Anda di halaman 1dari 28

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR


ANGKATAN III TAHUN 2023

NAMA : STANLY A. RONDONUWU, SH


NIP : 198209232006041007
INSTANSI : KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO
JABATAN : SEKRETARIS

“SIKAP - AARS”
SISTEM DIGITAL SURVEI KEPUASAN PELAYANAN PUBLIK
( pelAyanan mantAp, Rakyat Senang)

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENDAGRI


REGIONAL MAKASSAR
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

2. TUJUAN ( JANGKA PENDEK, MENENGAH DAN PANJANG )

3. MANFAAT AKSI PERUBAHAN

4. RUANG LINGKUP AKSI PERUBAHAN

BAB II. PROFIL KINERJA ORGANISASI

BAB III. ANALISA MASALAH

BAB IV. STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

1. TEROBOSAN/INOVASI ( ADOPSI/ADAPTASI HASIL STULA )

2. TAHAPAN KEGIATAN/MILESTONE (JANGKA PENDEK, MENENGAH DAN

PANJANG)

3. SUMBER DAYA ( PETA PEMANFAATAN )

4. STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI DALAM AKSI PERUBAHAN

5. MANAJEMEN RESIKO

BAB V. HASIL IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI


KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera untuk kita semua, Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan

Yang Maha Kuasa yang yang telah memberikan rahmat dan anugerah serta karunia

– Nya sehingga penyusunan Laporan Aksi Perubahan dengan judulini dapat

terselesaikan dengan baik.. Penyusunan Laporan Aksi Perubahan ini telah dilakukan

tepat pada waktunya melalui tahapan-tahapan pembimbingan dari coach maupun

mentor dengan tidak menemui rintangan yang berarti.

Penulisan Laporan Aksi Perubahan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tidak

terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu baik dalam masa penyusunan

maupun selama proses penulisan. Ucapan terima kasih disampaikan kepada:

1. Bapak Andrei Angouw, SE. selaku Walikota Manado yang telah

memberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan Pelatihan Kepemimpinan

Administrator;

2. Bapak dr. Richard Sualang selaku Wakil Walikota Manado

3. Bapak DR. Micler Lakat, SH.,MH selaku Sekretaris Daerah Kota Manado

4. Bapak. Sugiarto,SE., M.Si selaku Kepala PPSDM Kemendagri Regional

Makassar

6. Bapak. Muhammad Khaidir, AP., S.IP., M.Si, selaku Coach yang telah

membimbing dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator

5. Bapak Robert Dauhan, S.STP selaku Mentor dan Atasan Langsung


6. Bapak dan Ibu Panitia dan Widiaiswara PPSDM Regional Makassar yang

telah memberikan pengetahuan dan berbagi pengalaman kepada penulis;

7. Bapak dan Ibu Kepala Seksi, Kasubag Kantor Kecamatan Mapanget yang

banyak membantu dalam penyusunan penulisan ini

10. Orang tua yang selalu mendoakan dan menasehati selama ini

11. Istri dan anak anak tercinta yang selalu memberikan semangat dan

mendoakan sampai boleh selesainya penyusunan Rencana Aksi Perubahan

ini.

12. Seluruh sahabat peserta PKP Angkatan III Tahun 2023 PPSDM Regional

Makassar, dan

13. Seluruh rekan kerja pada Pemerintah Kecamatan Mapanget Kota Manado.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

rencana aksi perubahan ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun

untuk perbaikan rencana aksi perubahan akan diterima dengan baik. Semoga

rencana yang telah disusun ini dapat terimplementasikan dengan baik dan

memberi manfaat.

Makassar, Juli 2023


Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator III
Tahun 2023

Stanly A. Rondonuwu, SH
BAB. I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Kecamatan Mapanget adalah salah satu kecamatan yang menjadi bagian

dari 11 Kecamatan yang ada dalam Pemerintahan Kota Manado yang dipimpin

oleh Kepala Kecamatan. Ada 10 Kelurahan dan 67 Lingkungan yang terdapat

di Kecamatan Mapanget dengan total luas wilayah 53,58 km2.

Salah satu yang menjadi tupoksi dari pemerintah kecamatan adalah

melaksanakan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga Pemerintah

Kecamatan bersama Pemerintah Kelurahan merupakan garda terdepan dalam

pelaksanaan program dan kegiatan dari pemerintah kota. Namun sayangnya

pelayanan publik yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan masih seringkali

di temukan kelemahan, baik dalam kualitas maupun kuantitas, sehingga

diperlukan suatu metode survei untuk mengetahui tingkat kepuasan

masyarakat atas pelayanan publik yang dilakukan oleh aparatur. Penilaian

dimaksudkan bukan untuk mencari kelemahan dari aparatur, akan tetapi

menjadi suatu batu loncatan untuk menjadikan pelayanan lebih baik dari

sebelumnya untuk terwujudnya good governance.

Survei kepuasan publik ini selain untuk mengetahui pelayanan

administrasi di kantor, juga terkait dengan pengetahuan masyarakat tentang

inovasi - inovasi yang telah di buat oleh pemerintah kota terkait dengan

pelayanan publik yang lebih efektif dan efisien. Hal ini disangkut pautkan

dengan kinerja Ketua Lingkungan, dalam hal ini mengenai menginformasikan

kepada warga soal inovasi dari pemerintah.


