder diperlukan sebagai dasar dalam memahami kondisi wilayah dan
masyarakatnya dalam rangka mengidentifikasi data/informasi apa yang diperlukan dalam kegiatan
PRA.
Tujuan
 Diketahuinya gambaran dasar keadaan wilayah baik masyarakat dan lingkungannya .
 Sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat
pada teknik/instrumen PRA lainnya .

Cakupan data/informasi yang dikumpulkan


Pengumpulan data sekunder harus terarah sesuai dengan tujuan pelaksanaan PRA. Jika pengumpulan
data sekunder ini sejak awal tidak diarahkan dengan baik, maka tim akan menghabiskan waktu
mengumpulkan data yang tidak diperlukan atau bahkan membingungkan.

19
Di desa-desa terpencil, biasanya sulit untuk mendapatkan dokumen tentang keadaan wilayah
tersebut, tetapi data sekunder kini sifatnya sebagai data pendukung dari informasi/data yang
diperoleh secara langsung melalui teknik/instrumen PRA.
Beberapa jenis data sekunder yang dikumpulkan sebagai data pendukung PRA untuk
penyuluhan agribisnis diantaranya :
 Data agroklimat wilayah
 Batas wilayah
 Kependudukan
 Kelembagaan formal dan non formal yang ada di wilayah
 Tata guna lahan
 Jenis usaha masyarakat
 Tingkat pendapatan rata-rata
 Sarana dan prasarana di wilayah
 Program-program pembangunan pertanian yang sedang berjalan atau yang pernah
dilaksanakan di wilayah
 Teknologi yang diterapkan
 Data produksi, luasan areal usaha tani, jumlah ternak dan komoditi utama yang
dikembangkan di wilayah

Tahapan Pelaksanaan
1. Mengidentifikasi kebutuhan data/informasi yang diperlukan untuk menyusun perencanaan
penyuluhan agribisnis desa .
2. Memilih dan memilah data/informasi mana yang sudah tersedia, sudah di kumpulkan atau di
dokumentasikan oleh pihak lain (dinas/instansi/LSM dll).
3. Mendiskusikan dimana dan siapa sumber setiap jenis data yang dimaksud, sebelum
membagi tugas diantara anggota tim untuk melakukan pengumpulan data.
4. Menyajikan data/informasi yang telah dikumpulkan agar semua anggota tim dapat
membaca, mengerti dan memahami kondisi/keadaan wilayahnya .
5. Melakukan telaahan bersama pada setiap topik yang berkaitan dengan pengkajian yang akan
dilakukan, misalnya dengan menghubungkan antara satu data dengan data lainnya sehingga
dapat terlihat masalah-masalah, potensi atau peluang pengembangan agribisnis di wilayah
tersebut.

1.Data Monografi dan Potensi Penduduk


Jumlah Jumlah JUMLAH KELUARGA TANI (KK)
No Nama Penduduk Keluarga Pemelik Pemilik Penggarap Buru Tota
. Desa (org) (KK) Lahan lahan h l
Tani Tidak Penggarap Tani
menggarap

20
Tanah

Tanah Darat (Ha) Tanah Sawah irigasi (Ha) Jumlah


No. Nama Kola Tambak Tanah

½ Teknis
Pekarang

Jumlah

Jumlah
Tersier
Teknis
Tegalan

Tadah
Hujan
Desa m (Ha) Pertani

an
(Ha) an

Iklim/Curah Hujan

Tahun 200… 200… 200… 200….


No Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Bulan mm³ Harinya mm³ Harinya mm³ Harinya mm³ Harinya
1 Januari
2 Februari
3 Maret
4 April
5 Mei
6 Juni
7 Juli
8 Agustus
9 September
10 Oktober
112 November
Desember

C. Rangkuman

Potensi agroekosistem suatu wilayah tertentu adalah kemampuan, kekuatan atau kesanggupan suatu
wilayah (propinsi, kabupaten, kecamatan atau desa) dalam mengelola tanaman, lahan
penggembalaan, peternakan, tumbuhan dan hewan lainnya, udara, tanah dan air, termasuk juga
lahan-lahan yang belum diusahakan, jaringan drainase, dan masyarakat perdesaan yang
memungkinkan untuk dikembangkan bila diolah atau dieksploitasi dengan baik. Ringkasnya potensi
agroekosistem mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya manusia serta lingkungannya.
21
Langkah-langkah untuk dapat mengolah potensi agroekosistem menjadikan suatu kenyataan yang
dapat memberi manfaat kepada masyarakat, terlebih dahulu kita perlu mengetahui potensi yang
dimiliki wilayah tersebut. Identifikasi potensi wilayah dan agroekosistem dapat dilakukan dengan
mengidentifikasi data primer melalui pendekatan partisipatif menggunakan teknik PRA dan
wawancara semi terstruktur, sedangkan untuk data sekunder dapat diperoleh dari monografi
desa/kecamatan atau data yang relevan.

Instrumen PRA yang digunakan terdiri dari:


1) Wawancara semi iterstruktur,
2) Teknik pembuatan peta sumberdaya
3) Teknik penelusuran lokasi/transek
4) Pembuatan bagan kecenderungan dan perubahan
5) Pembuatan sketsa kebun
6) Teknik pembuatan bagan peringkat
7) Pembuatan bagan hubungan kelembagaan/diagram venn
8) Penyusunan kalender musiman
9) Kajian mata pencaharian

D. Latihan
1. Buatlah contoh pertanyaan untuk menggali pengetahuan dan teknologi lokal yang
mengandung unsur 5 W + 1 H pada instrumen pembuatan sketsa kebun
2. Jelaskan tujuan kajian pembuatan skema kebun?

22
BAB.III
ANALISIS DAN PERUMUSAN MASALAH

Analisis PRA tingkat desa dilakukan setelah semua data/informasi diperoleh melalui
teknik/instrumen PRA dan data sekunder. Proses analisis ini dilakukan oleh seluruh anggota tim,
apabila diperlukan dapat pula dilibatkan nara sumber lain yang dapat melengkapi informasi yang
telah diperoleh. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis PRA ini adalah :
1. Analisis Potensi
a. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari setiap instrumen/teknik yang telah dikumpulkan
maka lakukanlah rekapitulasi potensi-potensi yang ada di wilayah tersebut yang
menyangkut potensi :
 Sumberdaya manusia
 Sumberdaya alam
 Kelembagaan sistem dan usaha agribisnis
b. Diskusikan kembali hasil rekapitulasi potensi, barangkali masih ada potensi yang belum
terinventarisasi pada hasil pengumpulan data melalui instrumen PRA.
Kelompokan potensi-potensi yang sama, karena mungkin saja ada kesamaan potensi
yang ada di masing-masing wilayah dusun/RW, sehingga akan diperoleh rekapitulasi
potensi yang ada di desa.
Tabel Rekapitulasi Potensi Desa

Aspek Potensi Dusun/RW I Dusun/RW II Dusun/RW III


Sumberdaya manusia
Sumberdaya alam
Kelembagaan sistem
dan usaha agribisnis
Sarana dan Prasarana
sistem dan usaha
agribisnis

Analisis Masalah
a. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari setiap instrumen/teknik yang telah dikumpulkan maka
lakukanlah rekapitulasi masalah-masalah yang ada di wilayah tersebut yang menyangkut
masalah :
 Sumberdaya manusia
 Sumberdaya alam
 Kelembagaan sistem dan usaha agribisnis
b. Diskusikan kembali hasil rekapitulasi masalah, barangkali masih ada masalah yang belum
terinventarisasi pada hasil pengumpulan data melalui instrumen PRA.
c. Kelompokan masalah-masalah yang sama, karena mungkin saja ada kesamaan masalah yang
ada di masing-masing wilayah dusun/RW, sehingga akan diperoleh rekapitulasi masalah yang
ada di desa.

