KEPROTOKOLAN
MUHAMMAD KHAIDIR
WIDYAISWARA KEMENDAGRI REGIONAL MAKASSAR
“Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan
yang berkaitan dengan aturan dalam acara
kenegaraan atau acara resmi yang meliputi
Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata
Penghormatan sebagai bentuk penghormatan
kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/
atau kedudukannya dalam negara,
pemerintahan atau masyarakat”.
(Pasal 1 ayat (1) UU RI Nomor 9 Tahun 2010)
RUANG LINGKUP KEPROTOKOLAN
• Tata Tempat
• Tata Penghormatan
Pengaturan • Tata Upacara
• Pejabat Negara
• Pejabat Pemerintah
Sasaran • Tokoh Masyarakat
Tertentu
KUNJUNGAN
PEJABAT
PRINSIP UMUM 4W-1H
• What yaitu apa judul acara/ kegiatan yang
akan dilakukan.
• Who yaitu siapa saja pejabat serta undangan
yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
• When yaitu waktunya kapan kegiatan itu akan
dilakukan.
• Where yaitu di mana kegiatan itu akan
dilakukan.
• How yaitu bagaimana menjangkau tempat
acara tersebut.
JENIS KUNJUNGAN
Kunjungan Kerja/ Resmi
• Bersifat terbuka dan sudah direncanakan sebelumnya, menyangkut
anggaran maupun urutan kegiatannya. Serta melibatkan beberapa
pihak yang terkait dengan acara tersebut. Seperti peresmian proyek,
pelantikan Kepala Desa, dan upacara.
Peninjauan/ Sidak
• Bersifat terbuka dan mendadak, yang dilakukan dalam rangka
melihat langsung perkembangan di lapangan. Seperti meninjau
bencana alam, meninjau perkembangan harga komoditas di pasar,
dan inspeksi mengenai kedisiplinan pegawai.
Kunjungan Pribadi
• Bersifat tidak resmi dan tertutup serta tidak melibatkan lembaga
kedinasan. Seperti silaturahim keluarga, istirahat, berobat, acara
partai politik, dll.
PERSIAPAN KUNJUNGAN
• Mengadakan rapat koordinasi yang melibatkan
berbagai unsur terkait (kepanitiaan dan/ atau
SKPD).
• Menginventarisir segala sesuatu yang
berhubungan dengan maksud dan tujuan
acara: Lokasi, lay out acara, route/ alur dan
lama perjalanan, susunan acara dan
properti/ perlengkapan yang dibutuhkan.
• Menentukan tim pendahulu, untuk: survey
lokasi seluruh titik kunjungan, gladi bersih,
koordinasi akhir.
PELAKSANAAN KUNJUNGAN
• Menentukan daftar rombongan sekaligus
menyampaikan undangan untuk berangkat
bersama dengan Bupati/ Wakil Bupati
dalam rombongan utama (main group).
• Mempersiapkan penerimaan pada titik
kunjungan serta mengatur jajar penyam-
butan (receiving line) dan mempersiapkan
tempat transit (holding room).
• Menghadiri acara, yang perlu dipersiapkan
adalah: tata tempat, susunan acara dan
properti/ perlengkapan
PENYAMBUTAN VIP
1 2
Bupati Kakanwil
2 1 3
Kakanwil Bupati Kakan Kab.
CATATAN:
Ketentuan ini 3 lebih tinggi dari 4
berlaku pula
untuk kursi
model teater
(tanpa meja 1 lebih tinggi dari 2
pimpinan)
3 1 2 4
Kakanwil Bupati Ketua DPRD Kakan Kab
Kab
TATA TEMPAT TINGKAT PROVINSI
(Pasal 10 UU No. 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan)
j. .....
k. Bupati/ walikota;
l. Kepala Kantor Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan di
daerah, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia di daerah,
ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah;
m. pemuka agama, pemuka adat, dan Tokoh Masyarakat Tertentu
tingkat provinsi;
n. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten/kota;
o. wakil bupati/wakil walikota dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah kabupaten/kota;
p. anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten/kota;
q. asisten sekretaris daerah provinsi, kepala dinas tingkat provinsi,
kepala kantor instansi vertikal di provinsi, kepala badan
provinsi, dan pejabat eselon II; dan
r. kepala bagian pemerintah daerah provinsi dan pejabat eselon III.
