Anda di halaman 1dari 54

DIREKTORAT SANITASI

KEMENTERIAN PUPR, DITJEN


CIPTAKARYA

BUKU
PANDUAN

MONITORING & EVALUASI


2023 KEBERFUNGSIAN
TAHUN
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb,


Salam sejahtera untuk kita semua,
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya, buku panduan Pendataan dan Evaluasi Infrastruktur
Sanitasi dapat tersusun, sebagai acuan KI Keberfungsian di Balai Prasarana
Permukiman Wilayah dalam memfasilitasi kegiatan dan persiapan-persiapan yang
perlu dilakukan untuk mendata dan mengevaluasi keberfungsian Infrastruktur bidang Sanitasi.
Buku panduan ini berisikan informasi tentang alur pelaksanaan pendataan keberfungsian serta evaluasi sarana dan prasarana
terbangun, untuk selanjutan akan dapat menjadi dasar dalam penentuan Kebijakan Penanganan Keberfungsian di tingkat Pusat.
Semoga buku panduan ini memberikan manfaat bagi pelaksanaan seluruh kegiatan Penyusunan Rancangan Pendataan
Keberfungsian Infrastruktur Sanitasi serta memberi manfaat bagi keberlanjutan Sarana Prasarana Sanitasi di Indonesia. Terima
kasih.

Jakarta, April 2023


Tim Penyusun
Direktur Sanitasi

Ir. Tanozisochi Lase, M.Sc.


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024
yang mengamanatkan peningkatan proporsi rumah tangga yang menempati hunian dengan akses air limbah
domestik yang layak menjadi 90% (termasuk 15% akses aman di dalamnya), serta meningkatkan proporsi
rumah tangga dengan akses layanan persampahan yang terkelola dengan baik menjadi 100% di perkotaan
yaitu dengan 80% penanganan dan 20% pengurangan, diperlukan upaya yang sinergis antara pemerintah
pusat dengan pemerintah daerah. Salah satu upaya peningkatan akses masyarakat terhadap layanan air
limbah domestik dan persampahan telah dilakukan oleh Direktorat Sanitasi melalui pembangunan
infrastruktur permukiman di berbagai daerah, sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal dan
berkelanjutan bagi masyarakat. Infrastruktur bidang air limbah domestik yang telah dibangun oleh Direktorat
Sanitasi berupa Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik
(IPALD) skala kota/regional, IPALD skala permukiman & kawasan, serta kegiatan Sanitasi Berbasis
Masyarakat (SANIMAS), sedangkan untuk infrastruktur persampahan yaitu, Tempat Pemrosesan Akhir
(TPA) skala kota/regional, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), dan Tempat Pengolahan Sampah
Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R).

Penyelenggaraan pengelolaan bidang sanitasi menghadapi banyak keterbatasan, antara lain keterbatasan
dalam hal keberadaan regulasi/pengaturan, minimnya pendanaan dan sumber daya manusia, lemahnya
kelembagaan, dan lain-lain. Untuk itu, diperlukan dukungan dari banyak pihak, salah satunya dari
Pemerintah Pusat, untuk dapat bersama-sama mengatasi keterbatasan tersebut. Keberlanjutan dan
efektifitas dari pengelolaan sarana dan prasarana sanitasi yang telah dibangun oleh pemerintah sangat
bergantung pada komitmen masyarakat dan pemerintah daerah. Pemerintah mengharapkan dengan
dukungan infrastruktur tersebut dapat memberikan manfaat maksimal melalui pengelolaan di tangan
masyarakat. Disamping itu sarana dan prasarana yang terbangun dapat mengatasi dan menjawab isu
pengelolaan limbah domestik dan persampahan di masa mendatang.

Mengingat masih terdapat permasalahan dalam pengelolaan infrastruktur terbangun, berpengaruh kepada
tingkat keberfungsian infrastruktur air limbah domestik dan persampahan. Hal tersebut ditunjukan dengan
adanya status keberfungsian yang terdapat pada aplikasi SI INSAN dan SIM IBM Sanitasi. Sampai dengan
tahun 2022 untuk infrastruktur air limbah domestik berfungsi sebanyak 55.23%, tidak berfungsi sebanyak
18,60%, dan belum teridentifikasi sebanyak 26,17%, sedangkan untuk infrastruktur persampahan berfungsi
sebanyak 56,31%, tidak berfungsi sebanyak 4,22%, dan belum teridentifikasi sebanyak 39,47%. Adapun
Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) bidang sanitasi berfungsi sebanyak 38,12%, tidak berfungsi
10,59%, dan belum teridentifikasi 51,29%.
Berangkat dari hal tersebut, masih banyaknya infrastruktur yang belum berfungsi dan belum teridentifikasi
maka diperlukan adanya peningkatan kualitas keberfungsian dan pemutakhiran data status keberfungsian
infrastruktur terbangun. Untuk itu dilaksanakan pendampingan keberfungsian yang dilengkapi dengan
panduan pendataan dan evaluasi keberfungsian sebagai acuan pelaksanaan kegiatan keberfungsian.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Meningkatkan keberfungsian infrastruktur air limbah domestik dan persampahan yang dibangun
sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2022.
1.2.2 Tujuan
a. Memberikan panduan dalam mengidentifikasi kondisi sarana dan prasarana terbangun serta
melakukan pendataan status keberfungsiannya.
b. Memberikan panduan dalam melakukan pemetaan permasalahan keberfungsian sarana dan
prasarana terbangun.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup Panduan Pendataan dan Evaluasi Keberfungsian meliputi:
a. Monitoring & evaluasi status keberfungsian sarana dan prasarana terbangun
b. Melakukan updating melalui aplikasi SI INSAN dan SIM IBM terkait status keberfungsian sarana
dan prasarana terbangun
c. Penyusunan profil prasarana dan sarana terbangun

1.4 Konsep Keberlanjutan


Konsep pembangunan yang berkelanjutan sudah lama menjadi perhatian bagi para ahli, namun istilah
keberlanjutan (sustainability) sendiri baru muncul sejak beberapa dekade terakhir. Tujuan dari
pembangunan pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat. Sedangkan pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan
generasi saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya.

1.4.1 Aspek Pengelolaan Berkelanjutan


Untuk mendukung faktor-faktor utama didalam pengelolaan yang berkelanjutan maka perlu
memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
a. Aspek Kelembagaan
Pengurus atau pengelola sarana dan prasarana sanitasi harus memiliki kemampuan manajerial dan
teknis, dan memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal.
b. Aspek Peraturan
Diperlukan adanya dukungan terkait kelengkapan peraturan yang menunjang pengelolaan sarana
dan prasarana, serta implementasi peraturan untuk menunjang operasional dan pemeliharaan.
Selain itu dengan adanya peraturan diharapkan dapat mempermudah proses penganggaran untuk
pengelolaan infrastruktur terbangun.

c. Aspek Peran Serta Masyarakat


Strategi yang diperlukan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
infrastruktur terbangun dapat dilakukan dengan cara pelibatan masyarakat didalam pengambilan
keputusan, pembahasan isu dan tantangan serta kendala yang dihadapi di dalam mengelola
infrastruktur terbangun, dan memberikan pelayanan yang maksimal sehingga masyarakat
merasakan manfaat dari pengelolaan infrastruktur terbangun.

d. Aspek Pendampingan Teknis Terkait Pengelolaan Sarana dan Prasarana


Untuk pendampingan teknis pengelolaan sarana dan prasarana dapat dilakukan dengan cara
melakukan operasi dan pemeliharaan rutin terhadap sarana dan prasarana terbangun, perawatan
peralatan dan komponen lainnya, serta pendataan kegiatan operasi dan pemeliharaan yang telah
dilakukan secara rutin.

e. Aspek Keuangan
Aspek keuangan yang perlu diperhatikan di dalam pengelolaan sarana dan prasarana terbangun
yaitu penetapan retribusi yang berorientasi pada kebutuhan yang ideal, metode pengumpulan
retribusi agar dapat dilakukan secara rutin, melakukan pencatatan dan
pelaporan/pertanggungjawaban keuangan yang akuntabel, serta melakukan pemetaan terhadap
potensi pembiayaan lainnya.

1.5 Tugas Konsultan Individu Keberfungsian & Keberlanjutan


a. Melakukan pengumpulan data sekunder dari SI INSAN, SIM IBM Sanitasi, dan dokumen lainnya
yang berkaitan dengan status keberfungsian Identifikasi permasalahan keberfungsian dan
keberlanjutan
b. Melakukan pengumpulan data primer untuk mengetahui kondisi keberfungsian infrastruktur
berdasarkan hasil survei lapangan Melakukan pemantauan ke lokasi sarana dan prasarana yang
tidak berfungsi
c. Melakukan pemetaan dan analisis permasalahan keberfungsian yang didapat dari hasil survei
lapangan maupun dari data sekunder, serta menyusun rekomendasi tindak lanjut penyelesaian
permasalahan
d. Melakukan koordinasi dan konsolidasi data keberfungsian dan rencana tindak lanjut permasalahan,
termasuk estimasi biaya optimalisasi infrastruktur terbangun bersama dengan Konsultan Evaluasi
Sanitasi di tingkat Pusat
e. Melakukan pelaporan yang akurat dan terukur terhadap status keberfungsian infrastruktur
terbangun, serta melakukan updating status keberfungsian pada aplikasi SI INSAN dan SIM IBM
Sanitasi.

1.6 Output
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan pendataan keberfungsian dan keberlanjutan ini adalah :
a. Data status keberfungsian yang sudah dimutakhirkan (dalam bentuk laporan)
b. Rekomendasi tindak lanjut (dalam bentuk laporan)
c. Estimasi biaya optimalisasi infrastruktur terbangun
d. Laporan bulanan Konsultan Individual.

1.7 Alur Kegiatan dan Keterlibatan Para Pihak


Alur Kegiatan Pendataan dan Evaluasi Keberfungsian

Gambar 1-1 Alur Pelaksanaan Kegiatan


MARET PEMERINTAH PUSAT BPPW PROVINSI PEMERINTAH DAERAH
Rekrutment

Identifikasi Status Konsultan Individu

Perekrutan KI Keberfungsian

Keberfungsian

APRIL Rapat persiapan

Kick Off Meeting pelaksanaan


pendataan

MEI
Pengumpulan data
sekunder status
keberfungsian
Memberikan
Pendataan status Informasi terkait
keberfungsian sarana status
Pemantauan Proses
dan prasarana sanitasi keberfungsian
Pendataan
infrastruktur
sanitasi
Monitoring dan
Evaluasi
Keberfungsian

JUNI
Penyampaian hasil
pendataan dan rencana
Rapat Koordinasi dengan
penanganan
Konsultan Evaluasi
Keberfungsian

SEPTEMBER - OKTOBER
Konsolidasi data dan Penyusunan laporan dan
penyusunan rencana tindak rencana tindak lanjut
lanjut penanganan keberfungsian

FGD tindak lanjut Penyampaian


Penyampaian laporan
keberfungsian dengan rencana tindak
Pemerintah Daerah lanjut penanganan

NOVEMBER
Menindaklanjuti

Workshop akhir rekomendasi


penanganan
keberfungsian
Dalam pelaksanaan kegiatan pendataan keberfungsian sarana dan prasarana sanitasi terbangun,
diperlukan keterlibatan para pihak, yaitu:
a. Direktorat Sanitasi Kementerian PUPR
b. BPPW Provinsi
c. Pemerintah Daerah
d. Konsultan Bintek Pendampingan Keberfungsian & Keberlanjutan

Gambar 2-1 Alur Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Pendataan Keberfungsian

1.7.1 Lingkup Kegiatan dan Peran Para Pihak


Berikut lingkup kegiatan serta peran para pihak yang terlibat dalam pendataan keberfungsian sarana dan
prasarana terbangun adalah sebagai berikut :
1.7.1.1 Lingkup Kegiatan Pusat
Kegiatan pendataan keberfungsian ini dilaksanakan oleh Direktorat Sanitasi dalam rangka pembinaan
dan pemantauan hasil pelaksanaan pembangunan infrastruktur Sanitasi yang dilaksanakan oleh Balai
Prasarana Permukiman Wilayah. Pelaksanaan kegiatan di tingkat pusat meliputi:
a. Persiapan
 Identifikasi status perekrutan KI Keberfungsian
 Koordinasi persiapan dengan BPPW Provinsi (Kick off Meeting)
b. Pelaksanaan
 Melakukan pemantauan pelaksanaan tahapan kegiatan serta rapat koordinasi dengan Balai
Prasarana Permukiman Wilayah, dalam rangka pembinaan dan pembahasan permasalahan
keberfungsian.
 Melakukan monitoring dan evaluasi keberfungsian infrastruktur terbangun.
c. Evaluasi & Pelaporan
 Rapat Evaluasi dengan Konsultan (Konsultan Bantuan Teknis Keberfungsian dan
Keberlanjutan IBM Sanitasi) di tingkat pusat
 Workshop akhir, merupakan penyampaian evaluasi pelaksanaan kegiatan serta penyusunan
rencana tindak lanjut penanganan keberfungsian dan keberlanjutan sarana prasarana
infrastruktur terbangun.