23
d. Melakukan pemeringkatan dan urutan prioritas masalah, dengan menggunakan teknik
pemeringkatan yang disepakati. Apabila data/informasi dari hasil pemeringkatan telah
dilakukan untuk masing-masing dusun/RW maka data tersebut dapat digunakan sebagai bahan
untuk melakukan pemeringkatan di tingkat desa. Apabila masalah yang ditemukan di desa
cukup banyak, sepakatilah masalah-masalah mana saja yang akan dijadikan prioritas. Pilih 3-5
masalah prioritas dengan menggunakan kriteria-kriteria yang disepakati misalnya ; dihadapi
oleh sebagian besar petani, memiliki nilai strategis dll.
e. Merumuskan faktor penyebab masalah dari urutan masalah prioritas yang telah disusun secara
partisipatif.

Tabel Rekapitulasi Masalah di Tingkat Desa

Aspek Masalah Dusun/RW I Dusun/RW II Dusun/RW III


Sumberdaya manusia
Sumberdaya alam

Kelembagaan sistem
dan usaha agribisnis
Sarana dan Prasarana
sistem dan usaha
agribisnis

Tabel Peringkat Masalah dan Faktor Penyebab Masalah Di Tingkat Desa

Aspek Peringkat Masalah Faktor Penyebab Keterangan


Masalah
Sumberdaya manusia
Sumberdaya alam

Kelembagaan sistem
dan usaha agribisnis
Sarana dan Prasarana
sistem dan usaha
agribisnis

24
Tabel Analisis Hasil PRA di Tingkat Desa

Aspek Peringkat Faktor Penyebab Potensi Keterangan


Masalah Masalah
Sumberdaya Manusia 1. ............. 1. .................
2. .................
2. ............. 1. .................
2. .................
3. .................
3. ............. 1. .................
2. .................
Sumberdaya alam 1. ............. 1. .................
2. .................
2. ............. 1. .................
2. .................
3. .................
3. ............. 1. .................
2. .................
Kelembagaan sistem 1. ............. 1. .................
dan usaha agribisnis 2. .................
2. ............. 1. .................
2. .................
3. .................
3. ............. 1. .................
2. .................
3. .................
Sarana dan Prasarana 1. .............. 1 .................
sistem dan usaha 2 .................
agribisnis 3 .................
2 .............. 1. .................
2. .................
3. .................

25
Rangkuman

Analisis PRA tingkat desa dilakukan setelah semua data/informasi diperoleh melalui
teknik/instrumen PRA dan data sekunder. Proses analisis ini dilakukan oleh seluruh anggota tim,
apabila diperlukan dapat pula dilibatkan nara sumber lain yang dapat melengkapi informasi yang
telah diperoleh
Melakukan pemeringkatan dan urutan prioritas masalah dengan menggunakan teknik
pemeringkatan yang disepakati, apabila masalah yang ditemukan di desa cukup banyak, sepakatilah
masalah-masalah mana saja yang akan dijadikan prioritas. Pilih 3-5 masalah prioritas dengan
menggunakan kriteria-kriteria yang disepakati misalnya ; dihadapi oleh sebagian besar petani,
memiliki nilai strategis.
Hasil rumusan analisis PRA tingkat desa, tentang sumberdaya alam, sumberdaya manusia,
kelembagaan agribisnis dan sarana dan prasarana usaha agribisnis. dibuat dalam bentuk tabulasi
serta diketahui masalah dan faktor penyebabnya.

Latihan

1. Jelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan kegiatan analisis PRA


2. Aspek apa saja yang dianalisis dari potensi wilayah desa dan agroekosistem

26
BAB. IV.
PENUTUP

Identifikasi Potensi wilayah dan agroekosistem dilakukan untuk memperoleh data keadaan wilayah
dan agroekosistem dengan menggunakan data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh
di lapangan baik dari petani maupun masyarakat yang terkait, sedangkan data sekunder diperoleh
dari monografi desa/ kecamatan/BPP dan atau dari sumber-sumber lain yang relevan.