2. Posisi Berjajar pada Garis yang Sama
tempat utama
A B
4 2 1 3 5
A lebih tinggi dari B
A B
5 4 3 2 1 1 2 3 4 5
ALAT BANTU
TATA TEMPAT
Alat Bantu Preseance
Seating Card
Menandai tempat duduk, ditempatkan di sandaran kursi
BUPATI PROBOLINGGO
Hand Rail
Membatasi lalu lintas manusia
di depan VVIP (contoh: batas
pengambilan gambar oleh
wartawan)
PRASATI
PERESMIAN
• Bentuk prasasti landscape (seperti contoh di atas), dengan ukuran
perbandingan 2 : 3 (contoh: 60 x 90 cm)
• Kata-kata peresmian cukup sebagaimana pada contoh.
• Pejabat yang menandatangani cukup 1 orang, yaitu pejabat yang meresmikan.
MANAJEMEN
ACARA
Bentuk • Upacara Bendera; Upacara Bukan Bendera; Acara Kunjungan
Upacara
Langkah • Susunan acara; lay out; tata tempat; tata pakaian; JUKLAK acara;
Persiapan
Upacara konsumsi
Yang Perlu Dipersiapkan/ Ditentukan
Susunan acara upacara pelantikan dan tata pakaiannya
Surat keputusan dari pejabat yang berwenang
Naskah kata-kata pelantikan untuk dibaca yang melantik
Naskah pengambilan sumpah untuk dibaca yang melantik
Berita acara pengambilan sumpah untuk ditandatangi oleh yang
bersumpah, yang melantik dan rohaniawan
Berita acara serah terima jabatan
Memori serah terima jabatan untuk diserahkan oleh pejabat yang lama
kepada pejabat yang baru di hadapan yang melantik
Atribut jabatan bagi pejabat yang dilantik
Lay out/ tata tempat upacara pelantikan
Peralatan upacara yang diperlukan (meja penandatanganan,
microphone)
Petugas pelantikan (rohaniwan, pembaca SK, pembaca do’a)
Dekorasi (pertamanan ruangan, bunga-bunga meja dan back drop)
Urutan Acara Pelantikan
1. Pembukaan
2. Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
3. Pejabat yang akan dilantik menuju tempat yang ditentukan/
berdiri
4. Pembacaan Surat Keputusan
5. Pejabat yang melantik menuju tempat yang disediakan
6. Pengambilan Sumpah Jabatan
7. Penandatanganan Berita Acara Pengambilan Sumpah
8. Kata-kata pelantikan
9. Pejabat yang dilantik kembali ke tempat/ duduk kembali
10.Pemasangan tanda jabatan/ penyerahan SK/ atribut lain (bila
perlu)
11. Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Jabatan
12.Serah terima Memori Jabatan (bila perlu)
13.Sambutan pejabat yang melantik
14.Menyanyikan Lagu Bagimu Negeri
15.Pembacaan do’a
16.Pemberian ucapan selamat
Materi
Keprotokolan:
1. Tata Tempat
2. Tata Upacara
3. Pelaksanaan Kegiatan Apel
4. Tata Penghormatan
PENGERTIAN KEPROTOKOLAN
Keprotokolan adalah
serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam
acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata
Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan sebagai
bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan
jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara,
pemerintahan, atau masyarakat.
(UU No. 9 tahun 2010 tentang Keprotokolan)
ASAL MULA KATA PROTOKOL
Protocole
Bahasa Perancis
Proses verbal:
Protokollum Semua official minutes,
Bahasa Latin catatan agreement, treaty,
dokumen seperti Protokol
negara yang Jenewa, Protokol
Lembaran bersifat Paris dan
pertama nasional dan Protokol Kyoto
dari suatu internasional
gulungan
Bahasa Yunani papyrus
Protos Kolla
(yang pertama) (lem atau perekat)
PENGERTIAN
KEPROTOKOLAN
Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan
dengan aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi
yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata
Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada
seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya
dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat.
