JUDUL PROGAM
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENGABDIAN KEPADA PEGAWAI DAN MASYARAKAT
DIUSULKAN OLEH :
MUHAMAD FEBRIANTO LIPUTO (6112181057)
FRANA SANIAR DARYANA (6112181050)
Ketua Pelaksana
Ketua Program Studi Ilmu
Pemerintahan
2 (agustinasetiawan)
(Gatau Namanya)
Daftar Isi
Halaman Judul.....................................................................................................................1
Halaman Pengesahan..........................................................................................................2
Daftar Isi...............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................5
1.3 Tujuan................................................................................................................5
1.4 Luaran Yang Diharapkan....................................................................................5
1.5 Kegunaan...........................................................................................................6
BAB 2 GAMBARAN UMUM..................................................................................................7
BAB 3 Metode Pelaksanaan.................................................................................................8
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.................................................................................11
Lampiran-lampiran..............................................................................................................14
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dinas Penataan Ruang Kota Bandung merupakan bagian dari organisasi Pemerintah
Kota Bandung yang memiliki tugas melaksanakan pengelolaan dan pembangunan di bidang
Pemanfaatan Ruang, bidang perencanaan, bidang pengawasan dan pengendalian dan UPT
(Unit Pengelola Teknis) Pemakaman. Penanganan dan pelayanan pada UPT Pemakaman,
dalam pengelolaan pemakaman di Kota Bandung tentu akan berbeda dengan daerah-
daerah lainnya di Indonesia, terutama karena lahan yang terbatas serta jumlah penduduk
yang relatif banyak. Selain itu masalah yang sering terjadi dilapangan mengenai adanya
pungli pada proses pemakaman dan manajemen pengelolaan pemakaman yang belum
dikelola secara benar.
Keterbatasan ketersediaan lahan yang menjadi masalah prioritas di kota bandung
angka kematian yang bertambah terus sedangkan lahan yang tersedia tetap tidak
mengalami pertambahan seperti halnya di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat
atau Kabupaten Sumedang, misalnya persoalan penyediaan lahan pemakaman mungkin
tidak terlalu menjadi masalah, sedangkan di Kota Bandung, memerlukan penanganan yang
lebih sungguh-sungguh sehingga dengan kata lain penyediaan lahan pemakaman
memerlukan perhitungan yang cermat dan matang, sehingga keberadaannya akan menjadi
satu kesatuan dari penataan ruang kota melalui pelayanan publik.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, telah terbentuk Dinas
Penataan Ruang Kota Bandung (DISTARU), sebagai satu diantara Perangkat Daerah yang
merupakan bagian dari sistem organisasi Pemerintahan Kota Bandung, memiliki kedudukan,
tugas dan fungsi yang tidak terlepas dari kewenangan yang menjadi tanggung jawab daerah
dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik, terutama
dalam pelaksanakan urusan penataan ruang dan pengelolaan pemakaman.
Pelaksanaan urusan kewenangan termaksud telah diatur dalam Peraturan Wali Kota
Nomor 1383 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta
Tata Kerja Dinas Penataan Ruang Kota Bandung. Dinas Penataan Ruang Kota Bandung
merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintah yang menyelenggarakan urusan
pemerintah bidang penataan ruang dan pengelolaan pemakaman.
Sebagai bagian dari sistem organisasi Pemerintahan Kota Bandung, Dinas Penataan
Ruang dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya tidak terlepas dari pedoman yang
telah dijabarkan dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan
4
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun
2013-2018.
Selanjutnya dengan adanya kewenangan urusan pelayanan pemakaman telah pula
dibentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Pemakaman berdasarkan Peraturan Wali
Kota Bandung Nomor 160 Tahun 2017 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Dan
Fungsi, Susunan Organisasi Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Dan Badan Di
lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Khusus untuk Urusan Pengelolaan Pemakaman diatur
pada Pasal 3 huruf d (Pembagian UPT Pengelolaan Pemakaman berdasarkan Wilayah) dan
Pasal 17 (tugas dan fungsi UPT Pengelolaan Pemakaman). Gambaran Pelayanan Perangkat
Daerah mengacu pada Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 1383 tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Penataan Ruang
Kota Bandung.
Penelitian dan pembahasan ini dilakukan dengan mengacu kepada Rumusan
Masalah yang telah ditetapkan sebelumnya untuk dilakukan analisa model Inovasi apakah
yang paling sesuai guna optimalisasi pengelolaan retribusi pemakaman berdasarkan
kerangka teori dan pendapat beberapa ahli yang dapat diimplementasikan dalam
pelaksanaan kewenangan Perangkat Daerah, dengan memperhatikan hasil wawancara
terhadap beberapa stakeholder terkait, kemudian diamati kemungkinan adanya kendala
dan hambatan yang dapat diantisipasi dengan berbagai strategi pemecahan masalah. Pada
akhirnya dijelaskan upaya-upaya Dinas Penataan Ruang Kota Bandung dalam
pengembangan Mode Sistem Informasi Pelayanan Pemakaman guna Peningkatan Pelayanan
Publik khususnya untuk optimalisasi pengelolaan retribusi pengelolaan pemakaman serta
rekomendasi peneliti guna implementasi SIMPELMAN.
