PROGRAM
P2P DBD
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan adalah suatu usaha menyusun serangkaian kegiatan
untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan dengan memanfaatkan
sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien .Dengan adanya perencanaan,
sumberdaya yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal demi mencapai
tujuan.
Dalam tata kelola Puskesmas perencanaan ini dikenal dengan istilah
Kerangka Acuan Program (KAP) yang mengesankan bentuk perencanaan
tradisional karena fokus pada perencanaan hilir yaitu kegiatan-kegiatan.
Dalam perkembangannya KAP semakin sarat dengan pola perencanan
strategi. Ditambah kondisi lingkungan makro yang mensyaratkan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dicapai puskesmas, sehingga
penyusunan perencanaan haruslah mampu mengarahkan agar hasil kinerja
puskesmas nantinya dapat memenuhi Indikator DBD.
A. Tujuan
a. Agar Pelaksana Program P2P DBD Puskesmas Jatirejo dapat melaksanakan
kegiatan dengan efisien dan efektif sesuai dengan tujuan yang telah di
tetapkan
b. Agar Kepala Puskesmas dan Pelaksana Program P2P DBD dapat
melaksanakan pemantauan dan penilaian kegiatan secara benar dan
terarah.
B.VISI MISI MOTTO DAN TATA NILAI
VISI: Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Jatirejo yang Mandiri Sejahtera &
Bermartabat melalui penguatan & Pengembangan Basis Perekonomian
Pendidikan serta Kesehatan.
TATA NILAI “ S I P S ”
B. Ruang Lingkup
Puskesmas Jatirejo mewilayahi 25 desa dengan jumlah Posyandu
sebanyak 66 pos.
Puskesmas Jatirejo melaksanakan sebagian besar program pokok
Puskesmas, namun dalam KAP ini hanya membahas Program P2P DBD yang
mempunyai daya ungkit terbesar terhadap derajat kesehatan masyarakat.
2
B A B II
ANALISA SITUASI
A. KEADAAN UMUM
2.1 Letak Geografis UPT Puskesmas Jatirejo
UPT Puskesmas Jatirejo terletak di Jl BasukiRahmad No. 26A
kecamatan Jatirejo KabupatenMojokerto yang mempunyai wilayah kerja
19 (sembilanbelas) desa yaitu 4 Pustu (Karang Jeruk, Kumitir,
Bleberan,Jatirejo) dan 15 Polindes ( Dinoyo, Sumberagung,
Padangasri, Mojogeneng, Baureno, Sumberjati, Manting , Jembul,
Tawangrejo, Rejosari, Lebakjabung, Gebang sari, Sumengko, Gading
,dan DukuhNgarjo)
3
Gambar 2.1.1 Peta Wilayah Kecamatan jatirejo
Dengan luas wilayah kerja ± 32.978 Km2, maka perlu dipilih satu tempat
untuk pendirian Puskesmas dengan mempertimbangkan kemudahan akses,
efisiensi waktu jangkauan rujukan dari desa, serta jarak tempuh ke fasilitas
pelayanan kesehatan rujukan, Oleh karena itu pada paparan jumlah desa dan
peta wilayah tersebut, dipilihlah Desa Dinoyo yang merupakan pusat
ketersediaan layanan publik sebagai tempat pendirian pelayanan kesehatan
untuk masyarakat. Hal ini disebabkan karena desa Dinoyo adalah desa yang
strategis di wilayah Kerja Kecamatan Jatirejo dan mudah untuk diakses oleh
semua masyarakat di Kecamatan Jatirejo. Hal ini karena tempat pendirian
Puskesmas memiliki akses jalan raya yang sudah di aspal dan mudah dilewati
kendaraan roda empat dan roda dua juga kendaraan besar serta bila ada
kegawat daruratan capaian ke tempat rujukan tidak memerlukan waktu yang
lama hanya sekitar ±30 menit.
