AGROEKOSISTEM
Materi Diklat Dasar Bagi Penyuluh Pertanian Ahli
Oleh:
Ir. Karim Tarigan, MS
Azis Herdiyanto Riyadi, ST, M.Si
Potensi secara bahasa, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti kemampuan
yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan; kekuatan; kesanggupan; daya dan wilayah
dalam hal ini bermakna ingkungan daerah (propinsi, kabupaten, kecamatan). Untuk keperluan ini
bisa dipilih wilayah tertentu, misalnya meliputi potensi wilayah desa. Jadi “potensi desa
mengandung arti kemampuan yang dimiliki desa yang memungkinkan untuk dikembangkan.
Kemampuan yang dimiliki suatu lingkungan tertentu misalnya desa yang mungkin untuk
dikembangkan tetap selamanya menjadi “potensi” bila tidak diolah, atau didayagunakan menjadi
suatu “realita” berwujud kemanfaatan kepada masyarakat. Karena itu potensi wilayah memerlukan
upaya-upaya tertentu untuk membuatnya bermanfaat kepada masayarakat.
Penyuluh yang bergerak di sektor pertanian harus mampu menggali potensi agroekosistem
wilayah pertanian tertentu dan menjadi suatu “kenyataan” memberi manfaat kepada pembangunan
pertanian khususnya di bidang agribisnis. Bermanfaat dapat berarti meningkat produktivitas,
pendapatan, nilai tambah atau secara umum dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang
bergerak dan terkait dengan sektor pertanian.
Penyuluh harus mengasah kemampuannya agar mampu melihat dan menggali potensi
agroekosistem wilayah dimana ia bekerja untuk bersama-sama dengan masyarakat pelaku utama
dan pelaku usaha mengubahnya menjadi pertanian yang lebih bermanfaat. Untuk mencapai hasil
yang baik, seorang penyuluh perlu mempersiapkan suatu “instrumen” untuk menggali potensi
wilayah agroekosistem sehingga fenomena agroekosistem menjadi mudah dipahami dan akan
memudahkan dalam penyusunan rencana pembangunan dan pengembangan usahatani tertentu.
Identifikasi Potensi wilayah dan agroekosistem dilakukan untuk memperoleh data keadaan
wilayah dan agroekosistem dengan menggunakan data primer maupun data sekunder. Data primer
diperoleh di lapangan baik dari petani maupun masyarakat yang terkait, sedangkan data sekunder
diperoleh dari monografi desa/ kecamatan/BPP dan atau dari sumber-sumber lain yang relevan.
1. Identifikasi data primer menggunakan pendekatan partisipatif dan wawancara semi tersetruktur
menggunakan teknik PRA
2. Identifikasi data sekunder dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh data potensi wilayah
dan agroekosistem dari data monografi desa/kecamatan/BPP dan sumber lain yang
mendukung.
3. Penetapan impact point. Dengan menggunakan analisis masalah dan penyebab masalah,
penetapan prioritas dan menetapkan faktor penentu.
1
BAB II
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
2
(3) Amati keadaan sekitar untuk membantu mengetahui tarf kesejahteraannya
(4) Lakukan obrolan pendahuluan, biasanya tentang kebunnya
(5) Lanjutkan wawancara dari satu topik ketopik lain dengan menggunakan pedoman
wawancara
(6) Jawaban petani untuk mengembangkan topik obrolan
(7) Gunakan pertanyan yang dapat memancing pendapat mereka tentang berbagai hal
(8) Buat catatan proses dan hasil wawancara secara cermat
(9) Cantumkan nama responden, pewawancara, tempat dan tanggal wawancara
3
Peta dibuat untuk melihat keadaan umum desa dan lingkungannya yang menyangkut sumber
daya dan sarana prasarana, keadaan fisik lingkungan desa, luas dan letak lahan-lahan,
penyebaran daerah pemukiman, daerah berhutan, lahan-lahan kritis, mata air, sungai atau
aliran air, pasar, jalan raya, dan sebagainya.
c) Peta khusus
Peta dibuat untuk menggali aspek tertentu dalam sebuah wilayah seperti pertanian,
kehutanan, peternakan, perikanan, ekonomi, keagamaan, kemasyarakatan, pendidikan,
kesehatan (misalnya peta khusus penyebaran penduduk berdasarkan kelas-kelas sosial,
pemetaan penyebaran hama tikus, peta penyebaran kebun dan lahan pertanian, dan
sebagainya). Yang dikaji adalah berbagi sumber daya yang ada, berbagai masalah, serta
harapan-harapan masyarakat.
Langkah-langkah Penerapan
a) Terangkan maksud dan proses pemetaan.
b) Diskusikan jenis-jenis sumberdaya yang ada di desa dan lokasi sumberdaya tersebut.
c) Sepakati bersama peserta ;
- Jenis sumberdaya penting yang akan dicantumkan kedalam peta serta perlu didiskusikan
lebih lanjut
- Simbol setiap jenis sumberdaya yang akan dicantumkan dalam peta
d) Mintalah masyarakat untuk membuat peta di atas tanah atau di atas kertas dengan cara
sebagai berikut :
(1) Dimulai dari titik awal yang diinginkan masyarakat, seperti rumah ibadah, kantor desa
dan sebagainya
(2) Kemudian lengkapi secara detil keadaan yang lain seperti jalan, sungai, batas dusun, dan
sebagainya.
(3) Lengkapi peta dengan gambar detil dengan hal-hal khusus seperti lahan kritis, hutan dan
sebagainya.
