Anda di halaman 1dari 20

BUDIDAYA IKAN KERAPU MACAN

KELOMPOK 1
JEFRY JAYA MALEH (G1F114007)
ANNISA (G1F114023)
MUHAMMAD NOR (G1F114039)
MUHAMMAD BAWAIHI (G1F114206)
BONDAN WAHYU KUNCORO (G1F115004)
PUSPITA WATI (G1F115008)
FERDINAN ERLANDO S.T (G1F115016)
MUHAMMAD FIRZATULLAH (G1F115024)
YUNIAR RAHMAH (G1F115030)
M. AFRIZAL TEGAR N. (G1F115208)
Klasifikasi
Menurut Forsskal (1775) dalam Sutrisna (2011) ikan kerapu macan digolongkan pada :

Kelas : Chondrichthyes

Subkelas : Ellasmobranchii

Ordo : Percomorphi

Divisi : Perciformes

Famili : Serranidae

Genus : Epinephelus

Spesies : Epinepheus fuscoguttatus


Morfologi
Tinggi ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) lebih panjang dari panjang
kepalanya. Area interorbitalnya datar atau sedikit cekung, bagian Preoperculum-
nya membulat dan bergerigi halus, ujung bagian atas operculum-nya cembung,
ujung bagian depan tulang preorbital menekuk cukup dalam ke arah lubang hidung
dan rahang bagian atas memanjang dari posterior sampai mata.
Beberapa ciri morfologi yang lain dapat menjelaskan bentuk ikan ini secara jelas.
Pada ikan ini terdapat sekitar 10 - 12 buah Gill rakers di bagian atas dan 17 - 21
pada bagian bawah (tapi pada dasarnya sulit untuk dihitung). Ikan kerapu macan
memiliki XI jari keras dan 14 atau 15 jari lunak duri sirip dorsal (jari keras ketiga
atau keempat biasanya terpanjang), III jari keras dan 8 jari lunak sirip anal, dan sirip
pectoral sekitar 18 - 20 serta bentuk sirip caudal (ekor) membundar. Warna tubuh
ikan ini coklat pucat kekuningan, tubuh, kepala, dan sirip ditutupi dengan bintik-
bintik coklat kecil, yang mana bagian bercak lebih gelap dari area tubuh lainnya.
Distribusi

Daerah penyebaran ikan kerapu macan dimulai dari Afrika


Timur, Kepulauan Ryukyu (Jepang selatan), Australia, Taiwan,
Mikronesia dan Polinesia. Sedangkan di Indonesia ikan kerapu
banyak ditemukan di perairan pulau Sumatra, Jawa, Sulawesi,
Kalimantan dan Ambon. Salah satu indikator adanya kerapu
adalah perairan karang.
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) termasuk golongan ikan
karang (coral reef fish) yang bisa dibudidayakan. Di perairan terumbu karang,
ikan ini diperkirakan hidup dengan kepadatan hanya 0,5 - 0,6 ton/km2 atau
sekitar 0,0005 - 0,0006 kg/m2, mengingat ikan ini tergolong ikan buas (spesies
predator, karnivora) yang cenderung hidup soliter dan membangun teritori. Di
wadah kultur seperti kantong jaring karamba jaring apung (KJA) kepadatan
ikan kerapu bisa mencapai 250 kg/m2 atau sekitar 28 kg/m2, hampir 56.000 kali
dari kepadatan di alam.
Kelayakan lokasi untuk budidaya ikan kerapu macan sangatlah penting,
berikut lokasi untuk budidaya berdasarkan tipe perairan, kualitas air, yaitu :
Tipe Perairan
Kuaitas Air Secara Fisika
Kualitas Air Secara Kimia
Tipe Perairan

