Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN

OPTIMALISASI PEMANFAATAN ALSINTAN (OPSIN) DI KECAMATAN


SUKAJAYA KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT

Oleh :
KRIS KAMA APRIANTO
NOVITA SARI
PUTRI LISAN PURNAMA SARI
RIRIN KHAIRINA SUDRAJAT
SINTA NOVIYANTI

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR


KEMENTERIAN PERTANIAN
2018

1
i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan kegiatan penyusunan
laporan kegiatan Pendampingan Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan (OPSIN) ini
dengan lancar serta tepat pada waktunya. Penyusunan laporan ini tentu tidak
akan terlaksana dengan baik tanpa adanya motivasi serta bantuan dari berbagai
pihak. Maka penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1) Dr. Ir. Dwiwanti Sulistyowati, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing


2) Agus Setiadi,SP ., selaku Koordinator Penyuluh UPT PTPH Wilayah
Cigudeg.
3) Seluruh Penyuluh Pertanian Kec.Sukajaya.
4) Seluruh petani serta perangkat Desa di Kecamatan Sukajaya.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih adanya
kekurangan, maka dari itu saran dan masukan yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan dalam menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bogor, Desember 2018

Penyusun
ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1
Latar Belakang ........................................................................... 1
Tujuan ....................................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 3
Profil Wilayah Pendampingan ..................................................... 3
Identifikasi Potensi Wilayah Pendampingan ................................ 12
III. PELAKSANAAN ......................................................................... 22
Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................ 22
Sasaran Kegatan Pendampingan ............................................... 22
IV. HASIL PEMBAHASAN ............................................................... 24
V. SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 33
Kesimpulan ................................................................................ 33
Saran ......................................................................................... 33

LAMPIRAN .................................................................................................. 36
1

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kementerian Pertanian menargetkan Indonesia dapat menjadi


lumbung pangan dunia pada tahun 2-145. Salah satu upaya yang dilakukan
ialah dengan peningkatan produksi pertanian baik untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Target produksi gaah tahun 2018
sebesar 86,4 juta ton atau meningkat 5% dibansing pada tahun 2017
sebesar 82,3 juta ton. Salah satu upaya untuk peningkatan produksi melalui
odernisasi alat-alat mesin pertanian. Modernisasi alat mesin pertanian
dilakukan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas agar mampu bersaing
dipasar lokal maupun pasar internasional.
Kementerian Pertanian telah memberikan bantuan alat mesin
pertanian lebih dari 153 ribu unit (data alsintan tahun 2014-2017). Pemberian
bantuan alsintan agat petani mampu bersaing dalam pengembangan usaha
pertanian. Oleh sebab itu perlu melakukan monitoring dan evaluasi mobilitas
pemanfaatan alat mesin pertanian. Mobilisasi dilakukan agar alsintan dapat
dimanfaatkan secara optimal dalam upaya optimalisasi peningkatan produksi
padi.
Keberadaan perguruan tinggi dan fakultas yang membuka program
studi bidang pertanian perlu dilibatkan dalam pengawalan terhadap
peningkatan produksi dan produktivitas berbagai komoditas unggulan
termasuk optimalisasi pemanfaatan alat dan mesin pertanian (OPA)
khususnya bantuan Pemerintah. Hal ini perlu dilakukan disamping
mengenalkan mahasiswa terhadap kondisi pertanian di masyarakat dan
budaya pertanian, juga sebagai langkah menuju regenerasi petani. Tentunya
regenerasi petani yang dimaksud adalah yang dapat memanfaatkan
teknologi dan mengelola pertanian secara komprehensif sehingga
memberikan nilai tambah produk yang signifikan.
2

Tujuan

Tujuan pendampingan mahasiswa dalam OPA adalah:


a. Mengidentifikasi alat mesin pertanian bantuan pemerintah yang
dimanfaatkan dan belum dimanfaatkan secara optimal;
b. Mendorong pemanfaatan alat mesin pertanian yang belum optimal
termasuk untuk menggarap lahan yang teridentifikasi belum diolah dan
belum ditanami (bero);
c. Mengkoordinasikan UPJA untuk meningkatkan kapasitasnya dalam
pengelolaan alat mesin pertanian kepada penyuluh pertanian setempat.
d. Mengkoordinasikan laporan pemanfaatan alat mesin pertanian bersama
Petugas pelapor data tingkat kecamatan.
3

II. TINJAUAN PUSTAKA


Profil Wilayah Pendampingan
Letak Wilayah

Wilayah desa binaan berada pada wilayah administrasi Kecamatan


Sukajaya, terletak pada Ketinggian antara 500 - 900 m dpl. Wilayah desa binaan
terbagi manjadi tiga Desa setiap mahasiswa, yaitu sebagai berikut.
Farhan M. Ikhsan : Desa Sipayung, Desa Pasir Madang, dan Desa
Kiarapandak
Aris Nur Ramdan : Desa Kiarasari, Desa Urug, dan Desa Cisarua
Tri Utami Wulandari : Desa Jayaraharja, Desa Sukaaya, dan Desa Harkatjaya
Desa tersebut apabila dilihat dari jarak pusat pemerintahan dapat
dirincikan sebagai berikut, yaitu jarak tempuh desa dengan pusat pemerintahan
kecamatan 8 km, pusat pemerintahan kabupaten 65 km, pusat pemerintahan
propinsi 182 km.

Batas Wilayah

Batas wilayah binaan merupakan batas yang terdapat berdasarkan batas


administratif. yaitu :

Barat : Berbatassan dengan Kabupaten Lebak


Timur : Berbatasan dengan Desa Sukajaya
Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Jasinga
Selatan : Berbatasan dengan Desa Sukajaya
Potensi Wilayah
Tabel 1. Data Luas Sawah (Ha)
Luas lahan Sawah (Ha) Jumlah
No Kecamatan/Desa Irigasi ½ Tadah Total
Pedesaan
Teknis Teknis Hujan (Ha)
1 2 3 4 5 6 7
Kecamatan Sukajaya
1 Sipayung - - 715 207 922
2 Pasirmadang - - 52 66 118
3 Kiarapandak - - 1291 154 1445
4 Kiarasari - - 291 42 333
5 Cisarua - - 86 47 133
6 Urug 105 885 990
7 Jaya raharja - - 80 100 180
8 Sukajaya - - - 133 133
9 Harkatjaya - - - 133 175
4

10 Sukamulih 110 110


Sumber : data kecamatan

Potensi Sumberya Alam

Topografi

Keadaan wilayah binaan memiliki tofografi yang berfariasi yaitu berbentuk


gelombang yakni 50 % pegunungan, 25 % landai, dan 25 % datar. Jenis
tanahnya posolit merah kuning (pmk) sangat dominan (sekitar 75 %), yang
lainnya natara regosol, dan orgosol yaitu 25%. pH tanah antara 4-6, kemiringan
lahan antara 15-350. Dan temperatur minimum 150 c sampai dengan 300 c.

Curah Hujan

Kecamatan Sukajaya memiliki curah hujan tinggi yaitu lebih dari 200
mm/bulan, berarti wilayah tersebut tergolong tipe iklim basah menurut data curah
hujan yang diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh lembaga
BUMN (PTPN-VIII Cikasungka-Bogor) selama lima tahun (Tahun 2012 sampai
2016). Selengkapnya data curah hujan tersebut tersaji pada Tabel 2 di bawah
ini.

Tabel 2. Data Curah Hujan

TAHUN
BULAN 2012 2013 2014 2015 2016
hh mm Hh Mm hh mm Hh mm hh mm
1 6 7 8 6 7 8 9 10 11 12

Januari 22 496,50 373.0


9 247.9 20 233.5 24 262.50 25 0
Febuari 15 256,50 154.5
22 239.4 18 346.5 18 292.00 17 0
Maret 9 174,00 179.5
18 295.3 21 284.6 15 77.00 17 0
April 12 236,20 19 267.5 8 42.0 17 287.5 19 189.5
Mei 11 227,30 11 188.3 20 200.3 14 146.5 17 186.0
Juni 6 84,50 8 81.3 17 224.7 6 124.5 7 34.5
Juli 8 74,60 3 15 15 201.1 5 40.0 15 199.5
Agustus 4 19 13 218.2 21 204.1 5 38.5 10 224.5
Septembe 2 46,20
r 11 94.8 23 302.0 5 48.0 13 270.0
Oktober 7 90 20 447.4 18 193.3 16 318.5 - -
November 21 494,80 15 187.1 12 117.5 21 226.0 - -
5

Desember 19 382,00 11 119.3 19 78.3 16 332.0 - -


Jumlah 13 2401. 212 2.427.9 162 2.193.0 140 1.811.0
6 109 160 5
Sumber : Stasiun PTPN-VIII Cikasungka – Bogor 2017

Penjelasan:
 Iklim kering, curah hujan kurang dari 60 mm/bulan
 Iklim basah, curah hujan lebih dari 100 mm/bulan
 Iklim lembab, curah hujan lebih dari 60 mm dan kurang dari 100
mm/bulan

Klasifikasi Tata Guna Lahan


Tabel 3. Klasifikasi tata guna lahan
Luas Lahan (Ha)
Juml
Kecamatan/ Perkebunan Kehutanan
No Pekaran Tegal Kola Set ah
Desa Nega Rakya Nega Rak
gan an m u (Ha)
ra t ra yat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Sukajaya
1 Sipayung 35 805 4 - 692 1.385 205 1000 2741
2 Pasirmadang 12 168 3 - 48 - 54 478 715
1.82
3 Kiarapandak 26 100 2 - 150 - 88 925
6
4 Cisarua 35 805 4 - 692 1.385 205 1000 2741
5 Kiarasari 24 654 2 - 800 1200 221 860 2.519
Sumber : Data Potensi Kecamatan Tahun 2017

Tabel 4. Luas Lahan Kering Berdasarkan Kondisi Fisik (Ha)


Perkebunan Pengembang Milik Rakyat
Kecamatan/ Sub Sub Sub Jml
No A
Desa SK K PK Jml SK K AK PK Jml SK K AK PK Jml Total
K
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Sukajaya
1 Sipayung - - - - - - - - - - - - - - -
2 Pasirmadang - 450 - - 450 - - - - - - - - - 450
3 Kiarapandak - - 13 - 137 - - 149 - 149 - - - - 286
7
4 Cisarua - 750 - - 750 - - - - - - - 154,6 - 54,6 804,6
5 Kiarasari - 520 - - 520 - - - - - - - - - 520
Sumber : Data Potensi Kecamatan Tahun 2017

Potensi Sumberdaya Manusia


6

Sumberdaya manusia yang meningkat dengan tolak ukur PSK


(pengetahuan, sikap,dan keterampilan) merupakan obyek utama dalam kegiatan
penytuluhan. Maka sangat penting dipelajari dan diketahui lebih lanjut
karakteristik masing-masing wilayah binaan sebelum dilakukan penyuluhan.