Rincian kegiatan dan output yang dilaksanakan di tingkat pusat secara lengkap dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 1-1 Rincian Kegiatan dan Output Pelaksanaan Dit. Sanitasi (Pusat)
Kegiatan Deskripsi Output Kegiatan
Tahap Persiapan
1.      Identifikasi Status
Koordinasi dengan BPPW terkait Rekapitulasi status rekrutmen KI
Perekrutan KI
status perekrutan KI Keberfungsian Keberfungsian
Keberfungsian
• Memberikan penjelasan terkait
ruang lingkup kegiatan
Keberfungsian Infrastruktur
Sanitasi;
• Menyampaikan arahan terkait  Informasi terkait kegiatan
persiapan pelaksanaan keberfungsian
2.       Kick off Meeting
Kegiatan Keberfungsian  Tersampaikannya ruang lingkup
Infrastruktur Sanitasi; penugasan KI Keberfungsian
• Menyampaikan Kerangka Acuan
Kerja dan Jadwal Nasional
untuk Kegiatan Keberfungsian
Infrastruktur Sanitasi.
Tahap Pelaksanaan

 Memantau progres pendataan


status keberfungsian
 Memastikan kelengkapan data
keberfungsian pada aplikasi SI
 Rekapitulasi progres hasil
INSAN dan SIM IBM Sanitasi
3.       Pemantauan proses pendataan status keberfungsian
 Mengumpulkan hasil pendataan
pendataan status keberfungsian
 Melakukan rapat progres
pendataan dan evaluasi status
keberfungsian (dilakukan
sebanyak 2x)

 Melakukan kunjungan lapangan


dalam rangka pemantauan
infrastruktur sanitasi
 Laporan monitoring dan evaluasi
4. Monitoring dan  Melakukan pendataan dan
 Laporan hasil koordinasi degan
Evaluasi evaluasi keberfungsian
BPPW dan pemerintah daerah
Keberfungsian infrastruktur terbangun
 Melakukan koordinasi dengan
Pemerintah Daerah dan BPPW
Provinsi
5.     Rapat Koordinasi  Pembahasan hasil pendataan
Pemetaan lokasi dan rencana tindak
dengan Konsultan identifikasi dan evaluasi
lanjut penanganan keberfungsian
Evaluasi Keberfungsian keberfungsian
 Membahas prioritas  
penanganan keberfungsian
 Memberikan masukan terkait
Kegiatan Deskripsi Output Kegiatan
penyusunan rencana tindak
lanjut penanganan
keberfungsian
Tahap Pelaporan
   
 Pengumpulan data hasil
identifikasi dan evaluasi
keberfungsian

7.      Konsolidasi Data dan  Konfirmasi keterisian data pada  Draft rencana tindak lanjut
Penyusunan Rencana aplikasi SI INSAN dan SIM IBM penanganan keberfungsian dan
Tindak Lanjut Sanitasi kebutuhan anggaran optimalisasi
infrastruktur terbangun
 Pembahasan rencana tindak
lanjut dan estimasi perhitungan
biaya optimalisasi sarana dan
prasana terbangun
   
 
 Penyampaian hasil identifikasi
permasalahan keberfungsian
 Pembahasan draft rencana
8.       FGD Tindak Lanjut
tindak lanjut penanganan  Berita acara kesepakatan
Keberfungsian dengan
keberfungsian penanganan keberfungsian
Pemerintah Daerah
 Penyusunan berita acara
kesepakatan penanganan
keberfungsian
   
 Penyampaian laporan hasil
status keberfungsian
 Laporan status keberfungsian
 Penyampaian status terbaru
dan keterisian data pada SI
keterisian aplikasi SI INSAN
9.       Workshop akhir INSAN dan SIM IBM Sanitasi
dan SIM IBM sanitasi
 Laporan evaluasi pelaksanaan
 Evaluasi pelaksanaan
pendataan keberfungsian
pendataan keberfungsian

1.7.1.2 Lingkup dan Peran di Tingkat Provinsi


Kegiatan pendataan keberfungsian ini dilaksanakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah
(BPPW) dalam rangka pemantauan hasil pelaksanaan pembangunan infrastruktur sanitasi yang
dilaksanakan pada tahun sebelumnya.
Kegiatan di tingkat provinsi meliputi:
 Melakukan pendataan dan evaluasi status keberfungsian sarana dan prasarana sanitasi
terbangun
 Melakukan pemetaan dan analisis permasalahan keberfungsian yang didapatkan dari
kegiatan pendataan dan evaluasi keberfungsian
 Memberikan rekomendasi tindak lanjut penanganan keberfungsian dan perhitungan biaya
yang dibutuhkan untuk optimalisasi sarana dan prasarana terbangun
 Melakukan konsolidasi dengan Dinas Teknis Pengelola Sarana dan Prasarana terbangun
terkait hasil identifikasi dan rencana tindak lanjut penanganan keberfungsian dan
keberlanjutan
 Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan Perencanaan dan Operasional Prasarana dan
Sarana Bidang Sanitasi kepada Direktorat Sanitasi.
Dalam pelaksanaan kegiatan Perencanaan dan Operasional Prasarana dan Sarana Bidang Sanitasi,
BPPW dibantu oleh Konsultan Individu (KI) yang bertugas untuk kegiatan keberfungsian.

Rincian kegiatan dan output yang dilaksanakan di tingkat Provinsi secara lengkap dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 1-1 Rincian Kegiatan dan Output Pelaksanaan BPPW (Provinsi)
Kegiatan Deskripsi Output Kegiatan
Tahap Persiapan

Melakukan seleksi / pemilihan tenaga


1.      Rekrutmen Konsultan konsultan individu untuk kegiatan
Individu (KI) Perencanaan dan Operasional Rekapitulasi status rekrutmen KI
keberfungsian dan Prasarana dan Sarana Bidang Keberfungsian
keberlanjutan Sanitasi

 Pembahasan rencana dan


metode pendataan status
2.       Rapat persiapan keberfungsian
pelaksanaan kegiatan  Pembahasan rencana dan
pendataan dan metode pendataan status
evaluasi  Jadwal kegiatan pendataan dan
keberfungsian
keberfungsian evaluasi keberfungsian sarana
 Memberikan arahan terkait
dan prasarana terbangun
lingkup tugas KI keberfungsian

 Mengumpulkan data status


keberfungsian dari aplikasi SI
INSAN dan SIM IBM Sanitasi  Daftar prioritas lokasi pendataan
3. Pengumpulan data
 Melakukan pemetaan lokasi keberfungsian
sekunder status
prioritas pendataan  Jadwal pelaksanaan pendataan
keberfungsian
keberfungsian dengan status keberfungsian
belum diketahui dan tidak
berfungsi
Tahap Pelaksanaan
 Melakukan kunjungan lapangan
terkait pendataan dan evaluasi
4.       Pendataan status
status keberfungsian  Laporan kunjungan lapangan
keberfungsian sarana
 Melakukan koordinasi dengan  Rekapitulasi status keberfungsian
dan prasarana bidang
sanitasi pemerintah daerah (pada saat
persiapan maupun setelah
kunjungan lapangan)
Kegiatan Deskripsi Output Kegiatan
5.       Penyampaian hasil
Melakukan pengisian data status
pemantauan dan
keberfungsian serta pemutakhiran  Terupdatenya data pada aplikasi
rencana penanganan
data pada SI INSAN dan SIM IBM SI INSAN & SIM IBM Sanitasi
keberfungsian tahun
Sanitasi
berjalan
Tahap Pelaporan
 
 Progres dan status keterisian
 Pengumpulan data identifikasi
data pada aplikasi SI INSAN dan
dan evaluasi keberfungsian
SIM IBM Sanitasi
 Memastikan keterisian data
6.       Penyusunan laporan status keberfungsian pada
dan rencana tindak aplikasi SI INSAN dan SIM IBM  Rencana tindak lanjut
lanjut Sanitasi penanganan keberfungsian dan
 Menyusun rencana tindak lanjut estimasi kebutuhan anggaran
penanganan keberfungsian, dan optimalisasi sarana dan
menghitung kebutuhan biaya prasarana terbangun
optimalisasi sarana dan prasana
terbangun

Melakukan pelaporan terkait


pelaksanaan kegiatan dan status Laporan kegiatan pendataan dan
7.     Penyampaian laporan
keberfungsian kepada Direktorat evaluasi keberfungsian
Sanitasi

1.7.1.3 Peran Pemerintah Daerah


Dalam kegiatan pendataan dan evaluasi keberfungsian infrastruktur sanitasi, Pemerintah Daerah
berperan dalam hal:
 Membantu Balai Prasarana Permukiman Wilayah dalam mengindentifikasi status
keberfungsian dan evaluasi sarana dan prasarana saniasi terbangun
 Membantu menjembatani KI keberfungsian dari BPPW Provinsi untuk dapat berkoordinasi
dengan pihak pengelola infrastruktur sanitasi terbangun
 Membantu penyusunan rencana tindak lanjut penganganan keberfungsian
 Mengikuti kegiatan FGD tindak lanjut keberfungsian
BAB 2
PENDATAAN DAN EVALUASI KEBERFUNGSIAN

Pendataan status keberfungsian ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan keberfungsian yang
bertujuan untuk mengumpulkan data keberfungsian serta mengevaluasi kualitas atau kondisi keberfungsian
sarana dan prasarana terbangun. Hasil pendataan tersebut akan menjadi, data awal untuk menentukan
rencana penanganan keberfungsian bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Kegiatan pendataan ini dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) dengan
mengalokasikan 2 (dua) orang konsultan individu (KI) yang terdiri dari:
- KI Keberfungsian Bidang Persampahan
KI Keberfungsian bidang persampahan bertugas untuk mendata dan mengidentifikasi status
keberfungsian sarana dan prasana yang dibangun oleh Kementerian PUPR di bidang
persampahan. Sarana dan prasarana yang didata meliputi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA),
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), dan TPS 3R (kegiatan IBM Sanitasi)
- KI Keberfungsian Bidang Air Limbah Domestik
KI Keberfungsian bidang air limbah domestik bertugas untuk mendata dan mengidentifikasi status
keberfungsian sarana dan prasarana yang dibangun oleh Kementerian PUPR di bidang air limbah
domestik. Sarana dan prasarana yang didata meliputi Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik
(IPALD) skala permukiman maupun skala perkotaan, Sanimas SPALD-S, Sanimas SPALD-T dan
Sanitasi LPK (kegiatan IBM sanitasi)

Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan pendataan dan evaluasi keberfungsian dapat dijelaskan sebagai
berikut.
2.1 Persiapan Pelaksanaan Kegiatan
Pada tahap persiapan pelaksanaan kegiatan diperlukan penyusunan rencana kerja atau jadwal
pelaksanaan pendataan dan pengumpulan data sekunder. BPPW dapat berkoordinasi dengan
konsultan individu (KI) dan pihak terkait lainnya (pemerintah daerah/ pihak pengelola sarana dan
prasarana terbangun) melalui rapat persiapan pelaksanaan.

2.1.1Pengumpulan Data Sekunder


Pengumpulan data sekunder dilakukan untuk mendapatkan data awal status keberfungsian yang
digunakan sebagai acuan penentuan prioritas lokasi pendataan. Penghimpunan data status
keberfungsian bersumber dari aplikasi SI INSAN (untuk kegiatan regular) dan SIM IBM sanitasi (untuk
kegiatan IBM).

2.1.2Penyusunan Jadwal Pendataan


Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam penyusunan jadwal pendataan adalah:
a. Menentukan prioritas lokasi pendataan yang akan dilakukan pemantauan secara langsung
maupun tidak langsung (via daring), ditentukan dengan cara.:
 Menentukan batasan pendataan keberfungsian berdasarkan tahun pembangunan
infrastruktur yang dibangun antara tahun 2015 – 2022.
 Mengutamakan lokasi/infrastruktur yang masih belum diketahui status keberfungsiannya
dan/ atau infrastruktur yang statusnya tdak berfungsi
b. Menyusun jadwal pendataan yang dilakukan melalui survei dan wawancara maupun
pendataan via daring yang dapat disesuaikan dengan alokasi pendanaan.
c. Menginformasikan kepada pihak pemerintah daerah maupun kelompok pengelola terkait
jadwal pelaksanaan pendataan keberfungsian. Pemberitahuan dapat disampaikan melalui:
 Surat pemberitahuan secara resmi
 Berkoordinasi secara langsung, atau
 Rapat persiapan pelaksanaan pendataan.

