Anda di halaman 1dari 2

PEMBENIHAN LELE DUMBO SECARA ALAMI baik.

baik. Induk lele setiap hari diberikan pakan Ciri-ciri induk jantan yang siap pijah :
daging bekicot, keong mas, ikan rucah / pellet. * Organ genital (alat kelamin) memerah dan
Kebutuhan masyarakat akan protein hewani Pemberian pakan dilakukan pagi dan sore hari meruncing, panjangnya sudah melampaui
semakin meningkat, hal ini sejalan dengan bertumbuhnya dengan dosis 10% dari total berat badan induk pangkal sirip ekor.
jumlah penduduk. Ikan lele (Clarias gariepinus) yang dipelihara. Khusus untuk pellet, kadar
merupakan salah satu sumber protein hewani yang dapat protein yang diberikan diatas 30%. Kolam
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani penampungan induk hendaknya dekat dengan bak
masyarakat, karena ikan ini sangat mudah dibudidayakan pemijahan agar mudah menangkapnya,
dan dapat hidup berkembang pada perairan yang buruk. sebaiknya induk jantan dan induk betina
Semakin berkembangnya usaha budidaya lele, kebutuhan ditempatkan terpisah
benih dirasa makin kurang. b. Memilih induk lele yang siap pijah
Berikut diuraikan secara singkat teknik Beda induk ikan lele jantan dan betina adalah :
pemijahan yang dapat dilakukan pada lahan yang sempit Induk Betina:
dengan menggunakan sarana dan prasarana yang 1. Induk lele betina tubuhnya lebih pendek
sederhana. Pembenihan dapat dilakukan dikolam tanah, 2. Mempunyai organ genital (alat kelamin) yang
kolam beton dan kolam terpal. bentuknya bulat dan terbelah

TEKNIK PEMIJAHAN Induk Jantan :


