Anda di halaman 1dari 71

MATERI KEPROTOKOLAN &

MENJADI PEMBAWA ACARA


By:
JUMARYATI M, S.Ag

085 341 925 219


BIODATA
NAMA : JUMARYATI / YATI
MAKKATUTU
TEMPAT TGL LAHIR : UP 9
MARET 1973
ALAMAT : JL.BAJI GAU
KOMPLEKS PA H.26 MKS
INSTANSI : PEMERINTAH KOTA
MAKASSAR PADA BAGIAN
PROTOKOL WALIKOTA MKS
TUGAS : PETUGAS PROTOKOL &
PEMBAWA ACARA
PRESTASI : TERBAIK 1 PADA
TEST PEMBAWA ACARA
DIKLAT keprotokolan dan MC
KEMENDAGRI DI JKT &
PEGAWAI TEKLADAN
TERBAIK DI PEMKOT
MAKASSAR
MARI DOAKAN ORANGTUA KITA

Setiap kali kita merasa beruntung,


percayalah….ada doa ayah dan Ibu
kita yang sedang di kabulkan”
PERKENALAN

SEBUTKAN NAMA
UNIT KERJA
ALAMAT
STATUS
HOBBY
Ap ak a h
keprotokolan
itu?
MA T E R I
KEP RO T O K
OLAN

5
TUJUAN MATERI
KEPROTOKOLAN
Dapat membentuk karakter Pegawai
dengan mental yang kuat dan terampil,
mengerti etiket, dan sopan santun
percaya diri ,berpenampilan rapi &
menarik dapat mengambil keputusan
yang cepat, berani bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan tugas, serta
mampu mengontrol emosi, memiliki
keterampilan komunikasi yang baik
sehingga menjadi ASN yang Profesional
PROTOKOL
BERDASARKAN
UU NOMOR 8 TAHUN 1987 TENTANG PROTOKOL

 YANG
DIMAKSUD DENGAN “PROTOKOL”,
ADALAH :
 SERANGKAIAN ATURAN DALAM ACARA
KENEGARAAN ATAU ACARA RESMI YANG
MELIPUTI ATURAN MENGENAI TATA
TEMPAT , TATA UPACARA, DAN TATA
PENGHORMATAN.
 PEMAHAMAN MASYARAKAT LUAS, KHUSUSNYA DI
INDONESIA TERHADAP PROTOKOL, BAIK DALAM
PENGERTIAN FUNGSI DAN PERANANNYA MASIH
BERADA DALAM TARAF CARA PANDANG YANG SEMPIT.
 DIARTIKAN SEBAGAI PETUGAS DENGAN PAKAIAN
LENGKAP MONDAR – MANDIR SIBUK MENGATUR
ACARA
 SIBUK MENARIK KURSI, MEJA DAN MEMBUKAKAN
PINTU MOBIL
 PETUGAS YANG MENGATUR ACARA DENGAN
MENERAPKAN NORMA – NORMA PROTOKOL DAN
ATURAN PERMAINAN
KEPROTOKOLAN
Keprotokolan adalah serangkaian

kegiatan yang berkaitan dengan aturan


dalam acara kenegaraan atau acara
resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata
Upacara, dan Tata Penghormatan
sebagai bentuk penghormatan kepada
seseorang sesuai dengan jabatan
dan/atau kedudukannya dalam negara,
pemerintahan, atau masyarakat”.
(Bab I pasal 1 UU No. 9 tahun 2010 tentang
Keprotokolan)
Keprotokolan tidak dapat
dipisahkan dari Pengatur Acara
atau Protokol dan penyelenggara
acara, karena aspek keprotokolan
selalu diperlukan untuk memberi
pelayanan yang baik
PROTOKOLER
PROTOKOLER ADALAH : JULUKAN YANG
BERSIFAT FILOSOFIS TERHADAP SESEORANG
ATAU INSTITUSI YANG MENGAPLIKASIKAN
DAN MENGIMPLEMENTASIKAN KETENTUAN
KEPROTOKOLAN SECARA BENAR DAN
KEKONSEKUWEN (H.ZAENAL ARIFIN ABDULLAH STAF KHUSUS
KEPALA PROTOKOL NEGARA THN 2006-2008)
PROTOKOLER ATAU PETUGAS PROTOKOL
MERUPAKAN SOSOK TUBUH MANUSIA YANG
MULTIFUNGSI DALAM ARTI SELAKU :