Dipilihnya permasalahan ini karena, merupakan suatu tantangan untuk

dapat mewujudkan survey ini dalam bentuk inovasi digital yang akan digunakan

bukan hanya di kantor kecamatan tapi juga pelayanan publik yang di laksanakan

di kantor kelurahan. Serta sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang

program ataupun kegiatan yang akan dilaksanakan oleh opd dan sebagai bagian

dalam peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan sekaligus peningkatan

kualitas sumber daya aparatur dan juga sebagai alat untuk menilai sejauh mana

kinerja ketua lingkungan dalam melaksanakan tugasnya terutama didalam

menyampaikan program kerja serta inovasi inovasi yang dilakukan oleh Walikota

dan Wakil Walikota.

1. MANFAAT DAN TUJUAN (JANGKA PENDEK, MENENGAH DAN PANJANG)

A. MANFAAT

Manfaat yang didapat dari aksi perubahan ini adalah :

A.a Bagi Organisasi dan Stake Holder

o Sebagai acuan unit kerja dalam pelaksanaan pelayanan publik.

o Sebagai alat evaluasi pelayanan publik baik di kantor kecamatan

maupun kantor kelurahan

o Sebagai evaluasi sumber daya aparatur.

o Perbaikan sarana dan prasarana

A.b Bagi Masyarakat dan Umum

o Sebagai bahan informasi sistem pelayanan publik

o Sebagai bahan informasi kepada masyarakat program kerja yang

akan dan telah dilaksanakan opd


Sehingga secara umum manfaat yang di dapat adalah inovasi digital ini

menjadi bagian dari penilaian yang akan mengubah sistem pelayanan, sarana

dan prasarana, dan juga perbaikan bagi aparatur dalam melakukan pelayanan

sehingga memberikan rasa kepuasan pada warga yang dilayani. Selain itu juga

untuk mewujudkan sistem survei kepuasan masyarakat yang berbasis IT juga

informasi mengenai pelayanan yang akan dapat di akses dan memudahkan

warga untuk mengakses.

Sedangkan tujuan dari rencana aksi perubahan ini adalah membuat

Inovasi atau metode yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada

publik tentang organisasi, sekaligus survei kepuasan publik dalam mengetahui

seberapa besar kepuasan publik ketika mendapatkan pelayanan oleh aparatur

baik di tingkat kelurahan maupun tingkat kecamatan yang diketahui melalui

instrumen-instrumen survei kepuasan publik yang akan dijawab oleh warga

secara digitalisasi serta untuk mengetahui kelemahan dan kebaikan apa saja

dalam pelayanan publik menyangkut sarana dan prasarana, tempat pelayanan,

aparat yang melaksanakan pelayanan dan lain sebagainya.

Adapun yang menjadi tujuan jangka pendek, menengah dan panjang adalah :

A. TUJUAN JANGKA PENDEK

1. Pembentukan tim perumus inovasi digital

2. Pengembangan kemampuan aparatur dibidang teknologi

3. Penyediaan peralatan dan perlengkapan untuk kepentingan inovasi digital

4. Pengolahan data untuk di jadikan instrumen

5. Perbaikan tata pelayanan publik


B. TUJUAN JANGKA MENENGAH

1. Perumusan Instrumen – Instrumen survey kepuasan publik

2. Pembuatan Inovasi Digital Survei Kepuasan Publik atau e-SIKAP

3. Pemberdayaan lembaga lembaga masyarakat

C. RENCANA JANGKA PANJANG :

Terwujudnya inovasi berbasis digital e-SIKAP dalam mengetahui kepuasan

publik untuk perubahan pelayanan dan kedisiplinan aparatur, informasi tentang

organisasi dan pemberdayaan lembaga kemasyarakatan dalam

mensosialisasikan inovasi digital e – SIKAP

2. RUANG LINGKUP AKSI PERUBAHAN

Ruang lingkup rencana aksi perubahan yang akan dilaksanakan yaitu

terkait dengan informasi tentang skpd sekaligus survei kepada masyarakat

yang berbentuk Inovasi Digital Survei Kepuasan Publik ( e – SIKAP ) terhadap

pelayanan yang dilakukan oleh aparat pemerintah di tingkat kecamatan

maupun kelurahan. Sehingga diharapkan akan adanya perubahan dalam

pelayanan aparatur maupun sarana dan prasarana. Yang dimana inovasi ini

merupakan alat untuk perubahan atau transformasi pelayanan publik untuk

menjadi lebih baik, sekaligus keterbukaan kepada masyarakat mengenai

informasi organisasi serta pemberdayaan lembaga – lembaga kemasyarakatan

dalam penyampaian informasi terkait inovasi.