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dengan program ini untuk mempermudah dalam pembayaran
retribusi Pemakaman, pengelolaan dan penyajian informasi pemakaman, mempermudah petugas
dalam mengelola administrasi pemakaman, mempercepat proses pencarian dan akses informasi
yang dibutuhkan masyarakat, dan terpantaunya proses administrasi oleh petugas.
5
kehidupan masyarakat sehari-hari. Dengan pemahaman yang telah diketahui maka Pegawai
Dinas Penataan Ruang Kota Bandung dan Masyarakat dapat menjalankan program ini secara
mandiri. Sehingga serangkaian sistem yang telah kami rancang dapat terus terlaksana dan
berkembang sesuai dengan tingkat kebutuhan Masyarakat di Kota Bandung.
1.5 Kegunaan
Kegunaan dari program ini dapat dilihat dari beberapa aspek, diantaranya;
a. Diri Sendiri :
1. Melatih Kedisiplinan diri berawal dari hal kecil, yaitu membuang sampah pada
tempatnya.
2. Menjaga gaya hidup yang lebih sehat dengan cara menjaga lingkungan
sekitarnya.
3. Melatih rasa tanggung jawab.
4. Penambahan pengetahuan, pemahaman serta keterampilan penerapan ilmu
mengenai pengelolaan sampah yang dapat diterapkan dalam lingkungan sehari-
hari.
b. Kelompok :
1. Melatih Kerjasama dalam kehidupan sehari-hari.
2. Meningkatkan tenggang rasa terhadap orang lain.
3. Meningkatkan taraf hidup masyarakat desa dengan menjadikan sampah yang
lebih memiliki nilai ekonomi.
c. Lingkungan
Membantu pemerintah dalam penanganan sampah yang menjadi
permasalahan yang hamper selalu timbul di setiap daerah.
6
BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Kampung Pasir Salam merupakan kampung yang terletak di wilayah Desa Banjaran
Wetan kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung. Secara Geografis Kampung Pasir Salam
merupakan lingkungan pedesaan yang masih asri dan sekitarnya masih area persawahan.
Masyarakat Kampung Pasir Salam mayoritas bermata pencaharian petani, pekerja
swasta atau buruh pabrik. Tidak hanya itu, mayoritas warga juga biasanya mempunyai
peliharaan hewan ternak. Secara Demografis, Jumlah Kepala Keluarga yang tercatat di
Kampung Pasir Salam 120 KK. Mayoritas anak yang bersekolah pada Kampung Pasir Salam
hanya berhenti sampai lulus SMA atau SMK. Dan oleh sebab itu banyak anak yang telah lulus
sekolah memilih untuk bekerja dan mayoritas pekerjaan mereka adalah pekerja swasta
seperti bekerja ditoko sebagai pelayan ataupun bekerja sebagai buruh pabrik.
Sasaran dalam program ini difokuskan pada ibu-ibu rumah tangga karena secara
kesehariaan ibu rumah tangga adalah pengendali utama dalam sistem pengaturan keuangan
dan kebersihan dalam keluarga. Secara kebiasaan yang terjadi dalam masyarakat Kampung
Pasir Salam, sampah hasil rumah tangga hanya dikumpulkan lalu dibuang dengan beberapa
cara, diantaranya langsung dibuang kesungai atau dibakar di pekarangan rumah dan dikubur
kedalam tanah. Melihat kebiasaan masyarakat yang buruk akan pengelolaan sampah, sudah
seharusnya Pendidikan kesadaran lingkungan dan pengolahan sampah harus dilakukan.
7
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
1. Metode yang akan digunakan.
Metode yang akan digunakan pada program ini adalah BANK SAMPAH
a. Dasar Pelaksanaan BANK SAMPAH
Dalam rangka menyiapkan sebuah kehidupan masyarakat yang sadar lingkungan
secara berkesinambungan dan menyeluruh pada setiap semua anggota
masyarakat, dibutuhkan sebuag media yang menarik serta dianggap
menguntungkan bagi masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari sisi afeksi dari seorang
ibu yang akan tertarik pada suatu kegiatan yang bila dilakukan dapat
menghasilkan sebuah keuntungan bagi kehidupan rumah tangganya. Khususnya
dalam hal ini adalah kebersihan yang akan meningkatkan Kesehatan serta
pengolahan sampah yang bisa memberi nilai lebih pada perekonomian keluarga.
b. Desain Bank Sampah.