Rencana tindak lanjut


Identifikasi data primer menggunakan pendekatan partisipatif dan wawancara semi tersetruktur
menggunakan teknik PRA, sedangkan Identifikasi data sekunder dilakukan dengan cara
mengumpulkan seluruh data potensi wilayah dan agroekosistem dari data monografi
desa/kecamatan/BPP dan sumber lain yang mendukung.
Penetapan impact point. Dengan menggunakan analisis masalah dan penyebab masalah, penetapan
prioritas dan menetapkan faktor penentu.

Kunci Jawaban
Bab II
1. Contoh pertanyaan ubtuk menggali pengetahuan dan penerapan teknologi lokal
- Adakah teknologi atau pengetahuan yang telah diterapkan secara turun temurun oleh
masyarakat setempat dalam melaksanakan kegiatan usahatani? Bila ada sebutkan/tuliskan
- Dari mana asal teknologi atau pengetahuan tersebut?
- Siapa yang biasanya menerapkan teknologi atau pengetahuan tersebut?
- Untuk apa dan kapan teknologi atau pengetahuan tersebut digunakan
- Bagaimana cara menggunakan atau menerapkannya?

2. Teknik ini bertujuan untuk mengkaji keadaan dan pengelolaan kebun antara lain :
1) Keadaan berbagai aspek kebun seperti kesuburan,ketersediaan air, kebaika/keburukan pola
tanam, memuaskankah teknologinya, dan sebagainya
2) Masalah-masalah yang terjadi dalam pengelolaan kebun, apa penyebab dan akibatnya
3) Bagaimana petani mencari jalan keluar

Bab III
1. Langkah-langkah kegiatan analisis PRA

a. Analisis potensi diperoleh dari setiap instrumen/teknik yang telah dikumpulkan maka
lakukanlah rekapitulasi potensi-potensi yang ada di wilayah tersebut yang menyangkut
potensi :
 Sumberdaya manusia
 Sumberdaya alam
 Kelembagaan sistem dan usaha agribisnis
b. Kelompokan potensi-potensi yang sama, karena mungkin saja ada kesamaan potensi yang ada
di masing-masing wilayah dusun/RW, sehingga akan diperoleh rekapitulasi potensi yang ada
di desa.
27
2. Aspek potensi wilayah dan agroekosisem yang dianalisis
a. Sumberdaya manusia
b. Sumberdaya alam
c. Kelembagaan sistem dan usaha agribisnis
d. Sarana dan prasarana sistem dan usaha agribisnis

28
Potensi Agroekosistem
Nama Desa : …………………………………………………………….
Tahun : ……………………………………………………………

No. Jenis Jumlah Jumlah Rata2 luas Produksi Produktivitas


Usahatani luas KK perorang ditingkat (Ton/Ha)
(pada lahan) tanam Petani (Ha/org) Kec. (Ton)
(Ha)
1 Lahan Sawah
irigasi
a
b
2 dst
Lahan sawah
tadah hujan
a
b
3 dst
Lahan sawah
pasang surut
a
b
4 dst
Lahan Kering
a
b
5 dst
Perairan
umum:
Perairan
pantai
a
b
Danau
a
b
6 Sungai
a
b
Usaha off
farm
a
b
dst

29
Data kelembagaan
1. Kelembagaan Petani

a. Jumlah Kelembagaan
Jumlah Kelompok Tani
No Nama Jml Kelompok Tani Dewasa Tani Wanita Taruna Tani
Desa Tani Jml Jml. Jml Jml.Angg. Jml Jml.
Kel. Angg. Kel. Kel. Angg.

b. Nama Kelompok Tani dan kedudukan


No. Nama Nama Nama Pengurus Jumlah Modal Jenis Luasan
Desa Kelompok Ketua Wakil Sekretaris Bendahara Anggota Kelompok usaha Ha ekor Petak
Tani
Pokok
(Utama)

c. Nama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Kedudukan

Nama Nama Pengurus Jumlah Modal Jenis Luasan


No Nama Desa Gapoktan Ketua Wakil Sekretaris Bendahara anggota Gapoktan Usaha Ha ekor petak
Tani
pokok
(Utama)