BAB II

PROFIL KINERJA ORGANISASI

2.1 Deskripsi Organisasi

Kecamatan Mapanget adalah salah satu kecamatan yang menjadi bagian dari

11 Kecamatan yang ada dalam Pemerintahan Kota Manado yang dipimpin oleh

Kepala Kecamatan. Ada 10 Kelurahan dan 67 Lingkungan yang terdapat di

Kecamatan Mapanget dengan total luas wilayah 53,58 km2. Adapun kelurahan

kelurahan yang terdapat di Kecamatan Mapanget :

1. Kelurahan Kairagi Satu

2. Kelurahan Kairagi Dua

3. Kelurahan Paniki Bawah

4. Kelurahan Paniki Satu

5. Kelurahan Paniki Dua

6. Kelurahan Lapangan

7. Kelurahan Mapanget Barat

8. Kelurahan Kima Atas

9. Kelurahan Buha, dan

10. Kelurahan Bengkol.

2.2 Visi dan Misi Organisasi

Visi dan misi Kecamatan mengacu pada Visi Walikota dan Wakil

Walikota Kota Manado merupakan hasil proses politik terpilihnya Kepala

daerah dan wakil kepala daerah secara langsung oleh masyarakat, visi

dijadikan substansi dan rujukan utama penyusunan RPJMD untuk lima tahun

yang akan datang. Visi pembangunan jangka menengah Kota Manado Tahun
2021 - 2024 adalah : “MANADO MAJU DAN SEJAHTERA SEBAGAI

BERANDA SULAWESI UTARA DAN INDONESIA KE ASIA PASIIFIK”

Untuk mencapai visi Kota Manado ditetapkan 5 (lima) misi sebagai berikut:

1) Peningkatan kualitas manusia Kota Manado;

2) Penguatan ekonomi Kota yang bertumpu kepada industri jasa,

perdagangan dan pariwisata;

3) Pembangunan infrastruktur, penataan Kota dan Perluasan konektivitas;

4) Pembangunan Daerah yang berkelanjutan;

5) Pemerintahan yang baik dan bersih didukung oleh sinergitas antar

Daerah.

Visi dan misi tersebut tertuang dalam program Walikota dan Wakil

Walikota Kota Manado, sebagai berikut :

1. Membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan investasi.

2. Menyediakan perumahan layak huni yang terjangkau bagi masyarakat

3. Menata lingkungan sekitar menjadi indah dan nyaman, agar supaya

produktivitas dan kreativitas meningkat

4. Mengelola pasar secara profesional untuk kenyamanan penjual dan pembeli

5. Pengelolaan Sampah yang baik dan professional

6. Memperkuat pelayanan dan pendataan kependudukan agar program-

program penanggulangan kemiskinan dan program pemerintah lainnya tepat

sasaran

7. Meningkatkan fasilitas dan pelayanan Kesehatan

8. Meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia


9. Melakukan revitalisasi dan pembangunan prasarana dan sarana umum

(infrastruktur jalan, drainase, penerangan, dll) dengan anggaran minimal 200

juta per lingkungan per tahun

10. Penataan dan pembangunan taman, termasuk fasilitas sosial dan fasilitas

umum lainnya

11. Penataan dan pengelolaan pekuburan umum

12. Insentif bagi rohaniawan

13. Bantuan sosial kepada lansia dari keluarga tidak mampu

14. Penataan angkutan umum agar supaya masyarakat bisa mendapat sarana

transportasi yang efisien dan nyaman.

15. Koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk mempercepat

pembangunan dan meningkatkan pelayanan masyarakat.

2.2 STRUKTUR ORGANISASI

CAMAT

SEKRETARIS
CAMAT

Subbagian Subbagian
Program, Umum dan
Keuangan dan Kepegawaian
Pelaporan

Seksi Seksi Tata Seksi Seksi


PelayananUmum Pemerintahan Pengelolaa
Ketentraman
n

KELURAHAN
Kecamatan Mapanget dipimpin oleh Kepala Kecamatan ( Camat ) yang

dalam pelaksanaan pekerjaannya di dukung oleh 1 (satu) Sekretaris

Kecamatan yang dibawahnya ada 2 (dua) Kasubbag, 4 (empat) Kepala Seksi

serta dibantu 12 orang staf pelaksana

Dengan rincian berdasarkan golongan

NO. GOLONGAN JUMLAH

1 PEMBINA IV/B 1 Orang

2 PENATA TKT.I, III/d 8 Orang

3 PENATA, III/C 5 Orang

4 PENATA MUDA TKT.I, III/B -

5 PENATA MUDA, III/A 3 Orang

6 PENGATUR TKT.I, II/D 2 Orang

7 PENGATUR MUDA TKT.I, II/B 1

Rincian berdasarkan Jabatan :

NO. GOLONGAN JUMLAH

1 CAMAT 1 Orang

2 SEKCAM 1 Orang

3 KEPALA SEKSI 4 Orang

4 KASUBAG 2 Orang

5 PELAKSANA 3 Orang
2.3 TUPOKSI SEKRETARIS KECAMATAN

Berdasarkan Peraturan Walikota Manado No. 65 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Kecamatan Dan

Kelurahan Kota Manado Tipe A, Sekretaris Kecamatan mempunyai tugas dan fungsi

1. Sekretaris Kecamatan mempunyai tugas membantu Camat dalam

mengkoordinasikan pelaksanaan tugas serta membina dan memberikan

pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan

pemerintah kecamatan

2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Sekretaris

Kecamatan menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan rencana program kegiatan kecamatan

pengkoordinasian dan pengaturan kerjasama

b. Pelaksanaan pelyanan administrasi kesekretariatan kecamatan dan

kelurahan

c. Pelakasanaan pengkoordinasian dan kerjasama

d. Penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan kegiatan

kecamatan dan kelurahan

e. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas seksi

f. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan Kecamatan dengan instansi

terkait dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kecamatan

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan dan pengedalian administratif

kegiatan kesekretariatan dan kecamatan

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya.