(4) Pastikan bahwa dalam gambar tidak ada yang terlewat.
e) Cantumkan disudut peta , simbol-simbol beserta artinya.
f) Setelah peta selesai diskusikan lebih lanjut :
(1) Bagaimana keadaan sumberdaya, apa masalah-masalah yang terjadi dengan sumberdaya
tersebut
4
(2) Apa akibat dari perubahan-perubahan dan masalah-masalah tersebut dengan kehidupan
masyarakat
(3) Apakah terdapat hubungan sebab akibat diantara perubahan tersebut
(4) Catatlah seluruh masalah, potensi , informasi yang muncul dalam dikusi dengan cermat,
sebab hasil penggalian ini akan menjadi bahan bagi kegiatan penerapan teknik lain (Tim
PRA mencatat proses dan hasil diskusi)
(5) Dokumentasikan peta yang dihasilkan sebagai bahan acuan dikemudian hari
(6) Cantumkan pada sudut peta , peserta, pemandu, tempat, tanggal diskusi.
Peta Sumberdaya
Desa
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Tim 1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. Anggota
5. Anggota
6. Anggota
7. Anggota
8. Anggota
9. Anggota
10. Anggota
5
3) Teknik Penelusuran Lokasi /Transek
Pengertian
Arti harafiah transek adalah gambar irisan muka bumi. Pada awalnya transek digunakan oleh
para ahli lingkungan untuk mengenali dan mengamati wilayah-wilayah ekologi. Sebagai teknik
PRA, Teknik Penelusuran Lokasi (transek) adalah teknik PRA untuk melakukan pengamatan
langsung lingkungan dan sumberdaya masyarakat, dengan jalan menelusuri wilayah desa
mengikuti suatu lintasan tertentu yang disepakati. Hasil pengamatan dan lintasan tersebut
kemudian dituangkan dalam bagan atau gambar irisan muka bumi untuk didiskusikan lebih
lanjut.
Jenis-jenis Transek
a) Transek Sumberdaya Alam
Transek ini dilakukan untuk mengenali dan mengamati secara lebih tajam mengenai potensi
sumberdaya alam serta permasalahan-permasalahannya, terutama sumberdaya pertanian.
Informasi yang biasanya muncul antara lain adalah :
(1) Bentuk dan keadaan permukaan alam (topografi) termasuk didalamnya : jenis tanah dan
kesuburannya, kemiringan lahan, daerah tangkapan air, sumber-sumber air, dan sebagainya)
(2) Pemanfaatan sumberdaya tanah (tataguna lahan) yaitu wilayah pemukiman, sawah, ladang,
hutan, bangunan, jalan, padang rumput, dan sebagainya
(3) Pola usahatani mencakup jenis tanaman penting dan kegunaannya (pangan, obat, ternak),
produktivitas lahan dan hasilnya, dan sebagainya.
(4) Teknologi setempat dan cara pengelolaan sumberdaya alam termasuk teknologi tradisional
seperti penahan erosi dari batu, pagar hidup, sistem penutup tanah, pengelolaan air dan lain-
lain
(5) Pemilikan sumberdaya alam : perorangan, milik adat, umum, desa, milik pemerintah
Kajian lebih lanjut adalah :
- Kajian mata pencaharian yang memanfaatkan sumberdaya baik oleh pemilik atau bukan
pemilik
- Kajian hal-hal lain yang mempengaruhi pengelolaan sumberdaya, seperti perilaku
berladang, upacara panen , sistem berternak dan sebagainya.
Selain transek sumberdaya dapat pula dilakukan transek umum atau transek khusus seperti
transek untuk kondisi lingkungan kesehatan desa dan lain-lain.
Tujuan
6
Penelusuran dilakukan untuk memfasilitasi masyarakat agar mendiskusikan keadaan sumber
daya, dengan cara mengamati langsung hal yang didiskusikan dilokasi
a) Hal-hal yang biasanya didiskusikan adalah : masalah-masalah pemeliharaan sumberdaya
pertanian seperti menanggulangi erosi, kurangnya kesuburan tanah, hama penyakit
tanaman/hewan, pembagian air, penggundulan hutan dan sebagainya
b) Potensi-potensi yang ada
c) Pandangan dan harapan petani mengenai keadaan tersebut
d) Hal-hal lain sesuai jenis transek dan tujuannya.
Langkah-Langkah Penerapan
a) Persiapan
Mempersiapkan tim dan masyarakat yang akan ikut, alat tulis dan lain-lain
b) Pelaksanaan
(1) Membahas kembali maksud dan tujuan kegiatan penelusuran lokasi serta proses yang
akan dilakukan
(2) Sepakati bersama lokasi-lokasi yang akan dikunjungi serta topik-topik kajian
(3) Sepakati titik awal
(4) Lakukan perjalanan , amati keadaan, biarkan masyarakat menunjukkan hal-hal yang
dianggap penting untuk dibahas
(5) Diskusikan keadaan sumberdaya tersebut dan amati dengan seksama
(6) Buatlah catatan hasil diskusi dilokasi
c) Setelah Perjalanan
(1) Buat bagan transek, jelaskan cara dan proses membuat
(2) Sepakati simbol-simbol yang akan digunakan untuk menggambar bagan transek, cata
simbol dan artinya dipojok kertas
(3) Mintalah masyarakat membuat bagan transek dengan bahan yang mudah dihapus, tim
PRA mendampingi
(4) Diskusi dengan bahan bagan transek apa permasalahan dan potensi serta harapan
masyarakat
(5) Buat catatan hasil diskusi, cantumkan nama peserta dan pemandu serta tanggal terjadinya
diskusi
7
Bagan Transek
Desa
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Tim 1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. Anggota
5. Anggota
6. Anggota
7. Anggota
8. Anggota
9. Anggota
8
4) Teknik Pembuatan Bagan Kecenderungan Dan Perubahan
Pengertian
Teknik pembuatan bagan kecenderungan dan perubahan adalah teknik PRA yang dapat
menggambarkan perubahan-perubahan berbagai keadaan, kejadian, serta kegiatan masyarakat
dari waktu kewaktu. Dari besarnya perubahan, hal-hal yang diamati yang dapat berati berkurang,
tetap atau bertambah, kita bisa memperoleh gambaran adanya kecenderungan umum perubahan
yang akan berlanjut di masa yang akan datang.
