Anda di halaman 1dari 2

Kebijakan pemerintah di bidang kelautan dan perikanan adalah substansi penting

penentu peningkatan sector perekonomian dan sosial masyarakat nelayan.Kebijakan sangat


dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hasil-hasil kelautan dan perikanan, karena sifat
lautan yang open access(dapat diakses khalayak umum) dan resnullius (hasil laut menjadi
milik perseorangan sampai ditangkap) yang dapat menyebabkan keadaan laut menjadi
overcapacity (daya tangkap lebih) dan merusak ekosistem didalamnya. Keadaan daya
tangkap lebih dapat berakibat pada berkurangnya hasil tangkapan ikan masyarakat nelayan.
Selain itu, pola hidup masyarakat pesisir yang masih tergantung pada pengambe, dan tingkat
pendidikan yang rendah, kurang mendukung kemajuan sosial ekonomi nelayan. Sehingga
sepanjang tahun 2001-2012 pemerintah menerapkan kebijakan pemberdayaan masyarakat
pesisir mencakup pengembangan nelayan dan masyarakat pesisir lainnya di bidang
peningkatan keahlian, konservasi lingkungan, dan perluasan usaha kemaritiman. Regulasi
tersebut dapat berimplikasi luas terhadap sosial ekonomi masyarakat nelayan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa pasca reformasi, kebijakan kelautan dan perikanan
dinilai memiliki pengaruh kuat untuk meningkatkan taraf
hidup kesejahteraan nelayan, sehingga pemerintah
meneterapkan kebijakan pemberdayaan masyarakat pesisir
dengan tujuan mengurangi ketergantungan nelayan pada
pemodal informal seperti pengamba (pengijon), dan
memperkenalkan nelayan pada sistem tertib administratif
serta permodalan modern agar bisa mengakses informasi
mengenai perkembangan sektor kelautan dan perikanan.
Hasilnya, kebijakan kemaritiman yang
diimplementasikan di kawasan pesisir pantai Puger
terbagi dalam beberapa periode yakni (1) Periode 20012004, berisi tentang kebijakan pemberdayaan pesisir
berdasarkan ekonomi kerakyatan yang diterapkan melalui
program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
(PEMP) dan pengaruhnya adalah terbentuknya pranata
sosial nelayan dalam bentuk kelompok-kelompok nelayan
yang saling bekerjasama,strukturisasi nelayan,terjadinya
peningkatan pendapatan nelayan Rp 1.377.000, (2)
Periode 2005-2009 dengan tetap berdasar pada kebijakan
pemberdayaan masyarakat pesisir melalui progam
pemberdayaan nasional masyarakat pesisir dan
rumponisasi, hasilnya adalah terjadinya penguatan
kelompok dikalangan nelayan dan dana perbantuan kredit
dapat digunakan secara tepat guna, namun pada tahun
2009 terjadi penghentian program rumpon karena
mengakibatkan konflik sosial di kalangan nelayan Puger,
(3) Periode 2010-2012, merupakan penerapan kebijakan
pemberdayaan melalui PUMP, hasilnya adalah

menguatkan peran kelompok nelayan dalam memperluas


jaringan dan wawasan kegiatan melaut sehingga dapat
meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat
setempat

Anda mungkin juga menyukai