Potensi sumberdaya manusia yang terdapat di wilayah binaan terdiri dari


lima kategori, mulai dari jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan
kelompok umur, jumlah penduduk berdasarkan tinggkat pendidikan, jumlah
penduduk berdasarkan matapencaharian utama, dan jumlah penduduk
berdasarkan kepemilikan lahan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.

Tabel 5. Jumlah penduduk menurut jumlah usia

Usia
No Desa/Kelurahan 15- 75
0-14 30-44 45-59 60-74
29 keatas

1 Sipayung 3241 2026 1150 674 175 16

2 Pasirmadang 1698 939 767 443 194 55

3 Kiarapandak 1129 1014 1053 889 476 12

4 Cisarua 640 676 573 504 343 40

5 Kiarasari 986 1512 1385 1462 1161 163

6 Urug 650 1000 1195 1253 1102 5208

7 Jayaraharja 1786 1.312 796 313 163 4.370

8 Sukajaya 1.761 842 1.334 1.497 - -

9 Harkatjaya 1.077 972 629 392 - -

10 Sukamulih 1.761 1.629 1.334 1.497 - -

Sumber : Data Kecamatan, 2017

Tabel 6. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

Jumlah Penduduk Ssesuai Tingkat Pendidikan


(Orang)
Kecamatan/
No DI,
Desa Belum
SD SLTP SLTA II, S1 Jumlah
Sekolah
III
7

Sukajaya
1 Sipayung 1650 1576 2563 74 26 12 5901
2 Pasirmadang 651 2184 216 18 - 6 3075
3 Kiarapandak 199 3250 1367 435 30 9 10543

4 Cisarua 75 564 86 36 5 3 769

5 Kiarasari 982 1617 151 99 12 4 2865

6 Urug 3.250 1367 435 8 7 3.250 8.317

7. Jayaraharja 1.875 200 59 12 6 - 2092

8 Sukajaya 201 550 312 125 12 35 1235

9 Harkatjaya 1.137 223 148 7 5 1.137 2.657

10 Sukamulih 610 2029 109 88 - 13 2849

Sumber : Data Sementara -Kecamatan, 2017

Tabel 7. Jumlah penduduk menurut matapencaharian

Mata Pencaharian Utama Penduduk Jumlah


N Kecamatan/
PNS/TN Tidak
o Desa Dagang Tani Jasa Buruh
I Kerja

Sukajaya
1 Sipayung 24 62 1017 119 1475 307 3004
2 Pasirmadang 11 45 577 73 953 108 1767
3 Kiarapandak 13 42 560 52 814 183 2164
4 Cisarua 11 42 457 62 48 80 1120
5 Kiarasari 13 43 1175 77 1194 142 2471
6 Urug 13 42 560 52 814 1.481
-
7 Jayaraharja 26 48 558 68 856 - 1.556
8 Sukajaya 16 43 1.044 76 182 1361
9 Harkatjaya 18 83 1.044 111 1.106 2.362 4724
10 Sukamulih 12 37 1014 72 1194 142 2471
Sumber : data sekunder.

Kelembagaan Tani
8

Kelembagaan Tani di wilayah Wilayah Desa Pendampingan OPSIN sampai


saat ini masih sangat mungkin untuk dikembangkan karena potensi yang ada.
Dengan pembinaan yang benar dan berkelanjutan dampak perkembangan
kelompok tani akan segera terwujud sehingga akan tercapai kelompok yang
tangguh dan berdaya saing. Dengan demikian tujuan pembangunan pertanian
juga akan tercapai. Data kelembagaan tani dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 8. Kelembagaan Tani di Wilayah Desa Pendampingan OPSIN

Sipa Pasi Kiar Cisa Kiar Jaya Suk Hark Suk


No Kelembagaan Tani yung rma apan rua asari raha ajay atjay amul
dang dak rja a a ih

1 - Kelompok tani 6 3 3 5 7 3 10 9 3
- Kelompok ternak - - - - - 1 - - -
- Kelompok - - - - - - - - -
pembudidaya ikan
- Kelompok tani huta - - - - - - - - -
- Wanita tani - - - - 1 - - - -
- Taruna tani - - - 1 - - - - -

2 - Gabungan kelompok 1 1 1 1 1 1 2 1 1
tani (gapoktan) - - - - - - - - -
- Asosiasi peternak - - - - - - - - -
- Asosiasi perikanan - - - - - - - - -
- Asosiasi kehutanan - - - - - - - - -

3 - Perhimpunan petani - - - - - - 1 1 -
pemakai air (P3A
mitra cai)
4
- UPJA - - - - - - - - -

Sumber : Hasil Penilaian Kemampuan Kelas Kelompok, 2017

Kelompok Tani

Kegiatan kelompok tani yang telah dan sedang dilaksanakan diantaranya


pelaksanaa SL-PTT, penyediaan saprotan, penggilingan padi dan pembuatan
serta perawatan saluran air. Dibawah ini tersaji data keragaan kelompok tani.

Tabel 9. Keragaan Kelompok Tani di Desa Sipayung, Pasirmadang dan


Kiarapandak
9

Desa Nama Jumlah Kelas


No Berdiri Ketua
Kelompok Anggota Kelompok
1 Mawar mekar sari 2009 Yayat 32 M
2 Gotong royong 2004 Sapri 30 L
3 SIPAYUNG Sari tani 1996 H Ahmad 22 M
4 Sauyunan 1998 Rabian 27 L
5 Gunung payung 2009 Mustopa 35 M
6 Rancage 2004 Adul 35 L
7 Sumber rejeki 2004 Toha 32 M
1 Tani Maju 2007 Emed 30 L
MADANG

2 Wana Mukti 2009 Idris 29 P


PASIR

3 Wana Raksa 2009 Umang 31 P


4 Karya Sari 2009 Arja 35 P
3 Sukatani 2007 Kamaludin 40 L
PAND
KIAR

4 Warga tani 2007 H. ano 45 P


AK
A

5 Mekar tani 2009 Tedi 30 P


Sumber : Data Sekunder

Tabel 10. Keragaan Kelompok Tani di Desa Cisarua, Kiarasari dan Urug

Nama Jumlah Kelas


No Berdiri Ketua
Kelompok Anggota Kelompok
Kiara Harapan
Maju
1 Kwt melati mekar Itang 35 L
2 sari Rahemi 25 L
3 Tunas mekar Rusdi 30 P
4 sari Sarkomi 27 P
5 Mekar sari Hanapi 28 L
6 Subur tani Wawan 26 P
7 Layung sari e.i. Husein 37 L
8 Alam lestari Kusnadi 25 P
Mitra tani
Sejahtera
1 Harapan subur Ujang
2009 30 P
2 Raksa bumi Sarim
2009 29 P
3 Silih asih Saki
1999 30 P
4 Suka Asih Nana
1999 35 P
5 Pada asih Sahim
2009 25 P
6 Bukit tani
1 Anekatani 2008 K Jajat 56 L
H.
2 Harapan makmur 1998 48 L
Aliyudin
3 Cidurian 1998 Munir 58 M
4 Sumbertani 2010 Odih 37 P
5 Warga mukti 2009 Data 35 P
6 Warga mekar 2013 Sukarma 35 P
7 Sukatani 2009 Kamaludin 40 L
8 Wargatani 2009 H. Ano 30 P
9 Mekartani 2009 Badrudin 28 P
Sumber : Data Sekunder
10

Tabel 11. Keragaan Kelompok Tani di Desa Jaya Raharja, Sukajaya,dan


Harkatjaya yang menerima bantuan OPSIN

No. Desa Kelompok Ketua

1. Jaya Raharja Saluyu Mad Haris


2. Sukajaya Sinar Galih Ahyadin
Motekar Ali Saprudin
3. Harkatjaya Cidurian Munir
Banar Jaya Mumuh
Balandongan Akung Kohar
Aneka Tani Jajat
4. Sukamulih Sentra Tani Sapri

Tingkat Penerapan Teknologi

Untuk mengetahui tingkat penerapan teknologi semua usaha tani yang


dilakukan oleh para petani di Wilayah UPT PTPH II CIGUDEG dilaksanakan
penilaian terhadap seluruh komponen teknologi yang tergabung dalam program
intensifikasi baik komoditas tanaman pangan, perkebunan, maupun kehutanan.
Data tingkat Penerapan Teknologi (TPT) tersebut diwakili oleh cakupan se
Wilayah UPT PTPH III CIGUDEG dengan suatu pengharapan terjadi
keserempakan dan keseragaman hasil yang dicapai. Selanjutnya untuk
mengetahui TPT semua komoditas dapat menyimak data pada Tabel-tabel di
bawah ini.