Langkah-Langkah Penerapan
a) Terangkan maksud dan proses pelaksanaan kegiatan
b) Mulailah diskusi dengan topik yang ringan , biasanya bagi petani masalah kebun menjadi
perhatian utama. Apabila sebuah topik telah selesai dibahas, lanjutkan dengan topik
berikutnya.
c) Ajak masyarakat untuk mendiskusikan :
- Perubahan-perubahan penting yang terjadi di desa,
- Apa sebab-sebab terjadinya perubahan-perubahan tersebut
d) Setelah cukup tergambarkan, sepakati bersama peserta:
- Topik-topik utama (perubahan-perubahan yang penting) yang akan dicantumkan
kedalam bagan serta perlu didiskusikan lebih lanjut,
- Simbol topik-topik bahasan yang dicantumkan dalam bagan, berupa gambar-gambar
sederhana yang mudah dikenali.
- Simbol untuk memberikan informasi bahan – bahan lokal yang tersedia seperti kerikil,
biji jagung dan sebagainya.
- Titik-titik atau selang waktu yang akan dicantumkan
9
e) Mintalah masyarakat untuk membuat bagan diatas kertas besar yang ditempelkan di dinding
beserta topik-topik informasi sesuai hasil diskusi
f) Cantumkan pada sudut kertas simbol-simbol beserta artinya , serta penjelasan lain untuk
memahami gambar.
g) Lakukan diskusi bagan perubahan lebih lanjut yaitu :
- Apa akibat dari perubahan-perubahan ( yang sudah dan akan terjadi)
- Apakah ada hubungan sebab akibat diantara perubahan
- Apakah perubahan itu akan berlanjut terus diwaktu yang akan datang
h) Catatlah seluruh masalah, potensi , informasi yang muncul dalam dikusi dengan cermat,
sebab hasil penggalian ini akan menjadi bahan bagi kegiatan penerapan teknik lain (Tim
PRA mencatat proses dan hasil diskusi).
i) Cantumkan nama-nama peserta diskusi ( jumlah, L/P, latar belakang peserta).
Desa
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Tim 1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. Anggota
5. Anggota
Tahun
Jenis Usaha 1965 1970 1975 1980 1985 1990 catatan
1960
Pertanian Pertanian
musiman bergeser
karena
Buruh tani banyaknya
peluang
menjadi
pegawai
Pertanian
bunga Pendatang
Pegawai datang
negeri sebagai
pegawai
Pegawai
swasta Pertanian
tradisional
Dagang kekurangan
tenaga
sehingga
banyak
Penduduk
diganti
pendatang
dengan
tanaman
impor yang
dilakukan
oleh sedikit
orang dengan
10
harga jual
tinggi
Pertanyaan-pertanyaan untuk membantu dalam menggali pengetahuan dan teknologi lokal dalam
berusahatani:
a) Adakah teknologi atau pengetahuan yang telah diterapkan secara turun temurun oleh
masyarakat setempat dalam melaksanakan kegiatan usahatani? Bila ada sebutkan/tuliskan
b) Dari mana asal teknologi atau pengetahuan tersebut?
c) Siapa yang biasanya menerapkan teknologi atau pengetahuan tersebut?
11
d) Untuk apa dan kapan teknologi atau pengetahuan tersebut digunakan
e) Bagaimana cara menggunakan atau menerapkannya? (Buat bagan alur)
Langkah Penerapan
a) Persiapan
(1) Pengamatan awal kebun, Tim PRA dengan Petani menyepakati kriteria kebun yang akan
dikaji yaitu :
- kebun tersebut mewakili keadaan kebun lain pada umumnya di desa dan menunjukkan
keanekaragaman cara pengelolaan
- kebun itu merupakan kebun terbaik yang ada didesa atau sebaliknya
(2) Pemilihan bersama hendaknya dapat menghilangkan bias , seperti hanya menampilkan
kebun-kebun percobaan saja
b) Pelaksanaan
(1) Bahas kembali maksud dan tujuan pembuatan sketsa kebun serta proses kegiatannya
(2) Sepakati peserta kebun yang akan didatangi , datang kekebun yang disepakati dengan
berkeliling untuk melihat kebun-kebun yang lain
(3) Mengamati kebun terpilih, kemudian mulai membuat sketsa. Sepakati simbol-simbolnya
catat disudut kertas beserta artinya
(4) Mintalah masyarakat membuat sketsa tersebut sekaligus mendisakusikannya
(5) Lakukan analisis sketsa kebun dan pengelolaannya serta keterlibatan gender, tim PRA
mencatat proses dan informasi yang dikaji selama proses diskusi
(6) Cantumkan nama peserta, pemandu, tanggal dan tempat diskusi disudut gambar
Tujuan
12
1) Memfasilitasi pilihan masyarakat tentang sejumlah topik informasi dengan cara memberikan
penilaian sehingga bisa diperoleh statu urutan atau peringkat keadaan. Aspek-aspek yang
diperhatikan dalam penilaian adalah :
a. Manfaat-manfaat pilihan
b. Ketersediaan potensi-potensi untuk mengembangkan statu hal/keadaan
c. Hambatan-hambatan yang ada untuk mengembangkan statu hal/keadaan
2) Secara sederhana pengurutan biasanya dilakukan untuk memberikan urutan jumlah ( volume)
statu keadaan
Langkah-Langkah Penerapan
1) Sampaikan kembali informasi –informasi yang pernah disepakati yang memerlukan kajian
dengan menggunakan bagan peringkat
2) Jelaskan tujuan dan proses membuat bagan peringkat
3) Sepakati hal-hal sebagai berikut :
a. Kriteria-kriteria penilaian antara lain mengenai manfaat pilihan, potensi yang tersedia,