2. Kelembagaan Ekonomi Pedesaan

No Nama Jumlah Koperasi Pertanian Bank Unit Kios Lembaga Lumbung


Desa BUUD/KUD diluar KUD Desa Saprotan Swadaya Desa padi/desa
Buah Anggota Buah Anggota (BPR,BRI) (LSD)

30
Data Usahatani Petani/Kelompoktan

1. FASILITAS USAHATANI PETANI / KELOMPOK TANI


a. Pertanian
Kepemilikan
No Nama Jumlah Huller Hand sprayer Motor/power sprayer Traktor
Desa Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik
petani dinas swasta petani dinas swasta petani dinas swasta petani dinas swasta

b. Ternak
Kepemilikan
No Nama Mesin Tetas Inseminasi Buatan Alat pendingin Kandang
Desa Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik
petani dinas swasta petani dinas swasta petani dinas swasta petani dinas swasta

c. Perkebunan
Kepemilikan
No Nama Jumlah Huller Hand sprayer Motor/power sprayer Traktor
Desa Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik
petani dinas swasta petani dinas swasta petani dinas swasta petani dinas swasta

2. PRODUKSI USAHATANI
a. Pertanian
J e n i s T a n a m a nL u a s Harga
Biaya
Produksi rata-rata
produksi Jumlah
rata-rata produksi
N o Nama Desa Tanaman Tanam P a n e n rata-rata Petani Keterangan
Hortikultura Perkebunan tiap Ha waktu
pangan (Ha) (Ha) tiap Ha Pelaksana
(Kw) panen per
(Rp.)
Kw (Rp.)

31
b. Ternak
Jenis Ternak
Nama
No. Kerbau Sapi Kambing Domba Ayam Bebek Babi Lain- Keterangan
Desa
(ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) lain

c. Perkebunan Rakyat
No. Nama Tanaman ……… Tanaman….. Tanaman ………………
Desa Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi
Ha Pohon Jumlah Satuan Ha Pohon Jumlah Satuan Ha Pohon Jumlah Satuan

d. Hortikultura
No. Nama Tanaman ……… Tanaman….. Tanaman ………………
Desa Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi
Ha Pohon Jumlah Satuan Ha Pohon Jumlah Satuan Ha Pohon Jumlah Satuan

e. Pemasaran
Lokasi Pemasaran Jenis Produksi yang
No Nama Desa Nama Kelompok
produk dipasarkan

f. Kemitraan
Jenis/bentuk Tahun
No Nama Desa Nama Kelompok Mitra
Kemitraan kemitraan

32
Matrik 1. Identifikasi Masalah dan Upaya Pemecahannya

Nama Desa : ………………………………………………..


Tahun : ………………………………………………..

Penyebab Tindakan/Kegiatan
No. Masalah Potensi
Masalah yang Dibutuhkan
1
2
3
4
5
dst

Matrik 2. Uji Peroritas Masalah Dan Faktor Penentu

Uji Prioritas Masalah

Skor
No Jenis Masalah Jumlah Skor
Gawat Mendesak Penyebaran
1. Pupuk tidak tersedia 4 2 4 10
2.
3.
n.

Gawat *) 3**)
Agak gawat 2
Tidak gawat 1
Mendesak 3
Agak mendesak 2
Tidak mendesak 1
Penyebaran tinggi 3
Penyebaran cukup 2
Penyebaran rendah 1