2.2 Pelaksanaan Pendataan Keberfungsian


2.2.1 Pendataan Keberfungsian
Pendataan keberfungsian dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: pendataan secara langsung
(survei lapangan), pendataan secara tidak langsung (via daring).
a. Pendataan secara langsung (survei lapangan)
Pendataan keberfungsian secara langsung dilakukan melalui survei lapangan menggunakan
pendekatan observasi dan wawancara. Observasi dan wawancara diperlukan untuk mengisi form
identifikasi keberfungsian, melalui pengamatan secara langsung kondisi sarana dan prasarana
sanitasi, baik kondisi teknis maupun operasional.
Form identifikasi keberfungsian memuat data umum yang meliputi profil sarana dan prasarana
terbangun. kondisi teknis, dan partisipasi masyarakat pada lokasi infrastruktur terbangun. Dalam
pelaksanaannya, kegiatan pendataan secara langsung dapat dilakukan bersama dengan
Pemerintah Daerah dalam hal ini OPD teknis terkait dan lembaga pengelola sarana dan prasarana
sanitasi. dengan terlebih dahulu melakukan koordinasi awal sebelum pelaksanaan survei lapangan.

Strategi Pelaksanaan Kunjungan Lapangan


Untuk mencapai hasil yang maksimal dengan sebaran lokasi yang berbeda-beda di tiap Provinsi
nya maupun di Kab/Kota, maka strategi pemetaan sebelum pendataan perlu dilakukan. Apa saja
yang perlu jadi perhatian adalah sebagai berikut :
 Pemilihan jalur atau sasaran lokasi pendataan, dipilih berdasarkan jarak yang berdekatan
antar Kab/Kota. Perlu dipelajari dulu pengelompokan lokasi yang akan dikunjungi
berdasarkan data base yang sudah tertera alamat lokasi yang harus didata
 Penentuan nya berdasarkan jarak dari Ibu Kota Provinsi ke Ibu Kota Kabupaten. Untuk
menjaga efektiftas pendataan dahulukan lokasi yang berdekatan dengan Ibu Kota Provinsi.
 Lakukan komunikasi pendahuluan sebelum melakukan kunjungan, agar mempermudah
pelaksanaan pendataan status keberfungsian, komunikasi dapat dilakukan melalui surat
pemberitahuan atau komunasi langsung kepada pihak Pemerintah Daerah setempat /
Kelompok Pengelola
 Pelaporan kepada BPPW Provinsi terkait progres hasil pendataan dan evaluasi keberfungsian
secara rutin setelah dilakukannya kunjungan. Pelaporan kepada Dit. Sanitasi Pusat setiap
bulan guna mengetahui progres pendataan status keberfungsian dan evaluasi keberlanjutan.

b. Pendataan secara tidak langsung (via daring)


Pendataan keberfungsian secara tidak langsung (via daring) dapat dilakukan dengan cara
mengundang lembaga pengelola sarana dan prasarana sanitasi serta pemerintah daerah (OPD
teknis terkait) dalam rapat pendataan status keberfungsian infrastruktur terbangun. Rapat tersebut
bertujuan untuk menghimpun status keberfungsian melalui verifikasi dan pemutakhiran data
menggunakan form identifikasi keberfungsian.
Form identifikasi keberfungsian secara lengkap dapat dilihat pada (lampiran 1-3)

2.3 Evaluasi Keberfungsian


Pelaksanaan pendataan status keberfungsian dilakukan bersamaan dengan penilaian evaluasi sarana
dan prasarana terbangun dengan menggunakan metode wawancara dan kuesioner yang ditujukan
kepada pengelola sarana dan prasarana terbangun. Adapun hasil identifikasi keberfungsian dari
tahapan pendataan digunakan untuk mengisi form penilaian kualitas keberfungsian pada tahapan
evaluasi. Dalam melakukan penilaian keberfungsian, hasil identifikasi keberfungsian, hasil wawancara
(yang dituangkan pada kuesioner) dievaluasi menggunakan metode scoring.

Kualitas keberfungsian dinilai berdasarkan 5 (lima) aspek pengelolaan, yaitu ketersediaan peraturan
pendukung, kondisi teknis, kelembagaan, keuangan, dan partisipasi masyarakat. Masing-masing aspek
tersebut memiliki bobot (dalam %) dan indikator sesuai dengan konteks yang akan dinilai. Selanjutnya,
penilaian kualitas keberfungsian untuk masing-masing indikator tersebut memiliki pilihan jawaban
dengan tingkatan nilai yang berbeda di setiap parameter. Setelah mendapatkan nilai parameter, maka
nilai tersebut dikalikan dengan bobot pada setiap aspek untuk mendapatkan skor akhir kualitas
keberfungsian dengan kategori penilaian sebagai berikut:
Tabel 1-2 Kategori Penilaian TPS 3R
Kategori Penilaian (Berdasarkan Jumlah Nilai)
N > 20 Sangat Baik
15 < N ≤ 20 Baik
10 < N ≤ 15 Sedang
N ≤ 10 Buruk

Tabel 1-3 Kategori Penilaian Sanimas SPALD-T


Kategori Penilaian
>8 Baik
6<N≤8 Sedang
≤6 Buruk

Tabel 1-4 Kategori Penilaian Sanimas SPALD-S

Kategori Penilaian (Berdasarkan Jumlah Nilai)

> 15 Baik
10 < N ≤ 15 Sedang
≤ 10 Buruk

Tabel 1-5 Kategori Penilaian Sanitasi LPK


Kategori Penilaian (Berdasarkan Jumlah Nilai)
> 2,5 Sangat Baik
2,0 > N < 2,5 Baik
1,5 < N ≤ 2,0 Sedang
N ≤ 1,5 Buruk

Hasil penilaian kualitas keberfungsian sesuai kategori diatas akan ditindaklanjuti oleh konsultan
bimbingan teknis kebefungsian dan keberlanjutan untuk penyusunan rencana tindak lanjut dan
rekomendasi penanganan keberfungsian. Adapun form evaluasi keberfungsian sebagaimana terlampir
pada (lampiran 1-4)

2.4 Pemutakhiran Data Sistem Informasi


Setelah melalui tahapan pendataan dan evaluasi status keberfungsian, selanjutnya dilakukan
pemutakhiran data melalui sistem informasi bidang sanitasi. Pemutakhiran data dilakukan dengan
cara memasukan data hasil identifikasi dan evaluasi keberfungsian ke dalam sistem informasi yaitu
SI INSAN dan SIM IBM Sanitasi. SI INSAN digunakan untuk pengisian data status keberfungsian
infrastruktur reguler sedangkan SIM IBM Sanitasi digunakan untuk pengisian data status
keberfungsian infrastruktur berbasis masyarakat (IBM). Pendataan status keberfungsian melalui SI
INSAN dan SIM IBM Sanitasi bertujuan untuk:
1. Mengumpulkan data hasil identifikasi keberfungsian infrastruktur sanitasi;
2. Memantau, mengendalikan dan mengevaluasi capaian pelaksanaan kegiatan di lapangan
melalui pengolahan data dan informasi;
3. Menyediakan kebutuhan data dan informasi untuk penyusunan laporan, pengambilan keputusan
dan kebijakan, serta integrasi data pada sistem informasi lain yang membutuhkan.

2.4.1 SI INSAN
Sistem Informasi Sanitasi (SI INSAN) adalah sebuah sistem perangkat lunak yang digunakan
Direktorat Sanitasi untuk memantau status pembangunan infrastruktur reguler sanitasi yang meliputi
sektor air limbah domestik, drainase, dan persampahan. Dalam rangka kegiatan pendataan dan
evaluasi keberfungsian, KI keberfungsian di BPPW Provinsi dapat melakukan update dan
menyesuaikan status data keberfungsian pada aplikasi SI INSAN yang kemudian dilakukan verifikasi
data di tingkat pusat. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian ataupun update
data pada aplikasi SI INSAN adalah sebagai berikut :
 KI Keberfungsian melakukan updating data SI-INSAN yang masih kosong/belum terisi/perlu
dilengkapi;
 Data yang diinput yaitu status keberfungsian infrastruktur reguler bidang air limbah domestik,
dan persampahan dengan sumber pembiayaan dari APBN yaitu IPLT, IPALD skala
regional/kota, TPST, dan TPA; (perlu dilakukan pembahasan dengan Pak Kukun / tim SI
INSAN)
 Pengisian data infrastruktur sanitasi terbangun dilengkapi dengan penulisan nama objek
infrastruktur pada kolom “nama infrastruktur” dengan contoh: IPAL Semanggi, TPA
Banjarbakula, IPLT Kota Sorong, dll;
 Data yang diinput perlu disesuaikan dengan satuan yang diminta di dalam SI-INSAN;
 Nilai biaya pembangunan diisi sesuai sumber biayanya;
 Koordinat lokasi ditulis dengan format desimal (tanda titik pemisah);
 Untuk infrastruktur Kegiatan IBM, DAK dan Hibah Sanitasi tidak diinput di dalam SI-INSAN;
 Data Infrastruktur yang tidak sesuai dengan menu infrastruktur di SI-INSAN (salah input) agar
dihapus dan diinput kembali pada menu infrastruktur yang sesuai;
 Data uji coba/testing/double input untuk dihapus.

Berikut adalah contoh data isian infrastruktur pada aplikasi SI INSAN


Air Limbah Domestik (IPLT)
Kelurahan/ Tahun Status Kap. Kap. Kap. Tidak Jumlah KK
ID Provinsi Kab/Kota Kecamatan Nama IPLT Longitude Latitude
Desa Konstruksi Keberfungsian Terpasang Terpakai terpakai Pemanfaat
(Berfungsi Berdasarkan
Tahun Sesuai titik Sesuai titik
Di isi oleh data lokasi kegiatan /Tidak ….... M3 ….... M3 ….... M3 data jumlah
Pembangunan pada peta pada peta
Berfungsi) pengguna
Air Limbah Domestik (IPALD Skala Regional/Kota)
Nama Tahun Status Kap. Kap. Kelurahan/ Jumlah KK
ID Longitude Latitude Provinsi Kab/Kota Kecamatan
Infrastruktur Konstruksi Keberfungsian Terpasang Terpakai Desa Pemanfaat

(Berfungsi Berdasarkan
Tahun Sesuai titik Sesuai titik
/Tidak ….... M3 ….... M3 Di isi oleh data lokasi kegiatan data jumlah
Pembangunan pada peta pada peta
Berfungsi) pengguna

Persampahan (TPST)
Nama Jenis Kondisi Kategori Kelurahan/ Status Kualitas Jumlah KK
ID Provinsi Kab/Kota Kecamatan Pengelola Jenis Pengelola Longitude Latitude
Fasilitas Fasilitas Fasilitas Pelayanan Desa Keberfungsian Keberfungsian Pemanfaat
Diisi Dinas (Berfungsi Berdasarkan
Di isi oleh data lokasi (Aktif/Non Di isi oleh data lokasi (Baik/Kurang Sesuai titik Sesuai titik
dengan TPST (Kota/Desa) LH/Desa/ (Dinas/Pokmas) /Tidak data jumlah
kegiatan Aktif) kegiatan baik/Buruk) pada peta pada peta
nama TPST Kecamatan Berfungsi) pengguna

Persampahan (TPA Kota/Regional)

Sarana Kabupaten/ Nama Status Tahun Status Kualitas Jumlah KK


Alat Berat Pengembangan ID Provinsi Jenis TPA Alamat Pengelola Sumber Dana Alamat TPA Latitude Longitude
Angkut Kota TPA Operasional Pembangunan Keberfungsian Keberfungsian Pemanfaat
Apabila TPA/TPA Aktif/Tidak Berfungsi/Tidak Baik/Kurang
Disi dengan prasarana TPA Diisi data lokasi kegiatan Alamat kantor pengelola APBN Alamat lokasi TPA
Pengembangan Regional Aktif Berfungsi Baik/Buruk

2.4.2 SIM IBM Sanitasi


Sistem Informasi Manajemen Infrastruktur Berbasis Masyarakat Sanitasi (SIM IBM Sanitasi) adalah
aplikasi berbasis website yang digunakan untuk memantau capaian pelaksanaan kegiatan IBM
sanitasi pada tahun berjalan dan evaluasi (status keberfungsian) program IBM. SIM IBM Sanitasi
menampilkan data capaian pelaksanaan kegiatan lapangan mulai dari tahap perencanaan,
konstruksi, dan pasca konstruksi melalui mekanisme pengelolaan data dan informasi secara terpadu.
Pengisian dan pemutakhiran data keberfungsian SIM IBM Sanitasi dilakukan oleh KI Keberfungsian.
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian ataupun update data pada aplikasi
SIM IBM Sanitasi adalah sebagai berikut :
 KI Keberfungsian melakukan pengisian data yang kosong/belum terisi/perlu dilengkapi.
 Pengisian “Form Evaluasi” dapat dilakukan bersama-sama dengan pengurus (KPP/KSM).
 Untuk foto bangunan pada kegiatan Sanimas SPALD-S, cukup perwakilan dari 1 Unit bangunan
lengkap (bilik dan tangki septik serta resapan).
 Untuk foto bangunan TPS 3R/Sanimas/Sanitasi LPK yang dimasukkan ke aplikasi adalah foto
yang dapat mewakili kondisi infrastruktur secara keseluruhan.
Panduan pengisian/ update data pada aplikasi SIM IBM Sanitasi terlampir pada (lampiran 1-1)