1. Menyediakan Media Pemijahan 1. Tubuh lebih memanjang
a. Menyiapkan Bak Pemijahan 2. Alat kelamin bentuknya memanjang
Bak yang dipergunakan cukup dengan ukuran 1 x
1.5 m – 2 x 3 m dengan tinggi 0.6 – 0.8 mtr, Ciri-ciri induk betina yang siap pijah :
sebelum digunakan bak terlebih dahulu dicuci * Bagian perut membesar dan lunak bila diraba
dengan larutan KMN04 (Kalium Permanganat) * Dubur dan organ genital terlihat berwarna 3. Memijahkan Lele Dumbo
dengan dosis 1 sendok teh dicampur dengan 3 merah - Isi bak pemijahan dengan air yang jernih dan bebas
liter air atau 5 gram / m3 air, setelah itu larutan dari zat-zat kimia sampai dengan ketinggian 30 – 40
dibuang dan bak dibilas dengan air bersih. cm
b. Menyiapkan Ijuk sebagai tempat menempelnya - Masukkan ijuk yang telah disiapkan sebagai tempat
telur menempelnya telur hingga menutupi 80% dari
Ijuk yang digunakan adalah ijuk yang halus permukaan air
(sudah terpisah dari bagian yang kasar), ijuk - Masukkan induk lele yang sudah dipilih/diseleksi
sebelumnya dicuci bersih terlebih dahulu dan dengan perbandingan 1:1 dalam berat (artinya jika
direndam dalam larutan Kalium Permanganat dan menggunakan induk betina seberat 1 kg, maka
dijemur sampai kering. induk jantannya juga harus 1 kg).
c. Menyiapkan air pemijahan - Proses pemijahan akan terjadi pada malam hari yang
Bak pemijahan diisi dengan air setinggi 30 – 40 ditandai terlebih dahulu terjadi kejar-kejaran antara
cm, air yang digunakan adalah air yang jernih, induk betina dan jantan mengitari ijuk. Pemijahan
bebas dari kotoran-kotoran dan zat-zat yang terjadi saat Induk betina mengeluarkan telur dan
mengandung bahan-bahan kimia seperti : air induk jantan mengeluarkan sperma, terjadilah
kaporit, tawas, air sabun, dll pembuahan sel telur oleh sperma.
2. Menyiapkan induk lele - Amati pada pagi hari, jika telur-telur sudah dilepas
a. Merawat Induk lele dan menempel pada ijuk, induk ikan segera
Induk yang akan dipijahkan harus diberi pakan dipindahkan dan dikembalikan ke kolam
yang baik agar dapat menghasilkan benih yang pemeliharaan induk.
PEMBENIHAN LELE
4. Menetaskan Telur pakan jenis ini diberikan secara adlibitum
- Menyiapkan bak penetasan telur, bersihkan terlebih (sekenyang-kenyangnya).
dahulu bak-bak tersebut dengan Kalium Jika kesemua pakan diatas tidak tersedia, pemberian
Permanganat
- Isi air bersih ke bak penetasan sampai setinggi 20 –
kuning telur yang telah direbus juga dapat
diberikan, diberikan pada saat pagi dan sore dengan
DUMBO
30 cm, kemudian pindahkan/bagikan secara merata
telur yang telah menempel pada ijuk tadi. Posisi
dosis pemberian 1 butir untuk 5000 ekor larva.
Jika umur benih yang dipelihara sudah mencapai # 1
SECARA ALAMI
telur harus terendam didalam air. bulan, pakan yang diberikan dapat berupa pellet
- Amati telur-telur tersebut, setelah 24 – 28 jam telur- yang digiling atau di blender dengan dosis 3 – 5 %
telur tersebut akan menetas, tergantung dari suhu dari berat total benih yang dipelihara
air, semakin tinggi suhu air, semakin cepat telur Untuk mendapatkan benih ukuran 5 – 8 cm waktu
menetas. pemeliharaan yang dibutuhkan adalah selama # 45 hari,
larva ikan hasil penetasan telur masih sangat kecil untuk mendapatkan benih ukuran 8 – 12 cm waktu
dan lemah, badan transparan dan jika dilihat dengan pemeliharaan yang dibutuhkan adalah # 60 hari.
mikroskop akan terlihat masih mengandung kuning Jika benih yang kita pelihara sudah mencapai ukuran
telur. diatas, benih tersebut siap untuk dibesarkan ke kolam
Telur yang tidak terbuahi berwarna putih susu dan pembesaran.
akan membusuk, sedangkan telur yang terbuahi
akan berwarna kuning transparan.
- Untuk meningkatkan tingkat keberhasilan penetasan Hal-hal yang perlu diperlu diperhatikan dalam
telur, sebaiknya diberikan aerasi dengan pemeliharaan benih adalah kualitas air. Adapun kisaran
menggunakan aerator yang berfungsi untuk kualitas air yang dianjurkan adalah :
meningkatkan oksigen terlarut dalam air. - Suhu = 22 – 30 0C,
5. Pemeliharaan Larva - pH = 6.5 - 8.5
- Setelah umur telur lebih dari 72 jam (3 hari setelah - Kandungan oksigen terlarut = 3 ppm
menetas), maka ijuk diangkat secara perlahan-lahan - Ketinggian air = 25 – 30 cm
dari kolam penetasan telur Penggantian air wadah pemeliharaan mutlak harus
- Larva ikan yang baru menetas kondisinya masih dilakukan dengan melihat dari kondisi air yang ada,
sangat lemah, larva ini belum memerlukan pakan apabila sudah terlalu pekat dan kotor, maka air harus
tambahan sampai kandungan kuning telur habis. diganti.
Kandungan kuning telur akan habis setelah 4 hari Teknik penggantian air adalah air yang ada dikurangi
menetas (hari ke 5 – 6 setelah pemijahan), untuk secara perlahan-lahan, sisakan lebih kurang ¼ nya,
menjaga mortalitas yang tinggi, aerasi tetap harus kemudian tambahkan air yang baru (juga secara perlahan- OLEH:: IBERIA ZENDRATO, SST.
terpasang. lahan) sampai dengan kedalaman air normal.
- Memberi Pakan larva
Setelah kandungan kuning telur habis, segera diberi
pakan tambahan dari luar. Pakan yang diberikan
harus sesuai dengan ukuran bukaan mulutnya.
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN
Pakan tambahan yang cocok diberikan adalah pakan
alami atau pakan hidup berupa plankton, salah
PENYULUHAN PERTANIAN
satunya kutu air atau yang lebih dikenal dengan KABUPATEN NIAS
sebutan Daphnia sp. Pemberian pakan lain berupa TAHUN 2015
cacing rambut / cacing sutera / tubifek dapat
diberikan setelah larva berumur 11 hari.Pemberian

Anda mungkin juga menyukai