Tabel 12. Tingkat Penerapan Teknologi Usahatani Pertanian


Tingkat Penerapan Teknologi (TPT) % Rata-
No Komoditas
B PT JT PV P TGA ZPT PHT Pn PP Psr PIT Rata

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
I. Padi :
Padi sawah 65 63 60 58 70 65 50 60 63 60 63 60 59
Padi gogo 53 55 53 50 55 50 50 57 65 50 60 55 52
II. Palawija :
- Jagung 74 73 70 67 69 50 47 60 70 69 70 60 64,9
- Ubi kayu 60 65 60 55 45 55 25 50 65 55 60 60 53,7
III. Holtikultura
:
a. Sayuran
- Cabe besar 50 65 50 55 55 50 50 50 55 55 50 50 52,9
11

- Kacang 50 55 50 50 50 55 40 50 55 50 55 55 51,1
panjang

b. Buah-
buahan
- Durian 60 65 65 65 65 65 25 60 75 70 75 70 63,3
- Petey 50 50 55 50 50 50 20 55 60 55 60 65 51,2
- Pisang 44 47 44 44 54 46 25 45 58 53 55 45 47,5

Sumber : Hasil Penilaian TPT Tanaman Pangan UPT PTPH III Wil Nanggung Tahun
2017
12

Keterangan :

Unsur Teknologi

1. Benih/Bibit Unggul 7. ZPT/ PPC


2. Pengolahan Tanah 8. PHT
3. Jarak Tanam 9. Panen
4. Pergiliran Varietas 10. Pasca Panen
5. Pemupukan 11. Pola Tanam
6. Tata Guna Air

Pola Tanam

Pola tanam pada lahan basah/sawa yang diusahakan petani di Desa


Sipayung, Pasirmadang dan Kiarapandak tahun 2017

a. Tanaman Sejenis
Pola tanam pada lahan basah di usahakan petani sebagai berikut.

4 , 5 , 6 , 7 , 8 , 9 , 10 , 11 , 12 , 1 , 2 ,
Padi Padi3 Padi

Pola tanam ini diusahan pada lahan basah yang airnya tersedia
sepanjang musim, sehingga penanaman padi dapat dilakukan 3 (tiga) kali dalam
satahun.

b. Tanam Gilir
10 , 11 , 12 , 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 ,
Padi 9 Padi Palawija

Pola tanam ini diusahakan pada lahan basah yang kurang berkecukupan
air untuk kebutuhan menanam padi, disamping ada pertimbangan lain untuk
mengambil keputusan mengusahakan pertaniannya dengan pola tanam gilir .

c. Pola Lahan Tanaman Kering


Pola tanam lahan kering yang dilakukan oleh petani diwilayah binaan
Cisarua tahun 2017 dengan pola monokultur sebagai berikut.

10 , 11 , 12 , 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 ,
9
Ketela Pohon
13

Identifikasi Potensi Wilayah Pendampingan


Desa Sipayung
Desa sipayung adalah salah satu Desa di Kecamatan Sukajaya
berada pada kordinat 6°34’ 26’’ S, 106°30’ 2’’ E memiliki luas wilayah 677,69
Ha. Berikut ini adakah batas-batas wilayah administratif pemerintahan Desa
Sipayung.
Sebelah Utara : Desa Sukamaju, Kec.Cigudeg
Sebelah Timur : Jayaraharja Kec. Sukajaya
Sebelah Selatan : Desa Sukajaya, Kec.Sukajaya
Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa Sukamulih
Topografi Desa Sipayung berupa wilayah yang bervariasi mulai dari
daaran rendah sampai pegunungan/ perbukitan yang berada pada
ketinggian 350 – 400 mpdl dengan suhu rata-rata berkisar 25 - 36°C. Desa
Sipayung terdiri dari 5 Dusun, 10 RW dan 30 RT, Orbitrasi dan waktu
tempuh dari ibukota Kecamatan 1 km dan ke BPP 14 km. (Monografi Desa
Sipayung, 2017)
Luas areal pesawahannya adalah 207 Ha dengan setengah
luasannya merupakan lahan sawah tadah hujan. Luas areal yang paling
besar adalah Hutan Rakyat yang mencapai 349,8 Ha atau sekitar 50% dari
luas Desa Sipayung. Luas lahan tegalan adalah 31 Ha yang ditanami
dengan komoditas hortikultura dan palawija.
Komoditas utama bagi masyarakat Desa Sipayung adalah padi,
sedangkan lahan tagalan sering ditanami komoditas cabai, kacang panjang,
terong, dan jagung. Lahan hutan rakyat ditanami oleh tanaman keras seperti
pohon sengon dan jati, serta sebagian ditanami cengkeh dan pala oleh
masyarakat Desa Sipayung.
Fasilitas penunjang yang ada di Desa Sipayung cukup memadai
seperti Lapangan, masjid, sekolah, Posyandu dan Puskesmas. Setiap rumah
penduduk, rata-rata memiliki kandang ternak ayam dan ternak domba
sebagai tambahan penghasilan mereka. Berikut ini merupakan peta potensi
Desa Sipayung pada Gambar 1.
14

Gambar 1. Peta Potensi Desa Sipayung

Desa Pasirmadang
Desa Pasirmadang adalah salah satu Desa di Kecamatan Sukajaya
berada pada kordinat 6°35’ 30’’ S, 106°28’ 37’’ E memiliki luas wilayah 1.749
Ha. Berikut ini adakah batas-batas wilayah administratif pemerintahan Desa
Sipayung.
Sebelah Utara : Desa Jugalajaya, Kec.Jasinga
Sebelah Timur : Desa Kiarasari, Kec. Sukajaya
Sebelah Selatan : Desa Cisarua, Kec.Sukajaya
Sebelah Barat : Desa Cileuksa, Kec. Sukajaya
Topografi Desa Sipayung berupa wilayah yang bervariasi mulai dari
daaran rendah sampai pegunungan/ perbukitan yang berada pada
ketinggian 350 – 400 mpdl dengan suhu rata-rata berkisar 25 - 36°C. Desa
Pasirmadang terdiri dari 3 Dusun, 6 RW dan 27 RT, Orbitrasi dan waktu
tempuh dari ibukota Kecamatan 1 km dan ke BPP 14 km.
Luas areal pesawahannya adalah 118 Ha dengan setengah
luasannya merupakan lahan sawah tadah hujan. Luas lahan darat mencapai
2.519 Ha, dimana area yang paling besar adalah Hutan Rakyat yang
mencapai 865 Ha dan Perkebunan Negara 800 Ha. Luas lahan tegalan
15

adalah 654 Ha yang ditanami dengan komoditas hortikultura dan palawija.


(Programa UPT PTPH II Cigudeg, 2017)
Komoditas utama bagi masyarakat Desa Sipayung adalah padi, dan
palawija, seperti ubi, singkong, jagung, cabai, terong, kacang panjang,
tomat, dll. Lahan hutan rakyat ditanami oleh tanaman keras seperti pohon
sengon dan jati, serta sebagian ditanami cengkeh dan pala oleh masyarakat
Desa Pasirmadang. Cengkeh menjadi komoditas unggulan Desa
Pasirmadang, dan saat ini sedang mengembangkan komoditas pala di Desa
Pasirmadang.
Fasilitas penunjang yang ada di Desa Sipayung cukup memadai
seperti Kantor Kecamatan, Mesjid, Sekolah, dan Posyandu. Setiap rumah
penduduk, rata-rata memiliki kandang ternak ayam dan ternak domba
sebagai tambahan penghasilan mereka. Berikut ini merupakan Peta Potensi
Desa Pasirmadang pada Gambar 2.

Gambar 2. Peta potensi Desa Pasirmadang

Desa Kiarasari, Desa Urug, Desa Cisarua


1. Desa Kiarasari terdiri dari 19 Dusun yang tersebar sampai ke perbatasan
Desa Cisarua di sebelah Barat, Desa Kiarapandak sebelah Utara, Gunung
Halimun sebelah Selatan, Desa Malasan (Kecamatan Nanggung) sebelah
Timur. Desa Kiarasari yang memiliki luas wilayah dengan jumlah penduduk
9.224 orang terdiri dari 4.663 orang laki-laki dan 4581 orang perempuan.
2. Desa Kiarasari jika dilihat dari Kualitas dan kuantitas SDM, 643 orang atau
6,9%nya bergerak dalam bidang pertanian. Desa Kiarasari memiliki potensi
16

pertanian yang banyak dengan variatifnya komoditas pertanian, perkebunan


dan peternakan di setiap Dusunnya, diantaranya dapat dilihat pada tabel 16.

Tabel 13. Komoditas Pertanian Perkebunan dan Peternakan di Desa Kiarasari

Jenis Komoditas
No. Nama Dusun ∑

1. Pojok Bolang 1 √ √ √ √ √ 5
2. Pojok Bolang 2 √ √ 2
3. Pojok Bolang 3 √ √ √ √ √ √ 6
4. Ciparahu 1 √ √ √ 3
5. Gunung Bitung √ √ √ √ 4
6. Cirarak √ √ 2
7. Ciparahu 2 √ √ √ √ √ 5
8. Cipeundeuy √ 1
9. Nyemplong √ √ √ √ √ √ 6
10. Lebak Makam √ √ 2
11. Nyemplong 2 √ 1
12. Ciremed √ √ √ √ 4
13. Pasir Pari √ √ 2
14. Cirarak Gubug √ √ √ √ √ √ 6
15. Gunung Leutik √ √ √ 3
16. Cibuluh Satu √ √ 2
17. Pasir Ipis √ √ √ √ √ √ 6
18. Cibuluh Dua √ √ 2
19. Pasir Bandera √ 1
Jumlah 11 1 3 2 5 7 3 13 2 3 10 3
Sumber : Hasil Identifikasi Primer Desa Kiarasari - Sukajaya

Berdasarkan tabel tersebut maka diperoleh informasi bahwa komoditas


terbanyak pertama yang dibudidayakan oleh penduduk masyarakat Desa
Kiarasari adalah Ternak Ayam, Budidaya Padi dan Pisang disusul komoditas
lainnya. Namun jika dilihat dari segi kuantitas luas wilayah garapan,
masyarakat Desa Kiarasari hampir seluruh kepala keluarga memiliki lahan
padi garapan masing-masing.
3. Dilihat dari ragam komoditasnya, Dusun Pojok Bolang, Dusun Nyemplong,
Dusun Ciracak Gubug dan Dusun Pasir Ipis memiliki ragam komoditas paling
banyak diantaranya masing-masing 6 jenis komoditas yang berbeda sesuai
potensi wilayahnya.
4. Desa Kiarasari adalah desa yang berbatasan langsung dengan Desa
Malasah Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor.
17

5. Desa Kiarasari memiliki akses jalan mulai dari Perbatasan Desa Kiarapandak
yang tembus langsung ke Lokasi wisata Taman Nasional Gunung Halimun.
Hal ini menjadi peluang dan akan banyaknya akses masyarakat dari luar
Desa.
6. Lokasi Kantor Desa yang berada di Kampung lebak makam, tepatnya di
pertengahan wilayah Desa Kiarasari menjadi keunggulan untuk lebih
mudahnya akses informasi teknologi dan informasi perdesaan.
7. Desa Kiarasari masih memiliki luasan wilayah yang lahan tidur yang banyak
dan hanya ditanai tanaman hutan seperti kayu mahoni dan kayu sengon.
8. Kepala Desa Kiarasari sangat mendukung adanya rencana dan realisasi
pengembangan bidang pertanian karena 70% wilayahnya adalah wilayah
pertanian namun masih kurangnya SDM pertanian yang hanya 6,3% dari
jumlah total penduduk Desa.

Gambar 1. Peta Desa Kiarasari Setelah diolah dalam Unit Kompetensi 7 (Peta
Potensi Desa Kiarasari)

Berdasarkan indormasi tersebut maka dilakukan analisis dan identifikasi


rekomendasi pengembangan potensi desa dengan mempertimbangankan aspek
SDA, SDM dan Sarana fasilitas Desa yang ikut menunjang. Rekomendasi
pengembangan wilayah tersebut diantaranya sebagai berikut :
1. Komoditas Padi
Komoditas Padi adalah yang paling banyak dan paling luas lahan
garapannya, dilihat dari ketersediaan sarana penunjang pengairan dan akses
jalan untuk transportasi distribusi pupuk dll. Didukung dengan tersedianya
18

sumber benih dan berkembangnya teknologi budidaya padi yang sudah


disesuaikan dengan kondisi lahan dan keunggulan masing-masing. Selain itu
juga budidaya padi telah didukung dengan pengembangan teknlogi alasintan
sehingga dalam kondisi kontur tanah yang sulit pun masih bisa dilakukan
perluasan areal tanam. Berdasarkan faktor-faktor tersebut maka komoditas padi
yang sudah umum dan dikenal oleh masyarakat Desa Kiarasari bisa lebih
dikembangkan dengan menyisipkan teknologi dari setiap tahap prosesnya
seperti penerapan pola tanam yang direkomendasikan, penanganan hama dan
penyakit dan teknologi pemupukan. Adapun desa yang potensial untuk
dikebangkannya komoditas padi di Desa Kiarasari yakni Dusun Cirarak Gubug
dan Dusun Gunung Leutik yang berlokasi di perbatasan Barat Desa Cisarua
Kecamatan Sukajaya.

2. Komoditas Cabai

Komoditas Cabai rawit dan Cabai Merah potensial dikembangkan di


Dusun Pojok Bolang 1 dan Dusun Cirarak. Hal ini dapat dikebangkan karena
areal tersebut adalah wilayah perbukitan dan pemilik lahan di areal tersebut
adalah masyarakat yang tergabung dalam Poktan Kiara Harapan Maju yang
berminat pada komoditas cabai dan timun.

Gambar 2. Komoditas Cabai di Poktan Kiara Harapan Maju

Lebih dipilihnya komoditas Cabai karena di lokasi tersebut memiliki


kondisi tanah yang pedsolik merah kuning yang cocok untuk tanaman sayuran.
Selain itu telah dilakukan percobaan selama 3 musim tanam dan menunjukan
produktifitas yang baik yakni 5-8 Kwintal dalam 1000 m2. Lokasi tersebut dapat
dikembangkan dan akan mampu optimal dengan kegiatan perluasan lahan yang
bertahap dan mengintensifkan penggunaan VUB dan Pengendalian OPT
sayuran.

3. Komoditas Sawit
19

Komoditas Sawit di Desa Kiarasari adalah salahsatu yang masih belum


banyak di setiap Dusun. Namun jika dilihat dari hasil panen dan pertumbuhan di
Kampung Cibuluh Dua, Komoditas ini bisa menjadi rekomendasi pengembangan
di Kampung sebelahnya yakni Dusun Pasir Bandera. Lokasi tersebut memiliki
jenis tanah dan kontur yang sama yakni 60% datar dan sisanya berbukit.

Meskipun di Dusun yang lain terdapat tanaman Sawit, namun 2 Dusun ini
lebih bisa mengembangkan komoditas Sawit dilihat dari kapasitas pengelola dan
diterapkannya teknologi pengaturan jarak tanam dan pengaturan pemupukan
yang 2 kali dalam setahun.

Begitupun dengan hasil panen sawit yang dalam 5 tahun terakhir bisa
dimaksimalkan dengan memperhatikan umur dan cara panen yang benar.

4. Komoditas Domba

Hampir setiap poktan di Desa Kiarasari memiliki ternak domba, baik itu
berupa bantuan dari pemerintah ataupun dari dana mandiri. Komoditas Domba
ini sudah banyak dikembangkan dilihat dari bertambahnya jumlah anakan
Domba di beberapa poktan yang tersebar di beberapa Kampung.

Dalam hal ini, komoditas Domba dapat lebih dikembangkan di Dusun


Nyemplong dan Dusun Lebak Makam. Hal ini karena di kampung lain yang sama
memiliki Domba lebih baik untuk mengebangkan komoditas lain yang lebih
potensial di wilayahnya. Komoditas Domba dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Komoditas Domba di Dusun Nyemplong

5. Komoditas ayam
20

Komoditas ayam adalah yang terbanyak dimiliki setiap kampung di Desa


Kiarasari. Selain karena mudahnya dalam pemeliharaan dan terjangkaunya
akses transportasi dan dikuasainya cara pemeliharaan baik itu dalam hal
penggemukan atau jenis ayam petelur.

Meskipun kebanyakan masih menggunakan cara tradisional dalam


pemeliharaannya, namun bisa dikembangkan dengan sedikit sentuhan teknologi
seperti : menganjurkan pengkandangan ternak dan pengaturan pakan serta
pemberian nutrisi hewan. Lokasi ternak Ayam dapat dikembangkan di Dusun
Ciparahu 2, Cipeundey dan Dusun Cibuluh Satu.

Wilayah tersebut adalah kampung yang jauh dari pemukiman dusun lain
dan berlokasi jauh dari kebisingan lingkungan. Hal tersebut sangat penting
mengingat lingkungan yang baik bagi pertumbuhan ayam petelur / pedaging.

6. Komoditas Bakung

Komoditas ini baru ditanam di kampung Gunung Bitung. Komoditas ini


potensial untuk dikembangkan karena didukung dengan ketersediaan SDM yang
masuk dalam KWT Melati Mekar Sari. Minat anggota KWT Melati Mekar Sari
pada komoditas Bakung (Bawang Daun) sangat tinggi, dibuktikan dengan lahan
25m2 yang dimanfaatkan optimal untuk memperbanyak tanaman Bakung.
Perbanyakan tanaman bakung dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Perbanyakan Tanaman Bawang Daun di KWT Melati Mekar Sari

Pengembangan Potensi Komoditas Bakung dapat dilaksanakan di Dusun


Gunung Bitung sebagai pelopor, kemudian Dusun Lebak Makam dan Pasir Pari.
2 Dusun Tersebut dipilih karena berdekatan dengan Desa Gunug Bitung.
Sehingga akses informasi dan kegiaan pertemuan bisa dilakukan dengan optimal
dan efisien.
21

7. Komoditas Pepaya

Komoditas ini berpotensi menjadi produk andalan bagi Dusun Pojok


Bolang 3 karena memiliki minat yang banyak dari masyrakat setelah
melaksanakan pelatihan di BP3K tentang agribisnis budidaya Pepaya dan
Strategi Pemasarannya. Namun disamping itu kegiatan pengembangan potensi
komoditas pepaya ini harus didampingi dengan pengawalan dari penyuluh dan
seluruh pihak dalam mempertahankan dan memaksimalkan fasilitas yang ada.

8. Komoditas Sapi

Dusun Ciparahu satu memang bukan satu-satunya yang memiliki


komoditas Sapi, tapi dengan aktifnya beberapa orang masyarakat yang terjun
dalam bidang budidaya sapi anakan adalah potensi besar untuk bisa
dikembangkan dan ditularkan ke Kampung lain. Untuk sementara ini
pengembangan komoditas sapi bisa dimaksimalkan di Kampung Ciparahu
karena akses jalan dan ketersediaan pakan yang lumayan tinggi setiap harinya.

