Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KEGIATAN

FILED TRIP IRIGASI


PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI USAHA
TANI DI KEC. SEBULU

DISUSUN OLEH :
E YUDA PRAWINANTO
202021015

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRIDHARMA
BALIKPAPAN
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah Subhanahu


wata’ala yang karena rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kegiatan Field Trip PEMBANGUNAN
JARINGAN IRIGASI USAHA TANI DI KEC. SEBULU.
Laporan Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengaplikasikan teori-teori
yang telah diperoleh selama di kelas dan untuk mengetahui praktek dari
teori tersebut dalam rekayasa teknik sipil di lapangan. Praktik lapangan ini
diharapkan dapat menjadikan mahasiswa menjadi lulusan yang kompeten,
dan memberikan wawasan mengenai keadaan nyata dari lingkungan kerja
nantinya.
Untuk semua itu, penyusun berharap semoga Laporan Kegiatan
Field Trip ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dalam kegiatan
PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI USAHA TANI DI KEC. SEBULU.
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan serta ketidak sempurnaan, untuk itu penulis harapkan kritik dan
saran yang membangun untuk karya selanjutnya. Dan semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi semua rekan mahasiswa..

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

i
DAFTAR ISI
COVER …………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR …………………...………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………….…………………… ii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ………………………………………………. 1
1.2. Tujuan Field Trip …………………………………………….. 2
1.3. Manfaat Field Trip …………………………………………… 2
II. TINJAUAN PROYEK
2.1. Jenis Proyek …………………………………………………. 3
2.2. Lokasi Proyek ………………………………………………... 4
2.3. Jenis Pekerjaan ……………………………………………… 6
III. TINJAUAN MANAJEMEN
3.1. Struktur Organisasi ………………………………………….. 7
3.2. Tugas Dan Tanggung Jawab Personil ……………………. 9
IV. TINJAUAN PERALATAN KONSTRUKDI
4.1. Peralatan yang digunakan ………………………………….. 13
4.2. Fungsi atau Kegunaaan Peralatan ………………………… 14
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan …………………………………………………… 18
5.2. Saran …………………………………………………………. 18
LAMPIRAN ………………………………………………………………... 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dinas Pertanian Dan Peternakan Kab. Kutai Kartanegara semakin


diperlukan pada masa yang akan datang karena selain ancaman dari
pertumbuhan jumlah penduduk dan ekonomi yang menyebabkan
penurunan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Air, tetapi juga
disebabkan kebutuhan air dan Pembangunan Prasarana Pertanian akan
semakin meningkat pula seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk
dan ekonomi.

Dinas Pertanian Dan Peternakan Kab. Kutai Kartanegara telah


melakukan berbagai program dan kegiatan dalam upaya
mempertahankan kondisi Sumber Daya Air dan pemanfaatan
Pembangunan Prasarana Pertanian, agar dapat dirasakan dan tetap
dinikmati oleh generasi yang akan datang.

Segala bentuk pembangunan harus dilakukan secara hati-hati melalui


perencanaan yang sistematis dan dinamis, memperhitungkan semua
aspek agar tidak menyebabkan penurunan kualitas Sumber Daya Alam
khusunya air dan upaya eksploitasi Sumber Daya Air harus dilakukan
secara hemat dan bertanggungjawab. Pembangunan sarana dan
prasarana bidang Pertanian dewasa ini terus berkembang seiring dengan
meningkatnya kebutuhan masyarakat dan kemajuan ilmu teknologi.

Dari hasil kajian yang telah dilakukan dan mengacu pada harapan
masyarakat Kab. Kutai Kartanegara agar terpenuhi penyediaan air. Hal ini
erat kaitannya dengan upaya untuk memanfaatkan sumber daya air dari
sungai yang ada di daerah tersebut, sehingga bisa didayagunakan untuk
kepentingan masyarakat setempat, dengan jalan membuat atau
membangun sistem jaringan Jaringan Irigasi.

Salah satu sungai yang ada di Kab. Kutai Kartanegara cukup Potensial
dalam Penyediaan Dan Pengembangan Prasarana Pertanian. Untuk

1
Tahun anggaran 2022 terlebih dahulu dilakukan pekerjaan studi dan detail
desain Pembangunan Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Usaha Tani Kab. Kutai Kartanegara dengan Pembangunan Prasarana
Pertanian dari sekitar nya.