PERENCANA
PEMANDU/ PENGARAH
PELOBY
MANAGER/PENGATUR
PEKERJA UMUM
PELAYAN
MAKA TENTUNYA PARA PETUGAS PROTOKOL INILAH YANG AKAN MENJADI
POSISI KUNCI TERLAKSANA DAN LANCARNYA SUATU ACARA
YANG SIAP MELAKSANAKAN PEKERJAAN DENGAN PENUH RASA TANGGUNG
JAWAB, IKHLAS SERTA MEMILIKI MENTAL YG KUAT DAN TEGAR.
SYARAT SYARAT PROTOKOLER
- Disiplin dan loyalitas tinggi
- Beretika, bisa diajak kerjasama
- Mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang
luas terutama dalam hubungan antar manusia
- Trampil dan cekatan menguasai situasi
- Mampu mengambil keputusan dengan cepat
dan tepat
- Sangat peka terhadap permasalahan yang timbul
- Mengerti pentingnya : Dekorasi,Kebersihan dan
Keamanan
- Sederhana dan sopan serta hormat pada semua orang
- Pandai membawa diri dan selalu mawas diri
- Rendahati tapi tidak rendah diri
- Berpenampilan menarik dan berwibwa sehingga
muda di kenal krn mempunyai ciri khas
- Pandai berbusana sesuai dengan suasana
- Berbahasa dengan tekanan dan suara yang
baik
- Memiliki pengetahuan tentang ketata usahaan
dan unsur unsur manajemen
- Menguasai istilah istilah baru dan bahasa
asing
PROTOKOL DALAM ACARA
ACARA : Adalah rangkaian kegitan yang
berurutan dan tertib serta dihadiri oleh
sejumlah undangan yang menyaksikan

Suasana tertib dapat tercipta bila semua pihak


ikut berpartisipasi dan selalu berkoordinasi
fungsi keprotokolan tidak dapat dipisahkan
dari penyelenggara acara
APA TUJUAN PENGATURAN KEPROTOKOLAN ?
PASAL 3 UU NO. 9 TAHUN 2010
Pengaturan keprotokolan bertujuan untuk:
-Memberikan penghormatan kepada Pejabat Negara, Pejabat
Pemerintahan, perwakilan negara asing dan/atau organisasi
internasional, serta Tokoh Masyarakat Tertentu, dan/atau
Tamu Negara sesuai dengan kedudukan dalam negara,
pemerintahan, dan masyarakat;
-Memberikan pedoman penyelenggaraan suatu acara agar
berjalan tertib, rapi, lancar, dan teratur sesuai dengan
ketentuan dan kebiasaan yang berlaku, baik secara nasional
maupun internasional; dan
-Menciptakan hubungan baik dalam tata pergaulan
antarbangsa
RUANG LINGKUP PENGATURAN KEPROTOKOLAN

Tata Tempat,

Tata Upacara

Tata Penghormatan
TATA TEMPAT
Adalah Pengaturan tempat bagi
Pejabat Negara, Pejabat
Pemerintahan, Perwakilan Negara
Asing dan/ atau organisasi
Internasional, serta Tokoh
Masyarakat Tertentu dalam Acara
Kenegaraan atau Resmi
(BAB I Pasal 1 UU No 9 Tahun 2010 Tentang
Keprotokolan)
YG BERKAITAN DGN TATA TEMPAT
PENEMPATAN TEMPAT DUDUK.
URUTAN PENYAMPAIAN PIDATO.
PENEMPATAN BERDIRI.
NAIK / TURUN PESAWAT.
PENEMPATAN PENJEMPUTAN.
LAIN – LAIN YG BERHUBUNGAN DGN
KEDUDUKAN SESEORANG.
Hakekat Tata Tempat

Pada hakekatnya mengandung unsur – unsur :