juga faktor-faktor pembatas (hambatan) dari setiap pilihan
b. Simbol-simbol yang akan dipergunakan
c. Cara melakukan penilaian serta skala nilai ( 1-10)
4) Mintalah masyarakat membuat bagan tersebut . Pemandu PRA mendampingi masyarakat
dalam proses tersebut
5) Sepakati pemberian nilai untuk masing-masing kriteria melalui proses diskusi . Penentuan
nilai didasarkan atas kesepakatan peserta, bukan pendapat seseorang
6) Jumlahkan nilai dari masing –masing kriteria dari semua topik . Penjumlahan nilai tersebut
merupakan nilai total dari setiap topik
7) Diskusikan lebih lanjut matriks tersebut serta periksa kembali pilihan –pilihan yang telah
dilakukan. Sering muncul pertimbangkan baru yang dapat merubah keputusan penilaian
8) Catat semua proses diskusi , pendapat, pertimbangan dan keputusan-keputusan yang
dikemukakan oleh peserta ( oleh tim PRA)
9) Cantumkan nama peserta, jumlah peserta, nama pemandu, tanggal dan tempat diskusi
Sumber Informasi
a) Sumber informasi utama adalah masyarakat yang secara langsung/tidak langsung
mempunyai pengalaman menyangkut lembaga yang bersangkutan
b) Informasi masyarakat dicek silang (trianggulasi) dari pengelola lembaga yang bersangkutan
c) Data sekunder bisa digunakan sebagai pembandi
Langkah-Langkah Pelaksanaan
1) Jelaskan maksud , tujuan dan proses kajian kelembagan desa
2) Diskusikan mengenai jenis-jenis lembaga yang berhubungan dengan masyarakat desa
langsung baik itu berada didesa atau diluar desa
3) Mintalah masyarakat untuk membuat daftar nama lembaga-lembaga tersebut diatas kertas
4) Fasilitasi masyarakat untuk diskusi kegiatan atau program yang telah dikembangkan oleh
masing-masing lembaga, juga mengenai anggota dan pengurusnya
5) Pemandu menjelaskan cara membuat bagan
6) Sepakati penggunaan simbol, pengertian dan kriteria penting atau bermanfaatnya suatu
lemabaga, pengertian dan kedekatan suatu lembaga
7) Pemandu meminta salah satu peserta diskusi untuk memilih besarnya lingkaran sebagai
simbul lembaga tertentu yang telah didiskusikan dan dinilai manfaat kegiatannya bagi
masyarakat. Pendapat ini harus pendapat bersama
8) Menempatkan lingkaran kelembagaan dengan jarak yang telah disepakati terhadap lingkaran
masyarakat
9) Lakukan pemeriksaan kembali ketepatan informasi yang diperoleh
10) Diskusikan dan bahas lebih lanjut bagan tersebut, terutama tentang masalah dan potensi
kelembagaan, serta kegiatan dan pola hubungan yang diharapkan masyarakat
11) Catalah proses, pendapat, penilaian, dan seluruh informasi
14
PAS PKK
AR
MASYARAKAT
BRI
KELOMPOK
TANI
BKD
PPL
KARANG BPD
TARUNA
MITRA
USAHA
15
b) Profil kegiatan-kegiatan masyarakat sehingga terlihat pola p-emanfaatan waktu
masyarakat, yaitu saat mereka sibuk bekerja, saat sibuk dengan kegiatan lain, (sosial,
agama, adat) dan saat mereka mempunyai waktu luang
c) Tujuan utamanya adalah memfasilitasi diskusi mengenai masalah-masalah yang terjadi
pada suatu keadaan atau dalam menyelenggarakan suatu kegiatan
Langkah-langkah kegiatan :
1). Terangkan maksud dan proses kegiatan
2). Ajak masyarakat untuk mendiskusikan secara umum :
a. Jenis kegiatan apa yang paling sering terjadi dibulan-bulan tertentu
b. Apakah kegiatan itu selalu terulang dari tahun ketahun
c. Selain kegiatan, keadaan apa yang juga sering terjadi pada bulan-bulan tertentu( mis
kekeringan, wabah penyakit)
3). Setelah cukup tergambarkan, sepakatilah bersama peserta :
a. Kegiatan – kegiatan utama yang akan dicantumkan kedalam kalender serta perlu
didiskusikan lebih lanjut
b. Keadaan-keadaan kritis yang berakibat besar bagi masyarakat yang akan dicantumkan
dalam kalender
c. Simbol topik-topik bahasan yang dicantumkan dalam bagan berupa gambar- gambar
sederhana yang mudah dikenali.
d. Simbol untuk memberikan nilai dengan bahan-bahan lokal yang tersedia (biji jagung,
kerikil, dll).
4). Mintalah masyarakat untuk menggambarkan kalender di atas kertas besar yang ditempelkan
didinding yang mencantumkan kolom topik-topik informasi sesuai dengan hasil diskusi
5). Cantumkan disudut kertas simbol-simbol beserta artinya , serta penjelasan lain untuk
memahami gambar
6). Lakukan analisis kalender musim yaitu :
a. Apa sebab terjadi maslah-masalah didalam pengelolaan kegiatan mereka
b. Apa sebab terjadi masa-masa kritis dimasyarakat ( kekeringan , wabah,
paceklik, dan sebagainya ).
c. Apakah ada hubungan sebab akibat masalah-masalah dengan keadaan-keadaan tersebut.
d. Apakah jalan keluar masyarakat untuk mengatasinya
7). Catatlah seluruh masalah, potensi , informasi yang muncul dalam dikusi dengan cermat,
sebab hasil penggalian ini akan menjadi bahan bagi kegiatan penerapan teknik lain .( Tim
PRA mencatat proses dan hasil diskusi).
8). Cantumkan peserta , pemandu, tanggal dan tempat diskusi.