Desa Jaya Raharja


Wilayah Desa Jaya Raharja berada pada wilayah administrasi Kecamatan
Sukajaya, terletak pada Ketinggian antara 500 m dpl. Desa Jaya raharja
apabila dilihat dari jarak pusat pemerintahan dapat dirincikan sebagai berikut,
yaitu jarak tempuh desa dengan pusa pemerintahan kecamatan 4 km, pusat
pemerintahan kabupaten 90 km, pusat pemerintahan propinsi 182 km.
Batas wilayah binaan merupakan batas yang terdapat berdasarkan batas
atministratif, yaitu meliputi:

Barat : Berbatassan dengan Desa Pasir Madang


Timur : Berbatasan dengan Desa Sukajaya
Utara : Berbatasan dengan Desa Sukamulih
Selatan : Berbatasan dengan Desa Harkatjaya

Desa Sukajaya

Letak wilayah binaan Desa Sukajaya berada di Kecamatan Sukajaya


Kabupaten Bogor. Batas wilayah binaan Desa Harkatjaya merupakan batas yang
ditetapkan meliputi :

- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Jaya Raharja


- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sukaraksa
22

- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sipayung


- Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Harkatjaya

Desa Harkatjaya
Letak wilayah binaan Desa Harkatjaya berada di Kecamatan Sukajaya
Kabupaten Bogor.Batas wilayah binaan Desa Harkatjaya merupakan batas yang
ditetapkan meliputi :

- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sukajaya


- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Nanggung
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sukaraksa
- Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Kiarasari
Desa Sukamulih
Letak wilayah binaan Desa Sukamulih berada di Kecamatan Sukajaya
Kabupaten Bogor.Batas wilayah binaan Desa Harkatjaya merupakan batas yang
ditetapkan meliputi :

- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pasir Madang


- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Cigudeg
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan jasinga
- Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Sukajaya
23

III. PELAKSANAAN

Waktu dan Tempat

Pengawalan Optimalisasi Alsintan (OPSIN) dilaksanakan selama 50 hari


terhitung mulai tanggal 23 Oktober – 7 Desember 2018. Tempat pelaksanaan di
Desa Harkat Jaya, Desa Urug, Desa Kiara Pandak, Desa Kiara Sari, Desa
Cisarua, Desa Pasir Madang, Desa Sukamulih, Desa Jayaraharja, Desa
Sipayung, dan Desa Sukajaya Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor Provinsi
Jawa Barat.

Sasaran Kegiatan Pendampingan

Kegiatan tersebut dilaksanakan kepada Kelompok Tani yang menerima


Bantuan Alat mesin pertanian tahun 2014-2017 Selengkapnya dapat dilihat pada
tabel 14.
Tabel 14. Data Kelompok tani Kecamatan Sukajaya
No Desa Kelompok Ketua
1 Kiarasari Kiara Harapan Maju Itang
Melati Mekar Sari Iyum
Layung Sari Wawan
Mitra Tani Sejahtera Kusnadi
2 Cisarua Raksa Bumi Sarim
3 Pasir Madang Tani Maju Emed
Karya Sari Ciberani Arja
Wana Mukti Hendra
4 Harkatjaya Cidurian Munir
Harapan Makmur H. Ali
5 Sipayung Gunung Payung Niptahudin
6 Jayaraharja Saluyu Mad Haris
Handarusa Atang
7 Sukajaya Sinar Galih Ahyadin
Motekar Ali Saprudin
Sumber : Data Secunder Keompok Tani Kecamatan Sukajaya
24

Tugas Mahasiswa

a. Identifikasi dan verifikasi Alsintan bantuan pemerintah 2014 – 2017


ditingkat Poktan/Gapoktan/UPJA (Lampiran 1)
b. Mencari Lahan Bera/Lahan Baru Panen/Lahan yang akan diolah
(Potensi luas tanam) berkoordinasi dengan penyuluh dan babinsa : potensi
luas tanam 2 - 31 Agustus 2018 (Lampiran 2)
c. Mencari Lahan yang akan dipanen (Potensi luas panen) berkoordinasi
dengan penyuluh dan babinsa : potensi luas panen 2 – 31 Agustus 2018
d. Menggerakkan TR2 dan TR4 yang ada di Poktan/Gapoktan/UPJA
untuk mengolah poin (b) serta CHK, CHS dan CHB untuk memanen poin
(c). Berkoordinasi dengan penyuluh, babinsa,
Poktan/Gapoktan/UPJA
e. Mengoptimalkan dan memonitor pemanfaatan Pompa air dalam
mendukung percepatan luas tanam
f. Melaporkan realisasi pemanfaatan OPA ke dosen pembimbing
tembusan ke PJ OPA Kabupaten (Lampiran 3 dan 4)
g. Mendampingi petani/operator dalam memanfaatkan alat mesin pertanian
h. Mendampingi petani/operator dalam perawatan alat mesin pertanian
i. Membantu penyuluh dalam rekapitulasi data pemanfaatan alat mesin
pertanian
2

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Kegiatan Pendampingan

1. KRIS KAMA APRIANTO

Hasil pelaksanaan pengawalan/pendampingan Optimalisasi Pemanfaatan


Alsintan yang dilaksanakan dari 23 Oktober - 7 Desember 2018, berlokasi di
Desa Sipayung dan Desa Sukamulih Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor,
sebagai berikut :
a. Jumlah Alsintan bantuan pemerintah 2014-2017 berupa 7 unit Traktor Roda
(TR2), dan 2 Unit Pompa Air (PA), Terlampir pada (Lampiran 1)
b. Potensi luas tanam (lahan yang akan diolah) di wilayah Kecamatan Sukajaya
Kabupaten Bogor keselurahan Ha yang tersebar di 10 buah desa.
c. Pada kegiatan monev pengawalan/pendampingan OPSIN periode 23
Oktober s.d. 7 Desember 2018 terdapat pengolahan mengunakan TR2
mapupun penggunaan PA pada akhir bulan November, hal ini dikarenakan
musim penghujan baru datang sehingga pengolahan lahan dan pengairan
lahan baru bisa dilaksanakan,
d. Jenis TR2 yang diterima petani rata-rata memiliki ukuran yang besar
sehingga kurang efektif digunakan di Kecamaan Sukajaya karena sebagian
besar wilayahnya berbukit sehingga petakan sawah kecil-kecil. Meski
demikian ada juga lahan yang berkontur datar dan masih bisa
menggunakanTR2 ukuran yang besar. Begitu pun dengan Pompa air yang
diterima petani ada yang berukuran besar sehingga sulit dalam mobilisasi ke
lahan maupun ke gudang penyimpanan.
e. Pemanfaatan Traktor Roda 2 (TR2) untuk pengolahan lahan (persiapan
tanam) telah maksimal, secara keseluruhan petani telah menggunakan
traktor untuk pengolahan lahan (terutama traktor bantuan pemerintah).
Sedangkan untuk CHK, CHS dan CHB Desa Sipayung dan Desa Sukamulih
belum mendapatkan bantuan tersebut. Hal ini dikarenakan kontur bentuk
lahan di Kecamatan Sukayaja yang cenderung bergelombang atau
perbukitan sehingga tidak mudah dan kurang efisien dalam mobilisasi alat
tersebut, selian itu lahan persawahan atau lahan kering yang berada di Desa
Sipayung maupun Desa Sukamulih tidak begitu luas sehingga juga kurang
efisien bila alat tersebut diberikan pada Kelompok Tani Desa tersebut
f. Hasil realisasi harian direkapitulasi pada rekapitulasi akhir.
Terlampir pada (Lampiran 4).
3

Masalah yang Dihadapi


Berikut ini merupakan beberapa kendala atau permasalahan selama
melakukan kegiatan pendampingan OPSIN :
1. Pendampingan Opsin dilakukan pada akhir bulan Oktober sampai awal
Desember, sedangkan musim hujan baru datang pada awal sampai
pertengahan bulan November, sehingga proses pengolahan tanah
baru dimulai pada akhir bulan November. Pendataan pemanfaatan alat
mesin pertanian pun baru dimulai pada akhir bulan November.
2. Untuk Desa Sukamulih dari akhir bulan Oktober sampai akhir bulan
November, lahan masih dipenuhi tanaman padi yang siap untuk
dipanen. Sehingga menurut informasi pengolahan lahan akan
dilakukan pada pertengahan bulan Desember. Sedangkan untuk desa
Sipayung sudah mulai pengolahan pada akhir bulan November dan
terkendala dengan air yang belum dapat mencakupi atau mengalir
secara merata sehingga pengolahan belum maksimal dan tidak
merata.
3. Kondisi lahan di Desa Sipayung dan Desa Sukamulih adalah berbukit-
bukit dan luas lahan sawah yang berpetak-petak kecil, sedangkan
sebagian besar bantuan alsintan adalah TR2 dengan spesifikasi
kapasitas dan ukuran mesin yang besar sehingga kurang cocok
digunakan di lahan yang kecil. Pada saat melakukan pengajuan, petani
mengaku untuk meminta TR2 dengan spesifikasi ukuran kecil atau
biasa disebut traktor capung yang lebih mudah dibawa ke lahan-lahan
di Desa Sipayung dan Sukamulih.
4. Kondisi lahan di Desa Sipayung dan Desa Sukamulih yang telah
dijelaskan diatas juga mempengaruhi pemanfaatan yang kurang
maksimal dari Pompa air, dari 2 yang tersedia, hanya 1 saja yang
termanfaatkan. Hal ini dikarenakan 1 Pompa Air tersebut berukuran
cukup besar. Hal ini cukup mempersulit dalam mobilisasi ke lahan
ataupun ke gudang penyimpanan alsintan.
5. Untuk Desa Sukamulih, bantuan traktor sudah didapatkan pada tahun
2012, namun sampai saat ini belum ada bantuan traktor lagi. Petani
disana mengaku butuh traktor untuk melakukan aktivitas taninya.
Seangkan traktor yang kemarin sudah tidak ada wujudnya.
4

2. ARIS NUR RAMDAN


Hasil
Kelompok Tani yang ada di Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor
Berjumlah 36 kelompok yang tersebar di 8 Desa. Namun pada kegiatan
pendampingan OPA ini hanya yang menerima bantuan alsintan. Berdasarkan
hasil musyawarah maka ditentukan 3 Desa wilayah binaan pengoptimalan
alsintan. Terdapat

Data Alsintan
Adapun data Alsintan Traktor Roda 2 (TR2) bantuan pemerintah yang
ada di wilayah pendampingan dapat dilihat pada tabel 18.