Desain Model Bank Sampah meliputi bagian – bagian yang menjadikan satu
kesatuan. Bagian – bagiannya antara lain adalah :
1. Buku Rekening Bank Sampah
2. Tempat sampah untuk perrumah tangga
3. Tempat sampah untuk per RT
4. Tempat penampungan untuk setoran sampah per minggu
5. Peralatan lain yang mendukung
Tema besar dalam pembelajaran sosial ini mengenai pengenalan pengolahan
sampah. Materi – materi yang akan disampaikan adalah :
1. Pengenalan tentang sistem pengelolaan Bank Sampah
2. Perubahan lingkungan dan kebiasaan yang akan terjadi sehingga tercipta
lingkungan yang sehat, bersih dan terbebas dari sampah.
3. Pelatihan mengenai pengelolaan sampah sehingga menjadi produk lain yang
memiliki nilai jual yang tinggi.
c. Tata Laksana Bank Sampah
1. Sosialisasi terhadap ibu – ibu sebagai sasaran utama
2. Penyediaan fasilitas dan peralatan yang mendukung antara lain, tempat
sampah perrumah tangga, tempat sampah per RT, lokasi pengumpulan
sampah serta pembagian Buku Rekening Bank Sampah untuk menabung
sampah.
8
3. Setiap hari minggu, ibu – ibu dibantu dengan Karang Taruna menyetorkan
sampah hasil rumah tangga yang bisa diolah Kembali ke tempat
pengumpulan sampah (Bank Sampah).
4. Sampah hasil rumah tangga yang disetorkan ibu – ibu kemudian ditimbang
menurut jenis kemudian dicatat dalam buku Rekening Bank Sampah.
5. Setelah 1 bulan, sampah hasil setoran yang bisa dijual kemudian dijual
kepada pengepul sampah sesuai dengan jenis sampah.
6. Uang hasil penjualan 80% diberikan kepada ibu – ibu sesuai dengan Buku
Rekening Bank Sampah yang mereka miliki masing – masing. Sedangkan 20%
sebagai kas untuk Karang Taruna yang telah mengelola.
7. Sampah yang masih bisa diolah kemudian diolah menjadi barang yang
memiliki nilai tambah.
2. Langkah Pelaksanaan Program
Garis besar yang akan dilakukan dalam program ini adalah :
Persiapan
a. Asesstment Dasar Komunitas
Asesstment dasar meliputi proses wawancara dan observasi kepada
komunitas yang akan dijadikan sasaran. Tidak hanya ibu – ibu saja, harus di
Analisa juga komponen lainnya yang berhubungan dengan ibu – ibu di komunitas
tersebut, antara lain keluarga, lingkungan dan lain-lain. Tujuan dari asesstment
ini adalah mendapatkan data yang menyeluruh mengenai komunitas Ibu – ibu di
Kampung Pasir Salam.
b. Perancangan dan Pembuatan Model Pelaksanaan
Model pelaksanaan yang akan digunakan menggunakan desain yang diajukan
sejak awal, namun dengan menyesuaikan keadaan setelah Asesstment Dasar
Komunitas. Perencanaan spesifik pada tahap ini meliputi kepastian Kerjasama
yang akan dilakukan, secara sosialisasi program, keberlangsungan program serta
peralatan lain yang mendukung jalannya program.
c. Peningkatan Kapasitas Fasiliator
Peningkatan Kapasitas Fasiliator sangat penting karena target dari program ini
berkaitan dengan kebiasaan masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat,
bersih dan peduli akan lingkungan. Jadi tujuan dari peningkatan kapasitas ini
adalah untuk meningkatkan kemampuan berbicara, kemampuan tampil dalam
pengelolaan Bank Sampah serta pemberian makna agar program ini dapat
berkelanjutan.
Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program dilakukan oleh tim pelaksana yang telah dilatih untuk
menjadi fasiliator pelaksanaan program. Target jangka waktu yang direncanakan
dalam pelaksanaan program utama ini adalah selama enam kali pertemuan, satu kali
pertemuan setiap minggunya.
9
a. Kesiapan Alat
Kesiapan alat dilakukan untuk meyakinkan bahwa program ini dapat berjalan
dengan baik dan benar, dengan adanya alat yang lengkap maka program ini
dapat berjalan dengan lancer.
b. Pelaksanaan Bank Sampah
Pelaksanaan dilaksanakan secara bertahap dengan 6 kali pertunjukan dalam
rentan waktu 2 Bulan.
10
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
RANCANGAN BIAYA
11
No. Jenis Barang Biaya / Satuan (Rp) Total (Rp)
( Bahan )
1. Buku Tabungan x150 2.500 375.000
2. Tinta print & 100.000 100.000
catridge
3. Buku Agenda x4 25.0000 100.000
4. Karung 170.000
5 Paket alat tulis 100.000
Jumlah 845.000
12
Jadwal Kegiatan Program
13
Lampiran - lampiran
1. Biodata Dosen Pembimbing
Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Alamat :
No.Telp/Hp :
NIDN :
Jabatan :
Bidang Keahlian :
Bandung, 29 Desember 2021
Agustina Setiawan
15