Lewat kebijakan Pemerintah yang dikoordinasikan melalui Dinas


Pertanian Dan Peternakan, maka diadakan kegiatan PEMBANGUNAN
JARINGAN IRIGASI USAHA TANI DI KEC. SEBULU.

1.2. Tujuan Field Trip

Dengan tetap memperhatikan azas pembangunan berwawasan


lingkungan, apabila konsepsi ini dapat terlaksana, dampak sosial
ekonominya akan sangat berarti sekali dalam upaya mendukung
peningkatan Penyediaan Dan Pengembangan Prasarana Pertanian yang
ada di Kab. Kutai Kartanegara.

1.3. Manfaat Field Trip

Manfaat dari kegiatan ini adalah membangun atau meningkatan Jaringan


Irigasi Usaha Tani di Kab. Kutai Kartanegara serta meningkatkan atau
menambah persediaan Jaringan Irigasi bagi masyarakat di Kab. Kutai
Kartanegara khusus di wilayah Kecamatan Sebulu.

2
BAB II

TINJAU PROYEK

1. Jenis Proyek

Wilayah Kecamatan Sebulu terdiri dari 20 desa, dan seperti pada


umumnya desa-desa yang berada di Kecamatan ini banyak terdapat di
bantaran sungai. Sungai besar yang mengalir di wilayah ini yaitu Sungai
Mahakam dan terdapat pula beberapa sungai Kecamatan yang
merupakan anak sungai, seperti sungai sabintulung, sungai kedang
kepala, sungai kedang rantau, dan sungai puan cepak. Selain itu pula ada
dua danau yang terdapat di wilayah ini yaitu danau siran dan danau mau.

Wilayah Kecamatan Sebulu secara geografis terletak di daerah


khatulistiwa dan berada pada posisi antara 116028’–117009’ Bujur Timur
dan 00390 LU’-00180’ LS dengan ketinggian dari permukaan air laut 16 M
dan luas wilayah 3.410,10 km2. Untuk meningkatkan produktivas pangan,
Kecamatan Sebulu melakukan pembangunan jaringan utama Jaringan
Irigasi Usaha Tani Di Kec. Sebulu. Pembangunan Jaringan Irigasi Usaha
Tani Di Kec. Sebulu yang sebagian besar melintasi wilayah Kabupaten
Kutai Kartanegara sebenarnya sudah digagas sejak tahun 2017 hingga
2020 lalu, masyarakat kemudian mengambil keputusan dan meminta
kepada pemerintah untuk melanjutkan pembangunan Jaringan Irigasi
Usaha Tani Di Kec. Sebulu dengan panjang jaringan sekunder 9000 meter
dan ditambah dengan sub sekunder serta jaringan tersier.

Pembangunan Saluran Sekunder Jaringan Irigasi Usaha Tani Di Kec.


Sebulu Kecamatan Sebulu dengan panjang 1707,6 kilometer
dimaksudkan untuk meningkatkan produksi beras melalui
perbaikan/peningkatan jaringan irigasi yang terdiri dari saluran sekuder,
saluran sub primer dan bangunan irigasi pelengkap. Daerah Jaringan
Irigasi Usaha Tani Di Kec. Sebulu yang dimaksud terletak meliputi wilayah
Kecamatan Sebulu Kabupaten Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi
Kalimantan Timur.

3
Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Usaha Tani dilaksanakan
konstruksinya dengan sumber dana APBD Tahun 2022.

2. Lokasi Proyek

4
5
3. 3. Jenis Pekerjaan

4.
ingkup pekerjaan meliputi :

6
BAB III

TINJAUAN MANAJEMEN

3.1. Struktur Organisasi

PENGGUNA JASA
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
KAB. KUTAI KARTANEGARA