BAB III
ANALISA MASALAH

A. Identifikasi Masalah
Dalam setiap proses berorganisasi terutama dalam menjalankan proses

pemerintahan terkadang memiliki permasalahan yang berasal dari internal maupun

eksternal. Internalnya berasal dari kualitas SDM, peralatan atau perlengkapan kantor

yang tidak memadai sehingga terjadi permasalahan. Pelayanan dapat dikatakan baik,

apabila pelayanan tersebut dapat memenuhi kepuasan pelanggan, kepuasan tercapai

jika pelayanan yang mereka terima dapat melebihi apa yang mereka harapkan.

Tingkat kepuasan pelanggan menjadi salah satu tolak ukur, apakah pelayanan yang

diberikan dapat dikatakan baik atau tidak. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap

pelayanan yang diberikan dapat dilihat dari penggunaan teknologi yang canggih,

waktu pelayanan yang efektif, dan efisien, dan sarana prasarana yang memaai

sehingga pelayanan dapat dilakukan secara maksimal.

Dalam melaksanakan fungsinya, pemerintah kecamatan yang dalam

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi langsung berhadapan dengan masyarakat.

Sehingga perhatian kepada pemerintah kecamatan begitu sangat tinggi terutama

dalam hal pelayanan kepada masyarakat. Apalagi jika tidak ditunjang dengan SDM

yang benar benar mumpuni kadang pelayanan kepada masyarakat menjadi tidak

maksimal. Karena dalam pelaksanaan kegiatan atau program kerja kadang terhambat

dengan anggaran yang diberikan. Apalagi jika tidak di tunjang dengan peralatan dan

perlengkapan kantor. Dari hal tersebut maka berdasarkan analisa APKL dapat

dirumuskan permasalahan :
NO MASALAH A P K L TOTAL RANKING

1 SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR 3 4 3 3 13 2


PEMERINTAHAN

2 SURVEI KEPUASAN PELAYANAN 4 3 4 4 15 1


PUBLIK
3 SARANA DAN PRASARANA BELUM 1 2 2 2 7 4
MEMADAI

4 PENERIMAAN PAD ( PBB & RETRIBUSI 2 1 1 1 5 3


KEBERSIHAN )

Keterangan : SCORE : 1 = Tidak Penting


A = Aktual 2 = Kurang Penting
P = Problematik 3 = Cukup Penting
K = Kekhalayakan 4 = Penting
L = Layak 5 = Sangat Penting
Berdasarkan hasil dari analisis masalah menggunakan metode APKL (Aktual,

Problematik, Kekhalayakan, Layak) diatas, terdapat empat masalah yang memenuhi

kriteria, yaitu:

1. Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintahan

2. Survei Kepuasan Pelayanan Publik

3. Sarana dan Prasarana belum memadai

4. Penerimaan PAD ( PBB & Retribusi Kebersihan )

B. Prioritas Masalah

Dalam menentukan isu dengan prioritas utama untuk diselesaikan, digunakan

methode Urgency, Seriousness, Growth (USG). Metode USG merupakan cara

menetapkan urutan prioritas isu dengan metode scoring. Terdapat tiga faktor yang

menjadi pertimbangan dalam penggunaan metode ini yakni:

1. Urgency berkaitan dengan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan isu.

Semakin mendesak isu untuk diselesaikan maka semakin tinggi tingkat urgensi isu
tersebut. Dalam hal ini menyangkut tentang kepuasan masyarakat dalam pelayanan

publik untuk peningkatan pelayanan di opd

2. Seriousness berkaitan dengan dampak dari isu tersebut. Dampak ini terutama

yang menimbulkan kerugian terhadap produktivitas dan kinerja, terutama Masalah

pelayanan publik merupakan sektor penting dalam mewujudkan good governence

sehingga perlu diseriusi dalam pelayanan yang ada di opd

3. Growht berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat permasalahan

berkembang prioritas untuk penyelesaian permasalahan tersebut semakin tinggi.

Apabila isu atau masalah ini tidak ditanggapi dengan serius, bisa – bisa tingkat

kepercayaan atau kepatuhan warga kepada pemerintah berkurang.