4
B. ANALISA TATA RUANG
Persyaratan sesuai Permenkes 75 tahun 2014, yaitu :
a. Rancangan tata ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi sebagai
fasilitas pelayanan kesehatan.
b. Bangunan harus diselenggarakan sesuai dengan peruntukan lokasi
yang diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten/Kota dan/Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
yang bersangkutan.
c. Tata ruang Puskesmas mengikuti Peraturan Tata Ruang Daerah :
Ditetapkan nilai Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimal
untuk Puskesmas adalah 60%.
Ditetapkan nilai Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimal
untuk Puskesmas adalah 1,8.
d. Ditetapkan nilai Koefisien Daerah Hijau (KDH) minimal untuk
Puskesmas adalah 15%.
e. Garis Sempa dan Bangunan (GSB) dan Garis Sempadan Pagar (GSP).
Realita tata ruang
Tata Ruang Bangunan :
a. Bangunan Puskesmas Jatirejo memperhatikan fungsi sebagai fasilitas
kesehatan
b. Bangunan diselenggarakan sesuaid engan peruntukan lokasi yang
diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Mojokerto.
c. Tata ruang Puskesmas mengikuti Peraturan Tata Ruang daerah :
- Nilai koefisian dasa rbangunan (KDB) maksimal untuk UPT
Puskesmas Jatirejo adalah 60 %
- Nilai koefisian lantai bangunan (KLB) maksima luntuk UPT
Puskesmas Jatirejo adalah 1,8
- Nilai koefisien daerah Hijau (KDH) minimal untuk Puskesmas Jatirejo
adalah 15 %
Hasil evaluasi
Sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 75 Tahun 2014 maka di wilayah Kecamatan Jatirejo tepatnya di Jln
Basuki Rahmat No 26A Desa Dinoyo Kecamatan jatirejo Kabupaten
Mojokerto tepat untuk didirikan sebuah pelayanan Kesehatan yaitu
5
Puskesmas. Dengan Berdirinya Puskesmas tersebut, hasil analisa
berdasarkan tata ruang tidak menyalahi dengan aturan PMK 75 tahun 2014
.
C. ANALISA PENDIRIAN PUSKESMAS BERDARKAN JUMLAH PENDUDUK
1. Jumlah Penduduk seluruhnya : 46.740 jiwa
Jumlah Penduduk
Luas Nama Jejaring
No Nama Desa Laki – Perempuan
Wilayah Pelayanan Puskesmas
Laki
1 Dinoyo 134,70 1625 1627 Polindes Dinoyo
2 Bleberan 3641 2361 2366 Pustu Bleberan
3 Jatirejo 310 1934 1937 Pustu Jatirejo
4 Kumitir 206,4 1350 1353 Pustu Kumitir
5 Karangjeruk 210,310 1458 1460 Pustu Karangjeruk
6 Tawangrejo 45,10 248 249 Polindes Tawangrejo
7 Rejosari 568 274 275 Polindes Rejosari
8 Jembul 40 198 199 Polindes Jembul
9 Manting 56,5 349 351 Polindes Manting
10 Sumberjati 350,40 516 518 Ponkesdes Sumberjati
11 Lebak Jabung 180,406 1036 1038 Ponkesdes Lebak
Jabung
12 Sumberagung 230,44 1702 1706 Ponkesdes
Sumberagung
13 Baureno 181,252 1625 1627 Ponkesdes Baureno
14 Dukuh Ngarjo 168,980 1030 1032 Ponkesdes Dukuh
Ngarjo
15 Gading 2011 1787 1791 Ponkesdes Gading
16 Sumengko 177,072 1688 1692 Ponkesdes Sumengko
17 Gebangsari 170,8 1008 1010 Ponkesdes
Gebangsari
18 Padangasri 203,725 1738 1741 Ponkesdes Padangasri
19 Mojogeneng 124,42 1419 1422 Ponkesdes
Mojogeneng
TOTAL 32,978 32.978 23394
6
a. Laki – laki : 23.346 jiwa
7
B A B III
HASIL PENCAPAIAN PROGRAM
8
BAB IV
ANALISA PERMASALAHAN
2.