Perairan terlindung dari ombak besar dan angin kencang sepanjang tahun.
Lokasi mempunyai topografi yang landai dengan dasar berpasir. Lokasi
dengan dasar perairan berupa tutupan karang hidup yang masih baik atau
padang lamun sebaiknya dihindari untuk budidaya.
Kualitas Air Secara Fisika
Kecerahan air > 5 m
Sirkulasi air lancer dengan kecepatan arus berkisar 0,1 0,3 m/s dan arah
arus yang tidak memutar
Bebas dari pencemaran terutama pencemaran minyak dan logam berat
seperti timbal (Pb), air raksa (Hg), dan tembaga (Cu).
Perbedaan pasang naik dan pasang surut sebaiknya 1 -2 m
Kedalaman air minimal 7 m (WWF-Indonesia, 2015).
Kualitas Air Secara Kimia
No. Parameter Satuan Baku Mutu
1. Suhu oC 27 - 30
2. Salinitas ppt 27 34
3. pH 7 8,5
4. DO ppm 5
5. Nitrit ppm < 0,05
6. Nitrat ppm < 0,008
7. Total Amonia - N ppm < 0,3
8. Fosfat ppm < 0,015
9. Total Bahan Organik ppm < 50
10. Alkalinitas Ppm > 100
Pemilihan Calon Induk
Bentuk tubuh dan warna yang normal
Tidak adanya kelainan bentuk tulang
Status yang sehat secara keseluruhan, yaitu tidak adanya luka yang besar
pendarahan, infeksi dan parasit
Perilaku yang normal, seperti reaksi yang baik terhadap pemberian
makanan, daya apung yang terkendali agar dapat mempertahankan posisi
di kolam air
Pertumbuhan dan tingkat konversi pakan yang terbaik dalam kelompok
umurnya
Pemijahan
Indukan kerapu macan dibiarkan untuk
memijah secara alami dalam tangki atau kolam
kecil. Pemijahan umumnya terjadi pada malam
hari (antara jam 9 malam 3 pagi), Pemijahan
berlangsung selama tiga sampai enam malam
setiap bulan selama fase bulan baru. Di RIM
Gondol, indukan kerapu umumnya bertelur
sepanjang tahun. Selama periode pemijahan,
kerapu macan dapat bertelur antara 0,8 dan 6
juta telur setiap malam
Pemeliharaan Larva
Untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik, larva berumur 1 15 hari dan 15
30 hari sebaiknya ditebar dengan kepadatan 40 dan 10 ekor per liter.
Menentukan besarnya padat tebar dari larva Ikan Kerapu Macan disarankan
untuk memperhatikan ukuran awal dari tubuh larva tersebut dan umur
pemeliharaan. Kepadatan yang sesuai untuk larva Ikan Kerapu tergantung
kepada volume media dan ukuran dari wadah pemeliharaan. Penebaran yan
terlalu rendah akan menyebabkan biaya produksi tidak ekonomis dan
sebaliknya kepadatan yang tinggi dapat menimbulkan kanibalisme.
Sarana dan Prasarana Budidaya
Sarana dan prasarana budidaya itu sendiri penting dalam pembudidayaan ikan
seperti halnya keramba apung sebagai tempat pembudidayaan ikan kerapu macan
juga penting untuk menunjang budidaya tersebut. Keramba jaring apung merupakan
alat atau wadah saat pembudidayaan ikan dilakukan. Berikut bagian-bagian dari
keramba jaring apung :
Rakit
Pelampung
Jangkar dan tali jangkar
Waring/hapa
Jaring
Pertumbuhan Ikan Kerapu Macan
Pembesaran ikan kerapu macan dapat dilakukan di dalam ruangan seperti
dalam bak beton maupun di dalam karamba jaring apung. Benih yang siap
ditebar dalam wadah pemeliharaan memiliki panjang sekitar 10 12 cm. Ikan
kerapu layak dikonsumsi bila bobotnya sudah mencapai 600 gr atau lebih dari
1 kg per ekor. Untuk mencapai ukuran tersebut dibutuhkan waktu satu tahun
pemeliharaan dalam karamba. Kegiatan pembesaran yang dilakukan dalam
karamba jaring apung cenderung lebih sulit dibandingkan dalam bak yang
dapat dikontrol. Frekuensi pemberian pakan pada kegiatan pembesaran juga
lebih sedikit dibandingkan pada kegiatan pembenihan dan pendederan.
Pemberian Pakan

Pakan alami
Pakan buatan
Pakan Alami
Setelah menetas sampai dengan hari ke tiga larva mendapatkan pakan secara endogenus yaitu
dengan mengabsorbsi kuning telur yang dibawanya. Kemudian mulai mendapatkan pakan secara
eksogenus pada hari ketiga seiring dengan mulai terbukanya mulut. Sesuai dengan bukaan
mulut, larva kerapu memangsa rotifera sebagai pakan pertama. Makanan hidup yang digunakan
untuk pemeliharaan larva terdiri dari mikroalga (Nannochloropsis sp.), rotifer (Brachionus
rotundiformis) berukuran superkecil (jenis SS, 60 100 m) dan kecil (jenis S, 120 180 m)
serta Artemia/Copepods/Mysids.
Pakan yang diberikan kepada juvenil ikan kerapu macan adalah copepoda jenis Acartia sp.
dengan kepadatan 50 ekor/l yang merupakan hasil kultivasi pada bak 1 ton. Pemberian copepoda
dilakukan 2 kali sehari, yaitu pada pagi hari setelah media pemeliharaan disifon dan sore hari.
Pakan Buatan
Ikan rucah juga menjadi salah satu makanan yang diberikan kepada Ikan
kerapu macan saat pertumbuhannya sudah berkembang, ikan rucah yang
semakin sulit dicari serta keterbatasan stok yang tersedia dipasaran
menjadikan pembudidaya berfisir lebih untuk mengganti pakah (menambah
pakan ikan) dengan pellet buatan (pellet kering). Pelet kering ini tidak kalah
dengan ikan rucah, dengan kandungan nutrien menjadikan pellet kering
sebagai pakan dari ikan kerapu macan itu sendiri. Pellet kering kini telah
dikembangkan oleh Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut, bekerjasama
dengan perusahaan pakan yang sekarang telah diproduksi secara komersial
Panen
Teknik pemanenan ikan pada unit keramba jaring apung relatif mudah dilakukan dan
dapat dilakukan panen total maupun panen sebagian sesuai dengan permintaan
pasar, terutama pada waktu harga jual tinggi.
Waktu pemanenan ikan biasanya ditentukan oleh ukuran permintaan pasar. Untuk
jenis kerapu macan waktu pemanenan adalah empat bulan setelah pemeliharaan
dengan berat awal 50 75 gram/ekor. Pelaksanaan panen sebaiknya pada pagi hari
atau sore hari, agar dapat mengurangi stres pada ikan selama berlangsung
pemanenan. Pengangkutan ke tempat tujuan penjualan, diusahakan pada malam
hari, untuk memudahkan pengaturan suhu dan menghindari ikan stress. Panen
terbagi dua yaitu: panen total dan panen sebagian.
Penyakit yang Menyerang Ikan Kerapu Macan

Infeksi Viral Nervous Necrosis (VNN)


Cryptocaryon sp.
Trichodina
Caligus sp.
Neobenedenia
Diplectanum

Anda mungkin juga menyukai