(UU No. 9 tahun 2010 tentang Keprotokolan)
LANDASAN DAN SUMBER HUKUM
KEPROTOKOLAN
PERSETUJUAN INTERNASIONAL
Konvensi Wina 1815, 1961 dan 1963
PERATURAN PERUNDANGAN
UU Nomor 8 Tahun 1987 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor
1963
PP Nomor 62 Tahun 1990 tentang Ketentuan Keprotokolan mengenai
Diselenggarakan
Bersifat Diatur secara oleh
terpusat Bersifat Resmi pemerintah/lembaga
Kenegaraan
negara
KENEGARAAN RESMI
Dihadiri oleh RI 1
Melaksanakan Dihadiri oleh Pejabat Melaksanakan tugas
dan/atau RI2 serta
acara tertentu Negara dan dan fungsi tertentu
Pejabat Negara Pemerintah
dan Pemerintah
TATA TEMPAT
Bagaimana pengaturannya?
P
5 4 3 2 1
1 = Presiden/Pimpinan/VIP
M = Masyarakat
M
1 2 3 4 5
5 3 1 2 4 4 2 1 3 14
b. Duduk
- Dalam rapat (meja bentuk U):
13 12
11 10
9 8
7 6
5 3 1 2 4
1 = Pemimpin Rapat
- Meja Bulat :
7 6
5 4
3 2
1 15
Dalam pertemuan / tatap muka (theater):
6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6
6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6
6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6
6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6
6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6
4 21 =1Pimpinan
3
16
LAYOUT TEMPAT ACARA PERESMIAN
11
c. Urutan Tata Tempat di Kabupaten/Kota:
1) Bupati/Walikota;
2) Wakil Bupati/Walikota;
3) Mantan Bupati/Walikota dan Wakil
Bupati/Walikota;
4) Ketua DPRD Kabupaten/Kota atau
nama lainnya;
5) Wakil Ketua DPRD Kabupaten/Kota
atau nama lainnya;
6) Sekretaris Daerah, Komandan
Tertinggi TNI semua angkatan,
Kepala Kepolisian, Ketua
Pengadilan Negeri semua badan peradilan, dan
11
c. Lanjutan Urutan Tata Tempat di Kabupaten/Kota:
7) Pemimpin Parpol di Provinsi yang
memiliki wakil di DPRD
Kabupaten/Kota;
8) Anggota DPRD Kabupaten/Kota atau
nama lainnya;
9) Pemuka Agama, Pemuka Adat, dan Tokoh
Masyarakat Tertentu Tingkat
Kabupaten/Kota;
10) Asisten Sekda Kabupaten/Kota, Kepala
Badan Tingkat Kabupaten/Kota,
Kepala Dinas Tingkat
Kabupaten/Kota, dan Pejabat Eselon II, Kepala
11
c. Lanjutan Urutan Tata Tempat di Kabupaten/Kota:
11) Kepala Instansi Vertikal Tingkat
Kabupaten/Kota, Kepala Unit Pelaksana
Teknis Instansi Vertikal, Komandan
Tertinggi TNI semua angkatan di
kecamatan, dan Kepala Kepolisian di kecamatan;
12) Kepala Bagian Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota, Camat, dan
Pejabat Eselon III; 13) Lurah/Kepala Desa atau
yang disebut dengan nama lain
dan Pejabat Eselon IV.
PERSETUJUAN INTERNASIONAL
Konvensi Wina 1815, 1961 dan 1963
PERATURAN PERUNDANGAN
UU Nomor 8 Tahun 1987 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 9
1963
PP Nomor 62 Tahun 1990 tentang Ketentuan Keprotokolan mengenai
BUKAN UPACARA
UPACARA BENDERA
BENDERA
TATA UPACARA
UPACARA BENDERA
Perjalanan Penyelenggaraan
Upacara lainnya:
ke hari besar nas,
daerah/LN credentials dll.