16
Kalender Musiman
Desa
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Tim 1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. Anggota
5. Anggota
6. Anggota
7. Anggota
8. Anggota
9. Anggota
10. Anggota
17
Sumber Informasi
1) Langsung dari masyarakat
2) Pelaku mata pencaharian yang bersangkutan
3) Data sekunder
Tujuan Kajian Mata Pencaharian
Memfasilitasi diskusi masyarakat mengenai aspek-aspek dari mata pencaharian masyarakat baik
yang dilakukan didalam desa maupun diluar desa dengan kajian :
1) Jumlah orang yang melakukan setiap jenis mata pencaharian
2) Keadaan mata pencaharian tersebut(memenuhi kebutuhan /tidak)
3) Keadaan pasar dan pemasaran
4) Ketersediaan dan keadaan bahan baku
5) Ketersediaan dan dan keadaan tenaga kerja, baik perempuan maupun laki-laki dan
ketrampilannya
6) Tingkat pendapatan
7) Perubahan-perubahan jenis pekerjaan yang berkembang akibat pembangunan
Langkah Penerapan
1) Persiapan
Menggali pengetahuan awal peserta tentang jenis-jenis mata pencaharian dan mengkaji data
sekunder
2) Pelaksanaan
Terangkan maksud dan proses pelaksanaan kegiatan
Mintalah peserta menuliskan semua jenis – jenis mata pemcaharian yang sebelumnya
didiskusikan lebih dahulu
Bahaslah berbagai keadaan pekerjaan tersebut antara lain Pekerjaan masyarakat yang paling
utama, dan masalah-masalah didalam pekerjaan tersebut
3) Sepakati bersama jenis pekerjaan yang akan dicantumkan kedalam bagan yang akan
didiskusikan lebih lanjut
Aspek-aspek kajian yang akan dibahas tentang mata pencaharian
Simbol topik bahasan yang dicantumkan dalam bagan
Simbol untuk memberi nilai
4) Mintalah masyarakat untuk membuat bagan di atas kertas besar dan tempelkan di dinding
beserta topik-topik informasi hasil diskusi
5) Cantumkan simbol dan artinya dipojok ketas
6) Bagan didiskusikan kembali terutama mengenai maslah-masalahnya
7) Catat seluruh masalah, potensi, dan informasi yang muncul
8) Cantumkan nama peserta, jumlah peserta, nama pemandu, tempat dan tanggal pelaksanaan
diskusi
18
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jum Ran
Sumber Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des lah king
Pendapatan
Temba 14 II
kau
Ayam 15 I
Kam 8 IV
bing
Sapi 6 V
Kacang tanah 6 V
Kacang Hijau 4 VI
Pengumpulan dan pengolahan data sekunder adalah proses untuk mempelajari keadaan desa /
wilayah berdasarkan data informasi yang telah ada dalam bentuk dokumen tertulis yang dibuat oleh
pihak tertentu (dinas/instansi/LSM dll).
Data sekunder diperlukan sebagai dasar dalam memahami kondisi wilayah dan
masyarakatnya dalam rangka mengidentifikasi data/informasi apa yang diperlukan dalam kegiatan
PRA.
Tujuan
Diketahuinya gambaran dasar keadaan wilayah baik masyarakat dan lingkungannya .
Sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat
pada teknik/instrumen PRA lainnya .
19
Di desa-desa terpencil, biasanya sulit untuk mendapatkan dokumen tentang keadaan wilayah
tersebut, tetapi data sekunder kini sifatnya sebagai data pendukung dari informasi/data yang
diperoleh secara langsung melalui teknik/instrumen PRA.
Beberapa jenis data sekunder yang dikumpulkan sebagai data pendukung PRA untuk
penyuluhan agribisnis diantaranya :
Data agroklimat wilayah
Batas wilayah
Kependudukan
Kelembagaan formal dan non formal yang ada di wilayah
Tata guna lahan
Jenis usaha masyarakat
Tingkat pendapatan rata-rata
Sarana dan prasarana di wilayah
Program-program pembangunan pertanian yang sedang berjalan atau yang pernah
dilaksanakan di wilayah
Teknologi yang diterapkan
Data produksi, luasan areal usaha tani, jumlah ternak dan komoditi utama yang
dikembangkan di wilayah
Tahapan Pelaksanaan
1. Mengidentifikasi kebutuhan data/informasi yang diperlukan untuk menyusun perencanaan
penyuluhan agribisnis desa .
2. Memilih dan memilah data/informasi mana yang sudah tersedia, sudah di kumpulkan atau di
dokumentasikan oleh pihak lain (dinas/instansi/LSM dll).
3. Mendiskusikan dimana dan siapa sumber setiap jenis data yang dimaksud, sebelum
membagi tugas diantara anggota tim untuk melakukan pengumpulan data.
4. Menyajikan data/informasi yang telah dikumpulkan agar semua anggota tim dapat
membaca, mengerti dan memahami kondisi/keadaan wilayahnya .
5. Melakukan telaahan bersama pada setiap topik yang berkaitan dengan pengkajian yang akan
dilakukan, misalnya dengan menghubungkan antara satu data dengan data lainnya sehingga
dapat terlihat masalah-masalah, potensi atau peluang pengembangan agribisnis di wilayah
tersebut.
20
Tanah
½ Teknis
Pekarang
Jumlah
Jumlah
Tersier
Teknis
Tegalan
Tadah
Hujan
Desa m (Ha) Pertani
an
(Ha) an
Iklim/Curah Hujan
C. Rangkuman
Potensi agroekosistem suatu wilayah tertentu adalah kemampuan, kekuatan atau kesanggupan suatu
wilayah (propinsi, kabupaten, kecamatan atau desa) dalam mengelola tanaman, lahan
penggembalaan, peternakan, tumbuhan dan hewan lainnya, udara, tanah dan air, termasuk juga
lahan-lahan yang belum diusahakan, jaringan drainase, dan masyarakat perdesaan yang
memungkinkan untuk dikembangkan bila diolah atau dieksploitasi dengan baik. Ringkasnya potensi
agroekosistem mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya manusia serta lingkungannya.