Berikut adalah contoh data isian infrastruktur (SPALD-T, SPALD-S, LPK, TPS 3R) pada aplikasi SIM
IBM Sanitasi
Kode Kabupaten/ Jumlah KK Konfirmasi
Provinsi Kecamatan Desa/Kelurahan Lokasi Tahun Pagu Pencairan Serah Terima Keberfungsian Opsi Teknologi Keterangan
Provinsi Kota Terlayani Satker
MCK+/Jaringan
alamat lengkap Tahun Tanggal Serah Berfungsi/Tida
Disi dengan data lokasi kegiatan Pagu Anggaran perppipaan,Pengomposan KK terlayani
lokasi kegitan pembngunan Terima Berfungsi
/Pencacah Plastik
BAB 3
PELAPORAN

Direktorat sanitasi akan menghimpun rekapitulasi laporan hasil kegiatan pendataan dan evaluasi
keberfungsian yang dilaksanakan oleh BPPW Provinsi. Untuk mengetahui perubahan status yang
didapatkan berdasarkan hasil kegiatan pendataan status keberfungsian. Adapun laporan yang perlu di
sampaikan oleh BPPW yang melaksanakan kegiatan pendataan keberfungsian adalah sebagai berikut:
1. Laporan persiapan, antara lain berisikan rencana kerja pelaksanaan kegiatan pendataan status
keberfungsian yang dilakukan secara langsung (survei lapangan) maupun secara tidak langsung
(mengadakan rapat via daring), sebaran lokasi yang akan dilakukan pendataan,
2. Laporan progress kegiatan pendataan keberfungsian. Laporan ini merupakan laporan
perkembangan status pendataan keberfungsian berupa rekapitulasi status keberfungsian, dan profil
hasil pendataan keberfungsian yang telah dilakukan
3. Laporan akhir, laporan akhir berisikan penjelasan terkait degan hasil pendataan keberfungsian
yang sudah dilengkapi dengan hasil evaluasi keberfungsian. Laporan akhir ini juga berisikan
dengna kronologis koordinasi dengan Pemerintah Daerah terkait dengan pembahasan rencana
tindak lanjut penanganan keberfungsian yang telah dilakukan pembahasan melalui FGD. Serta
time line hasil kesepakatan pelaksanaan penanganan keberfungsian.
4. Dokumen pendukung yang harus sampaikan adalah profil keberfungsian untuk lokasi yang telah
dilakukan pendataan, dimana didalam profil tersebut memuat dokumentasi kondisi terkini
infrastruktur terbangun, selain itu juga dapat disampaikan surat menyurat dengan Pemerintah
Daerah ataupun pihak pengelola sarana dan prasarana sanitasi, terkait dengan pelaksanaan
pendataan dan evaluasi keberfungsian.
5. KI Keberfungsian menyampaikan laporan bulanan kepada pemberi kerja, dalam hal ini PPK di
BPPW provinsi terkait dengan pelaksanaan kegiatan pendataan dan evaluasi keberfungsian.

Laporan dapat disampaikan kepada Direkorat Sanitasi, melalui link https://bit.ly/Keberfungsian2023 atau
dapat berkoordinasi secara langsung dengan tim pemantau pelaksanaan pendataan dan evaluasi
keberfungsian infrastruktur sanitasi. Adapun jika sewaktu dibutuhkan BPPW Provinsi melalui KI
Keberfungsia dan Keberlanjutan dapat menyampaikan data status terkini dari pelaksanaan kegiatan, dan
informasi yang dibutuhkan oleh pimpinan.

BAB 4
PENUTUP

Hasil dari pendataan dan evaluasi keberfungsian ini diharapkan dapat menjadi langkah penanganan
masalah keberfungsian serta dapat meningkatkan cakupan pelayanan Sanitasi untuk bidang Persampahan
dan pengelolaan Air Limbah. Output dari pendataan ini akan dikompilasi dan dievaluasi lebih lanjut oleh
Konsultan Bintek Pendampingan Keberlanjutan dan Keberfungsian di tingkat Pusat.

Serta melalui rangkaian kegiatan pendampingan keberfungsian dapat menjadi pemicu pihak-pihak yang
terkait dengan pengelolaan aset serta sarana terbangun untuk dapat mengoprasikan sarana dan prasarana
terbangun secara optimal.
LAMPIRAN BUKU PANDUAN
MONITORING
KEBERFUNGSIAN
Lampiran 1- 1 Panduan Pengisian Data SI INSAN

1. Masuk ke dalam aplikasi SIM IBM Sanitasi dengan mengakses link:


http://sanitasi.ciptakarya.pu.go.id/siinsan/login.php
2. Kemudian akan tampil halaman seperti tampilan di bawah. Pengguna dapat memasukan username
dan password sesuai dengan akses yang telah diberikan.

3. Tampilan Dashboard SI INSAN


Cari data dan
Ekspor/Download

User Login

Menu Utama
Data-data pada
Dashboard

4. Tampilan Menu SI INSAN

5. Update Data Isian SI INSAN


6. Catatan Input Data
 Data yang diinput air limbah domestik, persampahan dan drainase lingkungan dengan sumber
pembiayaan APBN, APBD, CSR
 Nama Objek Infrastruktur kegiatan disertakan (tidak hanya lokasi saja) atau sebaliknya.
Penulisan nama objek seperti IPAL Semanggi, TPA Banjarbakula, IPLT Kota Sorong, dll
 Data yang diisikan disesuaikan dengan satuan yang diminta dalam SIINSAN
 Nilai biaya pembangunan diisi sesuai sumber biayanya dan nilai Total harus diisi
 Koordinat diisi dengan format desimal (tanda titik pemisah)
 Infrastruktur Kegiatan IBM, DAK dan Hibah Sanitasi tidak diinput dalam SIINSAN
 Data Infrastruktur yang tidak sesuai dengan menu infrastruktur di SIINSAN untuk dihapus dan
diinput di menu infrastruktur yang sesuai
 Data uji coba/testing/double input untuk dihapus
Lampiran 1-2 Panduan Pengisian Data Keberfungsian SIM IBM Sanitasi

Daftar Username dan Password

1. Masuk ke dalam aplikasi SIM IBM Sanitasi dengan mengakses link: http://bit.ly/SIMIBMSanitasi
2. Kemudian akan tampil halaman seperti tampilan di bawah. Pengguna dapat memasukan username dan
password sesuai dengan akses yang telah diberikan.
3. Kemudian masuk ke Menu “Input Kegiatan Eksisting”, pilih program (TPS 3R, Sanimas SPALD-T,
Sanimas SPALD-S, atau Sanitasi LPK) dan klik kolom ”Form Evaluasi” untuk melakukan updating dan
melengkapi data sesuai dengan lokasi yang dilakukan survey

4. Lengkapi data yang masih kosong dan perlu dilengkapi kemudian submit.
5. Pengisian Titik Koordinat
6. Catatan Pengisian Form Evaluasi
 KI Keberfungsian melakukan pengisian data yang kosong/belum terisi.
 Pengisian “Form Evaluasi” dapat dilakukan bersama-sama dengan pengurus (KPP/KSM).
 Untuk foto bangunan pada kegiatan Sanimas SPALD-S, cukup perwakilan dari 1 Unit bangunan
bilik saja.
 Untuk foto bangunan TPS 3R/Sanimas/Sanitasi LPK yang dimasukkan ke aplikasi adalah foto yang
dapat mewakili kondisi infrastruktur secara keseluruhan.

7. Catatan Pengisian Form Evaluasi Kegiatan TPS 3R

Lampiran 1- 3 Form Identifikasi Keberfungsian


Berikut adalah form pendataan profil keberfungsian
- TPST
N
o Komponen Data Isian Data Satuan
Data Umum
Nama : Desa, Dusun, Kelurahan, Kecamatan,
1 Lokasi Kab/Kota  
2 Koordinat X    
3 Koordinat Y    
4 Pagu   Rupiah
5 Tahun Pembangunan    
6 Status Operasional TPST Belum / Sudah di Operasikan  
Dinas/ UPT/ UPTD/ Lembaga Swasta/ Kelompok
7 Lembaga Pengelola Masyarkat  
Ketua Lembaga
8 Pengelola    
Jumlah Anggota
9 Pengelola    
10 Luas Lahan   m2
11 Status Lahan    
12 Keberfungsian Berfungsi / Tidak Berfungsi  
13 Kualitas Keberfungsian Berfungsi Baik/ Berfungsi Sebagian/ Tidak Berfungsi  
Lingkup Wilayah Nama Lokasi (Kab/Kota/Kecamatan/Desa/RT/RW)
14 Pelayanan yang dilayani  
Jumlah Penduduk
15 Terlayani   Jiwa
16 Volume Sampah Masuk   m3/ Hari
17 Volume Residu keluar   m3/ Hari
Teknis
18 Kondisi Hanggar Baik, Rusak Ringan, Rusak berat  
Kondisi Peralatan (Mesin
Pengolahan Maupun alat
19 berat) Baik, Rusak Ringan, Rusak berat  
20 Ketersediaan Air Bersih (ada/ ada tapi tidak mencukupi)  
21 Sumber Air Berish PAM/ Sumur /Dll  
Pemasaran Produk Hasil TPST
Pembelian hasil olahan
22 TPST (disi oleh …......... )  
Bantuan Pemerintah
23 Daerah Subsidi Biaya Oprasional / Pelatihan/ Dll  
CATATAN

 
PERMASALAHAN

 
N
o Komponen Data Isian Data Satuan

- TPA
N
o Komponen Data Isian Data Satuan
Data Umum
Nama : Desa, Dusun,
Kelurahan, Kecamatan,
1 Lokasi Kab/Kota  
2 Koordinat X    
3 Koordinat Y    
4 Pagu   Rupiah
5 Tahun Pembangunan    
6 Status Operasional TPST Belum / Sudah di Operasikan  
Dinas/ UPT/ UPTD/ Lembaga
7 Lembaga Pengelola Swasta/ Kelompok Masyarkat  
8 Ketua Lembaga Pengelola    
9 Jumlah Anggota Pengelola    
10 Luas Lahan   m2
11 Status Lahan    
12 Keberfungsian Berfungsi / Tidak Berfungsi  
Berfungsi Baik/ Berfungsi
13 Kualitas Keberfungsian Sebagian/ Tidak Berfungsi  
Nama Lokasi
(Kab/Kota/Kecamatan/Desa/RT
14 Lingkup Wilayah Pelayanan /RW) yang dilayani  
15 Jumlah Penduduk Terlayani   Jiwa
16 Volume Sampah Masuk   m3/ Hari
17 Volume Sampah di olah   m3/ Hari
Teknis
18 Kondisi Jembatan Timbang Baik, Rusak Ringan, Rusak berat  
Terpakai < 50%, Terpakai > 50%
19 Kondisi Sel Penampung - 100 %, Penuh  
20 Kondisi Alat Berat Baik, Rusak Ringan, Rusak berat  
21 Kondisi bangunan pengolahan lanjutan Baik, Rusak Ringan, Rusak berat  
Pengelolaan
  Ketersedian SOP Teknis Operasional TPA (ada/tidak)  
(terdapat kantor/gudang/pagar
keliling atau unit
  Fasilitas Pendukung pengolahan/lainnya)  
  Akses Air Bersih (ada/tidak)  
  Jumlah Operator TPA   orang
  Perawatan Alat berat (ada/tidak)  
Jumlah dan kapasitas Truk pengangkut Truck, ….
  sampah   M3,ton
CATATAN

 
PERMASALAHAN

- IPLT
N
o Komponen Data Isian Data Satuan
Data Umum
Nama : Desa, Dusun, Kelurahan,
1 Lokasi Kecamatan, Kab/Kota  
2 Koordinat X    
3 Koordinat Y    
4 Pagu   Rupiah
5 Tahun Pembangunan    
6 Status Operasional IPLT Belum / Sudah di Operasikan  
7 Lembaga Pengelola BLUD/BUMD/Lembaga Swasta  
8 Ketua Lembaga Pengelola    
9 Jumlah Anggota Pengelola    
10 Luas Lahan   m2
11 Status Lahan    
12 Keberfungsian Berfungsi / Tidak Berfungsi  
Berfungsi Baik/ Berfungsi
13 Kualitas Keberfungsian Sebagian/ Tidak Berfungsi  
Nama Lokasi
(Kab/Kota/Kecamatan/Desa/RT/
14 Lingkup Wilayah Pelayanan RW) yang dilayani  
15 Jumlah Penduduk Terlayani   Jiwa
(Konvensional / Semi Mekanis /
16 Sistem Yang Digunakan Mekanis (pilih salah satu))  
Teknis
17 layout dan Diagram Alur Sistem (ada/tidak)  
Baik, Rusak Sebagian, Rusak
Semua