KONSULTAN PENGAWAS
KONTRAKTOR PELAKSANA
CV. ANINDITA
CV. INDIWA JAYA KONSTRUKSI

STAF AHLI DAN PENUNJANG

7
STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN

STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN SUPERVISI


CV. ANINDITA
PENGAWASAN PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI USAHA TANI DI
KEC. SEBULU

STRUKTUR ORGANISASI KONTRAKTOR

8
3.2. Tugas dan Tanggung Jawab Personil

Tenaga ahli yang akan melaksanakan pekerjaan ini


disesuaikan dengan muatan materi pekerjaan, sehingga tenaga ahli yang
terpilih adalah tenaga ahli yang menguasai dan berpengalaman dengan
pekerjaan sejenis. Dalam menjalankan tugasnya, tenaga ahli diatur
melalui mekanisme job description yang sesuai dengan bidang
keahliannya. Adapun uraian tugas untuk masing-masing personil, adalah
sebagai berikut :

A. Direktur
Tugas utamanya penanggung jawab dari konsultan, baik kedalam
maupun keluar.

a. Mengadakan pembinaan terhadap seluruh karyawan baik


secara teknis maupun secara non teknis guna kelancaran
pekerjaan dan keharmonisan kerja.
b. Menjalin hubungan baik dengan pemberi kerja / Pimbagpro baik
dalam bidang teknis maupun non teknis.
c. Menjaga kelancaran pembiayaan pekerjaan dan dukungan
logistik.
d. Mengkoordinasi seluruh staf bawahannya dalam
penyelenggaraan pekerjaan baik dalam soal kemajuan
pekerjaan maupun penagihan kepada pihak pemberi kerja
berdasarkan kontrak kerja yang telah ditandatanganinya, tepat
waktu dan mutu.

B. Site Enggineer
Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan
mengkordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan

9
pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai. Tugas dan
tanggung jawab Team Leader adalah:
a. Mengkoordinasikan kegiatan anggota di bawah tanggung
jawabnya sebagai Ketua Tim
b. Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan
c. Mengawasi dan memonitor kemajuan pekerjaan
d. Melakukan koordinasi dengan pemberi tugas dan instansi
terkait lainnya
e. Menyiapkan dan menyerahkan laporan sesuai jadwal

C. Pelaksana Lapangan

Kontraktor bertanggung jawab secara langsung pada pemilik


proyek (owner) dan dalam melaksanakan pekerjaannya diawasi oleh
tim pengawas dari owner serta dapat berkonsultasi secara langsung
dengan tim pengawas terhadap masalah yang terjadi dalam
pelaksanaan. Perubahan desain harus segera dikonsultasikan
sebelum pekerjaan dilaksanakan, Kontraktor sebagai pelaksana
proyek tentunya mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam
menjalankan fungsinya, antara lain adalah sebagai berikut.

1. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan


spesifikasi yang telah direncanakan dan ditetapkan didalam
kontrak perjanjian pemborongan.
2. Memberikan laporan kemajuan proyek (progress) yang meliputi
laporan harian, mingguan, serta bulanan kepada pemilik proyek
yang memuat antara lain:
 Pelaksanaan pekerjaan.
 Prestasi kerja yang dicapai.
 Jumlah tenaga kerja yang digunakan.
 Jumlah bahan yang masuk.
 Keadaan cuaca dan lain-lain.

10
3. Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan,
dan alat pendukung lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi
dan gambar yang telah ditentukan dengan memperhatikan waktu,
biaya, kualitas dan keamanan pekerjaan.
4. Bertanggungjawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan
metode pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
5. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadual (time schedule)
yang telah disepakati.
6. Melindungi semua perlengkapan, bahan, dan pekerjaan terhadap
kehilangan dan kerusakan sampai pada penyerahan pekerjaan.
7. Memelihara dan memperbaiki dengan biaya sendiri terhadap
kerusakan jalan yang diakibatkan oleh kendaraan proyek yang
mengangkut peralatan dan material ke tempat pekerjaan.
8. Kontraktor mempunyai hak untuk meminta kepada pemilik proyek
sehubungan dengan pengunduran waktu penyelesaian
pembangunan dengan memberikan alasan yang logis dan sesuai
dengan kenyataan di lapangan yang memerlukan tambahan waktu.
9. Mengganti semua ganti rugi yang diakibatkan oleh kecelakaan
sewaktu pelaksanaan pekerjaan, serta wajib menyediakan
perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan.