21
Langkah-langkah untuk dapat mengolah potensi agroekosistem menjadikan suatu kenyataan yang
dapat memberi manfaat kepada masyarakat, terlebih dahulu kita perlu mengetahui potensi yang
dimiliki wilayah tersebut. Identifikasi potensi wilayah dan agroekosistem dapat dilakukan dengan
mengidentifikasi data primer melalui pendekatan partisipatif menggunakan teknik PRA dan
wawancara semi terstruktur, sedangkan untuk data sekunder dapat diperoleh dari monografi
desa/kecamatan atau data yang relevan.
D. Latihan
1. Buatlah contoh pertanyaan untuk menggali pengetahuan dan teknologi lokal yang
mengandung unsur 5 W + 1 H pada instrumen pembuatan sketsa kebun
2. Jelaskan tujuan kajian pembuatan skema kebun?
22
BAB.III
ANALISIS DAN PERUMUSAN MASALAH
Analisis PRA tingkat desa dilakukan setelah semua data/informasi diperoleh melalui
teknik/instrumen PRA dan data sekunder. Proses analisis ini dilakukan oleh seluruh anggota tim,
apabila diperlukan dapat pula dilibatkan nara sumber lain yang dapat melengkapi informasi yang
telah diperoleh. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis PRA ini adalah :
1. Analisis Potensi
a. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari setiap instrumen/teknik yang telah dikumpulkan
maka lakukanlah rekapitulasi potensi-potensi yang ada di wilayah tersebut yang
menyangkut potensi :
Sumberdaya manusia
Sumberdaya alam
Kelembagaan sistem dan usaha agribisnis
b. Diskusikan kembali hasil rekapitulasi potensi, barangkali masih ada potensi yang belum
terinventarisasi pada hasil pengumpulan data melalui instrumen PRA.
Kelompokan potensi-potensi yang sama, karena mungkin saja ada kesamaan potensi
yang ada di masing-masing wilayah dusun/RW, sehingga akan diperoleh rekapitulasi
potensi yang ada di desa.
Tabel Rekapitulasi Potensi Desa
Analisis Masalah
a. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari setiap instrumen/teknik yang telah dikumpulkan maka
lakukanlah rekapitulasi masalah-masalah yang ada di wilayah tersebut yang menyangkut
masalah :
Sumberdaya manusia
Sumberdaya alam
Kelembagaan sistem dan usaha agribisnis
b. Diskusikan kembali hasil rekapitulasi masalah, barangkali masih ada masalah yang belum
terinventarisasi pada hasil pengumpulan data melalui instrumen PRA.
c. Kelompokan masalah-masalah yang sama, karena mungkin saja ada kesamaan masalah yang
ada di masing-masing wilayah dusun/RW, sehingga akan diperoleh rekapitulasi masalah yang
ada di desa.
23
d. Melakukan pemeringkatan dan urutan prioritas masalah, dengan menggunakan teknik
pemeringkatan yang disepakati. Apabila data/informasi dari hasil pemeringkatan telah
dilakukan untuk masing-masing dusun/RW maka data tersebut dapat digunakan sebagai bahan
untuk melakukan pemeringkatan di tingkat desa. Apabila masalah yang ditemukan di desa
cukup banyak, sepakatilah masalah-masalah mana saja yang akan dijadikan prioritas. Pilih 3-5
masalah prioritas dengan menggunakan kriteria-kriteria yang disepakati misalnya ; dihadapi
oleh sebagian besar petani, memiliki nilai strategis dll.
e. Merumuskan faktor penyebab masalah dari urutan masalah prioritas yang telah disusun secara
partisipatif.
Kelembagaan sistem
dan usaha agribisnis
Sarana dan Prasarana
sistem dan usaha
agribisnis
Kelembagaan sistem
dan usaha agribisnis
Sarana dan Prasarana
sistem dan usaha
agribisnis
24
Tabel Analisis Hasil PRA di Tingkat Desa
25
Rangkuman
Analisis PRA tingkat desa dilakukan setelah semua data/informasi diperoleh melalui
teknik/instrumen PRA dan data sekunder. Proses analisis ini dilakukan oleh seluruh anggota tim,
apabila diperlukan dapat pula dilibatkan nara sumber lain yang dapat melengkapi informasi yang
telah diperoleh
Melakukan pemeringkatan dan urutan prioritas masalah dengan menggunakan teknik
pemeringkatan yang disepakati, apabila masalah yang ditemukan di desa cukup banyak, sepakatilah
masalah-masalah mana saja yang akan dijadikan prioritas. Pilih 3-5 masalah prioritas dengan
menggunakan kriteria-kriteria yang disepakati misalnya ; dihadapi oleh sebagian besar petani,
memiliki nilai strategis.
Hasil rumusan analisis PRA tingkat desa, tentang sumberdaya alam, sumberdaya manusia,
kelembagaan agribisnis dan sarana dan prasarana usaha agribisnis. dibuat dalam bentuk tabulasi
serta diketahui masalah dan faktor penyebabnya.
Latihan
26
BAB. IV.
PENUTUP
Identifikasi Potensi wilayah dan agroekosistem dilakukan untuk memperoleh data keadaan wilayah
dan agroekosistem dengan menggunakan data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh
di lapangan baik dari petani maupun masyarakat yang terkait, sedangkan data sekunder diperoleh
dari monografi desa/ kecamatan/BPP dan atau dari sumber-sumber lain yang relevan.
Kunci Jawaban
Bab II
1. Contoh pertanyaan ubtuk menggali pengetahuan dan penerapan teknologi lokal
- Adakah teknologi atau pengetahuan yang telah diterapkan secara turun temurun oleh
masyarakat setempat dalam melaksanakan kegiatan usahatani? Bila ada sebutkan/tuliskan
- Dari mana asal teknologi atau pengetahuan tersebut?
- Siapa yang biasanya menerapkan teknologi atau pengetahuan tersebut?
- Untuk apa dan kapan teknologi atau pengetahuan tersebut digunakan
- Bagaimana cara menggunakan atau menerapkannya?