Tabel 15. Data Asintan (TR2) WKPP Aris Nur Ramdan


No Desa Kelompok Ketua Unit Ket

1 Urug Sumber Tani Odih 1 2013

Warga Mukti Data 1 2013

Warga Mekar Sukarma 1 2016

2 Kiarasari Alam Lestari E. Husein 1 2014

Kiara Harapan Maju Itang 1 2016

Mitra Tani Sejahtera Kusnadi 1 2016, 2017

Subur Tani Hanapi 1 2016

Tunas Mekar Sari Rusdi 1 2016

Layung Sari Wawan 1 2017

3 Cisarua Raksa Bumi Sarim 1 2014

Pada Asih Saki 1 2013

Suka Asih Nana S 1 2014

Harapan Subur Ujang. S 1 2016


Sumber : Hasil Identifikasi Primer Pendampingan Opsin 2018
Adapun data Alsintan Pompa Air (PA) bantuan pemerintah yang ada di
wilayah pendampingan dapat dilihat pada tabel 16.
5

Tabel 16. Data Alsintan Pompa Air (PA) WKPP Aris Nur Ramdan

No Desa Kelompok Ketua Unit Ket

1 Kiarasari Kiara Harapan Maju Itang 1 3 Inc 2016


Melati Mekar Sari Iyum 1 3 Inc 2016
Layung Sari Wawan 1 3 Inc 2016
Mitra Tani Sejahtera Kusnadi 1 3 inc 2017
2 Cisarua Raksa Bumi Sarim 1 3 Inc 2016

Masalah yang dihadapi


Pemanfaatan alsintan di 3 Desa di Kecamatan Sukajaya terhambat
dikarenakan banyak faktor-faktor yang menjadi penghambat Alsintan untuk di
operasikan. Faktor-faktor tersebut diantaranya :
1. Musim Kemarau selama 8 Pekan (2 bulan) terhitung sejak Juli - Akhir Agustus
2018.
2. Sebagian ada yang belum pernah beroperasi karena Kondisi traktor yang
kurang cocok dengan kontur tanah yang berbukit.
3. Jenis dan ukuran TR2 G1000 mengalami kesulitan saat Akses jalan Menuju
Lokasi lahan garapan, mengingat lokasi yang berbukit.
4. Terjadi gagalnya persemaian padi
5. Gagalnya pertumbuhan padi pada umur 35 hari
Kecamatan Sukajaya mendapatkan inventaris alat mesin pertanian
secara berangsur-angsur dan sesuai komoditas strategis di kelompok tani
masing-masing desa. Adapun bantuan yang didapatkan kelompok tani yaitu
traktor roda dua dan pompa air.

Pembahasan
Kegiatan yang dilakukan di 3 Desa tersebut diantaranya sebagai berikut :
a. Identifikasi dan verifikasi Alsintan bantuan pemerintah 2014 – 2017
ditingkat Poktan/Gapoktan/UPJA. : Verifikasi Alsintan dilakuakan di 3 Desa
dengan 8 Kelompok dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tebel 3.
b. Mencari Lahan Bera/Lahan Baru Panen/Lahan yang akan diolah (Potensi
luas tanam) berkoordinasi dengan penyuluh dan babinsa : potensi luas
tanam. : Lokasi lahan bera berada pada kordinat -6,58732, 106,48584,
591,3m, 1690
6

c. Mencari Lahan yang akan dipanen (Potensi luas panen) berkoordinasi


dengan penyuluh dan babinsa : potensi luas panen : tidak ada
d. Menggerakkan TR2 dan TR4 yang ada di Poktan/Gapoktan/UPJA untuk
mengolah poin (b) serta CHK, CHS dan CHB untuk memanen poin (c).
Berkoordinasi dengan penyuluh, babinsa, Poktan/Gapoktan/UPJA.: -
e. Mengoptimalkan dan memonitor pemanfaatan Pompa air dalam
mendukung percepatan luas tanam : pompa air belu bisa dugunakan
kembali karena kekeringan dan benar-benar tidak ada sumber air
f. Melaporkan realisasi pemanfaatan OPA ke dosen pembimbing tembusan
ke PJ OPA Kabupaten (Lampiran 3 dan 4) : laporan dilakukan setiap hari
diantranya : data nama desa wilayah pendampingan, jenis dan jumlah
alsintan, luas garapan setiap harinya.
g. Mendampingin petani/operator dalam memanfaatkan alasintan; : kegiatan
ini dilakukan sebatas pemeriksaan keadaan, jika rusak diperbaiki ditempat.
h. Mendampingi petani/operator dalam perawatan alsintan; : perawatan
dilakukan dengan membersihkan fisik alsintan dan memperbaiki selang dan
saluran PTT pada TR2 di Desa Kiaasari
i. Membantu penyuluh dalam prekapitulasi data pemanfaatan alsintan. :
membantu pendataan Alsintan dapat dilihat pada Tabel
7

3. TRI UTAMI WULANDARI


Hasil Kegiatan Pendampingan

Pelaksanaan program pendampingan Optimalisasi Pemanfaatan Alat dan


Mesin Pertanian dilaksanakan di tiga desa, data Alsintan yang diterima oleh
setiap desa terdapat pada tabel.17

Tabel. 17 Kelompok Tani Penerima Bantuan Hand Traktor

No. Desa Kelompok Ketua Unit Ket

1. Jaya Raharja Saluyu Mad Haris 1 2018


2. Sukajaya Sinar Galih Ahyadin 1 2014
Motekar Ali Saprudin 2 2014, 2016
3. Harkatjaya Cidurian Munir 1 2016
Banar Jaya Mumuh 1 2014
Balandongan Akung Kohar 1 2014
Aneka Tani Jajat 1 2016
Gapoktan Samijaya Cecep 1 2016

Tabel. 18 Kelompok Tani Penerima Bantuan Pompa Air

No Desa Kelompok Ketua Unit Ket

1. Jayaraharja Saluyu Mad Haris 1 2018


Handarusa Atang 1 2018
2. Harkatjaya Cidurian Munir 1 3 Inc 2016
Harapan Makmur H. Ali 1 4 Inc 2016
8

Masalah yang Dihadapi


a. Permasalahan yang ada di Desa Jaya Raharja antara lain:
- Musim kemarau menyebabkan Alsintan belum dapat digunakan (TR2 dan
PA).
- Kondisi lahan yang tidak rata dan sempit dalam setiap petak
menyusahkan dalam penggunaan traktor, sehingga beberapa petani
memilih menggunakan Kerbau pada saat pengolahan tanah.
- Ukuran traktor besar, sehingga menyulitkan pada saat mobilitasi dari
rumah ke sawah dan memindahkan traktor dari satu petakan sawah ke
petakan sawah yang lain.
b. Permasalahan yang ada di Desa Sukajaya antara lain:
- Musim kemarau menyebabkan Alsintan belum dapat digunakan (TR2 dan
PA).
- Kondisi lahan yang tidak rata dan sempit dalam setiap petak
menyusahkan dalam penggunaan traktor, sehingga beberapa petani
memilih menggunakan Kerbau pada saat pengolahan tanah.
- Ukuran traktor besar, sehingga menyulitkan pada saat mobilitasi dari
rumah ke sawah dan memindahkan traktor dari satu petakan sawah ke
petakan sawah yang lain.
c. Permasalahan yang ada di Desa Harkat Jaya antara lain:
- Musim kemarau menyebabkan Alsintan belum dapat digunakan (TR2 dan
PA).
- Kondisi lahan yang tidak rata dan sempit dalam setiap petak
menyusahkan dalam penggunaan traktor, sehingga beberapa petani
memilih menggunakan Kerbau pada saat pengolahan tanah.
- Ukuran traktor besar, sehingga menyulitkan pada saat mobilitasi dari
rumah ke sawah dan memindahkan traktor dari satu petakan sawah ke
petakan sawah yang lain.
9

Pembahasan
Desa yang menjadi wiayah pendampingan OPSIN sebanyak 3 desa yaitu
Desa Jaya Raharja, Sukajaya, dan Harkatjaya. Permasalahan yang dihadapi di
setiap desa secara umum sama yaitu, musim kemarau menyebabkan Alsintan
belum dapat digunakan (TR2 dan PA), kondisi lahan yang tidak rata dan sempit
dalam setiap petak menyusahkan dalam penggunaan traktor, sehingga beberapa
petani memilih menggunakan Kerbau pada saat pengolahan tanah dan ukuran
traktor besar, sehingga menyulitkan pada saat mobilitasi dari rumah ke sawah
dan memindahkan traktor dari satu petakan sawah ke petakan sawah yang lain.

Musim kemarau yang terjadi menyebabkan petani tidak dapat mengolah


lahan sawah, karena dalam pengolahan tanah sawah diperlukan air yang cukup.
Lahan petani selama Bulan Agustus menjadi kekeringan dan menyebabkan
lahan sawah menjadi retak-retak. Kondisi ini sangat menyulitkan petani untuk
proses budidaya padi dan beberapa lokasi terserang paceklik/ gagal panen.

Kondisi lahan yang tidak rata dan sempit dalam setiap petak sawah
menyusahkan petani dalam penggunaan traktor. Lahan sawah yang sempit
menyebabkan petani harus memindahkan dengan cara menggotong ke atas/ ke
bawah pada petak sawah yang lain pada saat telah selesai membajak di salah
satu petak. Petak sawah yang sempit dirasa malah membuang tenaga petani jika
harus menggotong dan berpindah-pindah ke petakan sawah yang lain
dikarenakan bobot traktor yang cukup berat. Hal ini menyebabkan beberapa
petani memilih menggunakan kerbau sebagai alteratif untuk membantu dallam
melakukan pengolahan lahan.