- Baik : Kondisi Fisik baik, Kondisi


Pengaliran Lancar
- Rusak Sebagian : Kondisi Fisik
ada kebocoran atau retak,
18 Kondisi Unit Penerima (Receiving Unit)  
namun pengaliran lancar, Kondisi
Fisik baik namun pengaliran tidak
lancar atau ada terjadi
penyumbatan
- Rusak Semua : Kondisi Fisik ada
retak atau bocor, dan kondisi
pengaliran tidak berjalan
N
o Komponen Data Isian Data Satuan
Baik, Rusak Sebagian, Rusak
Semua

- Baik : Kondisi Fisik baik, Kondisi


Pengaliran Lancar
- Rusak Sebagian : Kondisi Fisik
ada kebocoran atau retak,
19 Pengolahan Awal (Pre-treatment)  
namun pengaliran lancar, Kondisi
Fisik baik namun pengaliran tidak
lancar atau ada terjadi
penyumbatan
- Rusak Semua : Kondisi Fisik ada
retak atau bocor, dan kondisi
pengaliran tidak berjalan
Baik, Rusak Sebagian, Rusak
Semua

- Baik : Kondisi Fisik baik, Kondisi


Pengaliran Lancar
- Rusak Sebagian : Kondisi Fisik
Pengolahan Pemisahan Padatan dan ada kebocoran atau retak,
20  
Cairan namun pengaliran lancar, Kondisi
Fisik baik namun pengaliran tidak
lancar atau ada terjadi
penyumbatan
- Rusak Semua : Kondisi Fisik ada
retak atau bocor, dan kondisi
pengaliran tidak berjalan
Baik, Rusak Sebagian, Rusak
Semua

- Baik : Kondisi Fisik baik, Kondisi


Pengaliran Lancar
- Rusak Sebagian : Kondisi Fisik
ada kebocoran atau retak,
21 Pengolahan Cairan  
namun pengaliran lancar, Kondisi
Fisik baik namun pengaliran tidak
lancar atau ada terjadi
penyumbatan
- Rusak Semua : Kondisi Fisik ada
retak atau bocor, dan kondisi
pengaliran tidak berjalan
22 Pengolahan Padatan Baik, Rusak Sebagian, Rusak  
Semua

- Baik : Kondisi Fisik baik, Kondisi


Pengaliran Lancar
- Rusak Sebagian : Kondisi Fisik
ada kebocoran atau retak,
namun pengaliran lancar, Kondisi
Fisik baik namun pengaliran tidak
lancar atau ada terjadi
penyumbatan
N
o Komponen Data Isian Data Satuan
- Rusak Semua : Kondisi Fisik ada
retak atau bocor, dan kondisi
pengaliran tidak berjalan
(Baik/Rusak Sebagian/Tidak
23 Kondisi Akses Jalan Masuk IPLT  
dapat dilalui)
Pengelolaan
Ketersedian SOP Teknis Operasional (ada/tidak/utk penyedotan/utk
24 IPLT IPLT)  
Ketersedaan Buku Manual/ Gambar
25 Teknis (ada/tidak)  
(terdapat kantor/gudang/pagar
keliling IPLT atau unit
26 Fasilitas Pendukung pengolahan/lainnya)  
27 Akses Air Bersih (ada/tidak)  
28 Jumlah Operator IPLT   orang
29 Layanan Lumpur Tinja (berjalan/tidak)  
30 Jumlah dan kapasitas Truk Tinja   Truck, …. L
CATATAN

 
PERMASALAHAN

- IPALD
N
o Komponen Data Isian Data Satuan
Data Umum
Nama : Desa, Dusun, Kelurahan,
1 Lokasi Kecamatan, Kab/Kota  
2 Koordinat X    
3 Koordinat Y    
4 Pagu   Rupiah
5 Tahun Pembangunan    
6 Status Operasional IPLT Belum / Sudah di Operasikan  
DINAS/BLUD/BUMD/Lembaga
7 Lembaga Pengelola Swasta  
8 Ketua Lembaga Pengelola    
9 Jumlah Anggota Pengelola    
10 Luas Lahan   m2
11 Status Lahan    
N
o Komponen Data Isian Data Satuan
12 Keberfungsian Berfungsi / Tidak Berfungsi  
Berfungsi Baik/ Berfungsi
13 Kualitas Keberfungsian Sebagian/ Tidak Berfungsi  
Nama Lokasi
(Kab/Kota/Kecamatan/Desa/RT/
14 Lingkup Wilayah Pelayanan RW) yang dilayani  
15 Jumlah Penduduk Terlayani   Jiwa
Teknis
16 layout dan Diagram Alur Sistem (ada/tidak)  
Baik, Rusak Sebagian, Rusak
Semua

- Baik : Kondisi Fisik baik, Kondisi


Pengaliran Lancar
- Rusak Sebagian : Kondisi Fisik
ada kebocoran atau retak,
18 Kondisi Unit Pengolahan  
namun pengaliran lancar, Kondisi
Fisik baik namun pengaliran tidak
lancar atau ada terjadi
penyumbatan
- Rusak Semua : Kondisi Fisik ada
retak atau bocor, dan kondisi
pengaliran tidak berjalan
Baik, Rusak Sebagian, Rusak
Semua

- Baik : Kondisi Fisik baik, Kondisi


Pengaliran Lancar
- Rusak Sebagian : Kondisi Fisik
Pengolahan Pemisahan Padatan dan ada kebocoran atau retak,
20  
Cairan namun pengaliran lancar, Kondisi
Fisik baik namun pengaliran tidak
lancar atau ada terjadi
penyumbatan
- Rusak Semua : Kondisi Fisik ada
retak atau bocor, dan kondisi
pengaliran tidak berjalan
Baik, Rusak Sebagian, Rusak
Semua

- Baik : Kondisi Fisik baik, Kondisi


Pengaliran Lancar
- Rusak Sebagian : Kondisi Fisik
ada kebocoran atau retak,
21 Pengolahan Cairan  
namun pengaliran lancar, Kondisi
Fisik baik namun pengaliran tidak
lancar atau ada terjadi
penyumbatan
- Rusak Semua : Kondisi Fisik ada
retak atau bocor, dan kondisi
pengaliran tidak berjalan
N
o Komponen Data Isian Data Satuan
Baik, Rusak Sebagian, Rusak
Semua

- Baik : Kondisi Fisik baik, Kondisi


Pengaliran Lancar
- Rusak Sebagian : Kondisi Fisik
ada kebocoran atau retak,
22 Pengolahan Padatan  
namun pengaliran lancar, Kondisi
Fisik baik namun pengaliran tidak
lancar atau ada terjadi
penyumbatan
- Rusak Semua : Kondisi Fisik ada
retak atau bocor, dan kondisi
pengaliran tidak berjalan
Pengelolaan
Ketersedian SOP Teknis Operasional
  IPALD (ada/tidak)  
Ketersedaan Buku Manual/ Gambar
  Teknis (ada/tidak)  
(terdapat kantor/gudang/pagar
keliling IPLT atau unit
  Fasilitas Pendukung pengolahan/lainnya)  
  Akses Air Bersih (ada/tidak)  
  Jumlah Operator IPALD   orang
  Pengangkutan Lumpur ke TPA (ada/tidak)  
CATATAN

 
PERMASALAHAN

- TPS 3R
N
o Komponen Data Isian Data Satuan
Data Umum
Nama : Desa, Dusun, Kelurahan, Kecamatan,
1 Lokasi Kab/Kota  
2 Pagu   Rupiah
3 Biaya Fisik   Rupiah
4 Biaya Upah   Rupiah
5 Tahun Pembangunan    
6 HOK   Orang Hari
N
o Komponen Data Isian Data Satuan
Nama KMP (Kelompok
7 Masyarakat Penyelenggara)    
8 Ketua KMP    
9 No. telpon ketua KMP    
10 Jumlah Anggota KMP   Orang
11 Luas Lahan   m2
12 Status lahan    
13 Luas Lahan   m2
14 Status Lahan    
15 Keberfungsian Berfungsi / Tidak Berfungsi  
16 Kualitas Keberfungsian Berfungsi Baik/ Berfungsi Sebagian/ Tidak Berfungsi  
17 Lingkup Wilayah Pelayanan Nama Lokasi (Desa/RT/RW) yang dilayani  
18 Jumlah Penduduk Terlayani   Jiwa
19 Volume Sampah Masuk   m3/ Hari
20 Volume Residu keluar   m3/ Hari
PRASARANA
21 Luasan hanggar   m2
22 Konstruksi Hanggar    
23 Kondisi Hanggar Baik, Rusak Ringan, Rusak berat  
24 Akses jalan Ke TPS 3R jalan Tanah, Jalan Aspal, Jalan Beton  
25 Listik   Va
26 Sumber Air Berish PAM/ Sumur /Dll  
SARANA
27 jenis Becak motor    
28 Jumlah Becak Motor   Unit
29 Kondisi becak motor Baik, Rusak Ringan, Rusak berat  
30 Jenis Mesin Pencacah Kompos    
Jumlah Mesin Pencacah
31 Kompos    
Kondisi Mesin Pencacah
32 Kompos Baik, Rusak Ringan, Rusak berat  
33 Jenis Mesin Pencacah Plastik    
Jumlah Mesin Pencacah
34 Plastik    
Kondisi Mesin Pencacah
35 Plastik Baik, Rusak Ringan, Rusak berat  
36 Sistem Pengolahan Protorype - 1/ Prototype - 2  
PARTISIPASI
37 Bentuk Partisipasi Masyarakat Pembayaran Iuran/ Tidak ada Pembayaran Iuran  
38 Pemerintah Daerah Subsidi Biaya Oprasional / Pelatihan/ Dll  
CATATAN

 
PERMASALAHAN
N
o Komponen Data Isian Data Satuan

- SPALD-T
N
o Komponen Data Isian Data Satuan
Data Umum
Nama : Desa, Dusun, Kelurahan, Kecamatan,
1 Lokasi Kab/Kota  
2 Pagu   Rupiah
3 Biaya Fisik   Rupiah
4 Biaya Upah   Rupiah
5 Tahun Pembangunan    
Orang
6 HOK   Hari
Nama KMP (Kelompok
7 Masyarakat Penyelenggara)    
8 Ketua KMP    
9 No. telpon ketua KMP    
10 Jumlah Anggota KMP   Orang
11 Koordinat X    
12 Koordinat Y    
13 Luas Lahan   m2
14 Status Lahan    
15 Keberfungsian Berfungsi / Tidak Berfungsi  
Berfungsi Baik/ Berfungsi Sebagian/ Tidak
16 Kualitas Keberfungsian Berfungsi  
17 Lingkup Wilayah Pelayanan Nama Lokasi (Desa/RT/RW) yang dilayani  
18 Jumlah Penduduk Terlayani   Jiwa
19 Sistem Sanimas Perpipaan/ Non Perpipaan  
PRASARANA
20 Luas Bangunan   m2
21 Konstruksi Bangunan    
22 Kondisi bangunan    
Material Perpipaan yang di
23 Gunakan PVC  
24 Kondisi Jaringan Perpipaan Baik, Rusak Sebagian, Rusak Semua  
CATATAN

 
PERMASALAHAN

 
- SANIMAS SPALD-S
N
o Komponen Data Isian Data Satuan
Data Umum
1 Koordinat X    
  Koordinat Y    
2 Luas Lahan   m2
3 Status Lahan    
4 Keberfungsian Berfungsi / Tidak Berfungsi  
Berfungsi Baik/ Berfungsi Sebagian/
5 Kualitas Keberfungsian Tidak Berfungsi  
Nama Lokasi (Desa/RT/RW) yang
6 Lingkup Wilayah Pelayanan dilayani  
7 Jumlah Penduduk   Jiwa
8 Jumlah KK   KK
9 BABS   KK
10 Jumlah Stunting   Jiwa
Data Kontrak & Pemanfaat
11 Tahun Evaluasi    
12 Jumlah Rumah Dilayani   Rumah
13 Jumlah KK Terlayani   KK
14 Jumlah Bilik   Unit
15 Tangki Septik Individual   KK
16 Tangki Septik Komunal   KK
Pemanfaatan & Pemeliharaan Prasarana Sanitasi
17 Jumlah Unit Dimanfaatkan 100%/ 75%/ 50%/ 25%/ 0% %
  Kondisi Bilik    
18 Baik   %
19 Rusak Ringan   %
20 Rusak Berat   %
  Kondisi Bangunan Tangki Septik    
21 Baik   %
22 Rusak Ringan   %
23 Rusak Berat   %
  Suplai Air Bersih    
24 Baik   %
25 Rusak Ringan   %
26 Rusak Berat   %
Sistem Pengaliran Ke Tangki
  Septik    
27 Baik/ Lancar   %
28 Terkadang Mampet   %
29 Sering Mampet   %
 