2. Teknik ini bertujuan untuk mengkaji keadaan dan pengelolaan kebun antara lain :
1) Keadaan berbagai aspek kebun seperti kesuburan,ketersediaan air, kebaika/keburukan pola
tanam, memuaskankah teknologinya, dan sebagainya
2) Masalah-masalah yang terjadi dalam pengelolaan kebun, apa penyebab dan akibatnya
3) Bagaimana petani mencari jalan keluar
Bab III
1. Langkah-langkah kegiatan analisis PRA
a. Analisis potensi diperoleh dari setiap instrumen/teknik yang telah dikumpulkan maka
lakukanlah rekapitulasi potensi-potensi yang ada di wilayah tersebut yang menyangkut
potensi :
Sumberdaya manusia
Sumberdaya alam
Kelembagaan sistem dan usaha agribisnis
b. Kelompokan potensi-potensi yang sama, karena mungkin saja ada kesamaan potensi yang ada
di masing-masing wilayah dusun/RW, sehingga akan diperoleh rekapitulasi potensi yang ada
di desa.
27
2. Aspek potensi wilayah dan agroekosisem yang dianalisis
a. Sumberdaya manusia
b. Sumberdaya alam
c. Kelembagaan sistem dan usaha agribisnis
d. Sarana dan prasarana sistem dan usaha agribisnis
28
Potensi Agroekosistem
Nama Desa : …………………………………………………………….
Tahun : ……………………………………………………………
29
Data kelembagaan
1. Kelembagaan Petani
a. Jumlah Kelembagaan
Jumlah Kelompok Tani
No Nama Jml Kelompok Tani Dewasa Tani Wanita Taruna Tani
Desa Tani Jml Jml. Jml Jml.Angg. Jml Jml.
Kel. Angg. Kel. Kel. Angg.
30
Data Usahatani Petani/Kelompoktan
b. Ternak
Kepemilikan
No Nama Mesin Tetas Inseminasi Buatan Alat pendingin Kandang
Desa Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik
petani dinas swasta petani dinas swasta petani dinas swasta petani dinas swasta
c. Perkebunan
Kepemilikan
No Nama Jumlah Huller Hand sprayer Motor/power sprayer Traktor
Desa Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik
petani dinas swasta petani dinas swasta petani dinas swasta petani dinas swasta
2. PRODUKSI USAHATANI
a. Pertanian
J e n i s T a n a m a nL u a s Harga
Biaya
Produksi rata-rata
produksi Jumlah
rata-rata produksi
N o Nama Desa Tanaman Tanam P a n e n rata-rata Petani Keterangan
Hortikultura Perkebunan tiap Ha waktu
pangan (Ha) (Ha) tiap Ha Pelaksana
(Kw) panen per
(Rp.)
Kw (Rp.)
31
b. Ternak
Jenis Ternak
Nama
No. Kerbau Sapi Kambing Domba Ayam Bebek Babi Lain- Keterangan
Desa
(ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) lain
c. Perkebunan Rakyat
No. Nama Tanaman ……… Tanaman….. Tanaman ………………
Desa Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi
Ha Pohon Jumlah Satuan Ha Pohon Jumlah Satuan Ha Pohon Jumlah Satuan
d. Hortikultura
No. Nama Tanaman ……… Tanaman….. Tanaman ………………
Desa Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi
Ha Pohon Jumlah Satuan Ha Pohon Jumlah Satuan Ha Pohon Jumlah Satuan
e. Pemasaran
Lokasi Pemasaran Jenis Produksi yang
No Nama Desa Nama Kelompok
produk dipasarkan
f. Kemitraan
Jenis/bentuk Tahun
No Nama Desa Nama Kelompok Mitra
Kemitraan kemitraan
32
Matrik 1. Identifikasi Masalah dan Upaya Pemecahannya
Penyebab Tindakan/Kegiatan
No. Masalah Potensi
Masalah yang Dibutuhkan
1
2
3
4
5
dst
Skor
No Jenis Masalah Jumlah Skor
Gawat Mendesak Penyebaran
1. Pupuk tidak tersedia 4 2 4 10
2.
3.
n.
Gawat *) 3**)
Agak gawat 2
Tidak gawat 1
Mendesak 3
Agak mendesak 2
Tidak mendesak 1
Penyebaran tinggi 3
Penyebaran cukup 2
Penyebaran rendah 1
33
Daftar Faktor Penentu
Pengertian
Pengumpulan dan pengolahan data sekunder adalah proses untuk mempelajari
keadaan desa / wilayah berdasarkan data informasi yang telah ada dalam
bentuk dokumen tertulis yang dibuat oleh pihak tertentu (dinas/instansi/LSM
dll).
Data sekunder diperlukan sebagai dasar dalam memahami kondisi wilayah dan
masyarakatnya dalam rangka mengidentifikasi data/informasi apa yang
diperlukan dalam kegiatan PRA. Keseluruhan data tersebut akan digunakan
dalam penyusunan profil keluarga, Rencana Usaha Keluarga, Rencana Usaha
Kelompok, Rencana Kegiatan Penyuluhan Desa.
Tujuan
Diketahuinya gambaran dasar keadaan wilayah baik masyarakat dan
lingkungannya .
Sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh secara langsung dari
masyarakat pada teknik/instrumen PRA lainnya .
Cakupan data/informasi yang dikumpulkan
Pengumpulan data sekunder harus terarah sesuai dengan tujuan pelaksanaan
PRA. Jika pengumpulan data sekunder ini sejak awal tidak diarahkan dengan
baik, maka tim akan menghabiskan waktu mengumpulkan data yang tidak
diperlukan atau bahkan membingungkan.
Di desa-desa terpencil, biasanya sulit untuk mendapatkan dokumen tentang
keadaan wilayah tersebut, tetapi data sekunder kini sifatnya sebagai data
pendukung dari informasi/data yang diperoleh secara langsung melalui
teknik/instrumen PRA.
Beberapa jenis data sekunder yang dikumpulkan sebagai data pendukung PRA
untuk penyuluhan agribisnis diantaranya :
Data agroklimat wilayah
Batas wilayah
Kependudukan
Kelembagaan formal dan non formal yang ada di wilayah
34
Tata guna lahan
Jenis usaha masyarakat
Tingkat pendapatan rata-rata
Sarana dan prasarana di wilayah
Program-program pembangunan pertanian yang sedang berjalan atau
yang pernah dilaksanakan di wilayah
Teknologi yang diterapkan
Data produksi, luasan areal usaha tani, jumlah ternak dan komoditi
utama yang dikembangkan di wilayah
Tahapan Pelaksanaan
6. Mengidentifikasi kebutuhan data/informasi yang diperlukan untuk menyusun
perencanaan penyuluhan agribisnis desa .
7. Memilih dan memilah data/informasi mana yang sudah tersedia, sudah di
kumpulkan atau di dokumentasikan oleh pihak lain (dinas/instansi/LSM dll).
8. Mendiskusikan dimana dan siapa sumber setiap jenis data yang dimaksud,
sebelum membagi tugas diantara anggota tim untuk melakukan pengumpulan
data.
9. Menyajikan data/informasi yang telah dikumpulkan agar semua anggota tim
dapat membaca, mengerti dan memahami kondisi/keadaan wilayahnya .
10. Melakukan telaahan bersama pada setiap topik yang berkaitan dengan
pengkajian yang akan dilakukan, misalnya dengan menghubungkan antara
satu data dengan data lainnya sehingga dapat terlihat masalah-masalah,
potensi atau peluang pengembangan agribisnis di wilayah tersebut.
3. Analisis PRA
Analisis PRA tingkat desa dilakukan setelah semua data/informasi diperoleh
melalui teknik/instrumen PRA. Proses analisis ini dilakukan oleh seluruh anggota
tim, apabila diperlukan dapat pula dilibatkan nara sumber lain yang dapat
melengkapi informasi yang telah diperoleh. Langkah-langkah yang dilakukan
dalam analisis PRA ini adalah :
8) Analisis Potensi
d) Berdasarkan hasil yang diperoleh dari setiap instrumen/teknik yang telah
dikumpulkan maka lakukanlah rekapitulasi potensi-potensi yang ada di
wilayah tersebut yang menyangkut potensi :
Sumberdaya manusia
Sumberdaya alam
Kelembagaan sistem dan usaha agribisnis
e) Diskusikan kembali hasil rekapitulasi potensi, barangkali masih ada potensi
yang belum terinventarisasi pada hasil pengumpulan data melalui instrumen
PRA.
35
Kelompokan potensi-potensi yang sama, karena mungkin saja ada
kesamaan potensi yang ada di masing-masing wilayah dusun/RW,
sehingga akan diperoleh rekapitulasi potensi yang ada di desa.
Kelembagaan
sistem dan usaha
agribisnis
Sarana dan
Prasarana sistem
dan usaha
agribisnis
9) Analisis Masalah
f. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari setiap instrumen/teknik yang telah
dikumpulkan maka lakukanlah rekapitulasi masalah-masalah yang ada di
wilayah tersebut yang menyangkut masalah :
Sumberdaya manusia
Sumberdaya alam
Kelembagaan sistem dan usaha agribisnis
g. Diskusikan kembali hasil rekapitulasi masalah, barangkali masih ada
masalah yang belum terinventarisasi pada hasil pengumpulan data melalui
instrumen PRA.
h. Kelompokan masalah-masalah yang sama, karena mungkin saja ada
kesamaan masalah yang ada di masing-masing wilayah dusun/RW,
sehingga akan diperoleh rekapitulasi masalah yang ada di desa.
i. Melakukan pemeringkatan dan urutan prioritas masalah, dengan
menggunakan teknik pemeringkatan yang disepakati. Apabila
data/informasi dari hasil pemeringkatan telah dilakukan untuk masing-
masing dusun/RW maka data tersebut dapat digunakan sebagai bahan
untuk melakukan pemeringkatan di tingkat desa. Apabila masalah yang
ditemukan di desa cukup banyak, sepakatilah masalah-masalah mana saja
yang akan dijadikan prioritas. Piliha 3-5 masalah prioritas dengan
menggunakan kriteria-kriteria yang disepakati misalnya ; dihadapi oleh
sebagian besar petani, memiliki nilai strategis dll.
j. Merumuskan faktor penyebab masalah dari urutan masalah prioritas yang
telah disusun secara partisipatif.
36
Tabel Rekapitulasi Masalah di Tingkat Desa
Aspek Masalah Dusun/RW I Dusun/RW Dusun/RW III
II
Sumberdaya
manusia
Sumberdaya alam
Kelembagaan
sistem dan usaha
agribisnis
Sarana dan
Prasarana sistem
dan usaha
agribisnis
Kelembagaan
sistem dan usaha
agribisnis
Sarana dan
Prasarana sistem
dan usaha
agribisnis
37
Tabel Analisis Hasil PRA di Tingkat Desa
Aspek Peringkat Faktor Penyebab Potensi Keterangan
Masalah Masalah
Sumberdaya 4. ............. 3. .................
Manusia 4. .................
5. ............. 4. .................
5. .................
6. .................
6. ............. 3. .................
4. .................
Sumberdaya alam 4. ............. 3. .................
4. .................
5. ............. 4. .................
5. .................
6. .................
6. ............. 4. .................
5. .................
Kelembagaan sistem 1. ............. 3. .................
dan usaha agribisnis 4. .................
2. ............. 4. .................
5. .................
6. .................
6. ............. 4. .................
5. .................
6. .................
Sarana dan 2. .............. 4 .................
Prasarana sistem 5 .................
dan usaha agribisnis 6 .................
3 .............. 4. .................
5. .................
6. .................
3 ............ 1. .................
2. .................
3. .................
38
DAFTAR PUSTAKA
Miles B. Matthew., 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-
metode Baru, Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
39