*) Skor ditentukan berdasarkan kesepakatan dengan petani


**) Jumlah skor tertinggi menjadi prioritas

33
Daftar Faktor Penentu

Jenis Usahatani Urutan Tinjauan Aspek Masalah


prioritas Pengetahuan Ketrampilan Sikap
masalah

a. Pengumpulan dan Pengolahan Data Sekunder

Pengertian
Pengumpulan dan pengolahan data sekunder adalah proses untuk mempelajari
keadaan desa / wilayah berdasarkan data informasi yang telah ada dalam
bentuk dokumen tertulis yang dibuat oleh pihak tertentu (dinas/instansi/LSM
dll).
Data sekunder diperlukan sebagai dasar dalam memahami kondisi wilayah dan
masyarakatnya dalam rangka mengidentifikasi data/informasi apa yang
diperlukan dalam kegiatan PRA. Keseluruhan data tersebut akan digunakan
dalam penyusunan profil keluarga, Rencana Usaha Keluarga, Rencana Usaha
Kelompok, Rencana Kegiatan Penyuluhan Desa.
Tujuan
 Diketahuinya gambaran dasar keadaan wilayah baik masyarakat dan
lingkungannya .
 Sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh secara langsung dari
masyarakat pada teknik/instrumen PRA lainnya .
Cakupan data/informasi yang dikumpulkan
Pengumpulan data sekunder harus terarah sesuai dengan tujuan pelaksanaan
PRA. Jika pengumpulan data sekunder ini sejak awal tidak diarahkan dengan
baik, maka tim akan menghabiskan waktu mengumpulkan data yang tidak
diperlukan atau bahkan membingungkan.
Di desa-desa terpencil, biasanya sulit untuk mendapatkan dokumen tentang
keadaan wilayah tersebut, tetapi data sekunder kini sifatnya sebagai data
pendukung dari informasi/data yang diperoleh secara langsung melalui
teknik/instrumen PRA.
Beberapa jenis data sekunder yang dikumpulkan sebagai data pendukung PRA
untuk penyuluhan agribisnis diantaranya :
 Data agroklimat wilayah
 Batas wilayah
 Kependudukan
 Kelembagaan formal dan non formal yang ada di wilayah

34
 Tata guna lahan
 Jenis usaha masyarakat
 Tingkat pendapatan rata-rata
 Sarana dan prasarana di wilayah
 Program-program pembangunan pertanian yang sedang berjalan atau
yang pernah dilaksanakan di wilayah
 Teknologi yang diterapkan
 Data produksi, luasan areal usaha tani, jumlah ternak dan komoditi
utama yang dikembangkan di wilayah

Tahapan Pelaksanaan
6. Mengidentifikasi kebutuhan data/informasi yang diperlukan untuk menyusun
perencanaan penyuluhan agribisnis desa .
7. Memilih dan memilah data/informasi mana yang sudah tersedia, sudah di
kumpulkan atau di dokumentasikan oleh pihak lain (dinas/instansi/LSM dll).
8. Mendiskusikan dimana dan siapa sumber setiap jenis data yang dimaksud,
sebelum membagi tugas diantara anggota tim untuk melakukan pengumpulan
data.
9. Menyajikan data/informasi yang telah dikumpulkan agar semua anggota tim
dapat membaca, mengerti dan memahami kondisi/keadaan wilayahnya .
10. Melakukan telaahan bersama pada setiap topik yang berkaitan dengan
pengkajian yang akan dilakukan, misalnya dengan menghubungkan antara
satu data dengan data lainnya sehingga dapat terlihat masalah-masalah,
potensi atau peluang pengembangan agribisnis di wilayah tersebut.

3. Analisis PRA
Analisis PRA tingkat desa dilakukan setelah semua data/informasi diperoleh
melalui teknik/instrumen PRA. Proses analisis ini dilakukan oleh seluruh anggota
tim, apabila diperlukan dapat pula dilibatkan nara sumber lain yang dapat
melengkapi informasi yang telah diperoleh. Langkah-langkah yang dilakukan
dalam analisis PRA ini adalah :
8) Analisis Potensi
d) Berdasarkan hasil yang diperoleh dari setiap instrumen/teknik yang telah
dikumpulkan maka lakukanlah rekapitulasi potensi-potensi yang ada di
wilayah tersebut yang menyangkut potensi :
 Sumberdaya manusia
 Sumberdaya alam
 Kelembagaan sistem dan usaha agribisnis
e) Diskusikan kembali hasil rekapitulasi potensi, barangkali masih ada potensi
yang belum terinventarisasi pada hasil pengumpulan data melalui instrumen
PRA.

35
Kelompokan potensi-potensi yang sama, karena mungkin saja ada
kesamaan potensi yang ada di masing-masing wilayah dusun/RW,
sehingga akan diperoleh rekapitulasi potensi yang ada di desa.