- siapa yang berhak lebih didahulukan
- siapa yang berhak menerima prioritas
- yang didahulukan seseorang yang karena kedudukan
atau jabatan, pangkat serta derajat dalam pemerintah
maupun masyarakat.
• Orang berhak mendapat tata urutan yang pertama
adalah meraka yang mempunyai urutan paling depan
• Jika berjajar yang paling kanan adalah mereka yang
mendapatkan urutan yang pertama ;
RUMUS TATA TEMPAT

Bila ada Dua Orang,


yang kanan adalah yang pertama
(2,1)
Bila ada Tiga Orang
yang tengah adalah yang pertama (
3,1,2)
Bila ada Empat Orang
urutannya SBB : (4,2,1,3) dst.
 PADA POSISI BERJAJAR PADA GARIS YANG SAMA,
TEMPAT YANG TERHORMAT ADALAH DI TEMPAT PALING
TENGAH, DAN DI TEMPAT SEBELAH KANAN LUAR, ATAU

 DENGAN RUMUS POSISI SEBELAH KANAN LEBIH


TERHORMAT DARI POSISI SEBELAH KIRI.

(3) (1) (2)


ATAU KURSI BARIS UTAMA
(4) (2) (1) (3)
DST (5) (4) (3) (2) (1) (1) (2) (3) (4) (5) DST
A

DST (5) (4) (3) (2) (1) (1) (2) (3) (4) (5) DST
B
Tata Upacara

ADALAH ATURAN UNTUK MELAKSANAKAN UPACARA


DALAM ACARA KENEGARAAN ATAU ACARA RESMI”
(PASAL 1 AYAT (5) UU NOMOR 9 TAHUN 2010)
TATA UPACARA

Pedoman Tata Upacara Memuat :


1. Perencanaan
2. Pelaksanaan ( yang memuat : siapa,Harus Berbuat
apa,dimana, bilamana,bagaimana )
PEDOMAN UMUM
Meliputi :
1. Kelengkapan Upacara

2. Perlengkapan Upacara

3. Langkah Persiapan

4. Petunjuk pelaksanaan

5. Susunan Acara.
PERLENGKAPAN
UPACARA
MELIPUTI
A. Bendera
B. Tiang Bendera dengan tali
C. Mimbar Upacara
D. Naskah – naskah
E. Peralatan sound sistem (pengeras
suara)
F. Peralatan Lain yang diperlukan
KELENGKAPAN UPACARA TERDIRI DARI :

a. Inspektur Upacara
b. Komandan Upacara
c. Perwira/Pen.Jab.Upacara;
d. Peserta Upacara
e. Pembawa Naskah
f. Pembaca Naskah
g. Pembawa Acara
h. Korsik, Paduan Suara;
LANGKAH LANGKAH PERSIAPAN

MELIPUTI :
-Penyusunan Acara-
-Tata Ruang-
-Pengaturan Tempat-
-Membuat Juklak Upacara-
-Pakaian yang digunakan-
PETUNJUK PELAKSANAAN