D. Petugas K3
Tugas utamanya adalah memimpin dan mengkordinir seluruh kegiatan
anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan
pekerjaan dinyatakan selesai. Tugas dan tanggung jawab adalah:

a. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang


dan terkait K3 Konstruksi
b. Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan
konstruksi
c. Merencanakan dan menyusun program K3

11
d. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan
K3
e. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan
program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3
f. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan
pedoman teknis K3 konstruksi
g. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi
berbasis K3, jika diperlukan
h. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
serta keadaan darurat

12
BAB IV

TINJAUAN PERALATAN KONSTRUKSI

4.1. Peralatan yang digunakan

Proses konstruksi suatu bangunan sangat bergantung pada alat


kerja dan bahan bangunan yang digunakan. Alat kerja dan bahan
bangunan merupakan salah satu unsur penting yang dapat
mempengaruhi lama penyelesaian konstruksi. Pemilihan alat kerja dan
bahan bangunan harus disesuaikan dengan syarat dan kondisi di
lapangan. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan yang berkualitas
dan bermutu tinggi dapat membuat proses penyeleaian konstruksi
berjalan cepat.

Peralatan kerja dalam proyek Pembangunan Jaringan Irigasi Usaha


Tani Kecamatan Sebulu Kabupaten Kabupaten Kutai Kartanegara terdiri
dari alat-alat berat dan alat-alat pelengkap yang digerakkan baik secara
manual atau otomatis. Alat kerja itu antara lain mixer concrete, Dump
Truck, Pickup dan alat-alat pelengkap seperti cangkul, ember, palu, tang,
gergaji, linggis, dan lain-lain. Selama proses konstruki, pemeliharaan, dan
pemeriksaan alat kerja dilakukan secara rutin dan berkala agar peralatan
yang digunakan dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Bahan bangunan atau material yang digunakan dalam proyek


Pembangunan Jaringan Irigasi Usaha Tani Kecamatan Sebulu Kabupaten
Kabupaten Kutai Kartanegara telah memenuhi rencana kerja kerja dan
syarat-syarat-syarat teknis yang telah ditentukan sesuai kontrak. Bahan-
bahan yang digunakan dalam proyek pembangunan tersebut antara lain

13
semen, pasir, batu Padas, kayu, paku dan lain-lain. Penyimpanan dan
penempatan bahan bangunan ditata secara rapi sehingga mendukung
efektivitas, keselamatan dan kesehatan kerja.

Pada proyek berskala besar, untuk pekerjaan yang tidak dapat


dilakukan oleh manusia maka diperlukan suatu alat bantu baik yang
bersifat manual atau mekanis yang mana keduanya saling mendukung
satu sama lain. Alat mekanis dapat berbentuk alat berat atau ringan.
Pemilihan alat dan jumlahnya perlu diperhitungkan secara tepat agar bisa
selesai tepat waktu dari yang dijadwalkan. Begitu juga perlu
dipertimbangkan apakah alat tersebut akan dibeli atau disewa.
Pertimbangan ini dihasilkan dari analisa usia kegunaan, nilai guna dan
juga besarnya keuntungan yang diperoleh dari penggunaan alat tersebut.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi jenis peralatan yang diperlukan


dalam suatu proyek adalah sebagai berikut:

1. Besar Kegiatannya proyek.


2. Metode pelaksanaan yang digunakan di lapangan.
3. Jenis pekerjaan.
4. Jenis dan besarnya volume pekerjaan yang ada.
5. Jumlah waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
6. Kondisi dan keadaan di lapangan.
7. Kapasitas alat kerja, biaya operasional dan jumlah unit yang tersedia.
8. Kualitas hasil pekerjaan yang dihasilkan sehingga sesuai dengan
keinginan pemilik proyek.
9. Efektivitas dan produktifitas alat.

4.2. Fungsi atau Kegunaan Peralatan


4.2.1. Peralatan Survey dan Pengukuran
Peralatan survey terdiri dari mistar, pensil bangunan, meteran,
serta waterpass. Peralatan survey dan pengukuran ini berfungsi untuk
mengukur kondisi topografis lokasi pelaksanaan proyek, menetapkan titik-
titik penting dalam proses pembangunan, misalnya untuk menetukan

14
elevasi tanggul, elevasi saluran serta kerataan suatu permukaan jalan di
sisi tanggul.