Skala scoring yang digunakan adalah skala 1-5. Skala ini akan menunjukan prioritas

isu dimana semakin tinggi nilai yang diperoleh maka semakin tinggi pula tingkat

urgensi, keseriusan dan pertumbuhan. Untuk dapat menyusun uruatan prioritas isu

yang harus di selesaikan maka didapatkan hasil sebagai berikut :

TABEL ANALISA USG

NO ISU U S G JUMLAH
1 MINIMNYA FASILITAS PENDUKUNG 4 3 4 11
KEGIATAN

2 MINIMNYA ANGGARAN UNTUK 4 3 3 10


PELAKSANAAN KEGIATAN

3 BELUM ADANYA ALAT / WADAH YANG 3 4 3 10


MENCARI TAHU KEPUASAN PUBLIK

4 BELUM OPTIMALNYA PELAYANAN 5 6 5 16


PUBLIK

5 SURVEI KEPUASAN PELAYANAN 6 5 6 17


PUBLIK

6 MEMBERDAYAKAN PERAN DAN 5 4 5 14


FUNGSI LEMBAGA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Uraian U S G
Sangat kecil 1 1 1
Kecil 2 2 2
Sedang 3 3 3
Besar 4 4 4
Sangat besar 5 5

U = Urgency (urgensi)
S = Seriousness (keseriusan)
G = Growth (Pertumbuhan)
5 = Sangan urgensi / keseriusan / Pertumbuhan
4 = urgensi / keseriusan / Pertumbuhan
3 = Kurang urgensi / keseriusan / Pertumbuhan
2 = Tidak urgensi / keseriusan / Pertumbuhan
1 = Sangat tidak urgensi / keseriusan / Pertumbuhan

Berdasarkan hasil scoring dengan menggunakan metode USG ditentukan isu

dengan prioritas utama yaitu SURVEI KEPUASAN PELAYANAN PUBLIK


C. Akar Penyebab Masalah

Akar penyebab masalah dianalisis dengan menggunakan ANALISA FISHBONE sebagai berikut :

MACHINE MONEY MATERIAL

MINIMNYA FASILITAS MINIMNYA ANGGARAN UNTUK


BELUM ADANYA RUANG /
PENDUKUNG KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN
SARANA TEMPAT WARGA
MENYAMPAIKAN KELUHAN

BELUM DIDUKUNG TIDAK TERSEDIANYA ANGGARAN


DENGAN PERALATAN UNTUK MELAKUKAN SURVEI SARANA TEMPAT
YANG MEMADAI KEPUASAN PUBLIK TERKAIT MENYAMPAIKAN KELUHAN
PELAYANAN DI KECAMATAN

PERALATAN KANTOR SERING TERJADI WARGA MASIH TAKUT


BANYAK YANG RUSAK PERGESERAN ANGGARAN MENYAMPAIKAN KELUHAN
DI TAHUN BERJALAN SECARA LANGSUNG

PENGOLAHAN DATA TERKADANG TERJADI KELUHAN WARGA LEBIH


MASIH MANUAL PENGURANGAN ANGGARAN SERING LEWAT SOSIAL
DI TAHUN BERJALAN MEDIA SURVEI KEPUASAN
PELAYANAN PUBLIK

BELUM ADA TIM UNTUK YANG TIDAK JELASNYA FUNGSI DAN


KEKURANGAN SDM PERAN DARI LEMBAGA
MELAKUKAN SURVEI KEPUASAN PUBLIK
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
BELUM ADA PROSEDUR DALAM
BANYAK PEKERJAAN BERTUMPUK MASIH BANYAK WARGA BELUM
MENGETAHUI KEPUASAN PUBLIK
PADA SATU SEKSI MENGETAHUI INFORMASI TERKAIT
BELUM OPTIMALNYA METODE / INOVASI PELAYANAN PUBLIK
RENDAHNYA KUALITAS SDM
INOVASI UNTUK MENCARI TAHU
KETUA LINGKUNGAN BELUM
KEPUASAN PUBLIK
MELAKSANAKAN TUGAS SECARA
MAKSIMAL
BELUM OPTIMALNYA SURVEI KEPUASAN PELAYANAN
PELAYANAN PUBLIK PUBLIK MEMBERDAYAKAN PERAN DAN
FUNGSI LEMBAGA PEMBERDAYAAN
MAN METHODE MASYARAKAT

MARKET
Berdasarkan Analisis APKL, USG dan dengan menggunakan metode Fishbone

rumusan Machine, Money, Material, Man, Methode, Market maka penyebab utama yang

diambil adalah SURVEI KEPUASAN PELAYANAN PUBLIK

Setelah diketahui akar permasalahan penyebab belum tersedia metode atau

inovasi untuk mencari tahu kepuasan publik, maka selanjutnya dibuat alternatif

penyelesaian masalah antara lain:

1. Pelatihan petugas pelaksana pelayanan

2. Pembuatan Sistem Inovasi Digital Survei Kepuasan Publik

3. Pengalokasian anggaran yang memadai untuk sarana penunjang

4. Penyediaan sarana dan prasarana pendukung

Analisis Tapisan Pemecahan Masalah


No. Alternatif Efektifitas Kemudahan Biaya Total Prioritas
1 Pelatihan petugas 4 5 4 13 II*
pelaksana
pelayanan
2 Pembuatan Sistem 5 4 5 14 I*
Inovasi Digital
Survei Kepuasan
Publik
3 Pengalokasian 5 3 4 12
anggaran yang
memadai untuk
sarana penunjang
4 Penyediaan sarana 3 3 2 8
dan prasarana
pendukung
D. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan hasil analisa diatas, munculah suatu gagasan atau ide untuk

membuat suatu inovasi digital untuk melaksanakan survei kepuasan publik dalam

pelayanan yang dilakukan oleh aparatur kecamatan dan kelurahan. Yang

diharapkan akan dapat memperbaiki pelayanan yang ada berdasarkan survei

yang dilakukan secara online.