Meliputi
a. Siapa, harus berbuat apa dan kapan
harus berbuat
b. Perlu diperhatikan dalam pembuatan
draf acara a.l: nomor, jam,acara,
uraian pembawa acara, kegiatan, dan
keterangan pelaksanaan.
TATA PENGHORMATAN
Dalam Acara Kenegaraan atau acara
Resmi, Pejabat Negara, Pejabat
pemerintah serta Tokoh Masyarakat
tertentu mendapat penghormatan
sesuai dengan kedudukan dalam
negara pemerintah atau dalam
masyarakat Yang diatur dalam (Bab I
Pasal 1 ayat 1 UU No 9 Tahun 2010
Tentang Keprotokolan)
Penghormatan dapat berupa tata
tempat ,penghormatan bendera,
serta lagu kebangsaan dan
penghormatan jenazah apabila
meninggal dunia serta pemberian
sarana untuk melaksanakan acara.
RUANG LINGKUP TATA PENGHORMATAN
1. Mengatur tentang penghormatan dan
perlakuan terhadap seseorang dalam suatu
acara yang meliputi tata tempat, tata
upacara , tata penghormatan
2. Memberikan penghormatan dan perlakuan
sesuai dengan kedudukan dan martabat
jabatan seseorang dengan menggunakan
Bendera kebangsaan Sang Merah Putih dan
lagu Kebangsaan Indonesia Raya
3. Penghormatan dan perlakuan terhadap seseorang dalam
keadaan tertentu meliputi pemberian
perlindungan,ketertiban, dan keamanan dalam
menjalankan tugas.
Hal ini membuktikan sifat pengakuan tentang status dan
kedudukan protokol seseorang sesuai dengan
jabatannya dan martabat di dalam negara, pemeritahan,
atau kedudukannya dalam masyarakat
4. Jenazah. Tata cara memberi hormat dan
peneydiaan kelengkapan sarana yang
diperlukan untuk mencapai kelancaran
acara / upacara;
5. Tata penghormatan ini meliputi juga tata
penghormatan terhadapa Bendera
Kebangsan,Lagu Kebangsaan, Pataka
PEMBERIAN PENGHORMATAN MENGGUNAKAN BENDERA
KEBANGSAAN MERAH PUTIH DAN LAGU KEBANGSAAN
INDONESIA RAYA DALAM ACARA KENEGARAAN ATAU ACARA
RESMI, DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN KEDUDUKAN
PEJABAT YANG BERSANGKUTAN DAN SESUAI DENGAN
KETENTUAN YANG BERLAKU

Selain penghormatan tersebut diatas, bila meninggal


dunia akan diberikan penghormatan bendera setengah
tiang tanda berkabung selama waktu tertentu
Presiden / Wakil Presiden Selama 7 Hari
Ketua Lembaga Tinggi Negara selama 5 hari
Menteri dan Panglima TNI, Kepala Staf TNI /
Kapolri setingkat Menteri selama 3 hari
Pejabat Negara setingkat Dirjen selama 2
hari diinstansi masing – masing
PENGERTIAN ACARA MENURUT
UU NO 9/2010 TTG KEPROTOKOLAN

ACARA

KENEGARAAN RESMI
(UU NO 9/2010 Psl 1 ayat 2) (UU NO 9/2010 Psl 1 ayat 3)
Acara Kenegaraan

ACARA KENEGARAAN ADALAH ACARA


YANG DIATUR DAN DILAKSANAKAN OLEH
PANITIA NEGARA SECARA TERPUSAT,
DIHARIDI OLEH PRESIDEN DAN / ATAU
WAKIL PRESIDEN SERTA PEJABAT NEGARA
DAN UNDANGAN LAIN ( PASAL 1 (2) UU
PEJABAT NEGARA
adalah pimpinan dan anggota
lembaga negara sebagai mana di
maksud dalam Undang Undang
Negara Republik Indonesia thn
1945 dan pejabat negara secara
tegas di tentukan dalam UU
(BAB I Pasal 1 UU No 9 Tahun 2010
Tentang Keprotokolan)
Pejabat
Negara

PEJABAT NEGARA ADALAH : PIMPINAN DAN ANGGOTA


LEMBAGA NEGARA SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM
UNDANG - UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1945 DAN PEJABAT NEGARA YANG SECARA TEGAS
DITENTUKAN DALAM UNDANG – UNDANG”
PEJABAT PEMERINTAHAN

adalah Pejabat yang


menduduki jabatan tertentu
dalam pemerintahan, baik di
Pusat maupun di Daerah.
(BAB I Pasal 1 UU No 9 Tahun 2010 Tentang
Keprotokolan)
Pejabat Pemerintahan

PEJABAT PEMERINTAHAN
ADALAH : PEJABAT YANG
MENDUDUKI JABATAN
TERTENTU DALAM
PEMERINTAHAN, BAIK DI
PUSAT MAUPUN DAERAH.
TAMU NEGARA

Adalah Pemimpin negara asing


yang berkunjung secara
kenegaraan, resmi, kerja, atau
pribadi ke Negara Indonesia.
(BAB I Pasal 1 UU No 9 Tahun 2010
Tentang Keprotokolan)
Tamu Negara
TAMU NEGARA ADALAH PEMIMPIN NEGARA ASING YANG
BERKUNJUNG SECARA KENEGARAAN,RESMI,KERJA,
ATAU PRIBADI KE NEGARA INDONESIA.
TOKOH MASAYARAT TERTENTU