Ukuran traktor besar, sehingga menyulitkan pada saat mobilitasi dari


rumah ke sawah dan memindahkan traktor dari satu petakan sawah ke petakan
sawah yang lain. Hal ini disebabkan oleh akses jalan yang tidak rata (seperti
tanjakan dan turunan) menyulitkan petani membawa traktor ke lahan sawah,
karena bobot traktor cukup berat dan memerlukan tenaga dari 3-4orang untuk
membawa traktor ke lahan sawah.

Desa Jayaraharja mendapat bantuan Alsintan sebanyak 1 unit Traktor


Roda Dua (TR2) dan 2 unit Pompa Air (PA) yang terdapat pada kelompoktani
Saluyu dan Handarusa. Kelompok Saluyu memiliki 1 unit TR2 yang diterima
sekitar bulan April tahun 2018 dan PA yang diterima pada waktu yang sama
dengan TR2. Kondisi TR2 dan PA di kelompok tani Saluyu dalam keadaan baik.
10

Kelompoktani Handarusa memiliki 1 unit PA yang diterima pada tahun 2018.


Penggunaan Alsintan di Kelompoktani Handarusa selama bulan Agustus tidak
ada yang dipakai. Kondisi PA di kelompok tani Handarusa dalam keadaan baik.

Desa Sukajaya mendapat bantuan Alsintan sebanyak 3 unit Traktor Roda


Dua (TR2) yang terdapat pada kelompoktani Sinar Galih dan Motekar.
Kelompoktani Sinar Galih memiliki 1 unit TR2 yang diterima pada tahun 2014.
Kelompoktani Motekar memiliki 2 unit TR2 yang diterima pada tahun 2014 dan
2016. Kondisi TR2 di kelompoktani Sinar Galih dan Motekar dalam keadaan baik.

Desa Harkatjaya mendapat bantuan Alsintan sebanyak 5 unit Traktor


Roda Dua (TR2) yang terdapat pada kelompoktani Cidurian, Banar Jaya,
Balandongan, Aneka Tani, Gapoktan Samijaya dan 2 buah PA di Poktan
Cidurian dan Harapan Makmur. Kelompoktani Cidurian memiliki 2 unit TR2 yang
diterima pada tahun 2013 dan 2016 dan 1 buah PA yang diterima pada tahun
2016. Kelompoktani Banarjaya memiliki 1 unir TR2 yang diterima pada tahun
2014. Kelompoktani Balandongan memiliki 1 unit TR2 yang diterima pada tahun
2014. Kelompoktani Harapan Makmur memiliki 1 unit PA yang diterima pada
tahun 2016. Kelompoktani Aneka Tani memiliki 1 unit TR2 yang diterima pada
tahun 2016. Gapoktan Samijaya memiliki 1 unit TR2 yang diterima pada tahun
2016. Penggunaan Alsintan di seluruh lokasi penerima bantuan selama bulan
Agustus tidak ada yang dipakai. Pengolahan lahan yang dilakukan di beberapa
desa menggunakan Kerbau. Kondisi TR2 di semua lokasi dalam keadaan baik
11

VI. SIMPULAN DAN SARAN

1. FARHAN M. IKHSAN

SIMPULAN

Kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan (OPSIN) melalui pengawalan


dan pendampingan Mahasiswa POLBANGTAN Bogor, merupakan kegiatan yang
strategis dalam rangka meningkatkan luas tambah tanam usaha padi di tingkat
petani. Kegiatan pengawalan/pendampingan OPSIN di Kecamatan Sukajaya
Kabupaten Bogor meliputi: mengidentifikasi dan verikasi alsintan bantuan
pemerintah 2014-2017, mendata potensi luas tanam (lahan yang akan diolah),
menggerakkan pemanfaatan TR 2, dan Pompa air untuk pengolahan lahan, dan
melaporkan realisasi harian & akhir dari pemanfaatan alsintan tersebut.

1. Kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan (OPSIN) dilakukan oleh


pendamping di dua Desa yaitu Desa Sipayung daan Desa Sukamulih
Kecamatan Sukajaya.
2. Dari dua Desa tersebut, hanya Desa Sipayung saja yang mendapatkan
bantuan Alsintan tahun 2014-2017, dengan rincian 6 buah TR2 dan 2 buah
PA.
3. Pemanfaatan Alsintan dalam sehari mencapai luasan 2.5-3.0 ha per harinya.
4. Pemanfaatan alsintan terkendala oleh struktur tanah yang bergelombang
atau berbukit dan musim hujan yang baru turun pada pertengahan bulan
November, sehingga alsintan baru digunakan pada akhir bulan November.
5. Dibutuhkannya alsintan di Desa Sukamulih karena belum mendapatkan
bantuan alsintan.

SARAN

1. Pendampingan program pendampingan Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan


sebaiknya dilaksanakan sesuai dengan kondisi masa tanam dilapangan.
2. Penyaluran bantuan seharusnya disesuaikan dengan kondisi lahan garapan
sasaran. Dilihat dari jenis, jumlah dan fasilitas lain yang menunjang
optimalnya penggunaan Alsintan.
3. Perlu adanya bantuan alsintan di Desa Sukamuih karena belum
mendapatkan alsintan untuk menunjang usaha tani disana.
12

2. ARIS NUR RAMDAN

SIMPULAN

Program Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan di wilayah Kecamatan


Sukajaya Kabupaten Bogor yang dilaksanakan selama 30 hari dari tanggal 3
Agustus sampai 31 Agustus 2018 didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Bantuan alsintan seperti traktor roda dua dan pompa air telah diterima oleh
setiap kelompok di Kecamatan Sukajaya yang mendapatkan bantuan.
Adapun beberapa kelompok baru masih belum menerima karena belum
memenuhi persyaratan minimal 3 tahun aktif.
2. Pemanfaatan Alsintan di Kecamatan Sukajaya untuk saat ini mengalami
kendala dikarenakan Kondisi lahan yang tidak ada Air karena musim
kemarau yang lebih dari 40 hari.
3. Kondisi Lahan yang memiliki kontur yang laik berbukit.

SARAN
Adapun saran demi perbaikan program ini yaitu sebagai berikut:
4. Pendampingan program pendampingan Optimalisasi Pemanfaatan
Alsintan sebaiknya dilaksanakan sesuai dengan kondisi masa tanam
dilapangan.
5. Pelaporan dilakukan pada awal tanggal 31 Agustus 2018 dengan
mencatat berapa Ha yang sudah Tr2 olah dan pompa air sama sekali
belum digunakan
6. Penyaluran bantuan seharusnya disesuaikan dengan kondisi lahan
garapan sasaran. Dilihat dari jenis, jumlah dan fasilitas lain yang
menunjang optimalnya penggunaan Alsintan.
13

3. TRI UTAMI WULANDARI

SIMPULAN

Desa yang menjadi wiayah pendampingan OPSIN sebanyak 3 desa yaitu


Desa Jaya Raharja, Sukajaya, dan Harkatjaya. Permasalahan yang dihadapi di
setiap desa secara umum sama yaitu, musim kemarau menyebabkan Alsintan
belum dapat digunakan (TR2 dan PA), kondisi lahan yang tidak rata dan sempit
dalam setiap petak menyusahkan dalam penggunaan traktor, sehingga beberapa
petani memilih menggunakan Kerbau pada saat pengolahan tanah dan ukuran
traktor besar, sehingga menyulitkan pada saat mobilitasi dari rumah ke sawah
dan memindahkan traktor dari satu petakan sawah ke petakan sawah yang lain.

SARAN

Saran untuk dinas pertanian yaitu sebaiknya pelaksanaan pendampingan


program Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan dilakukan bukan pada saat musim
kemarau, sebab saat ini sebagian besar wilayah Kecamatan Sukajaya dan
sekitarnya mengalami kekeringan yang membuat petani belum melakukan
budidaya padi, sehingga, semua alat dan mesin pertanian sedang tidak
digunakan.
14

LAMPIRAN - LAMPIRAN
FARHAN M. IKHSAN

Lampiran 1. INVENTARISASI ALSINTAN DI POKTAN/GAPOKTAN/UPJA

Kecamatan : Sukajaya

Jenis Alsintan : TR2/TR4/CHK/CHS/CHB/PA

NO Kecamatan Desa kelompoktani/UPJA Nama Ketua Kelompok Jenis Alsintan Tahun Jumlah

1 Sukajaya Sipayung Rancage H. Anwar TR2 2014 1


Gunungpayung Miptahudin TR2 2016 1
Miptahudin PA 2016 1
Sauyunan Jakaria TR2 2017 1
Jakaria PA 2017 1
2 Pasirmadang Karya Sari Arja TR2 2014 1
Arja TR2 2016 1
Wana Mukti Suhendra TR2 2017 1
Suhendra TR2 2018 1
Suhendra PA 2017 1
Wana Raksa Ining TR2 2017 1
Tani Maju Emed PA 2016 1
Karyasari Ciberani Arja PA 2017 1
3 Kiarapandak Mekar Tani Badrudin TR2 2014 1

15
16

TR2 9
Jumlah
PA 5

Lampiran 2. INDENTIFIKASI ALAT DAN MESIN PERTANIAN (ALSINTAN)

PROVINSI : JAWA BARAT


KABUPATEN : BOGOR
KECAMATAN : SUKAJAYA

JUMLAH ALSINTAN (UNIT)


TR2 TR4 PA CHK CHS CHB
NO DESA
L L L L L L
TL TL TL TL TL TL
D BD D BD D BD D BD D BD D BD
1 Sipayung - 3 - - - 2 - - - - - -
2 Pasirmadang - 5 - - - 3 - - - - - -
3 Kiarapandak - 1 - - - - - - - - - -
4
5
Keterangan :
TR4 : Traktor roda 4
L : Layak CHK : Combine Harvester Kecil
D : Dimanfaatkan CHS : Combine Harvester Sedang
BD : Belum Dimanfaatkan
TR4 : Traktor roda 4
TL : Tidak Layak CHK : Combine Harvester Kecil
Lampiran 3
17