30 Jumlah Pemanfaat Saat ini   KK
31 Jumlah Jiwa Pemanfaat   Jiwa
N
o Komponen Data Isian Data Satuan
Kondisi Pemeliharaan Rutin (Pembersihan)
32 Baik   %
33 Cukup   %
34 Kurang   %
35 Kondisi Lumpur Tinja Penuh   %
Kondisi Lumpur Tinja Belum
36 Penuh   %
Penyedotan & Pengolahan Lumpur Tinja
37 Penyedotan Diolah di IPLT   %
38 Penyedotan Tidak Diolah   %
39 Tidak Dilakukan penyedotan   %
CATATAN

 
PERMASALAHAN

- LPK
N
o Komponen Data Isian Data Satuan
Data Umum
Nama : ponfes/ Lembaga Keagamaan, Nama Jalan
1 Lokasi ….  
2 Pagu   Rupiah
3 Biaya Fisik   Rupiah
4 Biaya Upah   Rupiah
5 Tahun Pembangunan    
6 Keterangan LPK tahap 1, LPK Tahap 2  
7 Jumlah Pekerja   Orang
Orang
8 HOK   Hari
9 Nama Tim Pelaksana    
10 ketua Lembaga pengelola   Orang
No. Telfon Ketua lembaga
11 pengelola    
12 Luas Lahan   m2
13 Status Lahan    
14 Keberfungsian Berfungsi / Tidak Berfungsi  
Berfungsi Baik/ Berfungsi Sebagian/ Tidak
15 Kualitas Keberfungsian Berfungsi  
16 Lingkup Wilayah Pelayanan Nama Lokasi (Desa/RT/RW) yang dilayani  
N
o Komponen Data Isian Data Satuan
17 Jumlah Penduduk Terlayani   Jiwa
18 Sistem IPAL Non Pabrikasi / IPAL Pabrikasi  
PRASARANA
19 Luas Bangunan   m2
20 Konstruksi Bangunan    
21 Kondisi bangunan    
22 Jalan Jalan Tanah, Jalan Aspal, Jalan Beton  
23 Listrik   Va
24 Sumber Air Bersih PAM/ Sumur /Dll  
PARTISIPASI
25 Bentuk Partisipasi Masyarakat Pembayaran Iuran/ Tidak ada Pembayaran Iuran  
26 Pemerintah Daerah Subsidi Biaya Oprasional / Pelatihan/ Dll  
CATATAN

PERMASALAHAN

 
Lampiran 1- 4 Form Evaluasi Keberfungsian
Berikut form kuesioner evaluasi keberlanjutan sarana terbangun:
- TPST
No Aspek/ Indikator Parameter Nila Piliha
. Kriteria (2) (3) i n
(1) (4) (5)
Ada Peraturan Daerah yang mengatur
tentang pengelolaan persampahan, dan
3
Adanya memuat pengaturan pelaksanaan TPST
peraturan di secara detail
daerah Ada Peraturan Daerah yang mengatur
 
tentang tentang Pengelolaan Persampahan tetapi
2
Pengelolaan tidak mengatur pelaksanaan TPST secara
Produk TPST detail
peraturan Belum ada Peraturan Daerah yang mengatur
1 1
yang tentang pengelolaan Persampahan
mendukung
Ada rencana pengembangan TPST dalam
3
RT/RW dan sudah melakukan revisi SSK
Rencana Ada rencana pengembangan TPST di dalam
pengembanga RT/RW akan tetapi belum melakukan revisi 2  
n TPST SSK
Tidak ada rencana pengembangan TPST di
1
dalam RT/RW
No Aspek/ Indikator Parameter Nila Piliha
. Kriteria (2) (3) i n
(1) (4) (5)
Proses Pemilahan, pengolahan sampah
3
organik dan anorganik
Jenis
Proses Pemilahan dan pengolahan sampah  
pengelolaan 2
organik/anorganik
Hanya proses pemilahan 1
Volume ≥ 60% dari kapasitas layanan yang
3
direncanakan
Volume
30% ≤ Volume <60% dari kapasitas layanan
sampah 2  
yang direncanakan
dikelola
Volume < 30% dari kapasitas layanan yang
1
direncanakan
Kondisi semua bangunan dan prasarana
3
berfungsi dengan baik
Kondisi
Kondisi bangunan dan prasarana berfungsi
bangunan dan 2  
sebagian
prasarana
Kondisi bangunan dan prasarana tidak
Teknis - 1
2 berfungsi
Teknologi Peralatan pendukung cukup memadai dan
3
kondisi berfungsi baik
Peralatan pendukung cukup memadai,
Kondisi 2
namun sebagian tidak berfungsi dengan baik  
peralatan
Peralatan pendukung kurang memadai, dan
tidak ada peralatan yang berfungsi dengan 1
baik
> 70% sampah organik diolah menjadi
3
kompos
Produksi ≤ 70% sampah organik diolah menjadi
2  
kompos kompos
Tidak ada sampah organik diolah menjadi
1
kompos
Volume Residu < 30% dari sampah total yang dikelola 3
diangkut ke 30% - 40% dari sampah total yang dikelola 2  
TPA > 40% dari sampah total yang dikelola 1
3 Kelembagaa Dinas Lingkungan Hidup 3
n Lembaga
UPT-D 2  
pengelola
Lembaga Swasta 1
Struktur lengkap dan pengelola berfungsi
3
aktif
Struktur Struktur lengkap akan tetapi pengelola
2  
organisasi kurang aktif
Ada struktur akan tetapi organisasi tidak
1
berjalan
Pengelola sangat kompeten 3
Kompetensi
Pengelola cukup kompeten 2  
pengelola
Pengelola kurang kompeten 1
Ketersediaan Operator atau tenaga kerja cukup 3
operator atau Operator atau tenaga kerja kurang 2  
tenaga kerja Tidak ada operator 1
Administrasi Dilakukan pencatatan operasional TPST 3  
pengelolaan secara baik
No Aspek/ Indikator Parameter Nila Piliha
. Kriteria (2) (3) i n
(1) (4) (5)
Dilakukan pencatatan operasional TPST
2
tetapi kurang baik
Tidak dilakukan pencatatan operasional TPST 1
Ada fasilitasi kelembagaan secara rutin dari
3
Fasilitasi Pemda (minimal 1 kali/bulan)
kelembagaan Pernah ada fasilitasi dari Pemda (minimal 1  
2
oleh Pemda kali dalam 3-6 bulan)
Tidak pernah ada fasilitasi dari Pemda 1
Keuangan bulanan surplus 3
Kondisi
Keuangan bulanan cukup (balance) 2  
keuangan
Keuangan bulanan minus 1
Ada buku kas dan dana KSM disimpan di
3
bank
Pengelolaan
Ada buku kas, namun dana KSM dipegang  
Keuangan 2
bendahara
Keuangan dicatat seadanya 1
4 Keuangan Masyarakat membayar retribusi dengan
3
tepat waktu
Retribusi
Masyarakat membayar retribusi tidak tepat  
Masyarakat 2
waktu (banyak yang menunggak)
Masyarakat tidak membayar retribusi 1
Bantuan Ada bantuan dana operasional sesuai
3
keuangan dari kebutuhan
 
Pemerintah Ada bantuan dana operasional seadanya 2
Daerah Tidak ada bantuan dana operasional 1
Seluruh masyarakat memilah sampah 3
Pemilahan Hanya sebagian masyarakat memilah
2
sampah oleh sampah  
masyarakat Tidak ada pemilahan sampah pada rumah
1
tangga
Pengelolaan Dilakukan pengangkutan Residu ke TPA
dan 3
5 secara terjadwal
Partisipasi Pengangkutan
Dilakukan pengangkutan Residu ke TPA  
Masyarakat Residu 2
namun tidak terjadwal
Tidak Ada pengangkutan Residu 1
Penambahan Pelanggan > 50% 3
Pengembanga
Penambahan pelanggan ≤ 50% 2  
n pelanggan
Ada pengurangan pelanggan 1

- TPA
No Aspek/ Indikator Parameter Nila Piliha
. Kriteria (2) (3) i n
(1) (4) (5)
1 Produk Adanya Ada Peraturan Daerah yang mengatur  
3
peraturan peraturan di tentang pengelolaan persampahan
yang daerah tentang Ada Peraturan Daerah yang mengatur 2
mendukung Pengelolaan tentang Pengelolaan Persampahan tetapi
Sampah tidak mengatur pengelolaan sampah di
TPA secara spesifik
No Aspek/ Indikator Parameter Nila Piliha
. Kriteria (2) (3) i n
(1) (4) (5)
Belum ada Peraturan Daerah yang
mengatur tentang pengelolaan 1
Persampahan
Ada rencana pengembangan TPA dalam
3
RT/RW dan sudah melakukan revisi SSK
Rencana Ada rencana pengembangan TPA di dalam
pengembangan RT/RW akan tetapi belum melakukan 2  
TPA revisi SSK
Tidak ada rencana pengembangan TPA di
1
dalam RT/RW
Sanitary Landfil dilengkapi dengan
3
bangunan pengolahan pendukung
Jenis pengelolaan Sanitary landfil namun belum dilengkapi  
2
dengan bangunan pengolahan pendukung
Open Dumping 1
Volume ≥ 60% dari kapasitas layanan yang
3
Volume sampah direncanakan
dikelola pada 30% ≤ Volume <60% dari kapasitas
2  
pengolahan layanan yang direncanakan
lanjutan Volume < 30% dari kapasitas layanan yang
1
direncanakan
Teknis - Kondisi semua bangunan dan prasarana
2 3
Teknologi berfungsi dengan baik
Kondisi bangunan Kondisi bangunan dan prasarana berfungsi
2  
dan prasarana sebagian
Kondisi bangunan dan prasarana tidak
1
berfungsi
Peralatan pendukung cukup memadai dan
3
kondisi berfungsi baik
Peralatan pendukung cukup memadai,
namun sebagian tidak berfungsi dengan 2
Kondisi peralatan  
baik
Peralatan pendukung kurang memadai,
dan tidak ada peralatan yang berfungsi 1
dengan baik
Dinas Lingkungan Hidup 3
Lembaga
UPT-D 2  
pengelola
Lembaga Swasta 1
Struktur lengkap dan pengelola berfungsi
3
aktif
Struktur Struktur lengkap akan tetapi pengelola
2  
organisasi kurang aktif
Kelembagaa Ada struktur akan tetapi organisasi tidak
3 1
n berjalan
Pengelola sangat kompeten 3
Kompetensi
Pengelola cukup kompeten 2  
pengelola
Pengelola kurang kompeten 1
Ketersediaan Operator atau tenaga kerja cukup 3
operator atau Operator atau tenaga kerja kurang 2  
tenaga kerja Tidak ada operator 1
No Aspek/ Indikator Parameter Nila Piliha
. Kriteria (2) (3) i n
(1) (4) (5)
Dilakukan pencatatan operasional TPA
3
secara baik
Administrasi Dilakukan pencatatan operasional TPA
2  
pengelolaan tetapi kurang baik
Tidak dilakukan pencatatan operasional
1
TPA
Ada fasilitasi kelembagaan secara rutin
3
Fasilitasi dari Pemda (minimal 1 kali/bulan)
kelembagaan Pernah ada fasilitasi dari Pemda (minimal  
2
oleh Pemda 1 kali dalam 3-6 bulan)
Tidak pernah ada fasilitasi dari Pemda 1
Keuangan bulanan surplus 3
Kondisi keuangan Keuangan bulanan cukup (balance) 2  
Keuangan bulanan minus 1
Ada buku kas dan dana disimpan di bank 3
Pengelolaan Ada buku kas, namun dana dipegang
2  
Keuangan bendahara
Keuangan dicatat seadanya 1
4 Keuangan Masyarakat membayar retribusi dengan
3
tepat waktu
Retribusi
Masyarakat membayar retribusi tidak  
Masyarakat 2
tepat waktu (banyak yang menunggak)
Masyarakat tidak membayar retribusi 1
Bantuan Ada bantuan dana operasional sesuai
3
keuangan dari kebutuhan
 
Pemerintah Ada bantuan dana operasional seadanya 2
Daerah Tidak ada bantuan dana operasional 1
Terdapat offtaker yang rutin membeli
3
produk hasil olahan dari TPA
Pemasaran
Terdapat offtaker yang membeli produk
produk hasil 2  
hasil olahan dari TPA namun tidak rutin
olahan
Tidak ada offtaker yang membeli hasil
1
Pengelolaan produk olahan dari TPA
dan Dilakukan pengangkutan Residu ke TPA
5 3
Partisipasi secara terjadwal
Pengangkutan
Masyarakat Dilakukan pengangkutan Residu ke TPA  
Residu 2
namun tidak terjadwal
Tidak Ada pengangkutan Residu 1
Penambahan Pelanggan > 50% 3
Pengembangan
Penambahan pelanggan ≤ 50% 2  
pelanggan
Ada pengurangan pelanggan 1

- IPLT
Aspek/ Nila Piliha
No Indikator Parameter
Kriteria i n
.
(1) (2) (3) (4) (5)

Ada Peraturan Daerah yang mengatur tentang


3
pengelolaan infrastruktur IPLT secara detail
Adanya
Pengaturan di
Ada Peraturan Daerah yang mengatur tentang
Daerah
Pengelolaan IPLT tetapi tidak mengatur 2  
Tentang
pelaksanaan pengelolaan secara detail
Pengelolaan
IPLT
Produk Belum ada Peraturan Daerah yang mengatur
1 1
Pengaturan tentang pengelolaan infrastruktur IPLT

Ada program pengembangan IPLT dalam


3
RT/RW dan sudah melakukan revisi SSK
Rencana Ada program pengembangan IPLT di dalam
Pengembang RT/RW akan tetapi belum melakukan revisi 2  
an SSK
Tidak ada program pengembangan IPLT di
1
dalam RTRW
Terpakai Sepenuhnya sesuai Kapasitas
Kapasitas 3
Perencanaan
Pelayanan  
Terpakai 30 - 70 % dari Kapasitas Perencanaan 2
IPLT
Terpakai < 30 % dari Kapasitas Perencanaan 1
2 Teknis Kondisi sarana dan prasarana berfungsi
Kondisi 3
dengan baik
Sarana dan
Kondisi sarana dan prasarana berfungsi  
Prasarana 2
sebagian
IPLT
Kondisi sarana dan prasarana tidak berfungsi 1
3 Kelembagaa BLUD 3
n Lembaga
BUMD 2  
Pengelola
Swasta 1
Struktur lengkap dan pengelola berfungsi aktif 3
Struktur lengkap akan tetapi pengelola kurang
Struktur 2
aktif  
Organisasi
Ada struktur akan tetapi organisasi tidak
1
berjalan
Pengelola kompeten, operator dan tenaga
3
kerja cukup
Sumber Daya Pengelola kompeten, operator dan tenaga
2  
Manusia kerja kurang
Pengelola kurang kompeten, operator dan
1
tenaga kerja kurang
Dilakukan pencatatan operasional IPLT secara
3
baik
Administrasi
Dilakukan pencatatan operasional IPLT tetapi  
Pengelolaan 2
kurang baik
Tidak dilakukan pencatatan operasional IPLT 1
Fasilitasi Ada fasilitasi kelembagaan secara rutin dari  
3
Kelembagaan Pemda (minimal 1 kali/bulan)
oleh Pemda Pernah ada fasilitas dari Pemda (minimal 1 2
kali dalam 3-6 bulan)
Aspek/ Nila Piliha
No Indikator Parameter
Kriteria i n
.
(1) (2) (3) (4) (5)
Tidak pernah ada fasilitas dari Pemda 1
Keuangan bulanan surplus 3
Kondisi
Keuangan bulanan cukup (balance) 2  
Keuangan
Keuangan bulanan minus 1
Ada pencatatan lengkap disertai dengan bukti
3
pendukung yanlas
Pengelolaan
Ada pencatatan lengkap tetapi tidak disertai  
Keuangan Keuangan 2
4 bukti pendukung yang jelas
pengelola
Tidak ada pencatatan 1
Masyarakat membayar retribusi dengan tepat
3
waktu
Retribusi
Masyarakat membayar retribusi tidak tepat  
Masyarakat 2
waktu (banyak yang menunggak)
Masyarakat tidak membayar retribusi 1
Dilakukan pembersihan dan pemantauan
3
secara rutin dimasing-masing unit pengolahan
Dilakukan pembersihan dan pemantauan
Pemeliharaan namun tidak secara rutin dimasing-masing 2  
unit pengolahan
Tidak ada pembersihan dan pemantauan
1
secara rutin
Dilakukan pengangkutan lumpur kering ke
Penanganan 3
Operasional TPA secara terjadwal
5 Lumpur
Pengelolaan Dilakukan pengangkutan lumpur kering ke  
Kering sisa 2
TPA namun tidak terjadwal
produksi
Tidak Ada pengangkutan lumpur kering 1
Terdapat pelayana pengangkutan lumpur tinja
3
terjadwal
layanan Terdapat pelayana pengangkutan lumpur tinja
2  
lumpur Tinja namun belum terjadwal
Belum ada pelayanan pengangkutan lumpur
1
tinja

- IPALD
Aspek/ Nila Piliha
No Indikator Parameter
Kriteria i n
.
(1) (2) (3) (4) (5)

Ada Peraturan Daerah yang mengatur tentang


3
pengelolaan infrastruktur IPALD secara detail
Adanya
Pengaturan di
Ada Peraturan Daerah yang mengatur tentang
Daerah
Produk Pengelolaan IPALD tetapi tidak mengatur 2  
1 Tentang
Pengaturan pelaksanaan pengelolaan secara detail
Pengelolaan
IPALD
Belum ada Peraturan Daerah yang mengatur
1
tentang pengelolaan infrastruktur IPALD

Rencana Ada program pengembangan IPALD dalam 3  


Aspek/ Nila Piliha
No Indikator Parameter
Kriteria i n
.
(1) (2) (3) (4) (5)
RT/RW dan sudah melakukan revisi SSK
Ada program pengembangan IPALD di dalam
Pengembang RT/RW akan tetapi belum melakukan revisi 2
an SSK
Tidak ada program pengembangan IPALD di
1
dalam RTRW
Terpakai Sepenuhnya sesuai Kapasitas
Kapasitas 3
Perencanaan
Pelayanan  
Terpakai 30 - 70 % dari Kapasitas Perencanaan 2
IPALD
Terpakai < 30 % dari Kapasitas Perencanaan 1
2 Teknis Kondisi sarana dan prasarana berfungsi
Kondisi 3
dengan baik
Sarana dan
Kondisi sarana dan prasarana berfungsi  
Prasarana 2
sebagian
IPALD
Kondisi sarana dan prasarana tidak berfungsi 1
Pemerintah Daerah/Dinas 3
Lembaga
BUMD/BLUD 2  
Pengelola
Swasta 1
Struktur lengkap dan pengelola berfungsi aktif 3
Struktur lengkap akan tetapi pengelola kurang
Struktur 2
aktif  
Organisasi
Ada struktur akan tetapi organisasi tidak
1
berjalan
Pengelola kompeten, operator dan tenaga
3
kerja cukup
Sumber Daya Pengelola kompeten, operator dan tenaga
Kelembagaa 2  
3 Manusia kerja kurang
n Pengelola kurang kompeten, operator dan
1
tenaga kerja kurang
Dilakukan pencatatan operasional IPLT secara
3
baik
Administrasi
Dilakukan pencatatan operasional IPLT tetapi  
Pengelolaan 2
kurang baik
Tidak dilakukan pencatatan operasional IPLT 1
Ada fasilitasi kelembagaan secara rutin dari
3
Fasilitasi Pemda (minimal 1 kali/bulan)
Kelembagaan Pernah ada fasilitas dari Pemda (minimal 1  
2
oleh Pemda kali dalam 3-6 bulan)
Tidak pernah ada fasilitas dari Pemda 1
Keuangan bulanan surplus 3
Kondisi
Keuangan bulanan cukup (balance) 2  
Keuangan
Keuangan bulanan minus 1
Ada pencatatan lengkap disertai dengan bukti
3
Keuangan pendukung yanlas
4 Pengelolaan
pengelola Ada pencatatan lengkap tetapi tidak disertai  
Keuangan 2
bukti pendukung yang jelas
Tidak ada pencatatan 1
Retribusi Masyarakat membayar retribusi dengan tepat
3  
Masyarakat waktu
Aspek/ Nila Piliha
No Indikator Parameter
Kriteria i n
.
(1) (2) (3) (4) (5)
Masyarakat membayar retribusi tidak tepat
2
waktu (banyak yang menunggak)
Masyarakat tidak membayar retribusi 1
Dilakukan pembersihan dan pemantauan
3
secara rutin dimasing-masing unit pengolahan
Dilakukan pembersihan dan pemantauan
Pemeliharaan namun tidak secara rutin dimasing-masing 2  
unit pengolahan
Tidak ada pembersihan dan pemantauan
1
secara rutin
Operasional Dilakukan pengangkutan lumpur kering ke
5 Penanganan 3
Pengelolaan TPA secara terjadwal
Lumpur
Dilakukan pengangkutan lumpur kering ke  
Kering sisa 2
TPA namun tidak terjadwal
produksi
Tidak Ada pengangkutan lumpur kering 1
Penambahan Pelanggan > 50% 3
Pengembang
Penambahan pelanggan ≤ 50% 2  
an pelanggan
Ada pengurangan pelanggan 1

- TPS 3R
No Aspek/ Indikator Parameter Nil Piliha
. Kriteria (2) (3) ai n
(1) (4) (5)
Ada Peraturan Daerah yang mengatur tentang
pengelolaan persampahan, dan memuat pengaturan 3
pelaksanaan TPS 3R secara detail
Adanya
peraturan di Ada Peraturan Daerah yang mengatur tentang
daerah Pengelolaan Persampahan tetapi tidak mengatur 2  
tentang TPS pelaksanaan TPS 3R secara detail
Produk 3R
peraturan Belum ada Peraturan Daerah yang mengatur tentang
1 1
yang pengelolaan Persampahan
mendukung
Ada program pembangunan TPS 3R dalam RT/RW dan
3
sudah melakukan revisi SSK
Rencana
Ada program pembangunan TPS 3R di dalam RT/RW
pengembanga 2  
akan tetapi belum melakukan revisi SSK
n TPS 3R
Tidak ada program pembangunan TPS 3R di dalam
1
RT/RW
Proses Pemilahan, pengolahan sampah organik dan
5
anorganik
Jenis
Proses Pemilahan dan pengolahan sampah  
pengelolaan 3
organik/anorganik
Teknis -
2 Hanya proses pemilahan 1
Teknologi
Volume ≥ 60% dari kapasitas layanan yang
Volume 3
direncanakan
sampah  
dikelola 30% ≤ Volume <60% dari kapasitas layanan yang
2
direncanakan
No Aspek/ Indikator Parameter Nil Piliha
. Kriteria (2) (3) ai n
(1) (4) (5)
Volume < 30% dari kapasitas layanan yang
1
direncanakan
Kondisi semua bangunan dan prasarana berfungsi
3
Kondisi dengan baik
bangunan dan  
prasarana Kondisi bangunan dan prasarana berfungsi sebagian 2

Kondisi bangunan dan prasarana tidak berfungsi 1


Peralatan pendukung cukup memadai dan kondisi
3
berfungsi baik
Kondisi Peralatan pendukung cukup memadai, namun sebagian
2  
peralatan tidak berfungsi dengan baik
Peralatan pendukung kurang memadai, dan tidak ada
1
peralatan yang berfungsi dengan baik
> 70% sampah organik diolah menjadi kompos 3
Produksi
≤ 70% sampah organik diolah menjadi kompos 2  
kompos
Tidak ada sampah organik diolah menjadi kompos 1
Volume < 30% dari sampah total yang dikelola 3
Residu 30% - 40% dari sampah total yang dikelola 2  
diangkut ke
TPA > 40% dari sampah total yang dikelola 1

KPP Berbadan Hukum (Terdaftar di Menkunham) 3


Legalitas KPP  
KPP Memiliki Akte Notaris 2
KPP Berdasarkan SK Kepala Desa/Lurah 1
Kelompok Swadaya Masyarakat 3
Lembaga
Dinas/Desa 2  
pengelola
Perorangan 1
Struktur lengkap dan pengelola berfungsi aktif 3
Struktur
Struktur lengkap akan tetapi pengelola kurang aktif 2  
organisasi
Ada struktur akan tetapi organisasi tidak berjalan 1
Pengelola sangat kompeten 3
Kompetensi
Pengelola cukup kompeten 2  
Kelembagaa pengelola
3 Pengelola kurang kompeten 1
n Pengelola
Ketersediaan Operator atau tenaga kerja cukup 3
operator atau Operator atau tenaga kerja kurang 2  
tenaga kerja Tidak ada operator 1