E. ANALISIS SWOT

SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),


Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman).

Analisis SWOT mengatur kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman utama


Anda ke dalam daftar yang terorganisir dan biasanya disajikan dalam bilah kisi-kisi
yang sederhana.

Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) adalah berasal dari

internal perusahaan Anda. hal-hal yang dapat Anda kontrol dan dapat berubah.

Contohnya termasuk siapa yang ada di tim Anda, paten dan properti intelektual Anda,

dan lokasi Anda.

Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah hal eksternal yang

mempengaruhi bisnis atau hal-hal yang terjadi di luar perusahaan Anda pada pasar

yang lebih besar. Anda dapat memanfaatkan peluang dan melindungi dari ancaman,

tetapi Anda tidak dapat mengubahnya. Contohnya termasuk pesaing, harga , bahan

baku dan tren belanja pelanggan


KELEBIHAN (STRENGTHS) KELEMAHAN (WEAKNESSES)
1. Memiliki dasar hukum 1. Minimnya jumlah pegawai
2. Memiliki pegawai yang berkualifikasi sarjana strata satu (S1) 2. Kurangnya anggaran fasilitasi penguatan dan
3. Memiliki pimpinan yang bersemangat dalam perubahan kinerja pengembangan kinerja pegawai
SW 4. Adanya kepercayaan dari stakeholder 3. Kurangnya pegawai yang memiliki kemampuan
di bidang teknologi

OT
PELUANG (OPPORTUNITIES): STRATEGI SO STRATEGI WO
1. Permenpan No. 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan 1. Menjalankan kewenangan penata kelolaan kinerja pegawai berdasar pada 1. Memaksimalkan peran dan fungsi pegawai
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggaran Pelayanan peraturan terkait tupoksi 2. Mengoptimalkan anggaran yang ada untuk
Publik 2. Mendorong peningkatan kinerja pegawai kecamatan dan kelurahan dalam penguatan dan pengembangan kapasitas dan
2. Perwal walikota tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, pemanfaatan tekhnologi kinerja pegawai dengan melibatkan stakeholder
Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Kecamatan Dan Kelurahan 3. Melakukan koordinasi dengan berbagai sektor, baik internal maupun luar
Kota Manado Tipe A eksternal tentang survei kepuasan publik berbasis digital 3. Merumuskan dokumen survei kepuasan publik
3. Perkembangan tekhnologi penunjang peningkatan kinerja berbasis digital
aparatur kecamatan dan kelurahan
ANCAMAN (THREATS): STRATEGI ST STRATEGI WT
1. Kurangnya disiplin dan kinerja aparatur kecamatan dan 1. Peningkatan pembinaan dan pengembangan aparatur. 1. Melakukan sosialisasi mengenai survei kepuasan
kelurahan 2. Memberdayakan peran serta lembaga lembaga kemasyarkatan dalam publik
2. Kurangnya aparatur yang memiliki pengetahuan mengenai mensosialisasikan 2. Memperbaiki sistem pelayanan internal
teknologi 3. Merancang bangun sistem informasi pelayanan kecamatan dan kelurahan 3. Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada
untuk memaksimalkan kepercayaan publik terhadap institusi untuk melaksanakan survei kepuasan publik
berbasis digital
BAB IV

STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

1. TEROBOSAN/INOVASI ( ADOPSI/ADAPTASI HASIL STULA )

......................................................................

2. TAHAPAN KEGIATAN/MILESTONE (JANGKA PENDEK, MENENGAH DAN

PANJANG)

Adapun tahapan untuk mencapai aksi perubahan tersebut dibagi dalam 3 tahapan

milestone yakni :

NO MILESTONE KEGIATAN WAKTU OUTPUT


A JANGKA
PENDEK
1. Terwujudnya - Konsultasi dengan 13 s/d 18 - Surat Pernyataan
dukungan mentor terkait aksi Juli 2023 dukungan
stakeholder perubahan - Foto
internal dan - Undangan
eksternal
- Surat Pernyataan
- koordinasi dengan 19 s/d 20 dukungan
Dinas Kominfo Juli 2023 - Foto

2. Pembentukan Pembentukan Tim 21 s/d 21 -Terbentuk Tim


Tim efektif aksi Efektif Survei Digital Juli 2023 Perumus dengan SK
perubahan Kepuasan Publik - Undangan
- Foto

Rapat Penyusunan 22 s/d 22 - Undangan


rencana kerja, Juli 2023 - Daftar Hadir
pembagian tugas - Notulen Rapat
dan mekanisme - Foto
kerja tim efektif - Rencana Kerja

-Tersedianya
3. Tersedianya Penyediaan sarana 23 s/d 25 peralatan inovasi
sarana dan dan prasarana untuk Juli 2023 digital
prasarana kepentingan survei - Foto
inovasi digital

-Tersusunnya data
4. Penyusunan Pengolahan data 26 s/d 29 instrumen
rancangan untuk dijadikan Juli 2023 - Foto
survei instrumen
kepuasan
publik berbasis
digital
- kemampuan
5. Pengembangan Pengenalan / kursus 30 s/d 31 aparatur meningkat
kemampuan mengenai inovasi Juli 2023 - Foto
aparatur di yang akan
bidang dilaksanakan
teknologi
B JANGKA
MENENGAH
1. Pembuatan Pembuatan Inovasi 01 s/d 31 -Terealisasinya
Inovasi Survei Digital Survei Agustus Inovasi Digital
Kepuasan Kepuasan Publik 2023 Survei Kepuasan
Publik Publik
- Foto

2. Pemberdayaan Sosialisasi Inovasi 21 s/d 25 - Undangan


Lembaga Survei Agustus - Foto
Masyarakat 2023 - Notulen Rapat
- Surat Pernyataan
Dukungan

3. Launching - Pembentukan 26 s/d 31 - Undangan


Aplikasi Panitia Agustus - Daftar Hadir
- Persiapan Sarana - Foto
Prasarana - Berita Acara
- Koordinasi dengan
Coach
- Pelaksanaan -
Launching
- Evaluasi Aplikasi

C. JANGKA
PANJANG

1. Pelaksanaan Inovasi Digital siap 01 Dokumentasi


Inovasi Digital digunakan September
2023

2. Evaluasi Pemantauan Inovasi Per 6 - Dokumentasi


Inovasi secara dan hasil survei Bulan - Hasil Survei
bertahap sejak
dilaunching

3. SUMBER DAYA ( PETA PEMANFAATAN )

Sumber daya dalam aksi perubahan ini diawali dengan mengidentifikasi pihak –

pihak yang menjadi tim dalam aksi perubahan. Adapun tim aksi perubahan ini dapat

digambarkan seperti pada gambar berikut :


MENTOR :

ROBERT DAUHAN, S.STP


Camat Mapanget

REFORMER :
COACH :
STANLY RONDONUWU, SH
Muhammad Khaidir, AP., S.IP., M.Si.
Sekcam Mapanget

PROJECT TEAM :

1. Kasie Pelayanan Umum Kecamatan


2. Kasie Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan
3. Kasie Tata Pemerintahan Kecamatan
4. Kasie Ketentraman, dan Ketertiban Umum Kecamatan
5. Kasie Pengelolaan Kebersihan Kecamatan
6. Kasubag Keuangan, Program dan Pelaporan Kecamatan
7. Kasubag Umum dan Kepegawaian
8. Lurah se-Kecamatan Singkil
9. Kasie Pemberdayaan Masyarakat dan Pelayanan Umum
Kelurahan Se-Kecamatan Mapanget

Tim Aksi Perubahan sebagaimana tercantum dalam gambar 4 di atas mempunyai

tugas masing-masing, yaitu:

a. Mentor bertugas mengarahkan, membimbing dan menyetujui serta mendukung

aksi perubahan.

b. Coach bertugas memberikan arahan, masukan serta konseling kepada

Reformer selama Aksi Perubahan berlangsung.

c. Reformer bertanggung jawab terhadap seluruh tahapan proses aksi perubahan

dan kesuksesan aksi perubahan.

d. Kasie Pelayanan Umum Kecamatan, Kasie Pemberdayaan Masyarakat

Kecamatan dan Kasie Tata Pemerintahan Kecamatan, bertugas sebagai

Koordinator Pokja Sosialisasi

e. Kasie. Ketentraman dan Ketertiban Umum Kecamatan Kecamatan dan Kasie

Pengelolaan Kebersihan Kecamatan, bertugas sebagai Koordinator Pokja

Teknis pemantauan dan evaluasi lapangan.


f. Kasubbag Keuangan, Program dan Pelaporan Kecamatan, bertugas sebagai

Koordinator Pokja Pengembangan IT.

g. Kasubag Umum dan Kepegawaian Kecamatan, bertugas dalam

mempersiapkan sarana dan prasarana beserta aparatur

h. Lurah se-Kecamatan Mapanget, sebagai koordinator pengembangan di

kelurahan

i. Kasie Pemberdayaan Masyarakat dan Pelayanan Umum Kelurahan, sebagai

sebagai pembantu umum

1. Stakeholder

Stakeholder dalam aksi perubahan ini terbagi dua:

a. Stakeholder Internal :

1) Sekretaris Camat

2) Kasie Pelayanan Umum Kecamatan

3) Kasie Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan

4) Kasie Tata Pemerintahan Kecamatan

5) Kasie Ketentraman dan Ketertiban Umum Kecamatan

6) Kasubag Keuangan, Program dan Pelaporan Kecamatan

7) Kasubag Umum dan Kepegawaian

8) Lurah se-Kecamatan Mapanget

9) Kasie Pemberdayaan Masyarakat dan Pelayanan Umum Kelurahan

b. Stakeholder Eksternal :

1) Walikota,

2) Sekretaris Daerah

3) Kepala Dinas Infokom


Jejaring Kerja

WALIKOTA
CAMAT SEKDA

KADIS INFOKOM

SEKCAM /
4)
LEMBAGA REFORMER LURAH SE-
5)
KEMASYARAKATAN KEC.
MAPANGET

KETUA LINGKUNGAN

KASUBAG
KASIE
PARA KASIE
KECAMATAN
KELURAHAN

Keterangan:
: pelaporan
: koordinasi
: kolaborasi

2. Identifikasi Peran dan Fungsi Stakeholder

Pelaksanaan aksi perubahan pelayanan publik ini melibatkan banyak

stakeholder internal maupun eksternal.Stakeholders tersebut dibagi dalam 4

(empat) bagian yang dikelompokkan sebagai berikut :

a. Promoters : Merupakan stakeholder yang memiliki pengaruh tinggi (+) dan

kepentingan yang tinggi (+) pula pada aksi perubahan yang menentukan

keberhasilan dari aksi perubahan.

b. Latens : Merupakan stakeholder yang memiliki pengaruh tinggi (+) namun

memiliki kepentingan yang rendah (-) atas suatu aksi perubahan.

c. Defenders : Adalah stakeholder yang memiliki pengaruh rendah (-) namun

memiliki kepentingan yang tinggi (+) atas aksi perubahan.

d. Apathetics Merupakan stakeholder yang memiliki pengaruh rendah (-) dan

kepentingan yang juga rendah (-) atas aksi perubahan, bahkan mungkin tidak

mengetahui adanya aksi perubahan.


Peran Stakeholder sesuai pembagian kelompok tersebut :

a. Promoters : Walikota, Camat, Lurah, Tim IT.

b. Latens : Sekretaris Daerah, Kadis Infokom

c. Defenders : Masyarakat, staf kecamatan dan kelurahan.

d. Apathetics : Lembaga Kemasyarakatan, Media

Pembagian Stakeholders

+
PROMOTERS :
LATENS : Walikota
Sekretaris Daerah Camat
Kadis Infokom
- Lurah

Tim IT

- +

APATHETICS: DEFENDERS:

Lembaga Kemasyarakatan Masyarakat


Staf kecamatan dan
Media kelurahan

4. MANAJEMEN RESIKO
Dalam pelaksanaan aksi perubahan tentunya dapat mengalami berbagai
masalah yang bisa saja menggagalkan tercapainya aksi perubahan, maka dari itu
penting untuk memperhatikan setiap milestone atau tahapan yang dilaksanakan dalam
mewujudkan aksi perubahan Agar aksi perubahan dapat dilaksanakan sesuai dengan
milestone yang telah dirumuskan, perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi
pelaksanaan kegiatan.

Manajemen Resiko Dalam Aksi Perubahan


No Kegiatan Resiko Manajemen Resiko
1. Penggalangan Kesibukan Manajemen waktu,
dukungan stakeholder stakeholder di luar komunikasi intens,
internal dan eksternal aksi perubahan optimalisasi sarana
telekomunikasi dan
media social
2. Pembentukan tim efektif Keterlambatan waktu Penegasan komitmen
Aksi Perubahan pembentukan karena sejak awal agar tim bisa
terhambat kegiatan berkegiatan tepat waktu
rutin DPA sesuai jadwal
3. Pembuatan rancangan Kesibukan perancang Manajemen waktu,
sistem informasi sistem di luar aksi komunikasi intens,
manajemen data perubahan optimalisasi sarana
Retribusi Keersihan telekomunikasi dan
berbasis website media social
seluruh kelurahan
4. Pelaksanaan Uji fungsi Ketidakstabilan Penambahan kapasitas
aplikasi jaringan internet kecepatan internet
5. Pelaksanaan launching Ketidaktepatan waktu Pemberitahuan jadwal
aplikasi pelaksanaan karena pelaksanaan kegiatan
kegiatan berbarengan lebih awal sehingga
dari anggota tim atau anggota tim atau
stakeholders stakeholders bisa
mengatur jadwal
kegiatan lain

4. STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI DALAM AKSI PERUBAHAN

Untuk mengembangkan kompetensi dalam aksi perubahan inovasi digital survei

kepuasan publik aparatur Pemerintah Kecamatan Mapanget, terdapat strategi yang

akan diimplementasikan sebagai berikut:

1. Melakukan analisis kebutuhan kompetensi untuk mengidentifikasi

kompetensi yang diperlukan untuk mencapai aksi perubahan yang

diinginkan.

2. Menyediakan pelatihan sesuai dengan kebutuhan yang telah diidentifikasi.

Pelatihan dapat meliputi aspek teknis seperti pengoperasian aksi perubahan

3. Melaksanakan evaluasi pemantauan secara berkala untuk setiap proses

yang telah dilaksanakan terutama dalam hal pelaksanaan survei

4. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas kinerja.

Anda mungkin juga menyukai