DATA POTENSI LUAS LAHAN DAN REALISASI LUAS TANAM KECAMATAN SUKAJAYA KAB.BOGOR*)

NO DESA POTENSI LUAS TANAM (Ha) REALISASI LUAS TANAM (Ha)


1 Sipayung 207 207
2 Pasirmadang 118 118
3 Kiarapandak 259 259
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah 584 584
Keterangan:

*) Data tersebut dibuat pada periode 2 s.d 31 Agustus 2018

Lampiran 4. Rekapitulasi Data ALSINTAN

KABUPATEN : KAB. BOGOR


18

KECAMATAN : SUKAJAYA
REKAPITULASI DATA ALSIN (Ha)

N JENIS Total
DESA
O ALSINTAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
0 1 2 3 4 6 7 8 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
1 SIPAYUNG TR2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TR4
PA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CHK
CHS
CHB

PASIR
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 MADANG TR2
TR4
PA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CHK
CHS
CHB

KIARA
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 PANDAK TR2
TR4
PA
CHK
CHS
19

CHB

Keterangan Tambahan :

1. TR 2 : Di Kecamatan Sukajaya (Desa Sipayung, Pasirmadang, dan Kiarapandak) terdapat 9 unit, dimana pemanfaatan di bulan
Agustus tidak ada karena kondisi kekeringan dan sebagian sudah melakukan olah lahan pada bulan juli dan melakukan tanam.
Setelah turun hujan maka akan dilakukan kembali olah lahan di lahan yang belum diolah.
2. TR 4 : Di kecamatan Sukajaya belum mendapatkan bantuan traktor roda 4.
3. PA : Jumlah Pompa Air dari bantuan pemerintah ada 4 unit, karena kondisi sungai juga kering dan panjang selang tidak
memadai maka penggunaan di bulan agustus 0 ha.
4. CHK : Di Kecamatan Sukajaya tidak mendapatkan bantuan CHK
5. CHS : Di Kecamatan Sukajaya tidak mendapatakan bantuan Combine Harvester Sedang.
6. CHB : Di Kecamatan Sukajaya tidak mendapatakan bantuan Combine Harvester Besar.
DOKUMENTASI KEGIATAN

20
ARIS NUR RAMDAN
Lampiran 1. Inventaris Alsintan

Inventaris Alsintan
PROVINSI : Jawa Barat
KABUPATEN : Bogor
KECAMATAN : Sukajaya
Desa : Kiarasari,
Cisarua, Urug
JUMLAH ALSINTAN (UNIT)
TR2 TR4 PA CHK CHS CHB
NO DESA
L L L L L TL L TL
TL TL TL TL
D BD D BD D BD D BD D BD D BD
1 URUG 3 4
2 KIARASARI 6
3 CISARUA 4
Keterangan :
L : Layak Sukajaya, 31 Agustus 2018
D : Dimanfaatkan DIBUAT DIKETAHUI
BD : Belum Dimanfaatkan PENDAMPING DOSEN PEMBIMBING
TL : Tidak Layak
TR2 : Traktor roda 2
TR4 : Traktor roda 4
CHK : Combine Harvester Kecil (Aris Nur Ramdan) (.....................................)
CHS : Combine Harvester Sedang
CHB : Combine Harvester Besar

21
22

Lampiran 2. Rekapitulasi Pemanfaatan Alsintan Per tanggal


Kegiatan Pendampingan Per tanggal 2-15 Agustus 2018
Tanggal
No. Nama Desa Jenis Alsintan Total Realisasi
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1. Kiarasari TR2 - - - - - - - - - - - - - 0 ha
PA - - - - - - - - - - - - - 0 ha
2. Cisarua TR2 - - - - - - - - - - - - - 0 ha
PA - - - - - - - - - - - - - 0 ha
3. Urug TR2 - - - - - - - - - - - - - 0 ha
PA - - - - - - - - - - - - - 0 ha
Kegiatan Pendampingan Per tanggal 16-31Agustus 2018
Tanggal
No. Nama Desa Jenis Alsintan Total Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1. Kiarasari TR2 - - - - - - - - - - - - - - - 0 ha
PA - - - - - - - - - - - - - - - 0 ha
2. Cisarua TR2 - - - - - - - - - - - - - - - 0 ha
PA - - - - - - - - - - - - - - - 0 ha
3. Urug TR2 - - - - - - - - - - - - - - - 0 ha
PA - - - - - - - - - - - - - - - 0 ha
23

Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan


24
TRI UTAMI WULANDARI

Lampiran 1. INVENTARISASI ALSINTAN DI POKTAN/GAPOKTAN/UPJA

Kecamatan : Sukajaya

Jenis Alsintan : TR2/TR4/CHK/CHS/CHB/PA

NO Kecamatan Desa kelompoktani/UPJA Nama Ketua Kelompok Jenis Alsintan Tahun Jumlah

1 Sukajaya Jaya Rahara Handarusa Atang PA 2018 1


Saluyu Mad Haris TR2 2018 1
Saluyu Mad Haris PA 2018 1
2 Harkatjaya Cidurian Munir TR2 2016 1
Cidurian Munir PA 2016 1
Harapan Makmur H. Ali PA 2016 1
Banar Jaya Mumuh TR2 2014 1
Balandongan Akung Kohar TR2 2014 1
Aneka Tani Jajat TR2 2016 1
Gapoktan Samijaya Cecep TR2 2016 1
3 Sukajaya Sinar Galih Ahyadin TR2 2014 1
Motekar Ali Saprudin TR2 2014, 2016 2
TR2 9
Jumlah
PA 4

25
26

Lampiran 2. INDENTIFIKASI ALAT DAN MESIN PERTANIAN (ALSINTAN)

PROVINSI : JAWA BARAT


KABUPATEN : BOGOR
KECAMATAN : SUKAJAYA

JUMLAH ALSINTAN (UNIT)


TR2 TR4 PA CHK CHS CHB
NO DESA
L L L L L L
TL TL TL TL TL TL
D BD D BD D BD D BD D BD D BD
1 Jaya Raharja - - - - - 2 - - - - - -
2 Harkatjaya - - - - - - - - - - - -
3 Sukajaya - - - - - - - - - - - -
4
5
L : Layak TR4 : Traktor roda 4
D:
CHK : Combine Harvester Kecil
Dimanfaatkan
CHS : Combine Harvester Sedang
BD : Belum Dimanfaatkan CHB : Combine Harvester Besar
TL : Tidak
Layak
TR2 : Traktor roda 2
27

Lampiran 3

DATA POTENSI LUAS LAHAN DAN REALISASI LUAS TANAM KECAMATAN SUKAJAYA KAB.BOGOR*)

NO DESA POTENSI LUAS TANAM (Ha) REALISASI LUAS TANAM (Ha)


1 Jaya Raharja 180 -
2 Harkatjaya 175 -
3 Sukajaya 133 -
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah 488 -
Keterangan:

*) Data tersebut dibuat pada periode 2 s.d 31 Agustus 2018


28

Lampiran 4. Rekapitulasi Data ALSINTAN

KABUPATEN : KAB. BOGOR


KECAMATAN : SUKAJAYA
REKAPITULASI DATA ALSIN (Ha)

N JENIS Total
DESA
O ALSINTAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
0 1 2 3 4 6 7 8 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
JAYARAHA
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 RJA TR2
TR4
PA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CHK
CHS
CHB

HARKATJ
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AYA TR2
TR4
PA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CHK
CHS
CHB

SUKAJAY
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 A TR2
TR4
29

PA
CHK
CHS
CHB

Keterangan Tambahan :

1. TR 2 : Di Kecamatan Sukajaya (Desa Jaya Rahara, Harkataya, dan Sukajaya) terdapat unit, dimana pemanfaatan di bulan
Agustus tidak ada karena kondisi kekeringan dan sebagian sudah melakukan olah lahan pada bulan juli dan melakukan tanam.
Setelah turun hujan maka akan dilakukan kembali olah lahan di lahan yang belum diolah.
2. TR 4 : Di kecamatan Sukajaya belum mendapatkan bantuan traktor roda 4.
3. PA : Jumlah Pompa Air dari bantuan pemerintah ada 4 unit, karena kondisi sungai juga kering dan panjang selang tidak
memadai maka penggunaan di bulan agustus 0 ha.
4. CHK : Di Kecamatan Sukajaya tidak mendapatkan bantuan CHK
5. CHS : Di Kecamatan Sukajaya tidak mendapatakan bantuan Combine Harvester Sedang.
6. CHB : Di Kecamatan Sukajaya tidak mendapatakan bantuan Combine Harvester Besar.

Lampiran 5
30

LAPORAN REKAPITULASI AKHIR OPTIMALISASI PEMANFAATAN ALSINTAN (OPA) KECAMATA SUKAJAYA KABUPATEN
BOGOR

PROVINSI : JAWA BARAT


KABUPATEN : BOGOR
KECAMATAN : SUKAJAYA
: 2 S/D 31 AGUSTUS
PERIODE 2018

JUMLAH ALSINTAN (Ha) POTENSI REALISAS POTENS REALISAS


N TANAM PANEN LUAS I LUAS I LUAS I LUAS
DESA
O TANAM TANAM PANEN PANEN
TR2 TR4 PA CHK CHS CHB (HA) (HA) (HA) (HA)

0 0 0 0 0 0 180
Jaya Raharja
1 - - -
0 0 0 0 0 0 175
Harkatjaya
2 - - -
0 0 0 0 0 0 133
Sukajaya
3 - - -
31

DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai