Anda di halaman 1dari 3

Kesenian

Indramayu - Potensi
Beberapa jenis dan bentuk ekspresi diplementasikan dalam berbagai cara dan yang tergolong
dalam konteks seni di antaranya adalah:

> Tarling
Merupakan perpaduan seni musik dan lagu yang pada awalnya di tampilkan dalam bentuk
nyanyian yang hanya di iringi gitar dan suling. sejalan dengan perkembangan, kesenian
tarling terkontaminasi dengan musik dangdut sehingga lahirlah kesenian tarling dangdut.

> . Tari Topeng Dermayon


Memiliki komposisi gerak tari yang khas dan dengan kostum topeng yang berciri spesifik
yang membedakan dengan tari topeng dengan daerah lain. tari topeng dermayon ini telah
mendapat apresiasi yang tinggi dengan di milikinya moestro tari topeng di Indramayu yaitu
ibu Rasinah.

> Wayang Golek Cepak

Selain wayang kulit, Indramayu memiliki wayang golek


cepak, yang merupakan bagian dari wayang purwa. Yang membedakan wayang ini dengan
lainnya adalah lakon dan alur cerita, bentuk dan rupa tokohnya tidak di ambil dari pakem
pawayangan.

> Genjring Akrobat


Yaitu berupa aktraksi dengan media tangga, sepeda roda 1 (satu) dengan di iringi alat musik
genjring/ rebana dengan di lengkapi tari rudat.

> . Sintren atau Lais

Kesenian ini salah satu kesenian rakyat yang masih hidup dan
berkembang, terutama di masyarakat pesisir utara, selain nuansa magic dan kurungan ayam
yang menjadi daya tarik kesenian sintren ini adalah musik yang sangat khas berupa buyung,
kendi dan bumbung/batang bambu.

> . Kuda Lumping


Kesenian dengan ciri khas penarinya yang menaiki kuda - kudaan yang terbuat dari
kulit/lumping sambil melakukan atraksi yang berbau magis.

>. Berokan

Ada pendapat bahwa kata berokan berasal dari kata


"barokahan" (keselamatan). Namun nampaknya keterangan tersebut hanya sebuah kirata
(bahasa Sunda, yang artinya dikira-kira namun tampak nyata), sebuah gejala yang umum
terjadi di dalam penamaan jenis seni rakyat.Menurut tuturan riwayat yang diwariskan secara
turun-temurun di kalangan senimannya, bengberokan adalah warisan Pangeran Korowelang
atau Pangeran Mina, seorang penguasa laut Jawa di wilayah Cirebon dan Indramayu. Namun
terdapat pula tuturan yang juga diwariskan di kalangan seniman berokan, bahwa berokan
merupakan kreasi Mbah Kuwu Pangeran Cakrabuana, ketika menyebarkan syiar Islam ke
wilayah Galuh, sebagaimana yang dilakukan oleh para wali, menggunakan pertunjukan
sebagai media syiar agama, ditujukan agar dapat mudah diterima lingkungan budaya pada
saat itu.Seniman Berokan yang masih bertahan sampai saat ini adalah Group mang Darwan
Cs yang berada di Blok Pilangsari Desa Jatibarang baru Kecamatan Jatibarang
Indramayu.Dari hasil lukisan itu ada bentuk kapala ikan tanpa badan. Maka untuk
menyempurnakanya dibuatlah barong kapala ikan, dengan dilengkapi samping dari kulit
kambing dan badannya terbuat dari karung goni. Wujud baru ini diberi nama Rongrong
Barong yang artinya rorong itu tempat ikan tinggal (ada). Akhirnya Rongrong Barong
itu,difungsikan untuk pertunjukan. Pada perkembangannya Rongrong Barong itu berubah
nama menjadi Berok atau Berokan.Setelah beberapa lama berpikir , ahirnya Prabu Parikesit
menemukan strategi untuk mengatasi hal ini. Maka dipanggilah seorang putranya dan
diprintahkannya untuk membuat sebuah lukisan hutan beserta isinya, yag dipasang di
perbatasan Kerajaan Amarta. Strategi ini ternyata berhasil mengelabui musuh. Maka kembali
Prabu Parikesit menyuruh seorang putranya untuk membuat lukisan laut beserta isinya.Pada
saat Prabu Parikesit menjadi Raja Amarta, keadaan Negara di ambang kehancuran gangguan
keamanan dan wabah penyakit terus berdatangan. Prabu Parikesit merasa kebingungan untuk
mengatasinya.diketahui seni berokan lahir pada masa Prabu Pari Kesit menjadi Raja Amarta.

Anda mungkin juga menyukai