TOKOH MASYARAKAT TERTENTU ADALAH : TOKOH


MASYARAKAT YANG BERDASARKAN KEDUDUKAN
SOSIALNYA MENDAPAT PENGATURAN
KE “PROTOKOLAN”
Acara Resmi adalah acara yang di
atur dan dilaksnakan oleh
Pemerintah atau Lembaga Negara
dalam melaksanakan tugas dan
fungsi tertentu dan di hadiri oleh
Pejabat Negara dan/ atau Pejabat
Pemerintahan serta Pejabat lainnya
JENIS ACARA RESMI
UPACARA BENDERA

PERINGATAN HARI BESAR


NASIONAL;
PERINGATAN HARI ULANG TAHUN
LAHIRNYA INSTANSI PEMERINTAH;
PERINGATAN HARI ULANG TAHUN
PROVINSI, KABUPATEN/KOTA;

BUKAN UPACARA BENDERA


UPACARA PELANTIKAN PEJABAT;
UPACARA PERESMIAN;
UPACARA PENGANUGERAHAN
S
PENGHARGAAN; RAPAT KERJA
UPACARA / ACAR
KEDINASAN ,SEMINAR
Tata urutan acara bukan upacara bendera
dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi,
antara lain, meliputi:
a. Menyanyikan/mendengarkan Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya;
b. Pembukaan;
c. Acara pokok; dan
d. Penutup.
Misalnya : Rapat kerja, Pelantikan
seminar, Lokarya, dll
TATA URUTAN KEDATANGAN
DAN PULANG

BAHWA DALAM PERISTIWA


PERISTIWA
RESMI ORANG YANG PALING
DIHORMATI
SELALU DATANG PALING AKHIR,
PULANG
PALING AWAL
E t i k
a
P A
A
G Ketika seseorang memilih karir
EN IKA IN
M ET R hidupnya sebagai Aparatur Sipil
E N
M
PE AHA ING Negara, maka sejatinya ia telah
T T menjadi bagian dari “kekuasaan”
E N
P
yang tindak tanduknya
berimplikasi terhadap kepentingan
masyarakat luas. Masyarakat
memiliki tuntutan dan harapan
yang tinggi kepada aparat
pemerintah
standar etika bagi orang-orang yang mengatur urusan publik
jauh lebih tinggi dibanding standar etika yang berlaku pada
masyarakat umum. Contohnya, Kepada pegawai kesehatan yang
bertugas melayani masyarakat tentunya dapat memberikan
peyanan yg terbaik sehingga mayarakat merasaN Apuas dan
NA RUKM A N A D . W.

terpenuhi keninginannya
PENGERTIAN

1. Etika pada dasarnya merupakan penerapan


nilai tentang baik-buruk yang berfungsi
sebagai norma atau kaidah tingkah laku
dalam hubungannnya dengan orang lain
sebagai harapan masyarakat sesuai dengan
status dan perannya.
2. Fungsi etika adalah sebagai penuntun setiap
orang dalam melakukan kontrol sosial.
3. Etika pada hakekatnya mengamati realitas
moral secara kritis.
ETIKA TERHADAP DIRI SENDIRI
(PS 11 PP 42 THN 2004)
Jujur & terbuka serta tdk memberi info yg tdk benar

Bertindak penuh kesungguhan &


ketulusan
Menghindari konflik kepentingan pribadi,
kelompok, maupun golongan
Meliputi

Menjaga keutuhan & keharmonisan Kel

Berpenampilan sederhana, rapih dan sopan

Berinisiatif utk meningkatkan kualitas Individu

Memiliki daya juang yang tinggi

Memelihara kesehatan jasmani & Rohani


KODE ETIK ASN
1.Jujur,bertanggun
gjawab dan
berintegritas
tinggi ;
2.Bertugas dengan
cermat dan
disiplin ;
3.Melayani
dengan sikap
hormat, sopan,
dan tanpa
Refleksi
atas
baik/buruk
,
benar/sala
h yang
harus
dilakukan
atau

eti
bagaimana
melakukan
yang baik
atau benar
N A N A R U K M A N A D . W.
KIAT MENUJU PEMBAWA
ACARA YANG BAIK
PEMBAWA ACARA