3.
Berdasarkan tabel di atas, maka urutan prioritas masalah adalah sebagai berikut :
a. Masyarakat masih minat dengan Fogging
b. PSN DBD masih rendah.
9
2. MENENTUKAN PENYEBAB MASALAH
Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan mencoba menelusuri faktor penyebab yang berpengaruh terhadap
cakupan Pemberdayaan Masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung menggunakan alat analisis diagram tulang ikan
( fist bone analizer ). Beberapa faktor akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam berbagai kelompok faktor internal (
Sumber daya ) maupun fakator eksternal (lingkungan ) yang dapat dilihat sebagai berikut :
a. Pemantauan Kasus DBD
Pemeriksaan Jentik Berkala
Banyak tempat
Tidak ada dana penampungan air
kurangnya
pengetahuan masy
ttg pentingnya PSN
Angka Bebas
Jentik di
Puskesmas
Jatirejo masih
91,53 %
11
BAB V
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
PERENCANAAN PROGRAM P2P DBD TAHUN 2017
B .Untuk mengetahuai
adanya penderita dan
tersangka DBD lainnya
Pemeriksaan Untuk mengendalikan Semua 4x Rp. 25 000 Blanko Kader Apabila ABJ
Jentik Berkala popolasi nyamuk aedes tempat PJB lebih atau sama
Aegypti berkemb dengan 95 %
ang
biaknya
nyamuk
aedes
aegypti
12
Abatisasi Untuk mencegah Tempat 4x Rp 25.000 Blanko Nakes Penyebaran
berkembang biaknya penamp Abatisa dan nyamuk aedes
nyamuk aedes aegypti ungan si Kader aegypti tidak ada
air yang
positif
jentik
13
B A B VI
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) PUSKESMAS JATIREJO PROGRAM P2P DBD
TAHUN 2018
Lokasi
Upaya Volume Rincian Tenaga Jadwal
No. Kegiatan Sasaran Target Pelaksanaa Biaya
Kesehatan Kegiatan Pelaksanaan Pelaksana Pelaksana
n
1 P2P DBD 1. Pelacakan Kasus Kasus 19 12 x Transport Desa Nakes, Januari s/d BOK
DBD Desa 25x25000 Pelaksanaan PE Kader Desember
14
BAB VII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan di depan, prioritas utama dari masalah yang
harus di atasi adalah masalah pemberian P2P DBD pada batita dimana
pemberian P2P DBD pada batita bukan hanya pelaksanaan sesaat tapi menjadi
kegiatan rutin setiap pelaksanaan P2P DBD rutin yang dilaksanakan setiap
kegiatan P2P DBD
Disamping masalah lain yang tidak kalah pentingnya untuk di atasi
juga, sehingga dengan alternatif pemecahan masalah yang telah di uraikan,
dapat pula di harapkan masalah lain darimasing-masing kegiatan dapat di atasi.
B. SARAN
Demi teratasinya masalah dari program P2P DBD dengan melihat
penyebab yang utama sangat di harapkan adanya kerjasama dan peninjauan
kembali dari sektor dan program terkait agar semua kegiatan program P2P
DBD dapat mencapai target sesuai dengan yang telah di tetapkan.
15
PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS JATIREJO
Jl. Basuki Rahmat No. 26 Dinoyo – Jatirejo – Mojokerto Kode Pos 61373
Telepon. (0321) 490358
Email : puskesmas.jatirejo.mojokerto@gmail.com
BULAN
NO URAIAN KEGIATAN KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pelacakan Kasus DBD v v v v V v
2 Pemeriksaan Jentik Berkala V V v v V v v v v V v v
3 Abatisasi V V v v V v v v v V v v
16