Ketepatan dalam penentuan titik-titik penting dari hasil survey dan


pengukuran tersebut sangat berpengaruh kepada kualitas konstruksi
secara keseluruhan. Kesalahan yang dilakukan dalam proses survey dan
pengukuran dapat berakibat fatal. Kontraktor harus menjaga peralatan ini
agar tetap dalam keadaan baik selama masa kontrak. Bagian dari
kontraktor yang bertanggung jawab atas kegiatan pengukuran ini adalah
surveyor. Alat yang umum digunakan oleh surveyor adalah Waterpass
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Gambar 1 Waterpass

4.2.2. Truk dan Pickup


Truk adalah kendaraan bermotor untuk mengangkut barang. Dalam
pekerjaan ini truk berfungsi sebagai kendaraan mengangkut Material dari
Suplayer untuk Kemudian dilansir dengan Pickup ketitik titik loaksi
pekerjaan. Truk yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.6 di bawah
ini.

15
Gambar 2. Truk

4.2.3. Perkakas Pertukangan Lain


Alat-alat penunjang pekerjaan yang membantu pekerja dalam
mengerjakan proyek dengan fungsinya masing-masing antara lain gergaji,
palu, cangkul, tang, ember, cetok semen, dan lain-lain.

4.2.4. Alat Penunjang Keselamatan


Alat-alat yang digunakan pekerja sebagai penunjang keselamatan pekerja
selama bekerja di lapangan. Alat-alat ini harus sesuai dengan SNI yang
telah ditetapkan pemerintah.

16
4.2.5. Material Proyek
Dalam menangani dan menyiapkan material maka perlu metode
konstruksi, jadwal pekerjaan, pengetahuan tentang sifat-sifat material dan
prosedur pembeliannya. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli material
proyek sangat dominan dibandingkan dengan biaya yang lain. Adanya
kenaikan harga juga perlu diperhitungkan karena apabila suatu pekerjaan
tertunda akan mempengaruhi kemajuan dan biaya proyek.

Laporan logistik mengenai keperluan material harus dibuat setiap hari.


Tempat penyimpanan material juga harus diperhatikan sesuai dengan
sifat material yang digunakan sehingga terjamin keamanannya dan
terhindar dari sifat kerusakan akibat penyimpanan barang yang salah.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan dan penyiapan bahan


bangunan yaitu.
1. Pemilihan kualitas bahan bangunan sesuai dengan spesifikasi teknis.
2. Penyimpanan material yang baik sesuai dengan sifat dan kepekaan
material terhadap kondisi lingkungan.
3. Penyediaan material yang cukup sesuai dengan pekerjaan yang
sedang berlangsung.

Stocking material (penumpukan material) yang baik sehingga


urutan pemakaian material konstruksi sesuai dengan urutan kedatangan
material.

17
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pengamatan di lapangan selama
melakukan praktik lapangan pada Jaringan Irigasi Usaha Tani Di Kec.
Sebulu adalah sebagai berikut.
1. Mendapatkan tambahan ilmu yang ada di lapangan sebagai
pengembangan dari teori yang didapatkan di perkuliahan.
2. Mengetahui aplikasi bentuk fisik bangunan di bidang rekayasa sipil
khususnya saluran irigasi.
3. Mendapatkan ilmu mengenai tahapan – tahapan pelaksanaan
pekerjaan lining beton saluran.
4. Mengetahui tugas – tugas dalam manajemen proyek dari suatu
pekerjaan.

5.2 Saran
Saran – saran yang ingin disampaikan pada praktik lapangan di
Jaringan Irigasi Usaha Tani Di Kec. Sebulu adalah sebagai berikut.
1. Perlunya penambahan waktu dalam pembelajaran praktik lapangan
agar pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan lebih banyak.

18
2. Supaya dapat lebih meningkatkan lagi sistem mengenai Praktik
Lapangan agar pada kegiatan Praktik Lapangan tahun berikutnya dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
3. Pemilihan lokasi Praktik Lapangan bagi mahasiswa hendaknya sudah
diatur atau dibuat list beberapa proyek yang sedang berlangsung terkait
dengan masing-masing minat studi.

LAMPIRAN

Gambar 3. Pekerjaan Galian Tanah

Gambar 4. Pekerjaan Pasangan Batu

19
Gambar 5. Pekerjaan Plesteran

Gambar 6. Pekerjaan Acian

20
Gambar 7. Pengambilan Data untuk Provisional Hand Over (PHO)

21

Anda mungkin juga menyukai