ORANG YG MEMBAWAKAN
NARASI/INFORMASI DLM SUATU
ACARA/KEGIATAN, ATAUPUN DLM
ACARA TELEVISI, RADIO & FILM.
PEMBAWA ACARA BIASANYA
MEMBACA NASKAH YG TELAH
DISIAPKAN SEBELUMNYA, TAPI
SERING JUGA MEREKA HARUS
MEMBERIKAN
KOMENTAR/INFORMASI TANPA
NASKAH.
PERSPEKTIF
Pembawa Acara “Pewara” atau
“Announcer/MC” mempunyai tugas
mengantarkan acara-acara yang telah tersusun
dengan berurutan dan teratur kehadapan
hadirin “Audience”.

Pembawa acara diperlukan pd setiap


peristiwa resmi, yg kinerjanya
berpengaruh terhadap kredibelitas dan
kewibawaan institusi dan personal
TEHNIK MEMBAWAKAN ACARA
1. Menguasai acara.
2. Bahasa dgn memperhatikan :
- artikulasi.
- intonasi.
- pengucapan kata-kata asing.
3. Suara.
4. Nafas.
5. Kepribadian.
6. Penggunaan alat pengeras suara.
- on air.
- off air.
7. Harus bersikap terbuka agar
mampu menerima kritik.
8. Disiplin.
9. Self confidence / memeiliki kepercayaan diri
10. Berdoa.
TUGAS POKOK PEMBAWA
ACARA
• Mengumumkan acara yang
akan berjalan
• Menarik perhatian hadirin untuk
mengikuti jalannya acara ;
• Mengatasi hambatan dan
bertanggung jawab lancar
tidaknya suatu acara.
PERAN DAN KEWAJIBAN
PEMBAWA ACARA
PERAN

TANGGUNG JAWAB LANCARNYA ACARA,


HARUS MAMPU MENGATUR, KOORDINASI,
BAGI TUGAS, TANGGUNG JAWAB.

KEWAJIBAN

(ANTISIPASI> SEDIA PAYUNG SBLM HUJAN)


(ESTEEM > HARUS DPT MENARUH HORMAT)
(RESPONSIBLE > LAHIRIAH & MORAL)
HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH
PETUGAS PEMBAWA ACARA
Menyusun Acara
Cek Kesiapan Tata Suara (MIC)
Cek Kehadiran Pelaku Acara
Menyimak Jalannya Acara
Menguasai Hadirin
Mengendalikan Waktu
Segera Mengambil langkah cepat bila acara tidak
sesuai dengan rencana
Selalu berkoordinasi dengan petugas Protokol
NERVOUS/ GEMETAR,
INDIKASI > BERKERINGAT,
PANIK KACAU, LUPA

KURANG PD, LEMAH STAMINA,


INSTINCT DAN MENTAL,
PENYEBAB > KURANG PENGUASAAN
MATERI, PIKIRAN, TEGURAN,
PAKAIAN

KUASAI MATERI,
SOLUSI > PD, INSOLANT,
MAPANDO.
PEMBAWA ACARA
PROFESIONAL

FAKTOR YG MENJADI LANDASAN


BAGI PEMBAWA ACARA YG
PROFESIONAL ANTARA LAIN :
1. BAKAT.
2. PENGETAHUAN/KNOWLEDGE.
3. PENAMPILAN.
4. KUALITAS SUARA.
5. KONSENTRASI.
6. KOORDINASI.
7. DISIPLIN.
PENUTUP

SELURUH PAPARAN SELESAI,


TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA,
MOHON MAAF
SEKIRANYA PENYAJIAN
KURANG SEMPURNA.
SEMOGA BERMANFAAT DEMI
MENDUKUNG KINERJA,
SELAMAT BERTUGAS, DAN
SAMPAI JUMPA PADA
KESEMPATAN LAIN.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai