Anda di halaman 1dari 4

Penyusun :

Eep Suharto
Fathul Zannah
Rahmatul Hasanah
Syohel Parantean
M. Wibowo J
Doni Kumuai

(
(
(
(

( G1F115013 )
( G1C115005 )
G1B115007 )
G1E115029 )
G1F115027 )
G1F115201 )

Mekanisme Evolusi
Apakah evolusi itu? Evolusi adalah perkembangan kehidupan di bumi. Proses ini
dimulai miliaran tahun yang lalu dan masih berlanjut sampai hari ini. Evolusi
menjelaskan bagaimana keragaman kehidupan akan terus berkembang. Evolusi
memperlihatkan bagaimana protozoa primitif bisa menjadi jutaan spesies yang
berbeda seperti yang kita lihat sekarang. Evolusi adalah jawaban terhadap rasa
penasaran kita ketika kita melihat perbedaan antara ras anjing Dashund dan
Great Dane secara bersamaan. Bagaimana mungkin suatu leluhur memiliki
keturunan yang memiliki keturunan yang terlihat begitu sangat berbeda dengan
mereka? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita akan berfokus pada kasus hewan
saja, tidak termasuk bentuk-bentuk kehidupan lain seperti jamur-jamuran dan
tanaman.
Pertanyaan pertama kita adalah : Bagaimana bisa suatu hewan bisa berkembang
menjadi spesies baru? Ah, tunggu dulu. Apa sih sebenarnya spesies itu? Spesies
adalah himpunan dari hewan di mana mampu menghasilkan keturunan satu
sama lain, keturunan-keturunan tersebut juga mampu bereproduksi dan
seterusnya. Untuk dapat memahami jawaban tadi lebih baik lagi, kita perlu
memperhatikan hal-hal berikut: Keunikan makhluk hidup, terjamin melalui
kelebihan produksi keturunan dan hereditas, dan kunci utama yang kedua adalah
seleksi.
Mari kita mulai dengan keunikan. Setiap makhluk yang ada adalah unik, dan ini
sangat penting untuk evolusi. Anggota suatu spesies mungkin sangat mirip satu
sama lain dalam penampakannya; namun sebenarnya, mereka semua memiliki
sifat dan karakteristik yang sedikit berbeda. Mereka mungkin bisa sedikit lebih
besar, gemuk, kuat, atau lebih berani dibandingkan yang lainnya. Jadi, apa sih
penyebab dari perbedaan-perbedaan ini? Mari kita lihat lebih dekat lagi.
Setiap makhlukterdiri dari sel-sel. Sel ini masing-masing memiliki inti sel. Inti sel
berisi kromosom, dan kromosom menyimpan DNA. DNA terdiri dari gen-gen yang
berbeda, dan gen-gen inilah berperan sebagian pembawa informasi kehidupan.
DNA berisi instruksi dan perintah bagi sel-sel, dan dapat menentukan
karakteristik dan sifat-sifat yang dimiliki suatu makhluk hidup, dan tepatnya DNA
inilah yang unik dalam setiap makhluk hidup. DNA sedikit berbeda tiap-tiap
individu, itulah sebabnya mengapa masing-masing individu memiliki
karakteristik yang sedikit berbeda. Tapi bagaimana rentang besar DNA
terciptakan?
Salah satu faktor utamanya adalah memproduksi keturunan dalam jumlah lebih.
Di alam, kita bisa melihat bahwa tiap makhluk hidup pada umumnya

menghasilkan jauh lebih banyak keturunan daripada yang diperlukan. Untuk


kelangsungan hidup spesies mereka, dengan banyaknya kematian dini sebagai
hasilnya. Seringkali terjadi ada lebih banyak keturunan dibandingkan dengan
kemampuan lingkungan menghidupi mereka. Ini adalah salah satu faktor dalam
meningkatkan keragaman suatu spesies. Semakin banyak keturunan yang
dihasilkan, akan semakin jarang perbedaan terjadi dan ini adalah apa yang
biasanya alam inginkan: perbedaan sedikit mungkin.
Penyebab utama kedua dari keunikan individu terjadi pada hereditas itu sendiri.
Ngomong-ngomong, hereditas itu artinya meneruskan DNA kepada keturunan.
Dua faktor menarik yang ikut bermain dalam proses ini adlah rekombinasi dan
mutasi.
Rekombinasi adalah pencampuran acak DNA dua makhluk. Ketika dua makhluk
jatuh cinta dan berpasangan, mereka menggabungkan kembali gen mereka
sebanyak dua kali. Yang pertama, mereka melakukan hal ini secara terpisah
ketika mereka menghasilkan gamet yaitu sperma dan sel telur. Gamet
mengambil setengah dari gen dan mengacaknya. Rekombinasi kedua terjadi
ketika hewan jantan menginseminasi hewan betina. Setiap induk memberikan
50% dari DNA mereka, dengan kata lain 50% dari sifat dan karakteristik unik
mereka. Kemudian mereka terekombinasi, atau tercampur dan hasilnya adalah
keturunan baru.
Keturunan-keturunan ini memiliki campuran acak dari DNA, yang tak lain adalah
sifat-sifat dan karakteristik dari orang tua mereka. Hal ini akan meningkatkan
keragaman dan perbedaan dalam suatu spesies lebih jauh lagi, tetapi mutasi
juga penting untuk evolusi.
Mutasi adalah perubahan acak dalam DNA. Hal ini juga dapat digambarkan
sebagai kesalahan menyalin DNA, yang dipicu oleh racun, zat kimia, atau dengan
radiasi. Mutasi muncul ketika ada bagian dari DNA yang terubah. Perubahan ini
seringkali negatif, dan dapat menyebabkan penyakit seperti kanker. Namun,
mereka juga dapat menyebabkan efek yang netral atau positif, seperti warna
biru pada manusia, yang merupakan salah satu contoh mutasi acak yang netral.
Dalam suatu kasus, mutasi mempengaruhi gamet, yaitu sperma atau sel telur
karena hanya DNA dalam gamet akan diteruskan kepada keturunannya. Ini juga
merupakan alasan mengapa kita melindungi organ seksual kita ketika menjalani
proses sinar-X, karena bagian lain dari tubuh tidak beresiko. Singkatnya, dalam
proses hereditas makhluk hidup meneruskan karakteristik mereka kepada
keturunannya dalam bentuk DNA. Rekominasi dan mutasi mengubah DNA
sehingga setiap anak terlihat berbeda dengan saudara-saudaranya, dan
menerima campuran acak dai karakteristik orang tuanya.
Kata kuncinya adalah acak. Semua proses ini berdasarkan pada peluang.
Rekombinasi acak dan mutasi akan menghasilkan individu dengan campuran
acak dari sifat-sifat dan karakteristik, dimana secara berturut-turut mencampur
sifat dan karakter tadi secara acak, dan meneruskannya. Akan tetapi bagaimana
bisa terjadi, ketika semua makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungan mereka dengan begitu sempurnanya, misalnya belalang sembah,


burung kolibri, dan ikan kodok? Jawabannya ada poin kunci kedua, yaitu: seleksi.
Setiap individu akan mengalami proses seleksi alam. Seperti yang telah kita
pelajari, setiap individu agak berbeda dengan sesamanya, dan ada variasi yang
luas dalam suatu spesies. Pengaruh lingkungan memberikan efek terhadap
makhluk hidup. Efek tersebut disebut sebagai faktor-faktor seleksi alam yang
terdiri dari: predator, parasit, hewan dari spesies yang sama, racun, perubahan
habitat, atau iklim. Seleksi alam adlah proses yang akan dialami setiap individu.
Setiap makhluk memiliki kombinasi unik dari sifat dan karakteristik. Kombinasi ini
membantu mereka untuk bertahan hidup di lingkungan mereka, ataub bisa juga
tidak, atau mungkin. Siapapun dengan kombinasi yang tidak cocok akan
terseleksi dari lingkungan. Mereka yang memiliki kombinasi yang sesuai dengan
lingkungan akan bertahan hidup, dan dapat menurunkan sifat dan karakteristik
telah menjadi lebih baik. Inilah sebabnya mengapa keberagaman sangat
penting. Inilah sebabnya mengapa makhluk hidup berusaha sekeras mungkin
menghasilkan keturunan yang berbeda. Perbedaan tersebut akan meningkatkan
peluang bahwa setidaknya salah satu dari keturunan mereka dapat melewati
proses seleksi alam. Mereka memaksimalkan peluang mereka untuk bertahan
hidup.
Salah satu contoh yang baik ini dapat dilihat pada sekelompok burung finch yang
hidup di sebuah pulau terpencil. Mereka adalah salah satu hewan yang paling
terkenal dalam dunia ilmu pengetahuan, dan dikenal sebagai burung finch
Darwin, nama yang diambil dari nama penemu mereka Charles Darwin, dan
berikut adalah cerita tentang mereka.
Beberapa ratus tahun yang lalu, sekelompok kecil burung finch tertiup ke
Kepulauan Galapagos di tengah Pasifik, kemungkinan oleh badai besar. Burungburung ini terdampar dalam lingkungan yang benar-benar baru bagi mereka,
surganya burung finch: tempat dimana banyak makanan dan tidak ada predator.
Mereka berkembang biak dengan cepat dan banyak. Seluruh kepulauan tiba-tiba
dipenuhi oleh burung finch. Ini juga berarti bahwa pasokan makanan menjadi
semakin langka. Surga finch terancam oleh kelaparan, dan sesama burung finch
menjadi pesaing. Saat inilah seleksi alam terjadi. Keunikan dan perbedaan kecil
mereka yang dalam hal ini paruh sedikit berbeda mengakibatkan beberapa
burung mampu menghindari kompetisi dengan sesamanya. Paruh dar beberapa
burung finch lebih cocok untuk menggali cacing. Sedangkan burung finch yang
lain mampu menggunakan paruh mereka untuk memecah biji-bijian. Alhasil
burung-burung finch ini menghasilkan kelompok-kelompok ekologi. Mereka yang
berada dalam kelompok ini, aman dari kompetisi yang berlebihan. Mereka segera
mulai berpasangan terutama durung finch yang menggunakan kelompok yang
sama. Selama beberapa generasi, karakteristik-karakteristik ini menjadi lebih
berkembang, memungkinkan mereka mengeksploitasi kelompok mereka dengan
sukses.
Perbedaan antara finch penggali cacing dan finch pemecah biji menjadi begitu
besar sehingga mereka tidak bisa lagi berpasangan dengan satu sama lain.

Sebagai hasilnya terciptalah spesies yang berbeda. Saat ini, ada 14 spesies yang
berbeda dari finch yang hidup di Kepualuan Galapagos, yang semuanya berassal
dari kelompok burung finch terdampar yang sama. Ini adalah bagaimana spesies
baru tercipta oleh evolusi: melalui interaksi individu yang unik, kelebihan
produksi keturunan, rekombinasi dan mutasi pada hereditas dan akhirnya,
melalui seleksi. Mengapa hal itu begitu penting?
Hal ini menjelaskan tentang darimana variasi makhluk hidup berasal, dan
mengapa makhluk hidup bisa beradaptasi begitu sempurna terhadap habitatnya.
Bukan hanya itu, hal ini juga berakibat pada kita secara pribadi. Setiap manusia
hasil dari 3,5 miliar tahun evolusi, dan itu termasuk anda. Nenek moyang anda
berjuang dan beradaptasi untuk bertahan hidup. Kelangsungan hidup adalah hal
yang sangat tidak pasti. Jika kita mempertimbangkan fakta bahwa 99% dari
semua spesies yang pernah hidup telah punah, maka anda menganggap diri
anda sebagai bagian dari kisah sukses. Dinosaurus telah menghilang, tetapi
masih hidup, menonton video ini, karena anda sangat istimewa, sama seperti
semua makhluk lain yang ada saat ini: takdapat bereproduksi kembali dan unik
di alam semesta ini.

Anda mungkin juga menyukai