Tabel Rekapitulasi Potensi Desa


Aspek Potensi Dusun/RW I Dusun/RW II Dusun/RW III
Sumberdaya
manusia
Sumberdaya alam

Kelembagaan
sistem dan usaha
agribisnis
Sarana dan
Prasarana sistem
dan usaha
agribisnis

9) Analisis Masalah
f. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari setiap instrumen/teknik yang telah
dikumpulkan maka lakukanlah rekapitulasi masalah-masalah yang ada di
wilayah tersebut yang menyangkut masalah :
 Sumberdaya manusia
 Sumberdaya alam
 Kelembagaan sistem dan usaha agribisnis
g. Diskusikan kembali hasil rekapitulasi masalah, barangkali masih ada
masalah yang belum terinventarisasi pada hasil pengumpulan data melalui
instrumen PRA.
h. Kelompokan masalah-masalah yang sama, karena mungkin saja ada
kesamaan masalah yang ada di masing-masing wilayah dusun/RW,
sehingga akan diperoleh rekapitulasi masalah yang ada di desa.
i. Melakukan pemeringkatan dan urutan prioritas masalah, dengan
menggunakan teknik pemeringkatan yang disepakati. Apabila
data/informasi dari hasil pemeringkatan telah dilakukan untuk masing-
masing dusun/RW maka data tersebut dapat digunakan sebagai bahan
untuk melakukan pemeringkatan di tingkat desa. Apabila masalah yang
ditemukan di desa cukup banyak, sepakatilah masalah-masalah mana saja
yang akan dijadikan prioritas. Piliha 3-5 masalah prioritas dengan
menggunakan kriteria-kriteria yang disepakati misalnya ; dihadapi oleh
sebagian besar petani, memiliki nilai strategis dll.
j. Merumuskan faktor penyebab masalah dari urutan masalah prioritas yang
telah disusun secara partisipatif.

36
Tabel Rekapitulasi Masalah di Tingkat Desa
Aspek Masalah Dusun/RW I Dusun/RW Dusun/RW III
II
Sumberdaya
manusia
Sumberdaya alam

Kelembagaan
sistem dan usaha
agribisnis
Sarana dan
Prasarana sistem
dan usaha
agribisnis

Tabel Peringkat Masalah dan Faktor Penyebab Masalah Di Tingkat Desa


Aspek Peringkat Masalah Faktor Penyebab Keterangan
Masalah
Sumberdaya
manusia
Sumberdaya alam

Kelembagaan
sistem dan usaha
agribisnis
Sarana dan
Prasarana sistem
dan usaha
agribisnis

37
Tabel Analisis Hasil PRA di Tingkat Desa
Aspek Peringkat Faktor Penyebab Potensi Keterangan
Masalah Masalah
Sumberdaya 4. ............. 3. .................
Manusia 4. .................
5. ............. 4. .................
5. .................
6. .................
6. ............. 3. .................
4. .................
Sumberdaya alam 4. ............. 3. .................
4. .................
5. ............. 4. .................
5. .................
6. .................
6. ............. 4. .................
5. .................
Kelembagaan sistem 1. ............. 3. .................
dan usaha agribisnis 4. .................
2. ............. 4. .................
5. .................
6. .................
6. ............. 4. .................
5. .................
6. .................
Sarana dan 2. .............. 4 .................
Prasarana sistem 5 .................
dan usaha agribisnis 6 .................
3 .............. 4. .................
5. .................
6. .................
3 ............ 1. .................
2. .................
3. .................

38
DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, 2004. Petunjuk Pelaksanaan Participatory Rural Appraisal (PRA) untuk


Perencanaan Penyuluhan Partisipatif. Pusat Pengembangan Penyuluhan
Pertanian. Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian.

Anonimous, 2005. Diktat Participatory Rural Appraisal Bagi Penyuluh Pertanian.


Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor.

Cooper R. Donald. 2006. Marketing Research, McGraw- Companies, Inc., N.Y.

Miles B. Matthew., 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-
metode Baru, Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

39

Anda mungkin juga menyukai