Pengaturan
Penyelenggaraan
rapat/sidang/ Resepsi/Jamuan
konferensi
KELENGKAPAN & PERLENGKAPAN
UPACARA BENDERA
DALAM ACARA KENEGARAAN ATAU ACARA RESMI
Persiapan
• Apa, siapa yang harus Upacara • Pembukaan
berbuat apa, dimana • Acara Pokok
(tempat), bilamana • Menyusun acara, tata
(waktu) ruang, pengaturan tempat, • Penutup
membuat rencana upacara,
• Bagaimana tata menetapkan jenis pakaian
caranya • Pengecekan kelengkapan
Perencanaan
dan perlengkapan upacara Pelaksanaan
Upacara Upacara
sar Perwira
i Be ta Upacara
h r o Pejabat Eselon
nto Ha /K Pejabat Eselon
b
Co cara /Ka
Adc/
I/II Ajudan III/IV
pa nsi
U ovi Irup
t
y ou /Pr
La K/L
di
Paskibra
Musik
Korps
Pancasila
Paduan
Suara
UUD 1945
Doa
Danup
Peserta Upacara
Peserta Upacara
Peserta Upacara Peserta Upacara Peserta Upacara Peserta Upacara
82
Tata Penghormatan
TATA PENGHORMATAN
DALAM KEPROTOKOLAN
DASAR
• Pasal 31 UU No. 9 Tahun 2010, “Pejabat Negara, Pejabat
Pemerintahan, Perwakilan Negara Asing dan/atau
organisasi internasional serta Tokoh Masyarakat Tertentu
mendapat penghormatan.
• Yang dimaksud dengan penghormatan dan perlakuan
sesuai dengan kedudukannya dan martabatnya adalah
sikap perlakuan yang bersifat protokol yang harus
diberikan kepada seseorang dalam acara kenegaraan atau
acara resmi sesuai dengan jabatan dan/atau
kedudukannya dalam negara, pemerintahan atau
masyarakat.
DEFINISI TATA PENGHORMATAN
(MENURUT PASAL 1 AYAT 8 PP NO. 62 TAHUN 1990)
Urutan
Sambutan
Kedatangan
dan
kepulangan
Rotation Jajar
kehormatan
Naik
kendaraan
LANJUTAN BENTUK-BENTUK
PENGHORMATAN
• Penghormatan terhadap seseorang dalam
bentuk perlakuan
• Penghormatan terhadap sesorang dengan
menggunakan Bendera Kebangsaan Sang Merah
Putih
• Penghormatan terhadap seseorang dengan
menggunakan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
• Penghormatan Jenazah
PENGHORMATAN TERHADAP
LAMBANG-LAMBANG KEHORMATAN NKRI
PENGHORMATAN TERHADAP LAMBANG NEGARA
Penggunaan Penggunaan
Lambang Lambang
Negara di Negara sbg
Luar Negeri Perisai
• Tata Tertib • Larangan
Penggunaan Penggunaan
Lambang Lambang
Negara Negara
PENGHORMATAN TERHADAP
BENDERA KEBANGSAAN
DIARTIKAN SAMA
DIPERGUNAKAN SILIH
BERGANTI
ETIKA KEPROTOKOLAN
Antar Pribadi
Antar Kelompok
Masyarakat
Antar lembaga
Antar negara
Nilai yang disepakati sebagai nilai yang baik & benar dalam tata pergaulan
Pengertian Etika
PROTOKOL
MEMBUAT
SETIAP ORANG
Good Grooming
Confidence
Correct Body Posture
Communication Skills
Great Public Speaker
CORRECT BODY POSTURE
102
Grooming is
It is the process of making yourself look neat and attractive.
110
Posisi Kerah Pakaian
tanpa Dasi
Tie a Tie...
Tony Blair
Former Prime Minister
Of England
INGAT PENAMPILAN
Oooops !!!
INGAT PENAMPILAN
Donald Trump:
+ Trump Organization
+ Trump Entertainment
Resort
+ The Apprentice
(NBC)
+ US President
INGAT PENAMPILAN
INGAT PENAMPILAN
INGAT PENAMPILAN
Ooooops….
133
TIPS BERBUSANA WANITA
145
7. The Double
to make a positive impression.
146
Woman Bag Hanger
147
148
149
COMMUNICATION
SKILLS
• Melakukan perkenalan di
tempat yang ramai.
• Asal “tabrak” saja melontarkan
pertanyaan yang terlalu pribadi
pada orang yang baru dikenal.
152
Cara Memperkenalkan
Orang Lain
154
How to Create Equality?
Communicating equality
159
Saat menerima telepon