Dilakukan pencatatan operasional TPS 3R secara baik 3


Administrasi
Dilakukan pencatatan operasional TPS 3R tetapi kurang  
pengelolaan 2
baik
Tidak dilakukan pencatatan operasional TPS 3R 1
Ada fasilitasi kelembagaan secara rutin dari Pemda
3
Fasilitasi (minimal 1 kali/bulan)
kelembagaan Pernah ada fasilitasi dari Pemda (minimal 1 kali dalam  
oleh Pemda 2
3-6 bulan)
Tidak pernah ada fasilitasi dari Pemda 1
No Aspek/ Indikator Parameter Nil Piliha
. Kriteria (2) (3) ai n
(1) (4) (5)
Keuangan bulanan surplus 3
Kondisi
Keuangan bulanan cukup (balance) 2  
keuangan
Keuangan bulanan minus 1
Ada buku kas dan dana KSM disimpan di bank 3
Pengelolaan
Ada buku kas, namun dana KSM dipegang bendahara 2  
Keuangan
Keuangan dicatat seadanya 1
4 Keuangan Masyarakat membayar iuran dan nilainya melebihi atau
3
sesuai dengan hasil kesepakatan dalam RKM
Iuran
Masyarakat membayar iuran dan nilainya kurang dari  
Masyarakat 2
hasil kesepakatan dalam RKM
Masyarakat tidak membayar iuran 1
Bantuan Ada bantuan dana operasional sesuai kebutuhan 3
keuangan dari Ada bantuan dana operasional seadanya 2  
Pemerintah Tidak ada bantuan dana operasional 1
Pemilahan Seluruh masyarakat memilah sampah 3
sampah oleh Hanya sebagian masyarakat memilah sampah 2  
masyarakat Tidak ada pemilahan sampah pada rumah tangga 1
Ada Penambahan nilai ekonomi di tingkat Masyarakat
3
(penerima manfaat)
5 Partisipasi Dampak
 
ekonomi Ada Penambahan Nilai ekonomi di Pengelola TPS 3R 2

Tidak Ada Penambahan nilai ekonomi 1


Pengembang Penambahan Pelanggan > 50% 3
 
an pelanggan Penambahan pelanggan ≤ 50% 2
Ada pengurangan pelanggan 1

- SPALD-T
Aspek/ Nil Piliha
No Indikator Parameter
Kriteria ai n
.
(1) (2) (3) (4) (5)

Ada Peraturan Daerah yang mengatur tentang


3
pengelolaan Ipal secara detail

Adanya
Ada Peraturan Daerah yang mengatur tentang
Pengaturan di
Pengelolaan Ipal tetapi tidak mengatur pelaksanaan 2  
Daerah Tentang
SANIMAS secara detail
SANIMAS
Produk Belum ada Peraturan Daerah yang mengatur
1 1
Pengaturan tentang pengelolaan Air Limbah Domestik

Ada program pembangunan SANIMAS dalam


3
RT/RW dan sudah melakukan revisi SSK
Rencana
Ada program pembangunan SANIMAS di dalam
Pengembangan 2  
RT/RW akan tetapi belum melakukan revisi SSK
SANIMAS
Tidak ada program pembangunan SANIMAS di
1
dalam RTRW
Aspek/ Nil Piliha
No Indikator Parameter
Kriteria ai n
.
(1) (2) (3) (4) (5)
Kapasitas > 70 KK 3
Teknis – Pelayanan = 50 – 69 KK 2  
SPALD-T SPALD-T < 50 KK 1
skala
Kondisi sarana dan prasarana berfungsi dengan
2 permukiman 3
Kondisi Sarana baik
dengan
sistem dan Prasarana  
SPALD-T Kondisi sarana dan prasarana berfungsi sebagian 2
perpipaan
Kondisi sarana dan prasarana tidak berfungsi 1
4 bilik dengan > 25 KK 3
Kapasitas
4 bilik dengan < 25 KK 2  
Pelayanan MCK
Teknis – > 4 bilik dengan < 25 KK 1
MCK Kondisi sarana dan prasarana berfungsi dengan
  3
Kombinasi baik
SPALD-T Kondisi Sarana
 
MCK Kondisi sarana dan prasarana berfungsi sebagian 2

Kondisi sarana dan prasarana tidak berfungsi 1

KPP Berbadan Hukum (Terdaftar di Menkumham) 3


Lembaga
 
Pengelola KPP Memiliki Akte Notaris 2
KPP Berdasarkan SK Kepala Desa/Lurah 1
Struktur lengkap dan pengelola berfungsi aktif 3

Struktur Struktur lengkap akan tetapi pengelola kurang aktif 2


 
Organisasi
Ada struktur akan tetapi organisasi tidak berjalan 1

Pengelola kompeten, operator dan tenaga kerja


3
cukup
Sumber Daya Pengelola kompeten, operator dan tenaga kerja
2  
Kelembagaa Manusia kurang
3
n Pengelola Pengelola kurang kompeten, operator dan tenaga
1
kerja kurang
Dilakukan pencatatan operasional SANIMAS secara
3
baik
Administrasi Dilakukan pencatatan operasional SANIMAS tetapi
2  
Pengelolaan kurang baik

Tidak dilakukan pencatatan operasional SANIMAS 1

Ada fasilitasi kelembagaan secara rutin dari Pemda


3
Fasilitasi (minimal 1 kali/bulan)
Kelembagaan Pernah ada fasilitas dari Pemda (minimal 1 kali  
oleh Pemda 2
dalam 3-6 bulan)
Tidak pernah ada fasilitas dari Pemda 1
Keuangan bulanan surplus 3
Kondisi
Keuangan bulanan cukup (balance) 2  
Keuangan Keuangan
4 Keuangan bulanan minus 1
KPP
Pengelolaan Ada pencatatan lengkap disertai dengan bukti
3  
Keuangan pendukung dan dana KPP disimpan di bank
Aspek/ Nil Piliha
No Indikator Parameter
Kriteria ai n
.
(1) (2) (3) (4) (5)

Ada pencatatan lengkap tetapi tidak disertai bukti


2
pendukung dan dana KPP tidak disimpan di Bank

Tidak ada pencatatan 1


Masyarakat membayar Iuran dan nilainya
3
melebihi dengan hasil kesepakatan dalam RKM
Iuran dari Masyarakat membayar Iuran dan nilainya sesuai
2  
Masyarakat dengan hasil kesepakatan dalam RKM
Masyarakat membayar Iuran dan nilainya kurang
1
dari hasil kesepakatan dalam RKM
Dilakukan pembersihan secara rutin oleh masing-
3
masing penerima manfaat
Pemeliharaan Dilakukan pembersihan secara rutin hanya oleh  
2
petugas yang ditunjuk oleh KPP
Tidak ada pembersihan secara rutin 1
Ada Penambahan nilai ekonomi di tingkat
3
5 Partisipasi Masyarakat (penerima manfaat)
Dampak
 
Ekonomi Ada Penambahan Nilai ekonomi di Pengelola (KPP) 2

Tidak Ada Penambahan nilai ekonomi 1


Pengembangan Penambahan SR ≥ 100% 3
Sambungan Penambahan SR 50% - 99% 2  
Rumah (SR) Penambahan SR sebesar < 50% 1

- SPALD-S
No. Aspek/Kriteria Indikator Parameter Nilai Pilihan
Keaktifan Kelembagaan KPP ada dan berjalan dengan baik (kampanye PHBS,
KPP dalam 2
penyedotan lumpur tinja, dll)
1 Kelembagaan Operasional  
dan Kelembagaan KPP ada tetapi tidak berjalan 1
Pemeliharaan
a) Kondisi Bilik masih berfungsi dan terawat dengan baik 2
 
Bilik/Jamban Terjadi kerusakan pada bilik dan tidak diperbaiki oleh pemanfaat 1
b) Kondisi Tangki septik terawat dan tidak timbul bau 2
 
Keberfungsian Tangki Septik Timbul bau dari tangki septik 1
2 sarana dan c) Kondisi Pengolahan lanjutan berfungsi dengan baik dan tidak meluap 2
prsarana Pengolahan  
Lanjutan Terjadi luapan air dari pengolahan lanjutan 1
d) Kondisi Kran, floordrain, perpipaan dll masih lengkap dan berfungsi 2
Asesoris  
lainnya Terjadi kerusakan kran/floordrain/perpipaan dll dan tidak diperbaiki 1
Operasional Perawatan Pemanfaat rutin melakukan perawatan bilik dan asesoris lainnya 2
3 dan oleh  
Pemeliharaan Pemanfaat Bilik terlihat kotor dan tidak terawat 1
Dukungan Mendanai replikasi kegiatan sejenis dari APBD/APBDes 2
 
Dana Tidak pernah pendanaan dari APBD/APBDes untuk kegiatan sejenis 1
Dukungan
4 Pemda/Pemdes pernah menyelenggarakan bimbingan teknis untuk
Pemda/Pemdes Dukungan 2
KPP/Pemanfaat  
Teknis
Belum pernah ada bimbingan teknis dari Pemda/Pemdes untuk KPP dan 1
Pemanfaat
Tedapat regulasi (Perda/Perdes/SK) yang mendukung keberlanjutan
2
Dukungan SPALD-S
 
Regulasi Belum ada regulasi (Perda/Perdes/SK) yang mendukung keberlanjutan
1
SPALD-S

SANIMAS LPK
Nilai
N Aspek/ Nil yang
Pertanyaan Parameter (Pilihan Jawaban)
o. Kriteria ai Dipili
h
(1
(2)   5 6 7
)
Apakah tersedia a. Ada SOP, dan dijalankan 3
SOP Operasi dan b. Ada SOP, tidak dijalankan 2
Pemeliharaan
sarana dan
PENGATUR
1 prasarana sanitasi  
AN
di LPK terbangun c. Tidak ada SOP 1
serta bagaimana
pelaksanaan
terhadap SOP?
Berapakah jumlah a. > 50 orang 3
pengguna sarana b. 30 - 50 orang 2
dan prasarana  
sanitasi di LPK c. < 30 orang 1
terkait?
2 TEKNIS a. Kondisi sarana dan prasarana berfungsi
Bagaimana kondisi 3
keberfungsian dengan baik
sarana dan b. Kondisi sarana dan prasarana berfungsi  
2
prasarana sanitasi sebagian
di LPK? c. Kondisi sarana dan prasarana tidak berfungsi 1
Bagaimana legalitas a. Dibentuk berdasarkan SK yang disusun oleh
3
pembentukan Pengurus LPK
b. Dibentuk tidak berdasarkan SK 2  
pengelola sarana
sanitasi? c. Tidak dibentuk 1
Bagaimana struktur a. Ada pengelola dan aktif 3
organisasi b. Ada pengelola namun kurang aktif 2  
pengelola? c. Tidak ada pengelola 1
Bagaimana kondisi a. Pengelola kompeten, tenaga kerja cukup 3
sumber daya b. Pengelola kompeten, tenaga kerja kurang 2
KELEMBAG manusia dari  
pengelola sarana c. Pengelola kurang kompeten, tenaga kerja
AAN 1
3 sanitasi? kurang
PENGELOL
A Apakah dilakukan a. Dilakukan pencatatan operasional sanitasi LPK
3
pencatatan secara baik
terhadap b. Dilakukan pencatatan operasional sanitasi LPK
2  
operasional sarana tetapi kurang baik
dan prasarana c. Tidak dilakukan pencatatan operasional
1
sanitasi di LPK? sanitasi LPK
Apakah terdapat a. Ada fasilitasi kelembagaan secara rutin dari
3
pembinaan dari Pemda
Pemda kepada b. Pernah ada fasilitasi dari Pemda minimal 1  
2
pengelola sarana kali
sanitasi? c. Tidak pernah ada fasilitasi dari Pemda 1
4 KEUANGAN Bagaimana kondisi a. Biaya operasi dan pemeliharaan cukup 3  
Nilai
N Aspek/ Nil
Pertanyaan Parameter (Pilihan Jawaban) yang
o. Kriteria ai
Dipili
(1
(2)   5 6 7
)
dari biaya operasi b. Biaya operasi dan pemeliharaan kurang 2
dan pemeliharaan
sarana dan
prasarana sanitasi c. Tidak ada biaya operasi dan pemeliharaan 1
di LPK?
Bagaimana a. Dilakukan pengeluaran biaya OP secara
3
penggunaan/pengel berkala
b. Dilakukan pengeluaran biaya OP tidak berkala 2  
uaran biaya oleh
Pengelola? c. Tidak dilakukan pengeluaran biaya OP 1
a. Dilakukan pemeliharaan dan pembersihan oleh
3
Siapa yang terlibat siswa, petugas yang ditunjuk pengelola sarana
dalam pemeliharaan b. Dilakukan pemeliharaan dan pembersihan
PARTISIPAS
5 sarana dan hanya oleh petugas yang ditunjuk pengelola 2  
I
prasarana sanitasi sarana
di LPK? c. Tidak dilakukan pemeliharaan dan
1
pembersihan

Anda mungkin juga menyukai